Jika Anda sering jajan sembarangan dan daya tahan tubuh Anda sedang menurun, bisa saja Anda mengalami demam tifoid. Anak kecil mungkin lebih rentan
terkena demam tifoid karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa atau bisa jadi karena anak kurang bisa menjaga kebersihannya saat makan.
Selain dari makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri S. typhi, tipes sesekali juga bisa disebabkan melalui kontak langsung dengan orang yang
terinfeksi. Anda bisa mengalami infeksi bakteri S. typhi saat Anda mengonsumsi makanan yang ditangani oleh orang yang sedang demam tifoid.
Bisa saja orang yang terinfeksi itu lupa mencuci tangan setelah menggunakan toilet (terkadang bakteri S.typhi terdapat dalam urine) dan kemudian orang
yang terinfeksi langsung menangani makanan, sehingga bakteri bisa berpindah ke makanan.
Selanjutnya, bakteri berkembang biak pada organ tersebut dan masuk kembali ke aliran darah. Saat bakteri menyerang aliran darah, Anda mulai mengalami
gejala demam. Demam merupakan respon tubuh saat tahu bahwa ada benda asing masuk ke dalam tubuh dan membahayakan.
Bakteri kemudian masuk ke dalam kantong empedu, saluran empedu, dan jaringan limfatik usus. Di sinilah kemudian bakteri berkembang biak dalam jumlah
banyak. Bakteri kemudian masuk ke dalam usus. Sehingga, jika dilakukan pemeriksaan pada feses Anda, akan terlihat apakah di dalam tubuh Anda terdapat
bakteri penyebab tipes atau tidak.
Anda biasanya akan mengalami gejala tipes setelah 1-2 minggu sejak bakteri masuk. Masa ini disebut dengan masa inkubasi. Setelah bakteri masuk melalui
mulut, kemudian bakteri menghabiskan waktu selama 1-3 minggu di dalam usus Anda. Selanjutnya, bakteri ini akan masuk ke dalam aliran darah dengan
menembus dinding usus.
Dari aliran darah, maka bakteri ini dapat menyebar ke dalam jaringan dan organ dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh Anda mungkin hanya bisa melawan
bakteri tersebut dengan sedikit perlawanan karena bakteri hidup di dalam sel tubuh Anda.
Tipes atau demam tifoid disebabkan karena infeksi bakteri Salmonella typhi pada usus. Sedangkan, tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Rickettsia typhi atau R. prowazekii. Bakteri ini bisa dibawa oleh ektoparasit, seperti kutu atau tungau pada tikus, dan kemudian menginfeksi manusia.
Memang, gejala demam tinggi sama-sama bisa terjadi pada orang yang terinfeksi tipes maupun tifus. Namun bakteri yang menjadi sumber infeksi dari tipes
dan tifus berbeda. Selain demam tinggi, gejala lain dari tifus yang dapat muncul adalah sakit perut, sakit punggung, batuk kering, sakit kepala, nyeri sendi dan
otot, mual, serta muntah.
Adapun beberapa jenis dari penyakit tifus, tergantung sumber bakteri yang menginfeksinya, adalah:
Tifus epidemik disebabkan oleh bakteria Rickettsia prowazeki, yang ditularkan oleh gigitan kutu pada tubuh manusia. Jenis tifus ini dapat menyebabkan sakit
berat dan bahkan kematian.
Tifus endemik atau tifus murine disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi, yang ditularkan oleh kutu pada tikus. Penyakit ini mirip dengan tifus epidemik, tapi
memiliki gejala yang lebih ringan dan jarang menyebabkan kematian.
Scrub typhus disebabkan oleh Orientia tsutsugamushi, ditularkan melalui gigitan tungau larva yang hidup pada hewan pengerat. Penyakit ini bisa menyerang
manusia dalam tingkat yang ringan sampai berat.
Spotted fever atau demam yang disertai dengan bintik-bintik merah pada kulit disebarkan oleh gigitan hewan caplak yang terinfeksi bakteri kelompok
Rickettsia.
Jika anak sudah menunjukkan gejala tersebut secara bertahap, sebaiknya segera bawa anak ke dokter untuk segera ditangani. Penanganan yang terlambat
dapat menyebabkan gejala tipes makin parah atau bahkan komplikasi. Anak bisa mengalami penurunan berat badan yang parah, diare berat, demam yang
makin tinggi, bahkan berhalusinasi.
Biasanya, gejala tipes ini akan mulai membaik pada minggu ketiga sampai keempat sejak pertama kali muncul. Namun, saat Anda mengalami komplikasi
tipes, gejalanya mungkin akan bertahan lebih lama. Gejala tipes juga bisa kambuh setelah Anda merasa telah sembuh (disebut dengan gejala rekuren).
Sekitar 10% pasien tipes bisa mengalami gejala rekuren selama satu sampai dua minggu.
Apa saja komplikasi yang bisa terjadi akibat tipes alias demam tifoid?
Komplikasi tipes bisa muncul saat tipes dibiarkan atau tidak langsung diobati. Tipes bisa berkembang lebih serius dan mungkin menyebabkan kematian. Pada
anak-anak, komplikasi tipes mungkin lebih jarang terjadi dibandingkan pada orang dewasa.
Saat tipes sudah parah dan lebih serius, usus bisa mengalami perdarahan dan berlubang (perforasi usus) serta dapat menyebabkan peritonitis (infeksi pada
jaringan yang melapisi bagian dalam perut). Kondisi ini dapat mengancam nyawa, sehingga diperlukan perhatian medis segera.
Selain itu, komplikasi lain yang bisa muncul adalah masalah dengan paru-paru atau jantung, infeksi pada tulang atau sendi, infeksi saluran kencing, atau
masalah kesehatan mental. Komplikasi ini sebenarnya kurang umum terjadi. Namun, penanganan segera tetap harus dilakukan jika gejala tipes mulai
muncul.
Orang yang pernah kena tipes bisa menjadi pembawa tipes
Penanganan tipes harus dilakukan dengan cepat dan juga tuntas. Mengapa? Hal ini karena tipes bisa mengancam jiwa. Selain itu, penyakit tipes yang belum
tuntas juga dapat berkembang di lain waktu.
Beberapa orang yang sembuh dari tipes dapat terus membawa bakteri penyebab tipes pada saluran usus atau kantung empedunya. Tidak hanya dalam
bulan, tapi juga bisa bertahun-tahun. Orang ini disebut sebagai pembawa kronis.
Sekitar 3-5% pasien demam tifoid bisa menjadi pembawa kronis, dilansir dari Medicine Net. Feses orang pembawa kronis masih bisa mengandung bakteri S.
typhi, sehingga kemudian bakteri bisa menyebar dan menginfeksi orang lain dalam waktu bertahun-tahun.
Walaupun membawa bakteri S. typhi, tapi pembawa kronis ini tidak mengembangkan gejala tipes. Sehingga, ia sendiri atau orang lain mungkin tidak tahu jika
di dalam tubuhnya masih ada bakteri S. typhi, jika tidak diperiksa.
Untuk membuktikan Anda mengalami tipes atau tidak, tentu perlu pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menganalisis sampel darah,
feses, atau urine. Salah satu sampel tersebut kemudian akan dilihat di bawah mikroskop, apakah terdapat bakteri S. typhi atau tidak.
Jika ditemukan ada, maka seseorang didiagnosis menderita tipes. Sebenarnya ada cara lain lagi untuk mendiagnosis tipes lebih akurat daripada ketiga tes di
atas, yaitu dengan menggunakan sampel sumsum tulang. Namun, cara ini lebih menyakitkan dan membutuhkan waktu lebih lama.
Pemberian antibiotik diperlukan untuk mengobati penyakit tipes. Antibiotik ini bertugas untuk membunuh bakteri S. typhi dalam tubuh. Beberapa antibiotik
efektif dalam mengobati tipes, di antaranya yaitu Chloramphenicol, Ciprofloxacin, Ceftriaxone (biasanya diberikan jika pasien sedang hamil), Ampisilin, dan
trimethoprim-sulfamethoxazole.
Selain pada pasien yang sedang sakit tipes, antibiotik juga bisa diberikan pada pembawa kronis. Antibiotik ini mungkin harus digunakan lebih panjang agar
bakteri S. typhi benar-benar hilang dalam tubuh.
Perawatan di rumah jika Anda sedang sakit tipes
Jika demam tifoid terdiagnosis pada tahap awal, Anda mungkin masih boleh dirawat di rumah. Kebanyakan orang yang terinfeksi perlu menjalani 7-14 hari
perawatan di rumah agar sembuh dari penyakit tipes. Beberapa perawatan yang harus Anda jalani di rumah agar cepat sembuh adalah:
Minum antibiotik sesuai anjuran, jangan sampai sekalipun terlewat. Gejala mungkin akan membaik setelah dua sampai tiga hari Anda minum antibiotik. Tapi,
sebaiknya antibiotik yang diresepkan dokter dihabiskan agar penyakit Anda benar-benar sembuh dan tidak kambuh lagi.
Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup. Pada saat ini tubuh Anda sedang melawan bakteri yang menginfeksi, sehingga tubuh butuh energi yang
banyak.
Minum banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi, terlebih jika Anda mengalami muntah. Demam tinggi dan muntah yang merupakan gejala tipes dapat
membuat Anda rentan terkena dehidrasi.
Penuhi kebutuhan nutrisi Anda dengan makan yang banyak. Anda mungkin akan kehilangan nafsu makan pada saat ini, tapi bagaimanapun tubuh Anda
butuh energi dan nutrisi untuk melawan bakteri. Untuk itu, sebaiknya Anda makan. Makan dalam porsi kecil tapi lebih sering mungkin dapat memudahkan
Anda.
Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun. Hal ini bertujuan agar infeksi tidak menyebar ke orang di sekitar
Anda.
Jika gejala tipes belum membaik setelah beberapa hari perawatan di rumah, atau malah gejala tipes lebih parah, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah tipes: