Anda di halaman 1dari 32

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruangan Rawat : Rg. Program Khusus


Tanggal Dirawat : 09 Agustus 2016

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A (L) Tanggal Pengkajian : 17 September 2016
Umur : 18 tahun No. RM : 02.08.xx
Informan :

II. ALASAN MASUK DAN FAKTOR PENCETUS


a. Alasan Masuk (IGD)
Klien bicara sendiri, tertawa sendiri, menangis sendiri. Klien mengatakan melihat
hantu, naruto, kuntilanak. Keluarga mengatakan sebelumnya sering menggunakan
lem fox.

b. Faktor Pencetus
Klien mengungkapkan sebelumnya setiap hari sejak 3 bulan terakhir lalu pasien
mengatakan mulai muncul baying-bayangan yang sepintas lewat.

c. Data Saat Pengkajian


Klien mengatakan selama ini ada melihat bayangan-bayangan. Melihat bayangan
apabila klien melamun. Bicara klien lambat. Klien juga mengatakan bahwa ia
memakai lem fox ± sejak 3 bulan yang lalu. Klien biasanya ngelem setiap hari
sebanyak satu kaleng seharga Rp. 7.500.

d. Riwayat Penyakit Sekarang


klien mengatakan bahwa semenjak diRSJ Sambang Lihum, perasaannya baik dan
tidak punya keluhan apa-apa tetapi asih melihat bayangan wanita namun tidak
begitu sering. Tetapi klien mengatakan pernah tidak bisa tidur waktu malam dan
sering kangen sama keluarga.

e. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien mengatakan sebelum masuk RSJ sambaing lihum, tidak pernah punya
mengalami sakit begini.

f. Riwayat Penyakit Keluarga


klien mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakt yang sama seperti ini, maupun
penyakit yang lain-lainnya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


V
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya? Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil

3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan criminal

Jelaskan No. 1, 2, dan 3


Klien belum pernah dirawat sebelumnya dan klien mengatakan tidak pernah
melakukan kekerasan.

Masalah Keperawatan
Halusinasi penglihatan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya V Tidak


Di dalam keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami gangguan jiwa.
Riwayat
Hubungan keluarga Gejala
pengobatan/perawatan

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
- Ibu klien telah meninggal sejak klien berumur 1 tahun.
- Klien terpisah dengan ayah sejak masih di dalam kandungan.

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 120/90 mmHg HR: 94x/mnt RR: 21x/mnt T: 36,2C
2. Ukur : TB: 157cm BB: 56 kg
3. Keluhan fisik : Ya V Tidak
Jelaskan :
Tanda-tanda vital klien untuk tekanan darah 120/90 mmHg, denyut nadi 94x/m,
pernafasan 21x/m, dan suhu tubuh 36,2° C klien semuanya tampak normal. Tinggi
badan 157 cm dan berat badan 56 kg, tidak ada keluhan fisik

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
: laki-laki

: perempuan

: meninggal

: klien

: keluarga yang gangguan jiwa

: cerai

: tinggal serumah

Jelaskan :

Masalah Keperawatan

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan tidak mengeluh tentang yang ada di
fisiknya klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya
b. Identitas : Klien mengatakan bernama Tn.A, klien pernah sekolah
hanya. sampai SD saja
c. Peran : Klien mengatakan berperan sebagai anak angkat, karena
orang tuanya sudah meninggal, sedangkan saat klien berada di rumah sakit klien
tidak berbuat apa-apa.
d. Ideal diri : Klien mengatakan berharap agar cepat sembuh dari
penyakitnya dan dapat diterima dikeluarga dan masyarakat .
e. Harga diri : Selama dirawat di rumah sakit klien sangat komunikatif dan
selalu berinteraksi dengan teman-teman yang dirawat di RSJD sambaing lihum.

Masalah Keperawatan
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : orang tua angkat
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Selama klien sakit dan
dirawat dirumah saat klien selalu bermasyarakat dengan klien lain serta perawat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: klien tidak tertutup, sedikit
sering melamun dan berinteraksi dengan baik.

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama Islam.
b. Kegiatan ibadah
Pada saat klien berada di rumah sakit, klien mampu melakukan sholat, hanya
saja kadang-kadang dan disuruh perawat

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..……………..

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penggunaan Cara berpakaian
v Tidak rapi pakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya

Jelaskan : Cara berpakaian klien tampak kurang rapi karena kancing baju sering
terlihat tidak terpasang semua, klien memakai pakaian dari rumah sakit dan klien
mampu berpakaian sendiri.

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Tidak mampu
Apatis V Lambat Membisu
memulai pembicaraan

Loghorea Echolalia

Jelaskan : Bicara klien lambat, kontak mata kurang

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

3. Aktivitas Motorik

Lesu V Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : Saat ditanya oleh perawat klien selalu merasa tegang

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
…………………………………………………………………………..………………………

4. Alam perasaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir

Gembira

berlebihan
Jelaskan : klien mengatakan gembira berada di RSJ Sambang Lihum karena
banyak mempunyai teman.
Masalah Keperawatan

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : afek klien baik dan sesuai, ada perubahan roman wajah tertawa pada
saat klien menonton tv atau melihat sesuatu yang lucu, jika tidak klien hanya diam
saja.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

V Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : pada saat berbicara dengan klien, klien sangat kooperatif terhadap
lawan bicara. dan klien juga selalu berinteraksi dengan klien lain serta kontak mata
klien sering memandang kelain.

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

7. Persepsi

Pendengaran V Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : klien melihat bayangan-bayangan dan bayangan itu terlihat saat klien
lagi melamun
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………

8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Pengulangan
Flight of idea Blocking
pembicaraan/perseverasi

Neologisme

Jelaskan : klien dapat berpikir dengan baik, tidak ada gangguan sepertii
kehilangan asosiasi atau blocking

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………….

9. Isi pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol piker

Jelaskan : tidak ada waham, obsesi, fobia dan lain-lain.

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..……….
.…………………………………………………………………………………………………..

10. Tingkat kesadaran

Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi

Waktu Tempat Orang

Jelaskan : tingkat kesadaran klien compos mentis, orientasi klien mampu


berorintasi waktu, tempat, orang secara baik dan jelas, klien mampu berorientasi
waktu pagi,siang dan malam serta masih mengenali perawat.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………..

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : pada saat dilakukan pengkajian klien mampu menjawab pertanyaan


perawat seperti tinggal dimana, pekerjaan apa, hari apa sekarang dan juga masa
lalu dirinya.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Tidak mampu berhitung
Mulai beralih Tidak mampu berkonsentrasi
sederhana
Jelaskan : klien mampu menjawab pertanyaan perawat saat berbicara atau
diwawancara. Klien mampu berhitung dan berkonsentrasi tanpa adanya gangguan

Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………
13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : klien mampu mengambil keputusan sederhana seperti mandi dan


BAK tanpa harus diperintah untuk mengingatnya, klien mampu menilai bahwa mandi
dulu baru makan.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..
14. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : klien sadar bahwa dia sekarang berada di RSJ Sambaing Lihum
untuk berobat.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : klien mampu menyediakan makan untuk dirinya, yang telah


disediakan oleh rumah sakit, klien makan sendiri dan mampu menghabiskan
makanan yang telah disediakan.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : klien mampu mandiri untuk BAB/BAK ditoilet dan membersihkan


setelah selesai, walaupun tidak sampai bersih.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..
3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :klien mau mandi, tanpa harus disuruh oleh perawat.


Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..
4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : klien mampu berpakaian dengan baik sesuai usianya meskipun


kurang rapi.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..
5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 2 jam s/d 3 jam

Tidur malam lama : 4 jam s/d 5 jam

Kegiatan sebelum/sesudah tidur : tidak ada s/d tidak ada

Jelaskan : klien msih terlihat keluyuran dan juga masih terlihat jarang tidur siang
hari. Apabila siang hari klien sering duduk dikursi tamu sambil nonton tv dan
terkadang mondar-mandir didalam ruangan.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..
6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan : obat disiapkan dan diberikan oleh perawat, pengawasan minum obat
masih dilakukan perawat. Klien belum ada inisiatif untuk meminta obat ketika sudah
masuk jam obat.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………...………
…………………………………………………………………………………...………………

7. Pemeliharaan kesehatan

Perawatan lanjutan √ Ya Tidak


Perawatan pendukung Ya √ Tidak

Jelaskan : klien mendapatkan perawatan lanjutan hanya dirmah sakit saja, dan
klien dapat dukungan dari lembaga pelayanan kesehatan. Klien jarang dijenguk oleh
keluarga.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya Tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak

Mencuci pakaian Ya Tidak

Pengaturan keuangan Ya Tidak

Jelaskan : klien mampu memasak dan menyiapkan makanan klien mampu


menyapu, mengepel lantai dan mencuci pakaian.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya Tidak

Transportasi Ya Tidak

Lain-lain Ya Tidak

Jelaskan : klien dirumah biasanya bekerja dimebel, hasil gajihnya disimpan klien
untuk ditabung. Klien mampu mengendarai sepeda motor untuk menuju suatu
tempat.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………….
VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya………………………. Lainnya…………………………

Klien menggunakan lem fox, sejak 3 bulan yang lalu. Klien biasanya menggunakan
dengan cara dihirup dan klien mengatakan setelah menghirup serasa terbang.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik ……………………………...
Klien tinggal bersama tante serta kakak angkatnya, klien sedikit kurang
perhatian orang tuanya dikarenakan orang tuanya telah meninggal.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik ……………...................
Klien kurang didukung oleh keluarga disekitarnya
Masalah dengan pendidikan, spesifik …………………………………..........
Klien hanya sekolah sampai lulus SD saja. Klien tidak melanjutkan
pendidikan karena tidak ada biaya.
Masalah dengan dukungan pekerjaan, spesifik ……………………………...
Klien biasanya bekerja dimebel
Masalah dengan dukungan perumahan, spesifik …………………………….
Klien tinggal serumah dengan tante serta kakak angkatnya.
Masalah dengan dukungan ekonomi, spesifik …………………………….....
Klien termasuk kedalam ekonomi rendah, kedua orang tua klien sudah
meninggal dan klien tinggal dirumah kakak angkatnya.
Masalah dengan dukungan pelayanan kesehatan, spesifik ……………….
Klien tinggal lumayan jauh dari RSJ Sambang Lihum. Klien tidak pernah
berobat sama sekali pada saat dirumah.
Masalah lainnya, spesifik …………………………….....................................
Tidak ada
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

Penyakit jiwa System pendukung

Faktor presipitasi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan

Lainnya……………………………………………………………………………

Masalah Keperawatan

XI. ASPEK PENUNJANG


Diagnosa Medik :
F.19.5

Hasil Laboratorium :

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 12.4 % Lk – 13.5 – 16.5
Limfosit 42% 25 – 40
Mid 9% 3–8
Urea 32% 6 – 20
Kreatinin 0.7 mg% Lk : 0.9 – 1.3
Terapi Medik :

Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping

Clozapine 100 gram Klien skizofrenia yang tidak Riwayat granulositopenia Lelah, mengantuk, pusing, sakit kepala,
3x1 responsif atau intoleransi dan agranulositosis, perubahan EEG, mulut keringi penglihatan
dengan neurleptik klasik. gangguan fungsi sumsum kabur, gangguan berkeringat dan
tulang, epilepsi tak gangguan pengaturan suhu tubuh,
terkontol, psikosis alkoholik takikardi, hipotensi postural, hipertensi,
dan toksik lainnya. kolaps, aritmia jantung, mual, muntah,
Intoksikasi obat, kondisi konstipasi, hiperglikemia, peningkatan BB.
koma, kolaps oada sirkulasi
darah, depresi SSP,
gangguan fungsi hati berat,
gagal ginjal atau gagal
jantung

HLP 5 gram Hipersensitifitas terhadap


Skizofrenia, psychoses, Kesulitan berbicara /menelan, kehilangan
(Haloperidol) 3x1 teorettes syndrome, haloperidol/komponen lain kontrol keseimbangan, wajah terasa tebal
kecemasan yang parah, formulasi, penyakit seperti memakai masker, kejang otot
gangguan tingkah laku parkinson, depresi berat terutama leher dan punggung, gelisah,
yang parah, kegugupan, SSP, supresi sumsum kekakuan pada lengan dan kaki, gemetar
gangguan emosional dan tulang, penyakit pada jari dan tangan, kelemahan pada
mental, mual dan muntah. jantung/hati berat, koma lengan dan kaki.
dan ibu menyusui. .
THP 2 gram Parkinson Hipersensitifas terhadap Mulut kering, penglihatan kabur, pusing,
(Trihexsipenidil) 3x2 thriheksifenidil atau cemas, konstipasi, retensi urin, takikardi,
komponen lain dalam dilatasi pupil, TIO meningkat, sakit kepala.
sediaan, glaukoma sudut
tertutup, obstruksi
duodenal/pyloric, peptik
ulcer, obstruktif saluran
urin, achalasia, myastenia
gravis.

Sandepril 50 gram Depresi endogen Hipersensitif terhadap


Pusing, sakit kepala, kejang, gejala
0-01/2 maprotilin
ekstrapiramidal, ataksia, kelelahan
sementara.
XII. ANALISA DATA

No. Data Maladaftif Masalah Keperawatan

1. Ds: Gangguan persepsi sensori: Halusinasi


 Pasien mengatakan melihat sesuatu penglihatan.
bayangan, pasien terkadang
bayangan itu saat melamun, dan
bayangan itu datang sesekali. Kadang
tidak melihat sama sekali, bayangan
yang dilihat samar-samar.
 Pasien sering mondar-mandir dikamar
Do:
 Pasien terlihat sering melamun
 Pasien sering tertawa sendiri
 Kontak mata (-)

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi penglihatan.
2.
XIV. POHON MASALAH

Fator

Banjarmasin,……………………

(……………………………………)
NIM.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN

Tanggal No. Dx Perencanaan


Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Gangguan Tujuan umum : klien Setelah 1x interaksi, klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
Persepsi dapat mengontrol menunjukkan tanda-tanda menggunakan komunikasi terapeutik:
sensori: halusinasi yang percaya pada perawat :  Sapa klien dengan verbal maupun
Halusinasi dialaminya  Ekspresi wajah nonverbal
penglihatan bersahabat  Perkenalkan nama lengkap, nama
Tujuan khusus :  Ada kontak mata panggilan
1. Klien dapat membina  Mau berjabat tangan  Tanya nama lengkap dan nama panggilan
hubungan saling  Mau menyebutkan nama  Buat kontrak yang jelas
percaya  Mau menjawab salam  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
 Mau duduk berdampingan setiap kali berinteraksi
dengan perawat  Tunjukkan sikap empati menerima apa
 Bersedia mengungkapkan adanya
masalah yang  Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
dihadapinya. kebutuhan dasar klien
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien.

2. Klien dapat mengenal Setelah 3x interaksi klien


2. Adakan kontak yang sering dan singkat
halusinasinya dan menyebutkan :
secara bertahap
mengontrolnya
 Isi 3. Observasi tingkah laku klien terkait dengan
 Waktu halusinasinya jika menemukan klien sedang
 Frekuensi berhalusinasi :
 Situasi dan kondisi yang  Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu
menimbulkan halusinasi (halusinas
lihat/raba/dengar/penghidu/kecap)
 Jika klien menjawab “iya” tanyakan apa
yang sedang dialaminya.
 Katakan bahwa perawat percaya klien
mengalami hal tersebut tetapi perawat
sendiri tidak mengalaminya (dengan nada
bersahabat, tanpa menuduh/menghakimi).
 Katakan kepada klien bahwa ada klien lain
yang mengalami hal yang sama.
 Katakan bahwa perawat akan membantu
klien
 Jika klien tidak sedang berhalusinasi,
klarifikasi tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan dengan klien tentang
isi, waktu dan frekuensi terjadi halusinasi.
 Diskusikan situasi dan kondisi yang
menimbulkan/tidak menimbulkan
halusinasi
Setelah 3x interaksi klien 4. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan
menyebutkan cara baru untuk jika terjadi halusinasi dan beri untuk
mengontrol halusinasinya. mengungkapkan perasaannya.
5. Diskusikan dengan klien apa yang akan
Setelah 3x interaksi klien dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.
dapat memilih 6. Diskusikan tentang dampak yang akan
memperagakan cara dialaminya jika klien menikmati halusinasinya.
mengatasi halusinasinya. 7. Identifikasi bersama dengan cara/tindakan
yang diharapkan jika halusinasi terjadi.
8. Diskusikan cara yang digunakan klien:
 Jika cara yang digunakan adaptif berikan
pujian
 Jika cara tidak adaptif (maladaptif)
didiskusikan kerugiannya.
9. Diskusikan cara baru untuk,
memutus/mengontrol timbulnya halusinasi :
 Katakan kepada diri sendiri bahwa hal itu
tidak nyata (“saya tidak mau
lihat/raba/dengar/penghidu/kecap saat
halusinasi terjadi”)
 Menemui orang lain saat halusinasi untuk
menceritakan halusinasinya.
 Membuat dan melaksanakan jadwal
kegiatan sehari-hari yanmg telah disusun.
10. Bantu klien memilih cara yang telah
dianjurkan dan latih untuk mencobanya.
11. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang
telah dipilih dan dilatih , beri pujian jika klien
berhasil melakukannya.
12. Pantau pelaksanaan cara yang telah dipilih
dan dilatih, beri pujian jika berhasil
melakukannya.
13. Anjurkan klien mengikuti TAK orientasi realita
dan stimulasi persepsi.

setelah 3x interaksi klien 14. Diskusikan dengan psaien tentang manfaat


menyebutkan : minum obat dan kerugian tidak minum obat,
 Manfaat minum obat nama obat, warna obat, dosis, cara efek terapi
 Kerugian tidak minum dan efek samping.
obat 15. Pantau klien saat menggunakan obat
 Nama,warna, dosis, efek 16. Beri pujian jika klien menggunakan obat
terapi dan efek samping. dengan benar

setelah 3x interaksi klien.


Mendemonstrasikan
penggunaan obat dengan
benar.
setelah 3x interaksi, klien 17. Diskusikan dengan klien akibat berhenti
menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
minum obat tanpa konsultasi 18. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
dokter dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien :
No. CM :
Bangsal :
No Tanggal/jam Implementasi Evaluasi Paraf
20 September 2016 SP 1 S:
Pertemuan 1  Klien mengatakan
1. Membina hubungan namanya “Tn. A” dan
saling percaya berjabat tangan
2. Menghalusinasikan  Klien mengatakan
halusinasi yang melihat bayangan yang
dialami klien yang membuatnya berjalan
meliputi isi, waktu, keluyuran
situasi, frekuensi  Klien mengatakan
klien saat melihat melihat bayangan itu
halusinasinya ketika sedang melamun
3. Mengajarkan cara  Bayangan yang dilihat
mengusir samar-samar
halusinasinya dengan  Klien sering mondar-
cara pertama yaitu mandir
menghardik
4. Mengajurkan klien O :
untuk melakukan  Kontak mata (+)
latihan menghardik  Klien membalas jabat
halusinasi dan tangan perawat
memasukannya
 Klien tampak tenang
dalam jadwal
 Klien mengungkapkan
kegiatannya
atau menyampaikan
halusinasi
 Klien mampu
memperagakan cara
menghardik halusinasi
A:
 Hubungan saling
percaya berhasil terjalin
 Identifikasi halusinasi
berhasil

P:
Perawat :
 Lanjut SP 2
 Ajarkan klien mengontrol
halusinasi dengan cara
berbincang-bincang
Klien :
Latih kemampuan
mengontrol halusinasi
yang sudah diajarkan
(menghardik)

21 September 2016 SP 1 S:
Pertemuan 2  Klien mengatakan
1. Membina hubungan namanya “Tn. A” dan
saling percaya berjabat tangan
2. Menghalusinasikan  Klien melakukan cara
halusinasi yang menghardik halusinasi
dialami klien yang
meliputi isi, waktu, O :
situasi, frekuensi  Kontak mata (+)
klien saat melihat  Klien tampak menyendiri
halusinasinya  Tampak tenang dan
3. Mengajarkan cara mampu memperagakan
mengusir cara menghardik
halusinasinya dengan  Muka klien datar
cara pertama yaitu A:
menghardik  Klien mampu membina
4. Mengajurkan klien hubungan saling
untuk melakukan percaya
latihan menghardik  Klien mampu
halusinasi dan memperagakan cara
memasukannya menghardik
dalam jadwal
kegiatannya P:
Perawat :
 Lanjut SP 2
 Ajarkan klien mengontrol
halusinasi
 Latih kemampuan
mengontrol halusinasi
yang sudah diajarkan

22 September 2016 SP 2 S:
Pertemuan 3  Klien mengatakan sudah
1. Mengevaluasi bisa cara menghardik
kegiatan menghardik halusinasinya
2. Melatih cara  Klien mengatakan belum
mengontrol halusinasi mengetahui manfaat
dengan minum obat obat yang ia minum
3. Menjelaskan  Klien mengatakan tidak
pentingnya hapal obat apa saja
penggunaan obat yang biasanya ia minum
pada gangguan jiwa setiap harinya
4. Menjelaskan akibat
jika obat tidak O :
diminum sesuai  Klien terlihat tenang
program  Kontak mata (+)
5. Menjelaskan putus  Klien cukup kooperatif
obat  Klien terlihat masih suka
6. Menjelaskan cara melamun
berobat A:
7. Memasukkan dalam  Klien sudah mampu
jadwal kegiatan menghardik halusinasi
harian  Klien belum mampu
menjelaskan pentingnya
minum obat
 Klien belum mampu
menyebutkan nama obat
yang biasa ia minum

P:
Lanjutkan SP 2
23 september 2016 SP 2 S:
Pertemuan 4  Klien mengatakan sudah
1. Mengevaluasi bisa cara menghardik
kegiatan menghardik halusinasi
2. Melatih cara  Klien mengatakan masih
mengontrol belum mengetahui
halusinasi dengan manfaat obat yang ia
minum obat minum
3. Menjelaskan  Klien mengatakan tidak
pentingnya hapal obat apa saja
penggunaan obat yang biasanya ia minum
pada gangguan jiwa setiap harinya
4. Menjelaskan akibat
jika obat tidak O :
diminum sesuai  Klien terlihat tenang
program  Kontak mata (+)
5. Menjelaskan putus  Klien cukup kooperatif
obat  Klien terlihat masih suka
6. Menjelaskan cara melamun
berobat A:
7. Memasukkan dalam  Klien sudah mampu
jadwal kegiatan menghardik halusinasi
harian  Klien belum mampu
menjelaskan pentingnya
minum obat
 Klien belum mampu
menyebutkan nama obat
yang biasa ia minum

P:
Lanjutkan SP 2

24 september 2016 SP 2 S:
Pertemuan 5  Klien mengatakan belum
1. Mengevaluasi mengetahui manfaat
kegiatan menghardik obat yang ia minum
2. Melatih cara  Klien mengatakan tidak
mengontrol hapal obat apa saja
halusinasi dengan yang biasanya ia minum
minum obat setiap harinya
3. Menjelaskan
pentingnya O:
penggunaan obat  Klien terlihat tenang
pada gangguan jiwa  Kontak mata (+)
4. Menjelaskan akibat  Klien cukup kooperatif
jika obat tidak
diminum sesuai A:
program Klien belum mampu
5. Menjelaskan putus mengingat obat –obatan
obat yang biasa diminum
6. Menjelaskan cara P: Lanjut SP 2
berobat
7. Memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian
26 September 2016 SP 2 S:
Pertemuan 6  Klien mengatakan belum
1. Mengevaluasi mengetahui manfaat
kegiatan menghardik obat yang ia minum
2. Melatih cara  Klien mengatakan tidak
mengontrol hapal obat apa saja
halusinasi dengan yang biasanya ia minum
minum obat setiap harinya
3. Menjelaskan
pentingnya
penggunaan obat O :
pada gangguan jiwa  Klien terlihat tenang
4. Menjelaskan akibat  Kontak mata (+)
jika obat tidak  Klien cukup kooperatif
diminum sesuai
program A : Klien belum mampu
5. Menjelaskan putus mengingat manfaat dan
obat kerugian obat –obatan
6. Menjelaskan cara yang biasa diminum
berobat
7. Memasukkan dalam P : Lanjut SP 2
jadwal kegiatan
harian

27 September 2016 Sp 2 S:
Pertemuan 7  Klien mengatakan selalu
1. Mengevaluasi meminum obat sesuai
kegiatan dengan jadwal yang
menghardik dianjurkan perawat
2. Melatih cara  Klien mengatakan tidak
mengontrol hapal obat apa saja
halusinasi dengan yang biasanya ia minum
minum obat setiap harinya
3. Menjelaskan
pentingnya O:
penggunaan obat  Klien terlihat tenang
pada gangguan jiwa  Kontak mata (+)
4. Menjelaskan akibat  Klien cukup kooperatif
jika obat tidak
diminum sesuai A : Klien belum mampu
program mengingat manfaat dan
5. Menjelaskan putus kerugian obat –obatan
obat yang biasa diminum
6. Menjelaskan cara
berobat  P : Lanjut SP 2
7. Memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian

28 september 2016 SP 3 S:
Pertemuan 8  Klien nampak senang
1. Membina hubungan  Klien mengatakan tidak
saling percaya melihat bayangan
2. Menanyakan kepada manusia
klien keefektifan
bercakap-cakap O:
dengan orang lain  Kontak mata (+)
3. Menanyakan kembali  Klien bicara saat ditanya
apakah halusinasi perawat
muncul lagi atau tidak
4. Menanyakan
keefektifitasannya A:
 Klien mampu membina
hubungan saling
percaya
 Raut wajah datar

P:
Lanjut SP 3 yaitu melatih
klien cara bercakap-cakap
dengan orang lain

29 september 2016 SP 3 S:
Pertemuan 9 :  Klien mengatakan
1. Membina hubungan  Klien mengatakan
saling percaya melihat bayangan pada
2. Menanyakan kepada saat melamun
klien keefektifan
bercakap-cakap O:
dengan orang lain  Kontak mata (+)
3. Menanyakan kembali  Klien mampu
apakah halusinasi mengontrol
muncul lagi atau tidak halusinasinya dengan
4. Menanyakan cara menghardik
keefektifitasannya
A:
 Klien mampu membina
hubungan saling
percaya
 Klien dapat mengenal
halusinasinya dan dapat
mengontrol dengan cara
menghardik halusinasi
 Klien mampu
mendiskusikan respon
klien terhadap halusinasi

P:
Lanjut SP 4

30 September 2016

Anda mungkin juga menyukai