Anda di halaman 1dari 18

GIZI DEWASA

PENDAHULUAN

Pembangunan Sumber Daya manusia (SDM) merupakan salah satu prioritas


pembangunan nasional. Perhatian utama adalah untuk mempersiapkan dan meningkatkan
kualitas penduduk usia kerja agar benar-benar memperoleh kesempatan serta turut
berperan dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan hal tersebut adalah pembangunan
di bidang kesehatan dan gizi.
Pembangunan pada bidang kesehatan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup,
meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta untuk mempertinggi
kesadaran masyarakat atas pentingnya hidup sehat. Suksesnya pembangunan kesehatan
dan gizi yang dilaksanakan Indonesia telah dapat menurunkan masalah gizi yang dihadapi
secara bermakna. Tetapi suksesnya pembangunan tersebut mengakibatkan pula
perubahan pola penyakit yang ada di Indonesia. Penyakit infeksi dan kekurangan gizi
semakin berkurang, namun penyakit degeneratif dan penyakit kanker meningkat
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun keatas)
merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-penyakit tertentu,
juga dapat mempengaruhi produktifitas kerjanya. Oleh karena itu pemantauan keadaan
tersebut perlu dilakukan oleh setiap orang secara berkesinambungan.
Salah satu ukuran yang digunakan untuk pemantauan gizi adalah Indeks Massa
Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupupakan alat atau cara yang sederhana
untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan
dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap
penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit
degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan
seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.
Makalah ini membahas mengenai gizi dewasa, diantaranya :
1. Pengertian sehat
2. Pengertian nutrisi
3. Manfaat nutrisi bagi orang dewasa
4. Alat ukur untuk memantau status gizi dewasa

1
5. Angka Kecukupan Gizi dewasa
6. Perubahan-perubahan pada usia dewasa
7. Diet dan kesehatan

PEMBAHASAN :

1. PENGERTIAN SEHAT
Manusia yang sehat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat rohani.
Sehingga tubuh sehat dan ideal dari segi kesehatan meliputi aspek fisik, mental dan
sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit. Semua aspek tersebut akan mempengaruhi
penampilan atau performance setiap individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari
seperti bekerja, berkarya, berkreasi dan melakukan hal-hal produktif lainnya.
Manusia yang sehat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat rohani. Tubuh sehat
dan ideal dari segi kesehatan meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan tidak hanya
bebas dari penyakit (WHO, 1950).
Tubuh sehat ideal secara fisik dapat dilihat dan dinilai dari penampilan luar. Secara
umum orang biasanya menilai tubuh sehat ideal, dilihat dari :
1. postur tubuh
2. sikap dan tutur kata serta interaksi orang tersebut dengan orang lain
Namun pengertian tubuh sehat ideal dari segi kesehatan mencakup hal yang lebih
luas :
1. Pemeriksaan antropometri
2. Fisiologi
3. Biokimia
4. Patologi anatomi

2. PENGERTIAN NUTRISI
Makanan adalah energi, kesenangan, kenyamanan, dan lambang tradisi, kepercayaan,
dan perayaan .Makanan disajikan sebagian bagian dari hubungan social. Nutrisi
merupakan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang fungsi semua
organ tubuh dan menjalankan aktivitas

2
3. MANFAAT NUTRISI BAGI ORANG DEWASA
Menurut Herrietta (1976) usia dewasa di mulai dari usia 20 tahun hingga 60
tahun. Masa dewasa adalah masa yang penting dan terpanjang dalam siklus kehidupan
manusia, dan juga merupakan usia yang paling produktif . . Pada awal menginjak
masa dewasa sebagian orang mulai meninggalkan rumah dan orang tuanya, dan
memulai kehidupannya sendiri.
Beberapa diantara mereka mungkin sudah menyelesaikan jenjang
pendidikannya dan mulai bekerja. Untuk orang–orang yang berasal dari tingkat
ekonomi yang rendah mereka berasumsi bahwa di usia dewasa ini mereka harus
bekerja keras untuk memperbaiki status sosial ekonominya, dan demi masa tua yang
bahagia. Sebagian besar dari mereka menikah dan membentuk keluarga pada usia ini,
dan kemudian menjadi orangtua dan membesarkan anak–anak mereka.

Para istri dan ibu menghadapi masalah yang serius dan mempunyai tanggung
jawab yang besar. Para istri dan ibu bukan hanya harus memilih nutrisi yang baik
untuk dirinya, tetapi juga bertanggung jawab terhadap pemenuhan nutrisi untuk suami
dan anak–anaknya. Kebiasaan pemenuhan nutrisi yang baik oleh sang ibu sangat
berpengaruh terhadap perkembangan anak–anaknya di masa yang akan datang, dan
juga terhadap status kesehatan suami dan dirinya di masa tua.
Pada masa ini mereka juga harus menghadapi tantangan dalam membesarkan
anak–anak dan mengupayakan anak–anak mereka memiliki kehidupan dan
pendidikan yang baik. Beberapa wanita selain menjadi inu rumah tangga mungkin
juga harus bekerja untuk menambah pendapatan keluarga, dan beberapa laki-laki
terkadang menjalani lebih dari satu macam pekerjaan untuk meningkatkan
pendapatannya. Dengan demikian pemenuhan gizi yang baik sangat diperlukan pada
usia dewasa agar mereka sehat dan produktif.
Manfaat nutrisi bagi orang dewasa bisa di simpulkan sebagai berikut :
1. Menurunkan resiko dari penyebab utama kematian pada usia
lanjut/berikutnya,seperti : penyakit jantung, kanker, stroke, dan diabetes mellitus.
2. Nutrisi pada orang dewasa mendukung gaya hidup aktiv
3. Mendukung untuk menjaga berat badan sehat
4. Meningkatkan fisik dan mental yang sehat

3
4. ALAT UKUR UNTUK MEMANTAU STATUS GIZI DEWASA
Salah satu cara untuk menilai postur tubuh yang ideal adalah dengan
pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan
adalah rasio antara berat badan (kg) dan tinggi badan (m) kuadrat, yang disebut
Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai berikut :
BB (kg)
IMT = --------------
TB (m) ²
Status Gizi Wanita dan Laki-laki
Normal: wanita: 17 -23 ; laki-laki:18 -25
Kegemukan: wanita: 23 - 27 ; laki-laki 25 - 27
Obesitas: wanita: > 27 ; laki-laki: > 27
BB = Berat Badan, TB = Tinggi Badan

IMT yang normal antara 18 - 25. Seorang dikatakan kurus bila IMT nya < 18
dan gemuk bila IMT nya > 25. Bila IMT > 30 orang tersebut menderita obesitas dan
perlu diwaspadai karena biasanya orang tesebut juga menderita penyakit degeneratif
seperti Diabetes Melitus, hipertensi, hiperkolesterol dan kelainan metabolisme lain
yang memerlukan pemeriksaan lanjut baik klinis atau laboratorium
Untuk mengetahui Berat Badan ideal dapat menggunakan rumus Brocca
sebagai berikut :

BB ideal = (TB - 100) - 10% (TB - 100)

Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%. Bila > 10% sudah
kegemukan dan bila diatas 20% sudah terjadi obesitas.
Contoh: wanita dengan TB = 161 cm, BB = 58 kg
BB ideal = (161 - 100) - 10% (161 - 100)
= 61 - 6,1 = 54,9 (55 kg)
BB 58 kg masih dalam batas > 10%.
Pengukuran lain yang dapat dilakukan untuk menilai apakah seseorang tersebut
kurus menderita kurang gizi, normal atau gemuk, dengan mengukur Lingkar lengan kiri

4
atas (Lila). Biasanya dilakukan pada wanita usia 15 - 45 tahun. Bila Lila < 23,5 cm, wanita
tersebut menderita Kurang Energi Kronis (KEK).

Pengukuran antropometri lain yang sering digunakan adalah mengukur rasio Lingkar Perut
dan Lingkar Pinggang (RLPP). Pada wanita RLPP yang disarankan < 0,8 sedangkan
pada laki-laki < 1. Penilaian RLPP ini cukup penting karena untuk mengetahui risiko
menderita penyakit jantung. Seseorang dengan RLPP > 0,8 pada wanita dan > 1 pada
laki-laki mempunyai risiko menderita penyakit jantung lebih besar dari yang RLPP nya
di bawah ambang batas.

5. ANGKA KECUKUPAN GIZI DEWASA


Angka kecukupan gizi (AKG) untuk Indonesia didasarkan atas umur,
pekerjaan, jenis kelamin, dan kondisi khusus seperti pada kondisi hamil dan
menyusui. Adapun prinsip dasar AKG untuk masing-masing kelompok sebagai
berikut:
a. Umur
Kebutuhan zat gizi pada orang dewasa 40-50 kal/kg BB, berbeda pada usia
balita karena pada masa itu terjadi pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat.
Karena itu kebutuhan zat gizi tiap satuan berat badan relatif lebih tinggi dari
kelompok adalah sebagai berikut: makin bertambah umur, kebutuhan zat gizi
seseorang relatif lebih rendah untuk tiap kilogram berat badannya.

b. Aktivitas
Kebutuhan zat gizi seseorang ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan
sehari-hari. Makin berat aktivitas yang dilakukan, kebutuhan zat gizi makin tinggi,
terutama energi.
Contoh: seorang pria dewasa dengan pekerjaan ringan, membutuhkan energi
2800 kal. Sedangkan bila bekerja berat, membutuhkan energi 3600 kal.

c. Jenis kelamin
Kebutuhan zat gizi juga berbeda antara laki-laki dan perempuan, terutama
pada usia dewasa. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh komposisi tubuh dan jenis
aktivitasnya.
Contoh:

5
- Laki-laki dewasa dengan aktivitas ringan membutuhkan energi dan protein
masing-masing 2800 kal dan 55 gram protein, sedangkan pada wanita dewasa
dengan aktivitas ringan membutuhkan 2050 kal dan 48 gram protein.
- Kebutuhan zat besi pada wanita 2 kali kebutuhan zat besi laki-laki.
perbedaan kebutuhan zat besi ini karena fungsi kodrati yaitu haid.

d. Kondisi khusus (hamil dan menyusui)


Pada masa hamil dan menyusui, kebutuhan zat gizi pada meningkat
karena:
- Metabolisme meningkat
- Konsumsi makanan juga meningkat untuk kebutuhan diri sendiri, bayi yang
dikandung dan persiapan produksi ASI.

e. Kelompok lain
Angka kecukupan gizi yang disusun belum mempertimbangkan faktor
geografi dan ekologi, sehingga perlu ada penyesuaian untuk keadaan demikian.
terutama yang menyangkut kebutuhan zat gizi mikro.

POLA MAKAN
Setiap hari tentu saja manusia butuh makan, berapa banyak kegiatan manusia
yang bersangkutan dengan kata makan, tentu akan panjang sekali daftarnya.
Namun dari kegiatan makan tersebut akan muncul pertanyaan. Apakah makanan
itu sehat? Apakah pola makannya pun sehat? Tentu saja jawabannya akan beragam
sekali. Tergantung dari tingkat pengetahuan gizi dan kesadaran orang tersebut.

Untuk itu perlu kiranya pengetahuan akan gizi, agar dapat diterapkan dalam
keseharian. Terutama bagi kaum wanita. Mengapa? Karena biasanya, kaum
wanitalah yang mempunyai kesempatan dan kemampuan lebih untuk mengelola
penyediaan konsumsi keluarga.Walaupun tidak tertutup kemungkinan, kaum laki-
laki juga mempunyai kemampuan dalam hal ini.

Bagi kaum wanita, tentu saja ini merupakan suatu penghormatan tersendiri.
Karena dengan penyediaan makanan yang sehat dalam keluarga, insya Allah,
kondisi setiap anggota keluarga akan lebih terjamin. Dengan kondisi tubuh yang

6
baik, maka akan dapat mendukung mereka untuk bisa berprestasi. Dengan
demikian, peran kaum wanita penting untuk mendukung kesuksesan masing-
masing anggota keluarga.

Apa perlunya pola makan sehat?


Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa dengan pola makan yang sehat,
kondisi fisik tubuh akan lebih terjamin sehingga tubuh akan dapat melakukan
aktifitasnya dengan baik pula. Dengan tubuh yang sehat, orang akan lebih
bersemangat untuk bekerja, berpikir dan akan lebih produktif. Begitu pula halnya
dengan anak-anak. Anak yang sehat akan tampak lebih lincah, kreatif dan
bersemangat belajar. Hal ini karena kebutuhan tubuh dapat dipenuhi dengan baik
sehingga organ-organ tubuh akan melakukan fungsinya dengan baik pula.

Sebaliknya, bila tubuh kekurangan suatu zat gizi tertentu, maka daya
tahannya juga akan menurun. Kemampuan kerjanya melemah. bila berkelanjutan
akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya. Jangan sampai lupakan pula
kondisi kesehatan si ibu itu sendiri. Terutama bagi ibu yang sedang hamil dan
menyusui, kebutuhannya lebih banyak dibanding kondisi biasa. Namun bukan
berarti kebutuhannya menjadi dua kali lipatnya. Bagaimana kondisi si ibu akan
sangat berpengaruh pada bayi. Juga bagi yang tidak sedang hamil, sebaiknya
jangan terobsesi dengan keinginan menjadi langsing namun tidak memperhatikan
kebutuhan tubuh.

Lalu bagaimana pola makan yang sehat itu?


Ada dua hal yang terkandung dari Pola Makan Sehat yaitu makanan yang
sehat dan pola makannya.
Pertama, sedikit akan kita bicarakan mengenai makanan yang sehat.
Makanan yang sehat yaitu makanan yang di dalamnya terkandung zat-zat
gizi. Sedangkan zat gizi itu sendiri adalah zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat
zat gizi tersebut yaitu karbohidrat, protein dan lemak.
Kemudian juga vitamin dan mineral yang sangat banyak manfaatnya.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam kebanyakan makanan


kita. Karbohidrat yang kita konsumsi dapat berupa zat pati dan zat gula.

7
Karbohidrat yang terdapat pada serealia dan umbi-umbian biasa disebut zat pati.
Sedangkan yang berasal dari gula pasir (sukrosa), sirup, madu dan gula dari buah-
buahan disebut zat gula.

Protein dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan (nabati). Di dalam


tubuh banyak sekali manfaat protein ini. Di antaranya untuk pembentukan sel-sel
tubuh, memperbaiki sel-sel yang rusak, dapat dipecah untuk menghasilkan energi
dan sebagainya. Agar dapat diperoleh kandungan protein yang lengkap, maka perlu
untuk mengkombinasikan sumber pangan, dari bahan hewani dan nabati.
Kebutuhan protein untuk orang dewasa untuk diet barat menurut FAO/WHO
sekitar 0,8 g/kg berat badan. Untuk orang Indonesia dewasa diperkirakan sekitar
0,9 g/kg berat badan (Puslitbang Gizi, 2000). Bahan makanan yang banyak
mengandung protein misalnya telur, susu sapi, daging sapi, ayam, kedelai, dan lain-
lain.

Lemak merupakan bahan pangan berenergi tinggi karena setiap gramnya


memberi lebih banyak energi daripada karbohidrat atau protein. Lemak merupakan
cadangan energi yang disimpan dalam jaringan adipose.

Vitamin merupakan zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sangat


sedikit. Vitamin-vitamin tersebut esensial dalam arti tidak dapat disintesis oleh
jaringan tubuh manusia semuanya atau dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan dalam kondisi normal.Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi
menjadi dua. Yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut
dalam lemak (vitamin A, D, E, K)

Contoh-contoh bahan makanan yang mengandung vitamin tsb di antaranya:


" Vitamin B misalnya kacang, telur, biji-bijian, hati, dll
" Vitamin C misalnya jeruk, tomat, kubis, buah-buahan, dll
" Vitamin A misalnya wortel, hati, minyak ikan, dll
" Vitamin D misalnya minyak ikan, telur
" Vitamin E misalnya sayur-sayuran hijau, minyak, dll
" Vitamin K misalnya daun hijau, sayur-sayuran, keju, kuning telur.

8
Mineral juga merupakan unsur yang diperlukan tubuh. Mineral yang
dibutuhkan tubuh secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu makro mineral dan
mikro mineral. Makro mineral yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu Ca, P (phospor), S
(belerang), K (kalium), Na (natrium), Cl (chlor) dan Mg (magnesium) banyak
didapatkan dari keju, kerang-kerangan, garam meja, kacang-kacangan dll.
Sedangkan mikromineral yang dibutuhkan tubuh misalnya Fe, Flour, Zn (seng), Si
(silicon) dll. Namun di antara mikromineral tersebut, Fe adalah mikromineral yang
paling banyak dalam tubuh manusia.

Air bukan merupakan salah satu zat gizi. Namun sangat dibutuhkan oleh
tubuh. Sekitar 70% komponen massa tubuh orang dewasa adalah air. Karena itu
usahakan untuk mengkonsumsi air 2-2,5 liter per hari untuk orang dewasa.

Zat nabati sekunder atau fungsional


Sekarang ini telah diketahui bahwa di samping zat-zat makanan yang telah
diulas di atas terdapat pula zat-zat lainnya di dalam bahan makanan nabati (asal
dari tanaman) yang tidak mempunyai sifat sebagai zat gizi, namun sangat
diperlukan oleh tubuh karena mengkondisikan tubuh untuk terhindar dari berbagai
macam penyakit.

Kelompok zat ini dinamakan zat nabati sekunder atau fungsional dan
terdapat terutama pada buah dan sayur. Zat-zat sekunder ini jumlahnya kecil sekali,
namun sudah cukup untuk menghasilkan efek positif yang sangat besar terhadap
kesehatan. Di samping sebagai sumber zat nabati fungsional, bahan pangan nabati
juga mengandung serat kasar yang meskipun tidak menyumbang energi namun
mutlak diperlukan untuk proses pencernaan. Serat kasar akan dikeluarkan kembali
oleh tubuh dalam bentuk feses (kotoran) saat buang air besar. Jadi, makanan kita
hendaknya tidak hanya mengenyangkan dan mendatangkan energi, namun juga
mengandung zat-zat gizi lengkap sesuai kebutuhan tubuh serta zat nabati
fungsional dan serat.

6. PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA USIA DEWASA


Pada masa dewasa pertumbuhan dan maturasi telah berhenti pada masa dewasa awal

9
Pada masa dewasa banyak mengalami perubahan misalnya : hamil, menyusui,
menopause (pada perempuan), klimakterium (pada laki-laki)
Perubahan fisiologis pada laki-laki :
1. Pada laki-laki testosterone mengalami penurunan berangsur-angsur pada usia 40 –
50 tahun
2. Pada usia ini sperma masih bisa membuahi sel telur
3. Produksi sperma dan libido berkaitan dengan berat badan yang kurang dan
malnutrisi
Perubahan fissiologis pada perempuan :
1. Sampai usia 40 tahun perempuan mengalami siklus menstruasi sebanyak lebih dari
500 kali (13/thn)
2. Penurunan dan kehilangan estrogen
3. Peningkatan lemak perut
4. Peningkatan resiko penyakit kronis seperti : osteoporosis,penyak jantung,dll
Upaya mengatasi gejala menopause :
• Terapi sulih hormon
• Jamu
• Teh
• Suplemen
• Krim
• Phytoestrogen
• Vitamin E

7. DIET DAN KESEHATAN


Pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang tertuang dalam 13
pesan dasar sebagai berikut ( Depkes RI, 2005)
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi
5. Gunakan garam beryodium
6. Makanlah makanan sumber zat besi

10
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur empat bulan
8. Biasakan makan pagi
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur
11. Hindari minum minuman beralkohol
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Sedangkan pada masyarakat Jepang, ada beberapa anjuran untuk menjaga kesehatan ini
(Dept. Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, 2002):
1. Bila badan dan hati merasa puas maka akan dapat menciptakan kesehatan
2. Makanlah makanan yang bergizi lengkap, karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin
dan juga air
3. Makanlah tiga kali sehari dengan porsi yang seimbang
4. Makanlah cukup sayuran dan buah buahan
5. Minumlah susu
6. Makan jangan berlebihan
7. Jangan lupa makan pagi
8. Setelah makan jangan langsung tidur
9. Jangan banyak garam, bahan tambahan makanan, makanan instant dan bumbu penyedap
10. Usahakan ragam makanan 30 jenis dalam 1 hari
11. Jangan lupa olahraga
12. Diet yang aman
13. Kunyahlah makanan dengan baik dan jangan terburu-buru
14. Lakukan olahraga dengan teratur
15. Makanlah bersama keluarga dengan gembira

Pengecekan Pola Makan


Ada cara sederhana untuk mengecek apakah pola makan sudah cukup baik atau belum,
yaitu dengan menggunakan metode Body Mass Index (BMI). Indeks Massa Tubuh (IMT)
atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau
status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan
berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi,
sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif.

11
Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat
mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.

Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara yang dianjurkan untuk
mencapai berat badan normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari-hari
yang lebih seimbang dan cara lain yang sehat. Untuk memantau indeks massa tubuh orang
dewasa digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan.

Triguna makanan adalah sebagai 1) sumber zat tenaga atau energi, 2) sumber zat
pembangun dan 3) sumber zat pengatur. Hidrat-arang, lemak dan protein merupakan
komponen utama sebagai
sumber energi yang dibutuhkan untuk aktivitas, sedangkan protein dibutuhkan sebagai
sumber zat pembangun yaitu untuk pembentukan sel-sel tubuh. Dan vitamin mineral
sibutuhkan sebagai sumber zat pengatur yang diperlukan sebagai enzym, co-enzym atau
hormon untuk membantu proses metabolisme dalam tubuh. Kebutuhan energi untuk laki-
laki dewasa berkisar antara 1.900 - 2.700 Kkal/hari, sedangkan pada wanita antara 1.700 -
2.100 Kkal./hari.

Widya Karya Pangan dan Gizi VI tahun 1998, menetapkan AKG bagi orang dewasa secara
nasional berdasarkan kebutuhan energi/kalori dari protein, sebagai berikut:
- Energi 2.150 K Kal - 2.500 K Kal, protein 46,2 gram - 55 gram (9 gram protein ikan,
6 gram protein hewani lain dan 40 gram protein nabati).
- AKG diatas bila kita jabarkan menurut takaran konsumsi makanan sehari pada orang
dewasa umur 20-59 tahun, yaitu: nasi/pengganti 4-5 piring, lauk hewani 3-4 potong,
lauk nabati 2-4 potong, sayuran 1 ½ - 2 mangkok dan buah-buahan 2-3 potong.
Dengan catatan dalam keadaan berat badan ideal.

Ketidakseimbangan antara asupan makanan dan penggunaan zat gizi yang terkandung
untuk keperluan metabolisme tubuh akan mengganggu fungsi metabolisme tersebut.
Kekurangan zat gizi akan menyebabkan status gizi kurang atau gizi buruk. Sebaliknya
kelebihan zat gizi akan menyebabkan status gizi lebih, yang ditandai dengan kegemukan
atau obesitas.

12
Kekurangan atau kelebihan zat gizi pada seseorang dapat terjadi secara spesifik sesuai
pola makan orang tersebut, yang dapat menimbulkan penyakit tertentu, tergantung zat gizi
apa yang kurang/lebih dikonsumsi. Misalnya kekurangan zat besi (Fe), dapat
menimbulkan anemia defisiensi besi, karena kurangnya hemoglobin yang tertentu. Pola
makan yang cenderung tinggi kalori, protein dan lemak akan menyebabkan tingginya
kadar glukosa, lemak, kolesterol dan asam urat dalam darah, yang dapat mempengaruhi
sistim kardio-vaskuler.

DAMPAK GIZI LEBIH PADA ORANG DEWASA


Prevalensi kegemukan di Indonesia relatif tinggi. Penelitian Kodyat dkk,
(http://www.gizi.net/) terhadap 10.459 orang umur 18 tahun ke atas di 12 kotamadya di
Indonesia pada tahun 1996, menunjukkan bahwa yang menderita kegemukan sebanyak
22,5%, sedangkan 54,2% di antaranya menderita kegemukan tingkat berat (obesitas).
Bila dilihat menurut jenis kelamin, ternyata perempuan sebesar 26,1% dan laki-laki
15,7%. Bila dilihat menurut jenis pekerjaan, pegawai negeri sipil (PNS) sebesar 27,3%
termasuk gemuk. ABRI (dulu belum dipisah TNI dan Polisi) sebesar 26,4 di antaranya
termasuk gemuk. Di antara wiraswasta sebesar 26,5% termasuk gemuk. Bila hanya dilihat
kelompok umur, 41-55 tahun ternyata prevalensi gemuknya lebih tinggi, yaitu dari 2.586
orang sebesar 33,7%, sedangkan 59,0% di antaranya termasuk obesitas.

Banyak orang beranggapan bahwa kegemukan dapat mengurangi kemolekan tubuh, tetapi
kegemukan juga bisa mengurangi kegesitan gerak badan dan kerap lebih mudah
menimbulkan kelelahan. Selain itu kelebihan berat badan menimbulkan beragam
gangguan kesehatan.

Kegemukan merupakan salah satu risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler. Dari hasil
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986 dan 1992
(http://www.gizi.net/), diketahui bahwa penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan
salah satu dari penyakit degeneratif yang sekarang sudah menduduki tempat nomor satu
penyebab kematian di Indonesia. Dari berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan
antara dislipidemia, diabetes mellitus, hipertensi, obesitas dengan penyakit jantung
koroner.

13
Kegemukan atau obesitas terjadi karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhan
Angka Kecukupan Gizi (AKG) perhari. Bila kelebihan ini terjadi dalam jangka waktu
lama, dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang cukup untuk membakar kelebihan energi,
lambat laun kelebihan energi tersebut akan diubah menjadi lemak dan ditimbun didalam
sel lemak dibawah kulit. Akibatnya orang tersebut akan menjadi gemuk. Pada awalnya
ditandai dengan peningkatan berat badan, bilamana penimbunan makin banyak, terjadi
perubahan anatomis. Pada wanita penumpukan jaringan lemak, biasanya berada di sekitar
pinggul, paha,lengan, pinggung dan perut. Baru meluas keseluruh tubuh sampai ke muka.
Sedangkan pada laki-laki, penumpukan jaringan lemak umumnya terjadi di bagian perut.

Soegih (1988) mengatakan bahwa kegemukan mempengaruhi umur rata-rata seseorang


dan beresiko untuk terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi
(tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner, atritis, dan kanker.

14
DAFTAR PUSTAKA

Azwar A. Tubuh sehat dan ideal dari segi kesehatan 2004 (diakses 25 Sep 2006). Dapat
diakses dari: http://www.gizi.net/makalah/prof-azrul.pdf.

Depkes RI (2005). Pedoman Umum Gizi Seimbang. Pedoman Untuk Petugas. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI (2005). Penuntun Diet. Diet penyakit jantung dan pembuluh darah. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.

Direktorat Gizi masyarakat. Surveilans Gizi 2002 (diakses 25 Sep 2006). Dapat diakses
dari: http://www.gizi.net/skpg/dowload/SURVEILANS%20GIZI.doc

Fakultas Kedokteran Universitas Sumetera Barat. Peranan gizi dalam diabetes melitus
(2005) (diakses 25 Sep 2006). Dapat diakses dari: http://library.usu.ac.id/

Fleck H. 1976. Nutrition for adults, dalam: Intiduction to Nutrition, edisi 3, hal. 345-355:
Mac Millan Publishing, New York.

Hardani, Rika, SP. Pola Makan Sehat (http://www.google. IMT.html) ( 25 Sep 2006)

Heimburger D.C. 2005. Adulthood, dalam: Nutrition in Health and Disease (Williams
W.,ed), edisi 10, hal. 830-841: A Wavery Company, Boston.

Pradja S., Imron M. Sasaran pengawasan terhadap pelaksanaan program penaggulangan


gizi masyarakat. Buletin Inforwas 2006; 10(4):22-28

Puslitbang Gizi dan Makanan. Ancaman dibalik kegemukan (2000) (diakses 25 Sep 2006).
Dapat diakses dari: http://www.gizi.net/

Putro, Gurendro. Survei Indeks Masa Tubuh (Pengumpulan Status Gizi Orang Dewasa) di
Palangkaraya (http://www.google. IMT.html) ( 25 Sep 2006)

15
Sidartawan S., Susilowati 2005. Diet pada penderita Diabetes Melitus, dalam:
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, hal. 32-41: Balai penerbit FKUI, Jakarta.

Soekirman. Perlu paradigma baru untuk menanggulangi masalah gizi makro di Indonesia
2005 (diakses 25 Sep 2006). Dapat diakses dari: http://www.gizi.net/makalah/prof-
soekirman.pdf.

Stare F.J., Williams M.M. 1984. Nutrition for adults, dalam: Living Nutrition, edisi 4, hal.
400-413: John Wiley and Sons.Inc, New York.

Supariasa I.D.N., Bakri b., Fajar I. 1995. Antropometri Gizi, dalam: Penilaian Status Gizi
hal.59-63: EGC, Jakarta.

16
TUGAS GIZI KESPRO

GIZI DEWASA

OLEH:
TRISEU SETIANINGSIH
NPM. 0706256543

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN 2006

17
18

Anda mungkin juga menyukai