Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apendisitis merupakan penyebab umum nyeri akut abdomen yang membutuhkan

pembedahan darurat, dan mencakup pada setiap kelompok umur. 1 Apendisitis akut masih

menjadi masalah utama pada sistem gastrointestinal anak, diagnosis dan untuk memutuskan

dilakukan pembedahan sering kali menyulitkan. Hal ini dikarenakan gejala klinisnya yang

hampir sama dengan penyakit lain dan pada anak seringkali tidak ditemukan gejala yang khas

nyeri kanan bawah (titik McBurney), seperti pada apendisitis dewasa. Sehingga terjadi

keterlambatan penegakkan diagnosis dan terlambatnya pasien datang ke unit gawat darurat.

Dilaporkan lebih dari 50% ditemukan apendisitis perforasi pada kunjungan pertama. Oleh

karena itu, apendisitis akut masih menjadi morbiditas pada anak.2,3,4 Angka morbiditas

apendisitis akut pada anak adalah 2,1%, sedangkan pada usia dewasa 9,1%-23%. 3,5,6 Dimana

morbiditas untuk terjadinya infeksi luka operasi terjadi pada 1-5% kasus.7-9

Insiden apendisitis 25 per 10.000 pada anak usia 10 -17 tahun, perbandingan laki-laki

dan perempuan 9% dengan 7%.10 Di Amerika Serikat, lebih dari 70.000 anak dengan

diagnosis apendisitis setiap tahunnya, atau sekitar 1 dalam 1000 anak setiap tahunnya. 2,3

Sedangkan di Bagian Bedah Anak, RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, apendisitis akut termasuk

sepuluh besar penyakit tersering.

Secara klinis diagnosis apendisitis secara umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

apendisitis sederhana (simpel) termasuk di dalamnya termasuk „non-inflamasi‟ (normal

appendix), „inflamasi akut‟, ’phlegmonous’, „akut‟, „supuratif‟, „inflamasi sedang dengan atau

tanpa peritonitis‟. Kondisi ini juga mencakup apendisitis minimal, apendisitis awal, dan

apendisitis tanpa komplikasi. Sedangkan apendisitis komplikata mencakup „apendisitis

gangren‟, „apendisitis perforasi‟, „tumpukan pus lokal saat operasi‟, „peritonitis umum‟, dan
1
„abses intra abdominal‟.1

Pada tahun 1992, Centers for Disease Control (CDC-Pusat Kontrol Penyakit)

Amerika Serikat merevisi definisi „infeksi luka‟ menjadi definisi baru yaitu „infeksi luka

operasi‟ (ILO) untuk mencegah kesalahpahaman antara infeksi pada insisi operasi dengan

infeksi pada luka akibat trauma. Infeksi luka operasi (ILO) merupakan infeksi terkait pusat

perawatan dimana infeksi luka terjadi karena prosedur operasi, khususnya operasi

apendektomi pada penelitian ini, dan dapat menambah beban ekonomi yang berat terhadap

pasien, meskipun kebanyakan ILO adalah superfisial namun juga tetap meningkatkan

kejadian morbiditas dan mortalitas.11-16

Untuk menilai pengeluaran akibat ILO sulit namun beberapa penelitian di Eropa

memperkirakan biaya rawat inap sebesar €325 per hari dengan rata-rata lama inap 9,8 hari.16-
19

Sejauh pengetahuan penulis belum ada penelitian tentang faktor prognosis terhadap

terjadinya infeksi luka operasi pada penderita apendisitis pada di Indonesia terutama pada

pasien anak di RSUP DR Sardjito, Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

1. Faktor-faktor prognosis apa saja yang berpengaruh terhadap terjadinya infeksi luka

operasi pada penderita apendisitis anak?

2. Kapan terjadinya komplikasi infeksi luka operasi pada penderita apendisitis anak?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui faktor prognosis yang berpengaruh terhadap terjadinya infeksi luka operasi

pada penderita apendisitis anak.

2. Mengetahui waktu terjadinya komplikasi infeksi luka operasi pada penderita apendisitis

anak.
2
D. Keaslian Penelitian

Dari pencarian literatur di PubMed, Science Direct dan Google dengan menggunakan

kata kunci “prognosis factors of surgical site infection in pediatric appendicitis” ditemukan 9

artikel. Jurnal-jurnal tersebut adalah:

Jumlah
No Judul Penelitian Disain Perbedaan
sampel
Laparoscopic versus open appendectomy
in the management of acute appendicitis in Metode
1 196 anak Retrospektif
children: a multicenter retrospective study operasi
(Scire G et al., 2014)
Laparoscopic versus open appendectomy Meta- Metode
2 6477 anak
in children ( Aziz Omer et al., 2006) analisis operasi
Open appendectomy for pediatric ruptured 2
Uji
appendicitis: a historical clinical review of 496 anak
dengan Penggunaan
3 the prophylaxis of wound infection and (neonatus-
pembetulan antibiotik
postoperative intra-abdominal abscess 17 tahun)
Bonferroni
( Ein S H et al., 2013)
Does delay in appendectomy affect Analisa
Penundaan
surgical site infection in children with univarian
4 1388 anak apendektomi
appendicitis? dan
(Boomer L A et al., 2014) multivarian
Comparison of superficial surgical site
infection between delayed primary and Cara
5 primary wound closures in ruptured 128 pasien Kohor penutupan
appendicitis luka
(Siribumrungwong B et al., 2013)
Surgical wound infection for pediatric Uji 2
,
995 anak
appendicitis remains poorly documented Fisher dan Klasifikasi
6 (<18
despite targeted interventions statistik ILO
tahun)
(Putnam L R et al., 2015) kappa
2
7 Comparison of surgical-site infection 749 pasien Uji Metode

3
between open and Pearson operasi
laparoscopic appendectomy
(Suh Y J et al., 2012)
Determining duration of antibiotic use in
Penggunaan
8 children with complicated appendicitis 33 pasien Prospektif
antibiotik
(Hoelzer D J et al., 1999)
Incidence and risk factors of surgical
Uji Student Mencakup
wound infection in children: a prospective
9 589 pasien t dan Mann- seluruh jenis
study
Whitney U operasi
(Varik K et al., 2010)

Penelitian terhadap faktor prognosis terhadap terjadinya infeksi luka operasi pada

penderita apendisitis anak belum pernah dilakukan.

E. Manfaat Penelitian

1. Mengetahui faktor prognosis yang berpengaruh terhadap terjadinya infeksi luka operasi

pada penderita apendisitis.anak di RSUP Sardjito.

2. Dalam bidang akademik, dapat memberikan informasi tentang faktor prognosis terhadap

terjadinya infeksi luka operasi pada penderita apendisitis anak di RSUP Dr. Sardjito.

3. Dalam bidang pengembangan penelitian, dapat menyumbang saran dikemudian hari agar

penegakan faktor prognosis terhadap terjadinya infeksi luka operasi pada penderita

apendisitis anak sehingga dengan komplikasi tersebut dapat ditekan.

4. Dalam bidang klinis, dapat memprediksi perkembangan komplikasi postoperasi terutama

mengenai infeksi luka operasi yang berguna untuk manajemen perioperatif pasien yang

adekuat, dimulai dari periode preoperatif hingga postoperatif.

Anda mungkin juga menyukai