Anda di halaman 1dari 103

BAB V

PROSES PRODUKSI

5.1 Pembuatan BM

Proses pembuatan patok :


• Patok terbuat dari beton bertulang dengan perbandingan semen : pasir :
kerikil = 1 : 2 : 3
• Ditengah Patok terpasang baut dengan panjang 10 cm dan berdiameter
1 cm.
• Patok diberi tulisan nomor dan inisial patok.
• Tinggi keseluruhan patok ini adalah 120 cm dengan terbagi menjadi
dua bagian. 20 cm diatas permukaan tanah dan sisanya ditanam dalam
tanah.
• Pembuatan galian untuk patok ini dengan kedalaman 140 cm. karena
pada dasar galian diberi pasir setebal 20 cm.

(Gambar 5.1) Rancangan desain BM

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 50


(Gambar 5.2) Proses pembuatan BM

(Gambar 5.3) BM yang sudah jadi

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 51


5.2 Pengukuran menggunakan Total Station

5.2.1. Centering Prisma

1. Dirikan statif di atas titik/patok, dengan tinggi statif disesuaikan dan


disejajarkan dengan dada pengukur.

2. Pasang Prisma di atas statif kemudian putar sekrup pengunci pada


statif.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 52


3. Angkat dan gerakkan 2 kaki statif sambil melihat titik patok melalui
centering optik sampai benang salib sumbu mendekati titik patok

4. Kemudian masukkan nivo kotak atau mata sapi dan nivo tabung.
Apabila terlalu miring, sebaiknya atur nivo dengan menaik turunkan
kaki statif, jika sudah mendekati lingkaran nivo dapat menggunakan
sekrup A,B,C.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 53


5. Ukur tinggi prisma menggunakan meteran. Kemudian arahkan prisma
sehingga prisma menghadap TS, prisma siap dibidik.

6. Jika pengukuran sudah selesai, maka simpan kembali Prisma ke dalam


box dengan lensa Prisma mengarah kebawah atau kedalam box.

7. Kemudian pastikan box tertutup dan terkunci.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 54


5.2.2. Centering Total Station

1. Dirikan statif di atas titik/patok, ketinggian statif disesuaikan dan


disejajarkan dengan dada pengukur.
2. Pasang TS di atas statif kemudian putar sekrup pengunci pada statif.

3. Angkat dan gerakkan 2 kaki statif sambil melihat titik patok


melalui centering optik hingga bingkai salib sumbu mendekati titik
patok.

4. Tancapkan kembali 2 kaki statif. Usahakan jarak antar kaki statif


tidak terlalu sempit atau terlalu lebar, usahakan membentuk sudut
yang relative sama (segitiga sama sisi).
5. Atur nivo mata sapi dengan menaik-turunkan kaki statif.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 55


6. Atur nivo tabung dengan 3 sekrup A,B,C putar secara searah dan
bersamaan. Pastikan nivo tabung sudah center di 3 sisi.

7. Kemudian, cek kembali apakah salib sumbu masih tepat pada patok.
Jika bergeser atau belum tepat dapat menggeser alas TS (tribach).

5.2.3 Levelling Digital (Mendatarkan secara digital)

1. Tekan Tombol power (± 2 detik) untuk menghidupkan Total


Station.
2. Tekan tombol “0” (± 2 detik) untuk membuka fitur leveling digital,
kemudian akan muncul display seperti berikut.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 56


3. X dan Y pada display menunjukkan derajat leveling pada TS. Jika
angka derajat leveling tersebut melebihi 03’50’’ akan tertulis ‘Over’,
maka harus dilakukan leveling secara manual terlebih dahulu
menggunakan nivo tabung dan nivo kotak. Gunakan sekrup A,B,C
untuk mengatur derajat leveling tersebut. Agar lebih akurat, usahakan
mendekati 00’ 00’’atau kurang dari 00’05’’. Kemudian tekan tombol
Enter.

5.2.4 Membuat Job

1. Tekan tombol MENU, p ilih Job kemudian tekan ENTER.


2. Lalu klik New untuk membuat job baru. Apabila sudah membuat job
sebelumnya, pilih job tersebut kemudian tekan OK.

3. Tulis nama Job yang akan dibuat (contoh : latihan), kemudian tekan
OK.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 57


4. Tekan tombol nomor 7 ( selama ± 2 detik ) akan muncul tampilan
seperti ini. Pilih KNOWN, kemudian tekan ENTER

5. Tulis nama stasiun tempat didirikan alat TS tersebut pada kolom ST


(contoh : 1), tekan ENTER pada display terdapat kolom N,E,Z dan
CD.
N : Koordinat Northing
E : Koordinat Easthing
Z : Elevasi atau ketinggian
CD : Code lokasi berdirinya alat.

6. Kemudian isi koordinat, elevasi dan kode alat tersebut didirikan


(contoh : N:1000, E:1000, Z:100 dan kode A1) , lalu tekan ENTER.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 58


7. Kemudian pada display akan muncul input STN lalu isilah tinggi alat
TS pada kolom HT (Height), lalu tekan ENTER.
8. Lalu pada display akan ditampilkan dua pilihan, yaitu XYZ dan
ANGLE. Pilih XYZ, kemudian ENTER.

9. Tulis nama stasiun tempat didirikan Backsight tersebut, lalu tekan


ENTER

10. Lalu isi lah koordinat, elevasi dan kode Backsight (contoh: N:1500,
E:1500, Z:150 dan kode: A2) lalu tekan ENTER.
11. Kemudian isi tinggi prisma pada backsight lalu tekan ENTER

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 59


5.2.5 Langkah Pengukuran

1. Apabila Job sudah dibuat dan backsight sudah diset,


pengukuran dapat dimulai dengan mengarahkan teropong pada
prisma, lihat dengan alat bantu bidik untuk memudahkan mencari
posisi prisma pada teropong.
2. Setelah itu gunakan lensa pembidik untuk mencari prisma.
Setelah prisma terlihat di teleskop, atur focus lensa sehingga
menghasilkan gambar paling terang dan bingkai salib sumbu
paling jelas. Kemudian arahkan salib sumbu tepat pada prisma.

3. Jika salib sumbu sudah tepat pada prisma, kunci TS dengan


menggunakan sekrup pengunci, kemudian tekan MSR1 pada
display STN Setup untuk menembak backsight.

4. Setelah muncul angka pada kolom HD# dan SD#, tekan ENTER.
Apabila angka belum muncul, maka gerak-gerakkan Teropong
hingga salib sumbu tepat ditengah prisma.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 60


5. Pastikan tinggi backsight dan kode sudah sesuai. Untuk koreksi,
lakukan 2 kali penembakan biasa. Kemudian tekan tombol Enter
6. Kemudian lakukan penembakan luar biasa pada backsight. Dengan

cara putar TS dan teropong sebesar 1800.

7. Kemudian lakukan penembakan biasa dan luar biasa pada


Foresight.
8. Kemudian lakukan penembakan pada titik detail.
9. Lalu sesuaikan tinggi prisma dan kode tersebut (contoh: tinggi
prisma 1 meter dan kode PGT (pagar tembok).
10. Lanjutkan pengukuran dengan menembak titik-titik detail untuk
menggambarkan situasi daerah setempat. Setelah selesai
melakukan pengukuran, tekan tombol power untuk mematikan
daya TS. Data tidak perlu di save manual karena sudah tersimpan
secara otomatis.
11. Setelah selesai pengukuran, simpan kembali TS ke dalam box.

12. Kemudian pastikan box dalam keadaan terkunci.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 61


5.2.6 Proses Transfer Data

1. Langkah pertama yaitu buka aplikasi Topcon link.

2. Kemudian buka data hasil download dari total station ke PC dengan cara
membuka folder data lapangan disimpan. Klik file hasil download, klik Open.

3. Jika pada data terdapat simbol Derajat Menit Sekon seperti data dibawah maka
data harus di configuration terlebih dahulu.

4. Dengan cara klik menu File lalu pilih Configuration.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 62


5. Pada Angles dan Lat.Lon di ganti format menjadi dd.mmsss dan tekan OK.

6. Setelah configuration di ganti menjadi dd.mmsss kemudian klik TS Obs .

7. Langkah selanjutnya copy nomor STN.

8. Kemudian paste di Ms. Excel pada cell A1, akan muncul tampilan seperti berikut.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 63


9. Kemudian pilih nomor point name disebelah nomor STN. Point Name ini berisi
titik detail. Copy semua titik detail.

10. Paste data yang telah dicopy ke baris setelah data STN.

11. Ulangi langkah tersebut hingga point poligon terakhir.

5.2.7 Proses Editing Data

1. Buka file hasil download total station dalam bentuk excel.


2. Agar data asli tidak terubah, copy data pada sheet baru. Rename sheet tersebut
menjadi EDIT.
3. Setelah dicopy, hapus bagian-bagian yang tidak diperlukan. Dalam penghapusan
dapat digunakan fitur Filter pada excel agar mempermudah.
Contoh data yang tidak perlu :

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 64


4. Hapus juga kolom yang tidak diperlukan. Pada data ini kolom yang tidak
diperlukan adalah kolom A,B,C,F,J,K dan M.

5. Pindahkan kolom deskripsi (kolom F) ke kolom B

6. Pindahkan tinggi STN ke kolom C.

7. Hapus data yang tidak diperlukan.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 65


8. Pada baris STN ketikkan code atau nama STN tersebut di kolom F.
9. Pastikan data edit sesuai format seperti ini.

/target

10. Buat sheet baru di excel dengan judul POLIGON.


11. Copy paste data di sheet edit ke sheet POLIGON.
12. Lalu hapus semua baris data titik detail dan sisakan data poligon saja.

13. Lalu copy rumus Check Data Ts dan paste ke sheet poligon kolom H.
14. Bila ada cell yang merah berarti hasil pengukuran poligon kurang baik, bisa
disebabkan oleh beberapa faktor seperti Human eror,kesalahan alat, atau faktor
lingkungan.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 66


15. Agar lebih ringkas dan lebih mudah dalam proses input data di autocad, Hide
kolom yang tidak diperlukan untuk posting data, sisakan data:
(kolom A) Nomor point
(kolom B) Deskripsi
(kolom C) Tinggi alat/target
(kolom U) Rata-rata sudut horisontal
(kolom AF) Rata-rata sudut vertikal
(kolom AK) Rata-rata jarak

16. Buat sheet baru dengan nama FBK.


17. Ketik STN pada cell A1.
BS pada cell A2 .
PRISM pada cell A3.
ADVA pada cell A4.
18. Pada baris AD VA, isi kolom B dengan 1000 (bisa disesuaikan dengan kebutuhan
penomoran pada titik detail).
19. Pada cell C4 hingga cell I4 isi seperti berikut.

No Point Horisontal Jarak Vertikal “ Deskripsi “ Tinggi


target

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 67


20. Blok baris 4 dan tarik sampai baris 5.

21. Ganti cell B5 menjadi =B4+1.


22. Blok baris 5 dan tarik sampai point terakhir.
23. Pada baris STN insert 3 baris.

24. Pada baris yang telah di Insert isi baris pertama dengan STN, kemudian BS dan
PRISM pada baris selanjutnya.

25. Isi tinggi alat STN tersebut di kolom c dan kode di kolom I.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 68


26. Isi sudut backsight di kolom c dan kode di kolom I.

27. Hapus data poligon dari sheet fbk, dan sisakan titik detailnya saja.
28. Urutkan point detail menurut tinggi prisma menggunakan fitur SORT, pilih
Smallest to Largest.

29. Setiap perubahan tinggi prisma insert baris dan ketikkan PRISM di kolom A serta
tinggi prisma di kolom B.
30. Sehingga hasilnya seperti gambar dibawah. Untuk nomor STN dan BS ditentukan
berdasarkan nomor titik poligon di autocad.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 69


31. Klik cell K1 dan klik insert function maka akan muncul tampilan seperti ini.

32. Ubah category menjadi All.


33. Lalu pada select a functions pilih CONCATENATE.
34. Kemudian akan muncul dialog box function argumen.
35. Pada text 1 klik A1 pada sheet fbk.
36. Pada text 2 isi dengan spasi.
37. Pada text 3 klik B1 pada sheet fbk.
38. Pada text 4 isi dengan spasi.
39. Pada text 5 klik C1 pada sheet fbk.
40. Pada text 6 isi dengan spasi.
41. Pada text 7 klik D1 pada sheet fbk.
42. Pada text 8 isi dengan spasi.
43. Pada text 9 klik E1 pada sheet fbk.
44. Pada text 10 isi dengan spasi.
45. Pada text 11 klik F1 pada sheet fbk.
46. Pada text 12 klik G1 pada sheet fbk.
47. Pada text 13 klik H1 pada sheet fbk.
48. Kemudian Klik OK.
49. Blok cell K1 lalu tarik sampai poin terakhir.
50. Akan muncul hasil seperti ini.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 70


5.2.8 Posting Data

1. Buka aplikasi AutoCad Civil3D Land Desktop 2009.


2. Klik pada menu menu file, lalu pilih New.

3. Isi nama file yang diinginkan pada kolom Drawing Name.


4. Ubah Project Path ke Folder yang diinginkan untuk menyimpan Project yang
akan dibuat.
5. Klik Create Project untuk membuat project baru.

6. Pada Prototype, pilih satuan Default(Meters).


7. Pada kolom Name isi sesuai nama file project yang diinginkan.
8. Kemudian klik OK.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 71


9. Setelah itu akan muncul tampilan Load Settings.
10. Pilih setup parameter yang akan digunakan, contohnya m 1000 set (Metric. 1 :
1000).
11. Klik next untuk pengaturan lanjutan, jika ingin menggunakan pengaturan default
langsung saja klik Finish.

12. Sebelum memulai posting data sebaiknya ubah dulu pengaturan tampilan point.
Untuk mengatur Point, klik Point Settings pada tab Point.

13. Klik Marker, pilih tanda + pada Custom Marker Style. Ketikkan ukuran unit yang
diinginkan.
14. Pada tab text sesuaikan size text dengan ukuran project, usahakan tidak kekecilan
atau terlalu besar. Kemudian Klik OK.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 72


15. Untuk membuat Point baru, klik pada tab Point - Klik Create Point – Pilih
Manual

16. Ketikkan koordinat pada Next point, lalu tekan ENTER pada keyboard.

17. Ketikkan deskripsi, lalu ENTER.


18. Ketikkan elevasi, lalu ENTER.
19. Isi point kedua dengan urutan yang sama yaitu koordinat, deskribsi, lalu elevasi.
Tekan ENTER.
20. Setelah selesai ketikkan ZE pada command untuk zoom menuju point yang telah
dibuat, lalu ENTER.
21. Kemudian akan muncul dua point pada lembar kerja.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 73


22. Karena menggunakan GPS tangan maka deviasinya bisa melebihi 2 hingga 3
meter. Agar lebih akurat maka sesuaikan jarak antara BM-1 dan BM-2
menggunakan fitur Sideshot Editor pada tab Analysis/Figures.

23. Pada Sideshot editor, nomor Station Point dan nomor backsight point, lalu OK.

24. Pilih YES.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 74


25. Setelah itu klik Chg Theo Ht, dan ketikkan tinggi backsight lalu OK.

26. Buka sheet POLIGON pada data excel yang telah dibuat sebelumnya untuk
mengisi Sideshot Editor.

27. Lalu isi Angle dengan rata-rata sudut Horisontal.


28. Isi SlopeDist dengan rata-rata jarak.
29. VertAngle dengan rata-rata sudut Vertikal.
30. Isi Prism dengan tinggi Prisma.
31. Ketikkan Deskripsi point tersebut, contohnya GL1B.
32. Tekan ENTER pada keyboard, kemudian klik OK.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 75


33. Setelah itu akan muncul point sideshot.

34. Selanjutnya, rotate point sladeshot dengan cara ketikkan RO pada command lalu
ENTER.
35. Klik point 1 dan 99, lalu ENTER.
36. Klik point 1, ketikkan r pada command lalu ENTER.
37. Klik point 1 dan 99, lalu putar ke point 2 tekan ENTER.

38. Hapus point 2 dengan klik Points-Edit Points-Edit Points.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 76


39. Klik kanan pada Point 2-klik erase-klik OK.

40. Rename point 99 menjadi point backsight dengan klik Points - Edit Points - klik 2
kali pada angka 99 - ganti dengan Point backsight - klik OK.

41. Setelah itu, klik Traverse Editor pada tab Analysis/Figures.

42. Isi Traverse Loop Number dengan angka 1, klik OK.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 77


43. Isi nomor First Station Pt dan nomor First Backsight Pt, lalu klik OK.

44. Setelah itu klik Chg Theo Ht setiap berganti STN, dan ketikkan tinggi STN
tersebut, lalu OK.

45. Lalu isi Angle dengan rata-rata sudut Horisontal.


46. Isi SlopeDist dengan rata-rata jarak.
47. VertAngle dengan rata-rata sudut Vertical.
48. Isi Prism dengan tinggi Prisma.
49. Ketikkan Deskripsi, lalu klik ENTER.
50. Isi point Foresight.
51. Isi Traverse sampai point terakhir lalu klik OK.
52. Setelah itu akan muncul point poligon yang telah dibuat.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 78


5.2.9 Proses Adjustment Elevasi

1. Setelah selesai, kemudian buka kembali Traverse Editor kemudian klik Make
FBK.

2. Beri nama file kemudian klik Save.

3. Buka file dalam bentuk excel. Pada pengaturan Text Import Wizard pilih
DELIMITED kemudian klik NEXT.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 79


4. Kemudian checklist pilihan TAB dan SPACE. Klik Finish.

5. Kemudian buka file excel Check FBK Poligon, copy cell H1 hingga cell Q20.

6. Kemudian paste pada sheet FBK di cell H1.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 80


7. Blok cell H7 hingga cell Q13. Kemudian tarik kebawah hingga point terakhir.

8. Kemudian ganti Elev STN dan Elev BS sesuai dengan tinggi koordinat STN dan
BS.

9. Jika ada data pada kolom Q yang berwarna merah maka harus dilakukan editing
pada Tinggi Prisma atau sudut Vertikal dan Horisontal hingga warna menjadi
hitam.

10. Buat selisih penutup dengan mengetikan tinggi elevasi awal stn 1 dan stn 2 di
samping 2 elevasi stn akhir misalnya stn 7 dan stn 8, lalu ketikkan selisih elevasi
antara stn 2 dengan 7 dibawah elevasi stn 2 yang ditulis tadi. Begitu juga dengan
selisih antara stn 1 dengan 8 dibawah elevasi stn 1 yang ditulis tadi.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 81


11. Pastikan selisih antara penutup dan titik awal tidak terlalu jauh.
12. Blok kolom J kemudian copy/paste pada notepad, kemudian beri nama dan save.
13. Pada menu di Autocad klik Data Collection/Input kemudian pilih Import Field
Book.
14. Pilih notepad yang telah disave, kemudian klik Open.

15. Kemudian akan muncul pada command


Erase all COGO points in database (yes/No) ketikan No lalu enter
Erase all COGO points created by survey (yes/No) ketikan No lalu enter
Erase all existing observations (yes/No) ketikkan No lalu enter
Erase all figures (yes/No) ketikkan No lalu enter.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 82


5.2.10 Adjustment Position

1. Buat garis pada STN 1 ke STN 2 dan STN 8 ke STN 9 dengan menggunakan
fitur LINE, dengan cara ketik L pada commad. Berikan warna yang berbeda
antara garis satu dan garis lainnya, sehingga akan terlihat seperti ini.

2. Blok 2 garis tersebut dan tekan “LI” lalu ENTER kemudian akan muncul
tampilan berikut :

3. Agar lebih akurat, jarak antara 2 garis jangan sampai melebihi 1’, untuk
mengeditnya gunakan fitur Traverse Editor.
4. Karena setelah di Import, Traverse Editor tidak bisa dibuka, maka gunakan fitur
Define Loop untuk memanggil Point pada Traverse Editor
5. Pada menu autocad klik Analysis/Figures, pilih Traverse Loop kemudian klik
Define Loop

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 83


6. Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut. Pada Occupied points dan Final
FS Points tambahkan angka 1, atau bisa disesuaikan dengan nomor point pada
polygon, kemudian klik OK. Traverse sudah bisa dibuka

7. Buka sheet POLIGON pada excel data lapangan. Dalam pengeditan gunakan data
Horisontal asli dari lapangan sebelum rumus dimasukkan dengan cara blok
bagian yang sudah di hide kemudian klik kanan pilih Unhide.

8. Pada Traverse Editor kolom sudut horizontal, ubah angka di belakang koma
sesuai dengan data asli di excel.
9. Pada data tembakan biasa dan luar biasa pilih angka dibelakang koma yang
jumlahnya paling besar untuk menggantikan data pada Traverse Editor di STN
yang sama.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 84


10. Buka lagi file Ms. Excel kemudian lihat STN berikutnya, pilh angka dibelakang
koma yang paling kecil. Kemudian copy untuk menggantikan angka pada
Traverse Editor.
11. Ulangi secara berselang-seling besar dan kecil hingga data selesai. Kemudian klik
OK.
12. Kemudian cek 2 garis yang telah dibuat sebelumnya, apabila bergeser, tarik garis
ke point hingga tepat. Kemudian lihat kembali jarak dengan menggunakan LI.
Jika jarak semakin menjauh dan selisih semakin besar maka harus dilakukan
pengeditan ulang pada Traverse Editor. Jika sebelumnya diedit dengan besar
kemudian kecil maka lakukan sebaliknya.
13. Samakan ketinggian penutup dengan ketinggian STN dan BM, sehingga akan
terlihat seperti berikut.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 85


14. Kemudian move point penutup (8-9) ke point 1-2 dan hapus garis bantu.

15. Pada menu Analysis/Figures, pilih Traverse Loops kemudian klik Adjustment
Settings.

16. Setelah itu akan muncul tampilan sebagai berikut, kemudian atur Calculation
Criteria, Vertical Adjusment dan Horizontal Adjusment seperti berikut kemudian
klik OK.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 86


17. Klik lagi Analysis/Figures, kemudian pilih dan klik Least Squares Settings.

18. Kemudian pada Least Square Settings atur sehingga tampilan seperti berikut dan
klik OK.

19. Setelah itu klik Analysis/Figures, pilih Individual Loops kemudian klik Create
Input File.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 87


20. Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut, tekan ENTER pada keyboard.

21. Klik Analysis/Figures, pilih Individual Loops, klik Edit Input File.

22. Akan muncul tampilan seperti berikut. Pilih Loop 1 kemudian klik OK.

23. Pada Input file, jika angka paling akhir dari elevasi polygon adalah 000, maka
hapus tanda tanya di depan NEZ.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 88


24. Klik Analysis/Figures, pilih Individual Loops kemudian klik Process Input File.

25. Pilih Loop 1 kemudian klik OK.

26. Kemudian akan muncul tampilan seperti ini. Angka pada Chi Square Value
pastikan dibawah 10.000, jika lebih dari 10.000 ulangi adjustment elevasi pada
excel. Usahakan Goodness of Fit Test tertulis “Passes” jika tertulis “Fails” maka
sebaiknya ulangi lagi adjustment dengan lebih teliti.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 89


27. Klik lagi Analysis/Figures, pilih Individual Loops dan klik Import Adjusted
Coordinates.

28. Pilih Loop 1 kemudian klik OK.


29. Akan muncul tampilan seperti ini pada command, kemudian tekan ENTER.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 90


5.2.11 Import Data Point Detail

1. Buka sheet FBK pada file excel yang sudah dibuat sebelumnya.
2. Pada cell sebelah kanan STN dan BS isi dengan nomor point STN dan BS pada
Autocad.

3. Lalu Copy kolom K.

4. Buka kembali aplikasi Autocad dengan file project sebelumnya.


5. Pilih Data Collection/Input dan klik Edit Field Book.

6. Buat Field Book baru dengan nama Detail.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 91


7. Paste kolom K di notepad, kemudian save.

8. Setelah itu import Point detail dengan klik Data Collection/Input lalu klik Import
Field Book.

9. Pilih file notepad yang sudah dibuat sebelumnya, kemudian dan klik Open

10. Pilih <No> pada command atau klik ENTER pada keyboard sebanyak 4 kali.

11. Setelah itu akan muncul Point detail yang telah di import, hubungkan point-point
dengan garis polyline

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 92


5.2.12 Proses Contouring Data

1. Data yang di gunakan merupakan data yang sudah melalui tahapan adjustment
poligon dan proses planimetris.

2. Pada Workspace Control, ubah Survey menjadi Land Desktop Complete.

3. Kemudian klik POINT dan pilih setting point. Pada menu marker ukuran di ganti
menjadi 0.03 sedangkan pada menu text ukuran di ganti menjadi 0.05 lalu OK.

4. Kemudian klik POINT lalu pilih Insert Point To Drawing,

5. Ketik ALL pada command kemudian tekan ENTER pada keyboard.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 93


6. Kemudian akan muncul dialog box seperti ini, pilih Replace ALL.

7. Lalu klik Points dan pilih Point Management kemudian klik Point Group
Manager.

8. Kemudian klik Create Point Group.

9. Lalu beri nama POINT pada grup name, pada menu Include checklist “with
number matching”.
10. Klik Selection Set In Drawing, lalu ketik all pada command kemudian tekan
ENTER lalu Apply kemudian OK dan close.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 94


11. Kemudian klik Terrain, pilih Terrain Model Explorer.

12. Klik kanan pada terrain lalu pilih create new surface.

13. Lalu akan muncul surface name yakni surface 1. Surface 1 tersebut di ganti nama
menjadi Surface Gerlong (sesuai daerah project itu sendiri) lalu Ok.
14. Kemudian Klik tanda pada terrain dan klik tanda pada Surface Gerlong lalu
klik kanan pada Breaklines lalu Pilih Proximity By Polines.

15. Lalu pada command akan muncul ‘Description for breaklines’, tekan ENTER
pada keyboard kemudian akan muncul command Select Object, ketik all lalu
ENTER.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 95


16. Pada layar akan muncul dialog box Terrain Breaklines, pada Delete Existing
Objects dan Remove Duplicated Vertices pilih NO.

17. Kemudian klik Point grup, lalu klik kanan pilih add point grup pastikan point
grup bernama POINT lalu OK.

18. Lalu klik kanan pada Surface Gerlong pilih Build, unchecklist use DEM file data
dan pada use contur data. Lalu Apply kemudian OK dan Close.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 96


19. Kemudian klik Terrain lalu pilih Edit Surface dan klik Import 3d lines.

20. Pada command akan muncul ‘Erase old surface view YES/NO’. Ketik YES dan
ENTER.

21. Jika ada surface di luar area proyek dan tidak ada point maka dapat di hapus
dengan menggunakan fitur Delete Line yang terdapat pada tab Edit Surface.

22. Kemudian Klik Terrain pilih Contur Sytle Manager.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 97


23. Pada menu Contour Appearance atur Contour Display,Label Display sehingga
menjadi seperti gambar berikut. Kemudian klik OK.

24. Lalu klik Terrain dan pilih Create Contours. Pada intervals pilih both Minor and
Major. Kemudian tentukan interval kontur. Kemudian OK dan ENTER.

25. Kemudian kontur di beri warna sesuai ketentuan . Misal kontur minor berwarna
hijau, kontur major/ kontur indeks berwarna magenta dan surface view berwarna
gelap agar tidak terlalu terlihat.

26. Kemudian rapikan kontur dengan menggunakan fitur Add Line dan Flip Face
pada menu Edit Surface. Hal ini dilakukan karena terdapat kejanggalan pada

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 98


kontur yang disebabkan 3D Lines (garis yang membentuk segitiga) arahnya tidak
selalu tepat.

27. Setelah selesai merapikan garis yang sekiranya kurang rapi klik Terrain dan pilih
Create Contur kemudian klik OK dan ENTER.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 99


5.2.13 Section

1. Buka File yang akan dibuat Section dan ubah Workspace menjadi Civil Design.

2. Nyalakan Ortho mode dengan cara menekan


Ortho mode berfungsi
F8 pada keyboard. Kemudian ketik PL membuat garis menjadi
(Polyline) untuk membuat garis Section tegak lurus (90), baik secara
vertikal dan usahakan garis tersebut vertikal maupun horisontal
mencangkup area yang akan dibuat section.

3. Setelah membuat garis, ketik “O” pada command. Kemudian ketik jarak offset
(satuan m) kemudian tekan ENTER, dan pilih Multiple.

4. Klik kiri di sebelah garis section pertama dan lakukan berulang sampai semua
area tercakup garis section.
5. Jika garis section vertical sudah mencakup semua area, maka buat garis section
horizontal dengan langkah yang sama.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 100


6. Kemudian buat garis luar area pengukuran/Border dengan cara klik Terrain dan
pilih Surface Border lalu pilih 2D Polyline.

7. Setelah itu, offset Border dengan ketik O, ketik jarak yang sesuai lalu
tekanENTER. Klik pada border kemudian klik di luar border.

8. Hapus garis section yang berada di luar border, gunakan fitur Trim untuk
menghapus. Ketik Tr pada command, tekan ENTER. Lalu klik border terluar
kemudian tekan ENTER, ketik Edge dan tekan ENTER, ketik Extend lalu
ENTER.

9. Kemudian pilh/Block garis yang akan dihapus. Setelah selesai, hapus border
terluar.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 101


10. Lalu beri nomor pada setiap garis section. Berikan nomor secara berpasangan,
misalnya 1-1’ 2-2’ dan seterusnya.

11. Untuk mengertahui koordinat setiap garis section, buat polyline untuk
menghubungkan setiap garis section. Lakukan secara berurutan hingga nomor
terakhir, 1 – 1’ – 2 – 2’ dan seterusnya.
12. Klik garis polyline yang menghubungkan setiap Section, lalu ketikkan LI pada
command. Akan muncul tampilan seperti berikut. Copy koordinat kemudian
paste pada notepad, save dengan nama section.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 102


13. Buka Ms Excel lalu open file section pada notepad, checklist pada Delimited dan
Space kemudian klik finish

14. Kemudian hapus huruf X= , Y= dengan menggunakan fitur Replace pada Find &
Select. Hapus data yang tidak diperlukan.

15. Copy kolom D dan E.

16. Kemudian paste di format manual cross section excel. Perhatikan untuk
pemilihan Cross angka atau Cross abjad. Karena pada data Section Gerlong ini
menggunakan angka maka paste dilakukan di Cross angka.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 103


17. Lalu Copy kolom N dan paste di Notepad agar rumus dapat terbaca di excel.

18. Setelah itu copy kembali dari notepad dan paste pada excel format section di
sheet baru. Hapus spasi antara section 1 ke 2 dan seterusnya, untuk
mempermudah dapat digunakan fitur Filter.

19. Kemudian copy data pada kolom B

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 104


20. Buka kembali Autocad, klik Terrain pilih section dan klik Define Section.

21. Pada command akan tampil Group label dan beri nama GERLONG. Kemudian
pada section label paste data excel sheet 1 yang telah dicopy sebelumnya. Lalu
tekan ENTER.

22. Klik Terrain lalu pilih Section kemudian klik Process Section.

23. Jika surface belum ter-import maka akan diminta untuk memilih surface. Pada
Terrain Surface pilih surface yang diinginkan, kemudian klik OK.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 105


24. Lalu ketik SNAP untuk mengatur jarak antar section, ketikkan jarak snap misal
20 meter.

25. Kemudian klik Terrain lalu pilih section dan klik Import Section.

26. Pada command akan muncul Datum Line Layer, tekan enter. Kemudian isi pada
skala vertical pada penampang, misal 2 meter. Lalu ENTER untuk pilihan
insertion point for GROUP SECTION 1-1’.

27. Kemudian klik kiri pada area luar dan ENTER, maka penampang akan muncul,
lakukan secara bertahap dari penampang 1-1’ sampai 16-16’.
28. Jika semua penampang telah terimport langkah berikutnya adalah membuat Grid,
dengan Klik Terrain lalu pilih section dan klik Grid for Section. Pada command
akan muncul pilihan layer for section or for none maka pilih GRID lalu ENTER.
Dan pada command akan muncul select desired section datum block, klik kiri
Datum Blok pada project

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 106


29. Kemudian pada Command akan muncul Elevation increment( kenaikan nilai
elevasi),lalu ketikkan ukuran yang sesuai contoh 2 ,kemudian pada offset
increment(kenaikan nilai jarak) isi dengan ukuran yang sesuai contoh 10 lalu
ENTER

30. Selanjutnya pada perintah Insert New Points klik penampang berikutnya lalu
enter 2 kali. Grid akan muncul secara otomatis

31. Ganti warna garis surface dengan standar warna yang sudah ditentukan misalnya
merah

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 107


32. Setelah selesai klik icon Save pada tab menu.

5.2.14 Layout Topografi

1. Buka data yang akan di layout pada Autocad 2007.

2. Tentukan ukuran kertas dan skala yang akan digunakan.


Contoh pada daerah Gerlong menggunakan ukuran kertas A3 Dengan
skala 1 : 500.
3. Kemudian buat sheet baru, rename menjadi “KOP”
4. Atur ukuran sheet dengan cara klik kanan pada sheet, kemudian klik Page
Setup Manager.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 108


5. Pada dialog box Page Setup Manager klik Modify.

6. Setelah itu akan muncul tampilan seperti berikut.


Pada printer/plotter ubah menjadi PDFCreator, Paper Size menjadi A3,
untuk skala sesuaikan dengan skala peta, jika skala peta 1 : 500 isilah 1
dan 0.5. Keudian klik OK.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 109


7. Buatlah Kop untuk melengkapi peta tersebut dengan format seperti berikut

4
6
5
7

Keterangan :

1. Key Map

2. Judul Peta Topografi

3. Pemilik / Client

4. Konsultan

5. Keterangan seperti Luas area (m2),Interval Kontur (m),Sistem Koordinat


UTM Zone 48-S,Diukur dan digambar (Bulan & Tahun)

6. No Sheet Layout

7. Legenda

8. Skala

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 110


8. Lalu ketik Vports sehingga muncul pada display tampilan seperti berikut
pilih Single lalu OK.

9. Lalu klik pojok kiri atas dan kanan bawah

10. Kemudian kotak viewport untuk peta topografi yang ada pada KOP di
copy pada peta yang akan dilayout.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 111


11. Selanjutnya adalah memberikan Grid dengan cara ketik ‘ap’ lalu pilih Grid
kemudian klik Load Grid kemudian close.

12. Lalu ketik GR kemudian ENTER. Pada command akan muncul skala,
isilah skala tersebut sesuai dengan skala yang diinginkan. Contoh skala 1 :
500 lalu ENTER. Pada command akan muncul perintah klik pojok kiri
bawah maka lakukan perintah tersebut dan akan muncul lagi perintah klik
pojok kanan atas. Sehingga akan muncul tampilan seperti ini.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 112


13. Langkah selanjutnya ada memberikan koordinat pada peta dengan cara
ketik “ap” pada command lalu tekan Enter. Kemudian load Kordinat peta.
Lalu ketik kk (skala) tulis skala 1 : 500. Ikuti perintah yang muncul di
command.

14. Langkah selanjutnya adalah appload LYT lalu ketik LYT. Pada command
akan muncul perintah klik parameter a dan b, maka ikuti perintah dengan
klik pojok kiri bawah dan kanan atas pada kotak yang akan di viewports.
Lalu pada command Nama Layout tuliskan nama layout yang dinginkan.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 113


5.3 RTK Hi-Target

5.3.1 Pengoperasian

1. Nyalakan Data Collector terlebih dahulu. Pada tampilan awal lalu masuk
ke menu Hi-RTK Road.

2. Lanjut ke menu Project.

3. Klik new untuk membuat project baru lalu beri nama project sesuai dengan
tanggal pengukuran.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 114


4. Pilih project yang sudah dibuat lalu klik open, setelah itu klik silang(exit).

5. Masuk ke menu Setting.

6. Pada menu Ellipsoid, Target Ellip diganti menjadi WGS 1984.

7. Selanjutnya pindah ke menu Projection. Pada Method pilih Transverse


Mercator, False North ditulis 10000000, dan Ko ditulis 0.9996. Sedangkan
untuk Central Meridian pada angka awal diisi dengan rumus = Zona-1x6-
177. Lalu klik silang(exit).

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 115


8. Lalu masuk pada menu GPS.

9. Klik Connect GPS(Setting Base)

10. Lalu port diganti 8(sesuai dengan port base), lalu klik Connect.

11. Klik SetBase.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 116


12. Pada menu Position beri nama berdiri basi, tingginya pada Ant, dan pada
NEZ diisi koordinat Base. Lalu dari BLH ganti ke NEZ.

13. Pada menu Data Link seperti pada gambar, klik OK lalu klik silang(exit).

14. Setting Base selesai lalu klik Disconnect

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 117


15. Klik Connect GPS(Setting Rover)

16. Lalu port diganti 6(sesuai dengan port rover), klik connect.

17. Klik Set Rover

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 118


18. Pada Data Link seperti pada gambar, klik oke lalu klik silang(exit).

19. Klik menu Survey

20. Klik seperti yang ditunjuk pada gambar untuk mengambil point.

21. Pada kolom Name isi dengan nomor poin, kolom Antenna untuk tinggi
rover, dan Description untuk nama point yang diambil. Lalu klik centang.
Ulangi langkah 21 dan 22 untuk pengambilan point selanjutnya.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 119


5.3.2 Pengolahan Data pada Ms. Excel

1. Buka Ms. Excel, lalu open file yang telah didownload dari RTK. Jika
sudah pilih Delimited, lalu klik Next.

2. Klik pada Comma dan Space, pada Text qualifier ganti ke none, kemudian
klik Finish

3. Copy semua sheet 1, kemudian membuat sheet baru dengan nama edit,
lalu paste data tadi ke sheet yang baru

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 120


4. Delete kolom E,F,G,I,J,K,L,M,O,dan P

5. Insert pada baris 2

6. Pada baris 2 untuk NEZ diisi dengan titik koordinat base, AntH diisi
tinggi base, dan station diisi tempat berdiri base

7. Insert function, pilih CONCATENATE, kemudian klik OK


8. Klik sel A2 lalu pencet Tab, Space, Tab, lakukan hinggan sel F2,
kemudian klik OK

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 121


9. Tarik sel I2 hingga point paling terakhir, kemudian copy data tersebut dan
paste ke Text Document.

5.3.4 Pengolahan Data RTK Hi-Target pada Autocad

1. Buka software Autocad Civil 3D, kemudian buatlah Project Baru lalu klik
OK

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 122


2. Klik pada m1000 set lalu klik Finish

3. Klik kemudian klik Point Setting, pada Marker dan Text diganti
seperti pada gambar, lalu klik OK

4. Klik kemudian klik Import/Export Point, lalu klik Import Point.


Pilih file .txt yang sudah disimpan, klik OK dan tunggu hingga proses
selesai.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 123


5.4 GPS Trimble 5700

5.4.1 Langkah Pemasangan

1. Dirikan tripod setinggi dada pengukur, usahakan tripod berbentuk segitiga


sama sisi. Lalu horizontalkan alat tersebut.

2. Setelah alat didirikan dan di centring lepaskan skrup pada antenna.

3. Pasang antenna pada Tripod dengan cara masukkan adaptor ke lubang


pemasangan, lalu kencangkan pengikat kecil.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 124


4. Pastikan antenna terkunci rapat dengan tripod
5. Kemudian pasang kabel pada antena.

6. Lalu hubungkan kabel antenna dengan receiver

7. Pasang baterai dan pastikan titik merah sejajar dengan steker dan
konektornya. Paket baterai bisa dihubungkan ke konektor 2 atau 3 pada
receiver.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 125


8. Saat melepaskan baterai, lepaskan stekernya dengan menarik kabel baja
yang menempel padanya.

5.4.2 Langkah Pengoperasian

1. Hidupkan receiver GPS trimble 5700 dengan menekan tombol daya


hijau. Jika salah satu lampu hijau menyala pada posisi A atau B itu
menandakan bahwa baterai yang terpasang, hanya satu.
2. Kemudian tekan tombol berwarna biru untuk mulai rekam

3. Langkah selanjutnya mendokumentasikan temapt didirikan alat dan


catat.
4. Tanda alat sudah mulai merekan yaitu nyala lampu indikator gps.
5. Jika sudah selesai catat waktu berahkirnya pengukuran.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 126


5.4.3 Mentransfer data dari GPS ke Laptop
1. Sambungkan alat ke PC, lalu buka software Trimble Data Transfer

2. Tampilan awal software menunjukkan alat belum tersambung,


kemudian klik agar alat terbaca pada software, lalu klik Add

3. Pilih destinasi folder dimana file akan disimpan, lalu klik OK

4. Pilih seri alat yang datanya akan ditransfer lalu klik Open
5. Pilih file yang akan ditransfer, lalu klik Open

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 127


6. Klik Transfer All, tunggu hingga Transfer Completed

7. Hasil file yang telah ditransfer

5.4.4 Convert

1. Buka software RINEX

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 128


2. Pilih file yang akan diconvert, pilih destinasi folder dimana file akan
disimpan, lalu klik OKE

3. Pada Antenna, Type diganti menjadi Zephyr Geodetic. Pada Required


semua diisi nama BM yang diamati, kemudian klik Edit.

4. Pada Original antenna height isi dengan tinggi alat, lalu klik Correct,
kemudian klik OK, dan klik OK lagi

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 129


5.5 Pengamatan Pasang Surut Air Laut

- Tancapkan rambu pengukuran pada air tenang ( tidak terpengaruh oleh


ombak yang besar, angin topan, dan sebagainya).

- Kemudian catat kordinat, elevasi rambu dan ketinggian area pada rambu
didirikan. Contoh : Posisi stasiun E 398385 N 9124777, Elevasi Nol
Rambu -2.406 Elevasi area tersebut 3.928

- Catat tinggi muka air setiap interval waktu 15 menit, 30 menit bahkan 60
menit.
- Operator (pencatat) mengisi form data yang telah disediakan. Contoh:

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 130


Pemasangan Rambu Pasut yang Ideal :
1. Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah
masih tergenang oleh air.
2. Jangan dipasang pada gelombang ombak atau pada daerah aliran
sungai yang deras.
3. Jangan dipasang didaerah dekat kapal bersandar atau aktivitas
yang menyebabkan air bergerak secara tidak teratur.
4. Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang
mudah untuk diamati dan dipasang tegak lurus.
5. Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya dermaga
sehingga papan mudah dikaitkan.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 131


5.6 Mendeskripsi Bench Mark

Siapkan format deskripsi BM pada autocad 2007.

1 1. JUDUL

2. Lokasi
4
2
3 5 3. Kode BM

4. Dibuat Oleh

5. Tanggal

6 7 6. Foto Jarak Dekat

7. Foto Jarak Jauh

8. Kordinat Easting
8 9 10 11
9. Kordinat Northing
12
10.Elevasi

11.Zone

12.Sketsa

13.Note
13
`
1. Kemudian Memilih foto BM yang akan dimasukan sebagai deskripsi.
Contoh GL1A DEKAT, GL1A JAUH, GL1B DEKAT, GL1B JAUH.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 132


2. Setelah memilih foto pindahkan foto tersebut dalam folder Deskripsi BM.

3. Kemudian isi data pada format Deskripsi BM .


4. Langkah Selanjutnya adalah memasukan Foto dengan cara klik Insert lalu
pilih Raster Image Reference.

5. Kemudian pilih foto yang ingin dimasukan. Contoh klik Foto GL 1A jarak
Dekat lalu klik Open.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 133


6. Akan muncul pilihan seperti contoh dibawah ini pastikan nama foto
tersebut sudah tepat dan path type Dull path Lalu OK.

7. Kemudian ketik dr lalu ENTER, pilih object lalu ENTER. (DR bertujuan
agar gambar tidak menutupi format yang tersedia). Pada command akan
muncul Enter Object ordering options (Above object/Under
Object/Front/Back) Pilih back lalu enter.

8. Setelah itu foto di skala dengan cara ketik SC lalu ENTER kemudian pilih
object yang akan diskala lalu ENTER. Klik salah satu ujung pada object
lalu ketik R dan ENTER.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 134


9. Lalu klik base point yang pertama dan klik ujung object yang berletak
bersebrangan dengan base point tersebut kemudian klik ujung pada kotak
deskripsi.

10. Lakukan seperti itu lagi pada GL1B jarak jauh dengan cara yang sama.
11. Langkah terahkir adalah pembuatan sketsa. Dengan cara siapkan gambar
pada peta daerah tersebut

12. Kemudian ketik REC pada format deskpsi BM (Bertujuan sebagai tempat
Sketsa) lalu copy.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 135


13. Langkah selanjutnya adalah me paste kotak rec , lalu me rotasi dan me
nonaktifkan sementara layer yang tidak butuhkan sehingga sketsa tampak
simple dan menggambarkan daerah tersebut.

14. Setelah pembuatan sketsa pada Autocad 2009 maka langkah selanjutnya
memindahkan sketsa tersebut pada Fromat Deskripsi BM.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 136


Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 137
Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 138
5.7 Mendeskripsi Tapak Tower

1. Siapkan jalur tower yang akan di deskripsi pada Autocad 2009. Contoh
pada gambar di bawah ini merupakan Jalur Tower Sofifi Jailolo.

2. Buatlah format deskripsi tapak tower pada Auto cad 2007. Dengan format
seperti berikut :

1.No Tower 10. FL (m) 19.Approved

2.Tipe Tower 11. Type Pondasi 20.Date

3.Desa 12. Leg Extension (M) 21.DIM

4.Tanah Kering/Basah 13.Project 22. NUM

5.Tower 14.Judul 23. DWG NO

6.Tempat Penampang 15.Drawn 24. REV

7.Skala 16.Checked

8.Sudut Horizontal 17.Designed

9.Body EXT 18.Reviewed

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 139


1 3
2 4

9
8 10
11
12

13

14

17 20
15 18 21
16 19 22
23 24

3. Kemudian pada jalur tower dibuat penampang secara diagonal, dengan


cara klik Terrain lalu pilih Section dan klik Define Section.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 140


4. Pada command akan muncul nama Group label dan label section. Isilah
command tersebut sesuai jalur tower. Contoh Group Section : SJ-01A lalu
ENTER , kemudian akan muncul pada command Section Label isilah
sesuai dengan nama penampang diagonal tersebut contoh AC. Kemudian
enter.

5. Lalu klik titik AC kemudian enter dan lakukan lagi pada BD. Kemudian
ENTER 2 kali.

6. Langkah selanjutnya adalah klik Terrain dan pilih section dan klik Proses
Section . Pada command akan muncul Append to the end of existing
section files YES or NO , lalu pilih NO dan ENTER.Lalu akan muncul
select surface dan pilih sesuai surfacenya lalu OK. Contoh Klik surface
Dofifi-jailolo lalu enter.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 141


7. Langkah selanjutnya Klik Terrain dan pilih section dan klik Import
Section. Pada command muncul pilihan datum line layer or none maka
pilih Datum dan enter . Lalu pada command akan muncul vertical scale
factor dan isi angka dalam satuan meter kemudian Enter.

8. Kemudian klik pada tempat yang ditentukan untuk penempatan


penampang AC & BD. (Pastikan F8 dan F9 adalam keadaan ON agar lebih
rapi).
9. Lalu beri warna berbeda pada penampang AC & BD contoh penampang
AC berwarna merah dan penampang BD berwarna putih.

10. Setelah itu cek datum pada masing masing penampang.

(Jika Datum sama maka penampang pada BD langsung di


gabungkan ke penampang BD
(Jika nilai Datum berbeda seperti contoh diatas maka setarakan
nilai datum terlebih dahulu sebelum memindahkan garis penampang BD
ke AC. Dengan cara mengubah letak garis datum, jika ingin mengurangi
nilai datum maka garis datum diturunkan kebawah dan sebaliknya jika
ingin menambah nilai datum maka garis datum di naikan keatas. Contoh
diatas nilai datum pada AC adalah 47.00 sedangkan BD adalah 46.00
untuk menyetarakan nilai datum diatas salah satunya dengan cara garis
datum pada BD dinaikan agar nilai datum menjadi 47.00)

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 142


11. Jika nilai datum sudah sama maka garis penampang BD di jadi satukan
dengan garis penampang AC.

12. Kemudian Tarik garis lurus dengan poly line dari garis datum AC sebagai
acuan tengah garis penampang. Lalu copi penampang AC & BD tersebut
dengan menekan CTRL + SHIFT + C secara bersamaan lalu ketik into of
dengan base point titik tengah garis penampang.

13. Lalu paste garis penampang pada format deskripsi Tapak Tower. Lalu
posisi kan A,B,C,D & O pada tempatnya.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 143


14. Langkah selanjutnya adalah mengisi nilai leg extention pada A,B,C,D.
Contoh :
Posisi A berada di nilai +0.00 , B berada mendekati nilai -1.00, C berada
mendekati nilai -0.00 dan D mendekati nilai +0.00

15. Setelah pembuatan dan deskripsi pada section maka langkah selanjutnya
adalah pemberian Kontur atau Point pada format Tower deskripsi .Dengan
cara copy salah satu tower dan paste di sebelah jalur yang asli lalu ketik
trim pada tower yang akan digunakan.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 144


16. Lalu merotasikan tower.

17. Kemudian me labelkan contur pada tower dengan cara Klik Terrain pilih
Contur Label .

18. Pilih End jika kontur berujung.

19. Jika Kontur menyambung maka pilih Interior.

20. Jika contur sudah di label maka pindahkan kontur beserta arah Kabel
dengan cara tekan CTRL+SHIFT+C secara bersamaan dengan base point
titik tengah tower.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 145


21. Kemudian paste pada format deskripsi tapak tower.

22. Arah kabel pada tower di buat berbeda dengan mengganti layer dan dibuat
seperti arah tanda panah.

23. Setelah itu Kotak tower diberi keterangan panjang kotak dengan cara Klik
Dimension lalu pilih Linear. Kemudian klik sesuai yang akandi beri
keterngan panjangnya.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 146


24. Kemudian Melengkapi data pada format deskripsi dengan melihat data
dari Excel Tower Schedule.

25. Pengisian Project, Tittle, DWG NO sesuai dengan proyek tersebut.


Sedangkan untuk NUM sesuai pada jumlah keseluruhan tower.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 147


26. Apabila ada titik belok maka klik Dimension lalu pilih Angular untuk
memberikan sudut belok pada jalur tersebut.

27. Kemudian pada table di beri keterangan sudut sesuai dengan Tower
Schedul pada excel. Contoh L 47018’14’’.

28. Jika tidak ada Kontur pada tower tersebut maka diberikan Point dengan
cara klik point lalu pilih create point- Surface dan klik Random Point.
Lalu Klik pada point yang dinginkan .

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 148


29. Point tersebut akan di eksport di Windows XP pada Softdesk 8 dengan
tujuan Point dapat terbaca pada Autocad versi lain. Berikut contoh Point
setelah di eksport.

Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 149


Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 150
Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 151
Laporan Praktik Kerja Industri CV. Pondok Surveyor 152

Anda mungkin juga menyukai