VALDI
B 121
Menurut Soejono Soekanto yang dimaksud dengan sosiologi hukum adalah suatu
cabang ilmu pengetahuan yang secara analitis dan empiris menganalisis atau
mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya.
efektivitas hukum sebagai sarana pengendalian sosial, serta hubungan antara hukum
Artinya konsep sosiologi yang berkaitan dengan masalah hukum tidak mungkin
untuk bisa kita pahami secara matematis. Karena itu setiap orang yang mencoba
menciptakan konsep sosiologi hukum berarti dia melibatkan diri dengan fenomena
sosial, suatu fenomena yang sangat kompleks sehingga untuk memahaminya tidak
bisa hanya dengan menggunakan teori hokum yang bersifat kaku dan normative saja.
yang merupakan himpunan nilai, kaidah dan pola perikelakuan yang ujungnya adalah
terhadap pola perilaku masyarakat dalam konteks sosialnya. Menurutnya ilmu ada
untuk kenyataan, bukan sebaliknya, kenyataan untuk ilmu. Yang dimaksud oleh
hukum dibuat untuk mengatur perilaku manusia agar tertib dan teratur. Namun realitas
hukum dijadikan suatu alat untuk memutarbalikkan fakta bahkan menjadi suatu alat
untuk menyerang orang lain. Fenomena demikian sering nampak ke permukaan dan
semakin meningkat frekuensinya. Berkaitan dengan perilaku manusia, salah satu ilmu
yang relevant dengan hal tersebut adalah sosiologi. Sosiologi -ilmu yang mempelajari
Sedangkan R. Otje Salman berpendapat bahwa sosiologi hukum adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala-gejala sosial lainnya
secara empiris analitis. Artinya bahwa ada hubungan yang erat dan timbal balik antara
bahwa hukum bukanlah sesuatu yang statis, hukum dari waktu ke waktu senantiasa
logis karena pertumbuhan dan perkembangan hukum itu sendiri dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Hukum yang ada sekarang tidak muncul secara tiba-tiba begitu saja,
terdapat hubungan yang erat dan timbal balik antara hukum dengan masyarakat.
Menurut Hart, sosiologi hukum adalah suatu konsep hukum mengandung unsur-
unsur kekuasaan yang terpusatkan kepada kewajiban tertentu di dalam gejala hukum
yang tampak dari kehidupan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan teori positivisme
hukum dari H.L.A. Hart yang berbeda dengan positivisme klasik seperti yang diajukan
Austin yang mengatakan bahwa aturan itu adalah produk dari penguasa , bahwa
sesuatu disebut aturan, menurut Hart bukan karena ia diproduksi oleh penguasa,
hukum dan moralitas memiliki hubungan mutlak karena keduanya memiliki hubungan
timbal balik. Moralitas suatu masyarakat mempengaruhi produk hukum dan hukum
sosiologi hokum, Konsep dasar atau konsep awal Hart mengenai hukum adalah