Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit, tenaga
kesehatan dan pengunjung rumah sakit berisiko terkena health care asociated
infections (HAIs). HAIs adalah infeksi yang di dapat dari rumah sakit, baik
dari perawatan atau datang untuk berkunjung ke rumah sakit. HAIs muncl
setelah 72 jam seseorang setelah berada di urmah sakit dan muncul dan gejala
saat orang itu masih berada di rumah sakit atau setelah pulang dari rumah
sakit (WHO, 2009).

Infeksi yang di dapatkan dari pelayanan kesehatan menjadi penyebab utama


kematian dan angka sakit, HAIs menyebabkan 1,4 juta kematian setiap saat di
seluruh belahan dunia. HAIs bukan hanya merugikan para paisen dan orang
yang bekerja di rumah sakit tetapi juga merugikan pihak rumah sakit atau
perusahaan dimana penderita infeksi ini bekerja atau singgah sementara. Hais
menyebabkan pasien lebih lama di rawat di rumah sakit, mortalitas biaya
pelayanan semakin meningkat dan mempersulit pengobatan.

Rumah sakit menjadi tempat berinteraksinya antara pasien, pengunjung dan


petugas kesehatan. Pengunjung dihadapkan dengan resiko HAIs karena
berkunjung ke rumah sakit, pengunjung dapat menjadi sumber HAIs di rumah
sakit, pengunjung yang bebas keluar masuk dan tidak teratur dapat
menimbulkan HAIs.
Pengunjung dan pasien yang mencuci tangan akan terlindungi dari bakteri
yang ada pada tangan. Mencuci tangan tidak hanya melindungi pasien dan
pengunjung dari infeksi bakteri patogen yang di bawa oleh pengunjung begitu
pula sebaliknya.
Mencuci tangan adalah dapat menghilangkan sejumlah besar virus dan bakteri
yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang
saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza. Hampir semua
orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak
yang tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat
yang penting (Umar, 2009).

Pelaksanaan cuci tangan harus sesuai prosedur yang sesuai dengan standart
untuk mencegah perkembang biakan di sela-sela jari sudah menetapkan cuci
tangan yang benar dan tepat yaitu 6 langkah cuci tangan, 5 moment cuci
tangan dan ketepatan durasi waktu yang di butuhkan, apabila menggunakan
hand rub dan hand wash. Maka dari itu untuk mencegah terjadinya HAIs salah
satu pencegahannya yaitu dengan menerapkan cara cuci tangan yang benar
sehingga diadakan kegiatan penyuluhan untuk ketepatan cuci tangan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah Dilakukan sharing information mengenai five moment cuci
tangan, diharapkan terjadi peningkatan kepatuhan pasien dalam
penerapan five moment cuci tangan oleh pasien di unit Rawat Inap
Lakitan 1.2

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui dan memahami pentingnya five moment cuci tangan di
rumah sakit Moh. Hosein Palembang
2. Membiasakan melakukan five moment mencuci tangan secara lengkap
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Ruangan Atau Instalasi Rumah Sakit
Sebagai masukan dalam rangka pencegahan infeksi nosokomial di
rumah sakit sehingga dapat meminimalkan kejadian infeksi nosokomial
di ruangan dan di rumah sakit serta tercapainya peningkatan kualitas
pelayanan yang prima dan peningkatan mutu Rumah Sakit.

1.3.2 Manfaat Bagi Perawat


Pelaksanaan five moment cuci tangan sangat penting dalam rangka
pencegahan infeksi nosokomial

1.3.3 Manfaat bagi pasien


Dapat mengurangi risiko terkana HAIs

1.4 Pelaksanaan Kegiatan


1. Pelaksaan Sharing Information five moment cuci tangan
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Peserta : Pasien Unit RawatInap Lakitan 1.2
Tempat : unit rawat inap lakitan 1.2 RSUP. Dr. Mohamad Hoesim
2. Pelaksaan Observasi
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Peserta : Pasien Unit RawatInap Lakitan 1.2
Tempat : unit rawat inap lakitan 1.2 RSUP. Dr. Mohamad Hoesin
1.5 Instrumen
- Leaflet

1.6 Prosedur cuci tangan 6 langkah dan five moment cuci tangan
a. Persiapan alat
1. Handuk / tisu
2. Air mengalir
3. Hendcrub
b. Prosedur cuci tangan
c. five moment cuci tangan
Five moment mencuci tangan adalah sebagai berikut:

1) sebelum kontak dengan pasien


Mencuci tangan sebelum menyentuh pasien ketika mendekati pasien
dalam situasi seperti berjabat tangan, membantu pasien bergeser
ataupun berpindah posisi, dan pemeriksaan klinis.

2) sebelum melakukan tindakan aseptic


Mencuci tangan segera sebelum tindakan aseptik dalam situasi seperti
perawatan gigi dan mulut, aspirasi sekresi, pembalutan dan perawatan
luka, insersi kateter, mempersiapkan makanan, dan pemberian obat.

3) setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi


Mencuci tangan segera setelah terpapar dengan cairan tubuh pasien
yang beresiko tinggi atau setelah melepaskan sarung tangan dalam
situasi seperti perawatan gigi dan mulut, aspirasi sekresi, pengambilan
dan memeriksa darah, membersihkan urin, feses, dan penanganan
limbah.
4) setelah kontak dengan pasien
Mencuci tangan setelah menyentuh pasien dan lingkungan sekitarnya
dan ketika meninggalkan pasien dalam situasi seperti berjabat tangan,
membantu pasien merubah posisi dan pemeriksaan klinik.

5) setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien


Mencuci tangan setelah menyentuh benda atau peralatan pasien di
lingkungan sekitarnya dan ketika meninggalkan ruangan pasien
bahkan bila tidak menyentuh pasien dalam situasi mengganti linen
tempat tidur pasien dan penyetelan kecepatan perfusi.
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, A.K, Umrah, A,St. 2013. Buku Ajaran Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan. Malang : Intimedia.

Saputra, Dr.L. 2013. Keterampilan Dasar untuk Perawat dan Bidan. Tangerang
Selatan : Binarupa Aksara Publisher.

Jacob, A, et al. 2014. Buku Ajar Clinical Nursing Procedures. Edisi 2. Tangerang
Selatan : Binarupa Aksara Publisher.

WHO. 2009. Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. Library Cataloguing-in


Publication Data
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENCUCI TANGAN 6 LANGKAH DAN 5 MOMENT MENCUCI TANGAN

Topik : Mencuci tangan 6 langkah dan 5 moment cuci tangan


Sasaran : Pasien di ruang rawat inap Lakitan 1.2
Waktu : 30 menit
Pukul : 08.30 WIB
Tempat : Di Nurse Station
Pemateri : 1. Astuti Lumbantoruan
2. Rosalina Mulyawati
I. Tujuan
a. Tujuan umum
Melalui kegiatan penyuluhan/sharing informasi diharapkan peasien
mampu menerapkan 5 moment cuci tangan dan mempraktekkan cuci
tangan 6 langkah dengan benar.
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan/ sharing informasi diharapkan pasien dapat
termotivasi dan memahami mengenai:
1. 5 moment cuci tangan
2. Mencuci tangan 6 langkah dengan benar
3. Manfaat mencuci tangan
4. Akibat tidak melakukan 5 moment cuci tangan

II. Pokok bahasan dan sub pokok bahasan


Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

Cuci tangan sesuai indikasi 5 1)Sebelum kontak dengan pasien


moment cuci tangan 2)Sebelum melakukan tindakan aseptik
3)Setelah terkena cairan tubuh pasien
4)Setelah kontak dengan pasien
5)Setelah kontak dengan lingkungan
pasien
Mencuci tangan 6 langkah 1) Pengertian mencuci tangan
2) Cara mencuci tangan 6 langkah
3) Manfaat mencuci tangan
4) Waktu mencuci tangan
5) Akibat bila tidak mencuci tangan

III. Materi
Terlampir

IV. Alat/media
1. Power Point

V. Metode penyampaian materi


Metode ceramah dan Diskusi

VI. Pelaksanaan kegiatan


Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Metode Media
kegiatan Peserta
Pembukaan 5 menit Salam pembukan 1. Menjawab Ceramah Power
1. Penyuluh memulai salam point
penyuluhan/ sharing 2. Memperhati
informasi dengan kan
mengucapkan salam 3. Mendengark
2. Memperkenalkan diri an
3. Menjelaskan tujuan 4. Berpartisipa
penyuluhan/sharing si aktif
informasi 5. Menjawab
4. Menanyakan kepada
peserta
penyuluhan/sharing
informasi sejauh mana
pemahaman tentang
materi yang disampaikan
Penyajian 10 menit 1. Menjelaskan dan 1. Meperatikan Ceramah Power
menguraikan materi dan mencatat dan point
tentang: penjelasan diskusi
a. Pengertian penyuluh
b. Tujuan dan cuci dengan
tangan cermat
c. Jenis-jenis cuci 2. Menanyakan
tangan hal-hal yang
d. Langkah-langkah belum jelas
mencuci tangan 3. memperhatika
e. 5 moment mencuci n
tangan
f. Akibat bila tidak
dilakukannya 5
moment cuci tangan
2. Memberikan kesempatan
kepada peserta
penyuluhan untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
peserta penyuluhan yang
berkaitan dengan materi
yang belum jelas.
Penutup 10 menit Meminta audiece 1. Memperhatik Diskusi
menjelaskan sekilas tentang an ceramah,
materi yang diberikan atau 2. Menjawab / tanya
menjelaskan
memberikan suatu dan
sekilas
pertanyaan kepada audience materi jawab
tentang materi yang telah 3. Menjawab
disampaikan. Mengucapkan salam
salam penutup

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media: Power point
d. Peserta hadir ditempat penyuluhan
e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Nurse Station Lakitan 1.2
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta dan penyaji berdiskusi bertukar pendapat
d. Suasana penyuluhan/sharing informasi tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Perawat dapat:
a. Menjelaskan 5 moment cuci tangan
b. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
c. Menyebutkan masalah yang dapat terjadi apabila tidak melakukan 5
moment cuci tangan
Landasan Teori

1. Definisi Cuci Tangan


Cuci tangan adalah proses memindahkan kotoran dari kulit tangan dan kuku
menggunakan sabun dan air bersih atau antiseptik lainnya (WHO, 2009). Cuci
tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit
kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk
menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan
mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013).
Sabun dan deterjen merupakan produk-produk pembersih (berbentuk
batangan, cair, selebaran atau bubuk) yang menurunkan tegangan permukaan
sehingga membantu membuang kotoran, debu dan mikroorganisme sementara
dari kedua belah tangan. Sabun biasa membutuhkan friksi (penggosokan) untuk
membuang mikroorganisme secara mekanik sedangkan sabun antiseptik juga
membunuh atau menghambat pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme
(Dahlan dan Umrah, 2013).
Cuci tangan dengan sabun biasa dan air sama efektifnya dengan cuci tangan
menggunakan sabun anti mikrobial, iritasi kulit jauh lebih rendah apabila
menggunakan sabun biasa. Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum
memeriksa/kontak langsung dengan pasien, sebelum memakai sarung tangan
bedah steril/DTT, setelah kedua tangan terkontaminasi (memegang instrumen
yang kotor dan alat lainnya, menyentuh lendir, darah, kontak yang lama dan
intensif dengan pasien setelah melepas sarung tangan (Dahlan dan Umrah,
2013).
2. Tujuan Mencuci Tangan
Menurut Annamma Jacob, dkk (2014), tujuan dari mencuci tangan adalah
sebagai berikut :
a. Mengangkat kotoran dan mikroorganisme sesaat dari tangan
b. Mengurangi jumlah mikroba dengan berjalannya waktu
c. Mencegah terjadinya infeksi silang.
3. Waktu Untuk Mencuci Tangan :
WHO telah mengembangkan Moments untuk Kebersihan Tangan
yaitu Five Moments for Hand Hygiene, yang telah diidentifikasi sebagai
waktu kritis ketika kebersihan tangan harus dilakukan yaitu sebelum kontak
dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terpapar cairan tubuh pasien,
setelah kontak dengan pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien
(WHO, 2009). Dua dari lima momen untuk kebersihan tangan terjadi sebelum
kontak. Indikasi "sebelum" momen ditujukan untuk mencegah risiko
penularan mikroba untuk pasien. Tiga lainya terjadi setelah kontak, hal ini
ditujukan untuk mencegah risiko transmisi mikroba ke petugas kesehatan
perawatan dan lingkungan pasien.

1) Sebelum kontak dengan pasien


Indikasi ini bertujuan untuk memutus kejadian kontak terakhir dengan
lingkungan petugas kesehatan serta kontak selanjutnya degan pasien.
Tindakan ini dilakukan dengan tujuan mencegah transmisi kuman dari tangan
perawat atau tenaga kesehatan lain ke pasien
2) Sebelum tindakan aseptic
Tindakan ini bertujuan untuk memutus kejadian kontak dengan semua
permukaan lingkungan petugas rumah sakit serta zona pasien dan segala
prosedur bersih/aseptic termasuk kontak langsung atau tidak langsung dengan
mukus membran, kulit yang tidak utuh atau invasive. Tindakan ini bertujuan
untuk mencegah transmisi kuman ke pasien dan dari satu bagian tubuh
kebagian tubuh lain pada pasien yang sama.
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
Cuci tangan dilakukan segera setelah selesai melakukan tindakan
keperawatan ataupun selesai tindakan yan mengenai risiko terkena cairan
tubuh ataupun setelah selesai melepas sarung tangan. Tindakan ini bertujuan
untuk memutus kejadian kontak dengan darah pasien. Tindakan cuci tangan
setelah kontak dengan cairan tubuh pasien bertujuan untuk melindungi
petugas kesehatan dari infeksi dengan kuman pasien dan untuk melindungi
lingkungan disekitar.petugas kesehatan dari potensi penyebaran kuman.
4) Setelah kontak dengan pasien dari potensi penyebaran kuman
Tindakan ini bertujuan untuk melindungi petugas kesehatan dari
potensialnya terkena infeksi oleh kuman dari pasien dan untuk melindungi
lingkungan sekitar petugas kesehatan dari kontaminasi kuman dan potensial
penyebaran.
5) Setelah kontak dilingkungan pasien
Setelah menyentuh benda di lingkungan sekitar pasien untuk sementara
dan khusus disediakan untuk pasien. Tindakan ini bertujuan untuk memutus
kejadian terakhir dengan benda di sekitar pasien dan kontak selanjutnya
dengan lingkungan di sekitar petugas kesehatan. Tindakan cuci tangan setelah
kontak dengan lingkungan pasien dilakukan untuk melindungi prtugas
kesehatan, melawan kolonial kuman pasien yang mungkin terdapat pada
permukaan/ benda di lingkungan sekitar pasien dan melindungi lingkungan
disekitar petugas kesehatan dari potensial penyebaran kuman.
4. Peralatan dan Perlengkapan Mencuci Tangan Pakai Sabun
Menurut Dahlan dan Umrah (2013), peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan untuk mencuci tangan adalah :
a. Sabun biasa atau antiseptik
b. Handuk bersih
c. Wastafel atau air mengalir.
5. Teknik Mencuci Tangan
1. Mencuci tangan dengan sabun
Lama mencuci tangan dengan sabun 40-60 detik, adapun langkahnya
yaitu:
a. Basuh tangan dengan air
b. Tuangkan sabun secukupnya
c. Ratakan dengan kedua telapak tangan
d. Gosok punggung dan sela-sela jari
e. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
f. Jari-jari dari kedua tangan saling mengunci
g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
h. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan
kiri dan sebaliknya
i. Bilas kedua tangan dengan air
j. Keringkan dengan handuk atau tissue sekali pakai sampai benar-benar
kering
k. Gunakan handuk atau tissue tersebut untuk menutup keran
l. Tangan anda kaki sudah bersih dan aman dari kuman
2. Mencuci tangan dengan alcohol/handrub
Lama mencuci tangan dengan alcohol/handrub 20-30 detik, adapun
langkahnya yaitu:
a. Ambil handrub secukupnya sehingga dapat menutupi seluruh
permukaan tangan
b. Ratakan dengan kedua telapak tangan dan gosok telapak tangan yang
satu dengan telapak tangan yang lain dua arah
c. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari bagian luar dengan
berlawanan arah bergantian
d. Gosok sela-sela jari bagian dalam dengan searah
e. Gosok punggung jari dengan gerakan memutar dan mengunci
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
g. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, A.K, Umrah, A,St. (2013). Buku Ajaran Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan. Malang: Intimedia.
Jacob, A, et al. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Proscedures. Edisi 2. Tangerang
Seltan: Binarupa Aksara Publisher
Mulyokusumo.(2002). Keselamatan Dan Keselamatan Di Tempat Kerja.
PT.Intergrafika Bandung
P. Eckholm, Erik. (1999). Masalah Kesehatan Lingkungan Sebagai Sumber Penyakit.
Gramedia: Jakarta
Saputra, Dr.I. (2013). Keterampilan Dasar Untuk Perawat Dan Bidan. Tangerang
Selatan: Binarupa Aksara Publisher.
Who.(2009). Guidelines On Hand Hygiene In Health Care. Library Catalonguing-In
Publication Data

Anda mungkin juga menyukai