Anda di halaman 1dari 10

PORTOFOLIO

KEJANG DEMAM SIMPLEKS

Pendamping Interenship :

dr. Safri Tegema

dr. Widya Potabuga

dr. Eka Budiyanti

Oleh ;

dr. Reza F.A Malah

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

RSUD KOTA KOTAMOBAGU

SULAWESI UTARA

2018
Portofolio Dengan judul :

Stroke Non Hemoragik

Telah dikoreksi, dibicarakan dan disetujui pada tanggal 08 September 2018

Mengetahui Pendamping Mengetahui Pendamping

dr. Safri Tegema dr. Widya Potabuga


Boring portofolio ;

No. ID dan Nama Peserta : dr. Puspa Agrina

No. ID dan Nama Peserta: RSUD Kota kotamobagu

Topik : Kejang Demam Simpleks

Tanggal Kasus : 20 maret 2018

Nama Pasien : At Nomor RM : 09 10 51

Tanggal Presentasi : 2018 Pendamping : dr. Safri, dr. Widya

Tempat Presentasi : RSUD Kota kotamobagu

Objektif Presentasi :

 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka

 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa

 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil

Deskripsi : Pasien laki-laki usia 3 tahun datang dibawa keluarga ke IGD Kota kotamobagu
dengan keluhan kejang 1 kali sebelum masuk rumah sakit kejang seluruh tubuh
lama kejang ± 5 menit, sebelum kejang pasien demam.
Tujuan : Mengidentifikasi penyebab, perjalanan penyakit, gejala, diagnosis dan tata
laksana dari Kejang Demam Simpleks

Bahan  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit


Bahasan :
Cara  Diskusi  Presentasi dan Diskusi  Email  Pos
Membahas
:

Data Nama : At No. Reg: 141049


Pasien
Nama Klinik : RSUD Kota kotamobagu Telp : Terdaftar sejak :

Data Utama untuk bahan diskusi :


1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Kejang Demam Simpleks, keadaan umum sedang, kejang 1 kali SMRS.
2. Riwayat Pengobatan :
- Pasien mendapatkan Dumin suppose 1 kali dan O2 SMRS.

3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
- Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.

4. Riwayat keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.

5. Riwayat Pekerjaan : -
6. Lain-lain : -
Daftar Pustaka :
- Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. 2006
- Naskah lengkap Simposium Tatalaksana Awal Kegawatan Pediatri. Update
penatalaksanaan kejang demam. Pediatric Update III. 2012
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Kejang Demam Simpleks.
2. Penatalaksanaan Kejang Demam Simpleks.
a. Intervensi Farmakologis
b. Intervensi Penunjang

RANGKUMAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO


Subjektif :
- Kejang frekuensi 1 kali, lama kejang ± 5 menit, kejang seluruh tubuh dengan mata
melihat ke atas.
- Anak sadar setelah kejang. Ini adalah kejang yang pertama kali.
- Demam sejak 2 jam sebelum kejang, tinggi, terus-menerus, tidak menggigil dan
tidak berkeringat.
- Mual tidak ada, muntah tidak ada.
- Batuk tidak ada.
- Sesak napas tidak ada.
- Riwayat trauma kepala tidak ada.
- Buang air kecil warna dan jumlah biasa.
- Buang air besar warna dan konsistensi biasa .
- Anak telah dibawa ke Puskesmas, diberi Dumin supp.125 mg, dan dipasang O 2 2
l/menit, beberapa saat setelah itu anak langsung sadar dan dirujuk ke RSUD Kota
kotamobagu dengan keterangan kejang demam simpleks.
- Pasien tidak pernah menderita penyakit ini sebelumnya.
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.

Objektif :
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis Non Kooperatif
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 108x/mnt
Nafas : 26 x/mnt
Suhu : 38ºC
BB : 12 kg

Mata : Konjungtiva anemis.


Paru : Inspeksi : Simetris ki=ka.
Palpasi : fremitus ki=ka.
Perkusi : sonor ki=ka.
Auskultasi : rh (-), wh (-)

Jantung : Inspeks : Iktus tidak terlihat.


Palpasi : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V.
Perkusi : Batas kanan : LSD.
Batas atas : RIC II.
Batas kiri : 1 jari medial LMCS RIC V.
Auskultasi: Irama regular, murni, bising (-)
Abdomen : Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit.
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik

Pemeriksaan laboratorium :
Hemoglobin : 11,8 gr/dl
Leukosit : 15.000/mm3
Hematokrit : 34%
Trombosit : 208.000

Assesment :
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Kejang demam biasanya
terjadi pada usia antara 3 bulan dan 5 tahun dan tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau
penyebab tertentu.
Klasifikasi kejang demam:
1. Kejang demam sederhana (simpleks) harus memenuhi kriteria sebagai kejang
umum, kurang dari 15 menit dan terjadi 1 kali dalam 24 jam.
2. Kejang demam kompleks adalah kejang demam dengan
(1) Kejang lama > 15 menit. Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari
15 menit atau kejang berulang lebih dari 2 kali dalam 24 jam dan diantara
bangkitan kejang anak tidak sadar.
(2) Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum yang didahului kejang
parsial.
(3) Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
Patofisiologi kejang demam secara pasti belum diketahui, diperkirakan bahwa pada
keadaan demam terjadi peningkatan reaksi kimia tubuh. Dengan demikian reaksi-reaksi
oksidasi terjadi lebih cepat dan akibatnya oksigen akan lebih cepat habis, terjadilah keadaan
hipoksia.
Transport aktif yang memerlukan ATP terganggu, sehingga Na intrasel dan K ekstrasel
meningkat yang akan menyebabkan potensial membran cendrung turun atau kepekaan sel saraf
meningkat.
Demam dapat menimbulkan kejang melalui mekanisme sebagai berikut:
a) Demam dapat menurunkan nilai ambang kejang pada sel-sel yang belum
matang/immature.
b) Timbul dehidrasi sehingga terjadi gangguan elektrolit yang menyebabkan
gangguan permeabilitas membrane sel.
c) Metabolisme basal meningkat, sehingga terjadi timbunan asam laktat dan CO 2
yang akan merusak neuron.
d) Demam meningkatkan Cerebral Blood Flow (CBF) serta meningkatkan kebutuhan
oksigen dan glukosa, sehingga menyebabkan gangguan pengaliran ion-ion keluar
masuk sel.
Kejang demam yang berlangsung singkat pada umumnya tidak akan meninggalkan gejala
sisa. Pada kejang yang lama (lebih dari 15 menit) biasanya diikuti dengan apneu, hipoksemia,
(disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet),
asidosis laktat (disebabkan oleh metabolism anaerobic), hiperkapnea, hipoksia arterial dan
selanjutnya menyebabkan metabolisme otak meningkat. Rangkaian kejadian di atas
menyebabkan gangguan peredaran darah di otak, sehingga terjadi hipoksemia dan edema otak,
pada akhirnya terjadi kerusakan sel neuron.
Pada pasien ini, kejang yang terjadi berlangsung singkat ± 5 menit, pada suhu 39,8 ºC, ini
merupakan kejang pertama kali dan kejang bersifat umum yang mengarahkan diagnosis kepada
kejang demam simpleks.
Dari hasil laboratorium didapatkan leukosit 15.000, ini menunjukkan adanya infeksi yang
mencetuskan demam.
Pasien di rawat di bangsal anak, sebelumnya diberikan Dumin suppose
125 mg di Puskesmas dan O2, lalu pasien sadar dan segera dirujuk ke
RSUD Kota Kotamobagu dengan keterangan kejang demam simpleks.
Sesampainya di rumah sakit, pasien ditatalaksana dengan pemberian cairan
IVFD KaEn IB (8gtt/i) makro, Inj Ceftriaxone 2 x 300 mg, Anafen Syr 3 x 1 ¼
cth dan kompres intensif. Selanjutnya dilakukan pemantauan intensif di
ruangan.

Plan :
Diagnosis :
Berdasarkan subjektif, objektif dan pemeriksaan penunjang laboratorium ditegakkan
diagnosis kejang demam simpleks.
Pengobatan:
(Konsul dr. Sp.A)
 Farmakologi
- IVFD Kaen IB 8 gtt/I (makro)
- Inj Ceftriaxon 2 x 300 mg (iv)
- Anafen 3 x 1 ¼ cth
- Kompres intensif
- Rawat anak

Follow Up tanggal 21 maret 2018


S/ Demam (+)
Kejang (-)
O/ Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Suhu : 36,70C
Nadi : 80 x/menit
Nafas : 28 x/menit
Terapi
- IVFD Kaen IB 8 gtt/I (makro)
- Inj Ceftriaxon 2 x 300 mg (iv)
- Anafen 3 x 1 ¼ cth
- Ezigard 2 x 1 cth

Follow Up tanggal 22 Maret 2018


S/ Demam (+)
Kejang (-)
O/ Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi : 80 x/menit
Nafas : 28 x/menit
Terapi
- IVFD Kaen IB 8 gtt/I (makro)
- Inj Ceftriaxon 2 x 300 mg (iv)
- Anafen 3 x 1 ¼ cth
- Ezigard 2 x 1 cth

Follow Up tanggal 23 Maret 2018


S/ Demam (-)
Kejang (-)
Terapi
- IVFD Kaen IB 8 gtt/I (makro)
- Inj Ceftriaxon 2 x 300 mg (iv)
- Anafen 3 x 1 ¼ cth
- Ezigard 2 x 1 cth

Follow Up tanggal 24 Maret 2018


S/ Demam (-)
Kejang (-)
Terapi
- IVFD Kaen IB 8 gtt/I (makro)
- Inj Ceftriaxon 2 x 300 mg (iv)
- Anafen 3 x 1 ¼ cth
- Ezigard 2 x 1 cth

Follow Up tanggal 25 Maret 2018


Os pulang

Konsultasi
Konsultasi dilakukan dengan spesialis anak untuk penatalaksanaan selanjutnya.

Pendidikan
Dijelaskan kepada orang tua pasien mengenai kondisi penyakitnya.
Rujukan
Saat ini pasien belum perlu dirujuk.

Anda mungkin juga menyukai