Tpgjrellis 150312042012 Conversion Gate01 PDF
Tpgjrellis 150312042012 Conversion Gate01 PDF
PENDAHULUAN
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan
kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan
maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan
kegiatan.
Perencanaan Geometrik Jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik
beratkan pada pernecanaan bentuk fisik, sehingga dapat memenuhi fungsi dasar jalan yaitu
memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses ke rumah-
rumah. Dalam ruang lingkup Perencanaan Geometrik tidak termasuk perencanaan tebal
perkerasan jalan, begitu pula drainase jalan. Meskipun perkerasan termasuk bagian dari
perencanan geometrik sebagai bagian dari perencanaan jalan seutuhnya. Dengan tujuan
untuk menghasilkan infrastruktur yang aman, efisiensi pelyanan arus lalu lintas dan
memaksimalkan ratio tingkat penggunaan/biaya pelaksaanan. Ruang, bentuk dan ukuran
jalan dikatakan baik, jika dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemakai jalan.
Yang menjadi dasar perencanaan geometrik adalah sifat gerakan dan ukuran
kendaraan, sifat pengemudi dalam mengendalikan gerak kendaraannya, dan karakteristik
arus lalu lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi pertimbangan perencanaan untuk
menghasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat
kenyamanan dan keamanan yang diharapkan.
Dengan demikian haruslah memperhatikan elemen penting dalam perencanaan
geometrik jalan, diantaranya :
- Alinyemen Horizontal (trase jalan)
- Alinyemen Vertikal (penampang memanjang jalan)
- Penampang melintang jalan
Tujuan dan fungsi: menghasilkan infra struktur yang aman, nyaman & effis ie n
untuk pelayanan lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan/b ia ya
pelaksanaan.
1. Ketentuan Dasar
Ketentuan dasar “Perencanaan Geometrik Jalan Raya” telah tercantum dalam daftar I
buku No. 13/1970 merupakan syarat batasan yang dijadikan sebagai pedoman untuk
Perencanaan Geometrik Jalan Raya.
2. Lalu Lintas
Setiap jenis kendaraan dapat mempengaruhi terhadap keseluruhan arus lalu lintas, yang
diperhitungkan dengan membandingkannya terhadap pengaruh dari suatu mobil
penumpang. Yaitu dengan “Satuan Mobil Penumpang (SMP)”.
3. Kelas Jalan II B
Jalan ini merupakan jalan-jalan raya sekunder dua jalur dengan konstruksi permukaan
jalan dari penetrasi berganda atau yang setaraf dimana dalam komposisi lalu lintas nya
terdapat kendaraan lambat, tapi tanpa kendaraan yang tak bermotor.
4. Keadaan Topografi
Keadaan Topografi/medan yang akan duganakan untuk perencanaan pembangunan jalan
terbagi dalam tiga golongan umum yang dibedakan menurut besarnya lereng melinta ng
dalam arah yang kurang lebih tegak lurus sumbu jalan raya.
Klasifikasi medan dan besarnya lereng melintang adalah sebagai berikut :
8. Alinyemen Vertikal
1. Umum
Alinyemen vertikal sangat erat hubungannya dengan besarnya biaya
pembangunan,biaya penggunaan kendaraan serta jumlah kecelakaan lalu-lintas.
Dalam menetapkan besarnya landai jalan harus di ingat bahwa sekali suatu landai
digunakan,maka jalan sukar di-upgrade dengan landai yang lebih kecil tanpa
perubahan yang mahal. Maka penggunaan landai maksimum sebagaimana
tercantum dalam daftar I sedapat mungkin dihindari.
Alinyemen harus idrencanakan sebaik-baiknya dengan sebanyak-banyaknya
mengikuti medan sehingga dapat menghasilkan jalan yang harmonis dengan alam
sekelilingnya.
2. Landai Maksimumum
Landai maksimum sebagai mana tercantum dalam daftar I harus hanya digunakan
apabila pertimbangan biaya pembangunan adalah sangat memaksa, dan hanya
untuk jarak pendek.
Dalam perencanaan landai perlu diperhatikan panjang landai tersebut yang masih
tidak menghasilkan pengurangan kecepatan yang dapat menggangu kelancaran
jalannya lalu-lintas.
Panjang maksimum landai yang masih dapat diterima tanpa mengakibatkan
gangguan jalannya arus lalu –lintas yang berati atau biasa disebut dengan istilah
A. ALINYEMEN HORIZONTAL
Pada Peta Topograpfi suatu daerah dengan Skala 1 : 1000 dengan interval kontur 1,00
m, direncanakan sebuah jalan Kelas II B dari titik A menuju titik C melalui titik I dan titik
II. Dimana titik A terletak pada Koordinat (3120 ; 2540) dan terletak pada Tangent dengan
Azimut 1200 pada Stasion 60+350.
Dari data-data yang ada, dicoba direncanakan suatu atau trase jalan dari titik A
menuju titik C melalui titik I dan titik II.
369
425 348
b. Menghitung Jarak
Klasifikasi medan dan besarnya lereng melintang yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
Golongan medan lereng melintang
- Datar (D) 0 sampai 9.9%
- Perbukitan (B) 10 sampai 24.9%
- Pegunungan (G) >25.0%
karena 5.926% < 9.9% maka termasuk golongan Medan Datar (D)
4. Perhitungan Tikungan
Alur pemilihan tikungan yang direncanakan oleh Bina Marga
ya
Lc 25 m Tikungan spiral- spiral
tidak
ya
p 0,10 m Tikungan lingkaran
tidak
ya
tidak
a. Tikungan I
Data Jalan Tikungan I yang bermedan Datar dari Daftar I Standar Perncanaan Geometrik
Jalan Raya didapat :
-Vrencana (Vr) = 80 Km/jam
Data jalan pada tikungan I bermedan datar dengan kemiringan rata-rata 4.522%.
A II
∆1
I
- Langkah Perhitungan :
Dimana:
V2
R
127 (e fmax)
R : Jari-jari Lengkung minimum…………………… (m)
V2 : Kecepatan Rencana………………………… (km/jam)
e : Miring tikungan…………………………….. (%)
fm : Koefisien Gesekan Melintang.
V2
R
127 (e fmax)
- Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam berlaku f maks = - 0,00065 V + 0,192
- 80 – 112 km/jam berlaku fmaks = - 0,00125 V + 0,24
Langkah Perhitungan :
- fmax = -0,00125 . V + 0,24
= -0,00125 . 80 + 0,24
80 2
127 . (0,1 0,14)
= 209,973 m
Kontrol:
V2
- Rmin
127 . (emax fmax)
80 2
209,973
127 . (0,1 0,14)
209.973 209,973 m
R > Rmin, maka dicari nilai e
Didapat dari Tabel Panjang Lengkung Peralihan Minimum Dan Superelevasi Metode Bina
Marga.
c I (2 xs)
c 51,07 (2 9.515°)
c 32,04
cx2 xxRd
Lc
360
703
𝑋𝑐 = 70 − ( )
40 × 209.972
𝑋𝑐 = 69,806 𝑚
𝐿𝑠2
𝑌𝑐 = 6×𝑅𝑑
702
𝑌𝑐 =
6 × 209.97
𝑌𝑐 = 3,889 𝑚
𝑃 = 𝑌𝑐 − 𝑅𝑑 (1 − cos ∅𝑠 )
𝑃 = 3,889 − 209.97(1 − cos 9.515°)
𝑃 = 0,992 𝑚
𝐾 = 𝑋𝑐 − 𝑅𝑑 × sin 𝜃𝑠
𝐾 = 69.806 − 209.97 × sin 9.515°
𝐾 = 35,106 𝑚
(209.97 + 0,992)
𝐸𝑠 = − 209.97
cos 1⁄2 33.59
𝐸𝑠 = 10,47 𝑚
𝐿𝑡𝑜𝑡 = 𝐿𝑐 + (2 × 𝐿𝑠)
𝐿𝑡𝑜𝑡 = 53.25 + (2 × 70)
𝐿𝑡𝑜𝑡 = 193.25 𝑚
Kontrol perhitungan:
2 x Ts > L total
TS I SC ST CS
KIRI e=+8%
as
-2%
KANAN e=-8%
-2% -2%
0 8,95%
-2% 8,95% 0 -2%
TS z I SC
- Potongan I – I
Untuk Sta z :
x 2%
8%
Ls (2 8)% a= ?
2%
-
as
2% 2%
x 2%
2%
70 10% x
x 14m y
Ls = 70 m
Y = 2x
= 2 . 14
= 28 m
Maka Sta I :
Sta I = Sta TS + y
= Sta TS + 28 m
- Landai Maksimum
1 = (e + en) B
m Ls
= (0.08 + 0.02) 3.50
70
1 = 0.005
PERENCANAAN3.5GEOMETRIK
m 3.5 m JALAN RAYA 14
m
m = 200
8%
-2% -2%
-8%
3.5m 3.5m
0,105 × 80
𝑍=
√ 209.97
𝑍 = 0,57 𝑚
Dimana :
T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0,026 x Vr
T2 = Waktu kendaraan berada dijalur lawan, (detik) ∞ 6,56+0,048xVr
a = Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2,052+0,0036xVr
m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan
yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam)
𝑑2 = 231,3 𝑚
d 3 = antara 30 sampai 100 m
d 3 = 75 m
𝑑4 = 2⁄
3×𝑑2
𝑑4= 154,2 𝑚
Jd = d 1 + d 2 + d 3 + d 4
Jd = 553,7 m
Kebebasan samping yang tersedia (mo) = ½ (lebar pengawasan minimal - w)
= ½ (30-7)
= 11,5 m
Secara analitis :
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA 17
Berdasarkan jarak pandang henti :
Jh = 139,6 m
Lt = 263,185m, Jh < Lt
28,65 × 𝐽ℎ
𝐸 = 𝑅′ × (1 − cos × )
𝑅′
28,65 × 139,6
𝐸 = 206 ,97 × (1 − cos )
206 ,97
𝐸 = 12,41 𝑚
Berdasarkan jarak pandang menyiap :
Jd = 553,7 m
Lt = 263,185 m Jd > Lt
(28 ,65 × 𝐽𝑑 ) (𝐽𝑑 − 𝐿𝑡) (28,65 × 𝐽𝑑 )
𝐸 = 𝑅 ′ × (1 − cos ) + × sin
𝑅′ 2 𝑅′
(28,65 × 553,7) (553,7 − 263,185) (28,65 × 553,7)
𝐸 = 206,97 × (1 − cos )+ × sin
206,97 2 206.97
𝐸 = 258,06 𝑚
Kesimpulan :
o Kebebasan samping henti = 12,41 m
o Kebebasan samping menyiap = 258,06 m
o Kebebasan samping tersedia = 11,5 m
o Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang henti 7,9 m < 11,5 m
sehingga aman
o Kebebasan samping berdasarkan jarak pandang menyiap 258,06 m > 11,5 m
sehingga sebelum memasuki tikungan ( I ) perlu dipasang rambu dilarang
menyiap.
b. Tikungan II
Data Jalan Tikungan II yang bermedan Datar dari Daftar I Standar Perncanaan Geometrik
Jalan Raya didapat :
-Vrencana (Vr) = 80 Km/jam
-∆2 = 33.59°
-Emaks = 10%
-Jalan raya skunder (klas II B)
Direncanakan Tikungan I berbentuk Spiral-Spiral.
II
∆2
V2
R
127 (e fmax)
R : Jari-jari Lengkung minimum…………………… (m)
V2 : Kecepatan Rencana………………………… (km/jam)
e : Miring tikungan…………………………….. (%)
fm : Koefisin Gesekan Melintang.
Langkah Perhitungan :
- fmax = -0,00125 . V + 0,24
= -0,00125 . 80 + 0,24
= 0,14
V2
- Rmin
127 . (emax fmax)
80 2
127 . (0,1 0,14)
= 209,973 m
Kontrol:
V2
- Rmin
127 . (emax fmax)
80 2
209,973
127 . (0,1 0,14)
209.973 209,973 m
R > Rmin, maka dicari nilai e
Dd = 1432,4
𝑅𝑑
= 1432,4
310
= 4,62
𝑒𝑡𝑗𝑑 = 0,0895
𝑒𝑡𝑗𝑑 = 8,95%
Vr 80 km / jam
2 33,59 0
e 0,098 9,8%
R 209,97m didapat dari perhitungan :
Ls 70 m
en 2%
em ax 10%
∅𝑠 = ½ ∆2
= ½ 33,59 0
= 16,79 0
∆c = 0
Lc = 0
𝐿𝑠2
Yc = 6 ∙ 𝑅
122 ,997 2
=
6 ∙ 209 .97
= 12,008
𝐿𝑠 2
Xc = Ls - 40𝑅2
122 ,97 2
= 122,997 - 4 ∙ 209.97 2
= 122,82
K = Xc - R sin ∅𝑠
=122,82 – 209,97 sin 16,79
= 62,17
Ts = (R+P) tan ½ ∆2 + K
= (209,97+1,518) tan ½ 33,59 + 62,15
= 125,97
(𝑅+𝑃)
Ec = -R
𝑐𝑜𝑠½ ∆2
209,97+1,518
= – 209,97
𝑐𝑜𝑠½ 33,59
= 10,9
L total = 2Ls
= 2 x 122,997
= 245,994
- Diagram Superelevasi
Ts
9,8%
as
-2% -2%
-9,8%
KANAN
Ls Ls
-2% -9,8%
-2% -2% -2%
Untuk Sta z :
x 2% TS z I SC
Ls (2 8)%
-
x 2% 8%
2%
a= ?
70 10%
as
x 14m 2% 2%
2%
Y = 2x x
= 2 . 14 y
= 28 m Ls = 70 m
Maka Sta I :
Sta I = Sta TS + y
= 125,97 + 28
= 153,97
Landai Maksimum
1 (e en) B
m Ls
3.5 m 3.5 m
1 (0.098 0.02)3,5
m 70
1
0.0059
m
m =
8,95%
-2% -2%
-Perhitungan :
𝑏" = 𝑅𝑑 − √𝑅𝑑 2− 𝑃 2
0,105 × 80
𝑍=
√ 209,97
𝑍 = 0,57 𝑚
Dimana :
T1 = Waktu dalam (detik), ∞ 2.12 + 0,026 x Vr
T2 = Waktu kendaraan berada dijalur lawan, (detik) ∞ 6,56+0,048xVr
a = Percepatan rata-rata km/jm/dtk, (km/jm/dtk), ∞ 2,052+0,0036xVr
m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan
yang disiap, (biasanya diambil 10-15 km/jam)
Jd = d 1 + d 2 + d 3 + d 4
Jd = 553,7 m
Kebebasan samping yang tersedia (mo) = ½ (lebar pengawasan minimal - w)
= ½ (30-7)
= 11,5 m
Es=16,89m
Yc =12,008 m
Xc = 122,82 m
CS
K=62,17 m ST
TS R=209,97 m
CS ∅ = 16,78
5. Menentukan Stasionering
Data – data :
b. Stasionering Tikungan II
Sta TS = Sta I + (dI-II – Ts)
= Sta 60+682 + (485,02 – 125,97)
= Sta 61+041.05
Sta SC = Sta TS + Ls
= Sta 61+041.05 + 122,997
= Sta 61+164,02
Sta ST = Sta TS + Ltot
= Sta 61+041,05+245,994
= Sta 61+287,004
Sta C = Sta 61+588
232,3 229,9
g1 x100% 0,32%
1079 350
228,85 232,3
g2 x100% 0,67%
1588 1079
- Lengkung Vertikal
= 232,3 – 2,17
= 230,13
= 232,3 – 2,01
= 230,29
Elevasi Sumbu Jalan Sta 60+500 m
0,32
= 232,3 – (1079 – 500)
100
= 232,3 –1,85
= 230,25
Elevasi Sumbu Jalan Sta 60+550 m
0,32
= 232,3 – (1079 – 550)
100
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA 31
= 232,3 – 1,69
= 230,61
= 232,3 – 1,48
= 230,82
= 232,3 – 1,53
= 230,77
= 232,3 – 1,37
= 230,93
= 232,3 – 1,362
= 230,93
= 232,3 – 1,052
= 231,24
Elevasi Sumbu Jalan Sta 60+776,32 m
0,32
= 232,3 – (1079 – 776,32)
100
= 232,3 – 0,968
= 231,332
Elevasi Sumbu Jalan Sta 60+800 m
0,32
= 232,3 – (1079 – 800)
100
= 232,3 – 0,89
= 231,41
Elevasi Sumbu Jalan Sta 60+805,1 m
0,32
= 232,3 – (1079 – 805,1)
100
= 232,3 – 0,876
= 231,424
Elevasi Sumbu Jalan Sta 60+850 m
0,32
= 232,3 – (1079 – 850)
100
= 232,3 – 0,73
= 231,57
Elevasi Sumbu Jalan Sta 60+900 m
0,32
= 232,3 – (1079 – 900)
100
= 232,3 – 0,57
= 231,73
Elevasi Sumbu Jalan Sta 60+950 m
0,32
= 232,3 – (1079 – 950)
100
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA 33
= 232,3 – 0,412
= 231,88
= 232,3 – 0,25
= 232,05
= 232,3 – 0,12
= 232,28
= 232,3 – 0,0992
= 232,2008
A1 = g1 – g2
= 0,32 – (-0,67)
= 0,99 (Cembung)
𝐴 𝑥2
Y = 200 𝐿
0,99 𝑥 2
=
200 70
0,99 𝑥 2
= 200 70
𝑥2
= 14141 ,414
= 232,2008 – 0,0017
= 232,0063
1058−1048 2
= 232,2008 - 14141 ,414
= 232,2008 – 0,00707
= 232,00093
= 232,3 – 0,0352
= 231,948
= 231,948 – 0,00707
= 231,94
Elevasi sumbu jalan Sta 61+078 m
= 232,3– y
𝑥2
= 232,3 – 14141 ,414
1058−1078 2
= 232,3 - 14141 ,414
= 232,3 – 0,028
= 232,272
Elevasi garis tangen Sta 61+088 m
0,67
= 232,3 – (1088 – 1078)
100
= 232,3 – 0,067
= 232,233
Elevasi sumbu jalan Sta 61+088 m
= 232,233 – y
𝑥2
= 232,233 – 14141 ,414
1014−1088 2
= 232,233 - 14141 ,414
= 232,233 – 0,387
= 231,84
Elevasi garis tangen Sta 61+098 m
0,67
= 232,3 – (1098 – 1078)
100
= 232,3 – 0,134
= 232,166
Elevasi sumbu jalan Sta 61+098 m
= 232,166 – y
𝑥2
= 232,166 –
14141 ,414
1014−10982
= 232,166 - 14141,414
1014−1108 2
= 232,099 - 14141 ,414
= 232,099 – 0,62
= 231,479
= 232,3 – 0,48
= 231,82
= 232,3 – 0,817
= 231,48
Elevasi sumbu jalan Sta 61+250 m
0,67
= 232,3 – (1250 – 1078)
100
= 232,3 – 1,152
= 231,14
= 232,3 – 2,15
= 230,15
= 232,3 – 2,49
= 229,81
= 232,3 – 2,82
= 229,48
= 232,3 – 3,16
= 229,14
Elevasi sumbu jalan Sta 61+588 m
0,67
= 232,3 – (1588 – 1078)
100
= 232,3 – 3,417
= 228,885
Pada perhitungan volume galian dan timbunan digunakan metode penampang rata-rata dengan segmen area, dimana perhitunga n
luas galian dan timbunan menggunakan milimeter block dengan skala horizontal 1:100 dan vertikal 1:50. Berikut adalah tabel perhitunga n
volume galian dan timbunan.
STA 60 + 350
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 0,40 5,00 5,50 6,50 7,50 8,50 11,50 15,00 18,50 21,50 22,50 23,50 24,50 25,00 28,00 0,40 430,47 87,30 43,65
Y 3,80 1,63 1,63 0,95 0,95 1,60 1,80 1,95 1,80 1,60 0,95 0,95 1,63 1,63 3,10 3,80 343,17
STA 60 + 400
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 1,25 3,00 3,50 4,50 5,50 6,50 9,50 13,00 16,50 19,50 20,50 21,50 22,50 23,00 23,50 1,25 271,88 21,86 10,93
Y 2,30 1,40 1,40 0,75 0,75 1,40 1,60 1,75 1,60 1,40 0,75 0,75 1,40 1,40 1,55 2,30 250,01
STA 60 + 450
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 1,00 6,00 6,50 7,50 8,50 9,50 12,50 16,00 19,50 22,50 23,50 24,50 25,50 26,00 31,30 1,00 445,17 135,25 67,63
Y 4,30 1,30 1,30 0,75 0,75 1,30 1,50 1,65 1,50 1,30 0,75 0,75 1,30 1,30 3,70 4,30 309,92
STA 60 + 550
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 0,90 3,00 3,50 4,50 5,50 6,50 9,50 13,00 16,50 19,50 20,50 21,50 22,50 23,00 24,80 0,90 303,46 51,02 25,51
Y 2,75 1,40 1,40 0,80 0,80 1,40 1,50 1,60 1,50 1,50 0,80 0,80 1,40 1,40 2,30 2,75 252,44
STA 60 + 583,071
TIMBUNAN
A B C D E F G H I TOTAL 2A A
X 1,40 9,50 18,90 16,00 13,00 9,50 6,00 3,00 1,40 149,60 35,96 17,98
Y 1,25 1,00 0,75 2,01 2,25 2,30 2,25 2,01 1,25 113,64
STA 60 + 600
TIMBUNAN
A H G F E D C B A TOTAL 2A A
X 1,50 11,00 21,50 17,50 14,50 11,00 7,50 4,50 1,50 192,93
62,45 31,23
Y 0,80 0,65 0,50 2,40 2,60 2,70 2,60 2,40 0,80 130,48
STA 60 + 653,071
TIMBUNAN
A E H G F D C B A TOTAL 2A A
X 0,60 13,50 25,60 20,00 17,00 13,50 10,00 7,00 0,60 339,67
112,93 56,46
Y 0,55 0,75 1,00 3,65 3,75 3,90 3,75 3,65 0,55 226,74
STA 60 + 682
TIMBUNAN
A H G F E D C B A TOTAL 2A A
X 1,20 12,00 20,20 18,50 15,50 12,00 8,50 5,50 1,20 242,46
50,20 25,10
Y 0,60 1,35 1,90 2,70 2,95 3,05 2,95 2,70 0,60 192,26
STA 60 + 700
TIMBUNAN
A H G F E D C B A TOTAL 2A A
X 0,50 11,00 18,20 17,50 14,50 11,00 7,50 4,50 0,50 238,96
31,92 15,96
Y 0,90 1,85 3,00 2,80 2,95 3,10 2,95 2,80 0,90 207,05
STA 60 + 776,32
TIMBUNAN
A E H G F D C B A TOTAL 2A A
X 1,10 13,50 21,30 20,00 17,00 13,50 10,00 7,00 1,10 346,36
60,04 30,02
Y 0,75 2,05 2,60 3,60 3,75 3,85 3,75 3,60 0,75 286,33
STA 60 + 800
TIMBUNAN
A H G F E D C B A TOTAL 2A A
X 1,30 14,00 22,20 20,50 17,50 14,00 10,50 7,50 1,30 368,71
62,56 31,28
Y 0,75 2,05 2,80 3,70 3,80 3,95 3,80 3,70 0,75 306,15
STA 60 + 850
TIMBUNAN
A H G F E D C B A TOTAL 2A A
X 0,40 10,50 26,60 20,50 17,50 14,00 10,50 7,50 0,40 413,27
129,19 64,60
Y 0,70 1,05 1,35 4,25 4,50 4,60 4,50 4,25 0,70 284,08
STA 60 + 950
TIMBUNAN
A G H F E D C B A TOTAL 2A A
X 1,20 11,00 17,50 17,50 14,50 11,00 7,50 4,50 1,20 214,18
25,72 12,86
Y 0,90 1,85 2,51 2,51 2,70 2,80 2,70 2,51 0,90 188,46
STA 61 + 000
TIMBUNAN
A F E D C B A TOTAL 2A A
X 0,90 8,00 11,50 8,00 4,50 1,50 0,90 67,75
11,46 5,73
Y 1,00 1,25 2,95 1,05 2,95 1,30 1,00 56,30
GALIAN
A B C D E F A TOTAL 2A A
X 14,50 15,50 16,50 17,50 18,00 19,00 14,50 127,20
3,13 1,56
Y 1,30 0,95 0,95 1,25 1,25 1,75 1,30 124,08
STA 61 + 041,05
TIMBUNAN
A E H G F D C B A TOTAL 2A A
X 0,20 15,00 26,80 21,50 18,50 15,00 11,50 8,50 0,20 463,70
129,33 64,66
Y 0,50 1,35 2,01 4,50 4,65 4,70 4,65 4,50 0,50 334,37
STA 61 + 100
GALIAN
A B C D E F G A TOTAL 2A A
X 1,00 3,00 3,50 4,50 5,50 6,50 8,90 1,00 66,44
8,32 4,16
Y 2,80 1,90 1,90 1,30 1,30 1,90 2,01 2,80 58,12
TIMBUNAN
G F E D C B A G TOTAL 2A A
X 8,90 13,00 22,00 19,50 16,50 13,00 9,50 8,90 187,43
13,71 6,85
Y 2,01 1,65 0,75 1,90 2,05 2,15 2,05 2,01 173,73
STA 61 + 150
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 1,00 6,00 6,50 7,50 8,50 9,50 12,50 16,00 19,50 22,50 23,50 24,50 25,50 26,00 31,00 1,00 952,13 112,00 56,00
Y 5,00 1,05 1,05 0,45 0,45 1,05 1,25 1,35 1,25 1,05 24,50 0,45 1,05 1,05 3,50 5,00 840,13
STA 61 + 180
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 0,80 15,50 16,00 17,00 18,00 19,00 22,00 25,50 29,00 32,00 33,00 34,00 35,00 35,50 43,60 0,50 698,30
314,49 157,24
Y 7,75 0,85 0,85 0,25 0,25 0,85 1,03 1,15 1,03 0,85 0,25 0,25 0,85 0,85 5,15 7,05 383,81
STA 61 + 200
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 0,50 13,00 13,50 14,50 15,50 16,50 19,50 23,00 26,50 29,50 30,50 31,50 32,50 33,00 37,30 0,50 577,50
218,59 109,30
Y 7,25 0,95 0,95 0,30 0,30 0,95 1,15 1,25 1,15 0,95 0,30 0,30 0,95 0,95 2,95 7,25 358,91
STA 61 + 250
GALIAN
A B C D E F G H A TOTAL 2A A
X 1,30 4,00 4,50 5,50 6,50 7,50 10,50 13,00 1,30 86,88
15,29 7,65
Y 2,70 1,30 1,30 0,95 0,95 1,30 1,45 1,53 2,70 71,59
TIMBUNAN
E D C B A E TOTAL 2A A
X 13,00 21,90 20,50 17,50 14,00 13,00 119,09
2,91 1,45
Y 1,53 0,95 1,30 1,45 1,55 1,53 116,18
STA 61 + 300
TIMBUNAN
A F G E D C B A TOTAL 2A A
X 1,15 9,00 14,30 12,50 9,00 5,50 2,50 1,15 92,37
9,52 4,76
Y 0,90 1,45 1,75 1,75 1,85 1,75 1,60 0,90 82,85
GALIAN
G A B C D E F G TOTAL 2A A
X 14,30 15,50 17,50 18,50 19,50 20,00 20,90 14,30 194,26
6,38 3,19
Y 1,75 1,60 1,00 1,00 1,60 1,60 2,05 1,75 187,88
STA 61 + 350
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 0,80 3,00 3,50 4,50 5,50 6,50 9,50 13,00 16,50 19,50 20,50 19,50 22,50 23,00 29,00 0,80 392,60
138,41 69,21
Y 2,30 1,25 1,25 0,65 0,65 1,25 1,35 1,55 1,35 1,25 1,25 1,25 1,25 1,25 6,30 2,30 254,19
STA 61 + 450
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 1,30 4,00 4,50 5,50 6,50 7,50 10,50 14,00 16,50 20,50 21,50 22,50 23,50 24,00 25,90 1,30 277,05
52,62 26,31
Y 2,65 1,20 1,20 0,55 0,55 1,20 1,30 1,40 1,30 1,20 0,55 0,55 1,20 1,20 2,00 2,65 224,43
STA 61 + 500
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 0,70 3,00 3,50 4,50 5,50 6,50 9,50 13,00 16,50 19,50 20,50 21,50 22,50 23,00 24,20 0,70 253,41
37,43 18,72
Y 2,40 1,25 1,25 0,55 0,55 1,25 1,40 1,50 1,40 1,25 0,55 0,55 1,25 1,25 1,75 2,40 215,98
STA 61 + 550
GALIAN
A B C D E F G H I J K L M N O A TOTAL 2A A
X 1,15 3,00 3,50 4,50 5,50 6,50 8,50 12,00 15,50 18,50 19,50 20,50 21,50 22,00 23,00 1,15 252,20
29,73 14,86
Y 2,25 1,30 1,30 0,70 0,70 1,30 1,50 1,60 1,50 1,30 0,70 0,70 1,30 1,30 1,80 2,25 222,47
TIMBUNAN
A D C B A TOTAL 2A A
X 12,50 19,30 19,00 16,00 12,50 80,83
0,96 0,48
Y 1,40 1,00 1,10 1,30 1,40 79,87
) )
4.1 Kesimpulan
1. Jalan Rencana merupakan jalan raya skunder dengan spesifikasi jalan kelas IIB, lebar
a. Pada 1 PI direncanakan jenis tikungan Spiral – Circle – Spiral (S-CS) dengan jari
4.2 Saran
panduan dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga atau dari panduan – panduan lain
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Perencanaan Geometri Jalan Raya.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat terselesaikan kerena
adanya bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapakan terima kasih kepada
:
1. Bapak H. Herianto, MT selaku dosen mata kuliah Perencanaan Geometri Jalan Raya;
2. rekan-rekan penyusun yang telah memberikan bantuan, khususnya Saudara Jamalud in,
baik berupa ide, waktu maupun tenaga demi terselesaikan makalah ini;
3. semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Allah swt. memberikan balasan yang berlipat ganda.