I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A (L) Tanggal Pengkajian : 17 September 2016
Umur : 18 tahun No. RM : 02.08.xx
Informan :
b. Faktor Pencetus
Klien mengungkapkan sebelumnya setiap hari sejak 3 bulan terakhir lalu pasien
mengatakan mulai muncul baying-bayangan yang sepintas lewat.
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan criminal
Masalah Keperawatan
Halusinasi penglihatan
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
- Ibu klien telah meninggal sejak klien berumur 1 tahun.
- Klien terpisah dengan ayah sejak masih di dalam kandungan.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 120/90 mmHg HR: 94x/mnt RR: 21x/mnt T: 36,2C
2. Ukur : TB: 157cm BB: 56 kg
3. Keluhan fisik : Ya V Tidak
Jelaskan :
Tanda-tanda vital klien untuk tekanan darah 120/90 mmHg, denyut nadi 94x/m,
pernafasan 21x/m, dan suhu tubuh 36,2° C klien semuanya tampak normal. Tinggi
badan 157 cm dan berat badan 56 kg, tidak ada keluhan fisik
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: klien
: cerai
: tinggal serumah
Jelaskan :
Masalah Keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan tidak mengeluh tentang yang ada di
fisiknya klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya
b. Identitas : Klien mengatakan bernama Tn.A, klien pernah sekolah
hanya. sampai SD saja
c. Peran : Klien mengatakan berperan sebagai anak angkat, karena
orang tuanya sudah meninggal, sedangkan saat klien berada di rumah sakit klien
tidak berbuat apa-apa.
d. Ideal diri : Klien mengatakan berharap agar cepat sembuh dari
penyakitnya dan dapat diterima dikeluarga dan masyarakat .
e. Harga diri : Selama dirawat di rumah sakit klien sangat komunikatif dan
selalu berinteraksi dengan teman-teman yang dirawat di RSJD sambaing lihum.
Masalah Keperawatan
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : orang tua angkat
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Selama klien sakit dan
dirawat dirumah saat klien selalu bermasyarakat dengan klien lain serta perawat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: klien tidak tertutup, sedikit
sering melamun dan berinteraksi dengan baik.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama Islam.
b. Kegiatan ibadah
Pada saat klien berada di rumah sakit, klien mampu melakukan sholat, hanya
saja kadang-kadang dan disuruh perawat
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..……………..
Jelaskan : Cara berpakaian klien tampak kurang rapi karena kancing baju sering
terlihat tidak terpasang semua, klien memakai pakaian dari rumah sakit dan klien
mampu berpakaian sendiri.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
2. Pembicaraan
Tidak mampu
Apatis V Lambat Membisu
memulai pembicaraan
Loghorea Echolalia
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
3. Aktivitas Motorik
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
…………………………………………………………………………..………………………
4. Alam perasaan
Gembira
√
berlebihan
Jelaskan : klien mengatakan gembira berada di RSJ Sambang Lihum karena
banyak mempunyai teman.
Masalah Keperawatan
5. Afek
Jelaskan : afek klien baik dan sesuai, ada perubahan roman wajah tertawa pada
saat klien menonton tv atau melihat sesuatu yang lucu, jika tidak klien hanya diam
saja.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
Jelaskan : pada saat berbicara dengan klien, klien sangat kooperatif terhadap
lawan bicara. dan klien juga selalu berinteraksi dengan klien lain serta kontak mata
klien sering memandang kelain.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
7. Persepsi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : klien melihat bayangan-bayangan dan bayangan itu terlihat saat klien
lagi melamun
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………..………………
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Pengulangan
Flight of idea Blocking
pembicaraan/perseverasi
Neologisme
Jelaskan : klien dapat berpikir dengan baik, tidak ada gangguan sepertii
kehilangan asosiasi atau blocking
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………….
9. Isi pikir
Waham
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..……….
.…………………………………………………………………………………………………..
Disorientasi
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………
13. Kemampuan penilaian
Jelaskan : klien sadar bahwa dia sekarang berada di RSJ Sambaing Lihum
untuk berobat.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..
2. BAB/BAK
Jelaskan : klien msih terlihat keluyuran dan juga masih terlihat jarang tidur siang
hari. Apabila siang hari klien sering duduk dikursi tamu sambil nonton tv dan
terkadang mondar-mandir didalam ruangan.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..
6. Penggunaan obat
Jelaskan : obat disiapkan dan diberikan oleh perawat, pengawasan minum obat
masih dilakukan perawat. Klien belum ada inisiatif untuk meminta obat ketika sudah
masuk jam obat.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………...………
…………………………………………………………………………………...………………
7. Pemeliharaan kesehatan
Jelaskan : klien mendapatkan perawatan lanjutan hanya dirmah sakit saja, dan
klien dapat dukungan dari lembaga pelayanan kesehatan. Klien jarang dijenguk oleh
keluarga.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
…………………………………………………………………………………………………..
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan : klien dirumah biasanya bekerja dimebel, hasil gajihnya disimpan klien
untuk ditabung. Klien mampu mengendarai sepeda motor untuk menuju suatu
tempat.
Masalah Keperawatan
…………………………………………………………………………………………..………
………………………………………………………………………………………………….
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Lainnya………………………. Lainnya…………………………
Klien menggunakan lem fox, sejak 3 bulan yang lalu. Klien biasanya menggunakan
dengan cara dihirup dan klien mengatakan setelah menghirup serasa terbang.
Koping Obat-obatan
Lainnya……………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan
Hasil Laboratorium :
Clozapine 100 gram Klien skizofrenia yang tidak Riwayat granulositopenia Lelah, mengantuk, pusing, sakit kepala,
3x1 responsif atau intoleransi dan agranulositosis, perubahan EEG, mulut keringi penglihatan
dengan neurleptik klasik. gangguan fungsi sumsum kabur, gangguan berkeringat dan
tulang, epilepsi tak gangguan pengaturan suhu tubuh,
terkontol, psikosis alkoholik takikardi, hipotensi postural, hipertensi,
dan toksik lainnya. kolaps, aritmia jantung, mual, muntah,
Intoksikasi obat, kondisi konstipasi, hiperglikemia, peningkatan BB.
koma, kolaps oada sirkulasi
darah, depresi SSP,
gangguan fungsi hati berat,
gagal ginjal atau gagal
jantung
Fator
Banjarmasin,……………………
(……………………………………)
NIM.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN
Gangguan Tujuan umum : klien Setelah 1x interaksi, klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan
Persepsi dapat mengontrol menunjukkan tanda-tanda menggunakan komunikasi terapeutik:
sensori: halusinasi yang percaya pada perawat : Sapa klien dengan verbal maupun
Halusinasi dialaminya Ekspresi wajah nonverbal
penglihatan bersahabat Perkenalkan nama lengkap, nama
Tujuan khusus : Ada kontak mata panggilan
1. Klien dapat membina Mau berjabat tangan Tanya nama lengkap dan nama panggilan
hubungan saling Mau menyebutkan nama Buat kontrak yang jelas
percaya Mau menjawab salam Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
Mau duduk berdampingan setiap kali berinteraksi
dengan perawat Tunjukkan sikap empati menerima apa
Bersedia mengungkapkan adanya
masalah yang Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
dihadapinya. kebutuhan dasar klien
Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien.
Nama Klien :
No. CM :
Bangsal :
No Tanggal/jam Implementasi Evaluasi Paraf
20 September 2016 SP 1 S:
Pertemuan 1 Klien mengatakan
1. Membina hubungan namanya “Tn. A” dan
saling percaya berjabat tangan
2. Menghalusinasikan Klien mengatakan
halusinasi yang melihat bayangan yang
dialami klien yang membuatnya berjalan
meliputi isi, waktu, keluyuran
situasi, frekuensi Klien mengatakan
klien saat melihat melihat bayangan itu
halusinasinya ketika sedang melamun
3. Mengajarkan cara Bayangan yang dilihat
mengusir samar-samar
halusinasinya dengan Klien sering mondar-
cara pertama yaitu mandir
menghardik
4. Mengajurkan klien O :
untuk melakukan Kontak mata (+)
latihan menghardik Klien membalas jabat
halusinasi dan tangan perawat
memasukannya
Klien tampak tenang
dalam jadwal
Klien mengungkapkan
kegiatannya
atau menyampaikan
halusinasi
Klien mampu
memperagakan cara
menghardik halusinasi
A:
Hubungan saling
percaya berhasil terjalin
Identifikasi halusinasi
berhasil
P:
Perawat :
Lanjut SP 2
Ajarkan klien mengontrol
halusinasi dengan cara
berbincang-bincang
Klien :
Latih kemampuan
mengontrol halusinasi
yang sudah diajarkan
(menghardik)
21 September 2016 SP 1 S:
Pertemuan 2 Klien mengatakan
1. Membina hubungan namanya “Tn. A” dan
saling percaya berjabat tangan
2. Menghalusinasikan Klien melakukan cara
halusinasi yang menghardik halusinasi
dialami klien yang
meliputi isi, waktu, O :
situasi, frekuensi Kontak mata (+)
klien saat melihat Klien tampak menyendiri
halusinasinya Tampak tenang dan
3. Mengajarkan cara mampu memperagakan
mengusir cara menghardik
halusinasinya dengan Muka klien datar
cara pertama yaitu A:
menghardik Klien mampu membina
4. Mengajurkan klien hubungan saling
untuk melakukan percaya
latihan menghardik Klien mampu
halusinasi dan memperagakan cara
memasukannya menghardik
dalam jadwal
kegiatannya P:
Perawat :
Lanjut SP 2
Ajarkan klien mengontrol
halusinasi
Latih kemampuan
mengontrol halusinasi
yang sudah diajarkan
22 September 2016 SP 2 S:
Pertemuan 3 Klien mengatakan sudah
1. Mengevaluasi bisa cara menghardik
kegiatan menghardik halusinasinya
2. Melatih cara Klien mengatakan belum
mengontrol halusinasi mengetahui manfaat
dengan minum obat obat yang ia minum
3. Menjelaskan Klien mengatakan tidak
pentingnya hapal obat apa saja
penggunaan obat yang biasanya ia minum
pada gangguan jiwa setiap harinya
4. Menjelaskan akibat
jika obat tidak O :
diminum sesuai Klien terlihat tenang
program Kontak mata (+)
5. Menjelaskan putus Klien cukup kooperatif
obat Klien terlihat masih suka
6. Menjelaskan cara melamun
berobat A:
7. Memasukkan dalam Klien sudah mampu
jadwal kegiatan menghardik halusinasi
harian Klien belum mampu
menjelaskan pentingnya
minum obat
Klien belum mampu
menyebutkan nama obat
yang biasa ia minum
P:
Lanjutkan SP 2
23 september 2016 SP 2 S:
Pertemuan 4 Klien mengatakan sudah
1. Mengevaluasi bisa cara menghardik
kegiatan menghardik halusinasi
2. Melatih cara Klien mengatakan masih
mengontrol belum mengetahui
halusinasi dengan manfaat obat yang ia
minum obat minum
3. Menjelaskan Klien mengatakan tidak
pentingnya hapal obat apa saja
penggunaan obat yang biasanya ia minum
pada gangguan jiwa setiap harinya
4. Menjelaskan akibat
jika obat tidak O :
diminum sesuai Klien terlihat tenang
program Kontak mata (+)
5. Menjelaskan putus Klien cukup kooperatif
obat Klien terlihat masih suka
6. Menjelaskan cara melamun
berobat A:
7. Memasukkan dalam Klien sudah mampu
jadwal kegiatan menghardik halusinasi
harian Klien belum mampu
menjelaskan pentingnya
minum obat
Klien belum mampu
menyebutkan nama obat
yang biasa ia minum
P:
Lanjutkan SP 2
24 september 2016 SP 2 S:
Pertemuan 5 Klien mengatakan belum
1. Mengevaluasi mengetahui manfaat
kegiatan menghardik obat yang ia minum
2. Melatih cara Klien mengatakan tidak
mengontrol hapal obat apa saja
halusinasi dengan yang biasanya ia minum
minum obat setiap harinya
3. Menjelaskan
pentingnya O:
penggunaan obat Klien terlihat tenang
pada gangguan jiwa Kontak mata (+)
4. Menjelaskan akibat Klien cukup kooperatif
jika obat tidak
diminum sesuai A:
program Klien belum mampu
5. Menjelaskan putus mengingat obat –obatan
obat yang biasa diminum
6. Menjelaskan cara P: Lanjut SP 2
berobat
7. Memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian
26 September 2016 SP 2 S:
Pertemuan 6 Klien mengatakan belum
1. Mengevaluasi mengetahui manfaat
kegiatan menghardik obat yang ia minum
2. Melatih cara Klien mengatakan tidak
mengontrol hapal obat apa saja
halusinasi dengan yang biasanya ia minum
minum obat setiap harinya
3. Menjelaskan
pentingnya
penggunaan obat O :
pada gangguan jiwa Klien terlihat tenang
4. Menjelaskan akibat Kontak mata (+)
jika obat tidak Klien cukup kooperatif
diminum sesuai
program A : Klien belum mampu
5. Menjelaskan putus mengingat manfaat dan
obat kerugian obat –obatan
6. Menjelaskan cara yang biasa diminum
berobat
7. Memasukkan dalam P : Lanjut SP 2
jadwal kegiatan
harian
27 September 2016 Sp 2 S:
Pertemuan 7 Klien mengatakan selalu
1. Mengevaluasi meminum obat sesuai
kegiatan dengan jadwal yang
menghardik dianjurkan perawat
2. Melatih cara Klien mengatakan tidak
mengontrol hapal obat apa saja
halusinasi dengan yang biasanya ia minum
minum obat setiap harinya
3. Menjelaskan
pentingnya O:
penggunaan obat Klien terlihat tenang
pada gangguan jiwa Kontak mata (+)
4. Menjelaskan akibat Klien cukup kooperatif
jika obat tidak
diminum sesuai A : Klien belum mampu
program mengingat manfaat dan
5. Menjelaskan putus kerugian obat –obatan
obat yang biasa diminum
6. Menjelaskan cara
berobat P : Lanjut SP 2
7. Memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian
28 september 2016 SP 3 S:
Pertemuan 8 Klien nampak senang
1. Membina hubungan Klien mengatakan tidak
saling percaya melihat bayangan
2. Menanyakan kepada manusia
klien keefektifan
bercakap-cakap O:
dengan orang lain Kontak mata (+)
3. Menanyakan kembali Klien bicara saat ditanya
apakah halusinasi perawat
muncul lagi atau tidak
4. Menanyakan
keefektifitasannya A:
Klien mampu membina
hubungan saling
percaya
Raut wajah datar
P:
Lanjut SP 3 yaitu melatih
klien cara bercakap-cakap
dengan orang lain
29 september 2016 SP 3 S:
Pertemuan 9 : Klien mengatakan
1. Membina hubungan Klien mengatakan
saling percaya melihat bayangan pada
2. Menanyakan kepada saat melamun
klien keefektifan
bercakap-cakap O:
dengan orang lain Kontak mata (+)
3. Menanyakan kembali Klien mampu
apakah halusinasi mengontrol
muncul lagi atau tidak halusinasinya dengan
4. Menanyakan cara menghardik
keefektifitasannya
A:
Klien mampu membina
hubungan saling
percaya
Klien dapat mengenal
halusinasinya dan dapat
mengontrol dengan cara
menghardik halusinasi
Klien mampu
mendiskusikan respon
klien terhadap halusinasi
P:
Lanjut SP 4
30 September 2016