Sabun Ekstrak Daun Kersen
Sabun Ekstrak Daun Kersen
Disusun oleh
Asmara Yoga
Dina Aprilianti
Proposal karya tulis dengan judul “Sabun dengan Ekstrak Daun Kersen”
ini telah disetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk terselesaikannya
proposal karya tulis dan sebagai bukti bahwa karya tulis ini dibuat dengan
sungguh-sungguh.
Disahkan pada,
hari, tanggal :
oleh :
Kepala Sekolah
Mulyadi, M.T
NIP 19540627 198403 1 004
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
1. Apa ekstrak daun kersen dapat digunakan sebagai bahan campuran sabun?
2. Apakah sabun yang dicampur dengan ekstrak daun kersen dapat
terbentuk?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kemungkinan khasiat antiseptik yang dimiliki daun
kersen bermanfaat sebagai bahan campuran sabun.
2. Untuk mengetahui hasil produk sabun dengan campuran ekstrak daun
kersen.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini berguna sebagai referensi dalam pembuatan sabun ekstrak
daun kersen yang memiliki khasiat bagi kesehatan dan kebersihan tubuh.
2. Membuka jalan bagi pemanfaatan potensi daun kersen yang selama ini
belum dimanfaatkan agar dapat dikembangkan lebih lanjut.
3. Berguna sebagai landasan penelitian lebih lanjut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Sabun
B. Sifat-Sifat Sabun
Adapun sifat-sifat sabun adalah sebagai berikut :
1. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofilik dan larut dalam
air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara
keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air
2. Dapat terhidrolisa dalam air membentuk basa asam karboksilat. Hal ini
dikarenakan sabun tersusun oleh busa kuat dan asam lemah.
3. Dapat beraksi dengan asam mineral membentuk asam lemak dan garam
organik.
4. Jika suatu larutan sabun dalam air dikocok dengan udara maka akan
membuih. Peristiwa ini tidak terjadi dengan air soda. Dalam hal ini
sabun baru dapat membuih setelah garam Mg dan Ca dalam air
mengendap semuanya.
C. Kersen
Kersen atau talok (sebutan dalam bahasa jawa) adalah nama
tanaman yang memiliki buah kecil berwarna merah seperti ceri dan bila
buahnya matang berasa manis
Berikut ini adalah klasifikasi tanaman kersen atau talok :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Muntingiaceae
Genus : Muntingia
Spesies : Muntingia calabura
Pada tanaman kersen sudah banyak dilakukan penelitian-penelitian
ilmiah yang menghasilkan data-data ilmiah tentang kandungan yang
dimiliki oleh tanaman ini diantaranya:
1. Antiseptik
Kandungan dan rebusan daun kersen berkasiat sebagai
pembunuh mikroba berbahaya dan dapat digunakan sebagai
antiseptik. Dari penelitian yang dilakukan oleh penelitian herbal
dari Malaysia didapat hasil bahwa rebusan daun kersen dapat
digunakan untuk membunuh bakteri C. diptheriae (penyebab
difteri), S. Aureus (penyebab bisul, jerawat, pneumonia, meningitis,
dan arthtritis), P. vulgaris (penyebab infeksi saluran kemih), S.
epidermidis (penyebab infeksi oportunistik), dan K. rizhophil pada
percobaan yang dilakukan secara invitro.
2. Antiflamasi
Rebusan daun kersen juga memiliki kasiat antiradang atau
mengurangi radang (antiflamasi) dan juga menurunkan panas, ini
data dari hasil penelitian dengan menggunakan hewan tikus
sebagai objek penelitian.
3. Antitumor
Kandungan senyawa flavonoid yang dikandung daun
kersen ternyata memiliki kasiat dapat menghambat perkembangan
sel kanker (mouse hapatoma) secara laboratoris yang dilakukan
para ilmuwan dari Peru.
4. Anti-Uric Acid ( Asam Urat )
Di Indonesia secara tradisional buah kersen telah digunakan
untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah
kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari. Hal ini terbukti dapat
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat
tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sabun yang
dicampur dengan ekstrak daun kersen.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Merujuk dari pengertian tersebut, maka yang menjadi
variabel dalam penelitian ini ada tiga, yaitu :
10. Tumbukan
G. Cara Kerja
2. Pembuatan sabun
b. Membuat larutan alkali dari soda api atau NaOH dan air.
Padatan NaOH sedikit digerus agar lebih mudah bereaksi. Air
sebanyak ± 75 ml dimasukkan ke dalam gelas dan padatan
NaOH dimasukkan secukupnya secara perlahan-lahan ke dalam
air menggunakan sendok. Saat bereaksi terbentuk larutan putih
keruh dan suhu meningkat, larutan dibiarkan agar mendingin
sampai suhunya turun mendekati 400-500C.
http://www.scribd.com/doc/26616864/Laporan-Praktikum-Pembuatan-Sabun
(diakses pada tanggal 9 Januari 2012)
http://www.zimbio.com/member/newsholic/articles/5049044/Cara+Membuat+Sab
un+Mandi (diakses pada 9 Januari 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sabun (diakses pada 4 Januari 2012)
http://wisencare.blogspot.com/2011/09/cara-membuat-sabun-mandi-padat.html
(diakse pada 8 Januari 2012)
http://duniapustaka.com/cara-mudah-membuat-sendiri-sabun-mandi-alami.htm
(diakses pada 9 Januari 2012)
http://wisencare.blogspot.com/2011/05/cara-membuat-sabun-mandi-sendiri.html
(diakses pada 9 Januari 2012).
http://ketrampilanhomeindustry.blogspot.com/2008/12/cara-membuat-sabun-
mandi.html (diakses pada 5 Januari 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Staphylococcus_epidermidis (diakses pada 9 Januari
2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Corynebacterium_diphtheriae (diakse pada 9 Januari
2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Staphylococcus_aureus (diakses pada 9 Januari 2012)
http://www.scribd.com/doc/73081435/Proteus-vulgaris (diakses pada 9 Januari
2012)
Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Jakarta : Pradnya
Paramita.
Rincian biaya penelitian
Riwayat Hidup Peneliti