Anda di halaman 1dari 5

PAHAM NEGARA INTEGRALISTIK

( Prof. Dr. Soepomo )

M. Hussien Farouq Assegaf


1632610094
2A Marketing (Mandarin)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA PROGRAM STUDI D-III

Jl. Soekarno Hatta No.9, P.O Box 04 Malang. Telp. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420
I. Pendahuluan

Sejak sebelum masa kemerdekaan Indonesia sudah ada masalah bagaimana hubungan
antara rakyat dan negara. Perdebatan mengenai hal ini terjadi pada Badan Penyelidik Usaha –
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau yang lebih di kenal dengan sebutan BPUPKI.

Pada tanggal 29 Mei 1945 Dr. Radjiman Wediodiningrat selaku ketua BPUPKI pada
masa itu mengusulkan untuk membentuk dasar negara. Saat itu ada tiga usulan dari beberapa
tokoh ternama. Berikut tokoh yang mencetuskan gagasannya beserta isi gagasan tersebut,
yaitu :

1. Mr. Moh. Yamin (29 Mei 1945) :


a) Peri Kebangsaan
b) Peri Kemanusiaan
c) Peri Ketuhanan
d) Peri Kerakyatan
e) Kesejahteraan Rakyat

2. Prof. Dr. Soepomo (30 Mei 1945) :


a) Teori Negara Perseorangan
b) Paham Negara Kelas
c) Paham Negara Integralistik

3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) :


a) Nasionalisme
b) Internasionalisme
c) Mufakat
d) Kesejahteraan social
e) Ketuhana Yang Maha Esa

Dari tiga usulan tokoh ternama diatas saya akan menuliskan tentang salah satu gagasan
yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Soepomo, yaitu gagasan tentang paham negara integralistik
yang menurut Prof. Dr. Soepomo pada masa itu sangat cocok dengan aliran pikiran ketimuran dan
sesuai dengan corak masyarakat Indonesia.
II. Isi

Paham Negara Integralistik

Menurut Prof. Dr. Soepomo Paham Negara Integralistik merupakan paham yang
mengatur tentang tata cara hubungan masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar masyarakat Indonesia dapat membaur dengan siapapun tanpa
mengutamakan asal suku maupaun agama. Dengan adanya hal ini Prof. Dr. Soepomo
bermaksud untuk menigkatkan rasa toleransi antar sesama bangsa Indonesia dan mencegah
adanya ethnosentrisme (mengutamakan asal suku).

Dalam hal ini juga Prof. Dr. Soepomo mencetuskan Paham Negara Integralistik ini
sebagai dasar negara karena beranggapan bahwa Paham Negara Integralistik ini dapat berlaku
adil dalam mengatur negara. Yaitu negara harus adil dan tidak mengutamakan suatu ras atau
golongan tertentu, tidak memihak suatu golongan yang kuat atau yang paling besar dan tidak
menganggap kepetingan seseorang sebagai hal yang utama. Tapi negara harus menjamin
keselamatan bangsa Indonesia sebagai persatuan yang tidak dapat dipisah – pisahkan.

Paham Negara Integralistik ini disebut juga dengan Paham Negara Kekeluargaan.
Dimana pejabat negara atau pemimpin ialah pemimpin yang bersatu jiwa dengan rakyat dan
senantiasa wajib memegang teguh persatuan dan keseimbangan pada masyarakat yang
dipimpinnya. Serta mengutamakan kepentingan rakyat dan menghargai harkat dan martabat
manusia. Karena dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu telah mengenal hak ulayat
dan hak perseorangan.

Paham Negara Integralistik ini dipilih karena melihat dari perjuangan bangsa
Indonesia dalam memperebutkan kemerdekaan dari tangan penjajah dengan semangat gotong
royong, Semangat kekeluargaan dan tidak mengenal menyerah. Maka Paham ini lah yang
dipilih oleh Prof. Dr. Soepomo dan dicetuskan sebagai Dasar Negara Indonesia.
III. Penutup

Kesimpulan dari penjelasan diatas, Paham Negara Integralistik merupakan paham


yang mengutamakan asas kekeluargaan didalamnya. Hal ini bermaksud untuk mempersatukan
semua suku dari semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia agar membaur menjadi
satu dan menamakan diri menjadi bangsa Indonesia dan mempererat tali persaudaraan dalam
bangsa Indonesia agar tidak terjadi lagi perpecahan maupun politik adu domba dalam bangsa
Indonesia.

Selain itu, Paham Negara Integralistik dicetuskan oleh Prof. Dr. Soepomo yaitu agar
bangsa Indonesia selalu mengingat tentang kemerdekaan Indonesia dan memaknai arti
nasionalisme yang digapai dengan susah payah dan didasari oleh jiwa gotong royong yang
selama ini jiwa gotong royong tersebut merupakan jiwa yang khas yang hanya dimiliki oleh
bangsa Indonesia.

Menurut Prof. Dr. Soepomo dalam pidatonya menyebutkan bahwa “ Jika hendak
mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat
Indonesia, maka negara kita harus berdasar atas aliran pikiran negara integralistik atau
berdasarkan Negara yang bersifat Kekeluaargaan.
IV. Daftar Pustaka

1. Pancasila dan UUD 1945 dalam paradigma reformasi ( H. Subandi Al Marsudi, SH., MH.)

2. Makna Nasionalisme (Miftahuddin, FISIP UI., 2009)

3. Karya Lengkap Driyarkara: Esai-Esai Filsafat Pemikir yang Terlibat Penuh dalam
Perjuangan Bangsanya, (A. Sudiarja, et.al. 2006 (ed.), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.)

4. Weltanschauung, Philosophische Grondslag, Ideologi dan Dasar


Negara. (Kusuma, A.B., 2014)

Anda mungkin juga menyukai