Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN TEORI

Konsep Teori
A. Pengertian Pre Eklamsia
 Pre Eklampsia adalah suatu penyakit vasopastik yang melibatkan banyak sistem
dan ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi dan proteinuria.(Bobak,2004:629)
 Pre Eklampsia adalah kondisi khusus dalam kehamilan, yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah (TD) dan proteinura.(Vicky Chapman,2006:160)
 Pre Eklampsia adalah ditandai dengan peningkatan tekanan darah (TD) pada 2
interval yang terpisah 6 jam dengan sistolik ≥ 140 mmHg,dan diastolik ≥ 90
mmHg.(C Scoot Taylor,2004:35)
B. Etiologi Pre Eklamsia
Pre Eklampsia adalah suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan manusia,
tanda dan gejalanya timbul hanya selama masa hamil dan menghilang dengan cepat
setelah janin dan plasenta lahir. Tidak ada profil tertentu yang mengidentifikasi wanita
yang menderita pre eklamsia ada beberapa faktor resiko tertentu yang berkaitan dengan
perkembangan penyakit yaitu: primigravida, grande multipara, janin besar, kehamilan
dengan janin yang lebih dari satu dan morbid obesitas.(Bobak,2004:629)
C. Klasifikasi Pre-eklams
Pre-eklamsia digolongkan menjadi 2 golongan :
1. Pre-eklamsia ringan : kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg atau >90 mmHg
dengan 2 kali pengukuran berjarak 1jam atau tekanan diastolik sampai
110mmHg.Kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg atau > atau mencapai 140
mmHg.Protein urin positif 1, edema umum, kaki, jari tangandan muka. Kenaikan BB
> 1Kg/mgg.
2. Pre-eklampsia berat : tekanan diastolik >110 mmhg. Protein urin positif 3, oliguria
(urine, 5gr/L). Hiperlefleksia, gangguan penglihatan,nyeri epigastrik, terdapat edema
dan sianosis, nyeri kepala, gangguan kesadaran.
D. Patofisiologi Pre Eklamsia Ringan
Pre-eklamsi ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu,
sebagian besar pemeriksaaan anatomik patologik berasal dari penderita eklampsi yang
meninggal. Pada penyelidikan akhir-akhir ini dengan biopsi hati dan ginjal ternyata
bahwa perubahan anatomi-patologik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak banyak
berbeda dari pada ditemukakan pada eklamsi. Perlu dikemukakan disini bahwa tidak ada
perubahan histopatologik khas pada pre-eklamsi dan eklamsi. Perdarahan, infark,
nerkosis ditemukan dalam berbagai alat tubuh. Perubahan tersebut mungkin sekali
disebabkan oleh vasospasmus arteriola. Penimbunan fibrin dalam pembuluh darah
merupakan faktor penting juga dalam patogenesis kelainan-kelainan tersebut.
Pre eklampsia berhubungan dengan implantasi abnormal palsenta dan invasi
dangkal tromboblastik yang mengakibatkan berkurangnya perfurasi plasenta. Arteria
spiralis meternal gagal menngalami vasodilatasi fisiologis normalnya,aliran darah
kemudian mengalami hambatan akibat mengalami peubahan arterotik yang menyebabkan
obstruksi di dalam pembuluh darah.
Patologi peningkatan tahanan dalam sirkulasi utero plasenta dengan gangguan
aliran darah intervilosa dan berakibat iskemia dan hipoksia yang bermanifestasi selama
paruh kedua kehamilan.
Gambaran serupa mengenai invasi tromboblastik yang tidak adekuat tampak pada
kehamilan dengan komplikasai restriksi pertumbuhan janin pada ibu tanpa pre eklamsia.
Oleh karena itu, sindrom maternal pre eklamsia pasti berhubungan dengan faktor
tambahan.(Vicky Chapman,2006:160)
E. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada Pre Eklamsia Ringan antara lain :
Tekanan darah diastolik 15 mmHg atau >90 mmHg dengan 2 kali pengukuran berjarak 1
jam atau tekanan diastolik sampai 110mmHg. Tekanan darah sistolik 30 mmHg atau >
atau mencapai 140 mmHg.
 Protein urin positif 1
 Edema (pembengkakan), terutama tampak pada tungkai, dapat pada muka.
Edema disebabkan ada penumpukan cairan yang berlebihan disela- sela jaringan
tubuh.
( Poedji Rochjati, 2003)
F. Bahaya Pre Eklamsi Ringan
1. Bahaya yang dapat terjadi pada ibu :
Bila keracunan kehamilan tidak mendapat perawatan/ pengobatan dari dokter
Puskesmas Rawat Inap, akan menjadi lebih berat disebut Pre Eklamsi Berat dan
kemudian timbul serangan kejang disebut Eklamsia.
2. Bahaya bagi janin, dengan pre eklamsi adalah :
a. Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim ibu dan bayi lahir lebih kecil
b. Mati dalam kandungan (IUFD)
G. Pencegahan Pre-Eklamsia
Belum ada kesepakatan dalam strategi pencegahan pre-eklamsia. Beberapa penelitian
menunjukkan pendekatan nutrisi (diet rendah garam, diit tinggi protein, suplemen
kalsium, magnesium dan lain-lain). Atau medikamentosa (teofilin, antihipertensi,
diuretic, asapirin, dll) dapat mengurangi timbulnya pre-eklamsia.
(Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif … Media Aesculapius, Jakarta : 2000)
H. Penanganan
1. Tujuan utama penanganan ialah :
a. Pencegahan terjadi pre-eklamsia berat dan eklamsia
b. Melahirkan janin hidup
c. Melahirkan janin dengan trauma sekecil kecilnya.
Pada dasarnya penanganan terdiri dari penanganan medik dan
obstetrik.Penanganan obstetrik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat yang
optoimal yaitu sebelum janin mati dalam kandungan akan tetapi sudah cukup
matur untuk hidup di luar uterus.
Pada umumnya indikasi untuk merawat penderita pre-eklamsi di RS ialah :
a. Tekanan darah sistol 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan darah
diastol 90 mmHg, protein +1 atau lebih.
b. Kenaikan berat badan 1,5 Kg atau lebih dalam seminggu berulang
c. Penambahan edema berlebihan tiba-tiba
d. Penanganan pre-eklamsia ringan
Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi untuk penanganan pre-
eklamsia. Istirahat dengan berbaring pada posisi tubuh menyebabkan pengaliran
darah ke plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga elbih banyak. Tekanan
pada ekstermitas bawah turun dan resobsi aliran darah tersebut bertambah. Selain
itu juga mengurangi kebutuhan volume darah yang beredar. Oleh sebab itu,
dengan istirahat biasanya tekanan darah turun dan adema berkurang. Pemberian
fenobarbital 3 x 30mg sehari akan meningkatkan penderita dan dapat juga
menurunkan tekanan darah.
Pada umunya pemberian diuretik dan anti hipertensi pada pre-eklamsia
ringan tidak dianjurkan karena obat-obat tersebut tidak menghentikan proses
penyakit dan juga tidak memperbaiki prognosis janin. Selain itu, pemakaian obat-
obatan tersebut dapat menutupi tanda dan gejala pre-eklamsia berat. Setelah
keadaan normal, penderita dibolehkan pulang, akan tetapi harus dipaksa lebih
sering. Karena biasanya hamil sudah tua, persalinan tidak lama lagi. Bila
hipertensi menetap, penderita tetap tinggal dirumah sakit. Bila keadaan janin
mengizinkan, tunggu dengan melakukan induksi persalinan, sampai persalinan
cukup bulan atau > 37 minggu. Beberapa kasus pre-eklamsia ringan tidak
membaik dengan penanganan konservatif. Tekanan darah meningkat, retensi
cairan dan proteinuria bertambah, walaupun penderita istirahat dengan
pengobatan medik. Dalam hal ini pengakhiran kehamilan dilakukan walaupun
janin masih prematur.
(Ilmu Kebidanan YB-PSP, Fak. UI Jakarta, 1998).
Konsep Manajemen Kebidanan pada Ny.”..” dengan Pre Eklampsia Ringan di Rumah
Sakit Umum Genteng
Pengkajian tanggal ......, pukul ......WIB.
Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata
 Nama : Untuk mengetahui identitas suami dan istri
 Umur : Kurun reproduksi sehat antara 20-35 tahun
 Agama : Berpengaruh pada pola kebisaan kesehatan pasien. Dengan diketahuinya
agama yang dianut maka memudahkan pendekatan pasien.
 Pekerjaan : Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
dengan masalah yang dirasakan pasien.
 Pendidikan: Untuk mengetahui tingkat intelektualnya karena tingkat pendidikan
seseorang akan mempengaruhi bahasa ataupun kata-kata yang digunakan.
 Alamat : Untuk mempermudah hubungan bila dibutuhkan penanganan segera.

2. Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini serta riwayat yang ada hubungannya
dengan keadaan saat ini
3. Riwayat Kebidanan (Obstetri) yang lalu
Untuk mengetahui saat ini kehamilan ke berapa, berapa jumlah anak baik yang
hidup, meninggal atau keguguran, bagaimana persalinan yang lalu.
4. Riwayat Keluarga
Untuk mengetahui di dalam keluarga ibu maupun suami ada penyakit menurun atau
riwayat keturunan kembar
5. Riwayat Kesehatan Ibu
Untuk mengetahui apakah ibu memiliki penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria,
PMS), penyakit kronis (jantung, ginjal), serta riwayat operasi.
6. Riwayat Sosial
Untuk mengetahui status pernikahan, Riwayat KB
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
 KU : Baik/Cukup/Lemah, tergantunng keadaan ibu saat ini.
 Kesadaran: Composmentis/Somnolen/Apatis/Delireum/Coma
 TB : Sebagai deteksi dini resti, karena jika TB ≤ 145 cm maka ibu
tergolong dalam resiko tinggi
 BB : Dalam kehamilan kenaikan BB normal antara 9-12 kg
 TD : 100/ 60 – 130/ 90 mmHg
Merupkan salah satu tanda adanya Hipertensi yang nantinya dapat mengarah
ke PER, PEB, Ekklamsia
 Nadi : 60-80x/mnt.
 Suhu : Berkisar antara (36,5-37,5)C
 RR : Normalnya antara (16-20)x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
 Muka : Biasanya terdapat closma gravidarum
 Mata : Konjungtiva merah muda dan skera putih keabuabuan
 Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid / vena jugularis
 Payudara : Kebersihan payudara dan tidak ada benjolan abnormal
 Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, tidak/ada striae
albican serta ada/tidak linea nigra.
b. Palpasi
 Payudara : Teraba/ tidak benjolan abnormal, ada/ tidak nyeri tekan,
dan colostrum sudah keluar/ belum (kanan dan kiri)
 Leopold I : Untuk mengetahui TFU, bagian apa yang di
fundus
 Leopold II : Untuk mengetahui letak punggung bayi
 Leopold III : Untuk mengetahu presentasi janin
 Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terendah
masuk PAP
c. Auskultasi: Untuk mengetahui kesejahteraan janin
d. Perkusi : Jika hasil reflek patella -/- maka kemungkinan px kekurangan B1 dan
B6, selain itu sebagai salah satu tanda-tanda PE
e. Pemeriksaan dalam: Untuk mengetahui kemajuan persalinan
3. Pemeriksaan Penunjang
Sebagai penunjang terbentuknya diagnosa medis.
a. Pemeriksaan Lab
b. Kadar Hb, Proteinuri
c. USG

Identifikasi Diagnosa/ Masalah


Dx : G… P….. Ab…. UK ….-…. Minggu Tunggal/ Gemelli, Hidup/ IUFD, Intrauteri/
Ekstrauteri dengan Pre Eklamsi Ringan di RS Sumber SentosaMalang
Masalah:
1. Cemas
Ds : Ibu merasa cemas dengan persalinannya saat ini.
Do : Keadaan emosional gelisah
2. Defisit Pengetahuan ibu tentang kehamilannya saat ini
Ds : Ibu mengatakan belum tahu secara benar bagaimana keadaan kehamilannya
sekarang
Do : Ibu banyak bertanya kepada dokter tentang kehamilannya saat ini
3. Gangguan rasa nyaman, bengkak pada kaki
Ds : Ibu mengatakan sejak 1 minggu yang lalu kakinya mengalami bengkak sehingga
sepatu yang digunakan bekerja menjadi sesak
Do : Oedem ekstremitas bawah +/+
Intervensi
Sesuai dengan Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Implementasi
Sesuai dengan Intervensi
Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai