PROSES PRODUKSI
5.1 Pembuatan BM
4. Kemudian masukkan nivo kotak atau mata sapi dan nivo tabung.
Apabila terlalu miring, sebaiknya atur nivo dengan menaik turunkan
kaki statif, jika sudah mendekati lingkaran nivo dapat menggunakan
sekrup A,B,C.
7. Kemudian, cek kembali apakah salib sumbu masih tepat pada patok.
Jika bergeser atau belum tepat dapat menggeser alas TS (tribach).
3. Tulis nama Job yang akan dibuat (contoh : latihan), kemudian tekan
OK.
10. Lalu isi lah koordinat, elevasi dan kode Backsight (contoh: N:1500,
E:1500, Z:150 dan kode: A2) lalu tekan ENTER.
11. Kemudian isi tinggi prisma pada backsight lalu tekan ENTER
4. Setelah muncul angka pada kolom HD# dan SD#, tekan ENTER.
Apabila angka belum muncul, maka gerak-gerakkan Teropong
hingga salib sumbu tepat ditengah prisma.
2. Kemudian buka data hasil download dari total station ke PC dengan cara
membuka folder data lapangan disimpan. Klik file hasil download, klik Open.
3. Jika pada data terdapat simbol Derajat Menit Sekon seperti data dibawah maka
data harus di configuration terlebih dahulu.
8. Kemudian paste di Ms. Excel pada cell A1, akan muncul tampilan seperti berikut.
10. Paste data yang telah dicopy ke baris setelah data STN.
/target
13. Lalu copy rumus Check Data Ts dan paste ke sheet poligon kolom H.
14. Bila ada cell yang merah berarti hasil pengukuran poligon kurang baik, bisa
disebabkan oleh beberapa faktor seperti Human eror,kesalahan alat, atau faktor
lingkungan.
24. Pada baris yang telah di Insert isi baris pertama dengan STN, kemudian BS dan
PRISM pada baris selanjutnya.
25. Isi tinggi alat STN tersebut di kolom c dan kode di kolom I.
27. Hapus data poligon dari sheet fbk, dan sisakan titik detailnya saja.
28. Urutkan point detail menurut tinggi prisma menggunakan fitur SORT, pilih
Smallest to Largest.
29. Setiap perubahan tinggi prisma insert baris dan ketikkan PRISM di kolom A serta
tinggi prisma di kolom B.
30. Sehingga hasilnya seperti gambar dibawah. Untuk nomor STN dan BS ditentukan
berdasarkan nomor titik poligon di autocad.
12. Sebelum memulai posting data sebaiknya ubah dulu pengaturan tampilan point.
Untuk mengatur Point, klik Point Settings pada tab Point.
13. Klik Marker, pilih tanda + pada Custom Marker Style. Ketikkan ukuran unit yang
diinginkan.
14. Pada tab text sesuaikan size text dengan ukuran project, usahakan tidak kekecilan
atau terlalu besar. Kemudian Klik OK.
16. Ketikkan koordinat pada Next point, lalu tekan ENTER pada keyboard.
23. Pada Sideshot editor, nomor Station Point dan nomor backsight point, lalu OK.
26. Buka sheet POLIGON pada data excel yang telah dibuat sebelumnya untuk
mengisi Sideshot Editor.
34. Selanjutnya, rotate point sladeshot dengan cara ketikkan RO pada command lalu
ENTER.
35. Klik point 1 dan 99, lalu ENTER.
36. Klik point 1, ketikkan r pada command lalu ENTER.
37. Klik point 1 dan 99, lalu putar ke point 2 tekan ENTER.
40. Rename point 99 menjadi point backsight dengan klik Points - Edit Points - klik 2
kali pada angka 99 - ganti dengan Point backsight - klik OK.
44. Setelah itu klik Chg Theo Ht setiap berganti STN, dan ketikkan tinggi STN
tersebut, lalu OK.
1. Setelah selesai, kemudian buka kembali Traverse Editor kemudian klik Make
FBK.
3. Buka file dalam bentuk excel. Pada pengaturan Text Import Wizard pilih
DELIMITED kemudian klik NEXT.
5. Kemudian buka file excel Check FBK Poligon, copy cell H1 hingga cell Q20.
8. Kemudian ganti Elev STN dan Elev BS sesuai dengan tinggi koordinat STN dan
BS.
9. Jika ada data pada kolom Q yang berwarna merah maka harus dilakukan editing
pada Tinggi Prisma atau sudut Vertikal dan Horisontal hingga warna menjadi
hitam.
10. Buat selisih penutup dengan mengetikan tinggi elevasi awal stn 1 dan stn 2 di
samping 2 elevasi stn akhir misalnya stn 7 dan stn 8, lalu ketikkan selisih elevasi
antara stn 2 dengan 7 dibawah elevasi stn 2 yang ditulis tadi. Begitu juga dengan
selisih antara stn 1 dengan 8 dibawah elevasi stn 1 yang ditulis tadi.
1. Buat garis pada STN 1 ke STN 2 dan STN 8 ke STN 9 dengan menggunakan
fitur LINE, dengan cara ketik L pada commad. Berikan warna yang berbeda
antara garis satu dan garis lainnya, sehingga akan terlihat seperti ini.
2. Blok 2 garis tersebut dan tekan “LI” lalu ENTER kemudian akan muncul
tampilan berikut :
3. Agar lebih akurat, jarak antara 2 garis jangan sampai melebihi 1’, untuk
mengeditnya gunakan fitur Traverse Editor.
4. Karena setelah di Import, Traverse Editor tidak bisa dibuka, maka gunakan fitur
Define Loop untuk memanggil Point pada Traverse Editor
5. Pada menu autocad klik Analysis/Figures, pilih Traverse Loop kemudian klik
Define Loop
7. Buka sheet POLIGON pada excel data lapangan. Dalam pengeditan gunakan data
Horisontal asli dari lapangan sebelum rumus dimasukkan dengan cara blok
bagian yang sudah di hide kemudian klik kanan pilih Unhide.
8. Pada Traverse Editor kolom sudut horizontal, ubah angka di belakang koma
sesuai dengan data asli di excel.
9. Pada data tembakan biasa dan luar biasa pilih angka dibelakang koma yang
jumlahnya paling besar untuk menggantikan data pada Traverse Editor di STN
yang sama.
15. Pada menu Analysis/Figures, pilih Traverse Loops kemudian klik Adjustment
Settings.
16. Setelah itu akan muncul tampilan sebagai berikut, kemudian atur Calculation
Criteria, Vertical Adjusment dan Horizontal Adjusment seperti berikut kemudian
klik OK.
18. Kemudian pada Least Square Settings atur sehingga tampilan seperti berikut dan
klik OK.
19. Setelah itu klik Analysis/Figures, pilih Individual Loops kemudian klik Create
Input File.
21. Klik Analysis/Figures, pilih Individual Loops, klik Edit Input File.
22. Akan muncul tampilan seperti berikut. Pilih Loop 1 kemudian klik OK.
23. Pada Input file, jika angka paling akhir dari elevasi polygon adalah 000, maka
hapus tanda tanya di depan NEZ.
26. Kemudian akan muncul tampilan seperti ini. Angka pada Chi Square Value
pastikan dibawah 10.000, jika lebih dari 10.000 ulangi adjustment elevasi pada
excel. Usahakan Goodness of Fit Test tertulis “Passes” jika tertulis “Fails” maka
sebaiknya ulangi lagi adjustment dengan lebih teliti.
1. Buka sheet FBK pada file excel yang sudah dibuat sebelumnya.
2. Pada cell sebelah kanan STN dan BS isi dengan nomor point STN dan BS pada
Autocad.
8. Setelah itu import Point detail dengan klik Data Collection/Input lalu klik Import
Field Book.
9. Pilih file notepad yang sudah dibuat sebelumnya, kemudian dan klik Open
10. Pilih <No> pada command atau klik ENTER pada keyboard sebanyak 4 kali.
11. Setelah itu akan muncul Point detail yang telah di import, hubungkan point-point
dengan garis polyline
1. Data yang di gunakan merupakan data yang sudah melalui tahapan adjustment
poligon dan proses planimetris.
3. Kemudian klik POINT dan pilih setting point. Pada menu marker ukuran di ganti
menjadi 0.03 sedangkan pada menu text ukuran di ganti menjadi 0.05 lalu OK.
7. Lalu klik Points dan pilih Point Management kemudian klik Point Group
Manager.
9. Lalu beri nama POINT pada grup name, pada menu Include checklist “with
number matching”.
10. Klik Selection Set In Drawing, lalu ketik all pada command kemudian tekan
ENTER lalu Apply kemudian OK dan close.
12. Klik kanan pada terrain lalu pilih create new surface.
13. Lalu akan muncul surface name yakni surface 1. Surface 1 tersebut di ganti nama
menjadi Surface Gerlong (sesuai daerah project itu sendiri) lalu Ok.
14. Kemudian Klik tanda pada terrain dan klik tanda pada Surface Gerlong lalu
klik kanan pada Breaklines lalu Pilih Proximity By Polines.
15. Lalu pada command akan muncul ‘Description for breaklines’, tekan ENTER
pada keyboard kemudian akan muncul command Select Object, ketik all lalu
ENTER.
17. Kemudian klik Point grup, lalu klik kanan pilih add point grup pastikan point
grup bernama POINT lalu OK.
18. Lalu klik kanan pada Surface Gerlong pilih Build, unchecklist use DEM file data
dan pada use contur data. Lalu Apply kemudian OK dan Close.
20. Pada command akan muncul ‘Erase old surface view YES/NO’. Ketik YES dan
ENTER.
21. Jika ada surface di luar area proyek dan tidak ada point maka dapat di hapus
dengan menggunakan fitur Delete Line yang terdapat pada tab Edit Surface.
24. Lalu klik Terrain dan pilih Create Contours. Pada intervals pilih both Minor and
Major. Kemudian tentukan interval kontur. Kemudian OK dan ENTER.
25. Kemudian kontur di beri warna sesuai ketentuan . Misal kontur minor berwarna
hijau, kontur major/ kontur indeks berwarna magenta dan surface view berwarna
gelap agar tidak terlalu terlihat.
26. Kemudian rapikan kontur dengan menggunakan fitur Add Line dan Flip Face
pada menu Edit Surface. Hal ini dilakukan karena terdapat kejanggalan pada
27. Setelah selesai merapikan garis yang sekiranya kurang rapi klik Terrain dan pilih
Create Contur kemudian klik OK dan ENTER.
1. Buka File yang akan dibuat Section dan ubah Workspace menjadi Civil Design.
3. Setelah membuat garis, ketik “O” pada command. Kemudian ketik jarak offset
(satuan m) kemudian tekan ENTER, dan pilih Multiple.
4. Klik kiri di sebelah garis section pertama dan lakukan berulang sampai semua
area tercakup garis section.
5. Jika garis section vertical sudah mencakup semua area, maka buat garis section
horizontal dengan langkah yang sama.
7. Setelah itu, offset Border dengan ketik O, ketik jarak yang sesuai lalu
tekanENTER. Klik pada border kemudian klik di luar border.
8. Hapus garis section yang berada di luar border, gunakan fitur Trim untuk
menghapus. Ketik Tr pada command, tekan ENTER. Lalu klik border terluar
kemudian tekan ENTER, ketik Edge dan tekan ENTER, ketik Extend lalu
ENTER.
9. Kemudian pilh/Block garis yang akan dihapus. Setelah selesai, hapus border
terluar.
11. Untuk mengertahui koordinat setiap garis section, buat polyline untuk
menghubungkan setiap garis section. Lakukan secara berurutan hingga nomor
terakhir, 1 – 1’ – 2 – 2’ dan seterusnya.
12. Klik garis polyline yang menghubungkan setiap Section, lalu ketikkan LI pada
command. Akan muncul tampilan seperti berikut. Copy koordinat kemudian
paste pada notepad, save dengan nama section.
14. Kemudian hapus huruf X= , Y= dengan menggunakan fitur Replace pada Find &
Select. Hapus data yang tidak diperlukan.
16. Kemudian paste di format manual cross section excel. Perhatikan untuk
pemilihan Cross angka atau Cross abjad. Karena pada data Section Gerlong ini
menggunakan angka maka paste dilakukan di Cross angka.
18. Setelah itu copy kembali dari notepad dan paste pada excel format section di
sheet baru. Hapus spasi antara section 1 ke 2 dan seterusnya, untuk
mempermudah dapat digunakan fitur Filter.
21. Pada command akan tampil Group label dan beri nama GERLONG. Kemudian
pada section label paste data excel sheet 1 yang telah dicopy sebelumnya. Lalu
tekan ENTER.
22. Klik Terrain lalu pilih Section kemudian klik Process Section.
23. Jika surface belum ter-import maka akan diminta untuk memilih surface. Pada
Terrain Surface pilih surface yang diinginkan, kemudian klik OK.
25. Kemudian klik Terrain lalu pilih section dan klik Import Section.
26. Pada command akan muncul Datum Line Layer, tekan enter. Kemudian isi pada
skala vertical pada penampang, misal 2 meter. Lalu ENTER untuk pilihan
insertion point for GROUP SECTION 1-1’.
27. Kemudian klik kiri pada area luar dan ENTER, maka penampang akan muncul,
lakukan secara bertahap dari penampang 1-1’ sampai 16-16’.
28. Jika semua penampang telah terimport langkah berikutnya adalah membuat Grid,
dengan Klik Terrain lalu pilih section dan klik Grid for Section. Pada command
akan muncul pilihan layer for section or for none maka pilih GRID lalu ENTER.
Dan pada command akan muncul select desired section datum block, klik kiri
Datum Blok pada project
30. Selanjutnya pada perintah Insert New Points klik penampang berikutnya lalu
enter 2 kali. Grid akan muncul secara otomatis
31. Ganti warna garis surface dengan standar warna yang sudah ditentukan misalnya
merah
4
6
5
7
Keterangan :
1. Key Map
3. Pemilik / Client
4. Konsultan
6. No Sheet Layout
7. Legenda
8. Skala
10. Kemudian kotak viewport untuk peta topografi yang ada pada KOP di
copy pada peta yang akan dilayout.
12. Lalu ketik GR kemudian ENTER. Pada command akan muncul skala,
isilah skala tersebut sesuai dengan skala yang diinginkan. Contoh skala 1 :
500 lalu ENTER. Pada command akan muncul perintah klik pojok kiri
bawah maka lakukan perintah tersebut dan akan muncul lagi perintah klik
pojok kanan atas. Sehingga akan muncul tampilan seperti ini.
14. Langkah selanjutnya adalah appload LYT lalu ketik LYT. Pada command
akan muncul perintah klik parameter a dan b, maka ikuti perintah dengan
klik pojok kiri bawah dan kanan atas pada kotak yang akan di viewports.
Lalu pada command Nama Layout tuliskan nama layout yang dinginkan.
5.3.1 Pengoperasian
1. Nyalakan Data Collector terlebih dahulu. Pada tampilan awal lalu masuk
ke menu Hi-RTK Road.
3. Klik new untuk membuat project baru lalu beri nama project sesuai dengan
tanggal pengukuran.
10. Lalu port diganti 8(sesuai dengan port base), lalu klik Connect.
13. Pada menu Data Link seperti pada gambar, klik OK lalu klik silang(exit).
16. Lalu port diganti 6(sesuai dengan port rover), klik connect.
20. Klik seperti yang ditunjuk pada gambar untuk mengambil point.
21. Pada kolom Name isi dengan nomor poin, kolom Antenna untuk tinggi
rover, dan Description untuk nama point yang diambil. Lalu klik centang.
Ulangi langkah 21 dan 22 untuk pengambilan point selanjutnya.
1. Buka Ms. Excel, lalu open file yang telah didownload dari RTK. Jika
sudah pilih Delimited, lalu klik Next.
2. Klik pada Comma dan Space, pada Text qualifier ganti ke none, kemudian
klik Finish
3. Copy semua sheet 1, kemudian membuat sheet baru dengan nama edit,
lalu paste data tadi ke sheet yang baru
6. Pada baris 2 untuk NEZ diisi dengan titik koordinat base, AntH diisi
tinggi base, dan station diisi tempat berdiri base
1. Buka software Autocad Civil 3D, kemudian buatlah Project Baru lalu klik
OK
3. Klik kemudian klik Point Setting, pada Marker dan Text diganti
seperti pada gambar, lalu klik OK
7. Pasang baterai dan pastikan titik merah sejajar dengan steker dan
konektornya. Paket baterai bisa dihubungkan ke konektor 2 atau 3 pada
receiver.
4. Pilih seri alat yang datanya akan ditransfer lalu klik Open
5. Pilih file yang akan ditransfer, lalu klik Open
5.4.4 Convert
4. Pada Original antenna height isi dengan tinggi alat, lalu klik Correct,
kemudian klik OK, dan klik OK lagi
- Kemudian catat kordinat, elevasi rambu dan ketinggian area pada rambu
didirikan. Contoh : Posisi stasiun E 398385 N 9124777, Elevasi Nol
Rambu -2.406 Elevasi area tersebut 3.928
- Catat tinggi muka air setiap interval waktu 15 menit, 30 menit bahkan 60
menit.
- Operator (pencatat) mengisi form data yang telah disediakan. Contoh:
1 1. JUDUL
2. Lokasi
4
2
3 5 3. Kode BM
4. Dibuat Oleh
5. Tanggal
8. Kordinat Easting
8 9 10 11
9. Kordinat Northing
12
10.Elevasi
11.Zone
12.Sketsa
13.Note
13
`
1. Kemudian Memilih foto BM yang akan dimasukan sebagai deskripsi.
Contoh GL1A DEKAT, GL1A JAUH, GL1B DEKAT, GL1B JAUH.
5. Kemudian pilih foto yang ingin dimasukan. Contoh klik Foto GL 1A jarak
Dekat lalu klik Open.
7. Kemudian ketik dr lalu ENTER, pilih object lalu ENTER. (DR bertujuan
agar gambar tidak menutupi format yang tersedia). Pada command akan
muncul Enter Object ordering options (Above object/Under
Object/Front/Back) Pilih back lalu enter.
8. Setelah itu foto di skala dengan cara ketik SC lalu ENTER kemudian pilih
object yang akan diskala lalu ENTER. Klik salah satu ujung pada object
lalu ketik R dan ENTER.
10. Lakukan seperti itu lagi pada GL1B jarak jauh dengan cara yang sama.
11. Langkah terahkir adalah pembuatan sketsa. Dengan cara siapkan gambar
pada peta daerah tersebut
12. Kemudian ketik REC pada format deskpsi BM (Bertujuan sebagai tempat
Sketsa) lalu copy.
14. Setelah pembuatan sketsa pada Autocad 2009 maka langkah selanjutnya
memindahkan sketsa tersebut pada Fromat Deskripsi BM.
1. Siapkan jalur tower yang akan di deskripsi pada Autocad 2009. Contoh
pada gambar di bawah ini merupakan Jalur Tower Sofifi Jailolo.
2. Buatlah format deskripsi tapak tower pada Auto cad 2007. Dengan format
seperti berikut :
7.Skala 16.Checked
9
8 10
11
12
13
14
17 20
15 18 21
16 19 22
23 24
5. Lalu klik titik AC kemudian enter dan lakukan lagi pada BD. Kemudian
ENTER 2 kali.
6. Langkah selanjutnya adalah klik Terrain dan pilih section dan klik Proses
Section . Pada command akan muncul Append to the end of existing
section files YES or NO , lalu pilih NO dan ENTER.Lalu akan muncul
select surface dan pilih sesuai surfacenya lalu OK. Contoh Klik surface
Dofifi-jailolo lalu enter.
12. Kemudian Tarik garis lurus dengan poly line dari garis datum AC sebagai
acuan tengah garis penampang. Lalu copi penampang AC & BD tersebut
dengan menekan CTRL + SHIFT + C secara bersamaan lalu ketik into of
dengan base point titik tengah garis penampang.
13. Lalu paste garis penampang pada format deskripsi Tapak Tower. Lalu
posisi kan A,B,C,D & O pada tempatnya.
15. Setelah pembuatan dan deskripsi pada section maka langkah selanjutnya
adalah pemberian Kontur atau Point pada format Tower deskripsi .Dengan
cara copy salah satu tower dan paste di sebelah jalur yang asli lalu ketik
trim pada tower yang akan digunakan.
17. Kemudian me labelkan contur pada tower dengan cara Klik Terrain pilih
Contur Label .
20. Jika contur sudah di label maka pindahkan kontur beserta arah Kabel
dengan cara tekan CTRL+SHIFT+C secara bersamaan dengan base point
titik tengah tower.
22. Arah kabel pada tower di buat berbeda dengan mengganti layer dan dibuat
seperti arah tanda panah.
23. Setelah itu Kotak tower diberi keterangan panjang kotak dengan cara Klik
Dimension lalu pilih Linear. Kemudian klik sesuai yang akandi beri
keterngan panjangnya.
27. Kemudian pada table di beri keterangan sudut sesuai dengan Tower
Schedul pada excel. Contoh L 47018’14’’.
28. Jika tidak ada Kontur pada tower tersebut maka diberikan Point dengan
cara klik point lalu pilih create point- Surface dan klik Random Point.
Lalu Klik pada point yang dinginkan .