Anda di halaman 1dari 29

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan kegiatan pengajuan

kredit yang sedang berjalan pada sat ini, yaitu:

a. Prosedur pengajuan kredit


Pemohon harus datang ke pihak bank.

b. Prosedur pengisian formulir aplikasi


Pemohon harus mengisi formulir aplikasi pengajuan kredit.

c. Prosedur verifikasi data calon nasabah


Account officer melakukan verifikasi data pemohon.

d. Proseur wawancara
Account officer melakukan wawancara (Interview) calon nasabah.

e. Prosedur Acc atau ditolaknya pengajuan kredit


Account officer melakukan analisa di Acc atau tidaknya pengajuan kredit.

f. Prosedur laporan kepada pimpinan


Account officer melaporkan kepada pimpinan bahwa ada pengajuan kredit.

g. Prosedur rapat direksi


Direksi melakukan meeting atau rapat untuk meloloskan atau tidaknya pengajuan

kredit.

h. Prosedur konfirmasi pengajuan


Account officer melakukan konfirmasi kepada calon nasabah.
Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.

Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use

case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Berdasarkan use case diagram di atas maka dapat kita gambarkan activity diagram dari

aktifitas para aktor-aktor yang ada pada sistem pengajuan kredit pada PT. Bank Perkreditan

Rakyat Hariarta Sedana.

Activity Diagram Sistem yang Berjalan


Activity diagram memodelkan alur kegiatan sebuah proses dan urutan aktivitas pada

suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena dapat memodelkan prosedur

logika.
Gambar 3.3 Acivity Diagram Sistem yang berjalan

Metode Analisa Sistem


1. Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif

yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang

atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang

dipengaruhi oleh fakrtor eksternal organisasi.

Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk

memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki

untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk

mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun

mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat

dilihat pada tabel 3 di bawah ini :

Tabel 3.1 Internal Stategic Factors Analysis


Tabel 3.2 Ekternal Stategic Factors Analysis

Tabel 3.3 Stategic S-O


Tabel 3.4 Stategic S-T

Tabel 3.5 Stategic W-O

Tabel 3.6 Stategic W-T


2. Analisa Batasan Sistem

Pada setiap sistem yang berjalan pasti memiliki batasan sistem (boundary) yang

memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan suatu sistem

juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri. Lingkungan suatu sistem dapat

bersifat menguntungkan ataupun merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan

sistem agar dapat mempertahan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari

lingkungan luar yang merugikan. Jika masukan pada sistem bersifat baik maka keluaran yang

dihasilkanpun akan baik.

PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana memiliki banyak kegiatan operasional

perusahaan meliputi Program Tabungan, Tabungan Lebaran, Deposito, Pemberian Kredit dan

lain sebagainya. Berdasarkan hal-hal tersebut maka diperlukan batasan sistem yang akan

diteliti agar proses penelitian menjadi fokus.

Melihat permasalahan yang terjadi pada sub pelayanan kredit khususnya pengajuan

kredit, maka peneliti akan membatasi penulisan laporan hanya pada sistem yang berjalan pada

sistem informasi pengajuan kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana, mulai

dari calon nasabah yang harus datang ke bank, dan mengisi formulir pengajuan kredit lalu

menyerahkan kepada petugas pelayanan kredit dalam hal ini yaitu Account Officer, setelah itu
Account Officer memverifikasi data pemohon, lalu diadakan rapat dengan direksi selaku

pimpinan, direksi berhak meloloskan atau tidaknya permohonan tersebut.

3. Analisa Masalah Sistem Berjalan

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem pengajuan kredit yan sedang

berjalan saat ini pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana sudah berjalan dengan

baik, namun masih menggunakan sistem manual, yaitu mengharuskan nasabahnya datang ke

bank, yang akan membutuhkan waktu dan tenaga yang terbuang. Serta pencarian nasabah yang

dilakukan oleh pelayanan kredit khususnya Account Officer yang terjun langsung ke lapangan

untuk mencari nasabah yang membutuhkan pinjaman baik untuk modal usaha maupun untuk

penggunaan lainnya.

Dengan terjadinya proses yang mengharuskan nasabah datang langsung ke bank, ini

membutuhkan waktu yang lama serta pencarian data yang diisi oleh nasabah akan sangat lama

jika tidak terkomputerisasi. Account Officer akan membutukan waktu yang lama karena harus

mencari data calon nasabah dan langsun mewawancarai calon nasabah tersebut.

4. Analisa Kontrol

Pada sistem yang berjalan saat ini semua kegiatan pengontrolan masih terdapat

kekurangan karena keterbatasan tenaga kerja pada bagian pelayanan kredit, mulai dari input

calon nasabah baru. Seiring terjadinya ketidaksesuaian data calon nasabah karena pada saat

input data tidak ada pengontrolan, dan sering terjadinya kesalahan input kelengakapan atau

berkas data calon nasabah.

Hal tersebut memungkinkan tejadinya kesalahan dalam memverifikasi data pemohon,

sehingga pada saat input data pemohon yang dugunakan adalah daya yang salah sehingga data

tersebut diproses dan menghasilkan laporan pun yang tersaji adalah laporan yang salah. Dalam
hal ini perlu adanya peningkatan pada sistem pengontrolan dan perlu adanya verifikasi agar

data yang di input hingga penyajian laporan akurat.

5. Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana dalam penyediaan informasi

sebagai pedukung suatu laporan pengajuan kredit baru membutuhkan waktu yang cukup lam

dalam pengolahan datanya. Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi yang

terkomputerisasi, yang akan mempermudah atau mempercepat rutinitas dalam proses

pengajuan kredit.

Sistem yang lebih baik akan meningkatkan kualitas kinerja seseorang dan perusahaan,

maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain:

a. Kegiatan pengajuan kredit dilakukan secara online, untuk mempermudah calon nasabah

mendapatkan informasi tentang produk-produk pada PT. Bank Perkreditan Rakyat

Hariarta Sedana, seperti Program Tabungan, Tabungan Lebaran, Deposito dan

Program pemberian kredit itu sendiri. Hal ini juga akan mempermudah pihak PT. Bank

Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana dalam mengenalkan dan memasarkan produk

perusahaan, juga akan menghemat waktu dan meminimalisir terjadinya kesalahan.

b. Pengisian kelengkapan juga dilakukan secara online, untuk mempermudah Account

Officer. Proses ini diterapkan diperusahaan dengan sistem tekomputerisasi sehingga

proses verifikasi akan lebih mudah.

c. Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas,

sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.

d. Sistem mempermudah dalam prose kegiatan pengajuan kredit ini yang berfungsi untuk

memperbaiki kekurangan pada sistem yang berjalan.


e. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna

oleh petugas dan pimpinan.

6. Analisa Proses

Proses sistem informasi pengajuan kredit yang berjalan saat ini banyak dikerjakan

secara manual dan sebagian besar proses masih menggunakan pencatatan di buku dan aplikasi

Ms. Excel. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada

Unified Modelling Language (UML) yaitu berupa use case diagram dan activity diagram.

7. Solusi Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem berjalan maka diberikan solusi

pemecahan masalah yang dapat membantu dan berguna untuk PT. Bank Perkreditan Rakyat

Hariarta Sedana. Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan penulis antara lain:

a. Menggunakan sistem yang berjalan saat ini dengan meningkatkan pengontrolan.

b. Mengembangkan sistem yang berjalan terkomputerisasi berbasis web yang dapat

mempermudah pengaksesan informasi yang diingikan.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diata penulis melakukan suatu

kajian untuk permasalahan maka perlu mengembangkan sistem yang berjalan menjadi

terkomputerisasi berbasis web yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang

diinginkan dan banyak keuntungan yang diperloleh diantaranya:

a. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun, kapanpun tanpa harus melakukan

penginstalan.

b. Dapat dijalankan pada sistem operasi manapun.

c. Tidak memerlukan spesifikasi kompute yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi

berbasis web.
d. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika

menggunakan Web-Based Application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung

jawab dari web penyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh

Nasabah, Account Officer untuk kegiatan penginputan. Program tersebut akan melakukakn

proses penginputan mulai dari pendaftarannya yang dilakukan oleh calon nasabah yang

nantinya akan berpengaruh pada proses selanjutnya, serta menampilkan informasi yang

dibutuhkan oleh Account Officer dan Direksi selaku pimpinan.

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk

mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa

pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan memudahkan proses

pendaftaran.

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan


Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT. Bank

Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan

usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk

memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengajuan kredit yang berjalan saat ini, yaitu

merubah proses informasi pengajuan, proses verifikasi,dan proses persetujuan yabng saat ini

masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan nasabah dan

Account Officer dalam melakukan kegiatan pekerjaannya. Berdasarkan perubahan sistem

pengajuan kredit yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah

ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan

yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau

pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam
menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm

for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram,

sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan


1. Calon Nasabah

a. melakukan registrasi

b. melakukan login

c. melakukan Melakukan penginputan pengajuan

d. melakukan Melihat status /proses pengajuan

e. melakukan logout

2. Admin

a. melakukan login

b. melihat pengajuan

c. verifikasi data calon pemohon

d. acc berkas calon nasabah

e. laporan ke direksi

f. logout

3. Pimpinan

a. melakukan login

b. melihat data yang sudah di acc admin

c. Acc data yang sudah lengkap


d. melihat laporan pengeluaran

e. melakukan logout

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan


1. Use Case Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem

yang dibangun.

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram pada calon nasabah yang diusulkan

terdapat:

a. 1 (satu) systemyang mencakup kegiatan sistem pengajuan kredit.

b. 1 (satu) actoryang melakukan di dalam sistem.

c. 11 (sebelas) usecase yang dilakukan oleh actor-actor.

d. 1 (satu) extended yang meliputi registrasi,halaman utama, profile, cara pengajuan,

kontak kami.
e. 4 (empat) includeyang meliputi login, buat pengajuan, lihat status pengajuan, lihat

biodata,dan logout.

2. Use Case Diagram yang Diusulkan Pada Admin dan pimpinan

Gambar 4.2 Use Case Diagram yang Diusulkan Pada Admin dan Pimpinan

Berdasarkan Gambar 4.2 Use Case Diagram pada Admin dan Pimpinan yang

diusulkan terdapat:

a. 1 (satu) systemyang berada pada sistem pengajuan kredit.

b. 2 (dua) actoryang melakukan kegiatan pada sistem.

c. 11 (sebelas) usecase yang dilakukan oleh actor-actor.

d. 1 (satu) includeyang meliputi login.

e. 2 (dua) extended pada sistem pengajuan kredit.

Activity Diagram Yang Diusulkan


Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang

dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana

mereka berakhir.
1. Activity Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Gambar 4.3 Activity Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram pada Calon Nasabah yang diusulkan

terdapat:

a. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek.

b. 1 (satu) decision node.

c. 6 (enam) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

d. 2 (dua) fork node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

e. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.

2. Activity Diagram yang Diusulkan Pada Admin


Gambar 4.4 Activity Diagram yang Diusulkan Pada Admin

Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram pada Admin yang diusulkan terdapat:

a. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek.

b. 1 (satu) decision node.

c. 6 (enam) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

d. 2 (dua) fork node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

e. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.

3. Activity Diagram yang Diusulkan Pada Pimpinan

Gambar 4.5 Activity Diagram yang Diusulkan Pada Pimpinan


Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram pada Pimpinan yang diusulkan terdapat:

a. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek.

b. 1 (satu) decision node.

c. 5 (lima) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

d. 2 (dua) fork node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

e. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan


1. Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Gambar 4.6 Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram pada Calon Nasabah yang diusulkan

terdapat:

a. 6 (enam) life line antar muka yang saling berinteraksi.

b. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah.

c. 8 (delapan) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-

informasi aktivitas yang terjadi.

d. 1 (satu) self message, yaitu verifikasi.


2. Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Admin

Gambar 4.7 Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Admin

Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram pada Admin yang diusulkan terdapat:

a. 6 (enam) life line antar muka yang saling berinteraksi.

b. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah.

c. 9 (sembilan) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat

informasi-informasi aktivitas yang terjadi.

d. 1 (satu) self message, yaitu verifikasi.

3. Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Pimpinan


Gambar 4.8 Sequence Diagram yang Diusulkan Pada Pimpinan

Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram pada Pimpinan yang diusulkan terdapat:

a. 6 (enam) life line antar muka yang saling berinteraksi.

b. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah.

c. 6 (enam) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-

informasi aktivitas yang terjadi.

d. 1 (satu) self message, yaitu verifikasi.

State Machine Diagram Yang Diusulkan


1. State Machine Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Gambar 4.6 State Machine Diagram yang Diusulkan Pada Calon Nasabah

Berdasarkan Gambar 4.6 State Machine Diagram pada Calon Nasabah yang diusulkan

terdapat:

a. 6 (enam) life line antar muka yang saling berinteraksi.

b. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah.


2. State Machine Diagram yang Diusulkan Pada Admin dan Pimpinan

Gambar 4.6 State Machine Diagram yang Diusulkan Pada Admin dan Pimpinan

Berdasarkan Gambar 4.6 State Machine Diagram pada Admin dan Pimpinan yang

diusulkan terdapat:

a. 6 (enam) life line antar muka yang saling berinteraksi.

b. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu calon nasabah.

Rancangan Basis Data


Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada

bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

Class Diagram yang diusulkan


Rancangan Sistem class diagram yang diusulkan adalah sebagai berikut pada gambar

4.9:
Gambar 4.9 Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.9 Class Diagram yang diusulkan terdapat:

a. 12 (dua belas)class diagram.

b. Assocation.

Spesifikasi Basis Data


Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data,

serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database

digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size

mengenai data tersebut.

a. Nama file : Biodata


Media : Harddisk

Isi :(id_user+email+username+namalengkap+Tgl_lhr+tmpt_lhr+agama+kew

arganegaraan+alamat+hp+password+tgl+foto+kelamin+status)

Primary key : Id_user

Panjang record : 301

Tabel 4.1 Table Biodata


b. Nama file : Login
Media : Harddisk

Isi : id_pengajuan+namalengkap

Primary key : Id_pengajuan

Panjang record : 111

Tabel 4.2 Table Login

c. Nama file : Pengajuan


Media : Harddisk
Isi : id_pengajuan+namalengkap

Primary key : Id_pengajuan

Panjang record : 111

Tabel 4.3 Table Pengajuan

d. Nama file : Saran


Media : Harddisk

Isi : id_pengajuan++++

Primary key : Id_kelengkapan


Panjang record : 66

Tabel 4.4 Table Saran

e. Nama file : Pesan


Media : Harddisk

Isi : id_pengajuan++++

Primary key : Id_kelengkapan

Panjang record : 66

Tabel 4.5 Table Pesan

f. Nama file : Keputusan


Media : Harddisk

Isi : id_pengajuan++++

Primary key : Id_kelengkapan

Panjang record : 66

Tabel 4.6 Table Keputusan

Rancangan Prototype
1. Halaman utama (home) calon nasabah

Gambar 4.12 Gambar halaman utama (home) calon nasabah

2. Halaman registrasi calon nasabah


Gambar 4.13 Gambar halaman registrasi calon nasabah

3. Halaman login calon nasabah

Gambar 4.14 Gambar halaman login calon nasabah

4. Halaman login admin dan pimpinan


Gambar 4.15 Gambar halaman login admin dan pimpinan

Rancangan Program
1. Halaman registrasi calon nasabah

Gambar 4.16 Gambar halaman registrasi calon nasabah

2. Halaman login calon nasabah


Gambar 4.17 Gambar halaman login calon nasabah

3. Halaman buat pengajuan

Gambar 4.18 Gambar halaman buat pengajuan

4. Halaman status pengajuan


Gambar 4.19 Gambar halaman lihat status pengajuan

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya serta analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai

sistem informasi pengajuan kredit PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana, maka penulis

dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pengajuan kredit pada PT. Bank PerkreditanRakyat Hariarta Sedana masih

manual dalam pengisian aplikasinya yaitu denganmenggunakan proses catat mencatat pada

formulir pengajuan kredit, sehinggamempunyai banyak kendala seperti lambatnya proses

pengajuan, dan penginputandata kurang terkontrol, sehingga pihak analis lambat dalam

mengambil suatukeputusan terutama dalam persetujuan kredit.

2. Dengan sistem pengajuan kredit yang berbasis web dapat menghasilkan informasi

yang lebih cepat, data-data tersimpan dengan baik dan hasilnya lebih cepat, akurat, mudah dan

up to date. Sehingga dapat mengurangi data yang hilang dan proses pencarian datanya tidak

memerlukan waktu lama terutama dalam persetujuan kredit.

3. Laporan yang dihasilkan saat ini data-datanya belum akurat karena sistem masih

bersifat manual sehingga dapat menyebabkan (Human Error) atau kesalahan pada saat proses
catat-mencatat pada formulir pengajuan kredit, sehingga pihak analis lambat dalam mengambil

suatu keputusan terutama dalam persetujuan kredit.

Saran
Agar penerapan sistem pengajuan kredit PT. Bank Perkreditan Rakyat Hariarta Sedana

ini dapat terwujud dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Diperlukan pelatihan dalam penggunaan sistem yangbaru kepada staff yang akan

menggunakan aplikasi ini.

2. Perlu diadakan event-event yang rendah bunga kepada nasabah sehingga dalam

pengajuan kredit berbasis web tersebut dapat meningkat.

3. Setelah sistem dapat diterapkan dandiimplementasikan dengan baik maka tidak

menutup kemungkinan untuk dilakukansuatu pengembangan sistem yang baru. Agar

kekurangan pada sistem ini yang manamasih belum terintegrasi dengan pihak Bank Indonesia

(BI). Untuk itu kiranyadapat ditambahkan serta agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu

teknologiyang semakin canggih.

Anda mungkin juga menyukai