Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap tahun, kematian anak di dunia mencapai 1,4 juta meninggal dunia,

sementara itu di provinsi Jawa Timur 5.196 balita meninggal tiap tahunnya karena

berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi

adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang

secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan

penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Beberapa

penyakit menular yang termasuk ke dalam penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD3I) antara lain TBC (tuberkulosis), difteri, tetanus, hepatitis B,

pertusis, campak, polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang

telah diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut;

yang dapat menimbulkan kecacatan atau kematian. (Profil Kesehatan Indonesia,

2016)
Proses perjalanan penyakit diawali ketika virus/bakteri/protozoa/jamur,

masuk ke dalam tubuh. Setiap makhluk hidup yang masuk ke dalam tubuh

manusia akan dianggap benda asing oleh tubuh atau yang disebut dengan antigen.

Secara alamiah, sistem kekebalan tubuh akan membentuk zat anti yang disebut

antibodi untuk melumpuhkan antigen. Pada saat pertama kali antibodi berinteraksi

dengan antigen, respon yang diberikan tidak terlalu kuat. Hal ini disebabkan

antibodi belum mengenali antigen. Pada interaksi antibodi-antigen yang kedua

dan seterusnya, sistem kekebalan tubuh sudah mengenali antigen yang masuk ke

1
2

dalam tubuh, sehingga antibodi yang terbentuk lebih banyak dan dalam waktu

yang lebih cepat. (Profil Kesehatan Indonesia, 2016)


Proses pembentukan antibodi untuk melawan antigen secara alamiah disebut

imunisasi alamiah. Sedangkan program imunisasi melalui pemberian vaksin

adalah upaya stimulasi terhadap sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan

antibodi dalam upaya melawan penyakit dengan melumpuhkan antigen yang telah

dilemahkan dari vaksin.


Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk

terhadap penyakit tertentu. Kejadian luar biasa difteri dan campak yang akhir-

akhir ini terjadi merupakan salah satu peringatan untuk kita sebagai tenaga

kesehatan untuk menganalisa terkait cakupan imunisasi yang telah dilakukan,

mutu, atau kualitas vaksin yang ada. Program imunisasi diberikan kepada populasi

yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, balita, anak-anak,

wanita usia subur, dan ibu hamil. (Profil Kesehatan Indonesia, 2016)
Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi. Seorang anak diimunisasi dengan vaksin yang disuntikkan pada

lokasi tertentu atau diteteskan melalui mulut. Sebagai salah satu kelompok yang

menjadi sasaran program imunisasi, setiap bayi wajib mendapatkan imunisasi

dasar lengkap yang terdiri dari satu dosis BCG, tiga dosis DPT-HB dan/atau DPT-

HB-Hib, empat dosis polio, dan satu dosis campak. (Profil Kesehatan Indonesia,

2016)
Program imunisasi pada bayi bertujuan agar setiap bayi mendapatkan

imunisasi dasar secara lengkap. Keberhasilan seorang bayi dalam mendapatkan

imunisasi dasar tersebut diukur melalui indikator imunisasi dasar lengkap.

Capaian indikator ini di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 86,54%. Angka ini
3

belum mencapai target Renstra (Rencana strategi) pada tahun 2015 yang sebesar

91%. Sedangkan menurut provinsi, terdapat sepuluh provinsi (29%) yang

mencapai target Renstra tahun 2015. Tiga provinsi dengan capaian imunisasi dasar

lengkap pada bayi yang tertinggi pada tahun 2015 yaitu Jambi (99,85%), Nusa

Tenggara Barat (99,32%), dan Lampung (99,22%). Sedangkan tiga provinsi

dengan capaian terendah yaitu Papua (47,27%), kemudian Papua Barat (57,11%),

dan Kalimantan Tengah (64.86%). (Profil Kesehatan Indonesia, 2016)


Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016 terjadi peningkatan 6,21% pada

cakupan imunisasi dasar lengkap tahun 2015; 82,80% pada tahun 2016 dan

76,59% pada tahun 2015. Namun bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)

tahun 2016 yaitu sebesar 96%, maka cakupan UCI (Universal Child Imunization)

desa saat ini masih belum memenuhi target. (Profil Kesehatan Indonesia, 2016)
Imunisasi juga menimbulkan efek samping dalam pelaksanaannya.

Fenomena ini dikenal juga dengan istilah adverse event atau lebih dikenal dengan

kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dalam dunia kesehatan. Berdasarkan data

Riskesdas tahun 2013, didapatkan bahwa dari 91,3 % anak di Indonesia yang

pernah mendapatkan imunisasi, terdapat 33,4 % yang pernah mengalami KIPI.

Keluhan yang sering terjadi adalah kemerahan dan bengkak, sedangkan keluhan

demam tinggi dialami oleh 6,8 % anak. (Riskesdas, 2013)


Berdasarkan hasil pengamatan, masih banyak ibu yang panik dan kemudian

menyalahkan tenaga kesehatan untuk efek samping dari imunisasi. Hal ini

merupakan akibat kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi dan juga efek

samping yang mungkin bisa terjadi. Pengetahuan ibu terhadap imunisasi menjadi

hal yang sangat penting, agar ibu dapat cepat tanggap dan tahu apa yang harus
4

dilakukan ketika timbul efek samping pada anaknya. Hal tersebut nantinya akan

berdampak pada pandangan dan kemauan ibu untuk membawa anaknya ke

fasilitas kesehatan guna mendapatkan imunisasi.


Data yang didapatkan pada Laporan Tahunan Puskesmas Randuagung

Tahun 2016 untuk cakupan imunisasi dasar di Desa Pejarakan Kecamatan

Randuagung Kabupaten Lumajang adalah 67%. Angka ini sangat jauh dari target

yang telah ditetapkan secara nasional untuk cakupan imunisasi dasar lengkap,

yaitu 96%. Hal ini menunjukan masih kurangnya kesadaran ibu untuk membawa

anaknya melakukan imunisasi di tenaga kesehatan. Berdasarkan data tersebut

peneliti ingin mengetahui lebih lanjut lagi mengenai pengetahuan ibu terhadap

imunisasi, apakah kurangnya pengetahuan menjadi penyebab masih ada ibu yang

tidak melaporkan anaknya untuk dilakukan imunisasi. (Laporan Tahunan, 2016)


Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka peneliti tertarik

untuk meneliti Pengaruh Penyuluhan Mengenai Imunisasi Dasar terhadap

Pengetahuan dan Sikap Ibu di Desa Pejarakan Kecamatan Randuangung.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Bagaimana karakteristik (jenis kelamin, umur, pendidikan dan

pekerjaan) ibu di desa Pejarakan?


2. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan dan sikap ibu mengenai

imunisasi di desa Pejarakan?


3. Bagaimana pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan

dan sikap ibu mengenai imunisasi di desa Pejarakan?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
5

Menganalisis pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap

ibu mengenai imunisasi di desa Pejarakan.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui karakteristik (jenis kelamin, umur, pendidikan dan

pekerjaan) ibu di desa Pejarakan.


2. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap ibu mengenai

imunisasi di desa Pejarakan.


3. Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadaptingkat pengetahuan

dan sikap ibu mengenai imunisasi di desa Pejarakan.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Akademis
Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk

menambah informasi tentang pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan,

sehingga dapat menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya seperti mencari

bentuk penyuluhan yang paling efektif untuk meningkatkan tingkat pengetahuan

ibu. Selain itu dapat menambah pengetahuan penulis dan pembaca mengenai

tingkat pengetahuan, sikap dan imunisasi.

1.4.2 Manfaat Praktis


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dan ibu

mengenai imunisasi, sehingga dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan

pengetahuan dan wawasan mengenai imunisasi melalui fasilitas kesehatan dan

media informasi lain. Selain itu dapat menjadi data dasar bagi Puskesmas
6

Randuagung untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan pada masyarakat

mengenai pentingnya imunisasi agar tingkat pengetahuan masyarakat meningkat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Application Form
    Application Form
    Dokumen2 halaman
    Application Form
    EVY
    Belum ada peringkat
  • 837 2667 1 PB
    837 2667 1 PB
    Dokumen93 halaman
    837 2667 1 PB
    Herzan Marjawan
    Belum ada peringkat
  • Kepustakaan BPRN
    Kepustakaan BPRN
    Dokumen10 halaman
    Kepustakaan BPRN
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan Pola Makan Sehat
    Penyuluhan Pola Makan Sehat
    Dokumen6 halaman
    Penyuluhan Pola Makan Sehat
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen7 halaman
    Bab Iv
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Tips & Trik Menaklukan Ielts PDF
    Tips & Trik Menaklukan Ielts PDF
    Dokumen132 halaman
    Tips & Trik Menaklukan Ielts PDF
    Husni Muhamad Rifqi
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung
    Gagal Jantung
    Dokumen20 halaman
    Gagal Jantung
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen22 halaman
    Laporan Kasus
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung
    Gagal Jantung
    Dokumen21 halaman
    Gagal Jantung
    ariftrisaktiadinugroho
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung Kongestif
    Gagal Jantung Kongestif
    Dokumen8 halaman
    Gagal Jantung Kongestif
    amalia
    100% (1)
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Eritrasma 4
    Eritrasma 4
    Dokumen2 halaman
    Eritrasma 4
    Olid Doang
    Belum ada peringkat
  • Peningkatan Program UKS lewat Kader Tiwisada SDN 01 Klakah
    Peningkatan Program UKS lewat Kader Tiwisada SDN 01 Klakah
    Dokumen1 halaman
    Peningkatan Program UKS lewat Kader Tiwisada SDN 01 Klakah
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen8 halaman
    Bab Iii
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Lapkas
    Lapkas
    Dokumen19 halaman
    Lapkas
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Portofolio Vertigo Post Traumatik
    Portofolio Vertigo Post Traumatik
    Dokumen6 halaman
    Portofolio Vertigo Post Traumatik
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Artikel PPM Toga
    Artikel PPM Toga
    Dokumen15 halaman
    Artikel PPM Toga
    Budi Moko
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Akibat Kerja..
    Penyakit Akibat Kerja..
    Dokumen14 halaman
    Penyakit Akibat Kerja..
    citrasafitri
    100% (2)
  • Gagal Jantung
    Gagal Jantung
    Dokumen21 halaman
    Gagal Jantung
    ariftrisaktiadinugroho
    Belum ada peringkat
  • Telaah Jurnal
    Telaah Jurnal
    Dokumen24 halaman
    Telaah Jurnal
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung
    Gagal Jantung
    Dokumen1 halaman
    Gagal Jantung
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Telaah Jurnal
    Telaah Jurnal
    Dokumen24 halaman
    Telaah Jurnal
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • India
    India
    Dokumen3 halaman
    India
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Kulit
    Kulit
    Dokumen4 halaman
    Kulit
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Sle
    Sle
    Dokumen42 halaman
    Sle
    Tiikaa Etecjeroh
    Belum ada peringkat
  • Phbs
    Phbs
    Dokumen5 halaman
    Phbs
    Repiyanto Tarigan
    Belum ada peringkat
  • Sap PHBS
    Sap PHBS
    Dokumen8 halaman
    Sap PHBS
    I-it
    Belum ada peringkat
  • Sap PHBS
    Sap PHBS
    Dokumen8 halaman
    Sap PHBS
    I-it
    Belum ada peringkat