PENDAHULUAN
Pelabuhan merupakan sarana sangat penting, terutama bagi transportasi baik laut,
sungai, danau maupun laut. Dengan adanya transportasi ini maka jarak tempuh yang
dibutuhkan akan terasa lebih cepat, terutama bagi perkembangan ekonomi suatu daerah,
dimana pusat-pusat produksi barang konsumen dapat dipasarkan dengan lancar dan
tepat. Selain perkembangan di bidang ekonomi, pelabuhan juga membawa dampak
positif bagi perkembangan suatu daerah berupa daerah perairan sehingga hubungan
transportasi darat yang sulit dilalui dapat melalui jalan laut/sungai dengan lancar.
Selain sarana pelabuhan, ada juga hal lain yang harus diperhatikan :
1. Kemampuan penampungan penumpang dan barang
2. Keteraturan jadwal perjalanan (datang dan pergi)
3. Kecepatan dan efisiensi penggunaan jasa angkutan perairan
1
3. Keamanan pelabuhan
4. Methode pelabuhan
Guna menjamin ketepatan, maka manusia berusaha mengembangkan kecepatan
sarana dengan memperhatikan pengembangan dari prasarana angkutan itu, sedangkan
faktor lain adalah penanganan perpindahan muatan, dalam hal ini angkutan laut
merupakan fasilitas pelabuhan yang dimungkinkan harus efisiensi dan terjaga dengan
aman.
Secara umum pelabuhan adalah suatu daerah perairan yang terlindung terhadap
bahaya, terutama badai atau ombak dan arus, sehingga kapal-kapal dapat berputar di
dalam kolam pelabuhan tersebut guna melakukan bongkar muat atas barang-barang dan
penumpang dapat dilaksanakan. Untuk mendukung fungsi-fungsi pelabuhan tersebut,
maka dibangunlah infrastruktur penunjang seperti dermaga, jetty, jalan, gudang, fasilitas
penerangan, telekomunikasi, dan sebagainya. Sehingga fungsi daripada pemindahan
muatan dari dan ke kapal yang bersandar di pelabuhan yang menuju tujuan selanjutnya
dapat dilakukan. Dalam Pembangunan suatu pelabuhan perlu diperhatikan aspek-aspek :
1. Sosial
2. Ekonomi
3. Teknis
4. Strategis pertahanan
2
1.2 Analisa Secara Teknis
Secara teknis pelabuhan adalah suatu bagian dari ilmu bangunan maritim.
Pelabuhan maritim ini pada umumnya dimungkinkan tempat bersandamya atau
berlabuhnya kapal-kapal dan melakukan aktifitas bongkar muat pada pelabuhan.
Pelabuhan dapat dibangun disuatu teluk yang daerahnya terlindung dimuara dan
disungai. Dari analisa ini maka dikenal beberapa macam pelabuhan yang terdapat di
Indonesia antara lain :
1. Pelabuhan Alam
Pelabuhan alam adalah suatu daerah yang menjurus kedalam yang terlindung
oleh suatu pulau, jazirah atau terletak disuatu teluk, sehingga navigasi dan
berlabuhnya kapal dilakukan.
2. Pelabuhan Buatan (Artificial Marbour)
Pelabuhan buatan (artificial marbour) adalah suatu daerah perairan yang dibuat
oieh manusia sehingga tertindung terhadap ombak dan badai maupun arus
3
sehingga kapal-apal dapat merapat. Pelabuhan buatan ini biasanya dibuat untuk
berlabuhnya kapal dan proses pembuatan ini dilakukan oleh tenaga mekanis dan
manusia, untuk pelaksanaannya dilakukan pengerukan pada daerah yang telah
disetujui oleh pihak perusahaan pelabuhan dalam hal ini yang perlu turun tangan
adalah Dirjen Perhubungan Laut.
3. Pelabuhan Semi Alam
Gunanya menunjang perdagangan, maka lalu lintas muatan pelabuhan
diciptakan sebagai titik sentral yang mungkin berpindahannya , dalam hal ini
perpindahan muatan penumpang dimana kapal-apal berlabuh dan bersandar atau
berputar (turning bazin) untuk melakukan kegiatan bongkar muat/penerusan ke
daerah lainnya. Pelabuhan Semi Alam ini seperti pelabuhan Boom Baru
Palembang.
4
BAB II
KLASIFIKASI PELABUHAN
5
Fasilitas yang harus ada pada pelabuhan barang antara lain :
6
GAMBAR FASILITAS PADA PELABUHAN BARANG
7
Gambar 2.3 Pelabuhan Barang Berat
8
Gambar 2.5 Lay Out Pelabuhan Barang Curah
9
Gambar 2.6 Lay Out Pelabuhan Barang Curah
Keterangan
1. Gudang
2. Conveyor
3. Kapal
4. Dermaga
10
2.2 Pelabuhan Ikan
Pelabuhan ikan adalah suatu tempat aktivitas bongkar muat dan tempat pelelangan
ikan. Biasanya dilenkapi dengan pabrik es,gudang pengawetan dan tempat penyimpanan
khusus, pelabuhan ikan ini kebanyakan dibuat dari konstruksi beton dengan type jetty.
Selain fasilitas crane,forklit juga dilengkapi dengan:
7 Keterangan:
7
1. suplai bahan bakar
2. Pabrik es
2 3. gudang pendingin
4 3
4. Lap.Merawat jala
11
5. perkampungan nelayan
6. pasar pelelangan ikan
7. pemecah gelombang
9 8. dermaga
9. Toko sparepart dan alat ikan
11
2.3 Pelabuhan Minyak
Dermaga ini menggunakan type jetty dan memerlukan dolphin serta rumah
pompa untuk keperluan tersebut
Konstruksi dermaga pelabuhan minyak ini dapat dibuat dari konstruksi
beton,kayu ataun pipa baja
1) Fasilitas Umum
Air bersih
Listrik
Kantor
Bahan bakar
2) Fasilitas bongkar muat
Crane (tidak perlu terlalu besar)
Pipa,jumlah pipa tergantung pada jenis minyak yang akan dbongkar
Rumah pompa
Tangki penyimpanan minyak
Dermaga (bentknya bias berupa jembatan pemecah)
3) Fasilitas keamanan
Alat pencegah menjalarnya minyak yang tumpah dilaut (alat harus segera
dipasang dan biasanyan berupa pelampung)
Pada konstruksi tangki penyimpanan diberi parit pemisah disekeliling
tangki,agar dapat melokalisir kebocoran
Komplek pelabuhan dilengkapi dengan pipa untuk pemadam kebakaran
(pipa air,CO2, dan lain-lain)
Terpisah dengan pelabuhan umum
12
8 4
13
Keterangan:
1. Boring 8. Dermaga
2. Pipa dibawah 9. Gudang
3. Jembatan/dermaga 10. Kantor
4. Rumah pompa 11. Kapal
5. Pipa 12. Klep pengaman
6. Tangki 13.Parit untuk menetralisir terjadinya kebakaran
7. Garis pantai
1) Fasilitas Umum
Air bersih,listrik,kantor,sulply bahan bakar
2) Fasilitas Khusus
Alat pengangkut (tergantung cara bongkar muat)
Lo/Lo (Roll on/Roll of) system. Diperlukan juga trailer,fork lift,dll
Lapangan penyimpanan ,yang harus direncanakan cukup kuat untuk
mendukung peti kemas yang di tumpuk sampai tiga susun beserta alat
pengangkutnya
Jalan,direncanakan dengan cukup kuat kendaraan lewat membawa beban
berat untuk mencapai dermaga maupun lapangan penyimpanan
Dermaga,direncanakan khusus karena di dermaga ini akan beroperasi crane-
crane besar dan kendaraan berat
14
3) Ukuran peti kemas
Tabel 2.1
Spesification Of Standard Contrainer Ship Bert In Japan
Propertis Ukuran
Kedalaman 12 m
Panjang 250 m
Lap.Penyimpanan 300 m
Kapasitas crane 40000 m
Siklus menaikkan & menurunkan barang 3 menit
Station Cntrainer 5000 m2
Station
contain
er crane
kapal
Lap.penumpang
120 m
contai
bengkel ner
300 m
15
2.5 Pelabuhan Penumpang (Passanger)
1) Fasilitas Umum
Air bersih,listrik,kantor,suplai bahan bakar
2) Fasilitas Khusus
Stasiun penumpang dilengkapi kantor imigrasi, kantor
polisi/keamanan,direksi, dll
Gudang tidak perlu terlalu besar
Lapangan Parkir
Tempat Parkir
Jalan
Penumpang Kapal
barang
Parkir
16
2.6 Pelabuhan Campuran
Crane Listrik
Kantor
Crane
Kapal Kapal
Kapal
17
BAB III
PERHITUNGAN DALAM PERENCANAAN
SUATU PELABUHAN
Tonage (GT) Panjang (m) Lebar (m) Draft Full Load (m)
500 51 10,20 2,92
1000 68 11,70 3,60
2000 92 13,90 4,50
4000 123 16,90 5,60
8000 138 17,80 7,40
10000 160 20,60 8,20
15000 181 23,10 8,80
20000 197 25,10 9,20
30000 223 28,20 10,00
Tonage (GT) Panjang (m) Lebar (m) Draft Full Load (m)
700 51 8,5 3,8
1000 58 9,5 4,2
2000 74 11,5 5,1
8000 135 18,3 7,8
10000 144 19,5 8,2
15000 162 21,7 9,1
20000 177 23,4 10
30000 179 26,1 11
40000 217 28,3 11,9
50000 232 30 12,7
18
Tabel 3.3 Untuk Kapal Minyak
Tonage (GT) Panjang (m) Lebar (m) Draft Full Load (m)
700 50 5,3 3,7
1000 57 9,4 4,2
2000 73 11,4 5,1
5000 102 14,7 6,9
10000 139 19 8,1
15000 157 21,7 9
20000 171 23,8 9,8
40000 211 29,9 11,7
50000 250 35,9 13,6
Pada waktu merapat di dermaga, kapal menimbulkan gaya cukup besar dan gaya
ini harus dipikul oleh dermaga. Besarnya gaya yang ditimbulkan oleh kapal pada waktu
merapat di dermaga akan tergantung pada:
a. Kecepatan kapal
b. Berat kapal
c. Sudut datang kapal
d. Jenis dan cara penyusunan serta pemakaian fender
Untuk menghitung gaya yang ditimbulkan kapal pada dermaga ketika kapal merapat
dapat digunakan rumus empiris:
𝑤. 𝑣 2
𝐸𝑛 =
4𝑥𝑔
Keterangan:
En = energi efektif yang ditimbulkan kapal
g = gravitasi bumi (9,81 m/dtk2)
w = berat virtuil kapal (tf)a
v = kecepatan kapal (m/dtk)
19
Atau dapat diperhitung dengan rumus:
W=CxDxBxL
Keterangan:
C = koefisien bentuk kapal (diambil 0,8/0,9)
D = draft kapal
B = lebar kapal
L = panjang kapal
𝜋
Wa = 𝑥 𝐷2 𝑥 𝐿 𝑥 𝐵𝐷
4
Keterangan:
Dwt = deag
D = darft kapal tonage
L = panjang kapal
BD = Bj air laut
Contoh Soal:
Sebuah kapal tanker berukuran 10.000 DWT, maka berat virtuil kapal adalah:
W = 10.000 x (𝜋/4) x D2 x L
= 10.000 x (𝜋/4)x 8,12 x 139 x 1,024
= 17,344 Ton
W = CxDxBxL
= 0,8 x 8,1 x 19 x 1,024
= 17,344 Ton
Cross Tonage Jarak Bit Jumlah Min- Bit Untuk Setiap Dermaga
0-200 10-15 4
5000 20 6
5001-20000 25 6
20001-50000 35 8
50001-100000 45 8
20
Cross Tonage Gaya Tarik Bolder Gaya Tarik Pada Lift
(m) (m)
200-500 15 10
501-1000 25 15
1001-2000 35 15
2001-3000 35 25
3001-5000 50 25
5001-10000 70 35
10001-15000 100 50
15001-20000 100 50
20001-50000 150 70
50001-100000 200 100
Keterangan:
D = panjang dermaga
N = banyak kapal
L = panjang kapal
25 = jarak tambat tepi dermaga
15 = jarak antar kapal
21
3.2.2 Rumus lebar dermaga
Keterangan:
22
3.2.3 Rumus tepi kolam pelabuhan
Keterangan:
D = panjang dermaga.
2b = lebar kapal yang bersandar.
30 s/s\d 40 = koefisien keamanan.
23
Rumus/Formula:
𝑊 𝑊
E= 𝑉 2 𝑆𝑖𝑛 atau E 𝑉 2 . 0,27 nilai E dapat di lihat di tabel
29 29
Keterangan:
W = vertikal
DWT = tangga kapal
D = draft
L = panjang kapal
V = kec. 0,15 s/d 3 m/dtk
a = sudut kecepatan kapal (tambat kapal)
E = energi kinetik
24
BAB IV
SARANA DAN PRASARANA PELABUHAN
Analisa sarana pelabuhan dari segi tata cara teknis dan beberapa saran untuk suatu
pelabuhan. Saran-sarana ini sangat penting arti dan fungsinya bagi pengoperasian sautu
pelabuhan agar dapat berjalan dengan sepenuhnya dengan cara kerja yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga sulit untuk dipisahkan.
4.1 Dermaga
Dermaga adalah suatu konstruksi untuk memungkinkan kapal dapat merapat dan
ditambatkan agar dapat membongkar muat barang melalui jalan laut. Jika tempat
penambatan berupa wharf/quai, dermaga dapat dibangunin dengan tembok penahan
tanah guy wall/pangkalan.
Dermaga ini dibuat sesuai dengan kedalaman yang diperlukan, peralatan dan
karakteristik tanah itu sendiri yang telah dilaksanakan dengan pondasi tiang pancang.
Dengan pondasi tiang pancang ini sangat menguntungkan. Pada umumnya jenis tanah
tersebut bersifat lembek dan lembut sehingga tidak mungkin kita menggunakan pondasi
jenis lain, untuk membangun dermaga itu. Oleh karena itu pada dermaga ada beberapa
jenis pondasi seperti yang disebutkan diatas. Macam pondasi tiang pancang ini ada
banyak, seperti kayu (kulim), baja atau beton bertulang. Untuk kedalaman biasanya
digunakan pondasi yang terbuat dari bahan beton prategang atau tiang baja, pada
beberapa hal untuk penggunaan dari pondasi tiang pancang ini kita harus melihat dan
test sondir di tempat yang akan digunakan untuk bangunan itu sendiri.
25
BOLDER
DINDING PENAHAN
MLW
FENDER
n = (3,5 )
TANAH
PASIR
TIANG PANCANG
a a a
Dermaga konstruksi caisson mempunyai bentuk seperti kotak yang terbuat dari
beton bertulang. Setelah dicetak di darat dan umur beton telah sampai maka caisson
diluncurkan ke dalam air dan ditempatkan pada tempat yang telah direncanakan.
Konstruksi caisson ini direncanakan dan digunakan diantaranya di Tanjung Priok
(Semarang), Tanjung Perak (Surabaya), Belawan (Medan), dan lain-lain.
Waktu memindahkan, soil improvement harus cukup panjang dan untuk memadati
sendiri dan kemudian diadakan pramuatan untuk mengurangi timbulnya gelincir dan
bidang lingkaran akibat gaya mendatar, tekanan tanah, tekanan air serta bulder.
26
Tebal dinding dalam caisson dihitung untuk menahan tekanan pasir jika ruang diisi air.
Tebal plat dasar 20-30 cm, dinding luar 30-20 cm perlu juga diperhatikan gaya-gaya
yang bekerja jika caisson dalam keadaan terapung.
Dibuat di darat di belakang tanggul penahan air, setelah umur beton cukup
dibongkar untuk diisi air dan caisson menjadi terapung siap ditarik pada tempat
yang sudah disiapkan.
Dibuat dalam dock yang khusus dibangun untuk pembuatan dock (caisson
dock).
Dibuat diatas slipway dan setelah selesai lalu diluncurkan seperti meluncurkan
kapal dari dock.
Faktor keamanan untuk menghindari gelincir diambil 5.
27
4.1.3 Dermaga Sheet Pile
Untuk konstruksi dermaga sheet pile ini, kita harus memperhatikan keadaan
karakteristik dari tanah itu sendiri. Konstruksi dermaga sendiri dibuat dari turap atau
dinding penahan tanah dan biasanya terbuat dari turap beton yang kedalamannya pada
sungai berkisar antara 2 – 4 MLW, sedangkan kedalaman yang lebih besar biasannya
dipakai turap baja.
BULK HEAL
BULDER
MLW
ANGKER
MHHW
TURAP BAJA
FENDER KAYU
Kapal dapat membongkar muat barang tidak hanya pada dermaga besar saja,
tetapi dapat juga dermaga apung atau ditengah laut. Kapal ditambatkan pada dermaga
tersebut.
28
Dermaga apung mempunyai bermacam-macam bentuk, yaitu :
Bentuk Silinder
Bentuk Pixtop
Dimana dermaga apung ini terbuat dari rangka baja yang dilapisi plat atau dari
beton. Terdiri dari 2 bagian yang dipisahkan dengan rapat air untuk menjaga jangan
sampai tenggelam, ujung atas rapat air pada dermaga mempunyai panjang sedemikian
rupa sehingga pada waktu air pasang dermaga tetap mengapung diatas air. Dermaga ini
diikat dengan rantai yang dapat bergerak, karena ombak dan gaya kapal dan bergeser
diatas dasar perairan, sehingga ada kemungkinan bocor, untuk itu perlu adanya
pemeriksaan. Dermaga ini ada umumnya dapat dipasang ujungnya dengan rantai.
Jangkar hanya mungkin jika tanah dapat dicapai dengan jangkar tersebut.
Balok beton yang ditanam kedalam tanah.
2 1
TAMPAK ATAS
2 1
2 1
Keterangan :
1. Bolder
2. Fender
3. Tempat pengikat rantai baja
29
1 1 1
2 2 2 1
3
TAMPAK DEPAN
TAMPAK SAMPING
Pemecah gelombang atau Break Water adalah Suatu kontruksi yang diperlukan
untuk melindungi existing (kontruksi dermaga) dimana kontruksi diperlukan pada
pelbuhan yang terletak tepi pantai yang yang intenstas gelombangnya cukup besar.
Pemecah gelombang (Break Water) merupakan pelindung utama bagi pelabuhan buatan.
Maksud dasar dari pemecah gelombang adalah melindungi daerah pedalam laut
sehingga kapal dapat brlabuh dengan tenaga dan merupakan bongkar muat.
Penentu dari perencanaan break water adalah sangat sukar. Pendekatan harus melalui
tingkat-tingkat penyelidikan lapangan (survey), perhitungan/asumsi penyelidikan
laboratorium dengan model dan disesuaikan dengan pengalaman lapangan. Kerusakan
yang telah terjadi supaya dijadikan dasar keslahan yang sama tidak terulang lagi.
30
Pemilihan kontruksi pemecah gelombang
Metode perencanaan
Biaya pembangunan
Dalam menentukan Lay Out pemecah gelombang perlu diperhatikan antara lain :
Kondisi lingkungan
Persyaratan kotruksi
Pemilihan pemecah gelombang
Waktu pelaksanaan
Biaya pelaksanaan
Lay out
Bahan yang tersedia
Dll
Dilaut penahan ombak atau pemecah gelombang arus kerja gaya vertikal (V) dan gaya
horizontal (H). Resultante kedua gaya tersebut menimbulkan tegangan.
Jika melampaui tegangan maksimum harus sekecil mungkin, ini dapat dilakukan dengan
cara :
31
b) Memperbesar dasar kontruksi
Sehingga kontruksi tersebut aman terhadap guling, geser, amblas dan dalam hal
ini prhitungan sama degan teknik pondasi. Untuk tanah yang lebih baik dapat
dibuat dengan kawat tembok atau wall type terdiri dari satuan balok-balok dari
beton atau caisson.
Sering terjadi tanah dasar sangat jelek, sehingga tidak dapan menahan muatan
dan mendukung muatan. Dalam hal ini perlu diadakan perbaikan struktur tanah
dengan jalan sebagai berikut :
Mengadakan urugan batu dan pasir secara langsung yang seharusnya akan
meresap dalam lumpur sampai terdapat keadaan setimbang.
Mengeruk tanah yang jelek yang ada dan menggantikannya dengan pasir
Untuk menentukan berat batu lapis lindung pemecah gelombang tumpukan batu dapat
dirumuskan :
𝑟. 𝐻 2
𝑤=
kD(𝑟 − 1)3 cos 𝜃
Dimana :
32
Kolam
Pelabuhan
33
Gambar 4.7 Pemecah Gelombang Type terapung
34
Gambar 4.9 Pemecah Gelombang Hidrolis
35
4.3 Fender
Fender berfungsi untuk menjaga agar kapal dan dermaga jangan sampai rusak
pada saat kapal akan ditambatkan akibat sentuhan kapal pada dermaga.
Idealnya kapal harus sejajar dengan dermaga pada saat penambatan dan ditarik dengan 2
tross ke dermaga dengan kecepatan 0,10 m/detik sehingga dapat menghindarkan
hantaman yang kuat (save reblow) antara kapal dan dermaga.
Kebanyakan fender di pelabuhan Indonesia dibuat dari kayu atau besi yang cukup keras
(tidak bisa dimainkan cacing tanah) untuk dermaga yang menambat kapal kecil, cukup
dengan menggantung ban-ban bekas dari mobil pada dermaga. Fender yang
menggunakan tiang-tiang kayu ada 2 macam, yaitu :
Dermaga yang ringan tiang pancang dengan lantai 1 : 50 rapat didepan dermaga
sehingga batang terjepit dibawah dan mempunyai efek mengeper jika di sentuh lambung
kapal.
Cara lain adalah dengan menempel kayu pada dermaga secara vertical dan horizontal,
baut-baut penambat dibuat dari bahan yang tahan terhadap erosi dan diusahakan agar
baut tidak cepat bengkok kalau mendapat sentuhan kapal.
Sekarang banyak digunakan fender yang terbuat dari karet yang digantung di dermaga.
Salah satu sistemnya adalah dengan menegrade yang dibuat mulai ukuran 2,5”-9”.
Masing-masing dapat menahan sentuhan 7.000 lbs hingga 24.000 lbs dengan faktor
keamanan 2. Salah satu dermaga Tanjung Priok sudah dilengkai dengan fender
semacam ini.
36
Gambar 4.11 Fender Tabung Karet
37
dari kayu beton bertulang atau baja. Biasanya ducdalf ini terdiri dari suatu tiang ini
dilengkapi dengan fender, tangga atau jembatan penghubung dengan daratan untuk
memungkinkan orang memasang tros pada holder yang dipasang diatasnya,
Gaya yang bekerja adalah gaya tarik kapal dibuat dari Caisson beton yang dihitung
seperti pilar jembatan.
Ducdalf jembatan minyak sebelah timur pelabuhan Tanjung Priok dibuat dari 9 tiang,
masing-masing tiang dibuat dari 4 profil laser LA yang dilas
38
POTONGAN A-A
39
RANGKUMAN SARANA DAN PRASARANA PELABUHAN
40
BAB V
PERENCANAAN DERMAGA
Rencanakanlah Konstruksi Dermaga Type Jetty dan Trestle dengan data sebagai
berikut :
Bila konstruksi struktur (bagian bawah) terdiri dari tiang pancang, hitung energi kinetik
sistem folder yang digunakan (tabel fender) dan gaya akibat angin pada kapal
dilengkapi dengan gambar.
41
Penyelesaian :
Bila kontruksi dan kapal ditambatkan seperti pada gambar dengan titik tambat 1/3 L,
dan diambil nilai = 10 dengan demikian energi kinetik yang timbul dapat dihitung.
Rumus :
W . V2
𝐸= sin ∝
2. g
𝑊 = 45051,2 𝑇𝑜𝑛
45051,2 . 0,302
𝐸= sin 10
2 . 9,81
𝐸 = 35,886 Tonm
42
Pada fender karet energy ujung di serapnya 50%, maka :
𝐸 = 50% .35,886
𝐸 = 17,943 Tonm
Untuk menentukan fender dapat dilihat tabel fender (Atlas Ruber Fender) untuk ini
dipilih type V 500 H x 1000 L
Data-data yang didapat dari tabel adalah :
L : 1500 mm
A : 315 mm2
Ef : 12,56 Ton/m
Ff : 40 Ton
W . V2
𝐹= (sin ∝)2
2 . g .d
45051,2 . 0,302
𝐹= (sin 10)2
2 . 9,81 .0,4725
Gaya yang harus ditahan struktur tiang pancang bila tiang miring diabaikan
13,188
= = 3,297 ton/tiang
4
= Draft x Length
43
Gaya horizontal akibat angin (Hw)
= 0,0715 x 2143,15
= 153,235 ton
153,235
Hw = = 76,618 ton
2
76,618
= = 19,155 ton
4
Jadi gaya yang perlu diperhitungkan untuk tiang pancang (Polling Trace)
= 3,297 + 19,155
= 22,452 ton/tiang
44