Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PASCA SARJANA
Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281
Telp. +62274-550836 (front office), Hunting +62274-586168, Psw. 229;
285; & 367
Fax. +62274-520326 Website : http://pps.uny.ac.id

Lembar Jawaban Ujian Akhir

Nama : Husnul Arif


NIM : 17719251016
Prodi/Konsentrasi : Pend. Ekonomi S2 / Pend. Akuntansi S2
Mata Kuliah / Kode : Akuntansi Biaya
SKS : 2 SKS
Semester :2
Dosen : Prof. Sukirno, M.Si., Ph.D.

Petunjuk:
Kerjakanlah perintah soal berikut ini dan kirimkan hasilnya paling lambat tanggal 20
Mei 2018 jam 24.00 WIB ke email sukirno@uny.ac.id. Keterlambatan pengiriman
jawaban dianggap tidak mengikuti UAS.

1. Baldrige has developed seven criteria for measuring performance excellence of an


institution. Explain and list the references you used!
Jawab :

Tujuh kriteria untuk mengukur keunggulan kinerja atau disebut dengan Seven Criteria for
measuring Performance Excellence pertama kali dicetuskan oleh Komite Malcolm Baldrige
pada tahun 1989(1). Malcom Baldride merupakan mantan Menteri Perdagangan AS. Tujuh
kriteria ini dianggap sangat berperan menentukan kemajuan dari suatu organisasi baik bisnis
maupun publik.
Kriteria Baldrige memiliki nilai-nilai dan konsep inti yang berperan sebagai fondasi untuk
mengintegrasikan kinerja untama dan persyaratan operasional dalam orientasi hasil yang
menciptakan dasar untuk tindakan, umpan balik, dan kesuksesan yang sedang berlangsung(2),
nilai-nilai dan konsep inti tersebut adalah:
1. Perspektif sistem
2. Kepemimpinan visioner
3. Keunggulan yang berfokus pada konsumen
4. Menilai orang
5. Pembelajaran dan kelincahan organisasi
6. Fokus pada kesuksesan
7. Mengelola inovasi
8. Manajemen berdasarkan fakta
9. Tanggungjawab sosial dan kesehatan masyarakat
10. Etika dan transparansi
11. Memberikan nilai dan hasil

Tujuh kriteria Baldrige sangat beradaptasi dan dapat digunakan pada organisasi apa saja.
Contohnya diterapkan dalam sebuah lembaga kesehatan. Hal ini dapat terjadi karena kriteria
perawatan mendorong anda untuk menggunakan pendekatan kreatif, adaptif, dan fleksibel yang
akan menumbuhkan peningkatan bertahap dan terobosan melalui inovasi(3). Hal ini juga
dikarenakan Baldrige memiliki tujuan yang sangat simple, tak perduli seberapa besar
organisasi itu, Baldrige akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab seperti
“Is your Organization doing as well as it could ? how do you know ? what and how should
your organizatioan improve or change ?”
Di Indonesia sendiri pendekatan pengukuran keunggulan kinerja ini telah diterapkan. Para
pengelola kualitas dan pengelola kinerja dari sejumlah BUMN bertekad membentuk satu
organiasi yang merupakan wahana untuk membangun sinergi, komunikasi dan pembelajaran
bagi elemen-elemen BUMN dalam rangka pengingkatan kinerja dan daya saing BUMN telah
membentuk Forum Ekselen BUMN (FEB) pada tahun 2007(4).
Tujuh kriteria pengukuran keunggulan kinerja Baldrige tersebut antara lain:

1. Leadership
Kriteria ini merupakan arah dan cara pandang, serta nilai-nilai yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin senior dalam suatu organisasi(5). Pemimpin senior harus mengarahkan
organisasi serta mengarahkan bagaimana untuk menjalankan tanggungjawab kepada publik(6).
Kriteria ini akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang akan menggambarkan bagaimana
tidakan seorang pimpinan senior perusahaan dalam memandu dan memelihara perusahaannya,
menentukan visi, budaya dan sasaran kinerja perusahaan(7).

2. Strategic Planning
Kriteria ini berbicara mengenai bagaimana sebuah organisasi dalam merencanakan
strateginya. Sebuah organisasi harus sudah membuat arah strategi dan sudah menentukan key
action plan-nya. Tidak hanya pada saat perencanaan, kriteria ini juga akan menanyakan
bagaimana perusahaan mengimplementasikan dari perencanaan yang telah ditetapkan(8).
Sebuah perusahaan akan diberikan beberapa pertanyaan mengenai perencanaan strategi
yang dilakukan, pengimplementasian strategi yang direncakan, bagaimana perusahaan
mengelola sumber dayanya, bagaimana cara perusahaan dalam mengukur kinerjanya sendiri,
dan bagaimana sebuah rencana strategis dapat disesuaikan ketika lingkungan perusahaan
mengalami perubahan. Pertanyaan-pertanyan tersebut misalya, “Apakah isi dari strategi sudah
dapat merespon dinamika perubahan lingkungan bisnis?, Apa strategi yang telah dirumuskan
oleh perusahaan anda saat ini, Apakah karyawan sudah mengetahui apa yang menjadi peta
strateginya?”(9)

3. Customer and Market Focus


Organisasi harus memutuskan kebutuhan serta ekspektasi pasar dan pelanggan,
membangun hubungan baik dengan pelanggan, dan memuaskan pelanggan untuk menjaganya.
Kriteria ini menitik beratkan pada kepuasan pelanggan. Pertanyaan-pertanyaan mengenai
produk dan layanan akan dilontarkan untuk mengukur kinerja suatu organisasi. Misalnya saja
seperti, “Apakah produk dan layanan oleh organisasi anda sudah baik dan memuaskan?,
Apakah produk atau layanan yang dibentangkan oleh kantor anda selalu inovatif dan update?,
Apakah produk dan layanan anda dapat memuaskan pelanggan ?”(10).

4. Measurement, Analysis, and Knowledge Management


Kriteria ini merupakan aspek utama dari Tujuh Kriteria Pengukuran Keunggulan Kinerja
Baldrige. Kriteria ini menanyakan kepada sebuah organisasi bagaimana mereka memilih dan
menggunakan data informasi untuk pengukuran, analisis, dan pembahasan kinerja dalam
mendukung perencanaan perusahaan serta peningkatan kinerjanya(11).
Cara organisasi memastikan kualitas dan ketersediaan data, informasi, software dan
hardware untu karyawan, supplier, mitra, dan konsumen baik dalam keadaan normal maupun
darurat juga ikut ditanyakan. Pertanyaan tersebut misanya seperti, “Apakah para pemimpin
sudah memiliki key performance indicators yang jelas dan terukur?, Apakah key indicators itu
selalu dievaluasi”(12). Dengan adanya indikator yang jelas dalam mengelola kinerja
merupakan salah satu tanda adanya performance-based culture yang kuat dalam suatu
organisasi.

5. Workforce Focus
Kriteria ini memeriksa apakah organisasi sudah membangun potensi dan kemampuan
karyawannya sesuai dengan tujuan organisasi. Dengan kata lain, kritertia ini ingin melihat
bagaimana cara suatu organisasi dalam mengembangkan mutu SDM-nya. Pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan misalnya, “How do you foster an organizational culture thah is
characterized by open communication, high performance, and an engaged workforce?, How
do you determine the key drivers of workforce engagement?, How do you assess workforce
engagement?”(13).

6. Process Management
Kriteria in mengukur bagaimana sebuah organisasi membuat dan mengelola proses
kerjanya. Secara lebih detil, kriteria ini menanyakan bagaimana bentuk organisasi, bagaimana
mengelolanya, bagaimana meningkatkanya, dan inovasinya. Kriteria ini meningkatkan
fektifitas operasional untuk memberikan pelayanan yang baik untuk pelanggan demi
kesuksesan perusahaan(14).

7. Result
Kriteria terakhir ini bertujuan untuk melihat bagaimana hasil akhir dari sebuah organisasi
apakah semakin kompetitif, efektif dan baik kinerjanya. Kriteria ini merupakan tujuan dari
setiap organisasi. Kriteria ini akan menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu
organisasi(15).

Indonesia Quality Award menjelaskan manfaat penggunaan Baldrige dapat


memberdayakan sebuah organisasi. Untuk mencapai tujuan, memperbaiki hasil dan lebih
kompetitif dilakukan dengan menyelaraskan perencanaan, proses, keputusan, pegawai,
tindakan dan hasil(16).
Dalam bukunya Prof. Dr. Vincent Gazpers, CMQOE, CQE, CQA, SSMBB, CFPIM,
mendesain implementasi sistem kerja Metode Malcolm Baldrige Criteria for Performance
Exellence (MBCfPE) menjadi suatu bagan.

Daftar Referensi :
(1)
www.rajapresentasi.com
Baldrige Excellence Framework, Healthcare. 2017
www.nist.gov/baldridge Baldrige Excellence Framework, Healthcare. 2017. (2) (3) (6) (13) (14)
www.feb.or.id (4)
www.weha.web.id (5)
www.baldrigeindonesia.blogspot.co.id (7) (8) (11)
www.budhis.wordpress.com (9) (10) (12) (15)
Indonesia Quality Award Foundation. 2013. Kriteria Kinerja Ekselen 2013-2014. Yayasan
Indonesia Quality Award Jakarta.(16)
Gaspersz, V., 2011. Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence Contoh Aplikasi
Pemenang Malcolm Baldrige Award. Bogor, Vinchristo Publication (17)

2. The six sigma business score card was developed to monitor growth and profitability of an
institution. What indicators and references will you use to measure the ten Business
Performance Indicators (BPIn) in education institutions?
3. There are variety of methodes to Kanban, one of them is a change management method
comprises of five principles. Explain the five principles implementation in education site!
4. Find an empirical article on just in time accounting or IT adoption in accounting using
quantitative approach (testing hypothesis) and it has detail instruments. Explain how did
the researchcer measure resarch variables, and explain weaknesses of the article and its
possibility if it is replicated in education institution in Indonesia!

GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai