Seluruh Pasar Tradisional di Yogya

Ditargetkan Terapkan QR Code

YOGYA, KRJOGJA.com - Seluruh pasar tradisional di Kota Yogya ditargetkan mampu
menerapkan sistem QR Code atau kode respons cepat pada tahun 2019. Hingga akhir tahun ini,
sudah terdapat 10 pasar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogya Maryustion Tonang, menjelaskan
sistem QR Code tersebut tidak sekadar menjaga transparansi pedagang dalam membayarkan
retribusi. ”Selain transparan, ternyata tingkat kedisiplinan pedagang juga meningkat. Setidaknya
para pedagang mampu membayar retribusi tepat waktu,” tandasnya.

Sistem pembayaran retribusi dengan QR Code diawali di lima pasar tradisional. Masing-masing
Pasar Aneka Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTHY), Pasar Ngasem, Pasar Talok,
Pasar Gedongkuning, dan Pasar Karangwaru. Setelah mendapat respons positif, dilanjutkan di
lima pasar lain di antaranya Pasar Pathuk, Pasar Pujokusuman, Pasar Sanggrahan, dan Pasar
Karangkajen. Melalui sistem tersebut, petugas juru pungut kini tinggal membawa telepon
genggam yang sudah dilengkapi aplikasi pemindai kode. Selanjutnya, pedagang yang hendak
membayar retribusi cukup menunjukkan kode yang ada di tiap buku retribusinya.

”Masing-masing pasar sudah ada layar monitor untuk menunjukkan siapa saja yang sudah
membayar retribusi dan belum. Bagi yang terlambat, dikenai denda sebesar dua persen dari nilai
retribusinya. Ini yang membuat pedagang semakin disiplin,” urai Maryustion.

Dari total belasan ribu pedagang yang tersebar di 30 pasar tradisional, penerimaan retribusinya
mencapai Rp 15,6 miliar pertahun. Seluruh pendapatan retribusi itu pun dikembalikan ke
pedagang dalam bentuk perbaikan pelayanan pasar tradisional.

Maryustion menambahkan, meski sudah ada 10 pasar tradisional yang menerapkan QR Code,
namun hanya tersisa 18 pasar yang retribusinya masih dibayarkan manual. Sedangkan dua pasar
lain, yakni Pasar Beringharjo dan Pasar Demangan, pembayaran retribusinya menggunakan e-
money sehingga jauh lebih efektif. (Dhi)