Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tradisi pemikiran Barat dewasa ini merupakan paradigma bagi pengembangan budaya Barat
dengan implikasi yang sangat luas dan mendalam di semua segi dari seluruh lini kehidupan.
Memahami tradisi pemikiran Barat sebagaimana tercermin dalam pandangan filsafatnya
merupakan kearifan tersendiri, karena kita akan dapat melacak segi-segi positifnya yang layak kita
tiru dan menemukan sisi-sisi negatifnya untuk tidak kita ulangi.
Ditinjau dari sudut sejarah, filsafat Barat memiliki empat periodisasi. Periodisasi ini
didasarkan atas corak pemikiran yang dominan pada waktu itu. Pertama, adalah zaman Yunani
Kuno, ciri yang menonjol dari filsafat Yunani kuno adalah ditujukannya perhatian terutama pada
pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan asal mula (arche) yang
merupakan unsur awal terjadinya gejala-gejala. Para filosof pada masa ini mempertanyakan asal
usul alam semesta dan jagad raya, sehingga ciri pemikiran filsafat pada zaman ini
disebut kosmosentris. Kedua, adalah zaman Abad Pertengahan, ciri pemikiran filsafat pada zaman
ini di sebut teosentris. Para filosof pada masa ini memakai pemikiran filsafat untuk memperkuat
dogma-dogma agama Kristiani, akibatnya perkembangan alam pemikiran Eropa pada abad
pertengahan sangat terkendala oleh keharusan untuk disesuaikan dengan ajaran agama, sehingga
pemikiran filsafat terlalu seragam bahkan dipandang seakan-akan tidak penting bagi sejarah
pemikiran filsafat sebenarnya. Ketiga, adalah zaman Abad Modern, para filosof zaman ini
menjadikan manusia sebagai pusat analisis filsafat, maka corak filsafat zaman ini lazim
disebut antroposentris. Filsafat Barat modern dengan demikian memiliki corak yang berbeda
dengan filsafat Abad Pertengahan. Letak perbedaan itu terutama pada otoritas kekuasaan politik
dan ilmu pengetahuan. Jika pada Abad Pertengahan otoritas kekuasaan mutlak dipegang oleh
Gereja dengan dogma-dogmanya, maka pada zaman Modern otoritas kekuasaan itu terletak pada
kemampuan akal manusia itu sendiri. Manusia pada zaman modern tidak mau diikat oleh
kekuasaan manapun, kecuali oleh kekuasaan yang ada pada dirinya sendiri yaitu akal. Kekuasaan
yang mengikat itu adalah agama dengan gerejanya serta Raja dengan kekuasaan politiknya yang
bersifat absolut. Keempat, adalah Abad Kontemporer dengan ciri pokok pemikiranlogosentris,
artinya teks menjadi tema sentral diskursus filsafat.

Filsafat umum | 1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan, maka cakupan rumusan masalah dari
pembahasan metode deskriptif dan metode survai dibatasi hanya samapai ruang lingkup dibawah
ini.
1. Apakah yang dimaksud dengan renaisans?
2. Apa saja latar belakang terjadinya gerakan renaisans?
3. Apa saja riwayat hidup filosof gerakan renaisans?
4. Apa saja ajaran dan karya kefilsafatan gerakan renaisans?
5. Apa saja sumbangan filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan?
6. Apakah keunggulan dan kekurangan dari gerakan renaisans?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai ialah :
1. Menengetahui definisi dari renaisans
2. Mengetahui latar belakang terjadinya gerakan renaisans
3. Mengetahui riwayat hidup filosof gerakan renaisans
4. Mengetahui ajaran dan karya kefilsafatan gerakan renaisans
5. Mengetahui sumbangan filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan masa kini
6. Memahami keunggulan dan kekurangan dari gerakan renaisans.

Filsafat umum | 2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor Pendorong Lahirnya Gerakan Renaisans


1. Pengertian Renaisans
Menurut Ahmad Tafsir, Renaisans berasal dari bahasa perancis dari kata re dan nasci
yang berarti lahir kembali (rebirth). Istiah ini biasanya digunakan oleh sejarahwan untuk
menunjuk berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa, dan lebih
khusus lagi di Italia, sepanjang abad ke 15 dan ke 16. (Ahmad Tafsir, 1990: 124-125).
Renaisans adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang lebih pada
tahun 1500 atau sekitar abad 15 dan 16 M. Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa Perancis
renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang dimaksudkan
biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya
Romawi kuno.(http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html).
Kata renaissance ini berasal dari kata bahasa Prancis yang artinya adalah “Kelahiran
kembali atau kebangkitan kembali”. Kata Renaissance ini juga diturunkan dalam bahasa inggris
yaitu Re yang artinya “Lagi, Kembali” dan Naisance yang artinya “Kelahiran”. Arti ini tidak
beda jauh dari bahasa Prancis tadi. Sementara dalam bahasa latin ada kata yang juga menunjuk
pada kata pengertian seperti kata Prancis yaitu “Nascientia” yang berarti kelahiran, lahir atau
dilahirkan. (Nasiar, Natus). (http://dc432.4shared.com/doc/jEo8p5-e/preview.html).
Pemakaian kata Renaissance pertama kali oleh Jules Michelet, seorang sejarawan Perancis
yang lahir di abad ke-18 dan mulai terkenal di dunia Barat pada abad ke-19 karena karyanya
yang berjudul “History of France” yang menekankan bahwa masa romatik Abad Pertengahan
bukanlah sama sekali tidak berguna bagi perkembangan kebudayaan Barat. Di dalam buku
“History of France” itulah terdapat kata Renaissance yang digunakan untuk menyebutkan
jaman setelah Abad Pertengahan. Menurut Jules Michelet, Abad Pertengahan ditandai oleh
faktor dogmatis, sedangkan manusia Renaissance ditandai oleh faktor humanis.
(http://www.tuanguru.com/2012/02/pengertian-renaissance.html).
Jadi arti Renaissance dari berbagai bahasa tadi yang lebih spesifik yaitu, diartikan sebagai
suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dilahirkan kembali dalam
keadaban. Gerakan ini juga menunjuk pada zaman dimana ditekankan otonomi dan kedaulatan
manusia dalam berpikir, berkreasi serta mengembangkan seni dan sastra dan ilmu
pengetahuan.
2. Latar Belakang Terjadinya Gerakan Renaisans
Latar belakang timbulnya Renaisans adalah Eropa mengalami masa kegegelan karena
kepentingan pemikiran yang dikusai oleh para pemimpin Gereja. Middle Age merupakan zaman
dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja.
Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat
Filsafat umum | 3
mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai
kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan
demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang
sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang
menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja
sehingga Copernicus dibunuhnya. (http://bangudin22.blogspot.com/2013/03/sejarah-dunia-
renaissance.html).
Sedangkan menurut Latar belakang timbulnya Renaissance jika dilihat dari beberapa
aspek adalah kondisi sosial yaitu saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada
doktrin gereja. Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan
kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusia
tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikap
saling mencurigai dalam masyarakat. Kondisi budaya yaitu terjadi pembatasan kebebasan seni
dalam arti bahwa seni hanya tentang tokoh-tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni
ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam
bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja. Kondisi politik raja
yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara, kenyataannya hanya
menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok gereja.
Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melancarkan
ambisinya. Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja lebih kuat dari
kekuatan militer milik raja. Dan kondisi ekonomi abad pertengahan berlaku sistem ekonomi
tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan penguasa. Kondisi-kondisi di atas
menyebabkan masyarakat Eropa terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai
manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.
(http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html).
Perubahan-perubahan yang terjadi akibat upaya untuk keluar dari kondisi Abad
Pertengahan menjadi latar belakang langsung munculnya Renaissance, sebagai berikut:

1) Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh ikatan gereja.
Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada keduniaan sehingga pengaruh
gereja merosot. Kehidupan materialistis semakin berkembang mendesak kehidupan
keagamaan.
2) Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota industri, menjadi
buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-
petani yang pada Abad Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini
hilang berganti dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.
3) Seiring dengan laju urbanisasi, berubah pula fungsi kota dari fungsi politis menjadi juga
pusat perdagangan dan industri.

Filsafat umum | 4
4) Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan mampu menyaingi kaum
bangsawan. Kelompok borjuis yang menguasai perdagangan tidak suka pada kelompok
bangsawan dan gereja, sehingga hanya mau membayar pajak kepada raja. Akhirnya raja
kembali memegang kekuasaan politik tertinggi yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan
masyarakat.
5) Naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai kembali oleh
masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari Konstantinopel ke Italia setelah
Konstantinopel jatuh ke tangan Turki.
6) Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan
pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan
dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka
kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas.
Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya
sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan
hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari
keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar
ke seluruh Italia dan Eropa. (http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-
belakang-dampak.html).

3. Riwayat Hidup Filosof, ajaran dan karya kefilsafatan gerakan renaisans dan Sumbangan
filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan
a. Rasionalisme (Descartes dan Spinoza)
Secara etimologis Rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris rationalism. Kata ini
berakar dari kata bahasa Latin ratio yang berarti “akal”. A.R. Lacey7 menambahkan bahwa
berdasarkan akar katanya Rasionalisme adalah sebuah pandangan yang berpegangan bahwa
akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran. Sementara itu, secara
terminologis aliran ini dipandang sebagai aliran yang berpegang pada prinsip bahwa akal
harus diberi peranan utama dalam penjelasan. Ia menekankan akal budi (rasio) sebagai
sumber utama pengetahuan, mendahului atau unggul atas, dan bebas (terlepas) dari
pengamatan inderawi. (http://meilanikasim.wordpress.com/2009/05/27/aliran-rasionalisme-
descartes/)
Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat
terpenting dalam memperolah pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Jika empirisme
mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh dengan alam mengalami objek empiris, maka
rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir . Alat dalam
berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika.
(http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html).

Filsafat umum | 5
Rasionalisme ada dua macam: dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat.
Dalam bidang agama rasionalisme lawan autoritas, dalam bidang filsafat
rasionalisme adalah lawan empirisme. Rasionalisme dalam bidang agama biasanya
digunakan untuk mngkritik ajaran agama, rasionalisme dalam bidang filsafat
terutama berguna sebagai teori pengetahuan. Sebagai lawan empirisme, rasionalisme
berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan dating dari penemuan
akal. Contoh yang paling jelas ialah pemahaman kita tentang logika dan matematik.
(Ahmad, 1990: 127).
Penemuan-penemuan logika dan matematika begitu pasti. Kita tidak hanya
melihatnya sebagi benar, tetapi lebih dari itu kita melihatnya sebagai kebenaran yang
tidak mungkin salah, kebenaran universal. Tokoh-tokoh aliran filsafat rasionalisme
ini diantaranya:
1) Descartes (1596-1650)
a) riwayat hidup filosof
René Descartes atau Cartesius dilahirkan di La
Haye, sebuah kota kecil di Touraine, Perancis tahun 1596.
Di sekolah Jesuit, Descartes mendapatkan pelajaran-
pelajaran tentang filsafat, fisika dan matematika. Selama
di sekolah ini pula ia ikut merayakan ditemukannya
berbagai bulan yang ada pada planet Jupiter tahun 1611.
Gambar 1. Descates (1596-1650). Setelah meninggalkan La Flèche, Descartes melanjutkan
Smber: http: // en. wikipedia. Org / pendidikannya ke sekolah hukum di Poitiers. Selanjutnya
wiki / Ren%C3%A9_Descartes
ia berpergian di beberapa negera Eropa selama satu
dekade, termasuk tiga tahun di Paris, di mana ia menemukan Mersenne, yang
kemudian menjadi mentornya. Pada tahun 1629, dalam pencariannya akan ketenangan
dan kesunyaian, ia menetap di Belanda. Belanda dianggap sebagai tempat yang paling
tepat karena iklim kebebasannya yang terbaik di Eropa. Descartes menetap di Belanda
sampai dengan 1649. Pada rentang waktu tahun-tahun inilah ia menulis banyak karya
ilmiah. Pada Oktober 1649 pula ia pindah ke Stochkholm, Swedia, namun pada
Februari tahun berikutnya yakni 1650, ia wafat karena penyakit pneumonia.
(http://meilanikasim.wordpress.com/2009/05/27/aliran-rasionalisme-descartes/).
b) Ajaran dan karya kefilsafatan gerakan renasans
Hasil karya dari Descartes yaitu bukunya yang terpenting didalam filsafat
murni ialah Discours de la Methode (1637) dan Meditations (1642). Kedua
buku ini saling melingkapi satu sama lain. di dalam kedua buku inilah ia
menuangkan metodenya yang terkenal itu,, metode keraguan Descartes

Filsafat umum | 6
(Cartesian Doubt). Metode ini sering juga disebut Cogito Descartes, atau
metode cogito saja. (Ahmad, 1990: 129).
Descartes dianggap sebagai Bapak Filsafat. Dialah orang yang
membangun filsafat yang berdiri sendiri atas keyakinan diri sendiri kuat yang
dihasilkan oleh pengetahuan akliyah. Dialah orang pertama diakhir Abad
pertengahan yang menyusun argumentasi yang kuat, yang distinct, yang
menyimpulkan bahwa dasar filsafat haruslah akal, bukan perasaan, bukan
iman, bukan ayat suci, dan bukan yang lainnya.
c) Sumbangan filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan
Sumbangan Descartes untuk masa kini adalah Ia juga pernah menulis buku
sekitar tahun 1629 yang berjudul Rules for the Direction of the Mind yang
memberikan garis-garis besar metodenya. Tetapi, buku ini tidak komplet dan
tampaknya ia tidak berniat menerbitkannya. Diterbitkan untuk pertama kalinya lebih
dari lima puluh tahun sesudah Descartes tiada. Dari tahun 1630 sampai 1634,
Descartes menggunakan metodenya dalam penelitian ilmiah. Untuk mempelajari lebih
mendalam tentang anatomi dan fisiologi, dia melakukan penjajakan secara terpisah-
pisah. Dia bergumul dalam bidang-bidang yang berdiri sendiri seperti optik,
meteorologi, matematika, dan pelbagai cabang ilmu lainnya.
Sedikitnya ada lima ide Descartes yang punya pengaruh penting terhadap jalan
pikiran Eropa: (a) pandangan mekanisnya mengenai alam semesta; (b) sikapnya yang
positif terhadap penjajakan ilmiah; (c) tekanan yang, diletakkannya pada penggunaan
matematika dalam ilmu pengetahuan; (d) pembelaannya terhadap dasar awal sikap
skeptis; dan (e) penitikpusatan perhatian terhadap epistemologi.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Ren%C3%A9_Descartes).
2) Spinoza (1632 – 1677)
a) Riwayat hidup filosof
Nama lengkapnya adalah Baruch de Spinoza. Dia
adalah seorang yahudi yang di lahirkan di sebuah getto
di Amsterdam. Dia hidup antara tahun 1632 – 1677
sebagai seorang ahli filsafat. Sebagai anak seorang
pedagang yamg kaya, dia menempuh pendidikan yang
baik di sekolah yahudi di Amsterdam. Dia belajar

Gambar 2. Spinoza ( 1632-1677) kerajinan tangan sebagi seorang rabin, dan kemudian
sumber: http: // www. bekerja menjadi penggosok gelas optic. Akhirnya dia
philosophypages. com/ph/spin.htm
belajar juga ilmu pengetahuan alam. Spinoza adalah

Filsafat umum | 7
termasuk seorang pemikir filsafat yang bias di katakana tidak kurang minatnya
terhadap riset alam. (http://khalilahroyatul.wordpress.com/2013/05/05/biografi-
spinoza/).
Menurut Solomon (1981:71), cara terbaik mempelajari metafisika
modern ialah mempelajari karya-karya metafisika para filosofi.
Mempelajarinya jangan terpisah-terpisah, misalnya kosmologi lebih dahulu,
kemudian ontology.
b) Ajaran dan karya kefilsafatan gerakan renaisans
Karya-karya dari Spinoza yaitu Renati Descartes Principiorum Philosophiae,
1663 (Prinsip Filsafat Descartes), Tractatus Theologico-Politicus, 1670 (Traktat
Politis-Teologis), Tractatus de intellectus emendatione, 1677 (Traktat tentang
Perbaikan Pemahaman), dan Ethica more geometrico demonstrata, 1677 (Etika yang
dibuktikan secara geometris).( http://id.wikipedia.org/wiki/Baruch_de_Spinoza).
c) Sumbangan filsafat gerakan renaisans terhadap ilmu pengetahuan
Kata kunci ajaran Spinoza adalah Deus sive natur (Allah atau alam). Yang
berbeda dari ajaran ini hanyalah istilah dan sudut pandangnya saja. Sebagai Allah,
alam adalah natura naturans (alam yang melahirkan). natura naturans dipandang
sebagai asal-usul, sebagai sumber pemancaran, sebagai daya pencipta yang asali.
Sebagai dirinya sendiri, alam adalah natura naturata (alam yang dilahirkan) yaitu
sebuah nama untuk alam dan Allah yang sama tetapi dipandang menurut
perkembangannya yaitu alam yang kelihatan. Dengan ini Spinoza membantah ajaran
Descartes bahwa realitas seluruhnya terdiri dari tiga substansi (Allah, jiwa, materi).
Bagi Spinoza hanya ada satu substansi saja, yakni Allah/alam.
(http://khalilahroyatul.wordpress.com/2013/05/05/biografi-spinoza/).

b. Idealisme Objektif (Fichtes – Schelling)


Idealisme berasal dari kata ide yang artinya adalah dunia di dalam jiwa (Plato), jadi
pandangan ini lebih menekankan hal-hal bersifat ide, dan merendahkan hal-hal yang materi
dan fisik. Realitas sendiri dijelaskan dengan gejala-gejala psikis, roh, pikiran, diri, pikiran
mutlak, bukan berkenaan dengan materi. Idealime adalah sebuah istilah yang digunakan
pertama kali dalam dunia filsafat oleh Leibniz pada awal abad 18. ia menerapkan istilah ini
pada pemikiran Plato, seraya memperlawankan dengan materialisme Epikuros. Istilah
Idealisme adalah aliran filsafat yang memandang yang mental dan ideasional sebagai kunci
ke hakikat realitas. Dari abad 17 sampai permulaan abad 20 istilah ini banyak dipakai dalam
pengklarifikasian filsafat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Idealisme).
Idealisme secara umum selalu berhubungan dengan rasionalisme. Ini adalah
mahzab epistemologi yang mengajarkan bahwa pengetahuan a priori atau deduktif
Filsafat umum | 8
dapat diperoleh manusia dengan akalnya. Lawan rasionalisme dalam epistemology
ialah empirisme yang mengatakan bahwa pengetahuan bukan diperoleh lewat rasio
(akal, melainkan melalui pengalaman empiris. Orang-orang empiris umumnya amat
sulit menerima paham bahwa semua realita adal mental atau bergantung pada jiwa
atau roh karena pandangan itu melibatkan dogma metafisik. Idealisme mempunyai
argumen epistemology tersendiri. Oleh karena itu, tokoh-tokoh teisme yang
mengajarkan bahwa materi bergantung pada spirit tidak disebut idealis karena
mereka tidak menggunakan argumen-argumen epistemology yang digunakan oleh
idealisme. (Ahmad, 1990: 144).
Jadi, istilah idealisme berkembang dalam berbagai pengertian, dan
berkembang menjadi berbagai pendapat. Filosof yang dapat digolongkan sebagai
filosof idealis ternyata cukup banyak. Berikut diuraikan dua tokoh penting dalam
filsafat idealisme yaitu Fichte dan Shelling.
1) Johann Gottlieb Fichte
a) Riwayat Hidup Filosof
Johann Gottlieb Fichte adalah
seorang filsuf Jerman yang turut menjadi pionir dalam
mengembangkan Mazhab Idealisme. Mazhab inilah yang
memainkan peranan penting pada era pasca-Kant. Fichte lahir
di Saxony pada tahun 1762. Ayahnya adalah seorang
penyamak kulit di sebuah desa kecil. Pada tahun 1780, Fichte

Gambar 3 : Johan Gottlieb Fichte belajar teologi diJena dan Leipzig. Karena tidak memiliki
Sumber: http: // id. wikipedia.
uang, Fichte berhenti dari studinya lalu bekerja sebagai guru
org/wiki/Johann_Gottlieb_Fichte
pada beberapa keluarga kaya. Di sinilah, Fichte kemudian
berkenalan dengan filsafat Kant yang amat mempengaruhinya. Fichte meninggal pada
tahun 1814.(http://id.wikipedia.org/wiki/Johann_Gottlieb_Fichte).
Ia belajar teologi di Jena pada tahun 1780-1788. Berkenalan dengan
filsafat Kant di Leipzing pada tahun 1790. Berkelana ke Konigsberg untuk
menemui Kant den menulis Critique of Revelation pada zaman Kant. Buku ini
dipesembahkan kepada Kant. Tahun 1810-1812 ia menjadirektor Universitas
Berlin.
Menurut Ficthe, dasar realitas adalah kemauan, kemuan inilah things-in
itself-nya manusia. Dasar kepribadian kepribadian adalah kemauan, bukan
kemauan irasional seperti pada Schopenhauer, melainkan kemauan yang
dikontrol oleh kesadaran bahwa kebebasan diperoleh hanya dengan melalui
kepatuhan kepada peraturan. Kehidupan moral adalah kehidupan usaha.
Filsafat umum | 9
Manusia dihadapkan kepada rintangan-rintangan dan manusia digerakan oleh
rasa wajib bahwa ia berutang pada aturan moral umum yang
memungkinkannya mampu memilih yang baik. Idealisme etis Fichte adalah
filsafat hidup yang terletak pada pemilihan antara moral idealisme dan moral
materialism. Subtansi materialism menurut Fichte ialah naluri, kenikmatan tak
bertanggung jawab, bergantung pada diri sendiri.
Menurut Reese (1980, 172-173) bagi seorang idealis, hokum moral ialah
setiap tindakan harus berupa langkah menuju kesempurnaan spiritual dan
hanya dapat dicapai dalam masyarakat yang anggota-anggotanya adalah
pribadi yang bebas merealisasikan diri mereka dalam kerja untuk masyarakat.
Pada tingkat yang lebih tinggi, keimanan dan harapan manusia muncul dalam
kaih Tuhan.
b) Ajaran dan Karya kefilsafatan gerakan renaisans
Karya yang dihasilkan oleh Ficthe adalah dalam waktu empat minggu beliau
telah berhasil menulis bukunya: Versuch einer Kritik aller Offenbarung, atau “usaha
suatu kritik atas segala wahyu”(1792). Pada tahun 1794, Fichte diangkat sebagai filsuf
di Universitas Jena, dan di sanalah ia mulai mengungkapkan ide-ide transendentalnya.
Pada tahun 1798, Fichte menerbitkan artikel berjudul “The Basis of Our Belief in a
Divine Government of the World”, yang kemudian membuatnya dituduh sebagai
atheis karena telah mengkarakterisasikan Tuhan sebagai aturan moral di dunia.
Keahlian Fichte dalam bidang filsafat dapat dilihat dari tiga jenis hasil karyanya,
yaitu; Ucber die Bestimmung des Menschen (Tentang Tujuan Hidup), terbit tahun
1780, Grunlage der Gaseniten Winssenchafslehre (Dasar Seluruh Epistemologi), terbit
tahun 1796, dan Das System der Sitterile, hre nach den Prinzipien der
Wissenschaftslehre (Sistem Etika menurut Prinsip-prinsip Epistemologi), yang terbit
pada tahun 1798. (http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/fichte-biografi-
dan-pemikiran-2/).
c) Sumbangan filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan
Sumbangan yang diberikan Ficthe pada masa kini adalah Menurut Fichte, fakta
dasar dari alam semesta adalah ego yang bebas atau roh yang bebas. Dengan demikian
dunia merupakan ciptaan roh yang bebas. Filsafatnya disebut Wissenschaftslehre atau
“ajaran Ilmu Pengetahuan” yang di bagi menjadi 2 macam ajaran, yaitu: ajaran tentang
ilmu pengetahuan yang teoritis dan ajaran tentang ilmu pengetahuan yang praktis.
(http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/fichte-biografi-dan-pemikiran-2/).

Filsafat umum | 10
2) Schelling (1775-1854)
a) Riwayat Hidup Filosof
Friedrich Wilhelm Joseph Schelling sudah
mencapai kematangan sebagai filosof pada waktu ia
masih amat muda. Pada tahun 1798, ketika usianya
baru 23 tahun, ia telah menjadi guru besar di
Universitas Jena. Sampai akhir hidupnya
Gambar 4. Schelling ( 1775-1854). pemikiranya selalu berkembang. Namun,
http://en.wikipedia.org/wiki/Friedri
ch_Wilhelm_Joseph_Schelling
kontuinitasnya tetap ada. Dia adalah filosof idealis
Jerman yang telah meletakan dasar-dasar pemikiran
bagi perkembangan idealisme Hegel.
Reese (1980-511) menyatakan bahwa filsafat Schelling berkembang
melalui 5 tahap. (1) idealisme subjektif, pada tahap ini ia mengikuti pemikiran
fichte. (2) filsafat alam, pada tahap ini ia menerapkan prinsip atraksi dan
repulasi dalam berbagai problem filsafat dan sains. (3) idealisme transendental
atau idealisme objektif. Filsafat alam dilengkapi oleh suatu kesadaran absolute
yang perkembanganya merupakan wahyu absolute dalam sejarah. (4) filsafat
identitas, yang absolute itu pada tahap ini menjadi lebih penting kedudukanya,
dipandang sebagai identitas semua individu isi alam.(5) filsafat positif pada
tahap terakhir ini pemikiranya menekankan nilai mitologi dan mengakui
perbedaan yang jelas antara Tuhan dan alam semesta.

c. Empirisme (Locke dan Hume)


Kebimbangan orang kpada sains dan agama pada zaman modern filsafat
sebagaimana telah disinggungkan beberapa kali. Tokoh empirime yang akan
dibicarakan ialah Locke dan Hume. Akan tetapi, sebelum itu diuraikan singkat
tentang empirisme sendiri secara umum akan diuraikan lebih dahulu.
Empirisme adalah suatu dokrtin filsafat yang menekankan peranan pengalaman
dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri, dan mengecilkan
pernana akal. Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empeiria yang berarti
coba-coba atau pengalaman. Sebagai suatu doktrin, empirisme adalah lawan dari
rasionalisme. Untuk memahami isi doktrin ini perlu dipahami lebih dahulu dua cirri
pokok empirisme yaitu mengenai teori tentang makan dan teori tentang pengetahuan.
Teori makna pada aliran empirisme biasanya dinyatakan sebagai teori tentang
asal pengetahuan, yaitu asal usul idea tau konsep. Filsafat empirisme tentang teori
Filsafat umum | 11
makna amat berdekatan dengan aliran positivisme logis (logical positivism). Teori
makna dan empirisme selalu harus dipahami lewat penafsiran pengalaman. Oleh
karena itu, bagi orang empirisme jiwa dapat dipahami sebagai gelombang
pengelaman kesadaran, materi sebagai pola jumlah yang dapat diindera dan
hubungan kausalitas sebagai urutan peristiwa yang sama.
Teori yang kedua, yaitu teori pengetahuan. Menurut orang rasional ada
beberapa kebenaran umum seperti “setiap kejadian tentu mempunyai sebab” dasar-
dasar matematika, dan beberapa prinsip dasar etika dan kebenaran-kebenaran itu
benar dengan sendirinya yang dikenal dengan istilah kebenaran a priori yang
diperoleh lewat intuisi rasional. Empirisme menolak pendapat itu. Tidak ada
kemampuan intuisi rasional itu. Semua kebenaran disebut tadi adalah kebenaran yang
diperoleh lewat observasi.
1) John Locke (1632-1704)

a) Riwayat Hidup Filosof


Jhon Locke adalah filosof Inggris. Ia lahir di
Wrington, Somersetshire, pada tahun 1632. Tahun 1647-
1652 ia belajar di Westminster. Tahun 1652 ia
memasuki Universitas Oxford, mempelajari agama
Gambar 5. John Locke ( 1632-1704 ) Kristen. Sementara ia mempelajari vaknya, ia juga
http://en.wikipedia.org/wiki/John_L
mempelajari pengetahuan diluar tugas pokoknya.
ocke
Filsafat Locke dapat dikatakan antimetafiska. Ia
menerima keraguan sementara yang diajarkan oleh Descartes. Ia juga menolak
metode deduktif Descartes dan menggantinya dengan generalisasi berdasarkan
pengalaman, bahkan Jhon Locke menolak juga akal (reason). Ia hanya
menerima pemikiran matematis yang pasti dan cara penarikan dengan metode
induksi.
b) Ajaran dan karya kefilsfatan gerakan renaisans.
Buku Locke, Essay Concerning Human Understanding (1689), ditulis
berdasarkan premis yaitu semua pengetahuan datanh dari pengalam (Solomon
1689:108). Ini berarti tidak ada yang dapat dijadikan idea tau konsep tentang
sesuatu yang berada di belakang pengalaman, tidak ad aide yang ditunkan
seperti yang diajarkan oleh plato. Dengan demikian Jhon Locke menolak
adanya pembawaan ide (innate idea).

Filsafat umum | 12
2) David Hume
c) Riwayat Hidup Filosof
Solomon (1981:127) menyebutkan Hume sebagai
ultimate skeptic, skeptic timgkat tertinggi. Ia dibicarakan
sebagai seorang skeptic dan terutama sebagai seorang
empirisme. Menurut Bertrand Russel, yang tidak dapat
diragukan lagi pada Hume ialah seorang skeptis.
(Solomon :127)
Gambar 6. David Hume. Buku Hume, Treatise of Human Nature (1739), ditulisanya tatkala ia masih
Sumber: http: // plato.
muda, yaitu tatkala ia berumur dua puluh tahunan bagian awal. Buku itu tidak
stanford. edu/entries/hume/
banyak menarik perhatian orang, karenanya Hume pindah ke subjek lain, lalu ia
menjadi seorang yang terkenal sebagai sejarahwan. Kemudia pada tahun 1748 ia
menulis buku yang memang terkenal, An Enquiry Concerning Human
Understanding. Baik buku Treatise mauun buku Enquiry keduanya menggunakan
metode empirisme.
Hume menyatakan bahwa semua pengetahuan dimulai dari pengalaman
indera sebagai dasar. Kesan (impression) baginya, sama dengan penginderaan
(sensation) pada Locke, adalah basis pengetahuan.
d. Pragmatisme (William James 1842-1910)
Kata pragmatisme diambil dari kata prgama (bahaya yunani yang berarti
tindakan, perbuatan, (Encyclopedia Americana, 15:683). Pragmatism mula-mula
dikenalkan oleh Charles Sanders Peirce (1839-1914), filosof amerika yang pertama
kali menggunakan pragmatism sebgai metode filsafat. (Stroh 1968), tetapi pengertian
pragmatisme terdapat juga pada Socrates, Aristoteles, Berkeley, Hume. Bila
pragmatism disangkutkan dengan empirisme kiranya sangkutan itu memang besar,
maka secara pragmatism tersebar pada banyak filosof besar lainya, satu diantaraya
tentu saja Jhon Locke. Selain itu tidak mudah membedakan pragmatism dengan
utilitaliarisme. Karena kedua isme ini sama-sama menekankan kegunaan, maka
pengusutan pengertian pragmatism seharusnya kembali pada Jhon Stuart Mill (1806-
1873), anak tokoh besar James Mill. (Ahmad, 1990: 189).
1) William James (1842-1910)
a) Riwayat Hidup Filosof
William James (lahir di New York City, New York,
Amerika Serikat, 11 Januari 1842 – meninggal di Tamworth,
New Hampshire, Amerika Serikat, 26 Agustus 1910 pada

Filsafat umum | 13
Gambar 7. William James Mill
Sumber: http: // id. wikipedia.
org/wiki/William_James
umur 68 tahun) adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang terkenal sebagai
salah seorang pendiri Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, James juga terkenal
sebagai seorang psikolog. Ia dilahirkan di New York pada tahun 1842. Setelah belajar
ilmu kedokteran di Universitas Harvard, ia belajar psikologi di Jerman dan Perancis.
Kemudian ia mengajar di Universitas Havard untuk bidang anatomi, fisiologi,
psikologi, dan filsafat, hingga tahun 1907. Pada tahun 1910 ia meninggal dunia.
(http://id.wikipedia.org/wiki/William_James).
William James (1842-1910) adalah tokoh yang paling bertanggung jawab
yang membuat pragmatisme menjadi terkenal diseluruh dunia. Lebih dari itu ia
merupakan orang Amerika pertama yang memberikan konstribusi dalam
gelomang dahsyat pemikiran filsafat di Dunia Barat. Karena terbit bukunya
pragmatisme tahun (1907) dan The Meaning of Truth tahun (1909). Sifat
psikologis pragmatisme James dapat dilihat melalui pembelajaran psikologi
yang mempengaruhi filsafat. Bagi james kepercayaan bukanlah sekedar aturan-
aturan bertindak atau idea yang denganya kita siap untuk bertindak.
Kepercayaan adalah sesuatu yang berguna didalam membuat sesuatu terjadi,
dalam membuat sesuatu pasti benar.
b) Ajaran dan karya kefilsafatan gerakan renaisans
Saat berusia 35 tahun, dia telah menjadi dosen di universitas ini. Dia menjadi
instruktur fisiologi dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun,
dan menjadi guru besar psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia
kembali lagi mengajar filsafat. James adalah penulis yang produktif dan berbakat
dibidang filsafat, psikologi dan pendidikan, dan pengaruhnya pada kehidupan
pendidikan di Amerika sangatlah mengesankan. Karya terbesar dan paling
berpengaruhnya, The Principles Of Psychology (Dasar-dasar Psikologi), yang
diterbitkan tahun 1980, nantinya akan menjadi materi pendidikan. Pemikirannya
terhadap pendidikan dan pandangannya terhadap cara kerja pengajar dapat dilihat di
karyanya yang terkenal Talks to Teacher. Selain sangat terkenal, buku-buku ini
memberikan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan pengajarnya. Teori dan
praktek pendidikan, adalah hutang terbesar Amerika kepada “ Bapak Pendidikan
Psikologi Modern” ini.( http://gitadesilestari-uin-bi-2b.blogspot.com/2008/04/teori-
william-james.html)
William James mengatakan bahwa secara ringkas pragmatisme adalah
realitas sebagimana yang kita ketahui. Peirce lah yang membiasakan istilah ini
dengan ungkapanya, “tentukan apa akibatnya, apakah dapat dipahami secara
focus atau tidak. Kita akan mendapat pengertian tentang objek itu, kemudian
konsep kita tentang akibat itu, itulah keseluruhan konsep objek tersebut” ia
Filsafat umum | 14
menambahkan, untuk mengukur kebenaran suatu konsep, kita harus
mempertimbangkan apa konsekuensi logis penerapan konsep tersebut.
Sebenarnya istilah pragmatism lebih banyak berarti sebagai metode untuk
memperjelas suatu konsep ketimbang sebagai suatu doktrin kefilsafatan.
(Ahmad, 1990: 190).
c) Sumbangan filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan
Pemikiran William James di bidang psikologi agama juga menyanggah
pandangan-pandangan tradisional terhadap agama. Bahwa agama merupakan sesuatu
yang objektif, disanggah dengan pemikiran yang juga menginstrumentalisasikan
agama. Dengan demikian, konsep mengenai Tuhan yang otonom dan Mahakuasa juga
tertolak. Oleh karena keyakinan kepada Tuhan juga dipandang sebagai alat semata-
mata untuk meraih tujuan yang lain. (http: // www. psychologymania. net/ 2010 / 03 /
William – james – tokoh - pragmatisme. Html).
William James menentang pandangan sebelum dia bahwa kesadaran tidak
mewujudkan kesatuan lahiriah. Ia justru menyatakan bahwa kesadaran adalah suatu
fungsi yang bersumber dari pengalaman murni. Pengalaman murni adalah perubahan-
perubahan yang terus dari kehidupan manusia dan akan menjadi bahan refleksi
manusia pada masa depan. Oleh karena itu, James menolak adanya kebenaran yang
mutlak, yang berlaku umum, dan bersifat tetap serta berdiri sendiri. Menurut James
kebenaran selalu dapat diubah dan direvisi oleh pengalaman murni.
(http://id.wikipedia.org/wiki/William_James).

B. Keunggulan dan Kekurangan dari Gerakan Renaisans


1. Keunggulan Gerakan Renaisans bagi Kehidupan Masa Kini
a. Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis,
pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek,
jurutera, penyair dan ahli anotomi.
b. Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo.
c. Melahirkan ahli matematik seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan
persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematik dalam
ketenteraan iaitu mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan
ilmu algebra.
d. Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropah.Antara tokoh
perubahan terkenal iaitu William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian
peredaran darah.

Filsafat umum | 15
e. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri
sehingga membawa kepada aktiviti penjelajahan dan penerokaan. ( http//www. Renaissance
_ Muzani Ghifari - Academia.edu.htm)
f. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
g. Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
h. Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian
dalam ilmu pengetahuan seperti ilmu lain mulai lepas dari ilmu agama dan falsafahnya,
misalnya ilmu sosial : ilmu bumi, ilmu sejarah dll. Begitu juga dengan ilmu eksak seperti
ilmu alam.
i. Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini
telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha
menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
j. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.
(http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html)

2. Kekurangan Gerakan Renaisans bagi Kehidupan Masa Kini


a. Dengan semakin kuatnya Renaissance berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama
semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri
b. Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal seperti alirn baru Eropah
hingga abad ke 18 seperti Humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme berani
mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang diamalkan selama ini secara
langsung melemhkan kekuasaan golongan feudal.
c. Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah pada abad ke 15. Hal ini terjadi
apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun
1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat
perdagangan di Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah pada
masa itu.
d. Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.Keadaan ini
telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan feudal yang sentiasa berusaha
menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropah. ( http//www. Renaissance _
Muzani Ghifari - Academia.edu.htm)
e. Eropa pada priode ini bener-bener mendapat ancaman dari orang-orang arab. Pada khalifah
Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingga daerah-daerah seputar pintu-pintu
gerbang konstantinopel walaupun pada akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal
total.
f. Munculnya suatu isu yang di sebut Kontroversi Ikonoklastik yang berisi bahwa apakah
imaji-imaji tentang Tuhan,Kristus, dan sang perawan Maria serta orang-orang suci baik
dalam bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau
Filsafat umum | 16
tidak.kontroversi ini mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang
terpisah dan bebas dari organisasi politik.
g. Pada masa ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini
dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga
bisa dikatakan bahwa manusia renaissance merupakan manusia yang tidak mempunyai
pegangan (liar). Keliaran ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma
sehingga manusia mengalami krisis aklak seperti mabuk-mabukan dll. Hal ini tidak hanya
terjadi di kalangan borjuis tetapi juga dikalangan pendeta.
(http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Renaisans adalah suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dilahirkan
kembali dalam keadaban. Gerakan ini juga menunjuk pada zaman dimana ditekankan otonomi
dan kedaulatan manusia dalam berpikir, berkreasi serta mengembangkan seni dan sastra dan
ilmu pengetahuan.
2. Latar belakang timbulnya Renaissance yaitu dilihat dari beberapa aspek diantaranya, kondisi
sosial, budaya, politik, dan ekonomi Abad Pertengahan.
3. Pada jaman renaisans terdapat tokoh diberbagai bidang, baik itu dibidang seni dan budaya, ilmu
pengetahuan, penjelajahan, atau dibidang filsafat. Dianatara tokoh-tokoh tersebut adalah sebagai
Filsafat umum | 17
berikut: Dante Alighiere, Lorenzo Valla, Nicollo Machiavelly, Boccacio, Francesco Petrarca,
Desiderius Erasmus, Nicolaus Copernicus, Galileo Galilei, Copernicus, Tycho Brahe, Johannes
Keppler, dan Francis Bacon.
4. Ajaran dan karya kefilsafatan gerakan renaisans diantaranya ialah, rassionalisme, positifisme ,
romantisme, individualisme, nasionalisme, Atheisme, Sekuler. Sekulerisme, dan Sekularisasi,
idealisme, materialisme, Pemikiran Liberalisme.
5. Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah
melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat
perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
6. Keunggulan dari gerakan renaisans ialah berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya. Serta tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan dan kemandirian individu. Sedangkan
kekuranganya adalah kurangnya menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang
seni dan sains

DAFTAR PUSTAKA

Anggar, Kaswati. 1998. Metodelogi Sejarah dan Historiografi. Yogyakarta: Beta Offset.

Badri, Yatim. 2008. Sejarah Peradaban Islam Dirisalah Islamiyah II. Jakarta: Rajawali Perss.

Bron, Alison. 2009. Sejarah Renaisans Eropa. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

H, Haikal. 1989. Renissance dan Reformasi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tafsir, Ahmad. 1990. Filsafat Umum akal dan hati sejak Thales sampai Capra.. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.

Filsafat umum | 18
Tim dosen filsafat ilmu. 1996. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.

Anonim. 2010. William James Tokoh Pragmatisme. ( http: / / www. psychologymania. Net / 2010 / 03
/ william – james – tokoh - pragmatisme. html ). Diunduh pada tanggal 12 Maret 2014, pukul
18.47 WIB.

Anonim. William James. (http://id.wikipedia.org/wiki/William_James). Diunduh pada tanggal 12


Maret 2014, pukul 18.47 WIB.

Anonim. http://dc432.4shared.com/doc/jEo8p5-e/preview.html. Diunduh pada tanggal 4 Maret 2014,


pukul 12.45 WIB.

Anonim. 2012. Pengertian Renaissance http://www.tuanguru.com/2012/02/pengertian-


renaissance.html. Diunduh pada tanggal 4 Maret 2014, pukul 12.50 WIB.

Anonim. 2013. Pengertian Latar Belakang Dampak.


http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html. Diunduh pada
tanggal 4 Maret 2014, pukul 13. 10 WIB.

Kasim, meilani. 2009. Aliran Rasionalisme Descartes. http: // meilanikasim. wordpress. Com / 2009 /
05 / 27 / aliran-rasionalisme-descartes/. Diunduh pada tanggal 12 Maret 2014, pukul 18.47
WIB.

Lestari, Gita Desi. 2008. Teori William James. ( http://gitadesilestari-uin-bi-


2b.blogspot.com/2008/04/teori-william-james.html). Diunduh pada tanggal 12 Maret 2014,
pukul 12.35 WIB.

Ghifari, Muzani. Renaissance. ( http//www. Renaissance _ Muzani Ghifari - Academia.edu.htm).


Diunduh pada tanggal 12 Maret 2014, pukul 10.57 WIB.

Filsafat umum | 19

Anda mungkin juga menyukai