Golongan : Sulfonilurea
Obat :
Glibenklamid ; Dosis : 2.5-5mg perhari. Start pada 1.25 mg untuk pasien yang rentan
terhadap hipoglikemik, Maksimal : 15-20mg perhari ; Aturan pakai : Diminum bersama
makan
Glikazid ; Dosis : Awal 40-80mg perhari ; Maksimal : 320mg perhari, untuk dosis > 160mg
dapat diberikan dalam dosis terbagi, untuk sediaan Modified Release (MR) formulation dapat
diberikan dalam dosis 30-120mg sekali sehari ; Aturan pakai : Diminum bersama makan.
Glimepirid ; Dosis awal 1mg perhari titrasi dosis menurut respons pasien kelipatan 1mg
dalam interval 1-2 minggu ; Maksimal : 6-8mg perhari ; Aturan pakai : Diminum sebelum
makan pertama (sarapan pagi)
Glipizid ; Dosis awal 1mg perhari ; Maksimal 20mg perhari, Untuk dosis > 15mg diberikan
dalam dosis terbagi
Glikuidon ; Dosis awal 15mg perhari, dapat ditingkatkan menjadi 45-60mg perhari dalam 2-3
dosis terbagi ; Maksimal dosis : 120mg perhari ; Aturan pakai : Diminum bersama makan
Tolazamid ; Dosis awal 100mg 1-2 kali sehari, Dosis pemeliharaan : 100-300mg perhari
dalam dosis terbagi ; Dosis Maksimal : 500mg perhari
Tolbutamid ; 1-2g perhari dalam dosis terbagi, Dosis pemeliharaan : 0.25-2g perhari,
Maksimal : 3g perhari
Golongan : Biguanid
Obat :
Buformin ; Dosis : 50mg 3 kali sehari, Maksimal dosis : 300mg perhari
Metformin ; Dosis awal 500mg perhari selama 1 minggu, dilanjutkan dengan dosis 500mg 2
kali sehari pada minggu berikutnya, hingga dosis 500mg perhari ; Atau dengan dosis awal
850mg 2-3 kali sehari, Dosis maksimal : 2-3g perhari ; Aturan pakai : Minum bersama
makanan
Obat :
Acarbose ; Dosis awal : 50mg perhari, dapat ditingkatkan menjadi 50mg 3 kali sehari, dan
jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan lagi menjadi 100mg 3 kali sehari, Maksimal dosis :
200mg 3 kali sehari
Voglibose ; Dosis awal 0.2mg 3 kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 0.3mg perhari
Golongan : Meglitinid
Mekanisme kerja : Merangsang produksi insulin lebih kuat di pancreas akan tetapi tidak
dapat terus menerus
Obat :
Nateglinid ; Dosis awal : 120mg 3 kali sehari, Dosis maksimal : 180mg 3 kali sehari ; Aturan
pakai : Diminum 1-30 menit sebelum makan
Repaglinid ; Dosis awal : 500mcg, dapat ditingkatkan tergantung pada repons pasien dalam
interval 1-2 minggu, Maksimal dosis : 16mg perhari. Untuk penggunaan dosis > 4mg, dapat
diberikan dalam dosis terbagi, Aturan pakai : Diminum sebelum makan, atau 15 menit
sebelum makan
Golongan : Thiazolidindion
Obat :
Pioglitazon ; Dapat dimulai dengan dosis 15 atau 30mg sekali sehari, Maksimal dosis : 45mg
perhari, Aturan pakai : Dengan atau tanpa makanan
Rosiglitazon ; Dosis : 4 mg sehari, dan dapat ditingkatkan sampai dengan 8 mg perhari dalam
1-2 dosis terbagi setelah 8-12 minggu pemakaian (di kombinasikan dengan insulin) atau 12
minggu (di kombinasikan dengan metformin), Aturan pakai : Dengan atau tanpa makanan.
Carbamazepine adalah suatu agonis reseptor GABA, derivat iminostilbene yang secara
kimiawi berhubungan dengan trisiklik antidepresan. Obat ini bekerja dengan cara
menurunkan impuls saraf yang menyebabkan kejang dan nyeri. Secara struktur
carbamazepine mirip dengan fenitoin
Sinonim: Carbamazepine
Nama kimia: 5-carbamoyl-5H-dibenz[b,f]azepine atau 5H-Dibenz[b,f]azepine-5-
carboxamide
Carbamazepine ditemukan pada tahun 1953, dan dipasarkan pertama kali pada tahun 1962.
Carbamazepine berupa bubuk berbentuk kristal putih hingga berwarna agak kekuningan atau
keabu-abuan, hampir tidak berbau, tanpa rasa, atau dapat sedikit pahit. Bersifat lipofilik, tidak
larut dalam air biasa dan eter, namun larut dalam alkohol, aseton, karbon tetraklorida,
kloroform, dimetilformamid dioksan dan propilen glikol
Obat ini digunakan sebagai first-line therapy untuk epilepsi, umumnya tipe lobus temporal,
dan trigeminal neuralgia. Efek terapi yang diberikan adalah anti kejang, baik yang bersifat
grand mal, psikomotor, atau fokal, dan anti nyeri spesifik. [1-9]
Perihal Deskripsi
Kelas Anti Epilepsi─Anti Konvulsi [1,2]
Sub-kelas Nil [1,2]
Akses Resep dokter [3]
Wanita hamil Kategori D [4,5]
Wanita
Ekskresi kedalam air susu ibu [6]
menyusui
Anak-anak Bilamana perlu dan sesuai aturan
Infant Bilamana perlu dan sesuai aturana
FDA Black Box WarningCongenital malformationToxic Epidermal Necrolysis;
sindrom Steven Johnson [6]
Dosis carbamazepine bergantung pada indikasi penggunaannya Obat ini bisa digunakan pada
epilepsi dan trigeminal neuralgia. [4]
Epilepsi
Farmakodinamik
Kerja Carbamazepine secara biokimiawi diketahui dengan cara menghambat arus voltage-
dependent ion Natrium melalui dua mekanisme:
1. Secara sederhana menghambat kanal ion Natrium agar tidak mencapai status istirahat
pada membran potensial yang dihiperpolarisasi. Namun, efek hambatan ini akan
dipercepat ketika potensial membran “istirahat” di depolarisasikan. Proses
penghambatan ini berhubungan erat dengan penggantian kurva non-aktivasi status
stabil dalam arah yang terhiperpolarisasi [8, 34]
2. Carbamazepine menghambat arus ion Natrium secara aktif, atau bergantungan. Efek
hambatan akan lebih kuat ketika membran sel secara repetitif didepolarisasikan pada
tingkat frekuensi yang tinggi
Dengan mekanisme tersebut diatas, diperkirakan sebagai kunci utama potensi obat untuk
menghambat aktivitas serangan epileptik. Untuk mengatasi kejang, diperkirakan obat ini
bekerja dengan menurunkan respon polisinaptik, dan menghambat potensiasi post-tetanik
Selanjutnya, dengan menekan reflek potensial pada thalamus, bulbar, polisinaptik, dan
linguomandibular, maka nyeri yang ditimbulkan akibat stimulasi saraf-saraf pada tempat
tersebut, mampu dihilangkan meski rasa sakit berintensitas tinggi sekalipun.
Efektivitas obat dalam mengatasi neuralgia adalah sebagai hasil dari penurunan transmisi
sinaptik excitatory dalam nukleus spinal trigeminalis. Dengan demikian akan terjadi
peningkatan waktu laten dari respon neuron trigeminal, dan menurunkan jumlah pengeluaran
neuron. Metabolit utama obat memiliki aktivitas anti neuralgia. Mekanisme kerja obat
sebagai tersebut diatas, diketahui dari hasil penelitian pada hewan percobaan.
Carbamazepine secara kimiawi tidak berhubungan dengan obat anti konvulsan lainnya, atau
obat penghilang nyeri lainnya untuk mengatasi trigeminal neuralgia. Efek anti-diuretik obat
merupakan konsekuensi dari pengurangan konsentrasi hormon anti-diuretik dalam plasma
darah.
Farmakokinetik
Farmakokinetik carbamazepine meliputi absorpsi yang cukup baik per oral, hingga
distribusinya yang melibatkan protein plasma
Absorpsi
Meski agak lambat, namun penyerapan obat sangat baik setelah dikonsumsi per oral.
Bioavailabilitas tablet extended-release adalah 89%. Konsentrasi puncak dalam plasma darah
terjadi dalam waktu 4─12 jam setelah konsumsi per oral, namun dapat mencapai hingga 24
jam dalam keadaan overdosis
Distribusi
Carbamazepine berikatan dengan plasma protein sebesar 76%. Obat ini dapat menembus
sawar otak dan plasenta, dan bisa terakumulasi dalam jaringan fetus. Distribusi obat juga bisa
ke dalam air susu ibu dengan konsentrasi sebesar 60% dari kadar plasma maternal.
Carbamazepine juga mencapai cairan serebrospinal dengan konsentrasi sekitar 15% dari
konsentrasi dalam serum darah.
Volume distribusi obat adalah sekitar 0,79─1,4 L/kgBB, yang dapat meningkat pada
pengobatan jangka panjang hingga mencapai kisaran 0,96─2,07 L/kgBB.
Metabolisme
Waktu paruh carbamazepine adalah sekitar 30 jam, kisaran 18─60 jam ketika obat diberikan
sebagai dosis tunggal. Namun, setelah diberikan dosis berulang, atau pemberian jangka
panjang, waktu paruh akan memendek menjadi sekitar 15 jam saja, dengan kisaran 10─35
jam. Hal ini terjadi karena Carbamazepine merupakan obat yang memiliki efek induksi kuat
terhadap enzim hepar. Waktu paruh pada anak-anak adalah lebih pendek daripada waktu
paruh pada orang dewasa
Eliminasi
Sekitar 72% dosis yang masuk per oral akan diekskresikan kedalam urine, dan sekitar 28%
dieliminasi kedalam feses. Hanya sekitar 1─3% dari dosis total yang masuk kedalam tubuh
diekskresikan kedalam urine dengan bentuk yang tidak berubah. [1, 4, 7, 35]
Resistensi
Mekanisme resistensi penyakit epilepsi terhadap obat antikonvulsan adalah kompleks, dan
bersifat multi faktorial. Banyak kasus penderita epilepsi kronis mengalami resisten terhadap
obat ini. Hal tersebut disebabkan oleh kehilangan sensitivitas obat pada kanal ion Natrium,
yang diteliti sebagai mekanisme permulaan, yang mendasari perkembangan resistensi. Selain
itu, resistensi penyakit epilepsi terhadap Carbamazepine berhubungan erat dengan faktor
risiko, seperti genetik, usia penderita, etiologi penyakit epilepsi [8, 21]
Pengawasan klinis pada penggunaan carbamazepine dilakukan dalam upaya mendeteksi dini
efek samping yang mungkin timbul pada pasien, terutama yang memiliki risiko tinggi,
misalnya:
Selain itu juga dapat dilakukan pemeriksaan total kolesterol, LDL, dan HDL, karena adanya
laporan dari hasil penelitian prospektif yang menemukan adanya dyslipidemia setelah
penggunaan carbamazepine, walau dikomentari juga bahwa pasien-pasien yang menjalani
terapi carbamazepine telah meningkat kadar kolesterolnya sebelumnya. [22, 23]
Formulasi Karbamazepin
Oleh dr. Riawati Jahja
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan dan kekuatan carbamazepine yang tersedia adalah tablet 200 mg dan sirup
100 mg/5 ml.
Untuk mengobati trigeminal neuralgia, dosis carbamazepine adalah: Dosis Awal: 100 mg oral
dua kali sehari (immediate atau extended release) atau 50 mg oral 4 kali sehari (suspensi). ...
Dosis maksimal: 1200 mg/hari.
Carbamazepine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengontrol kejang. Obat
ini termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai anticonvulsant atau obat antiepilepsi.
Selain itu, obat ini dapat juga digunakan untuk mengobati kondisi mental atau suasana hati
tertentu seperti gangguan bipolar. Carbamazepine juga digunakan untuk meredakan jenis
sakit saraf tertentu seperti trigeminal neuralgia.
Carbamazepine bekerja dengan mengurangi penyebaran aktivitas kejang pada otak dan
mengembalikan keseimbangan normal aktivitas saraf.
Baca aturan pakai yang diberikan oleh apoteker Anda sebelum menggunakan
Carbamazepine. Apabila Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan pada dokter atau apoteker
Anda. Beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi obat carbamazepine
adalah:
Dosis berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan respon pada pengobatan. Untuk mengurangi
efek samping, dokter Anda mungkin akan mengarahkan Anda untuk memulai pengobatan
dalam dosis rendah dan secara bertahap meningkatkan dosis Anda. Ikuti anjuran dokter.
Hindari konsumsi grapefruit atau jus grapefruit saat menggunakan obat ini kecuali bila
dokter Anda berkata itu aman untuk dilakukan. Grapefruit dapat meningkatkan
kemungkinan efek samping dengan obat ini. Tanya dokter atau apoteker Anda untuk
informasi lebih lanjut.
Gunakan obat ini dengan rutin untuk hasil terbaik. Untuk membantu Anda mengingat
minum pada waktu yang sama setiap hari.
Jangan hentikan pengobatan tanpa konsultasi dengan dokter. Beberapa kondisi (seperti
kejang) dapat menjadi lebih parah saat pengobatan dihentikan. Dosis Anda mungkin perlu
dikurangi secara bertahap.
Beritahu dokter Anda apabila kondisi tidak membaik atau apabila menjadi lebih parah.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat
yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini
mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan
pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari
jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak
diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal
mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Dosis
Dosis awal: 200 mg oral dua kali sehari (immediate dan extended release) atau 100 mg oral 4
kali sehari (suspensi).
Dosis lanjutan: 800-1200 mg/hari.
Dosis maksimal : 1200 mg/hari. Namun, dosis hingga 1600 mg/hari telah digunakan pada
kasus-kasus yang jarang terjadi.
Dosis Awal: 100 mg oral dua kali sehari (immediate atau extended release) atau 50 mg oral 4
kali sehari (suspensi).
Dosis lanjutan: 400-800 mg/hari.
Dosis maksimal: 1200 mg/hari.
Dosis awal: 200 mg oral dalam bentuk tablet atau kapsul setiap 12 jam atau 100 mg solusi
oral 4 kali sehari.
Dosis lanjutan: hingga 1200 mg per hari dalam 3-4 dosis mungkin diperlukan untuk
mempertahankan tingkat plasma pada kisaran terapi.
Dosis awal: 100mg oral dalam bentuk tablet tiap 12 jam atau 50mg solusi oral 4 kali sehari.
Dosis lanjutan: 600-1200 mg sehari dalam 3-4 dosis mungkin diperlukan untuk
mempertahankan tingkat plasma pada kisaran terapi.
Untuk epilepsi pada anak yang berusia kurang dari 6 tahun, dosis carbamazepine
adalah:
Dosis awal: 10-20 mg/hari oral dalam 2-3 dosis (tablet) atau 4 dosis (suspensi).
Dosis maksimal: 35 mg/hari.
Untuk epilepsi pada anak yang berusia 6-12 tahun, dosis carbamazepine adalah:
Dosis awal: 100 mg oral 2 kali sehari (tablet immediate atau extended release) atau 50 mg
oral 4 kali sehari (suspense).
Dosis lanjutan: 400-800 mg/hari
Dosis maksimal: 1000 mg/hari
Untuk epilepsi pada anak yang lebih dari 12 tahun, dosis carbamazepine adalah:
Dosis awal: 200 mg oral dua kali sehari (immediate atau extended release) atau 100 mg oral
4 kali sehari (suspensi).
Dosis lanjutan: 800-1200 mg/hari.
Dosis maksimal: 100 mg pada anak-anak usia 12-15 tahun dan 1200 mg pada pasien >15
tahun. Dosis hingga 1600 mg/ hari telah digunakan pada kasus-kasus yang jarang terjadi.
Efek Samping
Efek samping apa yang dapat dialami karena Carbamazepine?
Pusing
Mengantuk
Mual dan muntah
Mulut kering
Lidah membengkak
Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping
yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping
tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami efek samping serius seperti:
Demam, perasaan lelah, keletihan, kebingungan, warna kulit pucat, kepala terasa ringan,
sulit bernapas.
Mudah lebam, pendarahan yang tidak biasa (hidung, mulut, vagina, atau rectum), bintik-
bintik ungu atau merah di bawah kulit.
Detak jantung yang lambat, cepat, atau berdegup
Kebingungan, masalah pada penglihatan, dan halusinasi.
Mual, sakit pada bagian atas perut, gatal, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap,
feses berwarna pucat, dan penyakit kuning.
Buang air kecil lebih sedikit, atau tidak sama sekali.
Pembengkakan, kenaikan berat badan yang cepat.
Masalah dengan kuku jari tangan atau kaki.
Reaksi kulit yang parah, demam, sakit tenggorokan, pembengkakan pada wajah atau lidah,
perasaan terbakar pada mata, sakit kulit, diikuti dengan ruam berwarna merah atau ungu
yang menyebar dan menyebabkan luka melepuh dan kulit mengelupas.
Jangan gunakan obat ini apabila Anda riwayat supresi tulang sumsum, atau apabila Anda
memiliki alergi terhadap Carbamazepine atau terhadap antidepresan seperti amitriptyline,
desipramine, doxepin, imipramine, atau nortriptyline.
Carbamazepine dapat menyebabkan ruam kulit yang fatal khususnya pada orang Asia. Dokter
Anda mungkin akan merekomendasikan tes darah sebelum memulai pengobatan untuk
mengetahui risiko Anda.
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunan obat ini pada ibu hamil atau
menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi
manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko
kehamilan kategori D menurut US Food and Drugs Administration (FDA)
A = Tidak berisiko
B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C = Mungkin berisiko
D = Ada bukti positif dari risiko
X = Kontraindikasi
N = Tidak diketahui
Interaksi
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Carbamazepine?
Meskipun beberapa obat tertentu tidak direkomendasikan untuk digunakan bersamaan, pada
kasus lain dua obat-obatan yang berbeda dapat digunakan bersamaan meskipun interaksi obat
mungkin terjadi. Pada kasus-kasus seperti ini, dokter Anda mungkin akan mengganti dosis,
atau pencegahan lain yang perlu dilakukan. Beritahu penyedia layanan kesehatan Anda
apabila Anda menggunakan obat-obatan resep atau non-resep lain.
Penggunaan obat ini dengan obat-obat yang terlampir di bawah tidak direkomendasikan.
Dokter Anda mungkin akan memutuskan untuk tidak melanjutkan pengobatan dengan obat
ini atau mengganti obat lain yang Anda gunakan.
Amifampridine
Artemether
Atazanavir
Boceprevir
Clorgyline
Daclatasvir
Delamanid
Delavirdine
Efavirenz
Etravirine
Furazolidone
Iproniazid
Isocarboxazid
Linezolid
Lumefantrine
Lurasidone
Maraviroc
Methylene Blue
Moclobemide
Nefazodone
Nevirapine
Nialamide
Pargyline
Phenelzine
Praziquantel
Procarbazine
Ranolazine
Rasagiline
Rilpivirine
Selegiline
Telaprevir
Toloxatone
Tranylcypromine
Voriconazole
Penggunaan obat ini dengan obat-obat yang terlampir di bawah umumnya tidak
direkomendasikan, namun mungkin dibutuhkan pada beberapa kasus. Apabila kedua obat
diresepkan bersamaan, dokter Anda mungkin akan mengganti dosisnya atau seberapa sering
penggunaan obat satu atau lainnya.
Abiraterone Acetate
Adenosine
Ado-Trastuzumab Emtansine
Afatinib
Alfentanil
Almotriptan
Alprazolam
Amiodarone
Amlodipine
Amprenavir
Apixaban
Apremilast
Aprepitant
Aripiprazole
Astemizole
Atorvastatin
Axitinib
Bedaquiline
Bosutinib
Brentuximab Vedotin
Brinzolamide
Bromocriptine
Budesonide
Buprenorphine
Bupropion
Buspirone
Cabazitaxel
Cabozantinib
Ceritinib
Chlorpromazine
Cilostazol
Cinnarizine
Cisapride
Citalopram
Clarithromycin
Clevidipine
Clonazepam
Clozapine
Cobicistat
Conivaptan
Crizotinib
Cyclophosphamide
Cyclosporine
Dabigatran Etexilate
Dabrafenib
Darifenacin
Darunavir
Dasatinib
Desogestrel
Desvenlafaxine
Dexamethasone
Dienogest
Dihydroergotamine
Diltiazem
Docetaxel
Dolasetron
Dolutegravir
Doxorubicin
Doxorubicin Hydrochloride Liposome
Dronedarone
Drospirenone
Dutasteride
Eletriptan
Eliglustat
Elvitegravir
Enzalutamide
Eplerenone
Ergotamine
Erlotinib
Erythromycin
Eslicarbazepine Acetate
Estradiol
Estradiol Valerate
Ethinyl Estradiol
Ethynodiol Diacetate
Etonogestrel
Everolimus
Exemestane
Ezogabine
Felodipine
Fentanyl
Fluconazole
Fluoxetine
Fluticasone
Fosamprenavir
Fosaprepitant
Fosphenytoin
Gestodene
Granisetron
Halofantrine
Hydrocodone
Hydroxytryptophan
Ibrutinib
Idelalisib
Ifosfamide
Iloperidone
Imatinib
Indinavir
Irinotecan
Isoniazid
Isradipine
Itraconazole
Ivabradine
Ivacaftor
Ixabepilone
Ketoconazole
Ketorolac
Lamotrigine
Lapatinib
Ledipasvir
Letrozole
Levomilnacipran
Levonorgestrel
Linagliptin
Lomitapide
Lopinavir
Lorcaserin
Losartan
Lovastatin
Loxapine
Macitentan
Medroxyprogesterone
Mefloquine
Meperidine
Mestranol
Methadone
Mifepristone
Mirtazapine
Mitotane
Nateglinide
Nelfinavir
Netupitant
Nifedipine
Nilotinib
Nimodipine
Nintedanib
Nisoldipine
Norethindrone
Norgestimate
Norgestrel
Olanzapine
Ondansetron
Oritavancin
Orlistat
Paclitaxel
Palonosetron
Pazopanib
Perampanel
Phenytoin
Pimozide
Piperaquine
Pixantrone
Pomalidomide
Ponatinib
Prednisolone
Prednisone
Primidone
Propafenone
Propoxyphene
Quetiapine
Quinidine
Quinine
Regorafenib
Rifabutin
Riociguat
Ritonavir
Rivaroxaban
Roflumilast
Romidepsin
Salmeterol
Saquinavir
Saxagliptin
Sildenafil
Siltuximab
Simvastatin
Sirolimus
Sofosbuvir
Sorafenib
Sunitinib
Tacrolimus
Tamoxifen
Tamsulosin
Tasimelteon
Telithromycin
Temsirolimus
Terfenadine
Thioridazine
Ticagrelor
Tipranavir
Tofacitinib
Tolvaptan
Trabectedin
Tramadol
Trazodone
Triamcinolone
Triazolam
Ulipristal Acetate
Vandetanib
Vardenafil
Vemurafenib
Verapamil
Vigabatrin
Vilanterol
Vilazodone
Vincristine Sulfate
Vincristine Sulfate Liposome
Vinflunine
Vorapaxar
Vortioxetine
Zaleplon
Zileuton
Zolpidem
Penggunaan obat ini dengan obat-obatan yang terlampir di bawah dapat menyebabkan
peningkatan risiko dari beberapa efek samping tertentu, namun penggunaan kedua obat
mungkin dapat menjadi pengobatan terbaik untuk Anda. Apabila kedua obat-obatan
diresepkan bersama, dokter Anda mungkin akan mengganti dosisnya atau seberapa sering
penggunaan obat satu dan yang lainnya.
Acetaminophen
Acetylcysteine
Aminophylline
Amitriptyline
Amoxapine
Anisindione
Caspofungin
Dalfopristin
Danazol
Desipramine
Dicumarol
Doxepin
Etretinate
Felbamate
Flunarizine
Furosemide
Ginkgo
Haloperidol
Hydrochlorothiazide
Imipramine
Influenza Virus Vaccine
Levetiracetam
Lithium
Methylphenidate
Methylprednisolone
Metronidazole
Mianserin
Midazolam
Miokamycin
Nafimidone
Niacinamide
Nortriptyline
Omeprazole
Ospemifene
Oxcarbazepine
Paliperidone
Phenobarbital
Phenprocoumon
Pipecuronium
Primidone
Protriptyline
Psyllium
Quinupristin
Remacemide
Rifampin
Rifapentine
Risperidone
Rocuronium
Rufinamide
Sabeluzole
Sertraline
St John’s Wort
Theophylline
Tiagabine
Ticlopidine
Topiramate
Troleandomycin
Valnoctamide
Valproic Acid
Vecuronium
Viloxazine
Warfarin
Ziprasidone
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan
tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan
obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat
Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Adanya masalah kesehatan lain dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beritahu dokter
apabila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya:
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112)
atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah
mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis
yang biasa. Jangan menggandakan dosis.