Anda di halaman 1dari 5

Skenario Pasien dengan Penyalahgunaan NAPZA

Sdr “I” merupakan siswi kelas 3 SMA di salah satu SMA Negeri di Kota
Batam. Merupakan anak tunggal dari Tn. M dan Ny. T. Pada suatu sore, orang tua
sdr “I” mencari anaknya karena tidak kunjung pulang dari sekolah sedangkan
temannya yang lain sudah pulang sejak 2 jam yang lalu. Menurut teman sdr “I”
yang merupakan tetangganya, sdr “I” sedang berkumpul dengan temannya yang
lain di gubuk belakang sekolah. Kedua orang tua sdr “I” langsung menuju ke
tempat tersebut. Saat tiba disana mereka mendapati sdr “I” sedang mengkonsumsi
obat terlarang yaitu ganja dan sedang mencaci temannya, sehingga Tn. M terpaksa
membawa anaknya dengan menggunakan tali dikaki dan tangannya dan membawa
anaknya ke Rumah Sakit Jiwa.

Saat dirumah sakit jiwa, sdr “I” diberi obat penenang dan obat tidur agar
dapat beristirahat dahulu. Saat sudah sadar perawat memberikan asuhan
keperawatan kepada sdr “I”.

Di ruang pasien :

Perawat : Selamat pagi, apa benar ini dengan Nn.I?

Sdr “I” : Iya benar

Perawat : Perkenalkan saya perawat Nia, baiklah mbak disini saya akan
melakukan perawatan kepada mbak. Kira-kira selama 45 menit.
Sebelumnya, mbak senang dipanggil apa ya?

Sdr “I” : Mbak saja sus

Perawat : Baik, disini saya merupakan perawat yang bertanggung jawab


dalam perawatan mbak. Disini mbak bisa menceritakan perasaan
dan masalah mbak kepada saya dan saya insyaalah akan tetap
menjaga rahasia mbak, sekarang saya akan melakukan
pengkajian dulu ya kepada mbak agar dapat memberikan
tindakan keperawatan yang tepat nantinya. Apakah mbak
bersedia?
Sdr “I” : Iya sus saya bersedia

Perawat : Sebelumnya dimana orang tua mbak?

Sdr “I” : Ayah saya sedang kerja, ibu saya sebentar lagi datang (tak lama
Ny. T masuk dan menemani sdr “I”)

Perawat : Ibu disini saya perawat Nia yang akan melakukan asuhan
keperawatan terhadap anak ibu. Saya harap ibu dapat
mendampingi anak ibu hingga selesai ya bu. Apakah ibu
bersedia?

Ny. T : Saya bersedia sus, mari kita lanjutkan. . .

Perawat : Mbak, sebelumnya saya ingin bertanya, apakah mbak pernah


dirawat sebelumnya?

Sdr “I” : Saya pernah dirawat sebelumnya selama 1 bulan PKMJ 1 bulan
karena hal yang sama

Perawat : Bisa mbak menceritakan awal mbak memulai manggunakan obat


obatan terlarang tersebut

Sdr “I” : Beberapa bulan yang lalu saya ditawari pil dextro oleh teman
saya. Kata teman saya itu akan membuat saya menjadi happy dan
masalah saya akan hilang, lalu seiring berjalannya waktu kami
mencoba untuk mengkonsumsi miras dan ganja, saat itu saya
tertamgkap saat sedang memakai oleh guru dan dibawa ke BNN
ditahan selama 10 hari dan menjalani rehabilitasi selama 1 bulan.
Namun saat sudah pulang saya tidak bisa mengontrol diri dan
mulai menggunakan lagi karena ajakan teman. 2 hari yang lalu
saya mengkonsumsi dextro 10 butir, dengan miras dan ganja 1
batang. Dan terakhir hari ini, namun tidak banyak seperti 2 hari
yang lalu

Perawat : Dari mana mbak mendapatkan uang untuk membeli semua itu?
Sdr “I” : Saya membeli dengan uang saku saya terkadang saya meminta
uang dengan ibu saya walaupun harus dengan pemaksaan

Perawat : Apakah hubungan mbak dengan keluarga mbak harmonis dan jika
ada masalah kepada siapa mbak akan bercerita?

Sdr “I” : Hubungan saya dengan keluarga biasa saja, namun terkadang jika
ada masalah saya lebih sering bercerita dengan teman saya dan
terkadang saya mengalihkan masalah saya dengan obat-obatan
tersebut

Perawat : Masalah apa yang selalu membuat mbak mengalihkan semuanya


ke obat-obatan tersebut?

Sdr “I” : Terkadang masalah disekolah sus dengan teman-teman saya


terutama saat mereka tau saya pernah menggunakan obat
terlarang, sejujurnya saya malu namun menurut saya hanya obat
itu yang dapat menenangkan saya. Namun saya juga sadar obat
itu membuat saya kehilangan kontrol emosi dan terkadang harus
mengancam ibu saya untuk memberikan uang agar saya dapat
membeli obat tersebut

Perawat : Apakah ibu pernah bertanya masalah yang dihadapi anak ibu?

Ny. T : Tidak sus, karena dia lebih banyak diluar, saat pulang langsung
masuk kamar dan tidur. Jika lapar baru keluar dari kamar

Perawat : Nah begini ibu dan sdr “I” dari pengkajian saya tadi kita bisa
melihat bahwa sdr “I” ini merupakan seorang pecandu Narkotika.
Oleh karena itu harus menjalani rehabilitasi medik

Sdr “I” : Iya sus saya mengerti

Perawat : Nah sdr “I” nanti mbak akan mengalami tahap pertama
rehabilitasi yaitu dengan menghentikan pemakaian obat pada
mbak, lalu akan ada terapi religi seperti shalat berjamaah dan
juga terapi sosial agar mbak berbaur lagi dengan lingkungan
mbak. Mbak mengerti?

Sdr “I” : Iya sus saya mengerti

Perawat : Mbak harus menanamkan niat agar mbak bisa sehat kembali dan
mbak harus bangun kembali percaya diri mbak kalau mbak bisa
dan tidak membutuhkan obat-obatan lagi untuk pengalihan
masalah mbak. Berceritalah dengan keluarga tentang masalah
yang mbak hadapi. Dan dekatkanlah diri kepada Tuhan dengan
cara banyak beribadah

Sdr “I” : Iya sus saya mengerti, saya akan mencoba untuk menjalani semua
terapi dengan sungguh-sungguh. Saya tidak mau menjadi seperti
ini lagi. Saya malu sus dan merasa bersalah telah mengecewakan
kedua orang tua saya

Perawat : Nah itu sangat baik pemikiran mbak, ibu setelah perbincangan
kita tadi saya berharap ibu lebih memberikan perhatian lebih
kepada sdr “I”. Bantu anak ibu dalam terapinya saat ini agar bisa
kembali menjadi diri yang baik, dan dapat bersosialisasi kembali
dengan lingkungannya

Ny. T : Iya sus saya juaga merasa kurang memperhatikan anak saya. Saya
sekarang akan lebih memberikan perhatian dan akan mendampingi
anak saya untuk terapinya

Perawat : Iya bu, terapinya mungkin akan sulit dijalani, namun dukungan
ibu disini sangat diperlukan, karena untuk pemutusan obat dari si
pecandu akan sangat sulit dilalui serta akan sangat menyakitkan.
Saya berharap ibu mendampingi selama proses rehabilitasi

Ny. T : Iya sus saya akan lakukan pesan suster. Terima kasih banyak sus

Perawat : Baiklah mbak, sepertinya pengkajian dan asuhan saya hari ini
saya sudahi. Bagaimana perasaan mbak?
Sdr “I” : Saya merasa mendapatkan semangat baru sus dari suster. Terima
kasih sus

Perawat : Iya mbak sama-sama. Proses rehabilitasi akan kita mulai besok
saya harap mbak dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh

Sdr “I” : Baik sus. Terima kasih (tersenyum)

Perawat : Baiklah saya permisi dulu ya ibu, mbak selamat pagi

Anda mungkin juga menyukai