A. Latar Belakang
Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang
mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman yang menyaksikan dilancarkannya tantangan
gerakan reformasi terhadap keesaan dan supremasi gereja katolik.
Ciri utama renaisans adalah individualisme, humanisme, lepas dari agama. Manusia sudah
mengandalkan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam merumuskan pengetahuan. Yang
berkembang pada waktu itu sains, dan penemuan-penemuan dari hasil pengembangan sains yang
kemudian berimplikasi pada semakin ditinggalkannya agama karena semangat humanisme.
Tidaklah mudah untuk membuat garis batas yang tegas antara zaman renaisans dengan zaman
modern. Sementara orang menganggap zaman modern hanyalah perluasan renaisans. Manusia maju
dengan langkah raksasa dari zaman uap ke zaman listrik, kemudian ke zaman atom, elektron, radio,
televisi, roket, dan zaman ruang angkasa. Pada zaman renaisans ini manusia barat mulai berpikir
secara baru dan secara berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama
ini telah membelenggu kebebesan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu.
B. Pengertian Renaisans
Istilah renaisans berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali, yang lahir
kembali adalah kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno, setelah berabad-abad dikubur oleh masyarakat
abad pertengahan dibawah pimpinan gereja 1. Oleh sejarawan, istilah tersebut digunakan untuk
menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa. Orang yang
pertama kali menggunakan istilah tersebut ialah Jules Michelet, sejarawan Perancis. Menurutnya,
Renaisans adalah periode penemuan manusia dan dunia, bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali
yang merupakan permulaan kebangkitan modern. Dan bila dikaitkan dengan keadaan, renaisans
adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat dipandang sebagai masa
peralihan yang ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran.
Salah satu ciri khas renaisans di dunia Barat sejak abad ke-15 ialah menonjolkan manusia
pribadi perseorangan dan sebagai yang berkuasa. Ciri itu antara lain menampakkan diri dalam bidang
seni, politik, filsafat, agama maupun dalam gerakan-gerakan melawan agama ilmu pengetahuan, dan
teknik 2.
Zaman renaisans sering disebut sebagai zaman humanisme, sebab pada abad pertengahan manusia
kurang dihargai sebagai manusia, kebenaran diukur berdasarkan kebenaran gereja, bukan menurut
yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia, karena manusia
1
F. Budi Hardiman, Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern; Dari Machiavelli sampai Nietzsche,
(Jakarta : Erlangga, 2011), Hal. 7.
2
C. Verhak dan R. Hanjono Imam. Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Jakarta : Pustaka Utama, 1995), hlm. 137.
mempunyai kemampuan berpikir, berkreasi, memilih dan menentukan, maka humanisme menganggap
manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunianya.
3
Hasan Asari, (ed)., Studi Islam dari Pemikiran Yunani ke Pengalaman Indonesia Kontemporer, (Bandung:
Citapustaka Media, 2006), hal. 22-41.
Pada zaman modern ini terjadi pula revolusi industri di Inggris, sebagai akibat peralihan
masyarakat agresi dan perdagangan abad pertengahan ke masyarakat industri modern dan
perdagangan maju. Pada abad ini James watt menemukan mesin uap (abad ke-18), alat tenun dan
Inggris menjadi penghasil tekstil terbesar, kemudian diikuti Amerika Serikat dan Jepang menjadi
Negara industri.
F. Kesimpulan
Kata Renaisans, yang terjemahan literal dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris adalah
"Rebirth" (atau dalam bahasa Indonesia "Kelahiran kembali"), pertama kali digunakan dan
didefinisikan oleh sejarawan Perancis Jules Michelet pada tahun 1855 dalam karyanya, Histoire de
France. Kata renaisans juga telah diperluas untuk gerakan sejarah dan budaya lainnya, seperti
Carolingian renaisans dan renaisans dari abad ke-12.
Zaman Renaisans adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode kira-kira
dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Abad Pertengahan Akhir dan kemudian
menyebar ke seluruh Eropa. Meskipun pemakaian kertas dan penemuan barang metal mempercepat
penyebaran ide-idenya dari abad ke-15 dan seterusnya, perubahan Renaisans tidak terjadi secara
bersama maupun dapat dirasakan di seluruh Eropa.
Tujuan utama gerakan ini adalah mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat
skisma (perang agama). Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah
perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Dukungan dari keluarga saudagar
kaya semakin menggelorakan semangat Renaisans.
Karakteristik Renaisans adalah pemikiran yang muncul bersifat konkret, realistis dan nyata,
memuja manusia sendiri sebagai pencipta, fokus pada dunia, kebendaan, dan nilai-nilai filosofis yang
dianut dipengaruhi oleh kebendaan.
Sejarawan berargumen bahwa transformasi intelektual ini adalah jembatan antara Abad
Pertengahan dan sejarah modern. Meskipun Renaisans dipenuhi revolusi terjadi di banyak kegiatan
intelektual, serta pergolakan sosial dan politik, Renaisans mungkin paling dikenal karena
perkembangan artistik dan kontribusi dari polimatik seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo,
yang terinspirasi dengan istilah "Manusia Renaisans".
Jasa-jasa Renaisans dalam perkembangan peradaban manusia yaitu:
1. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu;
2. Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya;
DAFTAR PUSTAKA
1. C. Verhak dan R. Hanjono Imam. 1995. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Pustaka Utama.
2. Hardiman, F. Budi. 2011. Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern; Dari
Machiavelli sampai Nietzsche. Jakarta : Erlangga
3. Hasan Asari, (ed). 2006. Studi Islam dari Pemikiran Yunani ke Pengalaman Indonesia
Kontemporer. Bandung: Citapustaka Media.