Anda di halaman 1dari 71

Bab 3.

Penyelesaian Sistem
Persamaan Linier (SPL)

Umi Sa’adah
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
2013

PENS 2013
Topik

PENS-ITS
Definisi SPL
 Suatu sistem yang merupakan gabungan dari beberapa
persamaan linier dengan variabel x1 , x2 ,..., xn
a11 x1  a12 x2  ...  a1n xn  b1
a21 x1  a22 x2  ...  a2 n xn  b2
   
am1 x1  am 2 x2  ...  amn xn  bm

 SPL diatas mempunyai m persamaan dan n variabel


 SPL mempunyai minimal sebuah solusi, disebut konsisten,
jika tidak mempunyai solusi disebut tidak konsisten
PENS
SPL
 Bentuk persamaan linier simultan dengan n persamaan dan n
variabel bebas

 a11 a12 ... a1n   x1   b1 


a a22    
... a2 n   x2  b2  
 21 
 ... ... ... ...   ...   ... 
    
an1 an 2 ... ann   xn  bn 

PENS
Bentuk Matrik SPL
 SPL dengan m persamaan dan n variabel
a11 x1  a12 x2  ...  a1n xn  b1
a21 x1  a22 x2  ...  a2 n xn  b2
   
am1 x1  am 2 x2  ...  amn xn  bm
 Bentuk SPL dapat ditulis dengan
a11 a12 ... a1n   x1  b1 
a a ... a  x  b 
 21 22 2n   2  2
       =  
     
am1 am 2 ... amn   xm  bm 
 Dapat ditulis Ax = B
PENS
Bentuk Matrik SPL
 Dimana A = a11 a12 ... a1n  x =  x1  B = b1 
a a ... a  x  b 
 21 22 2n 
 2  2
       
     
 m1 m 2
a a ... a mn  bm 
 xm 
 A adalah matrik koefisien dari SPL (matrik Jacobian).
 Vektor x disebut vektor variabel
 Vektor B disebut vektor konstanta

PENS
Augmented Matrik
 Matrik yang merupakan perluasan matrik A dengan
dengan menambahkan vektor B pada kolom terakhirnya

a11 a12 ... a1n b1 


a a ... a b 
 21 22 2n 2 

     
 
am1 am 2 ... amn bm 

PENS
Contoh
x + 3y + 2z = 44
x + 4y + z = 49
2x + 5y + 5z = 83
 Bentuk matrik SPL

1 3 2   x  44
1 4 1    49
   y =  
2 5 5  z  83 1 3 2 44
 Augmented Matrik 1 4 1 49
 
2 5 5 83
PENS
Penyelesaian SPL
 Berdasarkan penyelesaiannya, SPL dibedakan menjadi 3
macam:
 Tidak mempunyai penyelesaian (no solutions)
 Tepat satu penyelesaian (exactly one solution)
 Banyak penyelesaian(infinitely many solutions)

PENS
Penyelesaian SPL
 Secara geometri penyelesaian sist pers linier untuk 2 var bebas
dapat digambarkan:
l1
y l1
y l2
l2

x x

Tidak mempunyai Mempunyai 1 penyelesaian


penyelesaian

PENS
Penyelesaian SPL
 Secara geometri penyelesaian sist pers linier untuk 2 var bebas
dapat digambarkan:

y
l1=l2
Mempunyai banyak
penyelesaian
x

PENS
Contoh 1
 Seorang pembuat boneka ingin membuat dua macam boneka yaitu
boneka A dan boneka B. Kedua boneka tersebut dibuat dengan
menggunakan dua macam bahan yaitu potongan kain dan kancing.
Boneka A membutuhkan 10 potongan kain dan 6 kancing,
sedangkan boneka B membutuhkan 8 potongan kain dan 8
kancing.
 Permasalahannya adalah berapa buah boneka A dan
boneka B yang dapat dibuat dari 82 potongan kain dan
62 kancing ?

PENS
Contoh 1
 Permasalahan ini dapat dimodelkan dengan menyatakan :
 x = jumlah boneka A
 y = jumlah boneka B

 Untuk setiap bahan dapat dinyatakan bahwa:


 Potongan kain
10 untuk boneka A + 8 untuk boneka B = 82
 Kancing
6 untuk boneka A + 8 untuk boneka B = 62

 Atau dapat dituliskan dengan :


10 x + 8 y = 82
6 x + 8 y = 62

 Penyelesaian dari permasalahan di atas adalah penentuan nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan di
atas.

PENS
Contoh 2
 Perhatikan potongan peta yang sudah diperbesar (zoom) sebagai berikut :

 Perhatikan bahwa pada ke-4 titik tersebut dihubungkan dengan garis lurus, sehingga
tampak kasar.
 Untuk menghaluskannya dilakukan pendekatan garis dengan kurva yang dibentuk dengan
fungsi pendekatan polinomial.
 Dari fungsi polinomial yang dihasilkan kurva dapat digambarkan dengan lebih halus.

PENS
Contoh 2
 4 titik yang ditunjuk adalah (2,3), (7,6), (8,14) dan (12,10). 4 titik ini dapat didekati
dengan fungsi polinom pangkat 3 yaitu :

y  ax 3  bx 2  cx  d
 Bila nilai x dan y dari 4 titik dimasukkan ke dalam persamaan di atas akan diperoleh
model persamaan simultan sebagai berikut :
Titik 1  3 = 8 a + 4 b + 2 c + d
Titik 2  6 = 343 a + 49 b + 7 c + d
Titik 3  14 = 512 a + 64 b + 8 c + d
Titik 4  10 = 1728 a + 144 b + 12 c + d

 Nilai a, b, c dan d adalah penyelesaian dari permasalahan di atas.

PENS
Contoh 2
 Setelah nilai a, b, c dan d diperoleh maka persamaan polinomialnya didapatkan
dan dengan menggunakan step x yang lebih kecil dapat digambarkan grafiknya
dengan lebih halus.

PENS
Operasi-operasi Dasar
(Elementary Operations)

 Terdapat dua tahap untuk menyelesaikan SPL yaitu:


 Reduksi sistem (mengeliminasi variabel)
 Mendeskripsikan himpunan penyelesaian
 Tujuan dari reduksi sistem adalah untuk menyederhanakan
SPL dengan mengeliminasi variabel-variabel, sehingga sistem
yang dihasilkan mempunyai himpunan penyelesaian yang
sama dengan sistem aslinya.

PENS
Sistem equivalent
 Definisi
Dua SPL dengan n variabel disebut equivalent jika SPL
tersebut mempunyai himpunan penyelesaian yang sama

PENS
Operasi Baris Elementer
 Untuk reduksi sistem, SPL menggunakan operasi baris
elementer (elementary row operations). Terdapat 3 operasi :
 Menukar dua baris (Ri ↔ Rj)
 Mengalikan sebuah baris dengan sebuah skalar
(k Ri)
 Menambah perkalian k dengan sebuah baris dengan baris
lainnya. (Ri + kRj)

PENS
Operasi Baris Elementer
 Menambahkan perkalian k dengan sebuah baris ke sebuah baris
lainnya. (Ri + kRj)

1 1 2 9  1 1 2 9 
2 4  3 1 B2 – 2B1 0 2  7  17 
   
3 6  5 0 3 6  5 0 

 B2 – 2B1 artinya elemen-elemen pada baris kedua dikurangi dengan dua kali
elemen pada baris ke satu
 -2B1 : -2 -2 -4 -18
B2 : 2 4 -3 1
B2 – 2B1 : 0 2 -7 -17 (menjadi elemen baris ke-2)

PENS
Contoh Penggunaan
Operasi Baris Elementer

x  y  2z  9 B2 – 2B1 x  y  2z  9 B3 – 3B1
2 x  4 y  3z  1 2 y  7 z  1 7
3x  6 y  5 z  0 3x  6 y  5 z  0

1 1 2 9 
B2 – 2B1 1 1 2 9  B3 – 3B1
2 4  3 1 0 2  7  17 
   
3 6  5 0 3 6  5 0 

PENS
Contoh Penggunaan
Operasi Baris Elementer

x  y  2z  9 x  y  2z  9
2 y  7 z  17 1/2B2 y  72 z   172 B3 – 3B2
3 y  11z  27
3 y  11z  0

1 1 2 9  B – 3B
1 1 2 9  1/2B2 0 1  7  17  3 2
0 2  7  17   2 2 
 
0 3  11  27  0 3  11  27 

PENS
Contoh Penggunaan
Operasi Baris Elementer

x  y  2z  9 x  y  2z  9
y  72 z   172 y  72 z   172 B1 – B2
-2B3
 12 z   32 z 3

1 1 2 9  1 1 2 9 
-2B3 0 1  7 B1 – B2
0 1  7  172    172 
 2 2

0 0  12  32  0 0 1 3 

PENS
Contoh Penggunaan
Operasi Baris Elementer
x 1
x  11
2 z 35
2 B1 – 11/2 B3
y  2
y z
7
2
17
2
B2 + 7/2 B3 z 3
z 3

B1 – 11/2 B3 1 0 0 1 
1 0 112 35
2  0 1 0 2 
  B2 + 7/2 B3  
 0 1  7
2  17
2
0 0 1 0 0 1 3
3 

SPL diatas mempunyai penyelesaian tunggal x=1,y=2,z=3


Proses reduksi pada contoh diatas disebut Eliminasi Gauss-
Jordan
PENS
Contoh
2x2 + x3 = -2
3x1 + 5x2 - 5x3 = 1
2x1 + 4x2 - 2x3 = 2
0 2 1  2 2 4  2 2 
3 5  5 1 
 
B1 ↔ B3 3 5  5 1 
 
1/2B1
2 4  2 2  0 2 1  2

1 2  1 1  1 2  1 1 
3 5  5 1  B2 - 3B1 0  1  2  2  -B2
   
0 2 1  2 0 2 1  2

PENS
Contoh
1 2  1 1  1 0  5  3
0 1 2 2  0 1 2 
 B1 - 2B2  2 
B3 - 2B2
0 2 1  2
0 2 1  2
1 0  5  3
0 1 2 2  -1/3B3 1 0  5  3
  0 1 2 2  B1 + 5B3
0 0  3  6  
0 0 1 2 
1 0 0 7 
0 1 2 2  1 0 0 7 
  B2 - 2B3 0 1 0  2 
0 0 1 2  
0 0 1 2 

• SPL diatas mempunyai penyelesaian tunggal yaitu x1=7,


x2=-2 dan x3=-2

PENS
3 Kemungkinan Penyelesaian SPL(a)
Dari matrik augmented SPL direduksi dengan operasi
baris elementer diperoleh bentuk reduced echelon form.
Terdapat 4 kemungkinan penyelesaian seperti berikut :

1 0 0 5 
(a) 0 1 0  2
0 0 1 4 
x  5
Penyelesaian (a)
y  -2
z 4

PENS
3 Kemungkinan Penyelesaian SPL(b1)
1 1 2 4
(b) 0  3  3  6
0 0 0 0 

Penyelesaian (b)
Variabel bebas
x1  x2  2 x3  4 (free variables)
- 3 x2 - 3 x3  - 6

Variabel depan
(leading variables)
PENS
3 Kemungkinan Penyelesaian SPL(b2)

Variabel bebas dapat diisi dengan


x1 = 10 – 5x3 sembarang nilai k, selanjutnya dapat
x2 = 3 – x3 ditentukan variabel depan

Terdapat banyak penyelesaian, x1 = 10 – 5k


penyelesaian secara umum x2 = 3 – xk3
diberikan dengan x3 = k
menggunakan formula

PENS
3 Kemungkinan Penyelesaian SPL(c)

1 1 2 4
0  3  3  6 
 
0 0 0 1 

Penyelesaian (c)
1. Persamaan yang bersesuai
dengan baris terakhir tsb
adalah
2. Tidak ada nilai xi yang 0x1 + 0x2 + 0x3 = 1
memenuhi persamaan
tersebut

PENS
Contoh
 Matrik di bawah ini adalah matrik reduced echelon form. Jelaskan
SPL yang berhubungan dengan matrik tersebut dan bagaimana
penyelesaiannya?

1 0 0 3 1 0  1 0
B  0 1 3 0
0 1 0  2
A
0 0 1 7  0 0 0 1
 
0 0 0 0
1 2 0 5
1  3 0 4 2
D  0 0 1 0
C  0 0 1  5 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENS
Contoh
 Matrik A adalah matrik augmented dengan SPL sbb:
x1  3
x2  - 2
x3  7
SPL mempunyai penyelesaian tunggal yaitu x1  3 x2  - 2 x3  7
 Matrik B adalah matrik augmented dengan SPL sbb:
x1 - x3  0
x2  3 x3  0
0 x1  0 x2  0 x3  1
SPL tidak mempunyai penyelesaian karena pada persamaan ke-3, SPL
tidak konsisten

PENS
Contoh
 Matrik C adalah matrik augmented dengan SPL :
x1 - 3x2  4 x4  2
x3 - 5 x4  1
Matrik C adalah matrik augmented dengan SPL :
x1  2  3 x2  4 x4
x3  1  5 x4

Variabel depan adalah x1 dan x3, variabel bebas adalah x2 dan x4. SPL mempunyai
penyelesaian banyak dapat dinyatakan dengan formula :
x1  2  3s  4t
x2  s
x3  1  5t
x4  t

PENS
Contoh
 Matrik D adalah matrik augmented dengan SPL :
x1  2 x2  5
x3  0

Matrik D adalah matrik augmented dengan SPL : x1  5 - 2 x2


x3  0

 Variabel depan adalah x1 dan x3, variabel bebas adalah x2. SPL
mempunyai penyelesaian banyak dinyatakan dengan formula :
x1  5 - 2 s
x2  s
x3  0

PENS
Metode Analitik
 metode grafis
 aturan Crammer
 invers matrik

PENS
Metode Numerik
 Metode Eliminasi Gauss
 Gauss Naïve
 Gaus Pivotting
 Metode Eliminasi Gauss-Jordan
 Metode Iterasi Gauss-Seidel

PENS
Metode Eliminasi Gauss
 Metode Eliminasi Gauss merupakan metode yang dikembangkan
dari metode eliminasi, yaitu menghilangkan atau mengurangi
jumlah variable sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu variable
bebas
 matrik diubah menjadi augmented matrik :

 a11 a12 ... a1n b1 


 
a 21 a 22 ... a 2 n b2 
 ... ... ... ... ... 
 
a n1 an2 ... a nn bn 

PENS
Metode Eliminasi Gauss
 ubah matrik menjadi matrik segitiga atas atau segitiga bawah
dengan menggunakan OBE (Operasi Baris Elementer).

 a11 a12 a13 ... a1n b1  c11 c12 c13 ... c1n d1 
a 0 d 2 
 21 a 22 a 23 ... a 2 n b2   c 22 c 23 ... c 2 n
a31 a32 a33 ... a3n b3  0 0 c33 ... c3n d3 
   
 ... ... ... ... ... ... 
 ... ... ... ... ... ... 
a n1 an2 a n 3 ... a nn bn   0 0 0 ... c nn d n 

PENS
Metode Eliminasi Gauss
 Sehingga penyelesaian dapat diperoleh dengan:

dn
xn 
c nn
1
x n 1   c n 1, n x n  d n 1 
c n 1,n 1
.....................................
1
x2  d 2  c23 x3  c24 x4  ...  c2 n xn 
c 22
1
x1  d1  c12 x2  c13 x3  ...  c1n xn 
c11
PENS
Contoh :
 Selesaikan sistem persamaan berikut:

x1  x 2  x3  6
x1  2 x 2  x3  2
2 x1  x 2  2 x3  10
 Augmented matrik dari persamaan linier simultan tersebut :

1 1 1 6 
1 2  1 2 
 
2 1 2 10

PENS
Contoh :
 Lakukan operasi baris elementer

1 1 1 6 
B2  B1  
 0 1  2  4
B3  2B1  0 1 0  2
 
1 1 1 6
0 1  2  4 
B3  B2  
0 0  2  6

PENS
Contoh :
 Penyelesaian :

6
x3  3
2
1
x 2   4  (2)3  2
1
1
x1  6  2  3  1
1

PENS
Algoritma Metode Eliminasi Gauss

PENS
Metode Eliminasi Gauss Jordan
 Metode ini merupakan pengembangan metode eliminasi Gauss,
hanya saja augmented matrik, pada sebelah kiri diubah menjadi
matrik diagonal
 a11 a12 a13 ... a1n b1  1 0 0 ... 0 d1 
a b2  0
 21 a 22 a 23 ... a 2 n
 1 0 ... 0 d 2 
a31 a32 a33 ... a3n b3  0
  0 1 ... 0 d 3 
 ... ... ... ... ... ...   
a n1 ... ... ... ... ... ... 
an2 a n 3 ... a nn bn   0 0 0 ... 1 d n 
 Penyelesaian dari persamaan linier simultan diatas adalah nilai d1,d2,d3,…,dn
dan atau:

x1  d1 , x 2  d 2 , x3  d 3 ,...., x n  d n
PENS
Contoh Eliminasi Gauss Jordan (1/1)
 Selesaikan persamaan linier
simultan: x1  x 2  3
2 x1  4 x 2  8
 Augmented matrik dari
persamaan linier simultan
1 1 3 B2  2b1 1 1 3 
2 4 8 0 2 2 
 
 Lakukan operasi baris  1 1 3
B 2 / 2 
elementer  0 1 1 
1 0 2 
Penyelesaian persamaan linier simultan :
B1  B2  
 0 1 1 
x1 = 2 dan x2 = 1

PENS
Contoh Eliminasi Gauss Jordan (1/4)

x  y  2z  9 x  y  2z  9
2 x  4 y  3z  1 B2-2B1 2 y  7 z  1 7 B3-3B1
3x  6 y  5 z  0 3x  6 y  5 z  0

1 1 2 9 
1 1 2 9  0 2  7  17  B3-3B1
2 4  3 1 B2-2B1
   
3 6  5 0 3 6  5 0 

PENS
Contoh Eliminasi Gauss Jordan (2/4)

x  y  2z  9 x  y  2z  9
2 y  7 z  17 ½ B2
y  72 z   172 B3-3B2
3 y  11z  27
3 y  11z  0

1 1 2 9 
½ B2 1 1 2 9 
0 2  7  17  0 1  7  17 
B3-3B2
   2 2 
0 3  11  27  0 3  11  27 
PENS
Contoh Eliminasi Gauss Jordan (3/4)

x  y  2z  9 x  y  2z  9
y  72 z   172 -2 B3 y  72 z   172 B 1- B 2
 12 z   32 z 3

1 1 2 9 
0 1  7 -2 B3 1 1 2 9  B 1- B 2
 172  0 1  7
 2
  172 
0 0  12  32  2
0 0 1 3 
PENS
Contoh Eliminasi Gauss Jordan (4/4)

x  11
2 z 35
2 B2 + 7/2 B3 x 1
y  72 z   172 y  2
z 3 B1 - 11/2 B3 z 3

1 0 112 35
2  B2 + 7/2 B3 1 0 0 1 
  0 1 0 2 
 0 1  7
2  17
2
 
0 0 1 3  B1 - 11/2 B3 0 0 1 3

 Solusi x = 1, y=2 dan z=3


PENS
Algoritma Metode Eliminasi Gauss-Jordan

PENS
Strategy Pivoting
 Prinsip strategy pivoting adalah jika ap,p(p-1) =0, cari baris k
dengan ak,p ≠ 0 dan k > p, lalu pertukarkan baris p dan baris
k.

PENS
Jenis pivoting (1)
 Partial pivoting (pivoting sebagian)
 Pivot dipilih dari semua elemen pada kolom p yang mempunyai nilai mutlak
terbesar
|ak,p| = max{|ap,p|, |ap+1,p|, …, |an-1,p|, |an,p|}
 Lalu pertukarkan baris ke-k dengan baris ke-p.
 Misal setelah operasi baris pertama diperoleh matrik sbb:

x x x x x
0 x x x x 

0 x x x x
 
0 x x x x

 Untuk operasi baris kedua, carilah elemen x pada kolom ke-2 mulai baris ke-3 s/d
kolom ke-4 yang nilai mutlaknya terbesar, lalu pertukarkan barisnya dengan baris
ke-2.
 Elemen x yang nilai mutlaknya terbesar itu sekarang menjadi pivot untuk operasi
baris selanjutnya.

PENS
Jenis pivoting (2)
 Complete pivoting (pivoting lengkap)
 Disamping baris, kolom juga diikutkan dalam pencarian elemen
terbesar dan kemudian dipertukarkan, maka strategi ini disebut
pivoting lengkap.
 Pivoting lengkap jarang dipakai dalam program sederhana
karena pertukaran kolom mengubah urutan suku x dan
akibatnya menambah kerumitan program secara berarti

PENS
Contoh
 Selesaikan SPL dengan metode Eliminasi Gauss
0.0003 x1  1.566 x2  1.569
0.3454 x1  2.436 x2  1.018

 Penyelesaian
 Baris pertama dipertukarkan dengan baris ke-2 sehingga 0.3454
menjadi pivot
0.0003 1.566 1.569 0.3454 - 2.436 1.018
0.3454 - 2.436 1.018 R 2  R1 0.0003 1.566 1.569
   

0.0003 0.3454 - 2.436 1.018


R2  R1  0 
0.3454  1.568 1.568

PENS
Contoh
 Dengan backward subtitusi diperoleh

x 2  1.568 1
1.568
1.018  (2.436)(1.000)
x1   10.02
0.3454

PENS
Metode Iterasi Gauss Seidel
 Metode untuk menyelesaikan SPL yang menggunakan proses
iterasi.
 Baik untuk menyelesaikan SPL yang besar
 Bila diketahui SPL seperti di bawah ini

a11 x1  a12 x2  a13 x3  ...  a1n xn  b1


a 21 x1  a 22 x2  a 23 x3  ...  a 2 n xn  b2
a31 x1  a32 x 2  a33 x3  ...  a3n x n  b3
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
a n1 x1  an2 x2  an3 x3  ...  a nn xn  bn

PENS
Metode Iterasi Gauss-Seidel
 Berikan nilai awal dari setiap xi (i=1 s/d n)

1
x1  b1  a12 x 2  a13 x 3  ....  a1 n x n 
a11
1
x2  b 2  a 21 x1  a 23 x 3  ....  a 2 n x n 
a 22
.......... .......... .......... .......... .......... .......... ...
1
xn  b n  a n1 x1  a n 2 x 2  ....  a nn 1 x n 1 
a nn

PENS
Metode Iterasi Gauss-Seidel
 Dengan menghitung nilai-nilai xi (i=1 s/d n) menggunakan
persamaan-persamaan di atas secara terus-menerus hingga nilai untuk
setiap xi (i=1 s/d n) sudah SAMA dengan nilai xi pada iterasi
sebelumnya maka diperoleh penyelesaian dari SPL tersebut.
 Atau dengan kata lain proses iterasi dihentikan bila selisih nilai xi (i=1
s/d n) dengan nilai xi-1 kurang dari nilai tolerasi error yang
ditentukan.
 Untuk mengecek kekonvergenan

PENS
Syarat Konvergen
 Syarat agar konvergen adalah sistem dominan secara diagonal
n
aii  a
j 1, j  i
ij

 Contoh SPL berikut: 3 x1  x2  x3  1


2 x1  4 x2  x3  5
 x1  5 x2  8 x3  5
 Dominan secara diagonal karena
| 3 | > | 1 | + | -1 |
|4|>|2| +|1|
| 8 | > | -1 | + | 5 |
Sehingga pasti konvergen

PENS
Algoritma Metode Iterasi Gauss-Seidel

PENS
Contoh
 Selesaikan SPL di bawah ini menggunakan metode iterasi
Gauss-Seidel x1  x 2  5
2 x1  4 x 2  14
 Berikan nilai awal : x1 = 0 dan x2 = 0 x1  5  x 2
 Susun persamaan menjadi: 1
(5,0)
x2  14  2 x1 
4
(5,1)
(4,1)
(4,3/2)

(7/2,3/2)

(7/2,7/4)
PENS
Contoh
(13/4,7/4)
(13/4, 15/8)

(25/8, 15/8)
(25/8, 31/16)

(49/16, 31/16)

(49/16, 63/32)
(97/32, 63/32)
(97/32, 127/64)

PENS
Contoh :
 Selesaikan sistem persamaan berikut:

x1  x 2  x3  6
x1  2 x 2  x3  2
2 x1  x 2  2 x3  10
 Augmented matrik dari persamaan linier simultan tersebut :

1 1 1 6 
1 2  1 2 
 
2 1 2 10

PENS
Hasil Divergen

PENS-ITS
2 x1  x 2  2 x3  10
Hasil Konvergen x1  2 x 2  x3  2
x1  x 2  x3  6

PENS
Contoh Penyelesaian Permasalahan
Persamaan Linier Simultan
 Mr.X membuat 2 macam boneka A dan B. Boneka A memerlukan bahan 10 blok B1 dan 2
blok B2, sedangkan boneka B memerlukan bahan 5 blok B1 dan 6 blok B2. Berapa jumlah
boneka yang dapat dihasilkan bila tersedia 80 blok bahan B1 dan 36 blok bahan B2.

 Model Sistem Persamaan Linier :


 Variabel yang dicari adalah jumlah boneka, anggap:
x1 adalah jumlah boneka A
x2 adalah jumlah boneka B
 Perhatikan dari pemakaian bahan :
B1: 10 bahan untuk boneka A + 5 bahan untuk boneka B = 80
B2: 2 bahan untuk boneka A + 6 bahan untuk boneka B = 36

 Diperoleh model sistem persamaan linier


10 x1 + 5 x2 = 80
2 x1 + 6 x2 = 36

PENS
Contoh
 metode eliminasi Gauss-Jordan

 Diperoleh x1 = 6 dan x2 = 4, artinya bahan yang tersedia dapat dibuat 6 boneka A dan 4
boneka B.

PENS
Contoh :Penghalusan Kurva Dengan Fungsi
Pendekatan Polinomial
 Perhatikan bahwa pada ke-4 titik tersebut dihubungkan dengan garis lurus, sehingga
tampak kasar. Untuk menghaluskannya dilakukan pendekatan garis dengan kurva yang
dibentuk dengan fungsi pendekatan polinomial. Dari fungsi polinomial yang dihasilkan
kurva dapat digambarkan dengan lebih halus.

PENS
Contoh 2 :

 Misalkan pada contoh diatas, 4 titik yang ditunjuk adalah (2,3), (7,6),
(8,14) dan (12,10). 4 titik ini dapat didekati dengan fungsi polinom
pangkat 3 yaitu :
 Bila nilai x dan y dari 4 titik dimasukkan ke dalam persamaan di atas
akan diperoleh model persamaan simultan sebagai berikut :
 Titik 1  3=8a+4b+2c+d
 Titik 2  6 = 343 a + 49 b + 7 c + d
 Titik 3  14 = 512 a + 64 b + 8 c + d
 Titik 4  10 = 1728 a + 144 b + 12 c + d

PENS
 Dengan menggunakan Metode Eliminasi Gauss-Jordan

a = -0,303
b = 6,39
c = -36,59
d = 53,04

y = -0,303 x3 + 6,39
x2 – 36,59 x + 53,04
Latihan Soal
 Selesaikan dg Eliminasi Gauss, Eliminasi Gauss Jordan dan
Iterasi Gauss Seidel x1  x2  2 x3  8
 x1  2 x2  3x3  1
1.0001x1  1.5 x2  0 6.122 x1  1500.5 x2  1506.6223x  7 x
1 2  4 x3  10

2 x1  3x2  1 2000 x1  3 x2  2003

2.51x1  1.48 x2  4.53 x3  0.05 8 x1  x2  3 x3  2 x4  0


1.48 x1  0.93 x2  1.3 x3  1.03 2 x1  9 x2  x3  2 x4  1
2.68 x1  3.04 x2  1.48 x3  0.53 x1  3 x2  2 x3  x4  2
x1  6 x3  4 x4  3

PENS

Anda mungkin juga menyukai