Anda di halaman 1dari 7

RAKERNAS AIPKEMA 2016

“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

IbM POSYANDU REMAJA

Ismarwati1, Dwi Ernawati2


1,2
STIKES Aisyiyah Yogyakarta

ABSTRAK

Artikel ini memaparkan hasil kegiatan IbM pembentukan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Remaja
pada Pimpinann Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) Banguntapan Utara dan PCNA Banguntapan Selatan.
PCNA Banguntapan Utara dan PCNA Banguntapan Selatan terletak di Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk Posyandu
Remaja di di PCNA Banguntapan Utara dan PCNA Banguntapan Selatan. Tahap kegiatan yang
dilaksanakan untuk membentuk Posyandu remaja tersebut adalah 1) Mengadakan pelatihan Kader
Posyandu Remaja, 2) Menyusun Modul Kartu Menuju Sehat Remaja (KMSR), 3) Menyusun Media
Promosi Kesehatan. Target luaran dari hasil Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini menjadi karya ilmiah yang
dipublikasikan di jurnal ilmiah dan juga sebagai bahan pengayaan untuk penyusunan buku ajar
Kebidanan terutama pada Asuhan Kebidanan Komunitas. Hasil dari kegiatan ini adalah terbentuknya 2
Posyandu Remaja melalui 1) Terbentuknya 10 kader kesehatan Remaja (1 Posyandu 5 kader kesehatan
Remaja) 2) Tersusunnya Modul Kartu Menuju Sehat Remaja (KMSR). 3) Tersusunnya media promosi
kesehatan reproduksi Remaja. 4) Terpublikasinya hasil pengabdian masyarakat ini di Temu ilmiah
nasional hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat. 5) sebagai bahan pengayaan untuk
penyusunan buku ajar kebidanan terutama pada Asuhan Kebidanan Komunitas. 6) Terscreningnya
anemia pada remaja di PCNA Banguntapan Utara dan PCNA Banguntapan Selatan. Kehadiran
posyandu remaja di tengah masyarakat dapat membantu remaja mengenal kesehatan reproduksi lebih
dini sebagai upaya preventif, promotif sehingga dapat mencegah remaja terjerumus dalam pergaulan
bebas. Keberadaan Posyandu Remaja telah memfasilitasi sedikitnya 100 remaja menjadi peserta
Posyandu remaja. Kegiatan Posyandu Remaja dikelola PCNA Banguntapan Utara dan PCNA
Banguntapan Selatan setiap 2 bulan

Kata kunci : Remaja, Posyandu, Pelatihan

ABSTRACT
This article describes the results of activities IbM establishment of Integrated Service Post (Posyandu)
Youth on Pimpinann Nasyiatul 'Aisyiyah (PCNA) Banguntapan North and South Banguntapan PCNA.
PCNA PCNA Banguntapan North and South Banguntapan Banguntapan located in the district, Bantul,
Yogyakarta. This activity aims to establish Posyandu in PCNA Banguntapan Adolescents in North and
South Banguntapan PCNA. Stage activities undertaken to establish the teenager IHC is 1) Conduct
training Posyandu Cadres of Youth, 2) Develop Module Card Towards Healthy Youth (KMSR), 3)
Develop Media Health Promotion. Target output from the Science and Technology for Society (IbM) have
become of scientific papers published in scientific journals as well as enrichment materials for the
preparation of textbooks, especially in Midwifery Care Midwifery Community. The results of this activity
is the formation of two IHC Youth through 1) The establishment of 10 health volunteers of Youth (1
Posyandu cadres 5 Teens) 2) Establishment Card Module Towards Healthy Youth (KMSR). 3)
Establishment of Adolescent reproductive health promotion media. 4) Terpublikasinya results for this
community service Temu national scientific research results and community service. 5) as enrichment
materials for the preparation of textbooks of obstetrics especially at the Community Midwifery Care. 6)
Terscreningnya anemia in adolescents in Banguntapan PCNA PCNA Banguntapan North and South.
Posyandu presence teens in the community can help teens recognize reproductive health early as the
preventive, promotive thus preventing teenagers fall into promiscuity. The existence of IHC Youth has
facilitated at least 100 teenagers participated IHC teenagers. Teens Posyandu activities are managed
PCNA PCNA Banguntapan North and South Banguntapan every 2 months

Keywords: Teen, IHC, Training

198
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

PENDAHULUAN organisasi yang sama dengan


Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) Muhammadiyah, yaitu mulai dari
sebagai salah satu organisasi otonom ranting yang bertempat di kalurahan/
Muhammadiyah yang bergerak di desa, cabang pada tingkat kecamatan,
bidang pembinaan generasi muda putri daerah yang bertempat di kabupaten/
Islam, kemasyarakatan dan pembinaan kota madya, wilayah untuk tingkat
keagamaan. NA mempunyai struktur propinsi, dan tingkat pusat
(Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Jika pada masa remaja ini tidak
Tangga Nasyiatul ‘Aisyiyah, 1996). mendapat lingkungan yang baik maka
Struktur susunan ini telah mengacu akan mudah terjadi Sikap dan perilaku
pada susunan dan struktur Persyarikatan yang menyimpang. jika tidak dilakukan
Muhammadiyah, seperti yang tertuang upaya pencegahan sedini mungkin akan
pada Anggaran Dasar Muhammadiyah menimbulkan suatu kehancuran yang
Pasal 15 ayat 2 (Keputusan Muktamar mengerikan yaitu banyaknya para
ke-41 dan Tanwir Tahun 1987, 1990) remaja yang terjerumus pada pergaulan
dan Anggaran Rumah Tangga bebas.
Muhammadiyah Pasal 18 ayat 6. SDKI (2012) terhadap
Susunan organisasi NA dibuat secara perempuan usia 12-24 tahun yang sudah
berjenjang dari tingkat Pimpinan Pusat, haid ternyata mereka (54%) lebih
Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, terbuka mendiskusikan dengan teman
Pimpinan Cabang, dan tingkat Ranting. tentang haid pertama yang dialami dan
Saat ini, Nasyiatul Aisyiyah telah 41% membicarakan dengan ibunya.
menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan pada laki-laki pengalaman
Tujuan organisasi ini ialah membentuk perubahan fisik yang terjadi pada masa
pribadi putri Islam yang berarti bagi pubertasnya hampir setengahnya (48
agama, keluarga dan bangsa menuju persen) membicarakannya dengan
terwujudnya masyarakat utama, adil, teman. Penelitian dari PP’Aisyiyah
dan makmur yang diridhai oleh Allah (2012) di Kabupaten Bantul mencatat
Program NA bertujuan untuk bahwa banyak remaja percaya pada
membentuk pribadi putri Islam yang mitos-mitos reproduksi, terutama soal
berarti bagi agama, bangsa, dan negara menstruasi, penyebab kehamilan, dan
menuju terwujudnya masyarakat utama, cara-cara pencegahan kehamilan.
adil dan makmur yang diridhoi Allah Berdasarakan penelitian Qimiyah A
SWT (Keputusan Musyawarah Nasional (2013) di kecamatan Banguntapan
PP. Nasyiatul ‘Aisyiyah II, 1995). Bagi angka kejadian pernikahan dini
NA, kepribadian yang dimilikinya tidak (dibawah usia 20 tahun) cukup tinggi
sekedar ruh organisasi saja, tetapi (21%), paling tinggi jika dibandingkan
Sebagai organisasi yang membina dengan kecamatan yang lain di
generasi putri Islam. Nasyiatul’Aisyiyah Kabupaten Bantul. Penelitian dari
juga memiliki program yang sangat PP’Aisyiyah (2012) di Kabupaten
peduli terhadap permasalahan kesehatan Bantul mencatat bahwa banyak remaja
remaja percaya pada mitos-mitos reproduksi,
Masa remaja adalah masa transisi terutama soal menstruasi, penyebab
dari masa kanak-kanak menuju masa kehamilan, dan cara-cara pencegahan
dewasa. Pada masa transisi ini akan kehamilan. Di Kabupaten Bantul,
berdampak pada perubahan fisik- sebagian besar peserta focus groups
psyikologis yang cepat. Perubahan yang discution (FGD) belum pernah
cepat tersebut akan membawa dampak mendapatkan informasi secara formal
pada remaja untuk mencari jati dirinya. tentang kesehatan reproduksi.

199
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

Pengetahuan tentang kesehatan orang. Berdasarkan informasi dari


reproduksi mereka peroleh dari teman- PCNA Banguntapan Utara dan PCNA
teman sebaya dan dari sumber media Banguntapan selatan pengetahuan
informasi internet. remaja terhadap kesehatan reproduksi
Nasyiatul 'Aisyiyah sebagai masih sangat terbatas. Mereka hanya
gerakan putri Islam memiliki bidang sedikit mendapatkan pengetahuan
garap mencakup bidang keorganisasian, tentang kesehatan reproduksi dari
bidang keislaman, bidang kaderidsasi sekolah dalam mata pelajaran Biologi.
dan bidang kemasyarakatan. Pada Berdasarkan analisis situasi yang
bidang kemasyarakatan NA melakukan didasarkan pada hasil musyawarah
pendampingan terhadap persoalan dengan dengan segenap Pengurus
perempuan termasuk anak dan remaja Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah
untuk meningkatkan kualitas hidup Banguntapan utara dan Pengurus
masyarakat. NA juga sangat peduli Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah
terhadap remaja yang berada pada masa Banguntapan Selatan perlu dirancang
peralihan dari masa kanak-kanak ke suatu metode transfer pengetahuan dan
dewasa. Para remaja umumnya berada ketrampilan tentang kesehatan
pada pendidikan sekolah menengah reproduksi remaja melalui wahana pos
pertama dan sekolah menengah umum pelayanan terpadu (Posyandu Remaja).
(SMP-SMU)
Pada umumnya, kegiatan Target Dan Luaran
kelompok remaja jarang memperhatikan Jenis luaran yang akan dihasilkan
yang berkaitan dengan kesehatan adalah metode sosialisasi pentingnya
reproduksi. Padahal, Islam sangat kesehatan reproduksi remaja dengan
menganjurkan umatnya untuk menjaga cara: 1) Tersusunnya kartu menuju
kesehatan. Menurut Madjid (1999, cit. sehat remaja (KMSR). 2) Tersusunnya
Rachman & Munawar, 2008), bahwa media promosi kesehatan reproduksi
agama Islam adalah rahmat bagi berupa leaflat, poster, lembar balik. 3)
semesta alam yang mencakup Terbentuknya 10 kader kesehatan di 2
keselamatan, kecerdasan, kesejahteraan Posyandu remaja (1 Posyandu 5 kader
dan kesehatan. Selanjutnya, kesehatan) 4) Terbentuknya Pos
dikemukakan bahwa Islam merupakan Pelayanan Terpadu Remaja (Posyandu
sumber motivasi dalam berbagai Remaja) 5) Terpublikasinya hasil IbM
kehidupan, agar manusia selalu di kegiatan temu ilmiah nasional 6)
meningkatkan kualitas hidupnya Bahan pengayaan untuk penyusunan
termasuk dalam bidang kesehatan buku ajar kebidanan terutama bu ajar
Pimpinan Cabang Nasyiatul Asuhan Kebidanan Komunitas.
‘Aisyiyah (PCNA) Banguntapan Mendorong sedikitnya 100 remaja
terletak di Kecamatan Banguntapan menjadi peserta Posyandu remaja.
Kabupaten Bantul. PNCA Banguntapan Kehadiran posyandu remaja di tengah
terbagi menjadi 2 yaitu PCA masyarakat akan membantu remaja
Banguntapan Utara dan PCA mengenal kesehatan reproduksi lebih
Banguntapan Selatan. PCNA secara dini sebagai upaya preventif, promotif
aktif memfasilitasi kegiatan remaja. sehingga dapat mencegah remaja
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain terjerumus dalam pergaulan bebas.
pengajian, mengadakan acara-acara
tertentu pada hari-hari besar Islam.
Jumlah remaja yang aktif mengikuti
kegiatan NA di tiap cabang sekitar 100

200
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

METODE masyarakat di bidang Kesehatan


Remaja merupakan generasi (Tjahyowati,dkk 1997). Rencana
penerus bangsa, akan tetapi dunia kegiatan yang akan dilaksanakan
informasi dan perkembangan teknologi adalah: mengadakan pelatihan kader
yang semakin pesat, meningkatkan kesehatan remaja. Implementasi
resiko remaja dalam pergaulan bebas kegiatan Posyandu Remaja akan
dan informasi yang tidak bertanggung dilakukan sebulan sekali bagi remaja di
jawab. BKKBN membentuk program lingkungan NA cabang Banguntapan
PIK-KRR dalam menjaga generasi Utara dan NA cabang Banguntapan
muda dari pengaruh negatif Selatan. Kegiatan Posyandu Remaja
perkembangan teknologi dan informasi yang akan dilaksanakan dengan system
yang semakin pesat. Dinas Kesehatan 5 meja dengan alur sabagai berikut
melalui Puskesmas sudah memiliki Meja 1 : Pendaftaran, Meja 2:
Program Pos Pelayanan Terpadu. Pengukuran TB, BB, pemeriksaan
Pengertian Posyandu adalah kegiatan golongan darah (awal), pemeriksaan
kesehatan dasar yang diselenggarakan kadar hemoglobin, Meja 3 : Pengisian
dari, oleh dan untuk masyarakat yang kartu menuju sehat remaja (KMSR),
dibantu oleh petugas kesehatan Meja 4: Konseling kesehatan reproduksi
(Cessnasari, 2005 dalam remaja (materi-materi yang ada dalam
Sarjanaku.com, 2013). Menurut Depkes PIK-KRR), Meja 5 : Pelayanan
RI (2006) posyandu adalah wadah kesehatan (pengobatan penyakit ringan).
pemeliharaan kesehatan yang dilakukan Kegiatan Posyandu Remaja ini akan
dari, oleh dan untuk masyarakat yang dapat memberikan pengetahuan dan
dibimbing petugas terkait. Posyandu sikap positif para remaja tehadap
yang sudah dilaksanakan di masyarakat pentingnya menjaga kesehatan
selama ini adalah Posyandu bagi anak reproduksi sehingga diharapkan dapat
usia Bawah lima Tahun (Posyandu mencegah remaja pada pergaulan bebas
Balita) dan Pos Pelayanan Terpadu Prosedur kerja dimulai dengan
Lanjut Usia (Posyandu lansia). menyusun kartu menuju sehat remaja
Program yang di usulkan dalam IbM ini (KMSR) membuat media promosi
adalah mengkolaborasikan program kesehatan reproduksi antara lain leaflat,
dinas kesehatan dengan program poster, lembar balik. Menyiapkan obat-
BKKBN. obat ringan yang diperlukan kerjasama
Metode pelaksanaan untuk dengan dokter Puskesmas Kecamatan
mengkolaborasikan program dinas Banguntapan. Selanjutnya melatih kader
kesehatan dengan program BKKBN kesehatan remaja yang berasal dari
adalah pembentukan posyandu remaja mitra yaitu unsur anggota Nasyiatul
yang dalam kegiatan posyandu remaja ‘Aisyiyah cabang Banguntapan utara
akan memasukkan materi-materi yang dan anggota Nasyiatul ‘Aisyiyah cabang
ada dalam PIK-KRR. Dalam Banguntapan Selatan sebagai tenaga
mewujudkan hal tersebut, pertama kader kesehatan remaja yang akan
adalah membentuk kader kesehatan. mengelola kegiatan posyandu remaja.
Kader kesehatan adalah tenaga yang Jenis luaran yang dihasilkan berupa
berasal dari masyarakat, dipilih oleh metode posyandu remaja dan
masyarakat itu sendiri dan bekerja pendampingan remaja dalam
secara sukarela untuk menjadi menghadapi masalah kesehatan
penyelenggara kegiatan pemberdayaan reproduksi.

201
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

Persiapan Instrumen: Pelatihan Kader Posyandu


Menyusun buku panduan Remaja (10 orang) terdiri
Menyusun Media Anggota Nasyatul
Promosi Kesehatan ‘Aisyiyah Cabang
Menyusun KMSR Banguntapan Utara dan
Selatan

Implementasi:
Pelaksanaan Posyandu Remaja system
5 meja di PCNA Banguntapan
utara dan PCNA Banguntapan
Selatan

Posyandu PCNA Banguntapan Utara


Remaja Sehat
dan Selatan

Gambar 1. Diagram alir posyandu

HASIL DAN PEMBAHASAN sebelumnya


Pelaksanaan IbM telah dilakukan b. 1-15 Mei 2016 mempersiapkan
melalui tahapan sebagi berikut: materi dan media Pelatihan: Modul,
Persiapan Jadwal, Kartu Menuju Sehat Remaja
Melakukan koordinasi dengan Mitra (KMSR), leaflat, lembar balik
yaitu Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah c. Tanggal 1-15 Mei 2016 Rekruitmen
Banguntapan Utara dan Pimpinan Kader dari unsur anggota Nasyiatul
Cabang ‘Aisyiyah Banguntapan Selatan ‘Aisyiyah cabang Banguntapan utara dan
untuk menentukan calon kader dan selatan
rekruitmen Kader Kesehatan deteksi dini d. Tanggal 5 Mei 2016 : Mencetak
kanker serviks. Mempersiapkan buku modul, kartu KMSR, leaflet,
perlengkapan pelatihan dan menentukan lembar balik, poster
waktu dan tempat pelatihan. Melakukan e. Tanggal 11 Mei 2016 : Belanja
koordinasi dengan klinik layanan perlengkapan dan peralatan Posyandu
kesehatan Bait al Marwah untuk Remaja
kerjasama sebagai tempat pelayanan f. Tanggal 12 Mei 2016: Koordinasi
deteksi dini kanker serviks. Adapun tempat Pelatihan Kader Posyandu
persiapan yang telah dilakukan sebagai Remaja dengan Klinik Bait al Marwah:
berikut: ada kesepakatan waktu pelatihan tanggal
a. Tanggal 1 Mei 2015 Koordinasi 15 Mei 2016
dengan Pimpinan Cabang Nasyiatul g. Tanggal 13 Mei 2016 menyebarkan
‘Aisyiyah (PCNA) Banguntapan utara undangan untuk calon kader Posyandu
dan Pimpinan Cabang Nasyiatul Remaja
‘Aisyiyah (PCNA) Banguntapan Selatan Pelaksanaan
untuk menyampaikan rencana kegiatan Pelaksanaan kegiatan IbM dilaksanakan
yang akan dilaksanakan sesuai dengan dengan tahap sebagai berikut
rencana yang telah disepakati a. Pelatihan Kader

202
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

Pelatihan kader dilaksanakan di Klinik Remaja” di SMP Muhammadiyah


Bait al Marwah pada tanggal 15 Mei Banguntapan.
2016 diikuti 12 calon Kader yang telah 2. Tanggal 28 Agustsus 2016 dilakukan
ditentukan. Kegiatan pelatihan diawali kegiatan Posyandu Remaja di Wilayah
dengan Pre test dilanjutkan dengan PCNA Banguntapan Selatan sebagai
pemberian materi dan diakhiri dengan tindak lanjut posyandu remaja pada
post test. Selanjutnya Kader yang sudah tanggal 13 Agustus 2016. Kegiatan yang
dilatih diberi KMSR untuk dipelajari dilakukan adalah pemeriksaan tekanan
lebih lanjut untuk diimplementasikan darah, berat badan, pemeriksaan Hb dan
pada kegiatan Posyandu remaja penyuluhan kesehatan terkait
b. Implementasi Posyandu anemia.Kegiatan diikuti oleh 32 remaja.
Remaja 5. Tanggal 6 September 2016
1. Kader yang mengikuti pelatihan maka direncanakan untuk posyandu remaja
kegiatan selanjutnya koordinasi tempat PCNA Banguntapan Utara untuk
dan peserta untuk implementasi dilakukan kegiatan pemeriksaan Hb.
Posyandu Remaja. Untuk Posyandu Monitoring
Remaja PCNA Banguntapan Utara 1. Tanggal 28 Agustus 2016 telah di
dilaksanakan di SMP Muhammadiyah buat struktur pengurus Posyandu Remaja
Wiyoro Wilayah PCNA Banguntapan Selatan
2. Tanggal 20 Mei 2016 Kegiatan dan telah di buat kesepakatan untuk
Posyandu remaja PCNA Banguntapan menjalankan posyandu remaja setiap 2
Selatan telah dilaksanakan. Kegiatan bulan sekali.
Posyandu remaja diikuti 63 Remaja yang 2. Tanggal 19 Agustus 2016 telah di
merupakan siswa SMP Muhammadiyah buat struktur pengurus Posyandu Remaja
Kelas 10. Kegiatan diawali dengan Wilayah PCNA Banguntapan Utara dan
pengisian identitas remaja pada buku telah di buat kesepakatan untuk
KMSR, dilanjutkan pemeriksaan tanda- menjalankan posyandu remaja setiap 2
tanda vital: Tekanan Darah dan bulan sekali.
penimbangan Berat Badan dilanjutkan Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah
pemberian makanan tambahan dan melakukan monitoring kegiatan
terakhir pemberian promosi kesehatan posyandu remaja di Wilayah PCNA
terkait dengan kesehatan reproduksi. Banguntapan Utara dan Selatan dengan
3. Tanggal 13 Agustus 2016 Kegiatan melakukan pendampingan saat
Posyandu remaja Wilayah PCNA posyandu remaja dilaksanakan dengan
Banguntapan Selatan telah dilaksanakan. melibatkan seluruh dosen Fakultas Ilmu
Kegiatan Posyandu remaja diikuti 17. Kesehatan di Universitas ‘Aisyiyah
Kegiatan diawali dengan pengisian Yogyakarta.
identitas remaja pada buku KMSR,
dilanjutkan pemeriksaan tanda-tanda
vital: Tekanan Darah dan penimbangan
Berat Badan dilanjutkan pemberian
makanan tambahan dan terakhir
pemberian promosi kesehatan terkait
dengan kesehatan reproduksi.
3. Tanggal 19 Agustus 2016 dilakukan
Posyandu Remaja Wilayah PCNA
Banguntapan Utara sebagai tindak lanjut
posyandu remaja tanggal 20 Mei 2016
berupa penyuluhan “ Seks Bebas Pada

203
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

Siswi Kelas X di SMA Negeri 1


Manado Tahun 2014 tersedia
dalam http:ejournal.unsrat.ac.id
(diakses tanggal 25 Januari 2015)

BKKBN .2011. Perkawinan Muda


Dikalangan Perempuan. Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Kependudukan Badan
Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional tersedia dalam
www.bkkbn.go.id (diakses tanggal
15 Desember 2014)

.2011. Kajian Profil Penduduk


Remaja. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Kependudukan
Badan Kependudukan dan
Gambar 2. Kegiatan Pengabdian Keluarga Berencana Nasional
1. KESIMPULAN DAN SARAN tersedia dalam www.bkkbn.go.id
Berdasarkan kegiatan (diakses tanggal 15 Desember
yang telah dilaksanakan mulai dari 2014)

Persiapan dilakukan meliputi Departemen kesehatan RI. 2006 Buku


rekruitman Kader Posyandu Remaja, Kader Posyandu Dalam Usaha
Pelatihan Kader. Terbentuknya 12 Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta.
Kader Remaja, Modul Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Reproduksi dan buku KMSR, Media
Promosi kesehatan telah tersusun, Khilmiyah, A. 2014. Pandangan Remaja
terpublikasinya hasil IbM ini pada temu dan Orangtua terhadap pernikahan
ilmiah nasional hasil-hasil penelitian dini dalam membangun keluarga di
dan pengabdian masyarakat, sebagai Kabupaten Bantul. LP3M UMY
bahan pengayaan untuk penyusunan
buku ajar kebidanan terutama pada Rachman & Munawar., B. (2008)
Asuhan Kebidanan Komunitas dan Ensiklopedi Nurcholish Madjid.
terscreaning anemia pada remaja. Indramayu: Yayasan Pesantren Al-
Sebagai saran kepada PCNA dan Tim Zaitun
IbM Unisa agar dapat memantau
kegiatan Posyandu Remaja yang telah Tjahjowati, S., Prawitasari, J.E.,
terbentuk dan kepada Kader Posyandu Pramana, D. (1997) Metoda
Remaja yang telah dilatih agar dapat Alternatif Pendidikan Kesehatan
melaksanakan kegiatannya dengan bagi Kader Posyandu. Berita
optimal. Kedokteran Masyarakat XIII (3)
1997.
DAFTAR PUSTAKA

Bataha, Y. 2014. Hubungan Pengetahuan


dengan Sikap Remaja Tentang
Perilaku Seksual Pranikah Pada

204

Anda mungkin juga menyukai