1
C. Status
Kesehatan:
Apakah
ada
diagnosis?
Layanan
kesehatan
apa
yang
diterima
oleh
klien?
Apakah
klien
telah
berkonsultasi
dengan
sumber
lain
tentang
jenis
penyembuhan
untuk
masalah
kesehatannya?
Apakah
sedang
menggunakan
obat?
Catatan
kesehatan
dan
pengobatannya.
Apakah
kecanduan
terhadap
narkotika
atau
alkohol?.
Apakah
status
kesehatannya
merupakan
masalah
dalam
rencana
pelayanan?
PSIKO:
A. Gambaran
tentang
kondisi
emosi
klien:
cara
bicara,
respon
terhadap
suatu
masalah,
pola
pikir
klien,
dan
pikiran-‐pikiran
dia
kepada
situasi
yang
dihadapinya.
B. Kesehatan
Jiwa:
Adakah
bukti
tentang
masalah
kesehatan
jiwa
seperti
depresi,
gelisah
yang
ekstrim,
gangguan
kognitif?
Psikosis?
Bagaimana
masalah
kesehatan
jiwa
ini
berpengaruh
dalam
keberfungsian
sosialnya?
C. Catatan
Menjadi
Korban:
Pengalaman
dengan
trauma,
kekerasan
dan
penganiayaan?
Asesmen
resiko.
Seberapa
amankah
lingkungannya
sekarang
ini?
Faktor
resiko
keselamatan
apa
yang
ada
dalam
kehidupan
klien
saat
ini?
SOSIAL:
A. Situasi
saat
ini
dan
sejarah
perpindahan:
Latarbelakang
pedesaan
atau
perkotaan?
Daerah
asal?
Jika
pernah
pindah
apakah
alasannya?
Sudah
berapa
lama
mendiami
tempat
tinggal
saat
ini?
Bagaimana
keeterikatan
klien
dengan
tempat
asalnya?
Seberapa
sering
mengunjungi
atau
berhubungan
dengan
orang
disana?
Tempat
apa
yang
sangat
penting
bagi
klien?
(dapat
menggunakan
peta).
Kejadian
kritis
apa
yang
menyebabkan
dia
akhirnya
ditempatkan
di
panti
asuhan?
Siapa
yang
ambil
keputusan
anak
akan
masuk
ke
panti?
(kalau
diketahui)
Bagaimana
Jaringan
dukungan
saat
itu
membantu
Klien?
Apa
yang
paling
disukai
oleh
si
anak
tentang
kehidupan
sebelum
masuk
ke
panti?
Apa
yang
paling
tidak
disukai?
Mengapa?
Pertanyaan
sama
tentang
kehidupan
di
panti
jika
anak
tinggal
di
panti.
B. Pekerjaan
dan
Status
Keuangan
(Orang
tua/pengasuh
utama/wali):
Apa
pendapatannya,
dari
pemerintah
atau
dari
sumber
lain
yang
diterima
oleh
klien?
Siapa
yang
bekerja
dalam
keluarga?
Apa
pekerjaannya?
Apakah
klien
mendapatkan
penghasilan
yang
cukup
untuk
pemenuhan
kebutuhan
dasar?
Bagaimana
caranya
mendukung
atau
mengatasi
masalah
sehubungan
dengan
permasalahan
yang
dirancang
dalam
rencana
pelayanan?
Apa
kesulitan
untuk
mendapatkan
lebih
banyak
sumber
penghasilan?
C. Hubungan
dan
Peran
dalam
Keluarga:
Riwayat
keluarga
dan
isu
signifikan
yang
dihadapi
oleh
keluarga
di
masa
lalu
dan
saat
ini.
Termasuk
status
perkawinan
yang
formal
dan
informal,
peran
anggota
keluarga
dan
konflik
antar
peran,
struktur
keluarga,
kompleksitas
latar
belakang
budaya
dalam
keluarga,
riwayat
perpisahan
dalam
keluarga,
orang-‐orang
yang
termasuk
dalam
keluarga,
hubungan
keterikatan/kelekatan
klien
dengan
keluarga
atau
dengan
orang
penting
lainnya
di
luar
keluarga?
Siapa
dan
seberapa
sering
anak
berkomunikasi?
Peran
anggota
keluarga/orang
penting
lain
dalam
proses
pengasuhan
anak
dan
perawatan,
siapa
yang
lakukan
apa
dalam
lingkungan
keluarga.
2
D. Keberfungsian
sekolah
dan
keberfungsian
dari
institusi
lainnya:
bagaimana
penampilan
tugas-‐tugas
sehari-‐hari,
bagaimana
kemampuan
menghadapi
stress/tekanan,
pada
setting-‐setting
mana
saja
pelaksanaan
tugas-‐tugas
itu
berlangsung?
Bagaimana
keluarga
menjamin
akses
pendidikan
anak-‐anak
mereka?
Apa
saja
yang
dapat
menyebabkan
anak
tidak
hadir
di
sekolah,
atau
proses
belajar
terganggu?
E. Keberfungsian
Rekan/Teman
Relasi
anak
dengan
teman-‐temannya
di
kampung/
komunitas
asal?
Di
sekolah?
Di
Panti?
Di
komunitas
sekitar
panti/sekolah?
SPIRITUAL:
A. Data
Spiritual
dan
Budaya:
Apa
identitas
budaya
klien?
Apa
agama
yang
saat
ini
dianutnya?
Bagaimana
agama
menjadi
pendukung
atau
hambatan
bagi
klien?
Apa
sumber
inspirasinya?
Apa
ada
sesuatu
yang
memberi
makna
kehidupan
bagi
klien?
Bagaimana
pandangan
spiritual
klien
terhadap
situasi
dan
permasalahan
yang
dihadapinya
serta
terhadap
masa
depannya?
IV. Kebutuhan
dan
Permasalahan
Saat
Ini
1. Bagaimana
anak/keluarga
memahami
isu-‐isu
dan
kebutuhan
dalam
situasi
ini?
Apakah
yang
diinginkan/harapan-‐harapan
anak/keluarga?
2. Apakah
pekerja
sosial
memahami
secara
berbeda?
Bagaimana?
Bagaimana
mengkomunikasi
hal
ini
kepada
klien?
3. Sejarah
yang
relevan
terkait
dengan
situasi
saat
ini?
Faktor
yang
memicu
situasi
ini.
Faktor
yang
menyebabkan
terus
menurus
terjadi.
V. Asesmen
dan
Situasi
Pengasuhan:
Keselamatan,
Permanensi
dan
Kesejahteraan
diri:
Menggunakan
konsep
faktor
resiko,
dan
rencana
keselamatan,
kesiapan
keluarga/wali
untuk
hubungan
yang
lebih
konsisten,
Pola
pengasuhan
yang
positif
dan
faktor
keluarga
dan
lingkungan
yang
mendukung
kesejahteraan
anak,
mengembangkan
asesmen
kasus
dan
rencana
pelayanan
permanensi.
Bagian
V
mengintegrasikan
kenyataan
dari
situasi
yang
dicakup
pada
bagian
I-‐IV
untuk
merumuskan
suatu
asesmen
diferensial
situasi
saat
ini.
Orang-‐orang
kunci
yang
terlibat
dalam
situasi
saat
ini,
lingkungan
yang
mendukung
atau
menghambat.
Dalam
membuat
assesmen
dan
rencana
pelayanan,
pertimbangkan
hal-‐hal
dibawah
ini:
Keluarga
atau
pengasuh
alternatif:
Asesmen
kapasitas
untuk
memastikan
keselamatan
anak,
memberikan
permanensi
(konsistensi
dan
stabilitas),
dan
menjamin
kesejahteraan
diri
anak
(mengasuh
dan
menjadi
sumber
dukungan
untuk
kesehatan,
pendidikan
dan
kesejahteraan)
§ Masalah
dalam
menerima
tanggungjawab,
dalam
kemampuan
mengenali
masalah,
atau
memiliki
motivasi
untuk
berubah.
3
§ Pola
interaksi
sosial,
termasuk
keagresifan
dan
kepasifan,
bawaan
untuk
berinteraksi
dengan
orang
lain,
tidak
adanya
dukungan
sosial
dalam
hubungan
dengan
lingkungannya.
§ Praktek
pengasuhan
(metode
pendisiplinan,
pola
supervisi,
memahami
pertumbuhan
anak
dan/atau
kebutuhan
emosional
si
anak.
§ Latarbelakang
dan
riwayat
orangtua
dan
pengasuh,
termasuk
riwayat
kekerasan,
penganiayaan
dan
penelantaran.
§ Masalah
dalam
mengakses
kebutuhan
dasar
seperti
pekerjaan,
penghasilan,
pendidikan,
perumahan
yang
layak,
pelayanan
anak
§ Transportasi,
dan
pelayanan-‐pelayanan
yang
dibutuhkan
§ Identifikasi
anggota
keluarga
yang
lain
yang
dapat
memberikan
dukungan
waktu
§ Identifikasi
untuk
pengasuh
alternatif.
§ Perilaku/
kondisi
yang
terkait:
ü Kekerasan
dalam
rumah
tangga
ü Gangguan
jiwa
ü Kesehatan
Fisik
ü Cacat
Fisik,
Intelektual,
Kognitif
ü Penggunaan
Obat
atau
Alkohol
§ Anak
Remaja
yang
lebih
tua:
kapasitas
untuk
hidup
secara
independen
§ Kesiapan
untuk
hidup
secara
independen
§ Kemampuan
untuk
menjaga
dan
memenuhi
kebutuhan
kondisi
fisik
dan
mentalnya
sendiri
§ Individu
yang
signifikan
(orang
dewasa
atau
rekan)
dalam
kehidupan
mereka
di
luar
keluarga
§ Kemampuan
untuk
membela
diri
sendiri
§ Rencana
masa
depan
untuk
pencapaian
akademik
§ Keterampilan
untuk
bertahan
hidup
§ Pengembangan
karir
dalam
pekerjaan
§ Kualitas
personal
dan
komunikasi
dengan
komunitas
§ Pengembangan
asesmen
dan
asesmen
resiko
modul
1
dan
4
§ Upaya
apa
yang
pernah
dilakukan
untuk
merespon
masalah
klien?
Anak:
Mengases
pengaruh
pemisahan;
hubungan
pertalian
dan
kelekatan;
kesesuaian
usia
dan
keberfungsian
sosial,
§ Kejadian-‐kejadian
kritis
yang
mengubah
kehidupan
anak.
§ Kematian
atau
kehilangan
anggota
keluarga
yang
menjadi
tulang
punggung
keluarga.
Riwayat
pemisahan
dalam
keluarga.
§ Tingkat
kepercayaan
dalam
membangun
hubungan
dalam
keluarga
§ Kelekatan
emosional
dan
alternatif
pengasuhan
yang
positif
(dalam
keluarga
maupun
di
luar
termasuk
dalam
keluarga
asuh)
Siapa
yang
akan
menjadi
pengasuh
permen
si
anak?
§ Keselamatan
dan
isu
resiko
sehubungan
dengan
sumber
yang
teridentifikasi
untuk
si
anak
dengan
menggunakan
ceklis
yang
dikembangkan.
§ Kebutuhan
khusus
dan
resiko
yang
dihadapi
§ Kekuatan/kelebihan
si
anak
§ Dukungan
yang
pernah
diperoleh
anak,
bentuknya
apa,
dari
siapa,
dan
apakah
masih
berlangsung.
4
§ Harapan-‐harapan
dan
keinginan
si
anak
Dukungan
Komunitas
atau
lainnya:
mengases
ketersediaan
dan
kekuatan
mereka
untuk
memberikan
dukungan
kepada
rencana
pengasuhan.
Dapat
memasukan
ECO
MAP
VI. Rencana
Intervensi
SMART
sasaran
untuk
rencana
pengasuhan
1. Tujuan
jangka
panjang
(Tujuan
umum)
2. Tujuan
jangka
pendek
(Tujuan
kusus)
VII. Motivasi
Kapasitas
dan
Kesempatan
untuk
mencapai
tujuan:
1. Motivasi
untuk
mencapai
rencana:
apa
yang
diharapkan
klien,
apa
kesulitan
dan
hambatan
yang
dihadapi
untuk
mencapai
tujuan?
2. Kapasitas
(kekuatan
yang
dimiliki
untuk
mencapai
tujuan)
3. Kesempatan:
dukungan
lingkungan
untuk
mencapai
tujuan,
sumber
komunitas
lainnya
baik
dukungan
informal
maupun
formal.
4. Komunikasi
yang
lancar
antara
pekerja
sosial,
klien,
dan
sistem
klien
untuk
mendukung
proses
penanganan
klien.