Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
Sri Rahayu1
E-mail: sri.rahayu.fmipa@um.ac.id
Abstrak
Literasi sains, termasuk literasi kimia, sangat perlu untuk diajarkan kepada siswa agar mereka
dapat hidup di tengah-tengah masyarakat modern abad 21. Berbagai upaya telah dilakukan di
berbagai negara termasuk Indonesia untuk meningkatkan literasi sains dan literasi kimia siswa,
misalnya upaya diluncurkannya kurikulum baru 2013. Namun guru kimia sebagai tonggak penentu
keberhasilan dari upaya tersebut perlu memahami dengan baik pengertian literasi/kimia, bagaimana
cara menilai dan mendesain pembelajaran kimia yang berorientasi peningkatan literasi kimia siswa.
Cara menilai literasi kimia dapat menggunakan kerangka literasi sains PISA dan literasi kimia
Shwartz. Sedangkan pembelajaran kimia dapat didesain dengan mengoptimalkan aspek-aspek
literasi yaitu memilih topik kimia yang memiliki banyak relevansinya bagi kehidupan siswa dan
mencakup pengetahuan deklaratif, prosedural serta epistemik; strategi pembelajaran berbasis
inkuiri; menentukan konteks yang relevan, kontemporer atau isu-isu sosiosaintifik; menentukan
nilai-nilai afektif dan cara belajar siswa yang akan dikembangkan dalam pembelajaran berorientasi
literasi kimia.
1
Prof. Sri Rahayu, M.Ed., Ph.D adalah Guru Besar di Jurusan FMIPA Universitas Negeri Malang 1
Pembicara utama: Sri Rahayu
Mengoptimalkan Aspek Literasi .....
(Holman, 2002; Atkins, 2005; Shwartz, juga menunjukkan bahwa literasi sains
Ben-Zvi and Hofstein, 2005). semakin diterima dan dinilai oleh para
Di Indonesia, sudah diketahui secara pendidik sebagai hasil belajar yang
umum bahwa level literasi sains siswa diharapkan (Lederman, 2014). Trend
Indonesia yang diukur oleh PISA sampai dalam kebijakan pendidikan sains di abad
saat ini menunjukkan kondisi yang 21 ini menekankan pentingnya literasi
memprihatinkan. Namun, sudah ada upaya sains dalam pendidikan sains sebagai
untuk memperbaiki situasi ini seperti transferable outcome (Fives et al, 2014).
upaya mereformasi kurikulum seperti Diskusi tentang tujuan pendidikan sains
kurikulum baru 2013. Pertanyaan penting seringkali diawali dengan isu “literasi
bagi pendidik adalah bagaimana cara kita sains” dan frasa itu mewakili harapan kita
membantu siswa agar mereka mencapai tentang apa yang seharusnya diketahui
literasi sains/kimia? Menurut Glynn dan dan mampu dilakukan oleh siswa sebagai
Muth (1994), upaya meningkatkan literasi hasil dari pengalaman belajarnya.
sains siswa tidaklah cukup hanya dengan Walaupun sebenarnya, pengertian literasi
menambah banyak fakta-fakta ilmiah sains itu sendiri jika dikaitkan dengan
dalam pembelajaran dan meningkatkan implementasi pembelajarannya di kelas
jumlah kegiatan laboratorium saja, namun masih dapat diperdebatkan karena istilah
siswa perlu dibekali oleh kegiatan yang literasi sains itu cenderung abstrak
menekankan minds-on disamping kegiatan sehingga menimbulkan interpretasi yang
hands-on. Karena aspek afektif bermacam-macam berkaitan dengan hasil
merupakan faktor penting dalam belajar yang diharapkan. Namun secara
berliterasi sains maka perlu menyertakan global telah disepakati bahwa tujuan
hearts-on dalam pembelajaran. Agar utama mengembangkan literasi sains
upaya pendidik/guru dapat memfasilitasi adalah agar siswa memiliki kemampuan
siswa secara optimal dalam mencapai dalam memahami perdebatan sosial
tujuan tersebut melalui pembelajaran mengenai permasalahan-permasalahan
kimia, maka mereka perlu memahami yang terkait sains dan teknologi dan turut
terlebih dahulu apa pengertian literasi berpartisipasi didalam perdebatan itu
sains/kimia dan bagaimana cara (Roth & Lee, 2004). Literasi sains
mengoptimalkan dalam pembelajaran memfokuskan pada membangun
kimia agar siswa memiliki literasi kimia pengetahuan siswa untuk menggunakan
yang baik. konsep sains secara bermakna, berfikir
secara kritis dan membuat keputusan-
PEMBAHASAN keputusan yang seimbang dan memadai
Pengertian Literasi Sains dan Literasi terhadap permasalahan-permasalahan
Kimia yang memiliki relevansi terhadap
Literasi sains (LS) sebenarnya kehidupan siswa. Akan tetapi masih sering
bukanlah hal baru dalam dunia dijumpai bahwa praktek pembelajaran
pendidikan. Namun, sejak dua dekade sains di berbagai negara mengabaikan
terakhir, literasi sains menjadi topik utama dimensi sosial pendidikan sains dan
dalam setiap pembicaraan mengenai dorongan untuk mengembangkan
tujuan pendidikan sains di sekolah. ketrampilan-ketrampilan siswa yang
Literatur dalam bidang pendidikan sains diperlukan untuk berpartisipasi secara
2
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
aktif dalam masyarakat (Hofstein, Eilks & Model scientific literacy ini menekankan
Bybee, 2011). perlunya keseimbangan antar berbagai
Jika ditelusuri lebih rinci sebenarnya kemampuan dan membutuhkan
ada dua kelompok besar orang yang ketrampilan dalam pengambilan
memiliki pandangan tentang scientific keputusan terhadap isu-isu sosiosaintifik
literacy (Holbrook & Rannikmae, 2009). (socioscientific issues) (Holbrook &
Kelompok pertama, yaitu kelompok Rannikmae, 2007).
“science literacy” memandang bahwa Holbrook & Rannikmae (2009)
komponen utama literasi sains adalah mengembangkan definisi baru tentang
pemahaman materi sains yaitu konsep- literasi sains yang menjadi target
konsep dasar sains. Pemahaman kelompok pendidikan sains. Mereka menyarankan
pertama inilah yang banyak dipahami oleh perlunya apresiasi tentang hakekat sains
guru-guru sains saat ini baik di Indonesia (NOS) dan relevansinya dengan sains
maupun di luar negeri. yang sedang dipelajari, sehingga
Kelompok kedua, yaitu scientific mengembangkan literasi sains melalui
literacy, memandang bahwa literasi sains pendidikan sains adalah upaya
searah dengan pengembangan life skills mengembangkan kemampuan dalam
(Rychen & Salganik, 2003). Yaitu menggunakan pengetahuan dan
pandangan yang mengakui perlunya ketrampilan ilmiah secara kreatif
keterampilan bernalar dalam konteks berlandaskan bukti-bukti yang cukup,
sosial dan menekankan bahwa literasi khususnya yang relevan dengan karir dan
sains diperuntukan bagi semua orang, kehidupan sehari-hari dalam memecahkan
bukan hanya kepada orang yang memilih permasalahan-permasalahan penting, dan
karir dalam bidang sains atau spesialis mengajukan argumentasi pribadi didalam
dalam bidang sains. Gräber et al (2001) membuat keputusan sosiosaintifik secara
menjembatani kedua kelompok ini dengan berpertanggung jawab. Selain itu, dalam
model literasi sains seperti Gambar 1, literasi sains diperlukan juga kemampuan
yang menunjukkan bahwa literasi sains mengembangkan ketrampilan berinteraksi
berbasis kompetensi/ kemampuan dan secara kolektif, pengembangan diri
merupakan hasil interseksi antara “what dengan pendekatan komunikatif, dan
do people know” (terdiri dari kemampuan perlunya menunjukkan penalaran yang
memahami materi sains dan kemampuan dapat dimengerti dan persuasif ketika
epistemologis sains (nature of science), mengemukakan argumentasi dalam isu-isu
“what do people value” (terdiri dari sosiosaintifik (socioscientific issues).
kemampuan beretika atau bermoral), dan
“what can people do” (terdiri dari
kemampuan belajar, kemampuan
bersosialisasi, kemampuan melakukan
prosedur, kemampuan berkomunikasi).
3
Pembicara utama: Sri Rahayu
Mengoptimalkan Aspek Literasi .....
4
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
5
Pembicara utama: Sri Rahayu
Mengoptimalkan Aspek Literasi .....
6
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
7
Pembicara utama: Sri Rahayu
Mengoptimalkan Aspek Literasi .....
8
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
Berikut ini adalah contoh soal-soal kimia yang mengukur literasi kimia yang didesain
menggunakan kerangka di atas pada topik Laju Reaksi.
SABUN BELERANG
Belerang adalah salah satu unsur kimia yang tidak termasuk dalam kelompok
mineral logam. Belerang dalam tabel periodik disebut dengan sulfur dengan simbol
S. Belerang yang masih murni bisa ditemukan pada sumber lingkungan yang dekat
dengan gunung berapi atau gunung berapi yang sudah tidak aktif. Hal ini disebabkan
karena adanya sumber gas hidrogen sulfida yang dibentuk dari bagian bawah
permukaan bumi dan terpengaruh oleh oksigen. Belerang sangat luas penggunaanya
dan masih merupakan salah satu bahan terapeutik yang terbaik dan paling luas
digunakan dalam berbagai gangguan keratin kulit. Di dalam kosmetik, sulfur
koloidal digunakan dalam pengobatan jerawat, ketombe. Pengobatan jerawat
menggunakan belerang merupakan cara tradisional yang sudah ada sejak dulu.
Melihat fakta manfaat yang cukup baik bagi kulit tersebut banyak ilmuwan yang
melakukan observasi dan melakukan penelitian dan mengembangkan produk
kosmetik yang mengandung belerang salah satunya adalah sabun belerang.
Walaupun memiliki manfaat bagi kulit, akan tetapi penggunaan belerang dalam
takaran berlebihan juga sangat tidak disarankan. Seorang ilmuwan berencana
memproduksi belerang (S) secara massal dengan cara mereaksikan larutan natrium
tiosulfat dan larutan HCl sesuai persamaan reaksi berikut.
Na2S2O3 (aq) + 2HCl(aq) S(s) + SO2(g) + 2NaCl(aq) + H2O(l)
Sesuai prinsip ekonomi, efiseinsi waktu dengan hasil yang besar dalam
memproduksi belerang sangat diperhatikan. Sesuai tujuan hal ini, ilmuwan
melakukan penelitian pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi. Hasil
penelitian disajikan pada tabel 1.
9
Pembicara utama: Sri Rahayu
Mengoptimalkan Aspek Literasi .....
10
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
11
Pembicara utama: Sri Rahayu
Mengoptimalkan Aspek Literasi .....
12
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
13
Pembicara utama: Sri Rahayu
Mengoptimalkan Aspek Literasi .....
14
Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY 2017
Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global
Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017
15
Pembicara utama: Sri Rahayu
Mengoptimalkan Aspek Literasi .....
16