Anda di halaman 1dari 95

PELATIHAN

AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN


(SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION)

MODUL

MODUL SE – 05
DOKUMEN KONTRAK

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)
2005
Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Dokumen Kontrak merupakan dokumen terpenting dalam pengikatan kerja


konstruksi antara pengguna jasa dengan penyedia jasa. Dokumen tersebut
merupakan acuan baik secara hukum maupun teknis bagi pelaksanaan konstruksi
yang dilakukan oleh semua pihak yang terlibat yakni pihak direksi pekerjaan,
kontraktor dan konsultan pengawas dalam mewujudkan sasaran proyek yakni
sesuai mutu, waktu dan biaya yang ditetapkan.
Modul ini disususn berdasarkan dokumen kontrak yang selama ini dipakai oleh
proyek-proyek pemerintah terutama proyek di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga, Departemen Pekerjaan Umum.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan para pengawas pekerjaan jalan dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai ketentuan-ketentuan
dokumen kontrak sehingga dapat melakukan tugas pengawasannya secara
profesional sesuai ketentuan dokumen kontrak dan mewujudkan sasaran proyek
secara tepat mutu, tepat waktu , dan tepat biaya.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -i-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -ii-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : Pelatihan Ahli Teknik Supervisi Pekerjaan Jalan


(Supervision Engineer of Road Construction)
MODEL PELATIHAN : Lokakarya terstruktur

TUJUAN UMUM PELATIHAN :


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengawasi pekerjaan jalan
sesuai dengan metode, gambar dan spesifikasi teknik yang ditetapkan pada
dokumen kontrak

TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :


Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Mengawasi Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3).
2. Mengawasi Pelaksanaan Pengendalian Lingkungan.
3. Mengawasi Pelaksanaan Perhitungan Biaya Konstruksi Jalan.
4. Mengawasi Pelaksanaan Rekayasa Lapangan Dan Kaji Ulang Desain (Review
Design).
5. Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Sesuai Dengan Dokumen Kontrak.
6. Mengawasi Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.
7. Melakukan Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Jalan.
8. Melakukan Perhitungan Hasil Pekerjaan.
9. Membuat Pelaporan.
10. Melakukan Penyerahan Pekerjaan Yang Telah Selesai.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -iii-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

NOMOR DAN JUDUL MODUL : SE – 05 DOKUMEN KONTRAK

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu menjelaskan materi Dokumen
Kontrak bidang jalan dan jembatan, serta mampu menerapkan ketentuan kontrak
pada pelaksanaan proyek jalan

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Menjelaskan kontrak kerja konstruksi;
2. Menjelaskan dan menerapkan syarat-syarat kontrak;
3. Menjelaskan spesifikasi teknis;
4. Menjelaskan gambar-gambar; dan
5. Menjelaskan daftar kuantitas dan harga.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -iv-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i
LEMBAR TUJUAN ii
DAFTAR ISI iv
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN
MODUL PELATIHAN AHLI
TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN
JALAN (Supervision Engineer of
Roads Construction) vi
DAFTAR MODUL vii
PANDUAN INSTRUKTUR viii

BAB I. SISTEM KONTRAK I–1


1.1. Umum I–1
1.2. Kontrak Lumpsum I–1
1.3. Kontrak Harga Satuan I–2
1.4. Kontrak Biaya Tambah Imbalan Jasa (Cost Plus Fee) I–3

BAB II KONTRAK KERJA KONSTRUKSI II – 1


2.1. Dokumen Kontrak Kerja Konstruksi II – 1
2.2. Isi Kontrak Kerja Konstruksi II – 2
2.3. Surat Perjanjian II – 4
2.4. Syarat Hukum Perjanjian II – 7
2.5. Amandemen Kontrak II – 8

BAB III SYARAT-SYARAT KONTRAK III – 1


3.1. Umum III – 1
3.2. Syarat-Syarat Umum Kontrak III – 1
3.3. Syarat-Syarat Khusus Kontrak III – 18

BAB IV SPESIFIKASI TEKNIS, GAMBAR-GAMBAR, DAN DAFTAR IV – 1


KUANTITAS DAN HARGA IV – 1
4.1. Spesifikasi Teknis IV – 1

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -v-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

4.2 Gambar-Gambar IV – 11
4.3. Daftar Kuantitas Dan Harga IV – 12

RANGKUMAN R–1

LAMPIRAN
1. Syarat-Syarat Kontrak L–1
2. Bentuk Surat Perjanjian (NCB) L – 32
3. Form of Agreement (ICB) L – 35

DAFTAR PUSTAKA D–1

HAND OUT

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -vi-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL


PELATIHAN AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN
(Supervision Engineer of Roads Construction)

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Teknik Supervisi
Pekerjaan Jalan (Supervision Engineer of Roads Construction) dibakukan
dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang
didalamnya telah ditetapkan unit-unit kerja sehingga dalam Pelatihan Ahli
Teknik Supervisi Pekerjaan Jalan (Supervision Engineer of Roads
Construction) unit-unit tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing
Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang
menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari
setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan
kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan
kompetensi tersebut.
3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka
berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun
seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang
harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Ahli Teknik Supervisi
Pekerjaan Jalan (Supervision Engineer of Roads Construction).

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -vii-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

DAFTAR MODUL
Jabatan Kerja : Supervision Engineer of Roads Construction (SE)

Nomor
Kode Judul Modul
Modul
1 SE – 01 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

2 SE – 02 Pengendalian Lingkungan

3 SE – 03 Perhitungan Biaya Konstruksi Jalan


Rekayasa Lapangan dan Kaji Ulang Desain (Review
4 SE – 04
Design)
5 SE – 05 Dokumen Kontrak
6 SE – 06 Persiapan Pelaksanaan

7 SE – 07 Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Jalan

8 SE – 08 Perhitungan Hasil Pekerjaan

9 SE – 09 Pelaporan

10 SE – 10 Penyerahan Pekerjaan Selesai

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -viii-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

PANDUAN INSTRUKTUR

A. BATASAN

NAMA PELATIHAN : AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN


(Supervision Engineer of Roads Construction)

KODE MODUL : SE – 05

JUDUL MODUL : DOKUMEN KONTRAK

DESKRIPSI : Modul ini membahas mengenai kontrak kerja


konstruksi; penjelasan dan penerapan syarat-
syarat kontrak; spesifikasi teknis; gambar-gambar;
dan daftar kuantitas dan harga untuk pelatihan ahli
teknik supervisi pekerjaan jalan.

TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya.

WAKTU PEMBELAJARAN : 6 (Enam) Jam Pelajaran (JP) (1 JP = 45 Menit)

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -ix-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

B. RENCANA PEMBELAJARAN

Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung

1. Ceramah : Pembukaan

 Menjelaskan tujuan instruksional  Mengikuti penjelasan TIU OHP.


(TIU dan TIK ) dan TIK dengan tekun dan
aktif
Waktu : 5 menit

2. Ceramah : Sistem Kontrak

Memberikan penjelasan
mengenai  Mengikuti penjelasan ins- OHP.
 Kontrak lumpsum truktur
 Kontrak harga satuan  Mengajukan pertanyaan
 Kontrak biaya tambah imbalan jasa apabila kurang jelas
(cost plus fee)

Waktu : 55 menit

3. Ceramah : Kontrak Kerja Konstruksi

Memberikan penjelasan
mengenai  Mengikuti penjelasan ins- OHP.
 Dokumen kontrak kerja konstruksi truktur
 Isi kontrak kerja konstruksi  Mengajukan pertanyaan
 Surat perjanjian apabila kurang jelas
 Syarat hukum perjanjian

Waktu : 60 menit

4. Ceramah : Syarat-syarat Kontrak

Memberikan penjelasan
mengenai  Mengikuti penjelasan ins- OHP.
 Syarat-syarat Umum Kontrak truktur
 Syarat-syarat Khusus Kontrak  Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas
Waktu : 90 menit

5. Ceramah : Spesifikasi Teknis,


gambar-gambar dan Daftar Kuantitas
dan Harga
 Mengikuti penjelasan ins- OHP.
Memberikan penjelasan truktur
mengenai  Mengajukan pertanyaan
 Spesifikasi Teknis apabila kurang jelas

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -x-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Kata Pengantar

Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung

 Gambar-gambar
 Daftar Kuantitas dan Harga

Waktu : 60menit

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) -xi-


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab I : Sistem Kontrak

BAB I
SISTEM KONTRAK

1.1. UMUM

Penyusunan kontrak jasa pemborongan adalah kegiatan menyusun kontrak paket


pekerjaan jasa pemborongan yang dilakukan oleh pihak pengguna jasa / panitia
dan penyedia jasa pemborongan yang telah ditunjuk pada proses pelaksanaan
lelang.

Dalam menyusun kontrak, pengguna dan penyedia jasa pemborongan mengacu


kepada dan berdasarkan naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen
penawaran dan dokumen lainnya seperti : dokumen berita acara hasil pembukaan
dokumen usulan, berita acara evaluasi, berita acara klarifikasi dan negosiasi,
berita acara penetapan calon penyedia jasa pemborongan, dan keputusan
penunjukan penyedia jasa pemborongan dari pihak pengguna, dan sebagainya.

Sistem kontrak yang dipilih adalah sistem kontrak yang telah ditentukan pada
naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen lelang. Pemilihan sistem kontrak
yang digunakan tersebut disesuaikan dengan jenis, sifat, dan nilai pengadaan jasa
pemborongan yang bersangkutan.

Jenis kontrak yang umumnya digunakan dalam pekerjaan jasa pemborongan


adalah: Kontrak Lumpsum, Kontrak Harga Satuan, dan Kontrak Biaya Tambah
Imbalan Jasa (Cost Plus Fee).

1.2. KONTRAK LUMPSUM

Kontrak lumpsum pada pekerjaan jasa pemborongan adalah kontrak yang


berdasarkan total biaya yang disepakati oleh para pihak pada waktu dilakukan
negosiasi.

Kontrak lumpsum dipilih untuk pekerjaan jasa pemborongan yang sifat


pekerjaannya tidak rumit serta jenis pekerjaannya dan volumenya dapat
ditentukan dan dihitung secara akurat.

Dalam kontrak lumpsum semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses
pengadaan jasa pemborongan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE)


I -1
Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab I : Sistem Kontrak

penyedia jasa pemborongan kecuali dalam hal terjadi keadaan kahar (force
majeure).

Pembayaran dilakukan secara bertahap berdasarkan tahap penyelesaian


pekerjaan jasa pemborongan, misalnya : Dalam jasa pekerjaan pembangunan
rumah, pembayaran pertama sebesar 20% setelah pekerjaan pondasi selesai.
Pembayaran kedua sebesar 30% setelah pekerjaan pembuatan dinding dan
selanjutnya.

1.3. KONTRAK HARGA SATUAN

Kontrak berdasarkan Harga Satuan adalah kontrak pekerjaaan jasa pemborongan


yang berdasarkan harga satuan setiap jenis pekerjaan yang disepakati.

Pembayarannya dilakukan secara bulanan atas nilai pekerjaan yang telah


dilaksanakan sampai dengan saat bulan yeng bersangkutan. Nilai pekerjaan
tersebut dihitung berdasarkan volume dan harga satuan masing-masing mata
pembayaran yang dimuat dalam daftar kuantitas dan harga.

Pada sistem kontrak harga satuan ini, yang mengikat sebagai harga kontrak
adalah harga satuan masing-masing mata pembayaran untuk sejumlah volume
yang dimuat dalam daftar kuantitas dan harga. Sedangkan nilai total kontrak untuk
seluruh pekerjaan yang merupakan penjumlahan semua hasil perkalian volume
dan harga satuan masing-masing mata pembayaran adalah merupakan nilai yang
“belum pasti” dan bukan merupakan nilai yang akan dibayarkan pada akhir
kontrak apabila seluruh pekerjaan telah terselesaikan.

Volume masing-masing jenis mata pembayaran yang ada di dalam daftar


kuantitas dan harga merupakan volume perkiraan sementara untuk
menyelesaikan pekerjaan proyek dan merupakan volume yang berlaku untuk
setiap harga satuan yang ditawarkan oleh penyedia jasa dalam penawarannya.

Karena harga satuan adalah mengikat dalam kontrak, maka nilai harga satuan
masing-masing mata pembayaran tidak dapat diubah kecuali apabila terjadi
perubahan volume mata pembayaran dari volume awal melebihi nilai tertentu,
misalnya 15%, atau karena adanya penyesuaian harga sebagai akibat fluktuasi
harga yang resmi misalnya berdasarkan data badan statistic.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE)


I -2
Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab I : Sistem Kontrak

Sistem kontrak harga satuan ini umumnya diterapkan pada jenis-jenis pekerjaan
yang volumenya tidak dapat dihitung secara pasti sehubungan dengan sifat
perencanaannya sendiri masih harus disesuaikan dengan kondisi lapangan
sehingga akan mempengaruhi nilai volume awal yang disiapkan pengguna jasa.

1.4. KONTRAK BIAYA TAMBAH IMBALAN JASA (COST PLUS


FEE)

Kontrak sistem cost plus fee adalah kontrak pengadaan jasa pemborongan yang
berdasarkan biaya yang dikeluarkan ditambah fee yang disepakati. Pembayaran
dilakukan secar periodik ( misalnya bulanan ) dengan nilai pembayaran minimum
yang disepakati para pihak. Kontrak jenis ini umumnya digunakan untuk jenis dan
volume pekerjaannya belum pasti.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE)


I -3
Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab I : Sistem Kontrak

Pasal 30 Keppres No. 80 Tahun 2003 mengatur ketentuan mengenai jenis kontrak pengadaan barang
dan jasa sebagai berikut :

Kontrak pengadaan barang/jasa dibedakan atas :

1. Berdasarkan bentuk imbalan :

a. Lumpsum
Kontrak Lumpsum adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan
tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi bdalam proses penyelesaian
pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa.
b. Harga Satuan
Kontark Harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelsaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang
pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan semetara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan
yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.
c. Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
Kontrak Gabungan Lumpsum edan Harga Satuan adalah kontrak yang merupakan
gabungan lumpsum dan hartga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan.
d. TerimaJadi (Turn Key)
Kontrak Terima Jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga
pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama
maupun penunjangnya berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang
telah ditetapkan.
e. Persentase
Kontrak Persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di bidang
konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana konsultan yang
bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan persentase tertentu dari nilai
pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut.

2. Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan

a. Tahun Tunggal
Kontrak Tahun Tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana
anggaran vuntuk asa 1 (satu) tahun anggaran.
b. Tahun Jamak
Kontrak Tahun Jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana
anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran yang dilakukan atas
persetujuan Menteri Keuangan untuk pengadaan yang dibiayai APBN, Gubernur
untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi, Bupati/Walikota untuk pengadaan
yang dibiayai APBD Kabupaten/Kota.

3. Berdasarkan jumlah pengguna barang/jasa ;

a. Kontrak Pengadaan Tunggal


Kontrak Pengadaan Tunggal adalah kontrak antara satu unit kerja atau satu proyek
dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan terentu
dalam waktu tertentu
b. Kontrak Pengadaan Bersama
Kontrak Pengadaan Bersama adalah kontrak antara beberapa unit kerja atau
beberapa proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE)


I -4
Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab II : Kontrak Kerja Konstruksi

BAB II
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

2.1. DOKUMEN KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

Sesuai Pasal 22 Peraturan Pemerintah 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan


Jasa Konstruksi, Kontrak Kerja Konstruksi sekurang-kurangnya memuat
dokumen-dokumen yang meliputi :
a. Surat Perjanjian;
b. Dokumen Lelang;
c. Usulan atau Penawaran;
d. Berita Acara berisi kesepakatan antar pengguna jasa dan penyedia jasa
selama proses evaluasi oleh pengguna jasa antara lain klarifikasi atas hal-hal
yang menimbulkan keragu-raguan;
e. Surat Perjanjian dari pengguna jasa menyatakan menerima atau menyetujui
usulan penawaran dari penyedia jasa; dan
f. Surat pernyataan dari penyedia jasa yang menyatakan kesanggupan untuk
melaksanakan pekerjaan.
Sementara itu dokumen kontrak untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi jalan dan
jembatan dengan dengan sistem Pelelangan Nasional (National/Local Competitive
Bidding) dalam urutan prioritas terdiri dari :
a. Surat Perjanjian termasuk Adendum Kontrak (bila ada);
b. Surat Penunjukan Pemenang Lelang;
c. Surat Penawaran;
d. Adendum Dokumen Lelang;
e. Data Kontrak;
f. Syarat-syarat Kontrak;
g. Spesifikasi;
h. Gambar-gambar;
i. Daftar Kuantitas dan harga yang telah diisi harga penawarannya;
j. Dokumen lain yang tercantum dalam Data Kontrak pembentuk bagian dari
kontrak;

Pelatihan Supervisison Engineer of Roads Construction (SE) II-1


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab II : Kontrak Kerja Konstruksi

Sedangkan untuk kontrak-kontrak dengan sistem Pelelangan Internasional


(International Competitive Bidding), dokumen kontrak tersebut secara urutan
prioritas meliputi :
a. the Contract Agreement;
b. the Letter of Acceptance;
c. the Bid and the Appendix to Bid;
d. the Conditions of Contract, Part II;
e. the Conditions of Contract, Part I;
f. the Specifications;
g. the Drawings;
h. the priced Bill of Quantities; and
i. other documents, as listed in the Appendix to Bid.

Keppres N0. 80/2003 memuat ketentuan mengenai dokumen kontrak sebagai berikut :

Kontrak terdiri dari :


1. Surat Perjanjian;
2. Syarat-syarat Umum Kontrak;
3. Syarat-syarat Khusus Kontrak; dan
4. Dokumen Lainya Yang Merupakan Bagian Dari Kontrak yang terdiri dari :
a. Surat penunjukan;
b. Surat penawaran;
c. Spesifikasi khusus;
d. Gambar-gambar;
e. Adenda dalam proses pemilihan yang kemudian dimasukkan di
masing-masing substansinya;
f. Daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan);
g. Dokumen lainnya, misalnya :
1) Dokumen penawaran lainnya;
2) Jaminan pelaksanaan;
3) Jaminan uang muka.

2.2. ISI KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

Sesuai ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa


Konstruksi, kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian
mengenai:
a. Para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak;
b. Rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup
kerja, nilai pekerjaan, batasan waktu pelaksanaan;

Pelatihan Supervisison Engineer of Roads Construction (SE) II-2


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab II : Kontrak Kerja Konstruksi

c. Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang memuat tentang jangka


waktu pertanggungan dan/atau pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab
penyedia jasa;
d. Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan kualifikasi
tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi;
e. Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk memperoleh hasil
pekerjaan konstruksi serta kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang
diperjanjikan serta hak penyedia jasa untuk memperoleh informasi dan imbalan
jasa serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan konstruksi;
f. Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna jasa
dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan konstruksi;
g. Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah
satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h. Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara
penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
i. Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang
pemutusan kontrak kerja konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya
kewajiban salah satu pihak;
j. Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang kejadian
yang timbul di luar kemauan dankemampuan para pihak, yang menimbulkan
kerugian bagi salah satu pihak;
k. Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewqajiban penyedia
jasa dan/atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan;
l. Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak
dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan tenaga
kerja;
m. Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan
ketentuan tentang lingkungan.

Dengan ketentuan tersebut, maka kontrak kerja konstruksi yang tidak memuat
ketiga belas uraian tersebut dapat dinyatakan sebagai cacat hukum.

Pelatihan Supervisison Engineer of Roads Construction (SE) II-3


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab II : Kontrak Kerja Konstruksi

2.3. SURAT PERJANJIAN

Penyusunan surat perjanjian kontrak pekerjaan jasa pemborongan harus


memperhatikan kaidah-kaidah penyusunan suatu perjanjian kontrak, diantaranya
tentang kerangka dan isi perjanjian kontrak. Adapun kerangka dan isi perjanjian
kontrak pekerjaan jasa pemborongan pada umumnya adalah sebagai berikut :

2.3.1. PEMBUKAAN PERJANJIAN


Pembukaan perjanjian kontrak pekerjaan jasa pemborongan memuat ketentuan
tentang:
 Judul atau nama kontrak pekerjaan jasa pemborongan,
 Nomor kontrak ;
 Tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun kontrak ditandatangani;
 Kalimat pembukaan, merupakan kalimat yang menjelaskan bahwa para pihak
pada hari, tanggal, bulan dan tahun membuat dan menandatangani kontrak;
 Identitas para pihak yang menandatangani perjanjian meliputi : Nama, jabatan,
alamat, serta kedudukannya dalam kontrak (sebagai pengguna dan penyedia
jasa pemborongan), serta penjelasan tentang para pihak bertindak untuk atas
nama siapa dan dasar mereka bertindak. Apabila pihak penyedia tidak terdiri
dari satu penyedia jasa pemborongan, maka harus dijelaskaan bentuk
kerjasama dan siapa yang akan bertindak atas nama penyedia jasa
pemborongan yang tergabung dalam kerjasama tersebut;
 Kewenangan para pihak sebagai wakil badan hukum atau pribadi.

2.3.2. ISI PERJANJIAN JASA PEMBORONGAN


Perjanjian pengadaan memuat ketentuan tentang:
 Kesepakatan para pihak untuk mengadakan perjanjian;
 Hak dan kewajiban para pihak;
 Nilai kontrak yang telah disepakati;
 Cara pembayaran;
 Jangka waktu pelaksanaan perjanjian;
 Ketentuan tentang mulai dan berakhirnya kontrak;
 Sanksi apabila para pihak melanggar ketentuan dalam perjanjian;
 Keadaan kahar memaksa (force majeure);

Pelatihan Supervisison Engineer of Roads Construction (SE) II-4


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab II : Kontrak Kerja Konstruksi

 Pilihan proses penyelesaian sengketa perjanjian dapat melalui jasa penengah,


peradilan umum atau lembaga arbitrase. Apabila di dalam kontrak tidak ada
ketentuan mengenai pilihan penyelesaian sengketa maka dianggap secara
hukum diselesaikan di peradilan umum. Dan apabila memilih diselesaikan di
lembaga arbitrase maka harus ditentukan di dalam kontrak.

2.3.3. PENUTUP PERJANJIAN


Penutup perjanjian memuat tanda tangan para pihak yang membuat perjanjian.
Apabila perjanjian tersebut disyahkan notaris maka pada bagian penutup,
disamping tanda tangan para pihak juga ada tanda tangan saksi dan tanda tangan
notaries.

2.3.4. LAMPIRAN PERJANJIAN


Lampiran perjanjian merupakan salah satu kesatuan dengan perjanjian, memuat:
 Naskah dokumen kontrak yang dilengkapi setelah klarifikasi;
 Biaya pelaksanaan pekerjaan;
 Barang dan fasilitas yang disediakan pengguna jasa pemborongan;
 Peralatan dan barang yang akan disediakan oleh penyedia jasa pemborongan;
 Dokumen usulan biaya;
 Berita acara klarifikasi, dan negosiasi;
 Surat keputusan penetapan penyedia jasa pemborongan.

Pelatihan Supervisison Engineer of Roads Construction (SE) II-5


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab II : Kontrak Kerja Konstruksi

Huruf C Bab II Lampiran I Keppres No. 80/2003 memuat ketentuan mengenai surat
perjanjian pengadaan barang/jasa sebagai berikut :

Kerangka surat perjanjian pengadaan barang/jasa terdiri dari :

a. Pembukaan (Komparasi)
Pembukaan adalah bagian dari surat perjanjian yang meliputi :
1) Judul Kontrak;
2) Nomor Kontrak;
3) Tanggal Kontrak;
4) Kalimat Pembuka;
5) Penandatanganan Kontrak;
6) Para Pihak Dalam Kontrak;
b. Isi
1) Pernyataan bahwa para pihak telah sepakat atau setuju untuk mengadakan
kontrak mengenai obyek yang dikontrakkan sesuai dengan jenis
pekerjaannya;
2) Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui besarnya harga kontrak.
Harga kontrak harus ditulis dengan angka dan huruf, serta rincian sumber
pembiayaannya;
3) Pernyataan bahwa ungkapan-ungkapan dalam perjanjian harus mempunyai
makna yang sama seperti yang tercantum dalam kontrak;
4) Pernyataan bahwa kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen dan
merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak;
5) Pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada
dalam dokumen-dokumen perjanjian/kontrak maka yang dipakai adalah
dokumen urutannya lebih dulu;
6) Pernyataan mengenai persetujuan para pihak untuk melaksanakan
kewajibannya masing-masing, yaitu pihak pertama membayar harga kontrak
dan pihak kedua melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan dalam kontrak;
7) Pernyataqan mengenai jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu kapan
dimulai dan diakhirinya pekerjaan terseburt
8) Pernyataan mengenai kapan mulai efektif berlakunya kontrak.

c. Penutup
Penutup adalah bagian surat perjanjian yang memuat :
1) pernyataan bahwa para pihak dalam perjanjian ini telah menyetujui untuk
melaksanakan perjanjian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia pada hari dan tanggal penandatangana perjanjian
tersebut;
2) Tanda tangan para pihak dalam surat perjanjian dengan dibubuhi meterai.

Pelatihan Supervisison Engineer of Roads Construction (SE) II-6


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab II : Kontrak Kerja Konstruksi

2.4. SYARAT HUKUM PERJANJIAN

Sebagai dasar hukum dan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan jasa


pemborongan oleh para pihak, maka dokumen kontrak harus disusun
berdasarkan prinsip dan syarat hukum perjanjian/kontrak sebagai berikut :
 Para pihak dalam perjanjian/kontrak harus jelas yaitu orang atau badan hukum
yang mempunyai kewenangan atau berhak dan mempunyai kemampuan
bertindak;
 Obyek yang diperjanjikan adalah barang/jasa yang nyata dan ada dalam
perniagaan;
 Perjanjian/kontrak dibuat secara syah dan mengikat bagi para pihak yang
menandatanganinya;
 Kedudukan para pihak dalam hubungan kontrak serta dalam hak dan
kewajiban sama (hubungan yang dapat saling menuntut/klaim);
 Perjanjian/kontrak dibuat tanpa ada paksaan, kekhilafan dan kekeliruan yang
disengaja;
 Perjanjian/kontrak harus disusun tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
 Dokumen kontrak asli yang ditandatangani oleh para pihak sebanyak 2 (dua)
dokumen; yang masing-masing disimpan oleh pihak pengguna dan pihak
penyedia jasa pemborongan.;
 Dokumen kontrak ditandatangani di atas meterai secukupnya atau di kertas
bermeterai;
 Para pihak yang memerlukan dokumen kontrak keperluan lain dibuatkan
salinannya.

Dalam hal penyedia adalah: (1) PT, maka yang menandatangani kontrak adalah
direksi atau pejabat yang ditunjuk mwakili PT sesuai dengan akta pendirian PT; (2)
CV, maka yang menandatangani kontrak adalah pengurus CV yang ditunjuk
mewakili CV sesuai dengan akta pendirian CV;(3) LSM, NGO, maka yang
menandatangani kontrak adalah pimpinan LSM/NGO sesuai dengan akta pendirian
LSM/NGO; (4) Lembaga penelitian/pengabdian masyarakat adalah pimpinan
lembaga tersebut; (5) Koperasi, maka yang menandatangani kontrak adalah
pengurus koperasi yang ditunjuk mewakili koperasi sesuai dengan akte pendirian
koperasi; (6) Perseorangan maka yang menandatangani adalah orang tersebut
karena mereka mewakili diri sendiri.

Pelatihan Supervisison Engineer of Roads Construction (SE) II-7


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab II : Kontrak Kerja Konstruksi

2.4. AMANDEMEN KONTRAK

Amandemen kontrak harus segera dibuat bila terjadi perubahan kontrak.


Perubahan kontrak dapat terjadi apabila:
a. Perubahan pekerjaan yang disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh
para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan
b. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan
c. Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan

Prosedur pembuatan Addendum kontrak dilakukan sebagai berikut:


a. Pengguna jasa segera memberikan perintah tertulis kepada penyedia jasa
untuk melaksanakan perubahan kontrak, atau penyedia jasa mengusulkan
perubahan kontrak.
b. Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari
pengguna jasa dan mengusulkan perubahan harga (bila ada) selambat-
lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari. Pengguna jasa harus memberikan
tanggapan atas usulan perubahan kontrak dari penyedia jasa selambat-
lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari.
c. Atas usulan perubahan kontrak dilakukan negosiasi teknis dan harga dan
dibuat berita acara hasil negosiasi.
d. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat Addendum kontrak.

Pelatihan Supervisison Engineer of Roads Construction (SE) II-8


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

BAB III
SYARAT-SYARAT KONTRAK

3.1. UMUM
Dokumen ini terdiri dari Syarat-syarat Umum Kontrak yang memuat batasan
pengertian istilah yang digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab termasuk
tanggung jawab pada pekerjaan yang disubkontrakkan, sanksi, penyelesaian
perselisihan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
pelaksanaan kontrak bagi setiap pihak, dan Syarat-syarat Khusus Kontrak yang
memuat ketentuan-ketentuan yang lebih spesifik sebagaimana yang dirujuk dalam
pasal-pasal Syarat-syarat Umum Kontrak
Syarat-syarat Khusus Kontrak memuat perubahan, penambahan, atau
penghapusan ketentuan dalam Syarat-syarat Umum Kontrak, dan sifatnya lebih
mengikat dari pada syarat-syarat umum kontrak.
Untuk pengadaan jasa konstruksi di lingkungan pemerintah yang dilakukan
dengan cara pelelangan nasional (National Competitive Bidding/NCB), syarat-
syarat kontrak yang digunakan adalah syarat-syarat kontrak sesuai Keputusan
Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 257/KPTS/M/2004 tentang
Standar Dan Pedoman Jasa Konstruksi, sedangkan untuk yang dilakukan dengan
cara pelelangan internasional (International Competitive Bidding/ICB) digunakan
Conditions of Contract for Works of Civil Works Engineering Construction dari
FIDIC (Federation Internationale Des Inginieurs-Conseils) yang terdiri dari Part I
General Conditions dan Part II Conditions of Particular Application

3.2. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK


Pada kontrak-kontrak jasa pemborongan pekerjaan konstruksi, Syarat-Syarat
Umum Kontrak yang berlaku pada kontrak pekerjaan jalan memuat ketentuan-
ketentuan pokok seperti:
1. Definisi.
Definisi adalah uraian atau pengertian mengenai istilah yang digunakan dalam
kontrak. Penjelasan, pemberian art dan pemberian tafsiran atas Istilah-istilah
tersebut dimaksudkan agar isi kontrak mudah dipahami oleh para pihak dan
pihak lain yang berkepentingan dengan penafsiran dan pengartian yang sama.
Beberapa definisi yang perlu mendapat perhatian adalah:

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-1


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

a. Pengguna jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin


proyek/pemimpin bagian proyek sebagai pemilik pekerjaan yang
bertanggungjawab atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan
kerja/proyek/bagian proyek tertentu. Nama, jabatan, dan alamat pengguna
jasa tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak;
b. Kepala kantor/satuan kerja adalah pejabat struktural departemen yang
bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan jasa yang dibiayai dana
anggaran rutin APBN;
c. Penyedia jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan
layanan jasa;
d. Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan jasa pelaksanaan
konstruksi atau penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
berdasarkan harga untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu, yang kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan
sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran
bersama atas kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penyedia
jasa;
e. Direksi pekerjaan dalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak untuk mengelola administrasi kontrak dan
mengendalikan pekerjaan. Pada umumnya direksi pekerjaan dapat dijabat
oleh orang lain yang ditunjuk oleh pengguna jasa;
f. Direksi teknis adalah tim yang ditunjuk oleh direksi pekerjaan yang
bertugas untuk mengawasi pekerjaan;
g. Tanggal mulai kerjaadalah tanggal mulai kerja yang dinyatakan pada Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh pengguna jasa;
h. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalh tanggal penyerahan pertama
pekerjaan, dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan
yang diterbitkan oleh pengguna jasa;
i. Kegagalan bangunan adalh keadaan bangunan, yang setelah
diserhterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-2


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

2. Penerapan
Penerapan adalah ketentuan bahwa syarat-syarat umum kontrak harus
diterapkan secara luas tanpa boleh melanggar ketentuan-ketentuan lain dalam
kontrak secara keseluruhan serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Ketentuan mengenai penerapan ini juga memuat urutan kekuatan hukum
semua dokumen kontrak. Dengan ketentuan ini, maka apabila terjadi
perbedaan pengertian, penafsiran atau pencantuman yang berlaku adalah
yang tercantum pada dokumen yang hirarkinya lebih tinggi.

3. Asal Jasa
Ketentuan ini menjelaskan mengenai persyaratan asal jasa yang menjadi
obyek perjanjian dalam kontrak termasuk persyaratan penyedia jasa asing.

4. Hak Paten, Hak Cipta, Dan Merek


Ketentuan ini mengatur tentang kewajiban penyedia jasa untuk membebaskan
pengguna jasa dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas
pelanggaran hak paten, hak cipta, dan merek dan penggunaan atas hak-hak
tersebut merupakan tanggung jawab sepenuhnya penyedia jasa.

5. Jaminan
Ketentuan ini menguraikan semua jaminan yang wajib disediakan oleh
penyedia jasa mencakup nilai, bentuk, penjamin, dan masa laku jaminan yang
terdiri atas: jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, dan jaminan
pemeliharaan.

6. Asuransi
Ketentuan ini mengatur mengenai kewajiban penyedia jasa untuk menyediakan
asuransi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang meliputi asuransi
terhadap: barang, peralatan dan personil, pihak ketiga atas kecelakaan di
lokasi kerja, dan perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

7. Pembayaran
Ketentuan tentang pembayaran ini mengatur mengenai cara-cara pembayaran,
mata uang yang digunakan, serta waktu pengajuan tagihan dan pembayaran

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-3


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

oleh pengguna jasa. Pembayaran tersebut meliputi: uang muka, perstasi


pekerjaan, penyesuaian harga, serta ganti rugi dan kompensasi.
Pengguna jasa harus sudah membayar kepada penyedia jasa paling lambat 14
hari sejak tanggal pengajuan tagihan yang telah disetujui direksi teknis dan
direksi pekerjaan.

8. Direksi Teknis dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak


Ketentuan ini mengatur mengenai hak pengguna jasa untuk menunjuk direksi
tenis untuk melakukan penawasan pekerjaan mewakili direksi pekerjaan dan
membentuk panitia peneliti pelaksanaan kontrak untuk membantu direksi
pekerjaan.

9. Penyerahan Lapangan
Ketentuan ini mengatur kewajiban pengguna jasa untuk menyerahkan
seluruh/sebagian lapangan pekerjaan kepada penyedia jasa agar
memungkinkan penyedia jasa dapat memulai pelaksanaan pekerajaan.

10. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)


Ketentuan tentang SPMK ini memuat keharusan pengguna jasa untuk
menerbitkan SPMK setelah dilakukannya penyerahan lapangan serta
pencantuman tanggal paling lambat dimulainya pekerjaan oleh penyedia jasa
yang sekaligus sebagai tanggal awal masa kontrak. Pengguna jsa harus sudah
menerbitkan SPMK paling lambat 14 hari setelah penandatangan kontrak.

11. Persiapan Pelaksanaan Kontrak


Ketentuan ini mengatur kewajiban pengguna jasa untuk menyelenggarakan
rapat persiapan pelaksanaan bersama-sama dengan semua yang terkait
seperti: penyedia jas, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan yang
membahas dan menyepakati hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
kontrak seperi: organisasi kerja, tatacara pengaturan pekerjaan, jadual
pelaksanaan, jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil,
rencana pemeriksaan lapangan, sosialisasi kepda masyarakat dan pemerintah
daerah, program mutu dan lain sebagainya yang dianggap perlu. Dalam
pelaksanaannya, rapat ini sekaligus membahas dan menyepakati penjabaran
lebih lanjut atas isi kontrak dalam rangka penerapannya dalam pelaksanaan

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-4


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

kontrak seperti: pengajuan dan persetujuan, pembayaran, perhitungan


penyesuaian harga, hal-hal yang masih bellum ada kesepakan, penyerahan
pekerjaan selesai, denda, kompensasi, dan penyelesaian perselisihan.

12. Program Mutu


Ketentuan ini mengatur mengenai keharusan penyedia jasa untuk menyusun
program mutu yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Program
mutu ini dimaksudkan sebagai acuan semua pihak untuk melaksanakan
pengendalian dan pengawasan mutu pekerjaan.

13. Perkiraan Arus Uang


Ketentuan ini berisi kewajiban penyedia jasa untuk menyerahkan perkiraan
arus uang sesuai dengan program kerja kepada direksi pekerjaan. kertentuan
ini dimaksudkan direksi pekerjaan mendapatkan keyakinan atas
keberlangsungan penyediaan pendanaan oleh penyedia jasa untuk keperluan
pembiayaan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

14. Pemeriksaan Bersama


Ketentuan ini mengatur mengenai pemeriksaan bersama yang dilakukan oleh
direksi teknis, panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa dengan
melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan pada awal
pelaksanaan kontrak untuk setiap rencana mata pembayaran guna
menetapkan kuantitas awal.

15. Perubahan Kegiatan Pekerjaan


Ketentuan ini mengatur hak pengguna jasa dan penyedia jasa untuk
mengadakan kesepakatan untiuk melakukan perubahan kontrak apabila terjadi
perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.

16. Pembayaran Untuk Perubahan


Ketentuan ini mengatur mengenai cara mengusulkan, menilai dan menetapkan
perubahan harga sebagai akibat adanya perubahan pekerjaan yang disepakati.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-5


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

17. Perubahan Kuantitas dan Harga


Ketentuan ini mengatur mengenai persyaratan dan cara melakukan perubahan
harga satuan akibat perubahan kuantitas awal.

18. Amandemen Kontrak


Ketentuan ini mengatur mengenai persyaratan dan prosedur perubahan
kontrak yang dapat dilakukan oleh para pihak. Amandemen kontrak harus
diterbitkan apabila terjadi perubahan kontrak yang meliputi perubahan-
perubahan: lingkup pekerjaan, jadual pelaksanaan, harga kontrak. Amandemen
dibuat apabila disetujui oleh para pihak.
Dalam kontrak ICB amandemen ini dikenal sebagai adendum kontrak.

19. Hak dan Kewajiban Para Pihak


Ketentuan ini mengatur mengenai hak yang dimiliki dan kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh masing-masing pengguna jasa dan penyedia jasa dalam
pelaksanaan kontrak.
a. Hak dan kewajiban pengguna jasa
1) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia
jasa;
2) Meminta laporan periodik pelaksanaan pekerjaan;
3) Melakukan perubahan kontrak;
4) Menangguhkan pembayaran;
5) Mengenakan denda keterlambatan;
6) Membayar uang muka, hasil pekerjaan, dan uang retensi;
7) Menyerahkan seluruh/sebagian lapangan pekerjaan;
8) Memberikan isntruksi sesuai jadual;
9) Membayar ganti rugi, melindungi dan membela penyedia jasa terhadap
tuntutan hukum, tuntutan lainnya dan tanggungan yang timbul karena
kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan
pengguna jasa.
b. Hak dan kewajiban penyedia jasa
1) Menerima pembayaran uang muka, hasil pekerjaan dan uang retensi;
2) Menerima pembayaran ganti rugi/kommpensasi (bila ada);
3) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-6


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

4) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada pengguna


jasa;
5) Memberikan peringatan dini dan keterangan-keterangan yang diperlukan
untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan pengguna jasa;
6) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
7) Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi
lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi
perusakan dan pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain yang
disebabkan kegiatan penyedia jasa.

20. Resiko Pengguna Jasa Dan Penyedia Jasa


Ketentuan ini mengatur mengenai resiko kerusakan, kehilangan, kerugian,
kecelakaan, dan kematian yang yang menjadi tanggung jawab masing-masing
pengguna jasa dan penyedia jasa akibat kejadian yang mungkin terjadi selama
pelaksanaan kontrak.
a. Resiko pengguna jasa
1) Resiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan harta benda
(di luar pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan untuk pelaksanaan
pekerjaan) yang disebabkan oleh:
a) Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan yang tidak dapat dihindari sebagai akibat pekerjaan
tersebut; atau
b) Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggungjawab, gangguan
terhadap hak yang legal oleh pengguna jasa atau orang yang
dipekerjakannya, kecuali disebabkan oleh penyedia jasa.
2) Resiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan, instalasi, dan bahan
yang disebabkan karena disain atau disebabkan oleh kesalahan
pengguna jasa, keadaan kahar dan pencemaran/terkontaminasi limbah
radio aktif/nuklir.
3) Resiko yang terkait dengan kerugian atau kerusakan dari pekerjaan,
peralatan, instalasi dan bahan sejak saat pekerjaan selesai sampai
berakhirnya masa pemeliharaan, kecuali apabila:
a) Kerusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan; atau

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-7


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

b) Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang


bukan tanggunggjawab pengguna jasa.
b. Resiko penyedia jasa
Kecuali resiko-resiko pengguna jasa, maka penyedia jasa
bertanggungjawab atas setiap cidera atau kematian dan semua kerugian
atau kerusakan atas pekerjaan, peralatan, instalasi, bahan dan harta benda
yang mungkin terjadi selama pelaksanaan kontrak.

21. Laporan Hasil Pekerjaan


Ketentuan ini mengatur tentang keharusan penyedia jasa membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan yang wajib disampaikan kepada direksi teknis.

22. Cacat Mutu


Ketentuan ini mengatur mengenai kewajiban direksi teknis untuk melakukan
pemeriksaan hasil pekerjaan penyedia jasa, cara penanganan cacat mutu yang
terjadi dan kewajiban penyedia jasa untuk memperbaiki cacat mutu termasuk
pelibatan pihak ketiga untuk memeperbaiki cacat mutu apabila penyedia jasa
tidak melaksanakan perbaikan cacat mutu dalam waktu yang ditetapkan direksi
teknis.

23. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan


Ketentuan ini mengatur mengenai jadual waktu pelaksanaan seperti:
pengertian waktu pelaksanaa kontrak, mulai berlakunya kontrak, mulai
pelaksanaan pekerjaan, pekerjaan dinyatakan selesai, dan penyerahan hasil
pekerjaan.

24. Wakil Penyedia Jasa


Ketentuan ini mengatur mengenai kewajiban penyedia jasa untuk menunjuk
personil sebagi wakilnya yang bertanggung jawab dan mempunyai wewenang
penuh atas pelaksanaan pekerjaan termadsuk persyaratannya.

25. Pengawasan
Ketentuan ini mengatur mengenai hak pengguna jasa melakukan pengawasan
atas pelaksanaan pekerjaan oleh penyedia jasa dengan menunjuk pihak yang
mewakilinya.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-8


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

26. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan


Ketentuan ini mengatur mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan seperti:
a. pemberian peringatan oreh pengguna jasa kepada penyedia jasa,
b. pemberian sanksi,
c. pemberian kompensasi apabila keterlambatan disebabkan oleh pengguna
jasa, dan
d. pengecualian dari kertentuan akibat keadaan kahar.

27. Kontrak Kritis


Ketentuan ini mengatur mengenai pengertian dan cara penanganan kontrak
kritis.
a. Kontrak dinyatakan kritis apabila:
1) Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% – 70% dari kontrak),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 15% dari rencana;
2) Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana.
b. Penanganan kontrak kritis
1) Rapat pembuktian (show cause meeting/SCM)
a) Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi pekerjaan menerbitkan
surat peringatan kepada penyedia jasa dan selanjutnya
menyelenggarakan SCM.
b) Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia jasa
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat proyek.
c) Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba pertama, maka harus
diselenggarakan SCM tingkat atasan langsung yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba kedua) yang
dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan langsung.
d) Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba kedua, maka harus
diselenggarakan SCM tingkat atasan yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-9


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

penyedia jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba ketiga) yang
dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan.
e) Pada setiap uji coba yang gagal, pengguna jasa harus menerbitkan
surat peringatan kepada penyedia jasa atas keterlambatan realisasi
fisik pelaksanaan pekerjaan.
f) Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka pengguna jasa
dapat menyelesaikan pekerjaan melalui kesepakatan tiga pihak atau
memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan
pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2) Kesepakatan tiga pihak

28. Penyedia jasa masih bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak.

29. Pengguna jasa menetapkan pihak ketiga sebagai penyedia jasa yang akan
menyelesaikan sisa pekerjaan atau atas usulan penyedia jasa.

30. Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan harga satuan


kontrak. Dalam hal pihak ketiga mengusulkan harga satuan yang lebih tinggi
dari harga satuan kontrak, maka selisih harga menjadi tanggungjawab
penyedia jasa.

31. Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung.

32. Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi dasar
pembuatan amandemen kontrak.

33. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan


Ketentuan ini mengatur mengenai persyaratan dan cara pemberian
perpanjangan waktu pelaksanaan kepada penyedia jasa.

34. Kerjasama Antara Penyedia Jasa Dan Sub Penyedia Jasa


Ketentuan ini mengatur mengenai kewajiban penyedia jasa untuk bekerjasama
dengan penyedia jasa golongan usaha kecil termasuk koperasi dan
persyaratannya serta hak intervensi pengguna jasa atas pelaksanaan sub
kontrak.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-10


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

35. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil


Ketentuan ini mengatur mengenai pelibatan penyedia jasa usaha kecil/koperasi
kecil dalam pelaksanaan kontrak termasuk dalam hal penyedia jasa yang
ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil dan sanksi apabila
fasilitas dan kesempatan yang telah diberikan bagi usaha kecil/kopersai kecil
disalahgunakan.

36. Keadaan Kahar


Ketentuan ini mengatur mengenai keadaan kahar yaitu: pengertian keadaan
kahar, kejadian yang digolongkan sebagai keadaan kahar, tindakan yang harus
diambil, pihak yang harus menanggung dan pengaturan mengenai apabila
sudah pulih kembali.

37. Peringatan Dini


Ketentuan ini mengatur mengenai kewajiban penyedia jasa untuk
menyampaikan peringatan dini kepada direksi pekerjaan mengenai
kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu atau keadaan-keadaan
yang dapat berakibat buruk terhadap pekerjaan, kenaikan harga kontrak, atau
keterlambatan tanggal penyelesaian pekerjaan termasuk kewajiban penyedia
jasa untuk membahas dengan pengguna jasa mengenai upaya-upaya untuk
menghindari akibat kejadian atau keadaan tersebut. Penyedia jasa tidak berhak
menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat
dihindari melalui peringatan dini.

38. Itikad Baik


Ketentuan ini menyatakan bahwa para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang ada dalam kontrak
dan para pihak sepakat unrtuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

39. Penghentian Dan Pemutusan Kontrak


Ketentuan ini mengatur mengenai penghentian dan pemutusan kontrak yakni:
hal-hal yang dapat menyebabkan penghentian atau pemutusan kontrak, tata
cara dan prosedur penghentian/pemutusan kontrak, kewajiban masing-masing
pihak dan sanksi yang dikenakan kepada masing-masing pihak.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-11


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

a. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai.

b. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan


(keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat
melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak.
Dalam hal kontrak dihentikan, maka pengguna jasa wajib membayar
kepada penyedia jasa sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dicapai.

c. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa cidera janji atau tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam
kontrak. Kepada penyedia jasa dikenakan sanksi.

d. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan


kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses pelelangan
maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini :
1) Penyedia jasa dapat dikenakan sanksi yaitu :
a) Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas negara;
b) Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia jasa;
c) Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
2) Pengguna jasa dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disipilin Pegawai Negeri Sipil
atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Pemutusan kontrak oleh pengguna jasa


Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah pengguna jasa
menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis
kepada penyedia jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini, pengguna jasa
dapat memutuskan kontrak.
Kejadian dimaksud adalah :
1) Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak
pada tanggal mulai kerja sesuai dengan Pasal 15.2.;
2) Penyedia jasa gagal pada uji coba ketiga dalam melaksanakan SCM.
3) Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan,
sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan penangguhan
pembayaran;
4) Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan pekerjaan atau bangkrut;

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-12


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

5) Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian


perselisihan;
6) Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sudah melampaui
besarnya jaminan pelaksanaan;
7) Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada
pengguna jasa dan pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak,
kewajiban, atau kepentingan pengguna jasa;
8) Terjadi keadaan kahar dan penyedia jasa tidak dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.
Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu
kejadian sebagaimana dirinci dalam angka 1) sampai 8) di atas, Pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan.
Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu kejadian yang
diuraikan dalam angka 1). sampai 8) penyedia jasa dimasukkan dalam
daftar hitam selama 2 (dua) tahun.

f. Pemutusan kontrak oleh penyedia jasa


Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah penyedia jasa
menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis
kepada pengguna jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini, penyedia jasa
dapat memutuskan kontrak.
Kejadian dimaksud adalah :
1) Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia jasa tidak dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.;
2) Pengguna jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian
perselisihan.

40. Penyelesaian Perselisihan


Ketentuan ini mengatur mengenai penyelesaian perselisihan atau sengketa
antara para pihak dalam kontrak yakni: cara penyelesaian perselisihan dan
pihak yang menanggung biaya penyelesaian perselisihan.
Penyelesaian perselisihan dapat melalui:
a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi atau
arbitrase di Indonesia atau
b. Pengadilan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-13


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus


kontrak.

41. Bahasa Dan Hukum


Ketentuan ini mengatur mengenai bahasa dan hukum yang digunakan dalam
kontrak.

42. Perpajakan
Ketentuan ini menetapkan mengenai peraturan perundang-undangan
mengenai perpajakan yang diberlakukan pada kontrak.

43. Korespondensi
Ketentuan ini mengatur mengenai korespondensi antara para pihak berkaitan
dengan: bentuk korespondensi yang berlaku dan alamat para pihak.

44. Penyesuaian Harga


Ketentuan ini mengatur mengenai perubahan harga akibat penerapan
penyesuaian harga yaitu; persyaratan penerapan penyesuaian harga, rumusan
penyesuaian harga, koefisien komponen harga satuan setiap mata
pembayaran, dan mata uang yang digunakan.
Penyesuaian harga diberlakukan terhadap kontrak jangka panjang lebih dari 12
bulan.

45. Denda Dan Ganti Rugi


Ketentuan ini mengatur mengenai denda dan ganti rugi yang harus dikenakan
masing-masing kepada penyedia jasa atau pengguna jasa karena adanya
cidera janji terhadap ketentuan kontrak yang meliputi: pengertian denda/cidera
janji, nilai, dan tata cara pembayaran.
a. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia jasa,
sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada
pengguna jasa, karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang
tercantum dalam kontrak.
b. Besarnya denda kepada penyedia jasa atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan adalah 1 ‰ (per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak
untuk setiap hari keterlambatan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-14


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

c. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh pengguna jasa atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat
itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi
sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak
d.
46. Serah Terima Pekerjaan
Ketentuan ini mengatur mengenai serah terima pekerjaan selesai yang
mencakup: persyaratan pekerjaan selesai, tata cara penyerahan pekerjaan,
dan kewajiban para pihak.
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), penyedia jasa
mengajukan permintaan secara tertulis kepada pengguna jasa untuk
penyerahan pertama pekerjaan.
b. Pengguna jasa memerintahkan panitia penerima pekerjaan untuk
melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
penyedia jasa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat
permintaan dari penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan/atau cacat
hasil pekerjaan, penyedia jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki,
kemudian panitia penerima pekerjaan melakukan pemeriksaan kembali dan
apabila sudah sesuai dengan ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara
penyerahan pertama pekerjaan.
c. Setelah penyerahan pertama pekerjaan pengguna jasa membayar sebesar
100% (seratus persen) dari nilai kontrak dan penyedia jasa harus
menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
kontrak.
d. Penyedia jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa
pemeliharaan sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat penyerahan
pertama pekerjaan.
e. Setelah masa pemeliharaan berakhir penyedia jasa mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pengguna jasa untuk penyerahan akhir
pekerjaan.
f. Pengguna jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia
jasa melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan
dengan baik, setelah diperiksa oleh panitia penyerahan pekerjaan dan telah
dibuat berita acara penyerahan akhir pekerjaan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-15


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

g. Setelah penyerahan akhir pekerjaan pengguna jasa wajib mengembalikan


jaminan pemeliharaan dan jaminan pelaksanaan.
h. Apabila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sesuai
kontrak, maka pengguna jasa berhak mencairkan jaminan pemeliharaan
untuk membiayai pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan jaminan
pelaksanaan dan disetor ke kas negara, penyedia jasa dikenakan sanksi
masuk daftar hitam selama 2 (dua) tahun.

47. Gambar Pelaksanaan


Ketentuan ini mengatur mengenai kewajiban penyedia jasa untuk emnyerahkan
gambar pelaksanaan (as-built drawing) kepada direksi pekerjaan yang meliputi:
waktu penyampaian, dan sanksi atas keterlambatan atau kegagalan
penyampaian.

48. Kegagalan Bangunan


Ketentuan ini mengatur mengenai kegagalan bangunan yang menjadi
tanggiung jawab penyedia jasa berkenaan dengan: masa pertanggungan dan
pelaksanaan ganti rugi.
a. Kegagalan bangunan yang menjadi tanggungjawab penyedia jasa
ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan sesuai dengan umur
konstruksi yang direncanakan dan secara tegas dinyatakan dalam dokumen
perencanaan paling lama 10 (sepuluh) tahun. Jangka waktu
pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan ditetapkan dalam syarat-
syarat khusus kontrak.
b. Pelaksanaan ganti rugi atas kegagalan bangunan dapat dilakukan melalui
mekanisme pertanggungan (asuransi).

49. Percepatan
Ketentuan ini mengatur mengenai hak pengguna jsa untuk meminta kepada
penyedia jasa untuk menyelesaiak pekerjaan sebelum rencana tanggal
penyelesaian pekerjaan teramsuk: usulan biaya yang diperlukan.

50. Kompensasi
Ketentuan ini mengatur mengenai hal-hal yang termasuk dalam kompensasi
yang dapat diberikan kepada penyedia jasa.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-16


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia jasa bila dapat dibuktikan


merugikan penyedia jasa dalam hal sebagai berikut:
a. Penyedia jasa belum bisa masuk ke lokasi pekerjaan, karena pengguna
jasa tidak menyerahkan seluruh/sebagian lapangan kepada penyedia jasa;
b. Pengguna jasa tidak memberikan gambar, spesifikasi, atau instruksi sesuai
jadual yang telah ditetapkan;
c. Pengguna jasa memodifikasi atau mengubah jadual yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
d. Pengguna jasa terlambat melakukan pembayaran;
e. Pengguna jasa menginstruksikan untuk melakukan pengujian tambahan
yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak diketemukan
kerusakan/ kegagalan/penyimpangan pekerjaan;
f. Pengguna jasa menolak sub penyedia jasa tanpa alasan yang wajar;
g. Keadaan tanah ternyata jauh lebih buruk dari informasi termasuk data
penyelidikan tanah (bila ada) yang diberikan kepada peserta lelang;
h. Penyedia jasa lain, petugas pemerintah, petugas utilitas atau pengguna
jasa tidak bekerja sesuai waktu yang ditentukan, sehingga mengakibatkan
keterlambatan dan/atau biaya tambah bagi penyedia jasa.
i. Dampak yang menimpa/membebani penyedia jasa diakibatkan oleh
kejadian-kejadian yang menjadi resiko pengguna jasa.
j. Pengguna jasa menunda berita acara penyerahan pertama pekerjaan
dan/atau berita acara penyerahan akhir pekerjaan.
k. Pengguna jasa memerintahkan penundaan pekerjaan.
l. Kompensasi lain sesuai dengan yang tercantum dalam syarat-syarat
khusus kontrak.
Penyedia jasa dapat meminta kompensasi biaya dan/atau waktu
pelaksanaan.

51. Penangguhan
Ketentuan ini memberikan hak kepada pengguna jasa untuk menangguhkan
pembayaran kepada penyedia jasa apabila penyedia jasa tidak melakukan
kewajiban sesuai ketentuan dalam kontrak dengan pesyaratannya.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-17


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Bab III : Syarat-Syarat Kontrak

52. Penundaan Atas Perintah Pengguna Jasa


Ketentuan ini mengatur hak pengguna jasa untuk merintahkan kepada
penyedia jasa agar menunda dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau
memperlambat kemajuan suatu kegiatan pekerjaan.
53. Instruksi
Ketentuan ini mewajibkan penyedia jasa untuk melaksanakan semua instruksi
direksi pekerjaan serta persyaratan instruksi.
Penyedia jasa wajib melaksanakan semua instruksi direksi pekerjaan yang
berkaitan dengan kontrak.
Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.

3.3. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK


Syarat-syarat khusus kontark adalah ketentuan-ketentuan yang merupakan
perubahan, penambahan dan/atau penjelasan dari ketentuan-ketentuan yang ada
pada syarat-syarat umum kontrak, sehingga apabila terjadi antara syarat-syarat
umum kontrak dengan syarat-syarat khusus kontrak, maka yang berlaku adalah
syarat-syarat khusus kontrak.
Walaupun secara umum syarat-syarat khusus kontrak dapat berisi semua
kebutuhan perubahan, penjelasan, dan atau penambahan, namun secara khusus
meliputi:
1. Definisi
2. Jaminan
3. Asuransi
4. Keselamatan Kerja
5. Pembayaran
6. Jadual Pelaksanaan
7. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil
8. Penyelesaian Perselisihan
9. Penyesuaian Harga
10. Denda Ganti Rugi
11. Gambar Pelaksanaan
12. Kegagalan Bangunan
13. Kompensasi
14. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-18


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS, GAMBAR-GAMBAR, DAN
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

4.1. SPESIFIKASI TEKNIS


Spesifikasi adalah suatu uraian atau ketentuan-ketentuan yang disusun secara
lengkap dan jelas mengenai suatu barang, metode atau hasil akhir pekerjaan yang
dapat dibeli, dibangun atau dikembangkan oleh pihak lain sedemikian sehingga
dapat memenuhi keinginan semua pihak yang terkait.
Spesifikasi adalah suatu tatanan teknik yang dapat membantu semua pihak yang
terkait dengan proyek untuk sependapat dalam pemahaman sesuatu hal teknis
tertentu yang terjadi dalam suatu pekerjaan. Dengan demikian Spesifikasi
diharapkan dapat :
o Mengurangi beda pendapat atau pertentangan yang tidak perlu;
o Mendorong efisiensi penyelenggaraan proyek, tertib proyek dan kerjasama
dalam penyelenggaraan proyek;
o Mengurangi kerancuan teknis pelaksanaan pekerjaan;
Spesifikasi, yang semula merupakan bagian dari Dokumen Proyek, setelah
kontrak ditandatangani oleh penyedia jasa dan pengguna jasa, menjadi bagian
dari Dokumen Kontrak. Sebagai bagian dari Dokumen Kontrak, untuk menghindari
terjadinya kesalahpahaman tentang lembar-lembar spesifikasi yang telah menjadi
acuan untuk pelaksanaan di lapangan, baik penyedia jasa (kontraktor) maupun
pengguna jasa (pemilik proyek) perlu memberikan paraf pada setiap halaman
spesifikasi.
Spesifikasi adalah salah satu elemen dari Dokumen Proyek yang menguraikan
secara rinci ketentuan-ketentuan teknis dari Proyek dimaksud.

4.1.1. POSISI SPESIFIKASI DALAM DOKUMEN LELANG


Dokumen Proyek adalah dokumen yang berisi pengaturan atau prosedur dan
ketentuan administratif maupun teknis untuk penyelenggaraan suatu proyek fisik
(jalan/jembatan), yang pelaksanaannya akan diserahkan oleh pemilik proyek
(pengguna jasa konstruksi) kepada pihak lain (penyedia jasa konstruksi) melalui
proses pengadaan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-1


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

Jika proses pengadaan yang dipilih adalah pelelangan, biasanya Dokumen Proyek
itu disebut Dokumen Lelang, dibedakan atas Dokumen Lelang LCB (Local
Competitive Bidding) dan Dokumen lelang ICB (International Competitive Biding)

Dokumen Lelang LCB terdiri atas dokumen-dokumen sebagai berikut :


1) Pengumuman / Undangan Lelang;
2) Instruksi Umum kepada Peserta Lelang;
3) Instruksi Khusus kepada Peserta Lelang;
4) Syarat-syarat Umum Kontrak;
5) Syarat-syarat Khusus Kontrak;
6) Daftar Kuantitas dan Harga;
7) Spesifikasi;
8) Gambar-gambar;
9) Bentuk-bentuk Jaminan Penawaran / Pelaksanaan / Uang Muka.
10) Adendum (jika ada)

Dokumen Lelang ICB terdiri atas dokumen-dokumen sebagai berikut :


1) Invitation for Bids
2) Instruction to Bidders;
3) Bidding Data;
4) Part I : General Conditions of Contract;
5) Part II : Conditions of Particular Application;
6) Technical Specifications;
7) Form of Bid, Appendix to Bid, and Bid Security;
8) Bill of Quantities;
9) Form of Agreement Forms of Performance Security Advance Payment Bank
Guarantee;
10) Drawings;
11) Explanatory Notes;
12) Postqualification
13) Disputes Resolution Procedure;
14) Eligibility for The Provision of Goods, Works, and Service in Financed
Procurement
15) Addenda (if any)

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-2


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

4.1.2. POSISI SPESIFIKASI DALAM DOKUMEN KONTRAK

Spesifikasi adalah salah satu elemen dari Dokumen Kontrak yang menguraikan
secara rinci ketentuan-ketentuan teknis dari Proyek dimaksud.

Dokumen kontrak nasional (NCB) sesuai urutan kekuatan hukumnya terdiri atas
sebagai berikut :
1) Surat Perjanjian;
2) Surat Penunjukan Pemenang Lelang;
3) Surat Penawaran;
4) Adendum Dokumen Lelang (bila ada);
5) Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
6) Syarat-Syarat Umum Kontrak
7) Spesifikasi Teknis;
8) Gambar-gambar;
9) Daftar Kuantitas dan Harga yang telah diisi hargapenawarannya;
10) Dokumen lain yang tercantum dalam data kontrak pembentuk bagian dari
kontrak.

Dokumen kontrak internasional (ICB) sesuai urutan kekuatan hukumnya terdiri


atas sebagai berikut :
1) the Contract Agreement (if completed);
2) the Letter of Acceptance;
3) the Bid and the Appendix to Bid;
4) the Conditions of Contract, Part II;
5) the Conditions of Contract, Part I;
6) the Specifications;
7) the Drawings;
8) the priced Bill of Quantities; and
9) other Documents, as listed in The Appendix to Bid.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-3


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

4.1.3. JENIS-JENIS SPESIFIKASI

4.1.3.1. Spesifikasi Hasil Akhir (End Result Specification)


Merupakan jenis spesifikasi yang mensyaratkan pencapaian dimensi dan kualitas
akhir suatu pekerjaan, tanpa mempersoalkan metode kerja yang digunakan untuk
mencapai produk akhir tersebut.
Produk
Akhir
Proses Kerja,
Metode Kerja tidak dipersoalkan

Dimensi dan kualitas, ini yang harus


dicapai, tanpa melihat metode kerja

Masih perlu penjelasan lebih lanjut, apa yang dimaksud dengan hasil akhir suatu
pekerjaan, apakah hasil akhir dari suatu item pekerjaan ataukah hasil akhir dari
suatu Seksi Pekerjaan, ataukah hasil akhir dari suatu Divisi Pekerjaan ataukah
hasil akhir dari total proyek ?

4.1.3.2. Spesifikasi Proses Kerja (Specification By Process)


Merupakan spesifikasi dimana yang diatur adalah semua ketentuan yang harus
dilaksananakan selama proses pelaksanaan pekerjaan, dengan harapan hasil
kerja yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.

Produk
Mulai Masukan Proses Stop
Akhir

Mengatur semua Harapan :


ketentuan yang harus Hasil kerja sesuai
dilaksanakan dengan yang diinginkan

Yang dimaksud dengan proses adalah upaya mencapai produk akhir yang diatur
sesuai dengan ketentuan yang ada pada setiap pay item.

4.1.3.3. Multi Step And Method Specification


Merupakan spesifikasi yang mengatur ketentuan tentang semua langkah, material
yang harus digunakan dan metode kerja, serta hasil kerja yang diharapkan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-4


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

Produk
Mulai Masukan Proses Akhir Stop

Material, ada Metode kerja, harus


mendapatkan Sesuai dengan
ketentuan yang harus
persetujuan Direksi persyaratan yang
dipenuhi
ditetapkan oleh pemilik
proyek

Spesifikasi untuk prasarana jalan / jembatan lebih condong kepada jenis Multi
Step and Method Specification, karena jenis spesifikasi ini memberikan bimbingan
cara pelaksanaan langkah demi langkah agar diperoleh hasil pekerjaan yang
sesuai dengan yang dipersyaratkan. Spesifikasi yang dipilih untuk modul pelatihan
ini adalah jenis Multi Step and Method Specification.
Pemilihan jenis Spesifikasi ini juga memberi kemudahan bagi kontraktor yang baru
pertama kali menangani pekerjaan jalan dan jembatan.

4.1.4. PENGGUNAAN SPESIFIKASI


Spesifikasi digunakan dalam 2 tahap yaitu tahap pra kontrak dan tahap
pelaksanaan kontrak. Baik pada tahap pra kontrak maupun tahap pelaksanaan
kontrak, ada 3 unsur yang berkepentingan terhadap spesifikasi yaitu pemilik
proyek (pengguna jasa), kontraktor (penyedia jasa) maupun konsultan (penyedia
jasa). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang apa kepentingan masing-
masing unsur tersebut dalam tiap-tiap tahapan kontrak :

4.1.4.1. Tahap Pra Kontrak


 Pemilik Proyek
o Diwakili oleh Pinpro/Pinbagpro dan Panitia Pengadaan
o Pinpro/Pinbagpro membentuk Panitia Pengadaan yang ditugasi untuk
menyelenggarakan proses pengadaan dengan berpedoman pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, menyangkut pada 2 aspek
yaitu aspek administratif dan aspek teknis.
o Aspek teknis yang harus dipedomani oleh Panitia Pengadaan di dalam
menyelenggarakan proses pengadaan adalah Spesifikasi yang telah
ditentukan oleh Pemilik Proyek, jadi Panitia Pengadaan tidak perlu
membuat ketentuan-ketentuan teknik lagi.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-5


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

 Kontraktor
o Kontraktor perlu mempelajari secara cermat isi Spesifikasi sebagai bahan
pertimbangan dalam menyiapkan penawaran dalam keikutsertaannya
dalam proses pengadaan.
o Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya persepsi yang salah terhadap
isi Spesifikasi, kontraktor perlu memanfaatkan tahap aanwijzing dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Spesifikasi,
agar didalam menyiapkan penawaran dapat diperoleh besarnya penawaran
yang realistis, masih memberikan harapan keuntungan yang wajar apabila
proyek dilaksanakan dengan prinsip tepat mutu, tepat waktu dan tepat
biaya.

 Konsultan
o Spesifikasi standar yang telah ada biasanya disebut Spesifikasi Umum.
Pada tahap pra kontrak konsultan perlu melakukan review terhadap
Spesifikasi Umum disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan, berkaitan
dengan aspek penyempurnaan perencanaan teknis yang berakibat
terhadap kemungkinan penambahan atau pengurangan item pekerjaan.
o Review tersebut di atas bisa berakibat perlu adanya tambahan item
pekerjaan maupun pengurangan item pekerjaan.
o Jika di dalam Spesifikasi Umum belum terdapat item pekerjaan
sebagaimana dihasilkan oleh review dimaksud, maka konsultan tidak perlu
mengubah Spesifikasi Umum yang ada akan tetapi harus menyiapkan
Spesifikasi Khusus sebagai tambahan terhadap Spesifikasi Umum.
o Spesifikasi Umum dan Spesifiksi Khusus tersebut kemudian disebut
sebagai Spesifikasi.
o Membantu Panitia Pengadaan dalam menjelaskan isi Spesifikasi selama
proses aanwij.

4.1.4.2. Tahap Pelaksanaan Kontrak


 Pemilik Proyek
o Tanggung jawab teknis penyelenggaraan proyek agar sesuai dengan
Spesifikasi ada pada Pinpro/Pinbagpro yang diperankan sebagai Wakil
Pemilik Proyek.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-6


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

o Spesifikasi (Multi Step and Method Specification) dijadikan acuan oleh


Wakil Pemilik Proyek untuk mengendalikan pelaksanaan proyek agar
sesuai dengan Spesifikasi yang mengatur ketentuan tentang semua
langkah, material yang harus digunakan dan metode kerja, serta hasil kerja
yang diharapkan.

 Kontraktor
o Spesifikasi (Multi Step and Method Specification) harus dijadikan acuan
oleh kontraktor dalam melaksanakan proyek, agar di dalam melaksanakan
seluruh pay item pekerjaan kontraktor dapat mengikuti ketentuan tentang
semua langkah, material yang harus digunakan dan metode kerja, serta
hasil kerja yang diharapkan.
o Jika kontraktor melaksanakan item pekerjaan yang menyimpang dari
ketentuan yang telah diatur di dalam spesifikasi, maka kontraktor harus
siap menerima kemungkinan hasil pekerjaannya ditolak oleh
PemilikProyek.

 Konsultan
o Spesifikasi (Multi Step and Method Specification) harus dijadikan acuan
oleh konsultan untuk melakukan pengawasan teknis terhadap
pelaksanaan seluruh item pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor,
mencakup :
 Pengawasan mutu hasil pekerjaan.
 Pengendalian kuantitas pekerjaan
 Pengawaan metode pelaksanaan konstruksi.
o Pengawasan dengan berbekal Spesifikasi tersebut dilakukan oleh
konsultan di dalam menjalankan fungsinya sebagai Engineer's
Representative.

4.1.5. PENGGUNAAN SPESIFIKASI TEKNIS


Spesifikasi teknis ini digunakan sebagai actuan dalam pelaksanaan kegiatan
pekerjaan:
a. Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
 Pemeliharaan Rutin Jalan / Jembatan.
 Pemeliharaan Berkala Jalan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-7


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

b. Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan


 Pembangunan Jalan / Jembatan
 Peningkatan Jalan
 Pengganian Jembatan
c. Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan.
Ketiga kegiatan tersebut di atas menggunakan Spesifikasi untuk kepentingan yang
berbeda, meskipun masing-masing menggunakannya dalam posisi mewakili
Pemilik. Pada proyek-proyek fisik, telah dijelaskan penggunaan Spesifikasi baik
pada tahap pra kontrak maupun tahap pelaksanaan kontrak. Sedangkan pada
proyek-proyek perencanaan, Spesifikasi (Spesifikasi Umum dan Spesifikasi
Khusus) merupakan salah satu jenis dokumen dari dokumen proyek yang
merupakan produk perencanaan. Kemudian pada proyek-proyek pengawasan,
Spesifikasi (Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus) merupakan dokumen
untuk pengendalian proyek mencakup pengawasan teknis dan tindak turun tangan
terhadap hasil kerja kontraktor.

4.1.6. STRUKTUR SPESIFIKASI


Mengacu pada Spesifikasi Umum Bidang Jalan Dan Jembatan yang berlaku di
lingkungan Direktorat Jernderal Bina Marga, struktur spesifikasi umum bidang
jalan dan jembatan terdiri atas 10 Divisi dan 57 Seksi sebagai berikut :
 Divisi 1 - Umum
 Seksi 1.1 Ringkasan Pekerjaan
 Seksi 1.2 Mobilisasi dan Demobilisasi
 Seksi 1.3 Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
 Seksi 1.4 Fasilitas pelayanan Pengujian
 Seksi 1.5 Transportasi dan Penanganan
 Seksi 1.6 Pembayaran Sertifikat Bulanan
 Seksi 1.7 Pembayaran Sementara (Provisional Sum)
 Seksi 1.8 Pemeliharaan Lalu Lintas
 Seksi 1.9 Rekayasa Lapangan
 Seksi 1.10 Standar Rujukan
 Seksi 1.11 Bahan dan Penyimpanan
 Seksi 1.12 Jadwal Pelaksanaan
 Seksi 1.13 Prosedur Variasi

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-8


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

 Seksi 1.14 Penutupan Kontrak


 Seksi 1.15 Dokumen Rekaman Proyek
 Seksi 1.16 Pekerjaan Pembersihan
 Seksi 1.17 Aspek Lingkungan Hidup

 Divisi 2 - Drainase
 Seksi 2.1 Selokan dan Saluran Air
 Seksi 2.2 Pasangan Batu Dengan Mortar
 Seksi 2.3 Gorong-gorong dan Drainase Beton
 Seksi 2.4 Drainase Porous

 Divisi 3 - Pekerjaan Tanah


 Seksi 3.1 Galian
 Seksi 3.2 Timbunan
 Seksi 3.3 Penyiapan Badan Jalan

 Divisi 4 - Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan


 Seksi 4.1 Pelebaran Perkerasan
 Seksi 4.2 Bahu Jalan

 Divisi 5 - Perkerasan berbutir


 Seksi 5.1 Lapis Pondasi Agregat
 Seksi 5.2 Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal
 Seksi 5.3 (Tidak termasuk)
 Seksi 5.4 Lapis Pondasi Semen Tanah

 Divisi 6 - Perkerasan Aspal


 Seksi 6.1 Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat
 Seksi 6.2 Laburan Aspal Satu lapis (Burtu) dan laaburan Aspal Dua
lapis (Burda)
 Seksi 6.3 Campuran Aspal Panas
 Seksi 6.4 Lasbutag dan Latasbusir (Tidak Digunakan)
 Seksi 6.5 Campuran Aspal Dingin

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-9


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

 Seksi 6.6 Lapis Perata Penetrasi Macadam


 Seksi 6.7 Pemeliharaan Dengan Laburan Aspal

 Divisi 7 - Struktur
 Seksi 7.1 Beton
 Seksi 7.2 Beton Pratekan
 Seksi 7.3 Baja Tulangan
 Seksi 7.4 Baja Struktur
 Seksi 7.5 Pemasangan Jembatan Rangka Baja
 Seksi 7.6 Tiang Pancang
 Seksi 7.7 Pondasi Sumuran
 Seksi 7.8 Adukan Semen
 Seksi 7.9 Pasangan Batu
 Seksi 7.10 Pasangan Batu Kosong dan Bronjong
 Seksi 7.11 Expansion Joint
 Seksi 7.12 Perletakan (Bearing)
 Seksi 7.13 Sandaran (Railing) Jembatan
 Seksi 7.14 Papan Nama Jembatan
 Seksi 7.15 Pembongkaran Struktur

 Divisi 8 - Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor


 Seksi 8.1 Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama.
 Seksi 8.2 Pengembalian Kondisi Bahu Jalan Lama Pada Perkerasan
Berpenutup Aspal.
 Seksi 8.3 Pengembalian Kondisi Selokan, Saluran Air, Galian,
Timbunan dan Penghijauan.
 Seksi 8.4 Perlengkapan Jalan dan Pengatur Lalu Lintas
 Seksi 8.5 Pengembalian Kondisi Jembatan

 Divisi 9 - Pekerjaan Harian


 Seksi 9.1 Pekerjaan Harian

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-10


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

 Divisi 10 - Pekerjaan Pemeliharaan Rutin


 Seksi 10.1 Pemeliharaan Rutin Perkerasan, Bahu Jalan, Drainase,
Perlengkapan Jalan dan Jembatan
 Seksi 10.2 Pemeliharaan Jalan Samping dan Jembatan.

Kepmen Kimpraswil No. 257/KPTS/M/2004 mengatur mengenai Spesifikasi Teknis


sebagai berikut:
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

4.2. GAMBAR-GAMBAR
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus disusun secara terinci,
lengkap dan jelas, dan kriteria kinerja produk (output performance) yang
diinginkan harus jelas.
Gambar tidak mengarah lepada merek/produk tertentu kecuali untuk suku
cadang/componen produk tertentu serta tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri dan semaksimal mungkin diupayakan
menggunakan standar nasional.

4.2.1. GAMBAR RENCANA (DESIGN DRAWING)

Gambar rencana merupakan gambar yang disediakan pengguna jasa dan termuat
dalam dokumen pelelangan. Gambar ini disiapkan oleh perencana teknis yang

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-11


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

bertanggung jawab atas hasil perencanaannya dan akan digunakan sebagai


acuan dalam menyiapkan penawaran oleh peserta lelang dan akan digunakan
sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor.

4.2.2. GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)

Gambar kerja dibuat oleh kontraktor berdasarkan gambar rencana dan merupakan
penjabaran dari gambar rencana serta merupakan acuan detil untuk pelaksanaan
di lapangan. Gambar verja harus disetujui oleh dierksi pekerjaan/direksi teknis.
Namur persetujuan direksi pekerjaan/direksi teknis tidak melepaskan tanggung
jawab kontraktor atas kesalahan yang terjadi.

4.2.3. GAMBAR TERLAKSANA (AS BUILT DRAWING)

Gambar terlaksana merupakan gambar pelaksanaan yang menunjukkan hasil


pelaksanaan atas gambar kerja yang harus disiapkan oleh kontraktor dan wajib
diserahkan lepada pengguna jasa pada serah terima akhir pekerjaan.
Keterlambatan atau kegagalan penyerahan gambar terbangun ini lepada
penggune jasa dapat berakibat ditahannya atau diperhitungkannya pembayaran
lepada kontraktor.

4.3. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Daftar kuantiítas dan harga berisi Mukadimah, Rekapitulasi Daftar Kuantiítas dan
Harga serta Daftar Cuantiítas dan Harga .
Kuantiítas yang tercantum dalam Daftar Kuantiítas dan Harga yang diisi oleh
pengguna jasa merupakan perkiraan dan hanya digunakan sebagai dasar
perhitungan penawaran. Kuantiítas yang pasti dari setiap item pekerjaan
ditentukan dari hasil pengukuran volume hasil pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor yangbdisetujui pengguna jasa.
Harga Satuan yang dibuat oleh penawar lelang harus mencakup semua kewajiban
kontraktor berdasarkan Kontrak serta segala hal yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan.
Dalam sistem kontrak harga satuan, maka harga satuan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga adalah yang mengikat dalam kontrak dan digunakan

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-12


Modul SE 05 : Dokumen Kontrak Bab IV : Spesifikasi Teknis, Gambar, Daftar Kuantitas dan Harga

sebagai dasar pembayaran atas hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh


kontraktor. Harga satuan tersebut tidak boleh diubah kecuali untuk perubahan
volume pekerjaan melebihi jumlah tertentu sesuia ketentuan kontrak, termasuk
apabila terdapat perbedaan dengan harga yang tercantum dalam Analisa Harga
Satuan. Dalam harga satuan tersebut telah termasuk biaya umum dan
keuntungan perusahaan. Kecuali apabila dirinci lain dalam Daftar Cuantiítas dan
Harga atau ditetapkan lain dalam Kontrak, maka tenaga verja termasuk
pengawasannya, van-bahan, peraltan kontraktor, pekerjaan sementara,
transportasi ke dan dari lapangan, dan di dalam dan di sekitar pekerjaan, segala
sesuatu yang lain yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian, dan
perbaikan pekerjaan tidak akan diukur dan biayanya harus dianggap sudah
termasuk dalam harga-harga dalam Daftar Cuantiítas dan Harga.
Penomoran mata pembayaran dalam Daftar Cuantiítas dan Harga sama dengan
penomoran yang ada dalam spesifikasi teknis sesuai dengan jenis pekerjaan yang
terkait.
Daftar Kuantiítas dan Harga memuat: Mata Pembayaran, Uraian, Satuan,
Perkiraan Kuantiítas, Harga Satuan, dan Jumlah Harga.
Semua jumlah harga untuk masing-masing Divisi dijumlahkan dalam lembar
Rekapitulasi dan sekaligus ditambahkan Pajak Pertambahan NIlai (PPN).
Dalam sistem kontrak harga satuan maka Total Harga Penawaran yang ada
dalam Rekapitulasi dapat diubah sesuai perubahan yang ada dalam perhitungan
perkalian dan pertambahan masing-masing mata pembayaran akibat
dilakukannyab koreksi aritmatik.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) IV-13


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Rangkuman

RANGKUMAN

Penyusunan kontrak jasa pemborongan adalah kegiatan menyusun kontrak paket


pekerjaan jasa pemborongan yang dilakukan oleh pihak pengguna jasa / panitia
dan penyedia jasa pemborongan yang telah ditunjuk pada proses pelaksanaan
lelang.
Dalam menyusun kontrak, pengguna dan penyedia jasa pemborongan mengacu
kepada dan berdasarkan naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen
penawaran dan dokumen lainnya seperti : dokumen berita acara hasil pembukaan
dokumen usulan, berita acara evaluasi, berita acara klarifikasi dan negosiasi,
berita acara penetapan calon penyedia jasa pemborongan, dan keputusan
penunjukan penyedia jasa pemborongan dari pihak pengguna, dan sebagainya.
Sistem kontrak yang dipilih adalah sistem kontrak yang telah ditentukan pada
naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen lelang. Pemilihan sistem kontrak
yang digunakan tersebut disesuaikan dengan jenis, sifat, dan nilai pengadaan jasa
pemborongan yang bersangkutan.
Jenis kontrak yang umumnya digunakan dalam pekerjaan jasa pemborongan
adalah: Kontrak Lumpsum, Kontrak Harga Satuan, dan Kontrak Biaya Tambah
Imbalan Jasa (Cost Plus Fee),
Syarat-syarat Umum Kontrak yang memuat batasan pengertian istilah yang
digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab termasuk tanggung jawab pada
pekerjaan yang disubkontrakkan, sanksi, penyelesaian perselisihan, dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan kontrak bagi setiap pihak,
dan Syarat-syarat Khusus Kontrak yang memuat ketentuan-ketentuan yang lebih
spesifik sebagaimana yang dirujuk dalam pasal-pasal Syarat-syarat Umum
Kontrak
Syarat-syarat Khusus Kontrak memuat perubahan, penambahan, atau
penghapusan ketentuan dalam Syarat-syarat Umum Kontrak, dan sifatnya lebih
mengikat dari pada syarat-syarat umum kontrak.
Untuk pengadaan jasa konstruksi di lingkungan pemerintah yang dilakukan
dengan cara pelelangan nasional (National Competitive Bidding/NCB), syarat-
syarat kontrak yang digunakan adalah syarat-syarat kontrak sesuai Keputusan
Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 257/KPTS/M/2004 tentang
Standar Dan Pedoman Jasa Konstruksi, sedangkan untuk yang dilakukan dengan

Pelatihan Supervision Engineer Of Roads Construction (SE) R-1


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Rangkuman

cara pelelangan internasional (International Competitive Bidding/ICB) digunakan


Conditions of Contract for Works of Civil Works Engineering Construction dari
FIDIC (Federation Internationale Des Inginieurs-Conseils) yang terdiri dari Part I
General Conditions dan Part II Conditions of Particular Application.
Spesifikasi adalah suatu tatanan teknik yang dapat membantu semua pihak yang
terkait dengan proyek untuk sependapat dalam pemahaman sesuatu hal teknis
tertentu yang terjadi dalam suatu pekerjaan. Dengan demikian spesifikasi
diharapkan dapat :
O Mengurangi beda pendapat atau pertentangan yang tidak perlu;
O Mendorong efisiensi penyelenggaraan proyek, tertib proyek dan kerjasama
dalam penyelenggaraan proyek;
O Mengurangi kerancuan teknis pelaksanaan pekerjaan;
Jenis-jenis spesifikasi terdiri atas: spesifikasi hasil akhir (end result specification)
merupakan jenis spesifikasi yang mensyaratkan pencapaian dimensi dan kualitas
akhir suatu pekerjaan, tanpa mempersoalkan metode kerja yang digunakan untuk
mencapai produk akhir tersebut, spesifikasi proses kerja (specification by process)
merupakan spesifikasi dimana yang diatur adalah semua ketentuan yang harus
dilaksananakan selama proses pelaksanaan pekerjaan, dengan harapan hasil
kerja yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan, dan multi step and method
specification merupakan spesifikasi yang mengatur ketentuan tentang semua
langkah, material yang harus digunakan dan metode kerja, serta hasil kerja yang
diharapkan.
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus disusun secara terinci,
lengkap dan jelas, dan kriteria kinerja produk (output performance) yang
diinginkan harus jelas yang terdiri atas: gambar rencana yang merupakan gambar
yang disediakan pengguna jasa dan termuat dalam dokumen pelelangan, gambar
kerja yang dibuat oleh kontraktor berdasarkan gambar rencana dan merupakan
penjabaran dari gambar rencana serta merupakan acuan detil untuk pelaksanaan
di lapangan, dan gambar terlaksana merupakan gambar pelaksanaan yang
menunjukkan hasil pelaksanaan atas gambar kerja yang harus disiapkan oleh
kontraktor dan wajib diserahkan lepada pengguna jasa pada serah terima akhir
pekerjaan.
Daftar kuantiítas dan harga berisi mukadimah, rekapitulasi daftar kuantiítas dan
harga serta daftar cuantiítas dan harga .

Pelatihan Supervision Engineer Of Roads Construction (SE) R-2


PELATIHAN
AHLI TEKNIK SUPERVISI PEKERJAAN JALAN
(SUPERVISION ENGINEER OF ROADS CONSTRUCTION)

LAMPIRAN

MODUL SE – 05
DOKUMEN KONTRAK

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)
2005
Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

1. LAMPIRAN 1 : SYARAT-SYARAT KONTRAK


(Sesuai Kepmen Kimpraswil No. 257/KPTS/M/2004)

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM
1. DEFINISI 1.1. Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan
ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang
dimaksudkan atau didifinisikan disini.
a. Jasa pemborongan adalah layanan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang perencanaan teknis dan
spesifikasinya ditetapkan pengguna jasa dan proses
serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna jasa
atau pengawas konstruksi yang ditugasi;
b. Pengguna jasa adalah kepala kantor/satuan
kerja/pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek
sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab
atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan
kerja/ proyek/bagian proyek tertentu. Nama, jabatan,
dan alamat pengguna jasa tercantum dalam syarat-
syarat khusus kontrak;
c. Kepala kantor/satuan kerja adalah pejabat
struktural departemen yang bertanggungjawab atas
pelaksanaan pengadaan jasa yang dibiayai dari dana
anggaran belanja rutin APBN;
d. Pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek
adalah pejabat yang diangkat oleh Menteri/pejabat
yang diberi kuasa, yang bertanggungjawab atas
pelaksanaan pengadaan jasa yang dibiayai dari dana
anggaran belanja pembangunan APBN;
e. Penyedia jasa adalah badan usaha yang kegiatan
usahanya menyediakan layanan jasa;
f. Sub penyedia jasa adalah penyedia jasa yang
mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia jasa
penanggungjawab kontrak, untuk melaksanakan
sebagian pekerjaan setelah disetujui oleh direksi
pekerjaan;
g. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh
pengguna jasa untuk melaksanakan pemilihan
penyedia jasa;
h. Kontrak adalah perikatan hukum antara pengguna
jasa dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L-1


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

pengadaan jasa;
i. Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan
jasa pelaksanaan konstruksi atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
berdasarkan harga satuan untuk setiap satuan/unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang
kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan
sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan
pada hasil pengukuran bersama atas kuantitas
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penyedia
jasa;
j. Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen
yang mengatur hubungan hukum antara pengguna
jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri dari:
1). Surat perjanjian;
2). Surat penunjukan penyedia jasa;
3). Surat penawaran;
4). Adendum dokumen lelang (bila ada);
5). Syarat-syarat khusus kontrak;
6). Syarat-syarat umum kontrak;
7). Spesifikasi teknis;
8). Gambar-gambar;
9). Daftar kuantitas dan harga;
10) Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran
kontrak;
k. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam
surat penunjukan penyedia jasa yang selanjutnya
disesuaikan menurut ketentuan kontrak;
l. Hari adalah hari kalender; bulan adalah bulan
kalender;
m. Direksi pekerjaan adalah pejabat atau orang yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk
mengelola administrasi kontrak dan mengendalikan
pekerjaan. Pada umumnya direksi pekerjaan dijabat
oleh pengguna jasa, namun dapat dijabat oleh orang
lain yang ditunjuk oleh pengguna jasa;
n. Direksi teknis adalah tim yang ditunjuk oleh direksi
pekerjaan yang bertugas untuk mengawasi
pekerjaan;
o. Daftar kuantitas dan harga adalah daftar kuantitas
yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran;
p. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran
pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya
minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L-2


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata


pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang
ditetapkan dalam dokumen lelang;
q. Pekerjaan harian adalah pekerjaan yang
pembayarannya berdasarkan penggunaan tenaga
kerja, bahan dan peralatan;
r. Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
permanen;
s. Perintah perubahan adalah perintah yang
diberikan oleh direksi pekerjaan kepada penyedia
jasa untuk melakukan perubahan pekerjaan;
t. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh
pengguna jasa;
u. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan dalam
berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang
diterbitkan oleh pengguna jasa;
v. Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak
yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,
dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan;
w. Mediator adalah orang yang ditunjuk atas
kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa
untuk menyelesaikan perselisihan pada kesempatan
pertama;
x. Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas
kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa untuk
menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua;
y. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas
kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa, atau
ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh
lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan
mengenai sengketa tertentu yang diserahkan
penyelesaiannya melalui arbitrase;
z. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan,
yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa
kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi, baik
secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L-3


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

2. PENERAPAN 2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum


kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggar
ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak
keseluruhan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2.2. Dokumen kontrak harus diinterpretasikan dalam
urutan kekuatan hukum sebagai berikut:
a. Surat Perjanjian;
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa;
c. Surat Penawaran;
d. Adendum Dokumen Lelang (bila ada);
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
g. Spesifikasi Teknis;
h. Gambar-Gambar;
i. Daftar Kuantitas dan Harga;
j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran
kontrak.
3. ASAL JASA 3.1. Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah
merupakan layanan jasa dari penyedia jasa nasional
yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3.2. Bagi penyedia jasa asing harus mempunyai kantor
perwakilan di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4. PENGGUNAAN 4.1. Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan
DOKUMEN dokumen kontrak dan informasi yang ada kaitannya
dengan kontrak di luar keperluan dari pekerjaan yang
KONTRAK DAN tersebut dalam kontrak, kecuali lebih dahulu
INFORMASI mendapat ijin tertulis dari pengguna jasa.
5. HAK PATEN, 5.1. Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak
HAK CIPTA, DAN cipta dan merek dalam pelaksanaan pekerjaan, maka
menjadi tanggungjawab penyedia jasa sepenuhnya
MEREK dan pengguna jasa dibebaskan dari segala tuntutan
atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran hak
paten, hak cipta dan merek.
6. JAMINAN 6.1. Penyedia jasa wajib menyerahkan jaminan
pelaksanaan kepada pengguna jasa selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya surat penunjukan penyedia jasa,
sebelum dilakukan penandatanganan kontrak.
Besarnya jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan
dalam syarat-syarat khusus kontrak.
Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-
kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak
sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal
penyerahan akhir pekerjaan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L-4


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

6.2. Pengguna jasa wajib membayar uang muka kepada


penyedia jasa sejumlah tertentu sesuai ketentuan
dalam syarat-syarat khusus kontrak, setelah penyedia
jasa menyerahkan jaminan uang muka yang bernilai
sekurang-kurangnya sama dengan jumlah uang muka.
Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-
kurangnya sejak tanggal permohonan pembayaran
uang muka sampai dengan 14 (empat belas) hari
setelah tanggal penyerahan pertama pekerjaan.
6.3. Penyedia jasa dapat menyerahkan jaminan
pemeliharaan kepada pengguna jasa setelah pekerjaan
dinyatakan selesai 100% (seratus persen) dan
pengguna jasa wajib mengembalikan uang retensi
(retention money). Besarnya jaminan pemeliharaan
sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
Masa berlakunya jaminan pemeliharaan sekurang-
kurangnya sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah
tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
6.4. Jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka dan
jaminan pemeliharaan diserahkan dalam bentuk
jaminan bank atau surety bond kepada pengguna jasa.
Bentuk jaminan menggunakan bentuk yang tercantum
dalam dokumen lelang.
7. ASURANSI 7.1. Penyedia jasa harus menyediakan atas nama
pengguna jasa dan penyedia jasa, asuransi yang
mencakup dari saat mulai pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan akhir masa pemeliharaan, yaitu:
a. Semua barang dan peralatan-peralatan yang
mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan,
pelaksanaan pekerjaan, serta personil untuk
pelaksanaan pekerjaan atas segala resiko yaitu
kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan,
serta resiko lain yang tidak dapat diduga;
b. Pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat
kerja;
c. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
7.2. Besarnya asuransi ditentukan di dalam syarat-syarat
khusus kontrak.
8. KESELAMATAN 8.1. Penyedia jasa bertanggung jawab atas keselamatan
KERJA kerja di lapangan sesuai dengan ketentuan dalam
syarat-syarat khusus kontrak.

9. PEMBAYARAN 9.1. Cara pembayaran


a. Uang muka
1). Uang muka dibayar untuk membiayai
penyediaan fasilitas lapangan dan mobilisasi
peralatan, personil, dan bahan. Besaran uang

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L-5


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

muka ditentukan dalam syarat-syarat khusus


kontrak dan dibayar setelah penyedia jasa
menyerahkan jaminan uang muka sekurang-
kurangnya sama dengan besarnya uang muka;
2). Penyedia jasa harus mengajukan permohonan
pembayaran uang muka secara tertulis kepada
pengguna jasa disertai dengan rencana
penggunaan uang muka;
3). Pengguna jasa harus mengajukan surat
permintaan pembayaran untuk permohonan
tersebut pada butir 2)., paling lambat 7 (tujuh)
hari setelah jaminan uang muka diterima;
4). Jaminan uang muka harus diterbitkan oleh
bank umum atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian (surety
bond) yang harus direasuransikan sesuai
dengan ketentuan Menteri Keuangan;
5). Pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada
saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus persen);
6). Untuk kontrak tahun jamak (multy years) nilai
jaminan uang muka secara bertahap dapat
dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan.
b. Prestasi pekerjaan
1). Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh pengguna jasa,
apabila penyedia jasa telah mengajukan
tagihan disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
2). Pembayaran prestasi hasil pekerjaan hanya
dapat dilakukan senilai pekerjaan yang telah
terpasang, tidak termasuk bahan-bahan, alat-
alat yang ada di lapangan;
3). Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh)
hari harus sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran;
4). Sistem pembayaran prestasi pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus
kontrak;
5). Bila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. Pengguna
jasa dapat meminta penyedia jasa untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara
dengan mengesampingkan hal-hal yang
sedang menjadi perselisihan dan besarnya

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L-6


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar


setinggi-tingginya sebesar sesuai ketentuan
dalam syarat-syarat khusus kontrak
6). Setiap pembayaran harus dipotong jaminan
pemeliharaan, angsuran uang muka, denda
(bila ada), dan pajak;
7). Untuk kontrak yang mempunyai subkontrak,
permintaan pembayaran kepada pengguna jasa
harus dilengkapi bukti pembayaran kepada
seluruh sub kontraktor sesuai dengan
kemajuan pekerjaan;
8). Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan
berita acara penyerahan pertama pekerjaan
diterbitkan.
c. Penyesuaian harga
1). Hasil perhitungan penyesuaian harga sesuai
Pasal 47. dituangkan dalam amandemen
kontrak yang dibuat secara berkala selambat-
lambatnya setiap 6 (enam) bulan;
2). Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh
pengguna jasa, apabila penyedia jasa telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data;
3). Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh)
hari harus sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran.
d. Ganti rugi dan kompensasi
1). Ganti rugi sesuai Pasal 48.3. dan kompensasi
sesuai Pasal 57. kepada penyedia jasa
dituangkan dalam amandemen kontrak;

2). Pembayaran ganti rugi dan kompensasi


dilakukan oleh pengguna jasa, apabila
penyedia jasa telah mengajukan tagihan
disertai perhitungan dan data-data;
3). Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh)
hari harus sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran.
9.2. Pengguna jasa harus sudah membayar kepada
penyedia jasa selambat-lambatnya dalam kurun waktu
14 (empat belas) hari sejak penyedia jasa telah
mengajukan tagihan yang telah disetujui oleh direksi
teknis dan direksi pekerjaan.
10. HARGA DAN 10.1. Pengguna jasa membayar kepada penyedia jasa atas
SUMBER DANA pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan kontrak.
10.2. Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L-7


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

10.3. Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang


tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.
10.4. Surat perjanjian untuk pekerjaan yang bernilai di atas
Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)
ditandatangani oleh pengguna jasa setelah
memperoleh pendapat ahli hukum kontrak yang
profesional atau ditetapkan dengan keputusan menteri.
11. WEWENANG 11.1. Pengguna jasa memutuskan hal-hal yang bersifat
DAN kontraktual antara pengguna jasa dan penyedia jasa
dalam kapasitas sebagai pemilik pekerjaan.
KEPUTUSAN
PENGGUNA
JASA

12. DIREKSI TEKNIS 12.1. Pengguna jasa menetapkan direksi teknis untuk
DAN PANITIA melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan
mewakili direksi pekerjaan.
PENELITI
PELAKSANAAN 12.2. Pengguna jasa dapat membentuk panitia peneliti
KONTRAK pelaksanaan kontrak untuk membantu direksi
pekerjaan.
13. DELEGASI 13.1. Direksi pekerjaan dapat mendelegasikan sebagian
tugas dan tanggungjawabnya kepada direksi teknis
dan dapat membatalkan pendelegasian tersebut
setelah memberitahukan kepada penyedia jasa.
14. PENYERAHAN 14.1. Pengguna jasa wajib menyerahkan seluruh/sebagian
LAPANGAN lapangan pekerjaan kepada penyedia jasa sebelum
diterbitkannya surat perintah mulai kerja.
14.2. Sebelum penyerahan lapangan, pengguna jasa
bersama-sama penyedia jasa melakukan pemeriksaan
lapangan berikut bangunan, bangunan pelengkap dan
seluruh aset milik pengguna jasa yang akan menjadi
tanggungjawab penyedia jasa, untuk dimanfaatkan,
dijaga dan dipelihara.
14.3. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita
acara serah terima lapangan yang ditandatangani
kedua belah pihak.
15. SURAT 15.1. Pengguna jasa harus sudah menerbitkan SPMK
PERINTAH selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak
penandatanganan kontrak, setelah dilakukan
MULAI KERJA penyerahan lapangan.
(SPMK)
15.2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat
dimulainya pelaksanaan kontrak yang akan
dinyatakan penyedia jasa dalam pernyataan
dimulainya pekerjaan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L-8


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

16. PERSIAPAN 16.1. Sebelum pelaksanaan kontrak pengguna jasa bersama-


PELAKSANAAN sama dengan penyedia jasa, unsur perencanaan, dan
unsur pengawasan, menyusun rencana pelaksanaan
KONTRAK kontrak.
16.2. Pengguna jasa harus menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sejak tanggal diterbitkannya SPMK.
16.3. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat
adalah:
a. Organisasi kerja;
b. Tata cara pengaturan pekerjaan;
c. Jadual pelaksanaan pekerjaan;
d. Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan
personil;
e. Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan;
f. Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah
daerah setempat mengenai rencana kerja;
g. Penyusunan program mutu.
17. PROGRAM 17.1. Program mutu harus disusun oleh penyedia jasa dan
MUTU disepakati oleh pengguna jasa dan dapat direvisi
sesuai kebutuhan.
17.2. Program mutu minimal berisi:
a. Informasi pengadaan;
b. Organisasi proyek pengguna jasa dan penyedia
jasa;
c. Jadual pelaksanaan pekerjaan;
d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. Prosedur instruksi kerja;
f. Pelaksana kerja.
18. PERKIRAAN 18.1. Penyedia jasa wajib menyerahkan perkiraan arus uang
ARUS UANG (cash flow forecast) sesuai dengan program kerja
kepada direksi pekerjaan.
18.2. Apabila suatu program kerja telah dimutakhirkan,
maka penyedia jasa wajib memperbaiki perkiraan arus
uang dan diserahkan kepada direksi pekerjaan.
19. PEMERIKSAAN 19.1. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, setelah
BERSAMA penerbitan SPMK, direksi teknis bersama-sama
dengan panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan
penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan lapangan
bersama dengan melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap
rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas
awal.
19.2. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan
dalam berita acara. Apabila dalam pemeriksaan
bersama mengakibatkan perubahan isi kontrak maka
harus dituangkan dalam bentuk adendum kontrak.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L-9


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

19.3. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap


setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh direksi
teknis dan penyedia jasa selama periode pelaksanaan
kontrak untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang
telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
20. PERUBAHAN 20.1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara
KEGIATAN kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan
spesifikasi teknis dan gambar yang ditentukan dalam
PEKERJAAN dokumen kontrak, maka pengguna jasa bersama
penyedia jasa dapat melakukan perubahan kontrak
yang meliputi antara lain:
a. Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan
yang tercantum dalam kontrak;
b. Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata
pembayaran;
c. Mengubah spesifikasi teknis dan gambar
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
20.2. Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh
persen) dari nilai harga yang tercantum dalam kontrak
awal.
20.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh pengguna
jasa secara tertulis kepada penyedia jasa,
ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum
dalam kontrak.
20.4. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai
dasar penyusunan amandemen kontrak.
21. PEMBAYARAN 21.1. Apabila diminta oleh pengguna jasa, penyedia jasa
UNTUK wajib mengajukan usulan biaya untuk melaksanakan
PERUBAHAN perintah perubahan.
21.2. Direksi teknis wajib menilai usulan biaya tersebut
selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari.
21.3. Apabila pekerjaan dalam perintah perubahan harga
satuannya terdapat dalam daftar kuantitas dan harga,
dan apabila menurut pendapat direksi pekerjaan
bahwa kuantitas pekerjaan tidak melebihi batas
sesuai ketentuan Pasal 22.2. atau waktu pelaksanaan
tidak mengakibatkan perubahan harga, maka harga
satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga digunakan sebagai dasar untuk menghitung
biaya perubahan.
21.4. Apabila harga satuan berubah atau pekerjaan dalam
perintah perubahan tidak ada harga satuannya dalam
daftar kuantitas dan harga, jika dinilai wajar, maka
usulan biaya dari penyedia jasa merupakan harga
satuan baru untuk perubahan pekerjaan yang
bersangkutan.
21.5. Apabila usulan biaya dari penyedia jasa dinilai tidak

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 10


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

wajar, maka pengguna jasa mengeluarkan perintah


perubahan dengan mengubah harga kontrak
berdasarkan harga perkiraan pengguna jasa.
21.6. Apabila perintah perubahan sedemikian mendesak
sehingga pembuatan usulan biaya serta negosiasinya
akan menunda pekerjaan, maka perintah perubahan
tersebut harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dan
dan diberlakukan sebagai peristiwa kompensasi sesuai
Pasal 57.1.
21.7. Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran
tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya
dapat dihindari melalui peringatan dini.
22. PERUBAHAN 22.1. Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga
KUANTITAS DAN digunakan untuk membayar prestasi pekerjaan.
HARGA 22.2. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan
dilaksanakan berubah lebih dari 10% (sepuluh persen)
dari kuantitas awal, maka harga satuan pembayaran
utama tersebut disesuaikan dengan negosiasi.
22.3. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka
penyedia jasa harus menyerahkan analisa harga
satuannya kepada pengguna jasa. Penentuan harga
satuan mata pembayaran baru dilakukan dengan
negosiasi berdasarkan analisa harga satuan tersebut
dan harga satuan dasar penawaran.
23. AMANDEMEN 23.1. Amandemen kontrak harus dibuat bila terjadi
KONTRAK perubahan kontrak.
Perubahan kontrak dapat terjadi apabila:
a. Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal
yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak
sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam
kontrak;
b. Perubahan jadual pelaksanaan pekerjaan akibat
adanya perubahan pekerjaan;
c. Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan
pekerjaan dan perubahan pelaksanaan pekerjaan.
Amandemen bisa dibuat apabila disetujui oleh para
pihak yang membuat kontrak tersebut.
23.2. Prosedur amandemen kontrak dilakukan sebagai
berikut:
a. Pengguna jasa memberikan perintah tertulis
kepada penyedia jasa untuk melaksanakan
perubahan kontrak, atau penyedia jasa
mengusulkan perubahan kontrak;
b. Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas
perintah perubahan dari pengguna jasa dan
mengusulkan perubahan harga (bila ada)
selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
c. Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 11


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

dan dibuat berita acara hasil negosiasi;


d. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat
amandemen kontrak.
24. HAK DAN 24.1. Hak dan kewajiban pengguna jasa
KEWAJIBAN a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa.
PARA PIHAK b. Meminta laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh penyedia jasa.
c. Melakukan perubahan kontrak.
d. Menangguhkan pembayaran.
e. Mengenakan denda keterlambatan.
f. Membayar uang muka, hasil pekerjaan, dan uang
retensi.
g. Menyerahkan seluruh atau sebagian lapangan
pekerjaan.
h. Memberikan instruksi sesuai jadual.
i. Membayar ganti rugi, melindungi dan membela
penyedia jasa terhadap semua tuntutan hukum,
tuntutan lainnya, dan tanggungan yang timbul
karena kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran
kontrak yang dilakukan oleh pengguna jasa.
24.2. Hak dan kewajiban penyedia jasa
a. Menerima pembayaran uang muka, hasil
pekerjaan, dan uang retensi.
b. Menerima pembayaran ganti rugi/kompensasi
(bila ada).
c. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jadual pelaksanaan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam kontrak.
d. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada pengguna jasa.
e. Memberikan peringatan dini dan keterangan-
keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan pengguna jasa.
f. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak.
g. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk
melindungi lingkungan baik di dalam maupun di
luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan
pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan
kerusakan lain yang disebabkan kegiatan penyedia
jasa.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 12


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

25. RESIKO 25.1. Pengguna jasa bertanggungjawab atas resiko yang


PENGGUNA dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko pengguna
jasa, dan penyedia jasa bertanggungjawab atas resiko
JASA DAN yang dinyatakan dalam kontrak sebagai resiko
PENYEDIA JASA penyedia jasa.
25.2. Resiko pengguna jasa
a. Resiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau
kehilangan harta benda (di luar pekerjaan,
peralatan, instalasi dan bahan untuk pelaksanaan
pekerjaan) yang disebabkan oleh:
1). Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan yang tidak
dapat dihindari sebagai akibat pekerjaan
tersebut; atau
2). Keteledoran, pengabaian kewajiban dan
tanggungjawab, gangguan terhadap hak yang
legal oleh pengguna jasa atau orang yang
dipekerjakannya, kecuali disebabkan oleh
penyedia jasa.
b. Resiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan,
instalasi, dan bahan yang disebabkan karena disain
atau disebabkan oleh kesalahan pengguna jasa,
keadaan kahar dan pencemaran/terkontaminasi
limbah radio aktif/nuklir.
c. Resiko yang terkait dengan kerugian atau
kerusakan dari pekerjaan, peralatan, instalasi dan
bahan sejak saat pekerjaan selesai sampai
berakhirnya masa pemeliharaan, kecuali apabila:
1). Kerusakan yang terjadi pada masa
pemeliharaan; atau
2). Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama
pekerjaan yang bukan tanggunggjawab
pengguna jasa.
25.3. Resiko penyedia jasa
Kecuali resiko-resiko pengguna jasa, maka penyedia
jasa bertanggungjawab atas setiap cidera atau
kematian dan semua kerugian atau kerusakan atas
pekerjaan, peralatan, instalasi, bahan dan harta benda
yang mungkin terjadi selama pelaksanaan kontrak.

26. LAPORAN HASIL 26.1. Buku harian diisi oleh penyedia jasa dan diketahui
PEKERJAAN oleh direksi teknis, mencatat seluruh rencana dan
realisasi aktivitas pekerjaan sebagai bahan laporan
harian.
26.2. Laporan harian dibuat oleh penyedia jasa, diperiksa
oleh direksi teknis, dan disetujui oleh direksi
pekerjaan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 13


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

26.3. Laporan harian berisi:


a. Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di
lapangan;
b. Jenis dan kuantitas bahan di lapangan;
c. Jenis, jumlah dan kondisi peralatan di lapangan;
d. Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. Cuaca dan peristiwa alam lainnya yang
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
f. Catatan lain yang dianggap perlu.
26.4. Laporan mingguan dibuat oleh penyedia jasa, terdiri
dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan mingguan serta catatan yang
dianggap perlu.
26.5. Laporan bulanan dibuat oleh penyedia jasa, terdiri
dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan bulanan serta catatan yang
dianggap perlu.
26.6. Untuk kelengkapan laporan, penyedia jasa dan direksi
teknis wajib membuat foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan.
27. CACAT MUTU 27.1. Direksi teknis wajib memeriksa pekerjaan penyedia
jasa dan memberitahu penyedia jasa bila terdapat
cacat mutu dalam pekerjaan. Direksi teknis dapat
memerintahkan penyedia jasa untuk menguji hasil
pekerjaan yang dianggap terdapat cacat mutu.
27.2. Apabila direksi teknis memerintahkan penyedia jasa
untuk melaksanakan pengujian dan ternyata pengujian
memperlihatkan adanya cacat mutu, maka biaya
pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab
penyedia jasa. Apabila tidak ditemukan cacat mutu,
maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi
tanggungjawab pengguna jasa.
27.3. Setiap kali pemberitahuan cacat mutu, penyedia jasa
harus segera memperbaiki dalam waktu sesuai yang
tercantum dalam surat pemberitahuan direksi teknis.
27.4. Direksi pekerjaan dapat meminta pihak ketiga untuk
memperbaiki cacat mutu bila penyedia jasa tidak
melaksanakannya dalam waktu masa perbaikan cacat
mutu sesuai yang tercantum dalam surat
pemberitahuan direksi teknis dengan biaya
dibebankan kepada penyedia jasa.
27.5. Cacat mutu harus diperbaiki sebelum penyerahan
pertama pekerjaan dan selama masa pemeliharaan.
Penyerahan pertama pekerjaan dan masa
pemeliharaan dapat diperpanjang sampai cacat mutu
selesai diperbaiki.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 14


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

28. JADUAL 28.1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang
PELAKSANAAN ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak
dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum
PEKERJAAN dalam SPMK.
28.2. Pengguna jasa harus menerbitkan SPMK selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal
penandatanganan kontrak.
28.3. Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-
lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diterbitkan SPMK, yaitu antara lain mendatangkan
peralatan berat, kendaraan, alat laboratorium,
menyiapkan fasilitas kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan mendatangkan
personil. Mobilisasi peralatan dan personil dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
28.4. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa
telah melaksanakan pekerjaan selesai 100% (seratus
persen) sesuai ketentuan kontrak dan telah dinyatakan
dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan
yang diterbitkan oleh direksi pekerjaan.
28.5. Apabila penyedia jasa berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai jadual karena
keadaan di luar pengendaliannya dan penyedia jasa
telah melaporkan kejadian tersebut kepada pengguna
jasa, maka pengguna jasa melakukan penjadualan
kembali pelaksanaan tugas penyedia jasa dengan
amandemen kontrak.
29. PENYEDIA JASA 29.1. Penyedia jasa diharuskan bekerja sama dan
LAINNYA menggunakan lapangan bersama-sama dengan
penyedia jasa lainnya, petugas-petugas pemerintah,
petugas-petugas utilitas, dan pengguna jasa.

30. WAKIL 30.1. Penyedia jasa wajib menunjuk personil sebagai


PENYEDIA wakilnya yang bertanggungjawab atas pelaksanaan
pekerjaan dan diberikan wewenang penuh untuk
JASA bertindak atas nama penyedia jasa, serta berdomisili
di lokasi pekerjaan.
30.2. Apabila direksi pekerjaan menilai bahwa wakil
penyedia jasa tersebut pada Pasal 30.1. tidak
memadai, maka direksi pekerjaan secara tertulis dapat
meminta penyedia jasa untuk mengganti dengan
personil lain yang kualifikasi, kemampuan, dan
pengalamannya melebihi wakil penyedia jasa yang
diganti selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat
belas) hari dan wakil penyedia jasa yang akan diganti
harus meninggalkan lapangan selambat-lambatnya
dalam waktu 14 (empat belas) hari.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 15


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

31. PENGAWASAN 31.1. Untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas


semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang
sedang atau telah dilaksanakan oleh penyedia jasa,
pengguna jasa diwakili oleh direksi teknis.
32. KETERLAMBA 32.1. Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan
TAN pekerjaan sesuai jadual, maka pengguna jasa harus
memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan
PELAKSANAAN ketentuan sesuai Pasal 33. tentang kontrak kritis.
PEKERJAAN
32.2. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
disebabkan oleh pengguna jasa, maka dikenakan
ketentuan sesuai Pasal 57. tentang kompensasi.
32.3. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan terjadi
karena keadaan kahar, maka Pasal 32.1. dan Pasal
32.2. tidak diberlakukan.
33. KONTRAK 33.1. Kontrak dinyatakan kritis apabila:
KRITIS a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% –
70% dari kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 15% dari rencana;
b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70%
- 100% dari kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 10% dari rencana.
33.2. Penanganan kontrak kritis
a. Rapat pembuktian (show cause meeting/SCM)
1). Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi
pekerjaan menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia jasa dan selanjutnya
menyelenggarakan SCM.
2). Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis
dan penyedia jasa membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai
oleh penyedia jasa dalam periode waktu
tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan
dalam berita acara SCM tingkat proyek.
3). Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba
pertama, maka harus diselenggarakan SCM
tingkat atasan langsung yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia jasa dalam
periode waktu tertentu (uji coba kedua) yang
dituangkan dalam berita acara SCM tingkat
atasan langsung.
4). Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba
kedua, maka harus diselenggarakan SCM
tingkat atasan yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh penyedia jasa dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga) yang
dituangkan dalam berita acara SCM tingkat
atasan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 16


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

5). Pada setiap uji coba yang gagal, pengguna jasa


harus menerbitkan surat peringatan kepada
penyedia jasa atas keterlambatan realisasi fisik
pelaksanaan pekerjaan.
6). Apabila pada uji coba ketiga masih gagal,
maka pengguna jasa dapat menyelesaikan
pekerjaan melalui kesepakatan tiga pihak atau
memutuskan kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata.
b. Kesepakatan tiga pihak
1). Penyedia jasa masih bertanggung jawab atas
seluruh pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.
2). Pengguna jasa menetapkan pihak ketiga
sebagai penyedia jasa yang akan
menyelesaikan sisa pekerjaan atau atas usulan
penyedia jasa.
3). Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan
menggunakan harga satuan kontrak. Dalam
hal pihak ketiga mengusulkan harga satuan
yang lebih tinggi dari harga satuan kontrak,
maka selisih harga menjadi tanggungjawab
penyedia jasa.
4). Pembayaran kepada pihak ketiga dapat
dilakukan secara langsung.
5). Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam
berita acara dan menjadi dasar pembuatan
amandemen kontrak.
34. PERPANJANGAN 34.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh
WAKTU pengguna jasa atas pertimbangan yang layak dan
wajar, yaitu untuk:
PELAKSANAAN a. Pekerjaan tambah;
b. Perubahan disain;
c. Keterlambatan yang disebabkan oleh pengguna
jasa;
d. Masalah yang timbul di luar kendali penyedia
jasa;
e. Keadaan kahar.
34.2. Penyedia jasa mengusulkan secara tertulis
perpanjangan waktu pelaksanaan dilengkapi alasan
dan data kepada pengguna jasa. Pengguna jasa
menugaskan panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan
direksi teknis untuk meneliti dan mengevaluasi usulan
tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi dituangkan
dalam berita acara dilengkapi dengan rekomendasi
dapat atau tidaknya diberi perpanjangan waktu.
34.3. Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi
perpanjangan waktu pelaksanaan dan rekomendasi,
maka pengguna jasa dapat menyetujui/tidak
menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 17


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

34.4. Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui,


maka harus dituangkan di dalam amandemen kontrak.
34.5. Perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan Pasal
47.1. didasarkan atas amandemen kontrak Pasal 23.1.
35. KERJASAMA 35.1. Penyedia jasa golongan non usaha kecil wajib
ANTARA bekerjasama dengan penyedia jasa golongan usaha
kecil termasuk koperasi kecil, yaitu dengan
PENYEDIA JASA mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan
DAN SUB pekerjaan utama.
PENYEDIA JASA
35.2. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan harus
disetujui oleh pengguna jasa dan tetap menjadi
tanggungjawab penyedia jasa.
35.3. Pengguna jasa mempunyai hak intervensi atas
pelaksanaan sub kontrak meliputi pelaksanaan
pekerjaan dan pembayaran.
36. PENGGUNAAN 36.1. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia
PENYEDIA JASA jasa usaha kecil/koperasi kecil, maka pekerjaan
tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa
USAHA KECIL yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau
TERMASUK disubkontrakkan kepada pihak lain.
KOPERASI
36.2. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia
KECIL jasa bukan usaha kecil/koperasi kecil, maka:
a. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan
penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
b. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian
pekerjaan, dilarang mensubkontrakkan seluruh
pekerjaan;
c. Penyedia jasa yang ditunjuk tetap
bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan
keseluruhan pekerjaan;
d. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka
kontrak akan batal dan penyedia jasa dimasukkan
dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun.
36.3. Penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti
menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang
diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi
kecil dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-
syarat khusus kontrak.
37. KEADAAN 37.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan
KAHAR yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi
tidak dapat dipenuhi.
37.2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah :
a. Peperangan;
b. Kerusuhan;

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 18


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

c. Revolusi;
d. Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung
meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin
topan;
e. Pemogokan;
f. Kebakaran;
g. Gangguan industri lainnya.
37.3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang
merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau
kelalaian para pihak.
37.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang
diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar
tidak dapat dikenai sanksi.
37.5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya
keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat
terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasar
kesepakatan dari para pihak.
37.6. Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa
memberitahukan kepada pengguna jasa selambat-
lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah
terjadinya keadaan kahar.
37.7. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat
mungkin penyedia jasa memberitahukan kepada
pengguna jasa bahwa keadaan telah kembali normal
dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan ketentuan:
a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam
kontrak tetap mengikat. Apabila harus
diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama
dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan
pekerjaan akibat keadaan kahar;
b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan
akibat keadaan kahar, penyedia jasa berhak
menerima pembayaran sebagaimana ditentukan
dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya
yang wajar sesuai yang telah dikeluarkan selama
jangka waktu tersebut untuk melaksanakan
tindakan yang disepakati;
c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia
jasa tidak dapat melaksanakan sebagian besar
pekerjaan selama jangka waktu 60 (enam puluh)
hari, maka salah satu pihak dapat memutus
kontrak dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga
puluh) hari sebelumnya dan setelah itu penyedia
jasa berhak atas sejumlah uang yang harus dibayar
sesuai dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal
41.8.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 19


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

38. PERINGATAN 38.1. Penyedia jasa wajib menyampaikan peringatan dini


DINI kepada direksi pekerjaan melalui direksi teknik
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu atau keadaan-
keadaan yang dapat berakibat buruk terhadap
pekerjaan, kenaikan harga kontrak atau keterlambatan
tanggal penyelesaian pekerjaan. Direksi pekerjaan
melalui direksi teknik dapat meminta penyedia jasa
untuk membuat perkiraan akibat yang akan timbul
terhadap pekerjaan, harga kontrak dan tanggal
penyelesaian pekerjaan. Perkiraan tersebut wajib
diserahkan penyedia jasa sesegera mungkin.
38.2. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan direksi
pekerjaan melalui direksi teknik dalam menyusun dan
membahas upaya-upaya untuk menghindari atau
mengurangi akibat dari kejadian atau keadaan tersebut.
38.3. Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran
tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat
dihindari melalui peringatan dini.
39. RAPAT 39.1. Direksi pekerjaan, direksi teknik dan penyedia jasa
PELAKSANAAN dapat meminta dilakukan rapat pelaksanaan yang
dihadiri semua pihak, untuk membahas pelaksanaan
pekerjaan dan memecahkan masalah yang timbul
sehubungan dengan peringatan dini Pasal 38.1.
39.2. Direksi teknik wajib membuat risalah rapat
pelaksanaan Pasal 39.1.
Tanggung jawab masing-masing pihak atas tindakan
yang harus diambil ditetapkan oleh direksi pekerjaan
secara tertulis.
40. ITIKAD BAIK 40.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang
terdapat dalam kontrak.
40.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian
dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-
masing pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak
merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
41. PENGHENTIAN 41.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan
DAN sudah selesai.
PEMUTUSAN 41.2. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-
KONTRAK hal diluar kekuasaan (keadaan kahar) kedua belah
pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan
kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak.
Dalam hal kontrak dihentikan, maka pengguna jasa
wajib membayar kepada penyedia jasa sesuai dengan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 20


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

41.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa


cidera janji atau tidak memenuhi kewajiban dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam
kontrak. Kepada penyedia jasa dikenakan sanksi sesuai
Pasal 41.5.
41.4. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak
terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak
korupsi baik dalam proses pelelangan maupun
pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini :
a. Penyedia jasa dapat dikenakan sanksi yaitu :
1). Jaminan pelaksanaan dicairkan dan
disetorkan ke kas negara;
2). Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia
jasa;
3). Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2
(dua) tahun.
b. Pengguna jasa dikenakan sanksi berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
tentang Peraturan Disipilin Pegawai Negeri Sipil
atau ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
41.5. Pemutusan kontrak oleh pengguna jasa
Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah
pengguna jasa menyampaikan pemberitahuan rencana
pemutusan kontrak secara tertulis kepada penyedia
jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini, pengguna
jasa dapat memutuskan kontrak.
Kejadian dimaksud adalah :
a. Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan
berdasarkan kontrak pada tanggal mulai kerja
sesuai dengan Pasal 15.2.;
b. Penyedia jasa gagal pada uji coba ketiga dalam
melaksanakan SCM sesuai pasal atau Pasal
33.2.a.6).
c. Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu
kegagalan pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam
surat pemberitahuan penangguhan pembayaran
sesuai dengan Pasal 58.2.;
d. Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan
pekerjaan atau bangkrut;
e. Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan;
f. Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
sudah melampaui besarnya jaminan pelaksanaan;
g. Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang
tidak benar kepada pengguna jasa dan pernyataan
tersebut berpengaruh besar pada hak, kewajiban,
atau kepentingan pengguna jasa;
h. Terjadi keadaan kahar dan penyedia jasa tidak
dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Pasal

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 21


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

37.7.c.
Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena
terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci
dalam huruf a. sampai h. diatas, Pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan.
Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu
kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai g.
penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam selama
2 (dua) tahun.
41.6. Pemutusan kontrak oleh penyedia jasa
Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah
penyedia jasa menyampaikan pemberitahuan rencana
pemutusan kontrak secara tertulis kepada pengguna
jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini, penyedia
jasa dapat memutuskan kontrak.

Kejadian dimaksud adalah :


a. Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia jasa tidak
dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Pasal 37.7.c.;
b. Pengguna jasa gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan.
41.7. Prosedur pemutusan kontrak
Setelah salah satu pihak menyampaikan atau
menerima pemberitahuan pemutusan kontrak,
sebelum tanggal berlakunya pemutusan tersebut
penyedia jasa harus:
a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
yang ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan
kontrak;
b. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil
pelaksanaan pekerjaan. Pengalihan hak dan
penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara
dan pada waktu yang ditentukan oleh pengguna
jasa;
c. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh
pengguna jasa.
41.8. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan
Pasal 41.5., pengguna jasa tetap membayar hasil
pekerjaan sampai dengan batas tanggal pemutusan,
dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan
Pasal 41.6., selain pembayaran tersebut di atas
pengguna jasa harus membayar pengeluaran langsung
yang dikeluarkan oleh penyedia jasa sehubungan
dengan pemutusan kontrak.
41.9. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak,
penyedia jasa tidak bertanggung jawab lagi atas
pelaksanaan kontrak.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 22


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

42. PEMANFAATAN 42.1. Semua bahan, peralatan, instalasi, pekerjaan


MILIK sementara, dan fasilitas milik penyedia jasa, dapat
dimanfaatkan oleh pengguna jasa bila terjadi
PENYEDIA JASA pemutusan kontrak oleh pengguna jasa.
43. PENYELESAIAN 43.1. Penyelesaian perselisihan dapat melalui:
PERSELISIHAN a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara
musyawarah, mediasi, konsiliasi atau arbitrase di
Indonesia;
b. Pengadilan.
43.2. Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam
syarat-syarat khusus kontrak.
43.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan
ditanggung kedua belah pihak sesuai keputusan akhir.

44. BAHASA DAN 44.1. Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk
HUKUM kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
45. PERPAJAKAN 45.1. Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan
patuh terhadap semua peraturan perundang-undangan
tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah
diperhitungkan dalam penawaran.
45.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang
pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran
harus dilakukan penyesuaian.
46. KORESPONDEN 46.1. Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila
SI dibuat secara tertulis.
46.2. Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui
pos, telex , kawat.
46.3. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan
kontrak.
46.4. Korespondensi harus menggunakan bahasa Indonesia.
47. PENYESUAIAN 47.1. Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan
HARGA yang tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak.
Penyesuaian harga diberlakukan terhadap kontrak
jangka panjang lebih dari 12 (dua belas) bulan.
48. DENDA DAN 48.1. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada
GANTI RUGI penyedia jasa, sedangkan ganti rugi adalah sanksi
finansial yang dikenakan kepada pengguna jasa,
karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang
tercantum dalam kontrak.
48.2. Besarnya denda kepada penyedia jasa atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 ‰
(per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak
untuk setiap hari keterlambatan.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 23


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

48.3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh pengguna jasa


atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga
terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada
saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat
diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam syarat-
syarat khusus kontrak.
48.4. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi
sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
49. SERAH TERIMA 49.1. Pengguna jasa membentuk panitia penerima pekerjaan
PEKERJAAN yang terdiri dari unsur atasan langsung, proyek dan
direksi teknis.
49.2. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen),
penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis
kepada pengguna jasa untuk penyerahan pertama
pekerjaan.
49.3. Pengguna jasa memerintahkan panitia penerima
pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia jasa
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya
surat permintaan dari penyedia jasa. Apabila terdapat
kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia
jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian
panitia penerima pekerjaan melakukan pemeriksaan
kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan
kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama
pekerjaan.
49.4. Setelah penyerahan pertama pekerjaan pengguna jasa
membayar sebesar 100% (seratus persen) dari nilai
kontrak dan penyedia jasa harus menyerahkan
jaminan pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari
nilai kontrak.
49.5. Penyedia jasa wajib memelihara hasil pekerjaan
selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap
berada seperti pada saat penyerahan pertama
pekerjaan.
49.6. Setelah masa pemeliharaan berakhir penyedia jasa
mengajukan permintaan secara tertulis kepada
pengguna jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan.
49.7. Pengguna jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan
setelah penyedia jasa melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan
baik, setelah diperiksa oleh panitia penyerahan
pekerjaan dan telah dibuat berita acara penyerahan
akhir pekerjaan.
49.8. Setelah penyerahan akhir pekerjaan pengguna jasa
wajib mengembalikan jaminan pemeliharaan dan

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 24


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

jaminan pelaksanaan.
49.9. Apabila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban
pemeliharaan sesuai kontrak, maka pengguna jasa
berhak mencairkan jaminan pemeliharaan untuk
membiayai pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan
jaminan pelaksanaan dan disetor ke kas negara,
penyedia jasa dikenakan sanksi masuk daftar hitam
selama 2 (dua) tahun.

50. GAMBAR 50.1. Penyedia jasa harus menyerahkan kepada direksi


PELAKSANAAN pekerjaan gambar pelaksanaan (as built drawing)
paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
penyerahan akhir pekerjaan.
50.2. Apabila penyedia jasa terlambat menyerahkan gambar
pelaksanaan, maka pengguna jasa dapat menahan
sejumlah uang sesuai ketentuan dalam syarat-syarat
khusus kontrak.
50.3. Apabila penyedia jasa tidak menyerahkan gambar
pelaksanaan, maka pengguna jasa dapat
memperhitungkan pembayaran kepada penyedia jasa
sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus
kontrak.
51. PERHITUNGAN 51.1. Penyedia jasa wajib mengajukan kepada direksi
AKHIR pekerjaan perhitungan terinci mengenai jumlah yang
harus dibayarkan kepadanya sesuai ketentuan kontrak
sebelum penyerahan pertama pekerjaan. Pengguna
jasa harus mengajukan surat permintaan pembayaran
untuk pembayaran akhir paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah perhitungan pembayaran akhir disetujui oleh
direksi teknis.
52. KEGAGALAN 52.1. Kegagalan bangunan yang menjadi tanggungjawab
BANGUNAN penyedia jasa ditentukan terhitung sejak penyerahan
akhir pekerjaan sesuai dengan umur konstruksi yang
direncanakan dan secara tegas dinyatakan dalam
dokumen perencanaan paling lama 10 (sepuluh)
tahun. Jangka waktu pertanggungjawaban atas
kegagalan bangunan ditetapkan dalam syarat-syarat
khusus kontrak.
52.2. Pelaksanaan ganti rugi atas kegagalan bangunan dapat
dilakukan melalui mekanisme pertanggungan
(asuransi) sesuai dengan Pasal 7.1.c.

B. KETENTUAN KHUSUS

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 25


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

53. PERSONIL 53.1. Penyedia jasa wajib menugaskan personil inti yang
tercantum dalam daftar personil inti atau menugaskan
personil lainnya yang disetujui oleh direksi pekerjaan.
Direksi pekerjaan hanya akan menyetujui usulan
penggantian personil inti apabila kualifikasi,
kemampuan, dan pengalamannya sama atau melebihi
personil inti yang ada dalam daftar personil inti.
53.2. Apabila direksi pekerjaan meminta penyedia jasa
untuk memberhentikan personilnya dengan alasan
atas permintaan tersebut, maka penyedia jasa harus
menjamin bahwa personil tersebut sudah harus
meninggalkan lapangan dalam waktu 7 (tujuh) hari
dan harus diganti selambat-lambatnya dalam waktu 14
(empat belas) hari.
54. PENILAIAN 54.1. Pengguna jasa harus melakukan penilaian atas hasil
PEKERJAAN pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan.
54.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap
mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.
55. PERCEPATAN 55.1. Apabila pengguna jasa menginginkan agar penyedia
jasa menyelesaikan pekerjaan sebelum rencana
tanggal penyelesaian pekerjaan, maka direksi
pekerjaan akan meminta usulan biaya yang
diperlukan oleh penyedia jasa untuk mempercepat
penyelesaian pekerjaan. Bila pengguna jasa dapat
menerima usulan biaya tersebut, maka rencana
tanggal penyelesaian pekerjaan dipercepat dan
disahkan bersama oleh direksi pekerjaan dan
penyedia jasa.
55.2. Apabila pengguna jasa menerima usulan biaya untuk
percepatan pelaksanaan pekerjaan, maka usulan biaya
tersebut ditambahkan dalam harga kontrak dan
diperlakukan sebagai perintah perubahan untuk
diproses menjadi amandemen kontrak.
56. PENEMUAN- 56.1. Semua benda yang memiliki nilai sejarah atau
PENEMUAN kekayaan yang secara tidak sengaja ditemukan di
lapangan adalah menjadi hak milik negara.
56.2. Penyedia jasa wajib memberitahukan kepada direksi
pekerjaan dan kepada pihak yang berwenang bila
menemukan benda Pasal 56.1.

57. KOMPENSASI 57.1. Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia jasa


bila dapat dibuktikan merugikan penyedia jasa dalam
hal sebagai berikut:
a. Penyedia jasa belum bisa masuk ke lokasi
pekerjaan, karena pengguna jasa tidak
menyerahkan seluruh/sebagian lapangan kepada
penyedia jasa;
b. Pengguna jasa tidak memberikan gambar,

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 26


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

spesifikasi, atau instruksi sesuai jadual yang telah


ditetapkan;
c. Pengguna jasa memodifikasi atau mengubah
jadual yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
d. Pengguna jasa terlambat melakukan pembayaran;
e. Pengguna jasa menginstruksikan untuk melakukan
pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak diketemukan kerusakan/
kegagalan/penyimpangan pekerjaan;
f. Pengguna jasa menolak sub penyedia jasa tanpa
alasan yang wajar;
g. Keadaan tanah ternyata jauh lebih buruk dari
informasi termasuk data penyelidikan tanah (bila
ada) yang diberikan kepada peserta lelang;
h. Penyedia jasa lain, petugas pemerintah, petugas
utilitas atau pengguna jasa tidak bekerja sesuai
waktu yang ditentukan, sehingga mengakibatkan
keterlambatan dan/atau biaya tambah bagi
penyedia jasa.
i. Dampak yang menimpa/membebani penyedia jasa
diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang menjadi
resiko pengguna jasa.
j. Pengguna jasa menunda berita acara penyerahan
pertama pekerjaan dan/atau berita acara
penyerahan akhir pekerjaan.
k. Pengguna jasa memerintahkan penundaan
pekerjaan.
l. Kompensasi lain sesuai dengan yang tercantum
dalam syarat-syarat khusus kontrak.
57.2. Penyedia jasa dapat meminta kompensasi biaya
dan/atau waktu pelaksanaan.
58. PENANGGUHAN 58.1. Apabila penyedia jasa tidak melakukan kewajiban
PEMBAYARAN sesuai ketentuan dalam kontrak, maka dikenakan
sanksi penangguhan pembayaran setelah pengguna
jasa memberitahukan penangguhan pembayaran
tersebut secara tertulis.
58.2. Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat
rincian keterlambatan disertai alasan-alasan yang jelas
dan keharusan penyedia jasa untuk memperbaiki dan
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sesuai
yang tercantum dalam surat pemberitahuan
penangguhan pembayaran.
59. HARI KERJA 59.1. Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia jasa. Daftar pembayaran
ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat
diperiksa oleh pengguna jasa.
59.2. Penyedia jasa harus membayar upah hari kerja kepada
tenaga kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 27


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

59.3. Jam kerja dan waktu cuti untuk karyawan harus


dilampirkan.
59.4. Penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi
teknis sebelum bekerja di luar jam kerja.
60. PENGAMBILALI 60.1. Pengguna jasa akan mengambil alih lokasi dan hasil
H-AN pekerjaan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah
diterbitkan berita acara serah terima akhir pekerjaan.
61. PEDOMAN 61.1. Penyedia jasa wajib memberikan pedoman kepada
PENGOPERASIA pengguna jasa tentang pengoperasian dan
pemeliharaan.
N DAN
PEMELIHARAAN 61.2. Apabila penyedia jasa tidak melakukan Pasal 61.1.,
maka pengguna jasa dapat memperhitungkan
pembayaran kepada penyedia jasa sesuai dengan
ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.

62. PENYESUAIAN 62.1. Harga kontrak dapat berubah akibat adanya


BIAYA penyesuaian biaya.
62.2. Penyesuaian biaya harus mengikuti peraturan yang
berlaku, termasuk mata uang yang dipakai untuk
penyesuaian biaya sesuai dengan kesepakatan para
pihak.
63. PENUNDAAN 63.1. Pengguna jasa dapat memerintahkan penyedia jasa
ATAS untuk menunda dimulainya pelaksanaan pekerjaan
atau memperlambat kemajuan suatu kegiatan
PERINTAH pekerjaan.
PENGGUNA
JASA
63.2. Jika perintah perubahan sedemikian mendesak
sehingga pembuatan usulan biaya serta
pembahasannya akan menunda pekerjaan, maka
perintah perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh
penyedia jasa dan perintah perubahan diberlakukan
sebagai peristiwa kompensasi.
64. INSTRUKSI 64.1. Penyedia jasa wajib melaksanakan semua instruksi
direksi pekerjaan yang berkaitan dengan kontrak.
64.2. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 28


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

3.2. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

Keterangan:
1. Bab ini memuat ketentuan khusus yang dibutuhkan oleh paket pekerjaan.
2. Syarat-syarat khusus kontrak adalah ketentuan-ketentuan yang merupakan
perubahan, penambahan dan/atau penjelasan dari ketentuan-ketentuan yang
ada pada syarat-syarat umum kontrak.
3. Apabila terjadi perbedaan antara syarat-syarat umum kontrak dengan syarat-
syarat khusus kontrak, maka yang berlaku adalah syarat-syarat khusus
kontrak.
4. Panitia pengadaan dalam menyusun syarat-syarat khusus kontrak mengikuti
petunjuk di bawah ini.

Syarat-syarat khusus kontrak terdiri atas:


A. KETENTUAN UMUM

1. DEFINISI 1.1 a. Pengguna jasa adalah:


Nama : ………………………………………..
Jabatan : Kepala Kantor/Satuan Kerja/Pemimpin
Proyek/Bagian Proyek………………..
Alamat : ………………………………………..
b. Direksi pekerjaan adalah:
Nama : ………………………………………..
Jabatan : ………………………………………..
Alamat : ………………………………………..
c. Masa pemeliharaan selama ……(………………..
………………………) hari.
2. JAMINAN 6.1. Besarnya jaminan pelaksanaan adalah ……%
(…….............................… persen) dari nilai kontrak.
6.2. Besarnya uang muka adalah ..........% (.........................
...........................................persen) dari nilai kontrak.
6.3. Besarnya jaminan pemeliharaan adalah ...........% (.......
...........................................persen) dari nilai kontrak.
3. ASURANSI 7.2. a. Kerusakan harta benda Rp………(……….……….......)
b. Pihak ketiga Rp. ...............(............................................)
tiap orang untuk cidera badan termasuk kematian untuk
satu kali peristiwa.
c. Kegagalan bangunan Rp............(...................................)
4. KESELAMATAN 8.1. Peraturan tentang keselamatan kerja yang harus dipatuhi
KERJA penyedia jasa sesuai Kepmen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor…………….. tahun………………
tentang …………………………………………………….
5. PEMBAYARAN 9.1.a.1). Besaran uang muka adalah ……..% (……………………..
…….persen) dari nilai kontrak.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 29


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

9.1.b.3). Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara


………………………………..…{angsuran (termijn) atau
bulanan (monthly certificate)}.
9.1.b.4). Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
angsuran, besarnya tagihan yang dapat disetujui untuk
dibayar setinggi-tingginya sebesar 80% (delapan puluh
persen) dari jumlah nilai tagihan.

6. JADUAL 28.1. Waktu pelaksanaan kontrak selama …..(………………….


PELAKSANAAN ……………….) hari.
PEKERJAAN
7. PENGGUNAAN 36.3. Kepada penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti
PENYEDIA JASA menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang
USAHA KECIL diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil
TERMASUK sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.9 Tahun
KOPERASI KECIL 1995, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi
sebagaimana termaktub dalam Pasal 34, Pasal 35 dan
Pasal 36 undang-undang tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum
dengan mengaku atau memakai nama usaha kecil
sehingga memperoleh fasilitas kemudahan dana,
keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan
usaha, atau pengadaan barang dan jasa atau
pemborongan pekerjaan Pemerintah yang
diperuntukkan dan dicadangkan bagi usaha kecil yang
secara langsung atau tidak langsung menimbulkan
kerugian bagi usaha kecil diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau pidana denda
paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah);
b. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1. di atas
adalah tindak pidana kejahatan;
c. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir 1.
dilakukan oleh atau atas nama badan usaha, dapat
dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan
sementara atau pencabutan tetap ijin usaha oleh instansi
yang berwenang.

8. PENYELESAIAN 43.2. Penyelesaian perselisihan melalui ......................................


PERSELISIHAN (di luar pengadilan/pengadilan)

9. PENYESUAIAN 47.1. Tata cara perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan


HARGA ketentuan Keppres Nomor 80 Tahun 2003.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 30


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 1 : Syarat-Syarat Kontrak

a. Persyaratan penggunaan rumus penyesuaian harga


.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................

b. Rumusan penyesuaian harga


.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
c. Rumusan penyesuaian nilai kontrak
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
d. Koefisien komponen harga satuan untuk setiap mata
pembayaran sesuai dengan jenis pekerjaan:
1). ...............................................................................
2). ...............................................................................
3). ...............................................................................
4). ...............................................................................
dst. ...............................................................................

10. DENDA DAN 48.3. Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah


GANTI RUGI sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat
dibayar berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku
pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.
48.4. a. Denda langsung dipotong dari pembayaran kepada
penyedia jasa.
b. Ganti rugi dibayar kepada penyedia jasa setelah dibuat
amandemen kontrak.
11. GAMBAR 50.2. Jumlah pembayaran yang ditahan adalah sebesar Rp..........
PELAKSANAAN (...........................................................................................)
50.3. Jumlah pembayaran yang diperhitungkan adalah sebesar
Rp..................(………………………………………….)
12. KEGAGALAN 52.1. Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan
BANGUNAN bangunan selama …...(…………………) tahun.

B. KETENTUAN KHUSUS

13. KOMPENSASI 57.1.l. Kompensasi lain adalah meliputi …………………………


14. PEDOMAN 61.2. Jumlah pembayaran yang diperhitungkan adalah sebesar
PENGOPERASIAN Rp………….(…………………………………………….)
DAN
PEMELIHARAAN

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 31


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 2 dan 3: Bentuk Surat Perjanjian

2. LAMPIRAN 2: BENTUK SURAT PERJANJIAN (NCB)


(Sesuai Kepmen Kimpraswil No. 257/KPTS/M/2004)

SURAT PERJANJIAN
Nomor :...........................

ANTARA
KANTOR/SATUAN KERJA/ PROYEK/BAGIAN PROYEK
...................................................................................................................................................

DAN

...................................................................................................................................................
(nama perusahaan)

UNTUK
MELAKSANAKAN PEKERJAAN JASA PEMBORONGAN
...................................................................................................................................................
(nama pekerjaan yang akan dilaksanakan)

Surat Perjanjian ini dibuat di .................................. pada hari ................................. tanggal


..................................... bulan ...................................tahun ......................................................
(tempat, tanggal, bulan dan tahun penandatanganan Surat Perjanjian) antara
………………………………………………………………………………………………...
(Nama Kepala Kantor/Satuan Kerja/Pemimpin Proyek/Bagian Proyek), selanjutnya disebut
PIHAK KESATU, dan ……..………………………………………………………………..
(nama pemimpin perusahaan yang mengikat perjanjian), selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA,
termasuk semua lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang
selanjutnya disebut KONTRAK tertanggal……………...................200..

MAKA DENGAN INI Kedua Belah Pihak menyetujui semua ketentuan yang tercantum
dalam pasal-pasal berikut:

1. Kata-kata dan ungkapan-ungkapan dalam surat perjanjian ini mempunyai arti yang
sama sebagaimana yang dituangkan di dalam syarat-syarat surat perjanjian di bawah
ini.
2. PIHAK KEDUA harus melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki pekerjaan,
yaitu ………………………………….…........................................... (nama pekerjaan
)
sesuai dengan surat perjanjian ini dan lampirannya (kontrak).
Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak tanggal mulai kerja, adalah ..……
(………..……….…………) hari kalender.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 32


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 2 dan 3: Bentuk Surat Perjanjian

3. Dokumen Kontrak yang ditentukan di bawah ini harus dibaca serta merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kontrak, yaitu:
a. Surat Perjanjian ;
b. Surat Penunjukan Penyedia Jasa;
c. Surat Penawaran;
d. Adendum Dokumen Lelang (bila ada);
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
g. Spesifikasi Teknis;
h. Gambar-Gambar;
i. Daftar Kuantitas dan Harga;
j. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak.
4. Syarat-syarat Dokumen Kontrak mengikat Kedua Belah Pihak, kecuali diubah
dengan kesepakatan bersama.
5. Sesuai dengan ketentuan kontrak:
a. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan
secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak.
b. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki seluruh
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak, sampai diterima dengan baik oleh PIHAK
KESATU.
6. Sesuai dengan ketentuan kontrak:
a. PIHAK KESATU wajib menyediakan fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
b. PIHAK KESATU wajib membayar kepada PIHAK KEDUA atas pelaksanaan,
penyelesaian, dan perbaikan pekerjaan berdasarkan hasil pengukuran, harga satuan
pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
7. Harga kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) diperoleh dari perkiraan
kuantitas pekerjaan dan harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga adalah Rp. …....…......… (……………..………………………)
8. Surat Perjanjian ini berlaku dan mengikat Kedua Belah Pihak sejak tanggal
ditandatangani. Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan setelah Surat Perjanjian
ditandatangani.
9. Kecuali jika disepakati lain oleh Kedua Belah Pihak, alamat PIHAK KESATU dan
PIHAK KEDUA adalah:
Alamat PIHAK KESATU
…...........................................……………..………….……..…...................................
(nama dan alamat kantor/satuan kerja/proyek/bagian proyek)
Alamat PIHAK KEDUA
…...........................................……………..………….……..…...................................
(nama dan alamat kantor penyedia jasa)

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 33


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 2 dan 3: Bentuk Surat Perjanjian

10. Dengan tidak mengurangi kekuatan Pasal 43. Syarat-Syarat Umum Kontrak dan
Syarat-Syarat Khusus Kontrak, Kedua Belah Pihak setuju bahwa untuk perjanjian ini
memilih tempat kediaman yang tetap dan seandainya perselisihan yang tidak dapat
dimusyawarahkan (melalui mediasi, konsiliasi, dan arbitrase), maka Kedua Belah
Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui kantor Panitera Pengadilan
Negeri ……………….. di ………..........…… (Pengadilan Negeri lokasi
Kantor/Satuan Kerja/ Proyek/Bagian Proyek).

DENGAN DEMIKIAN, Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk menandatangani Surat
Perjanjian ini pada tanggal tersebut di atas.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU


(nama, jabatan, nama perusahaan) (kepala kantor/satuan kerja/proyek/
bagian proyek)
Materai Rp. 6.000,- Materai Rp. 6.000,-
bertanggal, tanda tangan, cap bertanggal, tanda tangan, cap

(...................................) ( ................................. )
(nama jelas) (nama jelas)

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 34


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 2 dan 3: Bentuk Surat Perjanjian

3. LAMPIRAN 3: FORM OF AGREEMENT (ICB)


(Sesuai The World Bank Standard Bidding Documents for Procurement of Works,
Smaller Contract, January 1995)

AGREEMENT

THIS AGREEMENT made the day of 20


between of
(hereinafter called “the Employer”) of the one part and
of (hereinafter called “the Contractor”) of the other part.

WHEREAS the Employer is desirous that certain Works should be executed by the
Contractor, viz., , and has accepted a Bid by the Contractor
for the execution and completion of such Works and the remedying of any defects therein.

NOW THIS AGREEMENT WITNESSETH as follows:

1. In this Agreement, words and expressions shall have the same meanings as are
respectively assigned to them in the Conditions of Contract hereinafter referred to.

2. The following documents shall be deemed to form and be read and construed as part
of this Agreement, and the priority of the documents shall be as follows:

(a) the Letter of Acceptance;


(b) the said Bid and Appendix to Bid;
(c) the Conditions of Contract (Part II);
(d) the Conditions of Contract (Part I);
(e) the Specifications;
(f) the Drawings;
(g) the Priced Bill of Quantities; and
(h) other documents, as listed in the Appendix to Bid

3. In consideration of the payments to be made by the Employer to the Contractor as


hereinafter mentioned, the Contractor hereby covenants with the Employer to execute and
complete the Works and remedy any defects therein in conformity in all respects with the
provisions of the Contract.

4. The Employer hereby covenants to pay the Contractor in consideration of the


execution and completion of the Works and the remedying of defects therein the Contract
Price or such other sum as may become payable under the provisions of the Contract at the
times and in the manner prescribed by the Contract.

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 35


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Lampiran 2 dan 3: Bentuk Surat Perjanjian

IN WITNESS whereof the parties hereto have caused this Agreement to be executed the
day and year first before written.

The Common Seal of was hereunto affixed in the presence


of:
or

Signed, sealed, and delivered by the said


in the presence of:

Binding Signature of Employer

Binding Signature of Contractor

Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) L - 36


Modul SE-05 : Dokumen Kontrak Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

2. Peraturan Pemerintah 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa


Konstruksi, Kontrak Kerja Konstruksi

3. Keputusan Presiden RI No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

4. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.


257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi

5. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.


349/KPTS/M/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kontrak jasa
Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan)

6. Federation Internationale Des Inginieurs-Conseils, Conditions of


Contract of Civil Engineering Cionstruction, Fourth 1987, Reprinted
1988 and 1992, Lausanne, 1992

7. The World Bank, Standard Bidding Documents for Procurement of


Works for Smaller Works, January 1955, Washington, 1995

Pelatihan Supervision Engineer Of Roads Construction (SE) DP - 1

Anda mungkin juga menyukai