Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN MENGUKUR SUHU

Disusun Oleh:
Ahmad Syauqi Mubarok
(SN181007)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA

2018/2019
Analisis Sintesis Tindakan MENGUKUR SUHU pada Tn
A Di Ruang FLAMBOYAN 6 Rumah Sakit
MOEWARDI

Hari Tanggal: Selasa, 13 Desember 2018

Jam: 16.00 WIB

A. Keluhan Utama
Nyeri
B. Diagnosa Medis
Tumor abdomen
C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri,
D. Data Yang Mendukung Diagnosa Keperawatan
Ds: Pasien Mengatakan Nyeri pada bagian perut
P: Tumor Abdomen
Q:Sebah
R: Abdomen kanan
S: 5
T:Hilang Timbul
Do:Pasien tampak gelisah, lemah,
E. Dasar Pemikiran
Tumor adalah pertumbuhan sel yang tidak normal sehingga terbentuk jaringan baru atau
sering kali oleh masyarakat awam disebut daging baru. Tumor terbagi menajdi dua macam, yaitu
tumor jinak dan ganas. (Kusuma, 2001,)
Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-
beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara
autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal
dalam bentuk dan strukturnya. (Kusuma, 2001)
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
Nilai hasil pemeriksaan suhu merupakan indikator untuk menilai keseimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran panas. Nilai ini akan menunjukan peningkatan bila pengeluaran
panas meningkat. Kondisi demikian dapat juga disebakan oleh vasodilatasi, berkeringat,
hiperventinasi dan lain-lain.
Demikian sebaliknya, bila pemebentukan panas meningkat maka nilai suhu lisme dan
kontraksi otot. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan secara oral, retal, dan aksila.
Tujuan Tindakan
Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui tentang suhu tubuh.
Persiapan alat
1. thermometer
2. tiga buah botol
- botol pertama berisi larutan sabun
- botol kedua berisi larutan desinfektan
- botol ketiga berisi air bersih
1. bengkok
2. kertas 1 tisu
3. vaselin
4. buku catatan suhu
5. sarung tangan (apabila diperlukan)
Prosedur kerja (pemeriksaan suhu aksila)
1. jelas prosedur pada klien
2. cuci tangan
3. gunakan sarung tangan
4. atur posisi klien
5. tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu.
6. turunkan thermometer dibawah suhu 34˚ - 35˚ c.
7. letakkan thermometer pada daerah aksila dan lengan klien fleksi di atas dada.
8. setelah 3-10 menit thermometer diangkat dan dibaca hasilnya.
9. catat hasil.
10. bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
11. cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan.
12. cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
G. Analisis Tindakan

Suhu badan ialah derajad panas yang di hasilkan oleh tubuh manusia sebagai
keseimbangan pembakaran dalam tubuh dengan pengeluaran panas melalui keringat, pernapasan,
sisa-sisa pembuangan (ekskresi) dan penyinaran (radiasi), hantaran (konduksi) dan convection
(konveksi)

2. Tujuan

Untuk mengetahui suhu badan pasien, apakah suhu badannya normal atau tidak

3. Tempat pengambilan suhu

a. Pengambilan suhu secara oral (mulut).

b. Pengambilan suhu secara rectal (pelepasan).

c. Pengambilan suhu secara aksila (ketiak).

4. Indikasi

a. Pengambilan suhu secara oral (mulut)

1) Kebiasaan Rumah Sakit

2) Pada pasien dewasa

3) Bila tidak dapat dikerjakan pada bagian tubuh yang lain

4) Atas instruksi dokter

b. Pengambilan suhu secara Rectal (anus)

1) Pada bayi, anak, dan pasien dalam keadaan parah

2) Atas instruksi dokter

3) Bila tidak dapat dikerjakan pada bagian tubuh yang lain

c. Pengambilan suhu secara aksila (Ketiak)

1) Bila tidak dapat dikerjakan pada bagian tubuh yang lain


2) Atas instruksi dokter

5. Kontraindikasi

a. Pengambilan suhu secara oral (mulut).

1) Tidak boleh di lakukan pada pasien yang tidak sadar atau gelisah.

2) 10 menit sebelum suhu di ambil, pasien tidak boleh minum atau makan yang panas / yang
dingin (es).

3) Selama thermometer adadi mulut, pasien di karang berbicara.

4) Berbahaya bila pecah didalam mulut, pecahnya dapat melukai selaput lender mulut dan air
raksanya dapat tertelan (bila menggunakan thermometer raksa).

b. Pengambilan suhu secara rectal (pelepasan).

1) Pada pasien yan luka di daerah anus.

2) Pada pasien yang berpenyakit kelamin.

3) Selama mengukur suhu pasien harus di jaga, untuk menghindari bahaya pecahnya reservoir,
untuk mempertahankan reservoir selama waktu pengambilan suhu.

c. Pengambilan suhu secara aksila (ketiak)

1) Bayi.

2) Pasien yang sangat kurus.

3) Pasien yang luka / kudis ketiak, operasi pada mammae (payudara).

4) Pasien harus tenang dan berada si tempat tidur.

5) Ketiak harus kering dan tertutup rapat.

6) Tidak boleh ada yang menghalangi antara ketiak dan thermometer.

7) Sebelum thermometer di gunakan, di periksa dahulu apakah air raksa sudah di turunkan atau
belum
H. Bahaya Dilakukan Tindakan
menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada klien, sehingga klien dapat
mengalami kecemasan.

I. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan


S:Pasien mengatakan nyeri masih, penyebabnya tumor abdomen, sebah, abdomen kanan, 5,hilang
timbul
O: pasien masih gelisah dan lemah,
A: masalah belum teratasi
P:intervensi dilanjutkan

J. Evaluasi Diri
a. Mandiri:
1) Observasi KU klien secara periodik
b. Kolaboratif
1) Pemeriksaan laboratorium kimia klinik (serum)

K. Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8.
Jakarta: EGC.
Kusyati, Eni dkk. 2003. Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar.
Semarang:Kilat Press

Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI

(Ahmad Syauqi Mubarok) ( )

Anda mungkin juga menyukai