Anda di halaman 1dari 7

Analisis Sintesis Tindakan

Pemeriksaan Leopold pada Ny. R


Diruang Poli Kebidanan & Kandungan

Hari : Selasa
Tanggal : 6 November 2018
Jam : 10.00 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien dating rujukan dari Puskesmas dengan kehamilan G2P1A0
B. Diagnosa Medis
G2P1A0 hamil 38+5 minggu
C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (kehamilan trimester III)
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
D. Data Fokus
DS:
- Klien mengatakan nyeri pada saat rebahan
P : Nyeri pada saat rebahan
Q : Rasa diremas-remas
R : Abdomen
S : Skala nyeri 4 (nyeri sedang)
T : Hilang timbul
- Pasien mengatakan cemas dengan kandungan dan ingin mengetahui hasil
pemeriksaan
- Pasien mengatakan konseling ke bidan/puskesmas terdekat
- Pasien mengatakan sudah mendapatkan penyuluhan dari bidan tentang nutrisi
ibu hamil
DO:
- Klien tampak meringis
- Keadaan umum baik
- Klien tampak memegang bagian perut
- TD : 100/70 mmHg
N : 84 x/menit
R : 20 x/ menit
T : 36,3 0C

1
- Pasien tampak cemas dan terkadang bertanya keadaannya
- Vagina : VT ¢ 2-3 cm, KK (-), eff 20-30%, preskep ꜜ H1. Tapi masih tinggi
- HIS : 1 x / 10’ / 15’’
- Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU : 33 cm, berada 3 jari dibawah pusat. Bagian fundus
teraba lunak dan tidak melenting kemungkinan bokong
Leopold II : Bagian kanan teraba panjang, datar, keras seperti papan
(punggung), sedangkan bagian kiri teraba bagian kecil-kecil janin
(ekstermitas)
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras dan melenting
kemungkinan kepala. Bagian terbawah janin sudah tidak bisa digoyang
(seperti ada tahanan) artinya bagian terbawah janin sudah masuk PAP.
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP (divergen) : 3/5 bagian.
- TBJ : (TFU-12) x 155
= (33-12) x 155
= 3.255 gram
- Gerakan Janin : ± > 10x/12 jam
- DJJ : 148x/menit
E. Dasar Pemikiran
Pemeriksaan palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu
hamil dengan cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut
ibu hamil menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau
memindahkan bagian-bagian tersebut dengan cara-cara tertentu menggunakan
tingkat tekanan tertentu. Teori ini dikembangkan oleh Christian Gerhard
Leopold. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah UK 24 minggu, ketika
semua bagian janin sudah dapat diraba. Teknik pemeriksaan ini utamanya
bertujun untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus, dapat juga
berguna untuk memastikan usia kehamilan ibu dan memperkirakan berat janin.
Pemeriksaan palpasi leopold terdiri empat bagian, yaitu Pemeriksaan
palpasi leopold I, Pemeriksaan palpasi leopold II, Pemeriksaan palpasi leopold
III dan Pemeriksaan palpasi leopold IV.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
Fase Orientasi
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri

2
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Anjurkan klien untuk buang air kecil
3. Jaga privacy klien ( tutup kamar/pasang tirai )
4. Persilahkan klien untuk tidur dengan satu bantal dibagian kepala, lalu
tutupi tubuh klien dengan alat tenun bagian tubuh klien yang tidak masuk
area pemeriksaan
5. Hangatkan kedua telapak tangan dengan cara menggosok-gosok
6. Pemeriksaan palpasi leopold I
Pemeriksaan palpasi leopold I Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan
dan juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri
(bagian atas perut ibu)
Teknik Pemeriksaan : memposisikan ibu dengan lutut fleksi kaki ditekuk
450 atau lutut bagian dalam diganjal bantal dan pemeriksa menghadap ke
arah ibu. Kemudian menengahkan uterus dengan menggunakan kedua
tangan dari arah samping umbilical. Kedua tangan meraba fundus
kemudian menentukan TFU dengan meraba bagian Fundus dengan
menggunakan ujung kedua tangan, tentukan bagian janin.
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN :
a. Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus uterus dapat teraba 1-2 jari di
atas simpisis
b. Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus uterus dapat teraba di antara
simpisis dan pusat
c. Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus uterus dapat teraba 3 jari di
bawah pusat
d. Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus uterus dapat teraba tepat di
pusat
e. Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus uterus dapat teraba 3 jari di
atas pusat
f. Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus uterus dapat teraba di
pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat

3
g. Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus uterus dapat teraba 3 jari di
bawah Prosesus Xipoideus
h. Pada usia kehamilan 40 minggu, fundusuterus dapat teraba di
pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat. (Lakukan
konfirmasi dengan wawancara dengan pasien untuk membedakan
dengan usia kehamilan 32 minggu).
7. Pemeriksaan palpasi leopold II
Pemeriksaan palpasi leopold II bertujuan untuk menentukan bagian janin
yang berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana
kepala janin.
Teknik Pemeriksaan :Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk)
dan pemeriksa menghadap ibu, meletakkan telapak tangan kiri pada dinding
perut lateralkanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri
ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama. Mulai dari bagian atas
tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan
kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian
yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil
(ekstremitas).
8. Pemeriksaan palpasi leopold III
Pemeriksaan palpasi leopold III bertujuan untuk menentukan bagian janin
apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta
apakah bagian janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).
Teknik Pemeriksaan: Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk)
dan pemeriksa menghadap ibu. Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada
dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu. Menekan
secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk mentukan bagian terbawah
bayi, Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya
kemudian goyang bagian terbawah janin. Akan teraba keras,bulat dan
hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang
simetris adalah bokong. Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki
PAP, maka saat bagian bawah digoyang, sudah tidak bias seperti ada
tahanan.

4
9. Pemeriksaan palpasi leopold IV
Pemeriksaan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di
bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah
janin telah memasuki pintu atas panggul.
Teknik Pemeriksaan :Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan
posisi kaki ibu lurus. Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan
berada pada tepi atas simfisis. Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan
kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah
uterus.
Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu (konvergen) atau
tidak bertemu (divergen), Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri pada bagian terbawah bayi, bila presentasi kepala upayakan
memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong
upayakan untuk memegang pinggang bayi, Memfiksasi bagian tersebut ke
arah pintu atas panggul kemudian meletakkan jari-jari tangan kanan diantara
tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah
memasuki pintu atas panggul.
Fase Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan
2. Merapikan pasien
3. Merapikan alat
4. Berpamitan
5. Mencuci tangan

G. Analisis Tindakan
Pemeriksaan leopold pada Ny. R dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah
di tertapkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada pemeriksaan leopold
adalah penjelasan tentang prosedur yang kepada klien harus dijelaskan dengan
jelas agar klien tidak takut (mengurangi kecemasan klien), mengurangi rasa
nyeri pada saat melakukan tindakan dan tujuan pemeriksaan dapat tercapai.
Petugas yang melakukan tindakan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
harus mencuci tangan dan komunikasi dengan klien harus tetap dilakukan.

5
H. Bahaya Dilakukannya Tindakan
Pemeriksaan leopold terlalu beresiko jika dilakukan terhadap ibu dengan
riwayat perdarahan pervaginam
I. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan
1. Mengukur TD
2. Mengukur TB dan BB
3. Menghitung DJJ
4. Mengukur LILA ibu
5. Menanyakan riwayat TT
6. Menyarankan untuk pemeriksaan LAB
7. Menanyakan riwayat konsumsi tablet tambah darah
8. Melakukan konseling
9. Melakukan penyuluhan
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S:
Klien mengatakan berterima kasih karena telah melakukan pemeriksaan
terhadap bayinya
O:
Leopold 1 : TFU = 33 cm, berada 3 jari di atas pusat. Bagian atas teraba
bulat lunak dan tidak melenting, kemungkinan bokong
- Leopold 2 :
kanan = bagian kanan ibu teraba keras, panjang seperti papan,
kemungkinan punggung
kiri = bagian kiri ibu teraba kecil-kecil, kemungkinan ekstremitas
- Leopold 3 : bagian terendah janin teraba bulat, keras dan melenting,
kemungkinan kepala. Bagian terbawah janin sudah tidak bisa digoyang
(seperti ada tahanan) artinya bagian terbawah janin sudah masuk PAP
- Leopold 4 : kedua tangan tidak bertemu (divergen), kepala janin sudah
masuk PAP : 3/5 bagian
- Gerakan janin lebih dari 10 kali/12 jam
- DJJ : 148x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi melakukan pemeriksaan USG
K. Evaluasi diri
Saya sudah melakukannya sesuai standar operasional yang ada.

6
L. Daftar pustaka
Brunner & suddart. 2008. Buku ajar keperawatan medikal bedah edisis
8. Jakarta : EGC
Nurarif,Hardi . 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosa medis NANDA NIC NOC edisi revisi jilid 1. Jogjakarta. mediaction

Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan, Pembimbing Klinik/CI

Ummi Kaltsum
NIM. P27220018261

Anda mungkin juga menyukai