Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Marlines Lovi L.S. NIM. 142110101030
Lailatul Qodriyah NIM. 142110101050
Anis Yulianti S. NIM. 142110101094
Rizqi Muthoharoh NIM. 142110101191
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Bagian Kesehatan Lingkungan Dan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Magang/PKL
Semester Genap 2016/2017
1. Judul Laporan : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Magang/PKL Di PT.
PAL Indonesia (PERSERO) Surabaya
2. Mahasiswa 1
Nama : Marlines Lovi L.S.
NIM : 142110101030
Mahasiswa 2
Nama : Lailatul Qodriyah
NIM : 142110101050
Mahasiswa 3
Nama : Anis Yulianti S.
NIM : 142110101094
Mahasiswa 4
Nama : Rizqi Muthoharoh
NIM : 142110101191
3. Bidang Ilmu : Kesehatan Lingkungan
4. Instansi Tempat : PT. PAL Indonesia (PERSERO) Surabaya
Magang/PKL
5. Tanggal Pelaksanaan : 8 Januari-16 Februari 2018
Menyetujui,
Mengetahui,,
Pembimbing Lapangan
iv
KATA PENGANTAR
iv
10. Rekan Magang Divisi Rekayasa Umum serta yang telah mendukung dan
memotivasi satu sama lain.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
Magang/PKL ini.
Penulis sadar bahwa laporan magang ini masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan. Kritik dan saran sangat
penulis harapakan demi kesempurnaan laporan magang ini. Penulis berharap
semoga laporan magang ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
v
BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................2
1.1 Latar Belakang.............................................................................................2
1.2 Tujuan............................................................................................................5
1.2.1 Tujuan Umum.......................................................................................5
1.2.2 Tujuan Khusus.......................................................................................5
1.3 Manfaat..........................................................................................................5
1.3.1 Bagi Mahasiswa....................................................................................5
1.3.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember....................6
1.3.3 Bagi PT. PAL Indonesia (Persero).........................................................6
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/PKL...................................7
2.1 Waktu dan Tempat Magang/PKL...............................................................7
2.2 Rincian Kegiatan Magang...........................................................................7
BAB 3. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/PKL....................10
3.1 Gambaran Umum PT. PAL Indonesia (Persero).....................................10
3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. PAL Indonesia (Persero)................................10
3.1.2 Lokasi PT. PAL Indonesia (Persero)...................................................12
3.1.3 Visi, Misi dan Budaya Kerja PT. PAL Indonesia (Persero)................12
3.1.4 Kebijakan PT. PAL Indonesia (Persero)..............................................13
3.1.5 Jam Kerja PT. PAL Indonesia (Persero)..............................................14
3.1.6 Struktur Organisasi PT. PAL Indonesia (Persero)...............................14
3.1.7 Tugas Pokok PT. PAL Indonesia (Persero).........................................21
3.1.8 Produk-Produk PT. PAL Indonesia (Persero)......................................21
3.1.9 Pedoman Sistem Manajemen PT. PAL Indonesia (Persero)...............23
3.1.10 Jaminan Kesehatan PT. PAL Indonesia (Persero)...............................23
3.1.11 Program-program K3..........................................................................23
3.1.12 Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.....................................24
3.1.13 Lingkungan Kerja PT. PAL Indonesia (Persero).................................25
3.1.14 Permasalahan yang ada di Bidang Lingkungan..................................28
3.1.15 Audit K3..............................................................................................28
3.1.16 Inspeksi K3..........................................................................................29
3.2 Gambaran Umum Departemen K3LH dan Kamtib...............................32
vi
3.2.1 Struktur Organisasi Departemen K3LH dan Kamtib..........................33
Struktur Organisasi Departemen K3LH dan Kamtib..........................34
3.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi.....................................................................34
3.2.3 Program dan Kegiatan.........................................................................36
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................41
BAB 4. REKAPITULASI DAFTAR PRESENSI..............................................42
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................54
vii
BAB 1. PENDAHULUAN
2
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu yang mempelajari kombinasi
teori dan praktek yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang
hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat (Sibarani, 2011). Untuk
mewujudkan derajat kesehatan bagi seluruh warga Indonesia, diperlukan
konstribusi dari berbagai pihak dan salah satunya adalah Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember. Salah satu wujud dalam rangka mewujudkan
derajat kesehatan bagi seluruh warga Indonesia maka diperlukan kegiatan
magang.
PT. PAL Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang memiliki
peran dan fungsi sebagai industri pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan kapal
untuk mendukung keamanan dan pertahanan nasional, pusat industri untuk
mendukung industri maritime nasional, serta pusat penelitian dan pengembangan
industri maritim nasional yang mana dalam proses produksinya memiliki
risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Semakin ketatnya persaingan dalam
industri galangan kapal, PT. PAL Indonesia (Persero) berusaha semaksimal
mungkin untuk memberikan pengalaman dan pengawasan terhadap kualitas
produk yang dikeluarkan agar memiliki daya saing yang baik.
Salah satu kurikulum program pendidikan FKM UNEJ adalah
Praktek Kerja Lapangan (PKL)/Magang. PKL/magang bagi mahasiswa yang
akan lulus adalah untuk memberi bekal tambahan ketrampilan bekerja sebelum
mahasiswa dilepas untuk bekerja sendiri. Pengertian Praktek Kerja Lapangan
(PKL)/Magang menurut Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
adalah kegiatan mandiri mahasiswa untuk memperoleh pengalaman, ketrampilan
kerja, penyesuaian sikap, dan rasa didunia kerja nyata dan penghayatan
pengetahuan yang telah di dapat dalam kampus perguruan tinggi dengan metode
observasi dan partisipasi. Magang juga merupakan metodepenerapan untuk
3
mencapai keselarasan dan keseimbangan antara substansi akademik dengan
insitusi dimana mahasiswa melaksanakan magang. Praktek Kerja Lapangan
(PKL)/Magang dilaksanakan pada berbagai tempat kerja yang diharapkan
pelaksanaan beban kerjanya sesuai dengan minat studi yang sebelumnya telah
dipelajari secara komperhensif (FKM UNEJ, 2017).
Oleh karena itu, Fakultas Kesehatan Masyarakat menjalin kerjasama
dengan PT. PAL Indonesia (Persero) dalam melaksanakan program Magang/PKL.
PT. PAL Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
rancang bangun kapal maupun non kapal serta memproduksi dan memperbaiki
serta pemeliharaan kapal. Perusahaan ini merupakan industri berat dengan potensi
bahaya tinggi, serta menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan jika
tidak dikelola dengan baik.
Melalui PKL/Magang yang dilaksanakan di PT PAL Indonesia
(Persero) ini kami secara umum akan melihat bagaimana penerapan Kesehatan
Lingkungan, serta faktor- faktor lain yang berhubungan dengan Kesehatan
Lingkungan. Dan kompetensi yang perlu dicapai mahasiswa ketika magang di PT
PAL Indonesia (Persero) yakni mampu mengidentifikasi kondisi Lingkungan
Hidup dan masalah Kesehtan Lingkungan Hidup di PT PAL Indonesia (Persero)
serta mampu memberikan alternatif pemecahan masalah Kesehatan Lingkungan
Hidup. Sehingga, harapannya mahasiswa mampu mencapai kompetensi setelah
menyelesaikan kegiatan magang ini.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum magang mempunyai tujuan untuk mengembangkan
wawasan dan pemahaman yang komprehensif sehingga mahasiswa memperoleh
4
pengalaman di dunia kerja dalam rangka memperkaya pengetahuan, sikap dan
keterampilan bidang ilmu kesehatan masyarakat, serta melatih kemampuan
bekerjasama dengan orang lain dalam satu tim, belajar sambil bekerja sehingga
diperoleh manfaat bersama baik bagi peserta magang maupun institusi dimana
mahasiswa melakukan kegiatan magang.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
a. Menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah untuk diterapkan di
dunia kerja.
b. Memperoleh pengalaman di dunia kerja untuk memperkaya pengetahuan,
sikap, dan keterampilan bidang kesehatan lingkungan.
1.3.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
a. Terbinanya kerjasama dengan instansi perusahaan guna menambah
pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan
serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan melibatkan tenaga
yang terampil di lapangan dalam kegiatan magang.
5
b. Sebagai tambahan referensi danbahan kepustakaan di bidang Kesehatan
dan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja pada pelaksanaan
magang.
1.3.3 Bagi PT. PAL Indonesia (Persero)
a. Sarana untuk mengenalkan perusahaan dan teknologi yang dimilikinya
pada dunia pendidikan.
b. Mengetahui rincian pelaksanaan magang mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember.
6
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/PKL
1 1 Apel Pagi
2 Apel Pagi
3 Apel Pagi
Donor Darah
7
4 Apel Pagi
Membaca laporan
5 Apel pagi
2 1 Apel pagi
2 Apel pagi
Membaca laporan
8
4 Apel pagi
3 1 Apel pagi
2 Apel pagi
3 Apel pagi
9
5
10
BAB 3. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/PKL
11
kemerdekaan, penjajah Belanda kemudian mengambil alih kembali M.E. yang
akhirnya pada tanggal 27 Desember 1949 diserahkan kepada Pemerintah
Indonesia. Setelah penyerahan itu M.E. kemudian berganti nama menjadi
Penataran Angkatan Laut (PAL). Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor
370/61 tahun 1961, Penataran Angkatan Laut (PAL). Berdasarkan Keputusan
Presiden RI Nomor 370/61 tahun 1961, Penataran Angkatan Laut dilebur ke
dalam Departemen Angkatan Laut dan namanya dirubah menjadi Komando
Angkatan Laut dan namanya dirubah menjadi Komando Angkatan Laut (Konatal).
Sejak tahun 1961, Konatal tidak lagi berstatus sebagai perusahaan Negara namun
bertugas untuk memelihara, memperbaiki dan membangun kapal-kapal Angkatan
Laut.
Pada tahun 1962, PT. PAL dimasukkan sebagai bagian dalam industri
berat TNI Angkatan Laut yang kemudian pada tahun 1963 berubah menjadi
Konatal (Komando Penataran Angkatan Laut). Pada tahun 1978, Konatal
kemudian berubah menjadi Perusahaan Umum PAL, perubahan status Konatal
menjadi perusahaan negara ini dikenal dengan nama Perusahaan Umum Dok dan
Galangan Kapal (Perumpal) yang masih di bawah naungan Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (ABRI) dengan jumlah tenaga kerja mencapai 12.000 orang.
Pada tanggal 15 April 1980, melalui Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun
1980, pemerintah merubah status perusahaan dari perusahaan umum menjadi
Perseroan Terbatas sesuai dengan akta No. 12 tahun 1980 yang dibuat oleh notaris
Hadi Moentoro, SH. Sampai dengan saat ini telah diadakan perubahan yang
terakhir dengan akte pendirian Nomor 1 tanggal 4 November 2002. Dengan
bantuan Pemerintah berupa fasilitas, peraturan dan kebijakan, PT. PAL telah
berhasil meningkatkan peran dan fungsinya yang antara lain sebagai berikut:
a. Pusat industri pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan kapal untuk
mendukung keamanan dan pertahanan nasional;
b. Pusat industri untuk mendukung industri maritim nasional;
c. Pusat penelitian dan pengembangan industri maritim nasional.
3.1.2 Lokasi PT. PAL Indonesia (Persero)
PT. PAL Indonesia (Persero) terletak di kota Surabaya Utara tepatnya di
Ujung Surabaya dan terletak di kawasan basis TNI-AL untuk wilayah timur.
12
Pemilihan tersebut berdasarkan atas pertimbangan potensi kota Surabaya yang
sejak dulu dikenal sebagai kota industri maritim, pelabuhan dan perdagangan
sehingga terdapat beberapa galangan kapal yang berpotensi, serta ditunjang oleh
fasilitas lingkungan industrialisasi yang cukup besar. Selain itu kota Surabaya
terdapat pangkalan utama TNI-AL untuk kawasan timur.
3.1.3 Visi, Misi dan Budaya Kerja PT. PAL Indonesia (Persero)
Berikut ini adalah visi dan misi PT. PAL Indonesia (Persero) :
a. Visi PT. PAL Indonesia (Persero)
PT. PAL Indonesia (Persero) bertekad untuk menjadi perusahaan
Galangan Kapal dan Rekayasa Berkelas Dunia, Terpercaya, dan Bernilai
Tambah Bagi Para Pemangku Kepentingan.
b. Misi PT. PAL Indonesia (Persero)
1) Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mutu produk berstandar
Internasional dan penyerahan produk tepat waktu, serta meningkatkan
pengelolaan perusahaan yang akuntabel dan transparan.
2) Meningkatkan peran dalam mendukung program pertahanan dan
keamanan nasional dan rancang bangun.
3) Memberikan kemampuan dan kesejahteraan secara berkesinambungan
bagi para pemegang saham, karyawan, pelanggan, mitra kerja dan
pengembangan usaha kecil.
c. Budaya kerja yang dikembangkan di PT. PAL Indonesia (Persero)
1) Integritas (Integrity)
Dengan berlandaskan semangat profesional dan berkarya dengan
menjunjung tinggi kepercayaan.
2) Keandalan (Reliability)
Mampu melakukan penyesuaian secara cepat terhadap perubahan
iklim bisnis dengan aturan main serta penyelenggaraan bisnis secara
sehat dan beretika.
3) Antusias (Enthaeusiasme)
Selalu berpikir dinamis dalam penyelesaian terbaik.
4) Motivasi diri (Self motivation)
Memiliki kemauan untuk selalu berkompetisi dan mencari alternatif
solusi.
5) Prestasi (Performance)
Prinsip bekerja dengan selalu mengedepankan pencapaian dan
peningkatan kinerja dan upaya memupuk keuntungan.
13
6) Dorongan (Encouragement)
Secara aktif menerapkan kaidah-kaidah bisnis dengan berpedoman
pada God Coorporate Government.
7) Komitmen (Commitment)
Memenuhi aturan main dalam penyelenggaraan bisnis secara etika
profesional.
8) Kerjasama Tim (Team Work)
Prinsip bekerja dengan sikap saling memahami, menghormati dan
berkomunikasi dengan baik serta bekerja pada tujuan yang sama.
14
Shift pagi dilakukan sama dengan sistem jam kerja normal dan
dilakukan 3 minggu dalam satu bulan.
2) Shift malam
Shift malam dimulai dari pukul 16.30 sampai dengan 01.30 dengan 1
jam istirahat dan dilakukan 1 minggu dalam satu bulan.
Direktorat Utama
Divisi Perencanaan
Strategis Perusahaan
Divisi PT. PAL Indonesia (Persero) terdiri dari 4 direktorat dan 12 Divisi.
Adapun penjelasan dari tugas masing-masing divisi beserta bagan struktur
organisasi PT. PAL Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut:
a. Divisi Bisnis & Pemasaran
Dengan tugas antara lain:
1) Melaksanakan perencanaan pemasaran jangka panjang dan jangka
pendek produk kapal maupun non kapal
2) Melaksanakan riset pasar, segmentasi pasar serta studi kelayakan
terhadap produk kapal maupun non kapal
3) Melaksanakan pemasaran dan penjualan produk kapal maupun non
kapal
4) Melaksanakan pengembangan produk dan pengembangan pasar untuk
mendukung produk baru
5) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek dalam aspek
biaya dan kepuasan pelanggan
b. Divisi Desain, Rekayasa dan Teknologi
Dengan tugas antara lain:
16
1) Melaksanakan perencanaan desain dan engineering untuk proyek-
proyek yang sedang diproduksi
2) Melaksanakan penelitian dan pengembangan pada bidang rancang
bangun dan proses produksi
3) Merencanakan dan mengembangkan system informasi untuk
menunjang kegiatan yang berhubungan dengan rancang bangun dan
penelitian
4) Melaksanakan strategi pada bidang teknologi, penelitian dan
pengembangan maupun pada bidang-bidang lainnya sesuai dengan
pengarahan dan ketentuan Direksi
5) Melaksanakan kegiatan Integrated Logistic Support untuk kapal-kapal
yang diproduksi
c. Divisi Kapal Perang
Dengan tugas antara lain:
1) Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal-kapal perang maupun
bukan kapal perang sesuai dengan kebijakan Direktur Pembangunan
Kapal
2) Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk jasa bagi
fasilitas idle capacity
3) Merinci IPP (Intruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat oleh
Direktorat Pengembangan Kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek
dan nilai biaya proyek yang terperinci
4) Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efisien sesuai
aspek QCD
5) Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-
proyek agar mendapatkan hasil yang memenuhi
d. Divisi Kapal Niaga
Dengan tugas antara lain:
1) Melaksanakan perencanaan pembangunan kapal-kapal perang maupun
bukan kapal perang sebagai dengan kebijakan Direktur Pembangunan
Kapal
17
2) Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi
fasilitas idle capacity
3) Merinci IPP (Intruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat oleh
Direktorat Pengembangan Kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek
dan nilai biaya proyek yang terperinci
4) Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efisien sesuai
aspek QCD
5) Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-
proyek agar mendapatkan hasil yang memenuhi standart kualitas
dengan menggunakan biaya, tenaga, material, peralatan keselamatan
kerja dan waktu seefektif mungkin
e. Divisi Rekayasa Umum (General Engineering)
Dengan tugas antara lain:
1) Melaksankan perencanaan pembangunan produk-produk rekayasa
umum sesuai dengan kebjakan Direktur Pemeliharaan dan Rekayasa
Umum
2) Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi
fasilitas idle capacity
3) Merinci IPP (Intruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat oleh
Direktorat Pengembangan Kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek
dan nilai biaya proyek yang terperinci
4) Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efisien sesuai
aspek QCD
5) Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-
proyek agar mendapatkan hasil yang memenuhi standart kualitas
dengan menggunakan biaya, tenaga, material, peralatan keselamatan
kerja dan waktu seefektif mungkin
f. Divisi Pemeliharaan dan Perbaikan (Harkan)
Dengan tugas antara lain:
18
1) Melaksankan perencanaan pemeliharaan dan perbaikan kapal maupun
non kapal sesuai dengan kebijakan Direktur Pemeliharaan dan
Rekayasa Umum
2) Melaksanakan pemasaran dan penjualan untuk produk dan jasa bagi
fasilitas idle capacity
3) Merinci IPP (Intruksi Pelaksanaan Proyek) yang telah dibuat oleh
Direktorat Pengembangan Kapal menjadi jadwal pelaksanaan proyek
dan nilai biaya proyek yang terperinci
4) Melaksanakan pembangunan kapal secara efektif dan efisien sesuai
aspek QCD
5) Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek-
proyek agar mendapatkan hasil yang memenuhi standart kualitas
dengan menggunakan biaya, tenaga, material, peralatan keselamatan
kerja dan waktu seefektif mungkin
g. Divisi Treasury
Dengan tugas antara lain:
1) Melaksanakan tugas pendanaan perusahaan sesuai dengan prinsip
pengelolaan pendanaan dan perbankan yang berlaku
2) Melakukan strategi optimalisasi return kinerja keuangan dan likuiditas
perusahaan
3) Melaksanakan analisa pasar keuangan sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam rangka mengurangi risiko pasar keuangan
4) Melaksanakan studi keuangan proyek atau bidang usaha mandiri
5) Melaksanakan pengelolaan inovoicing dan penagihannya, untuk
menunjang optimalisasi cash flow perusahaan
h. Divisi Akuntansi
Dengan tugas antara lain:
1) Mempersiapkan dan melaksanakan kebijakan akuntansi perusahaan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
19
2) Melaksanakan perencanaan dan pengendalian serta pengawasan atas
biaya-biaya perusahaan dan investasi perusahaan
3) Menyusun rencana kerja jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang dalam bidang akuntansi dan keuangan untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan kegiatan perusahaan
4) Melaksanakan evaluasi dan analisa terhadap pengelolaan
assetliabilities serta kinerja dari anak perusahaan dan kerjasama usaha
lainnya
5) Melaksanakan implementasi dan pengembangan software aplikasi
bisnis perusahaan
i. Divisi Quality Assurance
Dengan tugas antara lain:
1) Melaksanakan perencanaan dan pemeriksaan dan pengujian proyek-
proyek yang sedang produksi
2) Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian guna pengendalian dan
jaminan
3) Mengkoordinir kegiatan purna jual hasil produksi perusahaan selama
masa garansi
4) Menganalisa dan mengevaluasi hasil pencapaian mutu produksi
perusahaan
5) Melaksanakan pengujian baik merusak maupun tidak merusak untuk
material dan hasil proses produksi
j. Divisi Pengadaan Material dan Jasa
Dengan tugas antara lain:
1) Merencanakan kebutuhan material baik untuk mendukung proyek
maupun operasional
2) Mengkoordinir pelaksanaan pengadaan material sesuai kebutuhan
material
3) Mengkoordinir pengolahan material pada lokasi penyimpanan
4) Membuat perencanaan kebutuhan dana untuk menunjang kebutuhan
material
20
5) Mengelola sistem informasi material untuk menunjang unit kerja lain
k. Divisi K3LH dan Fasum
Dengan tugas antara lain:
1) Merencanakan dan mengendalikan terhadap pengelolaan dan
pemeliharaan bangunan infrastrukturnya beserta anggarannya
2) Merencanakan dan mengendalikan terhadap pengelolaan dan
pemeliharaan utilitas dan lingkungan hidup
3) Merencanakan dan mengendalikan terhadap pengelolaan keselamatan
kerja
4) Merencanakan dan mengendalikan terhadap pengelolaan terhadap
pengelolaan keamanan dan ketertiban
5) Membina pengelolaan aset perusahaan
l. Divisi Pembinaan Organisasi dan SDM
Dengan tugas antara lain:
1) Melaksanakan dan mengevaluasi organisasi sesuai dengan
perkembangan bisnis perusahaan
2) Merencanakan kebutuhan SDM baik jangka pendek maupun jangka
panjang beserta pengembangannya
3) Melaksanakan proses administrasi mutasi promosi dan rotasi dalam
rangka peningkatan kompetensi diri sendiri dan penyegaran penugasan
4) Merencanakan, mengelola dan mengembangkan system pelatihan baik
dari dalam maupun luar perusahaan
5) Merencanakan dan mengembangkan sistem informasi untuk
menunjang kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan dan
pengembangan SDM
m. Sekretaris Perusahaan
Dengan tugas antara lain:
1) Mengadakan pembinaan, pengelolaan dan penyempurnaan system
administrasi yang ada dengan mengacu kepada prinsip manajemen
keadministrasian
21
2) Melaksanakan pembinaan hubungan baik dengan stake holder (Public
Relation) guna menumbuhkan citra positif terhadap perusahaan
(komunikasi, publikasi dan penyebaran informasi mengenai kebijakan
maupun aktifitas perusahaan)
3) Memberikan pelayanan hokum serta mempersiapkan dokumen yang
mengandung aspek hokum yang diperlukan perusahaan
22
600.000 DWT (Deadweight Tonnage) per tahun, perbaikan mesin dan populasi,
modifikasi kendaraan tempur Amfibi BTR-50P milik MARINIR, rehabilitasi
komponen pembangkit tenaga listrik, perbaikan Mobile Driling Unit milik
HABISCUS, dan Over Houl Kapal Selam. Serta rekayasa umum meliputi struktur
kepas kantai dan kelistrikan. Untuk kelistrikan salah satu produk yang dihasilkan
adalah PowerPlant.
23
3.1.10 Jaminan Kesehatan PT. PAL Indonesia (Persero)
Di perusahaan ini jaminan kesehatan sangat diperhatikan, adapun jenis-
jenisnya:
a. Fasilitas makan siang yang terjamin baik gizi maupun kebersihannya ,
yang bekerja sama dengan pihak jasa boga.
b. Poliklinik yang selalu siap 24 jam dengan dokter dan perawat.
c. Jaminan Asuransi Kesehatan (JAMSOSTEK) yang menjamin setiap
karyawan mendapatkan pelayanan kesehatan secara terbaik selama masih
menjadi pekerja di PT. PAL Indonesia (Persero).
d. Kegiatan rekreasi yang dilakukan untuk karyawan serta keluarga
karyawan dana pensiunan.
3.1.11 Program-program K3
Program-program K3 yang terdapat di PT PAL (Persero) yaitu:
a. Pemantauan dan pengendalian lingkungan meliputi:
1) Pengukuran ambang batas kondisi lingkungan diantaranya kebisingan,
pencahayaan udara atau gas, debu, dan gas.
2) Inspeksi lingkungan secara rutin.
b. Meninjau dan menyesuaikan standard operasional di bidang K3 meliputi:
1) Menyesuaikan dan merevisi standart operasional di bidang K3
2) Menyusun standart operasional K3 sesuai dengan prioritas kebutuhan
c. Pemantauan dan evaluasi penerapan norma-norma K3 dalam kegiatan
produksi dalam rangka perancangan Zero Accident, yang meliputi:
1) Sosialisasi dan menggalakkan penggunaan APD sesuai dengan
pemantauan yang berlaku.
2) Sidak dan pengawasan penerapan norma-norma K3 dalam kegiatan
produksi.
d. Menyusun dan review standart ruangan perkantoran dan fasilitasnya
yaitu menyusun revisi standart operasional sesuai kebutuhan.
24
1) Memberikan pelajaran teori maupun praktek kepada seluruh calon
satuan pemadam kebakaran dan karyawan.
2) Membentuk regu pemadam kebakaran tiap-tipa pos pusat.
3) Penempatan APAR.
4) Pemasangan dan perawatan sistem hydrant air tawar dan air asin.
5) Pemasangan sistem alarm dan spimkler.
6) Penjagaan dengan unit pemadaman ditiap wilayah terdiri dari lima pos
penjagaan pemadam kebakaran, antara lain:
(a)Pos KO atau Pos Utama
(b)Pos Menara
(c)Pos Niaga
(d)Pos Hydrant
(e)Pos PLA
25
(d) Tujuan pengangkutan limbah B3.
(e) Jenis dan jumlah komposisi dan karakteristik limbah B3 yang
diserahkan.
c. Divisi K3LH dan Fasum atau divisi penghasil limbah B3 menyerahkan
ke pihak luar yang mendapat izin dari pemerintah untuk pengolahan
limbah B3.
d. Divisi atau direktorat penghasil limbah tone dari mesin fotocopy
diharuskan untuk menyerahkan kembali limbah toner tersebut kepada
pemasok atau menyewakan mesin fotocopy dengan disertai bukti
penyerahan limbah
1) Bilamana unit kerja/divisi tidak melaksanakan bukti nomor lima
maka dapat meminta bantuan lewat memorandum kepada
Departemen K3LH, Keamanan & Ketertiban Divisi K3LH dan
Fasum yang biaya anggarannya dibebankan oleh divisi yang
meminta bantuan.
2) Limbah kimia dari proses pencucian film rontgen atau radiologi di
departemen kesehatan, ditampung dan selanjutnya diserahkan ke
pihak luar yang meminta bantuan yang mendapat ijin atau lewat
departemen K3LH, Keamanan & Ketertiban, Divisi K3LH dan
Fasum yang biaya anggarannya dibebankan oleh divisi yang
meminta bantuan.
e. Prosedur Pengelolaan Limbah Padat
1) Setiap unit kerja penghasil limbah padat menyiapkan tempat
penampungan limbah serta menempatkan dilokasi yang memenuhi
persyaratan (tidak mengganggu produksi, mudah pengambilannya,
tidak mengganggu lingkungan dan lain-lain).
2) Limbah yang dihasilkan dikelompokkan atau dipilih setiap unit kerja
dan ditampung di tempat penampungan baik sesuai jenisnya dan
diberi tanda atau warna cat sebagai berikut:
(a) Limbah B3 bentuk padat; bak penmpungan warna merah
(b) Sampah organik (sisa makanan atau kardus) bak penampungan
warna kuning.
(c) Sampah pasir; bak penampungan warna hitam.
(d) Sampah proyek (pemotongan pipa, kabel, dan lain-lain): bak
penampungan warna hijau.
26
3) Setiap unit kerja wajib untuk mengadakan koordinasi dengan pihak
yang terkait dalam proses tindak lanjut terhadap limbah padat yang
ada di lingkungannya.
4) Proses lanjut bisa berupa (dijual, dibuang, dibakar, dan digunakan
lagi) harus memenuhi standar lingkungannya.
5) Khusus untuk limbah padat berupa sampah organik dan sampah
pasir ditangani oleh Departemen K3LH, Keamanan & Ketertiban,
Divisi K3LH dan Fasum.
6) Limbah B3 bentuk padat (biji besi, batu bara, accu, dll) harus
sesuai standar operasional No.2 UA.009.
7) Khusus untuk limbah padat yang dijual seperti wire roll plastik (roll
tempat kawat las), jerigen plastik atau selain material sisa produksi
dan besi serap diproses sendiri penjualannya oleh Divisi atau unit
kerja penghasil limbah padat dengan menggunakan rekanan atau
pembeli dari pihak luar untuk proses klaim. Negoisasi dan uang
penjualan limbah tersebut diatas langsung dibayarkan atau
disetorkan ke bendahara PT.PAL.
8) Apabila unit kerja atau divisi tidak dapat melaksanakan atau
memproses sendiri sesuai butir 7 diatas, maka bisa meminta
bantuan lewat memorandum kepada Kadep K3LH dan Fasum akan
memprosesnya dengan unit kerja terkait.
9) Ketentuan pengeluaran limbah harus dilengkapi dokumen sebagai
berikut:
(a) Berita acara klarifikasi dan negoisasi.
(b) Surat perintah kerja.
(c) Bukti pembayaran ke bendahara settlement PT.PAL Indonesia
(Persero).
(d) Surat ijin yang ditandatangani oleh Kadep Unit Kerja
penghasil limbah dan diketahui oleh Kadep K3LH, Keamanan
& Ketertiban Divisi K3LH dan Fasum.
27
c. Pihak ketiga luar PAL/catering tidak dilengkapi dengan instalasi
pengolahan limbah, baik untuk limbah, baik untuk limbah produksi
maupun limbah rumah tangga.
d. Masih ada ketidakpatuhan pekerja untuk memperhatikan kualifikasi bak
sampah sesuai dengan jenis sampahnya.
3.1.15 Audit K3
Audit yang dilaksanakan di PT. PAL Indonesia (Persero) meliputi audit
internal dan eksternal.
a. Audit Internal
Audit internal dilaksanakan setiap 1 tahun sekali. Mekanisme
pelaksanaan audit internal adalah dimulai dari divisi standarisasi yang
merekrut tim audit atau dalam hal ini auditor dari masing-masing
bidang, termasuk bidang K3.
Syarat-syarat tim auditor antara lain:
1) Pendidikan minimal D3 atau seorang Ahli Madya.
2) Harus mengikuti training terlebih dahulu yang sesuai dengan bidang
yang ditangani.
Penilaian audit untuk bidang K3LH dilaksanakan tim auditor bersama
dengan inspektur Keselamatan Kerja dan Biro Lingkungan Hidup yang dibentuk
meliputi rapat-rapat intern auditor. Sebelum melaksanakan audit, tim yang terlibat
selalu mengadakan rapat untuk membahas hal-hal yang akan di audit. Faktor-
faktor yang diaudit atau dinilai antara lain:
1) Penilaian implementasi norma-norma keselamatan kerja
(a)Pemakaian helmet
(b)Pemakaian pakaian kerja
(c)Pemakaian safety shoes
(d)Pemakaian alat pelindung mata
(e)Merokok di tempat berbahaya
2) Penilaian kebersihan perkantoran
(a)Kebersihan dalam gedung
(b)Keindahan atau hiasan ruang
(c)Perabot kantor
(d)Peralatan kerja
(e)Limbah atau sampah
3) Penilaian kebersihan bengkel
(a)Kebersihan dalam gedung
(b)PeralatanMaterial
28
(c)Limbah
4) Penilaian kebersihan lingkungan
(a)Kebersihan gedung di unit kerja
(b)Plafon gedung
(c)Selokan
(d)Halaman di lingkungan kerja
(e)Penghijauan di lingkungan
(f) Keindahan
b. Audit Eksternal
Audit eksternal dilaksanakan setiap 3 (tiga) tahun sekali tetapi tiap
tahun terdapat surveilance (pengamatan berkelanjutan. Pelaksanaannya
dilakukan oleh pihak luar seperti BV (Burew Veritas) International dari
Jerman, Secofindo, dan lain-lain.
3.1.16 Inspeksi K3
Pelaksanaan inspeksi di PT. PAL Indonesia dilaksankan terutama pada
divisi produksi, yaitu pada Divisi Kapal Perang dan Divisi Kapal Niaga yang
dilakukan oleh seorang safety inspektor di masing-masing divisi. Inspeksi ini
dapat dilakukan oleh siapa saja yang bisa melakukannya. Setiap orang melakukan
inspeksi pada tempat kerja yang berbeda dan mempunyai tugas dan
tanggungjawab yang berbeda pula. Namun pelaksanaan tugas tersebut tidak
terjadwal secara tertulis sehingga pengaturan kerja mereka tidak teratur. Inspeksi
ini terbagi menjadi 2 (dua) jenis dan waktu pelaksanaan, antara lain:
a. Jenis Inspeksi :
1) Inspeksi Umum
Inspeksi umum dilakukan secara periodik dengan mengamati semua
sasaran secara umum. Pelaksanaan inspeksi dilakukan secara
mandiri oleh inspektor keselamatan kerja. Inspeksi ini meliputi
pemeriksaan perbuatan/ perilaku tidak aman (unsafe action) dan
kondisi tidak aman (unsafe condition)
2) Inspeksi Khusus
Inspeksi khusus biasanya dilakukan terutama untuk memeriksa
secara mendetail fasilitas produksi, meliputi fasilitas produksi yang
masih baru maupun yang sudah lama, seperti forklift, crane, dan
29
peralatan lainnya. Inspeksi dilakukan oleh inspektor dan bagian
utilitas serta pada bengkel masing-masing
3) Waktu Pelaksanaan Inspeksi
Inspeksi keselamatan kerja dilakukan untuk mengidentifikasi potensi
bahaya yang terdapat di tempat kerja. Proses identifikasi bahaya
membuktikan suatu pengawasan yang terus menerus sehingga
potensi bahaya dapat diketahui. Oleh karena itu Divisi K3LH
berupaya melakukan pengawasan tempat kerja secara kontinyu
melalui 2 (dua) periode :
(a) Daily Inspection
Daily inspection dilakukan setiap hari oleh petugas keselamatan
kerja. Inspeksi ini dilakukan untuk mengetahui potensi bahaya
yang ada seperti ketidaksesuaian yang ada di tempat kerja seperti
halnya (unsafe action) dan (unsafe condition)
(b) Inspeksi Mendadak
Inspeksi mendadak dilakukan setiap 4 (empat) kali dalam
sebulan, pada awal bulan oleh petugas keselamatan kerja dan
dibantu oleh petugas dari utilitas. Inspeksi ini dilakukan untuk
mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan sarana k3
sperti alat angkat, alat angkut, mesin, alat pemadam kebakaran
serta pemeriksaan house keeping di lingkungan kerja.
4) Tempat Pelaksanaan Inspeksi
Inspeksi keselamatan kerja dilakukan di seluruh bengkel dan kapal,
namun tidak dilakukan di seluruh tempat kerja. Inspeksi ini
bertujuan untuk mengetahui potensi bahaya yang mungkin timbul
baik dari perbuatan atau perilaku yang tidak aman dan kondisi yang
tidak aman. Setiap safety inspektor mempunyai wilayah atau tempat
bagian inspeksi yang berbeda. Terdapat beberapa bagian yang wajib
mereka inspeksi setiap harinya. Setiap bulan sekali mereka rolling
tempat pelaksanaan inspeksi.
30
Pelaksanaan inspeksi di kapal dilakukan secara rutin 24 jam karena
pekerjaan di kapal dilakukan secara rutin 24 jam karena pekerjaan di
kapal biasanya dilakukan seharian penuh dengan tujuan agar dapat
segera terselesaikan dan segera di serahkan ke pihak yang pesan.
Sementara untuk pelaksanaan inspeksi di bengkel kapal hanya
dilakukan selama jam kerja yaitu 8 jam sehari.
5) Langkah Pelaksanaan Inspeksi
Sebelum melakukan inspeksi, inspektor setiap pagi ikut mengawali
jalannya Tool Box Meeting (TBM) pada pegawai yang akan bekerja
dalam proyek kapal. TBM bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja dan
pengarahan agar bekerja dengan aman. Selain itu inspektor dibantu
oleh sesi keamanan untuk memeriksa perlengkapan APD pekerja.
Inspektor melakukan inspeksi keselamatan kerja dengan cara
berjalan mengelilingi area tempat kerja.
Pelaksanaan inspeksi keselamatan kerja terkadang membawa kamera
untuk mendokumentasikan temuan hasil inspeksi sebagai bukti
adanya ketidaksesuaian dengan prosedur di tempat kerja. Disamping
membawa kamera, inspektor juga memerlukan Checklist dalam
pelaksanaan inspeksi. Akan tetapi, pada saat pelaksanaan inspeksi
checklist sering kali tidak dibawa karena sudah terbiasa sehingga
hanya cukup diingat saja. Setelah melakukan inspeksi, inspektor
akan menuliskan laporan hasil temuan masalah di lapangan ke dalam
checklist observasi
6) Hasil Inspeksi K3 di Lapangan
Hasil Inspeksi K3 untuk menilai keselamatan kerja di tempat kerja,
baik dari segi unsafe action maupun unsafe condition dilakukan pada
Divisi Kapal Niaga dan Kapal Perang, selanjutnya dilakukan
identifikasi potensi bahaya yang ada di setiap proses kerja ppada 2
(dua) Divisi tersebut
31
3.2 Gambaran Umum Departemen K3LH dan Kamtib
Departemen K3LH, Keamanan dan Keteriban adalah unit kerja struktural
tingkat Departemen dalam organisasi Divisi K3LH dan Fasum yang
berkedudukan langsung dibawah Kepala Divisi K3LH dan Fasum yang dipimpin
oleh seorang kapten yang bertugas mengawasi, mengendalikan, dan bertanggung
jawab atas semua pekerjaan yang dilakukan di departemen ini. Kepala
Departemen K3LH, Keamanan, dan Ketertiban membawahi dan membina Biro
K3LH, Biro Keamanan dan Ketertiban dan Biro Satuan Pemadam Kebakaran.
Tugas pokok Departemen K3LH, Keamanan dan Ketertiban adalah
menjabarkan dan melaksanakan program kerja/kebijakan Kepala Divisi Kawasan
Perusahaan sesuai target KPI dalam mengelola dan membina K3LH, keamanan,
ketertiban dan pemadam kebakaran di kawasan perusahaan.
Fungsi dari Departemen K3LH, Keamanan dan Ketertiban adalah sebagai
berikut:
1. Merancang strategi dan sistem pengelolaan lingkungan perusahaan
beserta pelaksanaannya meliputi:
a. Pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan.
b. Lingkungan hidup dan lingkungan kerja didalam area kerja.
c. Pencegahan dan pemadaman kebakaran beserta fasilitas
pendukungnya.
d. Pengamanan dan penertiban di kawasan perusahaan, baik fisik
maupun non fisik, secara sistematis dan terpadu.
e. Security clearance dan pemeriksaan terhadap pelanggaran disiplin
yang terjadi di perusahaan.
f. Peningkatan disiplin dan ketertiban karyawan maupun personil yang
bekerja atau berada di kawasan perusahaan.
2. Mengendalikan personil dan biaya-biaya yang menjadi beban unit
kerjanya serta pengendali anggaran Divisi K3LH dan Fasum.
3. Melaksanakan improvement, norma-norma K3LH dan penerapan 5R.
4. Mengelola dan mengembangkan hubungan internal dan eksternal
perusahaan sesuai dengan bidangnya.
32
5. Memimpin dan membina bagian yang menjadi tanggung jawabnya.
33
2) Tujuan utama pelaksanaan semua program K3 dalam perusahaan
adalah untuk memastikan bahwa sistem K3 bekerja dengan baik.
Sehingga kerugian yang diakibatkan kecelakaan kerja dapat dihindari.
3) HSE Manager bukan hanya memastikan kontrol yang tepat untuk
tindakan pencegahan kecelakaan di tempat kerja, namun juga
mengeluarkan kebijakan yang tepat, proses yang efektif, orang yang
kompeten, budaya kerja yang benar. Sehingga semuanya berkontribusi
dalam penciptaan lingkungan kerja yang aman.
4) Untuk mengelola program K3 secara efektif, manajer harus
melibatkan semua unsur dalam perusahaan.
5) Mematuhi hukum penting dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah.
b. Biro Sat-PK
Biro Satuan Pemadam Kebakaran adalah unit kerja struktural tingkat
biro dalam organisasi Departemen K3LH, Keamanan dan Ketertiban
yang berkedudukan langsung dibawah Kepala Departemen K3LH,
Keamanan dan Ketertiban dan dipimpin oleh seorang Kepala Biro Satuan
Pemadam Kebakaran. Kepala Biro Satuan Pemadam Kebakaran
bertanggung jawab kepada Kepala Departemen K3LH, Keamanan dan
Ketertiban.
Tugas pokok Biro SAT-PK adalah menjabarkan dan melaksanakan
program kerja Departemen K3LH, Keamanan dan Ketertiban sesuai
target KPI dalam bidang pencegahan dan pemadaman kebakaran
khususnya aset perusahaan yang berupa obyek vital sehingga tidak
mengganggu kegiatan operasional perusahaan.
Fungsi dari Biro SAT-PK adalah sebagai berikut:
1. Merancang, melaksanakan dan mengembangkan sistem pemadam
kebakaran asset perusahaan khususnya obyek vital secara terpadu
dan prosedurnya.
2. Melakukan pengawasan pemeriksaan secara terus menerus dari
bahaya di lingkungan kerja perusahaan.
3. Melaksanakan pengamanan kegiatan perusahaan dari bahaya
kebakaran.
4. Merencanakan dan melaksanakan operasi pemadam kebakaran.
5. Melakukan pengecekan dan pemeliharaan peralatan pemadam
kebakaran yang ada di area perusahaan.
34
6. Merancang sistem mekanisme pencegahan dan penanggulangan
kebakaran di area perusahaan, meliputi:
a. Kesiapan, kemampuan dan keterampilan anggota satuan
pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
b. Pelatihan/sosialisasi terhadap karyawan dan latihan terpadu
(Regu Peran Kebakaran) di masing-masing unit kerja.
c. Sistem dan prosedur pengecekan dan pemeliharaan peralatan
pemadam kebakaran yang ada di area perusahaan.
7. Melaksanakan improvement, norma-norma K3LH dan penerapan
5R.
8. Mengelola dan mengembangkan hubungan internal dan eksternal
sesuai dengan bidangnya.
9. Memimpin dan membina bagian yang menjadi tanggung
jawabnya.
Adapun wewenang dari Biro Satuan Pemadam Kebakaran adalah
sebagai berikut:
1) Memberikan masukan/pertimbangan kepada kepala yang
bersangkutan:
a. Sebagai bahan usulan sesuai dengan bidangnya
b. Untuk menolak/menerima usulan dari unit kerja lain di
bidangnya sesuai prosedur operasional yang berlaku, dan
c. Dalam pengembangan kompetensi, penilaian prestasi
penilaian dan penjatuhan sanksi bagi pekerja di unit kerjanya
2) Melakukan penilaian prestasi kerja bawahan.
3) Menggunakan secara optimal sumber daya yang ada di unit
kerjanya.
35
Setelah dilakukan investigasi selanjutnya dimasukkan dalam statistik.
Hal ini agar dapat dilakukan evaluasi terhadap kecelakaan yang telah
terjadi.
3) Record HSE performance dan evaluasi jam kerja selamat
Pengumpulan jam kerja selamat dari tiap divisi, selanjutnya jumlah
pekerja dikali dengan jam kerja normal dikali jumlah hari kerja maka
akan dihasilkan total jam kerja normal. Selanjutnya total jam kerja
normal ditambah dengan total jam lembur dikurangi total jam absen
sehingga akan didapatkan total jam kerja selamat. Apabila total jam
kerja selamat terjadi penurunan atau penambahan maka akan
dilakukan evaluasi.
4) Pembuatan identifikasi aspek DKF (Divisi K3LH dan Fasum)
5) Pembuatan identifikasi bahaya terhadap pekerjaan tersebut dan
pengendaliannya.
6) Pembuatan struktur organisasi tanggap darurat DKF
Pembuatan struktur organisasi tanggap darurat pada masalah yang
sering terjadi seperti kebakaran. Selanjutnya akan dibuat struktur
organisasi seperti penanggungjawab, evakuator dll
7) Monitoring objektif dan target K3LH seluruh divisi
Pembuatan HIRA akan membantu dalam proses monitoring. Adanya
monitoring dapat membuat program untuk menurunkan angka
kecelakaan dengan waktu yang telah direncanakan sesuai target oleh
tiap divisi.
8) Review SOP
Review SOP dilakukan untuk meng-update mengenai SOP. SOP
dilakukan review setiap 3 tahun sekali oleh divisi kawasan.
9) Pemeriksaan gas free
Pemeriksaan gas free dilakukan pada ruang terbatas, yaitu ruang kerja
dengan jalur keluar masuk hanya dapat dilalui oleh satu orang.
10) Persiapan audit internal dan eksternal
Mempersiapan dokumen untuk audit internal dan eksternal
11) Persiapan dokumen proyek proposal tender
Menyiapkan dokumen untuk kebutuhan tender
12) Update dokumen tender
Memperbarui dokumen yang telah disiapkan
13) Pelaksanaan latihan tanggap darurat
Pelaksanaan latihan tanggap darurat dilakukan tiap bulan di divisi-
divisi. Latihan tanggap darurat yang pernah dilakukan kebakaran,
36
namun departemen K3LH pernah melakukan latihan tanggap darurat
gempa bumi, tenggelam dilaut dan tumpahan oli.
14) Safety Patrol
Pelaksanaan safety patrol dilakukan setiap bulan di divisi-divisi
dengan tujuan untuk mengawasi dan menginvestigasi temuan-temuan
yang terdapat di lapangan.
15) Safety Meeting
Pelaksanaan safety meeting dilakukan setiap bulan di departement
K3LH dan Kamtib dengan peserta HSE semua divisi. Tujuan
kegiatan ini untuk membahas isu-isu terkait masalah Health Safety
Environtment (HSE).
16) Safety Talk
Pelaksanakan safety talk dilakukan setiap bulan di divisi-divisi.
Tujuan kegiatan ini untuk memberikan penyuluhan terkait Kesehatan
dan Keselamatan Kerja untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan
kerja.
17) Inspeksi K3LH (Sidak)
Inspeksi K3LH dilaksanakan setiap bulan di divisi-divisi yang
sebelumnya tanpa ada pemberitahuan dari Departemen K3LH dan
Kamtib.
18) Pembuatan dan pelaporan P2K3
Pembuatan dan pelaporan P2K3 dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
19) Pengajuan zero accident award
Pengajuan zero acident award dilakukan tiap tahun
20) Safety Induction
Safety induction dilaksanakan setiap hari bergantung pada
permintaan. Safety induction dilakukan bagi pekerja yang akan
mengurus ijin kerja baru atau memperpanjang ijin kerja.
37
Pengukuran lingkungan kerja dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Tujuannya untuk memantau kondisi lingkungan pekerja di setiap
divisi.
3) Persiapan proper
Persiapan propper dilakukan satu kali dalam setahun. Target persiapan
propper agar dokumen lengkap dan hasil proper baik.
4) Pengukuran Kualitas Lingkungan
Pengukuran kualitas lingkungan dilakukan 2 kali setiap tahun.
Pengukuran dilakukan terhadap udara ambient, udara emisi, air laut,
air bersih dan air limbah domestik. Tujuan dilakukan pengukuran
kualitas lingkungan untuk memantau kualitas lingkungan.
5) Pembuatan dan pelaporan RKL – RPL
Pembuatan dan pelaporan RKL dan RPL dilaksanakan setiap 6 bulan
sekali
6) Koordinasi dan pemantauan kebersihan lingkungan PT. PAL Indonesia
(Persero)
Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan tujuan lingkungan bersih.
7) Pengawasan pengambilan sampah organic
Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan tujuan sampah-sampah pada
titik pengambilan dapat terangkut semua.
8) Pemantauan kebersihan lingkungan dan pengelolaan taman
Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan tujuan agar lingkungan
bersih dan taman menjadi asri.
9) Pemantauan pengambilan dan pengelolaan limbah B3
Kegiatan ini dilakukan setiap hari dengan tujuan seluruh limbah B3
terangkut sesuai prosedur.
10) Pelaksanaan fogging
Pelaksanaan fogging dilakukan sesuai permintaan dari divisi-divisi.
38
DAFTAR PUSTAKA
https://www.indonesiasafetycenter.org/component/content/article?id=245:21- [22
Januari 2018]
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Panduan Pelaksanaan Program Magang Semester Genap T.A 2017/2018 Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. 2017. Jember : Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup
39
BAB 4. REKAPITULASI DAFTAR PRESENSI
NIM : 142110101191
40
- Mengikuti
kegiatan safety
patrol di doc
Semarang
- Mengikuti
22 kegiatan
07.15 16.30
Januari pengukuran
WIB WIB
2018 lingkungan fisik
di GE
- Membantu
23
07.15 16.30 pembimbing
Januari
WIB WIB persiapan audit
2018
lingkungan
24 - Mengikuti
07.15 16.30
Januari kegiatan audit
WIB WIB
2018 lingkungan
25
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
26
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
29
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
30
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
31
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
1
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
2
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
5
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
6
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
7
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
8
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
9
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
12 07.15 16.30
Februari WIB WIB
41
2018
13
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
14
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
15
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
16
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
42
DAFTAR HADIR DAN LEMBAR KEGIATAN MAGANG/PKL
NIM : 142110101050
43
talk di divisi niaga
- Mengikuti
2018 kegiatan safety
patrol di doc
Semarang
- Mengikuti
22 kegiatan
07.15 16.30
Januari pengukuran
WIB WIB
2018 lingkungan fisik di
GE
- Membantu
23
07.15 16.30 pembimbing
Januari
WIB WIB persiapan audit
2018
lingkungan
24 - Mengikuti
07.15 16.30
Januari kegiatan audit
WIB WIB
2018 lingkungan
25
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
26
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
29
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
30
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
31
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
1 Januari 07.15 16.30
2018 WIB WIB
2
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
5 Januari 07.15 16.30
2018 WIB WIB
6 Januari 07.15 16.30
2018 WIB WIB
7 Januari 07.15 16.30
2018 WIB WIB
8 Januari 07.15 16.30
2018 WIB WIB
9
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
12 07.15 16.30
Februari WIB WIB
44
2018
13
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
14
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
15
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
16
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
45
DAFTAR HADIR DAN LEMBAR KEGIATAN MAGANG/PKL
NIM : 142110101030
46
patrol di doc
Semarang
- Mengikuti
22 kegiatan
07.15 16.30
Januari pengukuran
WIB WIB
2018 lingkungan fisik di
GE
- Membantu
23
07.15 16.30 pembimbing
Januari
WIB WIB persiapan audit
2018
lingkungan
24 - Mengikuti
07.15 16.30
Januari kegiatan audit
WIB WIB
2018 lingkungan
25
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
26
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
29
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
30
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
31
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
1
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
2
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
5
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
6
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
7
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
8
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
9
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
12
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
13 07.15 16.30
47
Februari
WIB WIB
2018
14
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
15
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
16
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
48
DAFTAR HADIR DAN LEMBAR KEGIATAN MAGANG/PKL
NIM : 142110101094
49
patrol di doc
Semarang
- Mengikuti
22 kegiatan
07.15 16.30
Januari pengukuran
WIB WIB
2018 lingkungan fisik di
GE
- Membantu
23
07.15 16.30 pembimbing
Januari
WIB WIB persiapan audit
2018
lingkungan
24 - Mengikuti
07.15 16.30
Januari kegiatan audit
WIB WIB
2018 lingkungan
25
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
26
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
29
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
30
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
31
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
1
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
2
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
5
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
6
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
7
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
8
07.15 16.30
Januari
WIB WIB
2018
9
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
12
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
13 07.15 16.30
50
Februari
WIB WIB
2018
14
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
15
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
16
07.15 16.30
Februari
WIB WIB
2018
51
DAFTAR PUSTAKA
52