Sap CKD
Sap CKD
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2018
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. TOPIK
Gagal ginjal kronis dan cuci tangan
2
Tindakan medis yang dilakukan penderita penyakit gagal ginjal adalah
dengan melakukan terapi dialisis tergantung pada keluhan pasien dengan kondisi
kormobid dan parameter laboratorium, kecuali bila sudah ada donor hidup yang
ditentukan, keharusan transplantasi terhambat oleh langkanya pendonor. Pilihan
terapi dialisis meliputi hemodialisis dan peritoneal dialisis (Hartono, 2013).
Hemodialisis (HD) merupakan salah satu terapi untuk mengalirkan darah ke
dalam suatu alat yang terdiri dari dua kompartemen yaitu darah dan dialisat.
Pasien hemodialisis mengalami kecemasan karena takut dilakukan tindakan terapi
hemodialisis. Menurut Soewandi (2002) gangguan psikiatrik yang sering
ditemukan pada pasien dengan terapi hemodialisis adalah depresi, kecemasan,
hubungan dalam perkawinan dan fungsi seksual, serta ketidakpatuhan dalam diet
dan obat-obatan.
Mengatasi masalah kecemasan pada pasien yaitu dapat berupa tindakan
mandiri oleh perawat, contoh seperti teknik relaksasi dan distraksi (Potter, 2006).
Teknik yang digunakan untuk mengatasi kecemasan pada pasien adalah dengan
terapi relaksasi progresif, karena relaksasi progresif merupakan teknik
merelaksasikan otot dalam pada bagian tubuh tertentu.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, para pengunjung dapat mengetahui tentang
pengertian gagal ginjal kronis, penyebab, klasifikasi, tanda dan gejala,
penatalaksaan dan komplikasi serta pengaturan pola makan dan pemberian
dosis obat penderita gagal ginjal kronis.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan para pengunjung Poli Penyakit Dalam
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan Pengertian gagal ginjal kronis
2. Menyebutkan Penyebab gagal ginjal kronis
3. Menyebutkan Klasifikasi gagal ginjal kronis
4. Menyebutkan Tanda dan gejala gagal ginjal kronis
5. Menyebutkan Penatalaksanaan gagal ginjal kronis
6. Menyebutkan Komplikasi gagal ginjal kron
3
III. SASARAN
1. Hari/Tanggal : Rabu, 10 Oktober 2018
2. Waktu : 30 menit
3. Tempat : Depan Ruang 26 HCU IPD RSU Dr. Saiful Anwar
Malang
4. Sasaran :
a. Langsung : Pasien ruang 26 HCU IPD RSU Dr. Saiful
Anwar Malang
b. Tidak Langsung : Keluarga Pasien di ruang 26 HCU IPD RSU Dr.
Saiful Anwar Malang
IV. MATERI
A. Pengertian
B. Fisiologi ginjal
4
B. Fungsi non sekresi
Menghasilkan renin, penting unutk pengaturan tekanan darah
Menghasilkan eritropoeitin, faktor dalam stimulasi sel darah merah
oleh sumsum tulang
Metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya
Degradasi insulin
Menghasilkan prostaglandin
C. Penyebab
D. Klasifikasi
5
1). Stadium I (Penurunan cadangan ginjal)
Selama stadium ini kreatinin serum dan kadar BUN normal,
dan penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal hanya dapat
diketahui dengan tes pemekatan kemih dan tes GFR yang teliti.
2). Stadium II (Insufisiensi Ginjal)
Pada stadium ini lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah
rusak. GFR besarnya 25% dari normal. Kadar BUN dan kreatinin
serum mulai meningkat dari normal. Gejala-gejala nokturia atau sering
berkemih dimalam hari sampai 700 ml dan polyuria (akibat kegagalan
dari pemekatan) mulai timbul.
3). Stadium III (Gagal ginjal stadium akhir/ uremia)
Sekitar 90% dari massa nefron telah hancur atau rusak, atau
hanya sekitar 200.000 nefron saja yang masih utuh. Nilai GFR hanya
10% dari keadaan normal. Kreatinin serum dan BUN akan meningkat
dengan mencolok. Gejala-gejala yang timbul karena ginjal tidak
sanggup lagi mempertahankan homeostatis cairan dan elektrolit dalam
tubuh, yaitu: oliguria karena kegagalan glomelurus, sindrom uremik.
Stadium gagal ginjal kronik berdasarkan GFR (GLOMELURAL
FILTRATION RATE)
1) Stadium I
Kerusakan ginjal dengan GFR normal (90 atau lebih), kerusakan pada
ginjal dapat dideteksi sebelum GFR mulai menurun.
2) Stadium II
Kerusakan ginjal dengan GFR (60-89). Saat ini fungsi ginjal mulai
menurun.
3) Stadium III
Penurunan lanjut pada GFR (30-59). Saat gagal ginjal kronik sudah
berlanjut pada stadium ini, anemia dan masalah tulang menjadi
semakin umum.
4) Stadium IV
Penurunan berat pada GRF (15-29)
5) Stadium V
6
Kegagalan ginjal (GRF di bawah 15). Ginjal sudah tidak mampu untuk
menjalankan fungsinya.
E. Tanda dan Gejala
Menurut Terry & Weaver (2013) manifestasi klinis yang terjadi pada
penyakit gagal ginjal kronis sesuai dengan stadium pasien yaitu:
1) Stadium I (penurunan cadangan ginjal)
Asimtomatik
Peningkatan (BUN, Kreatinin, dan LFG)
2) Staidum II (Insufisiensi ginjal
BUN dan kreatinin meningkat
Anemia
Ketidakseimbangan elektrolit
Nokturia
Polyuria
3) Satidum III (gagal ginjal stadium akhir)
Oliguria < 500 ml/ hari
Meningkatkan racun-racun uremia menyebabkan
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berat dalam tubuh.
E. Pemeriksaan Penunjang
7
E. Renogram untuk menilai fungsi ginjal kanan dan kiri serta sisa fungsi
ginjal
F. EKG untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda
perikarditis, aritmia dan gangguan elektrolit (hyperkalemia).
F. Penatalaksanaan
G. Komplikasi
1.Kardiovaskuler
2.Gangguan keseimbangan asam basa, cairan, dan elektrolit
3.Anemia
4. Hipotensi/hipertensi
5. Hipotermi/hipertermi
6. Odem
(T.M Marelli, 2007)
8
V. METODE DAN ALAT BANTU
METODE
Ceramah
Tanya jawab
KEGIATAN PENYULUHAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1 2Menit Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
penyuluhan - Memperhatikan
- Menyebutkan materi yang
akan diberikan - Memperhatikan
2 10 Menit Pelaksanaan :
- Menjelaskan Pengertian gagal - Memperhatikan
ginjal kronis
- Menjelaskan Penyebab gagal - Memperhatikan
ginjal kronis
- Memperhatikan
- Menjelaskan Klasifikasi gagal
ginjal kronis
- Menjelaskan Tanda dan
- Memperhatikan
Gejala gagal ginjal kronis
- Menjelaskan Penatalaksanaan
- Bertanya dan
gagal ginjal kronis
menjawab pertanyaan
- Menjelaskan Komplikasi
yang diajukan
gagal ginjal kronis
- Memperhatikan
9
3 2 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta - Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada warga yang dapat
menjawab pertanyaan
4 1 Menit Terminasi :
- Mengucapkan terimakasih - Mendengarkan
atas peran serta peserta
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
penutup
VI. MEDIA
LCD
Laptop
Power Point
Leaflet
10
VIII. PROSES PENYULUHAN
Mulai persiapan sampai dengan akhir penyuluhan lancar, penyuluhan
dimulai dari jam 10.00 WIB sampai dengan 10.15 WIB. Pretest dan posttest
dilaksanakan audience antusias untuk mengikuti jalannya penyuluhan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, Aru W dkk. 2009. Ilmu Penyakit Dalam Edisi.5. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi.3. Jakarta : Media
Aesculapius
11
LEMBAR OBSERVASI
12
1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Diskusi
1. Nama penanya
Pertanyaan
Jawab
2. Nama penanya
Pertanyaan
Jawab
3. Nama penanya
Pertanyaan
Jawab
( )
13
Malang
Waktu : 15 menit
A. ANALISA DATA
1. Peserta penyuluhan
Klien dan keluarga yang ada di Ruang 26 HCU IPD RSU Dr. Saiful
Anwar Malang
2. Penyuluh
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Jember,
Poltekkes Malang.
3. Tempat penyuluhan
Ruang 26 HCU IPD RSU Dr. Saiful Anwar Malang
4. Penyuluhan berjalan lancar
B. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan
Pembukaan
Penyampaian
Penutup
C. EVALUASI HASIL
1. Jumlah peserta
........................................................................................................................
........................................................................................................................
..........
14
2. Antusias peserta
........................................................................................................................
........................................................................................................................
..........
Malang, 10 Oktober 2017
Observer
( )
LEMBAR KONSULTASI
15
TANGGAL ISI KONSULTASI OLEH TTD
16