MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hadits
Dosen Pengampu: Nadhifah, M.S.I
Disusun Oleh:
Asep Saepul Amri
103111109
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
I. PENDAHULUAN
Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan penegakan
Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar. Amar Ma’ruf Nahi Munkar merupakan pilar
dasar dari pilar-pilar akhlak yang mulia lagi agung. Kewajiban menegakkan
kedua hal itu adalah merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar
bagi siapa saja yang mempunyai kekuatan dan kemampuan melakukannya.
Sesungguhnya diantara peran-peran terpenting dan sebaik-baiknya amalan yang
mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, adalah saling menasehati, mengarahkan
kepada kebaikan, nasehat-menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. At-
Tahdzir (memberikan peringatan) terhadap yang bertentangan dengan hal
tersebut, dan segala yang dapat menimbulkan kemurkaan Allah Azza wa Jalla,
serta yang menjauhkan dari rahmat-Nya.Perkara al-amru bil ma’ruf wan nahyu
‘anil munkar (menyuruh berbuat yang ma’ruf dan melarang kemungkaran)
menempati kedudukan yang agung. Dimana para ulama menganggapnya
sebagai rukun keenam dari rukun Islam.1
III. PEMBAHASAN
1
http://www.vbi-attaqwa.org/2009/06/10/amar-ma%E2%80%99ruf-dan-nahi-munkar/
1
A. Pengertian amar ma`ruf nahi mungkar.
2
Ahmad Iwudh Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, (Bandung: Mizan Pustaka, 2006) hlm.224
3
Imam Ghazali, Mukasyafatul Qulub, Terj. Fatihuddin Abul Yasin, (Surabaya: Terbit
Terang. 1990) hal. 80
2
B. Perintah Amar Ma`ruf Nahi Mungkar.
4
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqey, Al-Islam (Semarang: PT. Pustaka Rizki
Putra,2001) hlm. 348
5
Imam Nawawi, Riyadhus Sholihin, Terj, Ahmad Sunarto, (Jakarta: Pustaka Amani 1990)
hlm. 223
3
سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم:عن ابى سعيد الخد رى رضى هللا عنه قا ل
فا ن لم يستطع, فان لم يستطع فبلسانه, من راى منكم منكرا فليغيره بيده: يقول
) وذلك اضعف اال يمان (رواه مسلم,فبقلبه
“Dari Abu Said al Khudry ra berkata,”Aku pernah mendengar Rasulullah
saw bersabda,”Barang siapa dari kalian melihat kemunkaran, maka
hendaklah merubahnya dengan tangannya, apabila tidak bisa maka
dengan lisannya, apabila tidak bisa maka dengan hatinya, dan demikian
itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR Muslim)
Maksudnya lemah dari segi perbuatan orang-orang beriman. Kata
sebagian ulama: maksud mencegah dengan tangan ialah khusus bagi para
pemimpin yng dengan lisan untuk para ulama, dan yang dengan hayi
khusus untuk para orang awam(umum). Katanya: dan orang yang mampu
melakukannya sama dengan kewajiban memberantas kemunkaran.
6
Muhammad Jamaludin Qasyimi, Roudhlotul Mu’minin terjemah Abu Ridho. (Semarang: Assyifa.
1993) hlm. 373
4
Dan ini merupakan salah satu kewajiban penting yang diamanahkan
Rasulullah SAW kepada seluruh kaum muslim sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing. Rasulullah mengingatkan, agar siapa pun jika melihat
kemunkaran, maka ia harus mengubah dengan tangan, dengan lisan, atau
dengan hati, sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Begitu juga Imam
al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin, beliau menekankan, bahwa
aktivitas "amar ma'ruf dan nahi munkar" adalah kutub terbesar dalam urusan
agama. Ia adalah sesuatu yang penting, dan karena misi itulah, maka Allah
mengutus para nabi. Jika aktivitas 'amar ma'ruf nahi munkar' hilang, maka
syiar kenabian hilang, agama menjadi rusak, kesesatan tersebar, kebodohan
akan merajalela, satu negeri akan binasa. Begitu juga umat secara
keseluruhan.
لعن الذين كفروامن بنى اسراءيل على لسان داودوعيس ابن مريم دلك
بماعصواوكانوابعتدون
“Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan
Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan
selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang
tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa
yang selalu mereka perbuat itu. (Q.S Almaidah: 78-79).”
7
Ali Usman Dahlan. Hadits Qudsy Pola Pembinaan Akhlak Muslim.(Bandung: CV. Diponegoro, tt)
hlm, 373
5
Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda :
عن ابى بكر الصد يق انه قال ايها الناس انكم تقرءون هذه االية (يا ايهاالذين امنوا
عليكم انفسكم ال يضركم من ضل اذا اهتديتم ) واني سمعت ان رسول هللا صلى هللا
عليه وسلم يقو ل ان الناس اذا راوا الظا لم فلم يا خذوا على يديه او شك ان يعمهم
)هللا بعقا ب منه ( اخر جه التر مذ ي في كتا ب الفتن
“Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, ia berkata : Wahai manusia, hendaklah
kalian membaca ayat ini : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu,
tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharatkepadamu apabila
kamu telah mendapatkan petunjuk. Dan sesungguhnya saya mendengar
Rasululllah SAW bersabda :” sesungguhnya apabila orang-orang melihat
orang yang bertindak aniaya kemudian mereka tidak mencegahnya, maka
kemungkinan besar Allah akan meratakan siksaan kepada mereka,
disebabkan perbuatan tersebut.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan An-Nasa’i).8
Ada beberapa manfaat bila amar ma’ruf dan nahi munkar ditegakkan.
1. Kita akan menjadi bagian dari orang-orang mukmin
2. Segala kebaikan akan diberikan siapa saja yang melakukan aksi amar
ma’ruf nahi munkar, yaitu, orang-orang yang lahir dari umat terbaik
(umat muslim)
3. Kita akan menjadi orang-orang yang shaleh
4. Kita akan mendapatkan keselamatan apabila kita mencegah perbuatan
buruk (munkar).
5. Kita akan menjadi orang-orang yang meraih kemenangan.
6. Allah akan memberikan rahmat dan karunianya kepada kaum tersebut,
sehingga tercipta kerukunan, kedamaian dan ketentraman.
7. Akan dijauhkan dari Azab Allah.
8. Ilmu yang dibawa oleh para ulama (sebagai pewaris para nabi) akan
terjaga dengan baik, sehingga dijauhkan dari kesesatan dalam menuntut
ilmu, yaitu niat/motivasi yang salah dan belajar pada orang yang salah.
8
Imam Tirmidhi, Sunan At Tirmidhi, (Bairut: Darul Kutub Al- Ilmiyah) hlm. 69
6
Dengan terjaganya para ulama yang sholeh, maka akan lahirlah umara
(penguasa) yang baik dan mampu memimpin umatnya dengan adil.
Keempat, bila seseorang sudah menjalankan amar ma’ruf dan nahi
munkar, maka hatinya akan tenang dan termotivasi untuk menjalankan
kehidupannya lebih baik lagi dari hari ke hari.9
Namun tidak bisa dipungkiri, saat ini kema’rufan telah ‘digerus’ oleh
derasnya arus kemunkaran. Hal ini terjadi karena kemunkaran telah
dibungkus dengan performa yang menarik, sehingga hampir seluruh lapisan
masyarakat mampu menikmatinya. Begitu mudahnya kemunkaran sudah
masuk dalam celah-celah sempit dalam rumah melalui media cetak dan
elektronik, yang setiap hari dikonsumsi oleh masyarakat. Tentu ini sangat
berbahaya, karena kemunkaran/kebathilan yang secara terus-menerus
disuguhkan dan diinformasikan, apalagi didesain dengan performa yang
menarik, maka sangat mungkin kemunkaran itu akan dianggap sebagai
kebaikan dan kemudian dijadikan sebagai kebiasaan.
Untuk menghadang arus kemunkaran ini diperlukan benteng yang
kokoh, yaitu dari diri kaum muslim sendiri yang harus sadar akan tugas dan
kewajibannya sebagai hamba Allah. Kesadaran inilah yang akan
mengantarkannya untuk menjadi seorang yang muttaqin, dan mampu
menjalankan amar ma’ruf nahi munkar dengan baik.
Ketika kita ingin menyelamatkan umat secara keseluruhan dari
bahaya kemunkaran, maka hendaklah dimulai dari diri sendiri dan keluarga
kita. Dan jika Allah dan Rasul Nya telah memberikan rambu-rambu yang
tegas dan jelas, maka sebagai seorang muslim yang taat sudah sepatutnya
untuk berucap sami’na wa atho’na.
9
Ahmad Iwudh Abduh, Ibid, hal. 215.
7
Sebagaimana diungkapkan dalam pendahuluan karena pentingnya
amar ma'ruf dan nahy munkar, Allah memerintahkan umat Islam untuk
melakukan amar ma'ruf dan nahy munkar. Ketika kewajiban itu diabaikan
dan tidak dilaksanakan, maka pasti orang-orang yang mengabaikan dan
tidak melaksanakannya akan mendapat dosa. Tidak ada satu umatpun
yang mengabaikan perintah amar ma'ruf dan nahy munkar kecuali Allah
menimpakan berbagai hukuman kepada umat itu. Berikut ini akan
disebutkan sebagiannya sebagaimana disebutkan oleh Dr.Muhammad
Abdul Qadir Abu Faris dalam bukunya Al-Amru Bil-Ma'ruf Wan-Nahyu 'Anil-
Munkar dan Dr. Sayyid Muhammad Nuh dalam bukunya Taujihat
Nabawiyyah .
1. Azab yang menyeluruh
Apabila kemaksiatan telah merajalela di tengah-tengah
masyarakat , sedangkan orang-orang yang shalih tidak berusaaha
mengingkari dan membendung kerusakan tersebut, maka Allah SWT
akan menimpakan azab kepada mereka secara menyeluruh baik orang-
orang yang jahat maupun orang-orang yang shalih. Firman Allah yang
artinya:
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-
orang yang zalim saja di antara kamu.Dan ketahuilah bahwa Allah
amat keras siksaan-Nya (QS.Al-Anfal : 25 ).
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya dengan
sanadnya dari Zainab binti Jahsy bahwa ia bertanya : Wahai Rasulullah,
apakah kita akan binasa padahal di tengah-tengah kita ada orang-orang
yang shalih?
Rasulullah saw. menjawab : " Ya, apabila kemaksitan telah merajalela".
Abu Bakar r.a. berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda :
Sesungguhnya jika orang-orang melihat orang yang berbuat zalim lalu
tidak mencegahnya , maka hampir saja menimpakan siksa secara
menyeluruh kepada mereka.(HR. Tirmidzi).
8
2. Tidak dikabulkannya do'a orang-orang yang shalih
Apabila suatu masyarakat mengabaikan amar ma'ruf dan nahy
munkar serta tidak mencegah orang yang berbuat zalim dari
kezalimannya, maka Allah akan menimpakan siksa kepada mereka
dengan tidak mengabulkan do'a mereka.
Sabda Rasulullah saw: Demi dzat yang diriku ada di tangan-Nya
hendaknya kamu menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar, atau Allah akan menimpakan siksa kepadamu kemudian
kamu berdo'a kepada-Nya lalu tidak dikabulkan. ( HR. Tirmidzi).
3. Berhak mendapatkan laknat
Di antara hukuman orang yang mengabaikan amar ma'ruf dan
nahy munkar adalah berhak mendapatkan laknat, yakni terusir dari
rahmat Allah sebagaimana yang telah menimpa Bani Israil ketika
mengabaikan amar ma'ruf dan nahy munkar.
Abu Daud meriwayatkan dalam kitab Sunannya dengan
sanadnya dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata :Rasulullah saw. bersabda
: " Pertama kerusakan yang terjadi pada Bani Israil, yaitu seseorang jika
bertemu kawannya sedang berbuat kejahatan ditegur : wahai fulan,
berertqwalah pada Allah dan tinggalkan perbuatan yang kamu lakukan,
karena perbuatan itu tidak halal bagimu, kemudian pada esok harinya
bertemu lagi sedang berbuat itu juga, tetapi ia tidak menegurnya, bahkan
ia telah menjadi teman makan minum dan duduk-duduknya. Maka
ketika demikian keadaan mereka, Allah menutup hati masing-masing,
sebagaimana firman Allah :
"Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud
dan Isa putra Maryam. sampai firman Allah ( tapi kebanyakan mereka
adlah orang-orang yang fasik) . Kemudian Nabi bersabda : " Tidak,
sekali-kali jangan seperti mereka. Demi Allah, kamu harus menyuruh
kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar dan mencegah orang
yang berbuat zalim, kamu harus mengembalikannya ke jalan hak, dan
9
kamu batasi di dalam hak itu. Atau kalau tidak, Allah akan menutup
hatimu, kemudian melaknat kamu sebagaimana melaknat mereka ".
4. Timbulnya perpecahan
Sudah merupakan aksiomatis bahwa kemungkaran yang paling
berat dan dan paling keji dapat menjauhkan syari'at Allah dari realitas
kehidupan dan ditinggalkannya hukum-hukumNya dalam kehidupan
manusia. Apabila hal ini terjadi dan orang-orang diam, tidak
mengingkari dan tidak mencegahnya, maka Allah akan menanamkan
perpecahan dan permusuhan di kalangan mereka sehingga mereka
saling melakukan pembunuhan dan menumpahkan darah.
5. Pemusnahan mental
Sebagai kehormatan kepada Nabi Muhammad saw, Allah tidak
memusnahkan umat beliau secara fisik sebagaimana yang telah
menimpa umat-umat terdahulu seperti kaum Nabi Hud, Shalih, Nuh,
Luth dan Syu'aib yang telah mendustakan para Nabi dan mendurhakai
perintah Allah. Tetapi bisa saja Allah membinasakan umat Muhammad
secara mental. Maksudnya umat ini tidak dimusnahkan fisiknya, tetap
dalam keadaan hidup, sekalipun melakukan dosa dan maksiat yang
menyebabkan. kehancuran dan kebinasaan, namun walaupun jumlahnya
banyak, kekayaannya melimpah ruah, di sisi Allah tidak ada nilainya
sama sekali, musuh-musuhnya tidak merasa takut, serta kawan-
kawannya tidak merasa hormat . Inilah yang diberitakan Rasulullah saw.
ketika umat ini takut mengatakan yang hak dan tidak mencegah orang
yang berbuat zalim.10
IV. KESIMPULAN
10
Imam Ghazali, Op. cit, hlm. 86
10
baik. Siapa saja diantara kalian melihat kemunkaran dilingkungan kita, maka
kita sebagai muslim yang baik harus merubahnya dengan tangan kita, apabila
kita tidak mampu merubah dengan tangan kita, maka rubahlah dengan lisan
kita, bila kita tidak mampu juga, maka rubahlah dengan hati kita, dan ketika
kita hanya bisa merubahnya dengan hati kita,maka itu adalah paling lemah-
lemahnya iman.
DAFTAR PUSTAKA
Ghazali, Imam, Mukasyafatul Qulub, Terj. Fatihuddin Abul Yasin, Surabaya: Terbit
Terang, 1990
Iwudh, Ahmad Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006
Qasyimi, Muhammad Jalaludin, Roudhlotul Mu’minin. Terj. Abu Ridho. Semarang:
Assyifa.
Ash Shiddiqey, Muhammad Teungku Hasbi, Al-Islam. Semarang: PT. Pustaka Rizki
Putra, 2001
Nawawi, Imam, Riyadhus Sholihin, Terj. Ahmad Sunarto, Jakarta: Pustaka Amani,
1990
Dahlan, Ali Usman, Hadits Qudsy Pola Pembinaan Akhlak Muslim, Bandung: CV.
Diponegoro
Tirmidhi, Imam, Sunan At Tirmidhi, Bairut: Darul Kutub Al- Ilmiyah
http://www.vbi-attaqwa.org/2009/06/10/amar-ma%E2%80%99ruf-dan-nahi-
munkar/
11
12
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Hadits
Dosen Pengampu: Nadhifah, M.Si
13
Disusun Oleh:
Durrotun Nasihah (103111110)
Elly Lutfiyah (103111111)
Himatul Aliyah (103111112)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
14
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
V. PENDAHULUAN
Bahwasanya menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat jahat itu
adalah suatu kewajiban fardhu kifayah. Apabila sebahagian dari kaum
muslimin menjalankan tugas ini, gugurlah dosa dari yang lain-lain.
Orang yang menjalankan tugas itu akan memperolaeh pahala yang
besar dari Allah SWT. Tetapi jika semua kaum muslimin mengabaikan tugas itu,
maka dosanya akan menimpa setiap orang yang mengetahui hukum-
hukumnya, apabila munkar itu berlaku di hadapan matanya, sedang ia tiada
mengubahnya dengan tangan atau lisan padahal ia berkuasa.11
VII. PEMBAHASAN
G. Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Menyerukan manusia kepada kebajikan, menyuruh ma’ruf dan
mencegah munkar ialah :mengajak manusia kepada agama Allah dengan
berbagai upaya yang menarik, menganjur, mengajak dan menyuruh para
manusia berbuat ma’ruf dan melarang orang mengerjakan munkar serta
menghilangkan kemunkaran dengan jalan yang diberikan syara’.12
11
www.vbi-attaqwa.org/2009/06/10/amar-ma’ruf-nahi-mungkar.com
12
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqey, Al-Islam (Semarang: PT. Pustaka Rizki
Putra,2001) hlm.347
15
Yang dimaksud amar ma’ruf adalah ketika engkau memerintahkan
orang lain untuk bertahuid kepada Allah, menaati-Nya, bertaqarrub
kepada-Nya, berbuat baik kepada sesama manusia, sesuai dengan jalan
fitrah dan kemaslahatan.13 Atau makruf adalah setiap pekerjaan (urusan
yang diketahui dan dimaklumi berasal dari agama Allah dan syara’-Nya.
Termasuk segala yang wajib yang mandub. Makruf juga diartikan
kesadaran, keakraban, persahabatan, lemah lembut terhadap keluarga
dan lain-lainnya.
Sedang munkar adalah setiap pekerjaan yang tidak bersumber dari
agama Allah dan syara’-Nya. Setiap pekerjaan yang dipandang buruk oleh
syara’, termasuk segala yang haram, segala yang makruh, dan segala yang
dibenci oleh Allah SWT.14
Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan
penegakan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar. Amar Ma’ruf merupakan pilar
dasar dari pilar-pilar akhlak yang mulia lagi agung. Kewajiban menegakkan
kedua hal itu adalah merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa
ditawar bagi siapa saja yang mempunyai kekuatan dan kemampuan
melakukannya. Bahkan Allah swt beserta RasulNya mengancam dengan
sangat keras bagi siapa yang tidak melaksanakannya sementara ia
mempunyai kemampuan dan kewenangan dalam hal tersebut.
Ketahuilah bahwa amar ma’ruf nahi munkar termasuk Ushul Ad-
Din, dengan dicapai tujuan perutusan (bi;tsah) para nabi. Hal itu
berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Ali-Imran :104.
ِ َو ْلت َ ُكن م ْن ُك ْم أ ُ َّمةٌ َي ْدعُونَ ِإلَى ْٱل َخي ِْر َو َيأ ْ ُم ُرونَ ِب ْٱل َم ْع ُر
َ َوف َو َي ْن َه ْون
ع ِن
)104:(آل عمران. َْٱل ُم ْن َك ِر َوأ ُ ْولَ ٰـئِ َك ُه ُم ْٱل ُم ْف ِل ُحون
“Dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar
dan merekalah termasuk orang-orang yang beruntung”
13
Ahmad Iwudh Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, (Bandung: Mizan Pustaka, 2006) hlm.224
14
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqiey, Op. Cit hlm.348
16
H. Perintah Mencegah Kemunkaran
15
Ibid, hlm.350-351
17
Dalam hadits lain juga dijelaskan seperti hadits di bawah ini:
من: عن ابى هريرة ايضا ان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قا ل
دعا الى هوى كان له من االجر مثل اجور من تبعه الينقص ذلك
من اجور هم شئا ومن دعا الى ضال لة كان عليه من االثم مثل ثام
)من تبعه ال ينقص ذلك من ثا مهم شيء(رواه مسلم
16
Imam muslim,Shahih Muslm, (Bairut: Darul Fikri, t,t) hlm.47
18
tempatnya, tanpa alasan yang jelas. Pemindahan yang mempunyai alasan
yang jelas demi kepentingan umum, tentu tidak termasuk perbuatan
munkar.17
Tingkatan-tingkatan Menyuruh Ma’ruf
Perbuatan munkar berpaut dengan hak-hak Allah, dengan hak-hak
manusia, serta berpaut dengan hak Allah dan hak manusia.
Berpautan dengan hak Allah.
1. Hal ini diwajibkan kepada umat, seperti mendirikan sholat jama’ah di
masjid dan azan di tiap-tiap waktu, maka apabila ada kampong tidak
mengerjakan azan untuk tiap-tiap sholat yang lima, wajiblah pegawai
hisbah memerintahkan mereka.
2. Hal-hal yang diperntahkan kepada pribadi seseorang, seperti sholat
lima dan pekerjaan yang menjadi fardu’ain bagi tiap-tiap orang.
أنجينا الذين ينهون عن السوء وأخذنا الذبن ظلموا بعذاب بئيس بما
.كانوا يفسقون
“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperintahkan kepada
mereka, kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan
17
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqiey, Al-Islam, (Semarang:PT. Pustaka Rizki Putra,
2001) hlm. 355
18
Ibid. hlm. 352
19
jahat dan kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang
keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.” (Al-A’raf: 165)
عن ابى بكر الصد يق انه قال ايها الناس انكم تقرءون هذه االية (يا
ايهاالذين امنوا عليكم انفسكم ال يضركم من ضل اذا اهتديتم ) واني
سمعت ان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقو ل ان الناس اذا راوا
الظا لم فلم يا خذوا على يديه او شك ان يعمهم هللا بعقا ب منه ( اخر
)جه التر مذ ي في كتا ب الفتن
“Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ra, ia berkata : Wahai manusia, hendaklah
kalian membaca ayat ini : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu,
tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharatkepadamu apabila
kamu telah mendapatkan petunjuk. Dan sesungguhnya saya mendengar
Rasululllah SAW bersabda :” sesungguhnya apabila orang-orang melihat
orang yang bertindak aniaya kemudian mereka tidak mencegahnya, maka
kemungkinan besar Allah akan meratakan siksaan kepada mereka,
disebabkan perbuatan tersebut.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan An-Nasa’i)19
J. Manfaat dan Sifat Orang Yang Melakukan Aksi Amar Ma’ruf Nahi Munkar
1. Manfaat-manfaatnya, diantaranya :
a. Kita akan menjadi orang-orang yang meraih kemenangan.
b. Kita akan menjadi orang-orang yang shaleh
c. Kita akan menjadi bagian dari orang-orang mukmin
d. Segala kebaikan akan diberikan siapa saja yang melakukan aksi
amar ma’ruf nahi munkar, yaitu, orang-orang yang lahir dari umat
terbaik (umat muslim)
e. Kita akan mendapatkan keselamatan apabila kita mencegah
perbuatan buruk (munkar).20
2. Sifat-sifat orang yang melakukan aksi amar ma’ruf nahi munkar,
diantaranya:
a. Harus berilmu
19
Imam Tirmidhi, Sunan At Tirmidhi, (Bairut: Darul Kutub Al- Ilmiyah) hlm. 69
20
Ahmad Iwudh Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, (Bandung: Mizan Pustaka, 2006) hlm. 215-
219
20
Diantara syarat dakwah amar ma’ruf nahi munkar adalah
ilmu. Aksi ini juga harus dilakukan secara bijak, dan didukung ilmu
dan kefaqihan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Umar Ibn Abdul
Aziz,” Barang siapa yang beribadah kepada Allah tanpa ada ilmu,
dia akan lebih banyak memberikan kerusakan dari pada
kemaslahatan”.
Ilmu itu adalah pemimpin amal, sedang amal itu adalah
pengikutnya. Hal ini sangat jelas karena niat da amal itu, apabila
keduanya tidak disertai dengan ilmu, ia hanya akan menjadi
kebodohan, kesesatan, dan p[enurutan terhadap hawa nafsu.
b. Mempunyai kelembutan hati.
Dalam melakukan aksi amar ma’ruf nahi munkar, kita pun
harus selalu bersikap lemah lembut. Rasulullah SAW
memerintahkan kita untuk bersikap lemah lembut dan tunduk
pasrah. Apabila orang-orang mendengarkan kepadanya sesuatu
yang dibencinya, beliau tidak marah. Bahkan, beliau menjadi
seperti orang yang ingin membela dirinya.
Sufyan Al-Tsauri berkata, “Aksi amar ma’ruf nahi mungkar
itu harus dilakukan dengan memenuhi tiga syarat:
1) Lemah lembut dengan apa yang diperintahkan dan dilarang.
2) Adil dengan apa yang diperintahkan dan dilarang
3) Mengetahui ap ayang diperintahkan dan dilarang.
c. Mempunya jiwa yang sabar
Seorang pemberi nasehat harus sabar dengan penderitaan
yang dialaminya. Inilah sikap yang diwasiatkan oleh luqman kepada
anaknya dalam firman Allah SWT, yang artinya:” hai anakku,
dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah
terhadap terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
21
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS.
Luqman : 17)21
VIII. KESIMPULAN
Amar ma’ruf nahi munkar merupakan prinsip yang sangat agung dalam
ajaran Islam.Merupakan perintah yang diberikan Allah SWT. Agar dibawa para
nabi. Apabila perintah ini tidak dijalankan. Niscaya fungsi kenabian itu akan
lenyap, agama akan hancur, kesesatan akan merajalela, kebodohan akan
subur, kerusakan ada di mana-mana, negeri menjadi hancur, dan seluruh
manusia menjadi binasa.
Sesungguhnya, amar ma’ruf nahi munkar memiliki manfaat yang
sangat banyak, misalnya, kita akan masuk kepada pintu kemenangan dan
kebahagiaan. Kita pun akan menjadi bagian dari orang-orang mukmin. Inilah
seruan dari seluruh kebaikan.
21
Ibid, hlm.221-223
22
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam, Mutiara Ihya’ Ulumuddin, Bandung: Mizan Media Utama, 2008.
Iwudh, Ahmad Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, Bandung: Mizan Pustaka, 2006.
Nawawi, Imam, Terjemah Riyadlus Shalihin Jilid I, Jakarta: Pustaka Amani, 1999.
www.vbi-attaqwa. org/2009/06/10/amar-ma’ruf-nahi-mungkar.com
23