Anda di halaman 1dari 3

Bab 5

Prosedur Audit Pelayanan Kliring

Selama masih ada rekening giro, pelaksanaan kliring tetap berjalan walaupun transfer dana antar rekening bank
dapat dilakukan melalui electronic channel (ATM, SMS banking, internet banking, dlsb). Walaupun volume kliring
nota kredit sudah jauh berkurang, namun kliring nota debet, cheque dan bilyet giro dan sejenisnya belum
tergantikan hingga sekarang. Selama masih ada proses kliring, berarti masih ada potensi pendapatan bagi bank dari
jasa ini.
Berdasarkan skop area kliring, ada dua macam kliring yakni kliring local dan antar kota (inkaso). Proses operasional
di bagian front terhadap keduanya sama. Yang membedakan, diantara keduanya adalah proses inkaso membutuhkan
waktu lama daripada kliring local, namun fee yang diterima oleh bank pengirim lebih banyak karena selain
mendapat biaya kliring juga mendapat komisi jika warkat berhasil dikliringkan.
Risiko operasional kliring sejatinya relatif kecil bagi bank pengirim, disamping bank pengirim akan menerima uang
masuk, juga karena volume transaksi kliring relative sedikit. Namun jika sistem pada bank pengirim ada kelemahan,
risiko yang seharusnya kecil berubah menjadi besar. Risiko terhadap operasional kliring adalah pada
penyalahgunaan wewenang dengan mengefektifkan dana warkat sebelum warkat lolos kliring. Ini tentu akan
merugikan bank karena harus membayar bunga lebih banyak dari seharusnya, apalagi jika ternyata warkat yang
dikliring tersebut ditolak.

A. Kliring Keluar
Secara umum aplikasi kliring diterima oleh teller karena terkait dengan urusan biaya administrasi kliring. Namun
adakalanya, pada bank berskala besar, urusan kliring diterima oleh bagian CS terlebih dahulu sebelum ke teller.
Tujuannya adalah agar proses di teller menjadi lebih cepat. Tellar tinggal menerima setoran biaya transfer dan
memalidasi formulir aplikasi tanpa perlu memeriksa validitas warkat.
Alur proses penerimaan formulir aplikasi kliring secara umum sbb :
1. Nasabah mengisi formulir aplikasi dan menyerahkannya kepada teller dengan melampirkan warkat bank lain.
2. Teller memproses aplikasi kliring
Kriteria :
- Teller memeriksa kelengkapan data aplikasi
- Teller memosting, memalidasi, dan membubuhkan tanda-tangan pada aplikasi kliring
- Teller mencantumkan dan memungut biaya kliring
3. Teller menyerahkan formulir aplikasi dan warkat kepada Head Teller/ Custimer Service Officer (CSO) untuk di-
approve.
Kriteria :
- HT/ CSO melakukan verifikasi sebelum melakukan approval.
4. Head Tellar/ CSO memeriksa hasil posting dan mencetak daftar transaksi Kliring
5. Heada Teller/ CSO menyerahkan daftar transaksi Kliring dan warkat kepada petugas kliring (clearing man)
6. Petugas kliring membawa warkat ke lokasi kliring untuk melakukan kliring warkat.
Jika alur proses kliring keluar seperti diatas, maka risiko, control, dan prosedur audit terhadap aktifitas tersebut
adalah sbb :

Risiko Teller tidak memungut biaya kliring


Kontrol Verifikator memeriksa cetakan
validasi pada fromulir aplikasi
kliring untuk memastikan biaya
kliring telah dipungut.
Tujuan Memastikan bank telah mendapat
Kontrol fee atas jasa kliring.
Prosedur Dapatkan secara sampling dokumen
Audit transfer via mekanisme kliring,
periksa apakah biaya kliring telah
dicantumkan pada aplikasi kliring,
dan bandingkan dengan cetakan
validasi pada aplikasi, seharusnya
sudah mencantumkan biaya kliring
Tujuan Memastikan tidak ada kesalahan
Audit prosedur proses kliring, dan
memastikan dual control verifikator
berfungsi efektif.

Risiko Teller tidak memungut komisi


inkaso yang sukses dikliringkan
Kontrol Verifikator memeriksa formulir
penarikan dana inkaso untuk
memastikan teller telah memungut
komisi inkaso.
Tujuan Memastikan bank telah mendapat
Kontrol fee atas jasa inkaso yang berhasil
dikliringkan.
Prosedur Dapatkan dokumen penarikan dana
Audit hasil inkaso. Periksa apakah teller
telah menuliskan komisi pada
lembar penarikan ? dan perhatikan
cetakan validasinya.
Tujuan Memastikan tidak ada kesalahan
Audit prosedur proses pencairan dana hasil
inkaso, dan memastikan dual
control verifikator berfungsi efektif.

Risiko Teller memosting setoran warkat


berupa cheque/ bilyet giro bank lain
efektif pada hari yang sama
Kontrol-1 Penerimaan setoran dana berupa
cheque/ bilyet giro bank lain harus
melalui mekanisme kliring.
Tujuan Mencegah kerugian bank atas beban
Kontrol bunga dana yang belum efektif
Kontrol-2 Verifikator memeriksa laporan
‘transaksi sukses hari ini’,
membandingkan antara jenis media
yang digunakan untuk setoran. Jika
berupa warkat, maka seharusnya
dana belum efektif.
Tujuan Memastikan tidak ada kesalahan
Kontrol prosedur proses kliring,
kecurangan, kolusi bersama nasabah
yang dilakukan teller
Prosedur Dapatkan secara sampling dokumen
Audit transfer via mekanisme kliring,
periksa apakah dana kliring
terhitung efektif pada hari yang
sama ?
Tujuan Memastikan instruksi setoran dana
Audit dengan menggunakan media
cheque/ bilyet giro bank lain telah
sesuai prosedur dan dual control
operasional teller berfungsi efektif.
Kasus :
Kasus pengefektifan setoran dana, yang berasal dari warkat bank lain, pada hari yang sama dengan hari penyerahan warkat
pernah dialami oleh BankExim (kini sudah bubar). Modus tersebut tergolong baru karena secara normatif mustahil hal tersebut
dapat terjadi karena prosedur dan sistem akan menolak. Namun pada kenyataannya kasus tersebut dapat terjadi dan nyaris
merugikan BankExim kala itu jika tim audit tidak jeli menelisik jejak rekam transaksi.
Modus operandi kejahatan yang dilakukan adalah sbb :
Pada hari terakhir menjelang hari raya iedul fitri, seorang nasabah menyetor dana berupa cheque/ bilyet giro Bank Duta (sudah
dilikuidasi) dalam jumlah besar (milyaran) ke Bank Exim. Karena pada hari itu Bank Indonesia tidak menyelenggarakan kliring,
maka proses kliring akan dilaksanakan tiga hari kemudian seusai iedul fitri.
Tiba giliran hari H kliring, ternyata cheque/ bilyet giro Bank Duta tersebut ditolak karena dananya kosong. Penarikan dana via
kliring yang sangat besar tersebut sempat membuat Bank Duta shock berat. Lebih menyakitkan lagi ternyata dana cheque/
bilyet giro pembuat kejutan tersebut ternyata kosong. Merasa Bank Duta ‘dikerjain’ oleh oknum, Dirut Bank Duta (mantan dirut
BankExim) komplain ke BankExim dan menginstruksikan untuk diselidiki.
Dari penyelidikan ini terungkap, bahwa tujuan kliring ‘bodong’ tersebut bukan untuk ‘ngerjain’ Bank Duta tetapi ada motif lain
dibalik itu yang justru ‘ngerjain’ BankExim. Walaupun Bank Duta sempat shock namun sejatinya mereka tidak mengalami
kerugian, sebaliknya atas kejadian tersebut Bank Exim justru mengalami kerugian atas bunga yang dibayarkan selama tiga hari
terhadap dana ‘bodong’ yang telah efektif mengendap. Seharusnya jika warkat ditolak saja, dan bank tidak memberikan bunga.
Jika saja dirut Bank Duta tidak complain, modus operandi seperti ini tidak terbongkar. Ternyata ada maksud lain dibalik
tolakan kliring.
Setelah diusut, ternyata pengefektifan setoran dana cheque/ bilyet giro ‘bodong’ tersebut dilakukan secara sengaja oleh oknum
officer dengan memanfaatkan kelemahan sistem.
Perlu diwaspadai, kejahatan di dunia perbankan secara umum selalu melibatkan oknum internal bank. Tugas auditor untuk
memastikan tidak ada fraud yang dilakukan oleh oknum internal di kantor cabang.

B. Kliring Masuk
Berbeda dengan proses kliring keluar, aktifitas kliring masuk termasuk inkaso masuk adalah domain bagian back
office dimana seluruh pemrosesan hingga pendebetan rekening nasabah tertarik di lakukan oleh bagian back office.
Jika demikian peran front office terhadap kliring masuk adalah nihil.
Pada bank skala besar, pengolahan terhadap kliring masuk di luar kewenangan kantor cabang karena semua warkat
kliring masuk ditangani oleh clearing center, suatu divisi khusus di kantor pusat. Warkat kliring masuk yang lolos
kliring langsung diproses pendebetan rekeningnya, sedangkan terhadap warkat yang tidak lolos kliring dikirim
kembali ke kantor cabang pengirim.

Dengan demikia risiko operasional kliring masuk bukan berada di kantor cabang melainkan di clearing center. Oleh
karenanya proses audit terhadap kliring masuk tidak dilaksanakan di kantor cabang melainkan dilakukan terhadap
clearing center.

Anda mungkin juga menyukai