Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Tiga fungsi utama spinal adalah untuk pergerakan, untuk membawa beban, dan untuk
melindungi stuktur saraf. Komponen yang bertanggungjawab terhadap fungsi dan struktur spinal
disebut sistem spinal. Pergerakan pada spinal ditentukan dari bentuk strukturnya, misalnya
anatomi dan control neurologiknya. Pergerakan ini terbatas untuk mencegah adanya kerusakan
neurilogik dan untuk mencegah deformitas. Dengan kata lain, tulang belakang harus stabil,
sebagaimana didefinisikan oleh White dan Punjabi (1990):
Stabilitas klinikal tulang belakang adlah kemampuan tulang belakang dengan beban fisiologik
untuk membatasi pola displesmen supaya tidak merusak atau mengiritasi korda spinalis atau
akar saraf, serta untuk mencegah deformitas yang menyebabkan kelumpuhan atau nyeri
dikarenakan perubahan structural.
Bagaimana stabilitas itu didapatkan? Ada beberapa model dan teori yang ada, tapi yang
diutarakan oleh Punjabi (1992) sesuai logika dan berintegrasi baik dengan komponen berbeda
dari sistem spinal. Pada model ini, sistem spinal terdiri dari tiga subsistem:
Semakin ke arah kaudal, lebar dan kedalaman corpus vertebra juga makin bertambah
ukurannya dan perubahan ini sesuai dengan pertambahan kekuatan dan beban.
Perubahan ukuran ini merupakan adaptasi mekanikal. Kekuatan juga berhubungan
dengan isi mineral tulang pada tulang belakang.
Arsitektur internal dari tulang corpus vertebra yang rawan berbentuk trabecular
horizontal dan vertical. Trabecular horizontal mencegah dinding sekitar jatuh ketika
ada tekanan yang besar (catat bahwa hilangnya trabecular horizontal pada
osteoporosis berujung pada menurunnya kekakuan corpus vertebra). Trabecular
vertical membantu trasmisi tekanan dari permukaan superior ke permukaan inferior
dari korpus (catat bahwa fraktur kompresi terjadi pada ujung penampang)
Pada potongan sagittal, tulang belakang berbentuk S. vertebral servikal dan lumbal
dari posterior berbentuk konkaf (lordosis), dimana vertebral thorakal berbentuk
konkaf dari anterior (kifosis). Kurvatura ini memberikan keuntungan biomekanikal
bagi tubuh. Pertama, bentuk S memastikan bahwa massa tubuh disalurkan menjauh
dari sumbu sentral rotasi. Mempertahankan keseimbangan menjadi lebih mudah (ini
telah dibandingkan dengan tightrope walking. Kedua, kurvatura ini memberikan
kemampuan shock-absorbing, sebagaimana mereka berubah saat berjalan ataupun
berlari. Ketiga, gabungan lumbal membengkok dan rotasi pelvik membantu dalam
berjalan. Sebagai tambahan, rotasi pelvis tergantung pada rotasi vertebral lumbalis
saat berjaan. Penggabungan vertebral lumbalis menyebabkan perupataran vertebral
lumbalis terjadi setiap ada pembengkokan lateral vertebra lumbalis.