Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA An.

K USIA TOODLER
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGESREP SEMARANG

Disusun Oleh:
Jay Ninda Listiandari
P1337420617114

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2018
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA An.K USIA TOODLER
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGESREP SEMARANG

I. PENGKAJIAN
Nama : Jay Ninda Listiandari
NIM : P1337420918074
Tanggal Pengkajian : Rabu, 24 Oktober 2018
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : An.K
Umur : 3 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Gombel Lama RT 4/RW 05
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny.B
Umur : 35 tahun
Alamat : Jl. Gombel Lama RT 4/RW 05
Hub. dengan klien : Ibu Kandung

B. Status Pertumbuhan Dan Perkembangan ( Sekarang Dan Yang Lalu)


Komponen Usia Tumbuh Kembang
Pengkajian Toodler Hasil
FISIK TB 90 cm
BB 15 kg
LK 49 cm
Motorik An.K tidak memiliki gangguan motorik. An.K
mampu meletakkan 4 kubus, mampu
mencoret-coret kertas dengan menggambar
lingkaran, mampu membuat garis
lurus,mampu mengayuh sepeda roda 3,
mampu melaksanakan perintah yang
diberikan, dan mampu melemparkan bola
tenis ke dada.
Sensori An.K tidak memiliki gangguan sensori.
Pengilahatan, pendengaran, penciuman,
pengecap, dan peraba berfungsi dengan
normal.
PSIKOSEXUAL Toilet Training Ank.K mampu melakukan toilet training
Kontrol Klien BAB/BAK ditoilet dengan dibantu oleh
BAB/BAK ibu klien
PSIKOSOSIAL Otonomi An.K cenderung aktif dalam segala hal. An.K
harus didorong untuk mengalami situasi-
situasi yang menuntut kemandirian dalam
melakukan pilihan.
Makan sendiri Ibu klien mengatakan An.K mampu makan
sendiri, tapi kadang masih dibantu oleh
ibunya
Bermain sendiri Ibu klien mengatakan saat dirumah klien
bermain dengan kakak nya atau tetangganya
Eksplorasi Ibu klien mengatakan eksplorasi lingkungan
lingkungan klien tinggi. Klien ingin mengetahui segala
sesuatu yang ada dilingkungannya.
KOGNITIF Kemampuan Klien tidak memiliki gangguan berbicara,
berbahasa klien mampu menggunakan 2 kata berangkai
pada saat berbicara
Meniru,bermain Ibu klien mengatakan klien kadang meniru
kegiatan yag dilakukan oleh ibunya seperti
menyapu.
Ibu klien mengatakan saat dirumah klien
bermain dengan kakak nya atau tetangganya

C. Faktor Presipitasi (Stimulasi Perkembangan)


1. Faktor Biologis
a. Imunisasi : Lengkap (Hb 0, DPT, BCG, Polio, dan Campak)
b. Nutrisi : Seimbang
c. Latihan fisik : Cukup
2. Faktor – faktor Psikologis dan Sosiobudaya
Psikosexual
a. Pemenuhan kepuasan fase oral :
Klien mampu menetek sendiri dengan dirangsang atau dibantu oleh ibu klien
b. Pemenuhan kepuasan fase anal:
Klien sudah dilatih dan mampu melakukan toilet training (bladder & bowel
training)
c. Pemenuhan kepuasan fase phalik :
Klien berjenis kelamin perempuan, pakaian dan permainan sesuai jenis kelamin
d. Pemenuhan kepuasan fase laten :
Klien diberi kesempatan bergaul dengan teman sebaya
e. Pemenuhan kepuasan fase genital :
Klien diberikan kesempatan bergaul dengan lawan jenis

Psikososial

a. Membangun rasa percaya:


Saat klien meminta tolong ibu klien membiarkan klien untuk melakukan sesuai
dengan kemampuan, saat klien tidak mampu ibu klien baru membantu
segera membantu bila anak minta pertolongan
b. Meningkatkan otonomi:
Ibu klien tidak menggendong anak terus dan memberi kesempatan anak untuk
bereksplorasi terhadap lingkungan
c. Merangsang inisiatif :
Ibu klien selalu merespon setiap pertanyaan anak dan memberikan kesempatan
ikut melakukan pekerjaan rumah
d. Mengembangkan percaya diri :
Ibu klien jarang mengikutsertakan anak dalam perlombaan dan diberi kesempatan
bermain dengan teman sebaya
e. Pembentukan identitas :
Klien memilki cita-cita yang yaitu sebagai dokter dan punya idola yang baik

Kognitif
a. Merangsang sensori pada usia bayi :
Ibu klien mengatakan pada usia bayi ibu klien melihatkan benda berwarna
bergerak, melatih menggenggam benda, meneteki, dan mengajak bicara/bercanda
b. Mengembangkan berfikir konkrit :
Klien mampu mengenal warna, benda, membaca, menulis, menggambar,
berhitung, Ibu klien memberi kesempatan anaknya bertanya dan bercerita
c. Formal operasional :
Ibu klien mengatakan kadang melatih hubungan sebab akibat, seperti sebab klien
sakit dan akibat jika klien sakit
d. Melatih dan mengajarkan nilai-nilai :
Ibu klien mengatakan sering mengajari klien tentang agama seperti mengajari
sholat dan mengaji, mengajari klien norma sosial dan budaya
e. Memberikan hadiah terhadap ketaatan :
Ibu klien hanya memberikan reinfocement positif jika anak berhasil melakukan
suatu kegiatan
f. Hukuman terhadap pelanggaran
Hukuman yang diberikan pada klien adalah dengan menyuruh klien tidur
g. Melatih disiplin diri
Ibu klien melatih disiplin pada klien, seperti bangun pagi, berangkat sekolah tepat
waktu, dll.

D. Sumber Koping Kemampuan Personal


1. Problem solving skill : Baik
2. Semangat : Tinggi
3. Sosial : Cukup
4. Intelegensi : Rata-rata
5. Tumbuh kembang : Baik
6. Sistem pendukung dalam keluarga : Baik
7. Koping dalam keluarga : Baik
8. Pola asuh dalam keluarga : Baik

E. Aset Material
1. Kecukupan penghasilan
Ibu klien mengatakan penghasilan dalam keluarganya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari klien dan keluarga
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dalam keluarga klien terjangkau
F. Keyakinan
1. Keyakinan dan nilai
Ibu klien mengatakan keyakinan yang dianut dalam keluarga adalah islam. Dan
dalam keluarga juga menerapkan nilai serta nomra yang berlaku dalam masyarakat
2. Motivasi
Ibu klien mengatakan selalu memberikan motivasi terhadap klien
3. Orientasi kesehatan

G. Kebiasaan Koping Yang Digunakan


Jika dalam kelurga ada masalah ibu klien musyawarah dengan keluarga untuk
menyelesaikan masalah

H. Pencapaian Tugas Perkembangan


No. Kemampuan Klien Ya Tidak
1. Mengenal dan menyebut namanya √
2. Bertindak sendiri dan tidak mau diperintah √
3. Mau berpisah dengan orang tua dalam waktu √
singkat/sebentar
4. Sering bertanya tentang hal/benda yang asing bagi √
dirinya
5. Sering menggunakan kata jangan/tidak/nggak √
6. Berinteraksi dengan orang lain tanpa diperintah √
7. Mampu menggunggapkan rasa suka dan tidak suka √
8. Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain di √
luar keluarga
9. Meniru kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga √
Kemampuan Keluarga
1. Menyebutkan cara menstimulasi perkembangan anak √
2. Menentukan cara untuk menstimulasi perkembangan √
anak
3. Memberikan mainan yang sesuai dengan usia anak √
4. Tidak menggunakan kata perintah saat berbicara tetapi √
memberikan alternative untuk memilih
5. Membuat aturan perilaku yang baik √
6. Memuji keberhasilan yang dicapai anak √
7. Member kesempatan anak untuk bermain permainan √
yang bertujuan menggali rasa ingin tahu
8. Segera membawa balita ke puskesmas/rumah √
sakit/pelayanan kesehatan bila sakit

II. Diagnosa Keperawatan


Kesiapan peningkatan perkembangan usia toodler
III. Intervensi Keperawatan

Tanggal/Jam Dx Tujuan Intervensi TTD


24-10-18 Kesiapan Setelah dilakukan tindakan selama 1x60 1. Berikan pujian kepada ibu karena telah mengasuh
Peningkatan menit keluarga pasien dapat anaknya dengan baik
08.30 WIB
Perkembangan meningkatkan stimulus perkembangan 2. Meneruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap
toodler terhadap anak dengan Kriteria hasil perkembangan anak
sebagai berikut : 3. Stimulasi perkembangan anak setiap saat,
sesering mungkin, sesuai dengan umur dan
Pada Klien :
kesiapan anak
1. Merasa aman dan nyaman 4. Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan
2. Dapat mengembangkan rasa pelayanan kesehatan di posyandu secara teratur
percaya sebulan 1 kali setiap ada kegiatan Biba Keluarga
Pada Keluarga : Balita (BKB). Jika anak sudah memasuki usia
prasekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan
1. Mengetahui gambaran
pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia
perkembangan yang normal dan
Dini (PAUD), Kelompok Bermain dan Taman
menyimpang.
Kanak-kanak
2. Menstimulasi perekembangan anak
5. Lakukan pemeriksaan /skrining secara rutin
3. Keluarga mampu memberikan
perkembangan anak setiap 3 bulan pada anak usia
stimulus perkembangan secara
beruur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan
mandiri
pada anak umur 24 sampai 71 di Pelayanan
Kesehatan

IV. Implementasi dan Evaluasi

Tanggal/Jam Dx Implementasi Evaluasi TTD


24-10-2018 Kesiapan 1. Memberikan pujian kepada ibu S :
Peningkatan karena telah mengasuh anaknya - Ibu klien mengatakan selalu berada dirumah
09.30 WIB
Perkembangan dengan baik untuk menemani klien dan klien selalu bertanya
Toodler 2. Meneruskan pola asuh anak sesuai tentang hal baru yang dia temui
dengan tahap perkembangan anak - Ibu klien sebelumnya belum pernah
3. Menstimulasi perkembangan anak memeriksakan perkembangan di puskesmas atau
setiap saat, sesering mungkin, sesuai posyandu
dengan umur dan kesiapan anak - Ibu klien hanya memberikan reinfocement positif
4. Mengikutkan anak pasa kegiatan jika anak berhasil melakukan suatu kegiatan
penimbangan dan pelayanan - Ibu klien mengatakan klien kadang meniru
kesehatan di posyandu secara teratur kegiatan yag dilakukan oleh ibunya seperti
sebulan 1 kali setiap ada kegiatan menyapu.
Biba Keluarga Balita (BKB). Jika
anak sudah memasuki usia
prasekolah (36-72 bulan), anak
dapat diikutkan pada kegiatan di O :
Pusat Pendidikan Anak Usia Dini - Saat ditanya nama anak mampu menjawab
(PAUD), Kelompok Bermain dan dengan benar
Taman Kanak-kanak - Saat bertemu dengan temannya anak mampu
5. Melakukan pemeriksaan /skrining berkomunikasi dan tertarik dengan anak
secara rutin perkembangan anak seusianya
setiap 3 bulan pada anak usia beruur - Anak mampu meletakkan 4 buah kubus satu
kurang dari 24 bulan dan setiap 6 persatu tanpa menjatuhkan kubus yang lain
bulan pada anak umur 24 sampai 71 - Anak mampu menyebutkan gambar yang
di Pelayanan Kesehatan ditunjukkan dan mampu mencoret-coret kertas
dengan menggambar lingkaran dan membuat
garis lurus.
- Anak mampu menggunakan 2 kata atau lebih saat
berbicara dan mampu mengikuti perintah yang
diberikan
- Anak mampu melemparkan bola ke arah dada

A : Masalah Teratasi

P:
- Lanjutkan pemantauan tumbuh kembang anak
pada usia 42 bulan

Anda mungkin juga menyukai