Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KERJA

PENANGGULANGAN BENCANA

RSUP Dr. KARIADI


SEMARANG
2014
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Pengertian ................................................................................ 2
C. Tujuan ....................................................................................... 3
D. Indikator .................................................................................... 4
E. Penanggung Jawab ................................................................. 4

BAB II STRATEGI PROGRAM ................................................................... 5


A. Rincian Program ....................................................................... 5
B. Matriks Program / Kegiatan ...................................................... 6

BAB III MONITORING PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA ........ 9

BAB IV EVALUASI RENCANA PROGRAM TAHUNAN & PELAPORAN ... 10

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 11

LAMPIRAN

ii
Rev.00
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi yang pada saat ini
semakin pesat menimbulkan konsekuensi munculnya potensi akan timbulnya
masalah-masalah krisis kesehatan diantaranya musibah massal dan
bencana yang dapat timbul sewaktu-waktu. Hal ini menyebabkan setiap
rumah sakit dituntut untuk selalu mengembangkan kegiatan-kegiatan
penanggulangannya mulai dari pendeteksian dini, pencegahan, mitigasi
hingga penanggulangan bencana guna memantapkan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan sesuai dengan era globalisasi. Pemerintah melalui
Kementerian Kesehatan telah mengatur pelaksanaan penanggulangan
bencana yang dikeluarkan oleh menteri Kesehatan. Peraturan-peraturan
tersebut diantaranya :
1) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 448/Menkes/SK/VI/1993 tentang
Pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan Korban Bencana di
Setiap Rumah Sakit.
2) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 28/Menkes/SK/I/1995 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Umum Penanggulangan Medik Korban Bencana.
3) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 205/Menkes/SK/III/1999 tentang
Pengiriman Bantuan Medik dari Rumah Sakit Rujukan Saat Bencana.
4) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 12/Menkes/SK/I/2002 tentang
Pedoman Koordinasi Penanggulangan Bencana di Lapangan.
5) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 66/Menkes/SK/II/2006 tentang
Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Dalam
Penanggulangan Bencana.
6) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 876/Menkes/Xi/2006 tentang
Kebijakandan Strategi Nasional Penanganan Krisisdan Masalah
Kesehatan Lain.
7) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 783/Menkes/SK/X/2006 tentang
Regionalisasi Pusat Bantuan Penanganan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana.
8) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 145/Menkes/SK/I/2007 tentang
Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan.

1
Rev.00
B. Pengertian
Tim penanggulangan bencana Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi
merupakan suatu kesatuan solid yang terdiri atas berbagai satuan unit kerja
di RSUP Dr. Kariadi Semarang dalam upaya melakukan upaya pencegahan,
mitigasi serta penanggulangan musibah massal dan bencana, baik yang
terjadi didalam rumah sakit maupun yang terjadi di luar rumah sakit. Secara
struktur organisasi tim bencana terdiri atas personal-personal yang ahli
dalam berbagai bidang yang memiliki satu tujuan mengenai pengendalian
kebencanaan.
Dalam keadaan aman tim penanggulangan bencana melakukan
analisa resiko kerawanan yang mungkin akan terjadi melalui pembuatan
HVA (Hazard and Vulnerability Analysis) versi Kaiser Permanente. Resiko-
resiko yang teridentifikasi dapat terjadi di dalam rumah sakit adalah
kebakaran, gempa bumi dan tanah longsor.
Hal ini dapat kita sadari bahwa RSUP Dr. Kariadi adalah bangunan
peninggalan Belanda dengan area yang cukup luas, dimana bangunan tua
tersebut memiliki instalasi listrik tua peninggalan Belanda yang berpotensi
terjadinya kebakaran. Ancaman gempa bumi juga mendapat perhatian
karena wilayah pulau jawa merupakan daerah ring of fire yang rawan
terjadinya gempa vulkanik. Selain itu wilayah Indonesia merupakan tempat
bertemunya 3 lempeng bumi yang berpotensi menjadi gempa tektonik.
Selain itu juga terdapat ancaman tanah longsor dimana pada sisi utara
Rumah Sakit merupakan bukit yang penuh perumahan dengan talud yang
kurang memadai. Untuk menanggulangi ancaman-ancaman bencana yang
bersal dari dalam rumah sakit tersebut Tim Penanggulangan RSUP
Dr. Kariadi telah mempersiapkan diri dengan membuat SPO-SPO dalam
penanggulangan musibah massal dan bencana alam serta
mengujicobakannya secara teratur melalui simulasi tiap tahun dan
mengujicobakan SPO dalam bagian-bagian penting penanggulangan
bencana seperti pola komunikasi efektif melalui gladi posko pada tiap ruang
sepanjang tahun. Hal ini untuk menjamun kesiapsiagaan dan tanggap
darurat yang baik demi keamanan dan keselamatan pasien beserta
keluarganya dan seluruh karyawan rumah sakit.
Kota Semarang merupakan wilayah cakupan pelayanan RSUP
Dr. Kariadi memiliki karakteristik bencana yang cukup lengkap. Mulai dari

2
Rev.00
kecelakaan transportasi, letusan gunung berapi serta gempa bumi yang
beberapa kali pernah menerpa wilayah kota Semarang.
Dari beberapa ancaman tersebut Tim penanggulangan bencana
RSUP Dr. Kariadi juga mempersiapkan diri menanggulangi bencana yang
datang dari luar rumah sakit melalui simulasi setiap tahunnya yang
bekerjasama dengan lintas sektor dan lintas program di kota Semarang dan
Propinsi Jawa Tengah.

C. Tujuan
a) Tujuan Umum
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Kemenkes RI, RSUP Dr. Kariadi dapat
melaksanakan penanggulangan bencana dan musibah massal baik
yang terjadi di dalam rumah sakit maupun musibah / bencana yang
berasal dari luar rumah sakit.
b) Tujuan Khusus
a. Tiap-tiap ruang dapat melakukan tugasnya sesuai SPO
Penanggulangan Bencana mulai dari ruang Instalasi Gawat Darurat,
Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Bedah Sentral,
Instalasi Intensive Care Unit, Instalasi Jantung, Instalasi Rawat
Inap, IPSRS, Instalasi CSSD, Instalasi Gizi serta Instalasi
Kedokteran Forensik dan Pemulasaraan Jenazah. Ujicoba kesiapan
penanggulangan bencana dilalukan dengan simulasi bersama lintas
sektor dan lintas progam dari luar Rumah Sakit.
b. Tiap Instalasi dapat menunujukkan kersiapan dalam menghadapi
bencana / musibah massal melalui simulasi yang diadakan tiap
tahunnya. Persiapan tersebut meliputi kesiapan sarana, prasarana
(termasuk sumber alternatif), peralatan medik / non medik, farmasi,
logistik serta sumber daya manusia (termasuk sumber daya
manusia dari sumber luar yang sesuai).
c. Seluruh staf mampu melakukan penanggulangan musibah dan
bencana sesuai tugas masing-masing yang terdapat dalam SPO
dengan cara dilakukan gladi posko pada tiap ruang yang dilakukan
sepanjang tahun atau simulasi yang dilakukan tiap tahun.
d. Tim penanggulangan bencana melaksanakan penanggulangan
bencana sesuai dengan standar Kemenkes RI.

3
Rev.00
D. Indikator
1) Tingkat kepedulian staff terhadap peringatan bencana. Saat diumumkan
adanya peringatan bencana, dapat bertindak sesuai SPO. Peringatan
bencana tersebut diantaranya :
a) Kode Merah
b) Kode Orange
c) Kode Coklat
d) Kode Kuning
e) Kode Ungu
f) Kode Hitam
2) Persiapan masing-masing instalasi dalam menanggulangi bencana
sesuai SPO. Persiapan tersebut diantaranya :
a) Pengetahuan tentang jalur evakuasi yang ada pada ruang masing-
masing ruang.
b) Pengetahuan tentang area titik kumpul pada masing-masing ruang.
c) Ada daftar seluruh petugas, baik petugas RS maupun petugas
magang yang meliputi nama, alamat dan nomor telepon yang mudah
dihubungi.
d) Ada jadual jaga petugas.
e) Ada SPO yang mengatur dan sekaligus dapat menghindarkan
konflik kepentingan petugas saat terjadinya bencana.
3) Jumlah persediaan / buffer stock untuk 100 orang saat terjadi bencana
sesuai SPO yaitu pada instalasi / bagian : Farmasi, RM, CSSD, Gizi,
alat medis / non medis.
4) Kesiapan fasilitas listrik dan air saat terjadi bencana. Meliputi seluruh
sumber cadangan, sumber alternatif lain dari luar RS.

E. Penanggung jawab
Penanggung jawab atas kesiapan tingkat instalasi adalah kepala
instalasi sesuai dengan kebijakan yang telah diterbitkan Rumah Sakit serta
Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi.

4
Rev.00
BAB II
STRATEGI PROGRAM

A. Rincian Program
Memahami dan memiliki Referensi dan Kebijakan sebagai dasar hukum
pelaksanaan program, yaitu :
1. Pembuatan SK Tim Penanggulangan Bencana RSUP dr. Kariadi
Semarang
2. Mengidentifikasi ancaman kerentanan dengan menggunakan HVA versi
Kaiser Permanente untuk jenis bencana yang mungkin dapat timbul di
dalam RSUP dr. Kariadi Semarang. Dari hasil identifikasi didapatkan
ancaman kerentanan yaitu kebakaran, gempa bumi dan tanah longsor.
3. Strategi manajemen untuk setiap instalasi :
1) Tersedia SPO tentang : Penanggulangan Bencana tingkat instalasi.
2) Tersedia buffer stock obat, alat medis / non medis, linen dan gizi
khusus kebutuhan bencana yang mudah dijangkau, siap digerakkan
dan siap digunakan sewaktu-waktu.
3) Penyimpanan buffer stock obat, alat medis / non medis, linen dan gizi
khusus kebutuhan bencana terpisah dengan kebutuhan sehari-hari.
4) Buffer stock untuk kebutuhan bencana meliputi :
a. Pada Instalasi Farmasi yaitu Buffer Stock obat utk 100 korban. Utk
lebih jelasnya sbb :
 Kebutuhan cairan infus dan infus set pada korban perdarahan
hebat untuk 100 orang.
 Kebutuhan jahit set untuk 100 orang.
 Kebutuhan kassa untuk pertolongan perdarahan hebat bagi
100 orang.
 Kebutuhan bidai tangan, lengan dan kaki masing-masing
sebanyak lima puluh buah.
b. Pada Instalasi CSSD yaitu linen utk 100 orang dan sterilan 100 set
jahit.
c. Pada Instalasi Gizi yaitu persediaan makanan siap santap utk 100
pasien.
d. Pada Instalasi Rekam Medis yaitu 100 RM utk pasien korban
bencana.

5
Rev.00
e. Pada Instalasi Laboratorium yaitu persediaan reagen pemeriksaan
darah rutin serta persediaan darah untuk transfuse..
f. Pada Instalasi Radiologi yaitu 100 buah kaset utk 100 pasien.
5) Survey untuk memastikan ketersediaan Buffer Stock pada tiap
bagian / Instalasi dengan check list.
6) Penyediaan jadual jaga pada tiap ruang serta daftar identitas
lengkap seluruh petugas yang meliputi nama, alamat serta no telepon
petugas yang mudah dihubungi .
7) Sosialisasi SPO kebencanaan bagi seluruh staff dan karyawan bagi
peninggkatan respon serta keterampilan menanggulangi bencana.
8) Monitoring dan Evaluasi jadual jaga, daftar identitas seluruh staff
serta pemahaman seluruh staff terhadap SPO kebencanaan
9) Laporan bulanan kepada Komite FMS.

B. Matriks Program / Kegiatan


Agar lebih benar-benar memudahkan pelaksanaan penanggulangan
bencana, maka dibuatlah matriks pelaksanaan program kegiatan sebagai
berikut.

6
Rev.00
B. MATRIKS PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA
Waktu
No Kegiatan Cara Pelaksanaan Kegiatan Sasaran PIC Evaluasi
pelaksanaan
1. Inventarisasi berkelanjutan 1. Melakukan identifikasi Faktor iternal Tim Satu tahun  Adanya data HVA
terhadap ancaman yang ada di dan inventarisasi jenis dan eksternal Bencana sekali yang up to date
Rumah Sakit Dr. Kariadi melalui bencana meliputi Tipe, Tim K3
Jenis, Lokasi timbul dan
HVA.
Jumlah kejadian bencana
2. Melakukan up date HVA
secara berkala.
2. Monitoring secara periodik 1. Melalui safety patrol / Instalasi- Tim K3 & Satu bulan  Evaluasi
terhadap kegiatan supervisi dengan : instalasi yang Tim sekali berdasarkan hasil
penanggulangan bencana,  Melakukan cek terkait langsung Bencana temuan – temuan di
kelengkapan obat, alat, lapangan
meliputi: dengan tim
trauma (peralatan  Rekomendasi untuk
 Penyediaan stock medis / non medis) penanggulangan hasil temuan di
 Penyimpanan stock  Melakukan cek pada bencana lapangan
 Penanganan / handling signed jalur evakuasi .
 Jadual dinas petugas  Dapat melakukan
 Alamat serta no telepon untuk simulasi evakuasi
dapat mudah dihubungi sesuai dengan SPO –
SPO kebencanaan
3. Pelatihan dan Sosialisasi dari  Pelatihan Internal (In Seluruh Tim Berkala  Pemahamanan
penanggulangan bencana secara house training). karyawan dan Bencana setiap tahun petugas tentang
umum  Sosialisasi teknik gladi tim independen dan penanggulangan
 Pengenalan kode bencana posko RSUP Dr Kariadi Tim K3 bencana lapangan
 Jalur evakuasi  Simulasi penanggulangan Tim Hukmas Melalui pertemuan
 Tempat titik kumpul  Koordinasi dengan lintas antar instansi guna
Penanggulangan
 Kesiapan tiap instalasi dalam sektor dan lintas program membahas
dari luar RS bencana Bencana tiap
menghadapi bencana pelaksanaan
dariluar RS Instansi
penanggulangan

7
Rev.00
bencana
Laporan hasil
simulasi beserta
evaluasinya
MoU lintas program
dan Lintas Sektor

8
Rev.00
BAB III
MONITORING PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA

1. Pada Program penanggulangan bencana dilakukan dengan langkah langkah


monitoring secara mingguan maupun bulanan serta tahunan.
2. Langkah monitoring dilakukan bersama dengan kegiatan safety patrol.
3. Data dikumpulkan, dievaluasi serta dianalisa untuk kemudian dilaporkan
kepada Direktur Umum

9
Rev.00
BAB IV
EVALUASI RENCANA PROGRAM TAHUNAN
DAN PELAPORAN

Evaluasi Program Tahunan.


Evaluasi dari pelaksanaan program kerja tahunan penanggulangan bencana
dilakukan setiap bulan sekali dengan berdasarkan temuan pada saat kegiatan
safety patrol / supervisi dan monitoring yang meliputi :
1. Dari hasil temuan kegiatan monitoring dilakukan perbaikan dan tindak lanjut.
2. Pemahaman jalur evakuasi dan titik kumpul harus dimengerti semua staf.
3. Pelatihan dan pendidikan staf dalam penanggulangan bencana harus
dilakukan secara intensif
4. Pelaporan Program Penanggulangan Bencana bulanan dan tahunan
disampaikan kepada Direktur Operasional.

10
Rev.00
BAB V
PENUTUP

Program kerja dibuat untuk acuan dalam penanggulangan bencana di


RSUP Dr. Kariadi Semarang, sehingga penanggulangan bencana dapat
dilakukan sesuai standar dan prosedur yang telah dibuat dan kaidah
keselamatan yang diharapkan semuanya dapat meningkatkan mutu pelayanan
di Rumah Sakit dan keamanan lingkungan.

11
Rev.00

Anda mungkin juga menyukai