Anda di halaman 1dari 5

Aceh Besar, MediaCenter – Desa Naga Umbang Kabupaten Aceh Besar dicanangkan

pemerintah sebagai Gampong KB, sebagai salah satu agenda Kementerian Dalam Negeri untuk
membentuk Kampung KB disetiap kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
manusia di Indonesia umumnya dan Aceh khususnya.
Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah secara simbolis mencanangkan Desa Naga Umbang
Gampong KB “Makmue Beusare” Kabupaten Aceh Besar Selasa (26/4/2016). Hadir dalam
kesempatan itu, Kepala BKKBN Provinsi Aceh, Wakil Ketua DPRK, para Staf Ahli Bupati, Para
Asisten Setdakab, Kepala SKPK, para camat, Muspika Lhoknga, Kepala Desa Naga Umbang
Idris Gapi, dan undangan lainnya.
Dalam Sambutannya Bupati berharap agar masyarakat memiliki kemampuan dan kemandirian
dalam pembangunan Keluarga Sejahtera dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada
di gampong, masyarakat mampu mengatasi permasalahan–permasalahan dalam pemenuhan
pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera melalui koordinasi dengan instansi
tehnis dan terkait ditingkat kecamatan.
Gampong KB merupakan konsep pembangunan terpadu Bidang Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera melalui salah satu upaya menjadikan Program Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera sebagai program yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Dengan predikat Gampong KB Makmur Beusare masyarakat Desa Naga Umbang harus
berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan bina keluarga.
Gampong KB berupaya memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
untuk memperoleh pelayanan total program Keluarga Berencana sebagai upaya mewujudkan
Keluarga Sejahtera yang berkualitas. “Pelayanan total tersebut dapat dijadikan model untuk
mengintegrasikan program kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
dan Anak dengan program kesehatan, pemberdayaan masyarakat serta kegiatan lainnya di
tingkat pedesaan,” jelasnya.
Melalui pencanangan Gampong KB Makmue Beusare di Gampong Naga Umbang juga bisa
jadikan momentum dalam upaya memperluas jangkauan pelayanan informasi dan Keluarga
Berencana kepada masyarakat dan tidak hanya di Kecamatan Lhoknga, namun harus
dikembangkan juga di kecamatan dan desa lainnya dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar
sebagai model pengembangan Keluarga Sejahtera menuju pembangunan keluarga kecil
bahagia sejahtera di Kabupaten Aceh Besar.

Kepala BKKBN Aceh M Natsir Ilyas mengharapkan supaya melalui pencanangkan Gampong KB
itu dapat lebih menyukseskan program keluarga berencana serta meningkatkan perekonomian
dan taraf hidup masyarakat. Untuk itu, ia mengharapkan dukungan semua pihak agar
pencanangan Gampong KB itu dapat berjalan sukses. “Pencanangan Gampong KB di Gampong
Naga Umbang Kecamatan Lhoknga ini merupakan yang ke-17 di Provinsi Aceh. Mudah-
mudahan, masyarakat di gampong ini dapat terus sejahtera dan makmur,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut, jelas Natsir, merupakan program integrasi yang dapat mengikutsertakan
semua dinas terkait untuk mendukungnya. Oleh karena itu, ia berkeyakinan dengan dukungan
semua pihak, kegiatan tersebut dapat berlangsung baik di Kabupaten Aceh Besar.
Kepala BKSPP dan PA Aceh Besar Affandi menjelaskan, sesuai Keputusan Bupati Aceh Besar
Nomor 117 tahun 2016, Gampong Naga Umbang telah ditetapkan sebagai “Kampung KB
Makmue Beusare”. Adapun tujuan penetapan Gampong Naga Umbang sebagai Gampong KB
adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat gampong melalui program
kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga, serta pembangunan sektor
terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Pengurus KB Gampong Naga
Umbang siap mendukung dan melaksanakan kegiatan pengembangan Gampong KB tersebut
(Mc.Abes).
Membangun Masyarakat 'Medinah
Dalam bulan Rabiul Awal yang didalamnya diperingati Maulid Nabi Muhammad SAW banyak sekali yang
kita telah dengar uraiannya dari Ulama dan Cendikiawan muslim. Di Mesjid, di sekolah di kantor, di
kampung-kampung sampai ke istana di Jakarta. Semuanya disiarkan melalui media cetak dan
elektronik.Alhamdulillah tetap semarak.

Karena kini kita sedang bersiap-siap memasuki pemilihan presiden secara sung dan Presiden yang akan
terpilih harus memperjelas Program pembangunan yang hendak dicapai, mungkin ada baiknya jika
ditampilkan secara singkat Program pembangunan masyarakat yang pernah dilakukan Nabi selama berada
di Medinah.

Menurut DR.Khalid Ibrahim Jindan, dalam teori maupun praktek, Nabi mempunyai suatu posisi yang unik,
disamping sebagai pemimpin dan sumber undang-undang Ketuhanan, segaligus juga sebagai pemimpin
pemerintahan Islam yang pertama.

Kerangka kerja Konstutusional pemerintahan itu terungkap dalam sebuah dokumen terkenal “Piagam
Medinah”. Dalam dokumen tersebut terdapat langkah pertama terwujudnya pemerintahan umat.
Menurut konstutusi Piagam Medinah, orang-orang Islam dan semua warga negara yang tinggal di Medinah,
tergabung dalam suatu komunity masyarakat (Pasal 1) yang secara fisik dan politis berbeda dengan
kelompok-kelompok lain (Pasal 39).Tiada pengertian lain siapa yang harus memegang tampuk pimpinan
dalam konfederasi itu.Tapi pada pasal 23,36 dan 42 menyebut secara tegas bahwa Allah dan Nabi
Muhammad sebagai hakim terakhir serta sumber segala kekuasaan dan kekuatan.

Sejak hijrah ke Medinah 622 M sampai wafatnya 6 Juni 632 M. Nabi berperan sebagai pemimpin yang
tidak dapat diganti bagi negara Islam yang baru. Sebagai Nabi menyampaikan prinsip-prinsip agama,
memimpin salat dan berkhutbah. Sebagai negarawan, mengutus duta ke luar negeri, membentuk
angkatan perang dan mengatur kesejahteraan masyarakat.

Mantan Syekh Al-Azhar Prof .Ahmad Syalabi berpendapat, bahwa dasar-dasar pembangunan masyarakat
Medinah bervisi pada “ Rahmat li al’alamin “ (Pemberi kasih sayang semesta alam). Implementasinya
dibagi ke dalam 4 prinsip. Dari dasar inilah terciptanya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan
diridhain Allah (Istilah Alquran : Baldatun Thayibah Warabbun ghafur).
Pertama : Mendirian Mesjid.

Berdasarkan Alquran “ Lamasjidun ussisa ‘alattaqwa” (Sesungguhnya mesjid dibangun berdasarkan


taqwa) maka fokus utama seluruh perjuangan Islam dipusatkan di Mesjid. Mesjid pusat ibadah, Putusan
pengadilan, Pusat perdamaian dan Jihad, Pusat pendidikan dan Dakwah. Bahkan di Mesjid juga pusat
pengobatan dan pendistribusian zakat dan sadaqah.

Kemudian setelah pranata sosial berkembang barulah dikeluarkan satu persatu. Apa sebab ?Karena dalam
mesjid tidak dikenal pangkat dan jabatan, kecuali Imam di depan dan makmum dibelakang. Semua orang
tunduk atas komando satu imam dengan kalimat Allahu Akbar. Setiap hari anggota masyarakat Islam
bertemu minimal Subuh dan Magrib dan membicarakan masalah sosial yang diderita masyarakat. Secara
psikologis melalui salat berjamaah terbina hubungan intim antara pemimpin dan yang dipimpin.Antara
orang kaya dan miskin. Semua orang taat kepada pemimpin yang jujur dan adil. Ketaatan kepada
pemimpin agama itulah mendorong ketaatan kepada pemimpin dunia.

Setiap selesai salat berjamaah Magrib, bukan membaca wirid yang diutamakan, tapi menanyakan
problem sosial secara langsung dan mencarikan solusi. Misalnya ditanyakan Siapa diantara jamaah yang
tidak memperoleh sesuap nasi dalam sehari penuh dari pagi sampai Magrib. Dan diselesaikan sebelum
pulang melalui jamaah yang memperoleh makanan lebih dari satu keluarga. Inilah namanya masyarakat
sosialis yang sebenarnya dan bukan hanya dalam ucapan dan janji kampanye.

Kalau pemimpin mulai dari tingkat Lurah sampai Presiden meniru cara seperti ini, maka teriakan orang
kelaparan tidak akan terdengar suaranya yang besar didalam masyarakat, seperti kita di Indonesia.

Kedua, mempersaudarakan sesama muslim.

Berdasarkan Alquran “Inama al mu’minuna Ikhwah” (Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara), maka
program kedua membangunan masyarakat Madani, ialah mempersaudarakan seluruh kaum muslimin yang
ada di Medinah. Terutama antara Muhajirin (Pengunsi dari Mekah) dan Anshar (Penduduk asli Medinah
yang muslim).Digambarkan oleh hadis ” Kaljasadil Wahid ”(Seperti tubuh yang satu, kalau anggpota
tubuh sakit, seluruh badan merasakan).

Artinya persaudaraan yang dibina di mesjid dalam jamaah setiap hari diperkuat dengan ikhwah kaum
muslimin penduduk Medinah yang tidak sempat selalu hadir di Mesjid. Begitu mesranya hubungan
ikhwah, sebagian kaum hartawan Ansar, bersedia memberikan tempat tinggalnya kepada kaum Muhajirin
bahkan ada yang bersedia memberikan modal untuk berusaha.

Maka dalam ikhwah itu terutama perdagangan sangat lancar dan pasar semarak karena bertemu suku-
suku yang berbakat membarter dan berdagang keluar daerah. Karena ekonomi berjalan tanpa kezaliman,
maka makmurlah masyarakat.

Orang miskin yang cenederung masih malas bekerja, dipaksakan bukan memberikan sadakah secara
konsumtif setiap saat, tapi yang diberikan adalah pruduktif semacam kapak atau kailnya, untuk bergerak
dan mencari.

Sistim pemberian sadakah dengan modal pruduktif ini diteruskan hingga Khalifah Al-Rasyidin, sehingga
dalam Abqariah Umar dinyatakan, beberapa kali mengusir orang yang hanya tinggal di mesjid membaca
doa dengan teriakan “ Langit tidak pernah menghujankan emas”. Akibatnya masyarakat terpaksa rajin
dan otomatis perekonomian lancar

Ketiga, membuat perjanjian dengan Non muslim.

Setelah ummat Islam bersatu dengan bibit berjamaah di Mesjid, simpan pinjam yang tidak zalim
berdasarkan ikhwah berjalan lancar di pasar, maka masih ada satu bahaya yang dapat mengancam
keamanan dan pembangunan jika tidak ditangani serius yaitu yang minoritas non muslim. Maka
berdasarkan Alquran “Ta’alau ila kalimatin sawa’ “(Marilah kita bersama membina kebersamaan),
dibuatlah perjanjian dengan masyarakat yang non muslim seperti kaum Yahudi dan Nasrani.

Maka perjanjian perdamaian itu antara lain :

(1) Tiap penganut agama dinyatakan damai dan bebas menjalankan keyakinan agamanya tanpa ada
gangguan (2) Bahwa jika kota Medinah diserang pihak luar, maka seluruh warga Medinah bersama-sama
menghadapi dan mengusirnya (3) Jika perjanjian damai ini dilanggar, maka yang melanggar, harus
dihukum sesuai yang diajarkan wahyu dan Nabi Muhammad SAW. Disamping itu disepakati Muhammad
sebagai ketua konfederasi.

Demikianlah antara lain perjanjian damai. Namun, belum berjalan beberapa tahun, kaum Yahudilah yang
pertama mengkhianati perjanjian dengan cara mengundang musuh dari luar, lalu bergabung bersama-
sama menghancurkan umat Islam.

Tapi karena muslimin sudah kuat dan bersatu, maka dengan mudah musuh dapat diusir keluar, termasuk
mengusir seluruh kaum Yahudi yang mengkhianat, bahkan ada yang terpaksa dihukum mati, sesuai
kesalahannya.

Keempat, memimpin masyarakat dengan keteladanan yang baik.

Setelah duri dalam negeri berhasil dihalau bersama golongan pengkhianat, maka Nabi mulai menjalankan
pemerintahan dengan leluasa dan damai dengan modal keteladanan yang baik, seperti yang disebut
Alquran “Uswatun Hasanah” (Contoh yang sangat baik).Menghukum dengan adil dan bijaksana, membagi
sesuatu dengan jujur dan adil, membuat transaksi yang jauh dari kezaliman, menghormati orang tua,
menyayangi anak-anak, mengangkat derajat wanita, mencintai orang miskin, hidup sederhana dan
menjauhi kemewahan.

Program utama pembentukan masyarakat Madani yang berfokus kepada power dan esensi inilah akhirnya
Islam menyebar ke seluruh jazirah Arab dan akhirnya ke seluruh penjuru dunia yang dilanjutkan oleh
Khalifah dan sahabatnya, yang akhirnya kita di Indonesia ikut menganutnya dengan jalan damai melalui
budaya dan seni.

Pendapat orang luar:


Penulis-penulis Barat seperti Michael H. Hart mengakui jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad
dalam urutan pertama daftar seratus tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara
pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain.Tapi saya berpegang kepada keyakinan saya
dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar
biasa, baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.

Berasal dari keluarga sederhana menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunisa,
Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen dan
efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta
berakar.

Penulis Barat yang lain seperti L.Carl Brown juga mengakui, hanya satu intinya yang menyebabkan Nabi
Muhammad sukses karena mengutamakan yang sering disinggung Alquran bahwa inti perjuangan Islam
adalah sebagai “ Sebuah komunitas umat jalan tengah “ (Ummatan Wasathan). Artinya pandangan
ideologi dan politik yang selalu mengambil jalan tengah, itulah yang banyak menguntungkan dan
membahagiakan.

Akhirnya hikmah Maulid yang kita teladani tahun ini ialah meniru program pembangunan masyarakat
Madani yang pernah dibina Rasul SAW di Medinah yakni bervisi Rahmatan lil’alamin, dengan
mengutamakan 4 program pokok yakni Pembinaan Mesjid, mempersaudarakan sesama muslim, membuat
perjanjian damai antar umat beragama, dan keteladanan memimpin negara dengan adil, jujur, tegas dan
bijaksana serta berpribadi hidup sederhana, maka terciptalah masyarakat sejahtera dan damai diridhai
Allah.

H. Mochtar Husein

Anda mungkin juga menyukai