Analisis Perbandingan Pengiriman Barang Menggunakan Metode Transportasi PDF
Analisis Perbandingan Pengiriman Barang Menggunakan Metode Transportasi PDF
Miptahudin
1
ANALISIS PERBANDINGAN PENGIRIMAN BARANG
MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI
(Studi Kasus di PT. ARTA BOGA JAKARTA Tahun 2009)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Sains
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh
Miptahudin
104094003030
2
PENGESAHAN UJIAN
Menyetujui :
Penguji 1, Penguji 2,
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
3
PERNYATAAN
LEMBAGA MANAPUN.
Miptahudin
104094003030
4
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada orang yang lebih saya utamakan
yaitu kedua orang tua, yang telah mengorbankan segalanya dari materi, tenaga,
waktu dan sebagainya agar saya kelak menjadi orang yang berguna demi agama,
keluarga dan bangsa. Dan kedua saya persembahkan kepada keluarga saya ( istri
dan putra I ) yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih kepada orang telah saya sebutkan semoga apa yang telah mereka
5
MOTO
Apabila melakukan segala sesuatu tanpa didasari oleh niat dan masih dalam
keraguan, maka hentikanlah karena hal tersebut tidaklah berguna dan sia – sia.
Apabila melakukan sesuatu tanpa didasari oleh rasa optimis dan masih ada rasa
pesimis, maka tinggalkanlah karena hal tersebut adalah hal yang bodoh. Tetapi
apabila melakukan segala sesuatu dengan ikhlas dan mengharapkan ridho Allah
S.W.T maka lakukanlah dengan senang hati, insyallah kebahagian ada didepan
mata.
6
ABSTRAK
Salah satu jenis dari riset operasi adalah masalah transportasi. Setiap usaha
yang dilakukan oleh badan usaha atau perusahaan memiliki tujuan tertentu. Dari
awal produksi hingga tujuan pemasaran agar setiap perusahaan tidak mengalami
kerugian yang cukup besar. Persoalan transportasi diformulasikan sebagai
prosedur khusus untuk mendapatkan program beban minimum dalam
mendistribusikan unit yang homogen dari suatu produk atas sejumlah titik sumber
ke sejumlah titik tujuan. Penulisan skripsi ini bertujuan membandingkan
permasalahan transportasi menggunakan metode North West Corner (NWC) dan
Least Cost (LC) sebagai layak dasar kemudian dilanjutkan dengan metode
Stepping Stone untuk mencari nilai optimum. Untuk mencari hasil layak dasar dari
data yang telah disediakan, maka NWC dan LC menggunakan sofware Tora
Optimization System sedangkan metode Steeping Stone untuk mencari hasil yang
optimum melakukan perhitungan secara manual. Hasil dari program software
tersebut lebih baik dan dapat pula menyelesaikan metode MODI, Vogel
Approximation Method (VAM) dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini metode LC lebih baik daripada metode NWC untuk
menghasilkan beban yang lebih minimum.
Kata Kunci : Metode North West Corner, Least Cost dan Stepping Stone.
7
ABSTRACT
Keywords: North West Corner Method, Least Cost and Stepping Stone.
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tak
lupa disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini adalah
strata satu Program Studi Matematika Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas
Kami mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah banyak
1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, M.Si, sebagai Dekan Fakultas
2. Ibu Nur Inayah, M.Si, sebagai Ketua Program Studi Matematika dan dosen
Pembimbing II.
7. Bapak dan Ibu yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat selalu
9
8. Istri (Khuzaimah) dan Putra I (Miftahullutfi Alfadil) yang selalu mendoakan
skripsi.
9. Mahasiswa/i Matematika angkatan 2004, teman bermain dan belajar dari awal
kita ketemu hingga saat ini, terima kasih atas segala masukkan dan
semangat untuk skripsi ini, Fahri (Mamet), Wawan (One), Beny, Lina and
Ady.
Mohon maaf bila ada kekurangan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
10
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................ v
ABSTRACT .......................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
11
2.3.3 Metode Stepping Stone................................................... 23
Stone..................... ........................................................... 44
REFERENSI........................................................................................... 56
LAMPIRAN .......................................................................................... 57
12
DAFTAR TABEL
13
BAB I
PENDAHULUAN
Program linear merupakan model dari riset operasi yang banyak digunakan
bidang lain. Salah satu jenis khusus dari program linear adalah masalah
transportasi.
yang homogen dari suatu produk atas sejumlah titik sumber ke sejumlah
titik tujuan.
14
komoditas lebih besar dari kapasitas. Dalam masalah transportasi terjadi
sumber lebih besar dari tujuan atau jumlah sumber lebih kecil dari tujuan.
secara dinamis.
permasalahan yang ada pada dunia bisnis. Terbukti bahwa saat ini
produksinya dengan waktu yang tepat dan beban biaya yang kecil.
perusahaan. Dalam hal ini untuk menentukan solusi awal yang layak
solusi awal yang layak ini dapat digunakan beberapa metode (kriteria),
yaitu metode North West Corner (NWC) dan Least Cost (LC). [6]
15
Setelah itu, metode solusi awal dilanjutkan oleh metode solusi
optimum untuk menentukan hasil yang optimum. North West Corner dan
Least Cost merupakan solusi awal pada masalah transportasi yang mampu
yaitu metode North West Corner, Least Cost dan Stepping Stone.
Metode Transportasi ”(Studi Kasus pada PT Arta Boga Jakarta Barat Januari
2009).
1.2. Permasalahan
agen dan lain sebagainya adalah data dari perusahaan memiliki beban
yang cukup besar, sehingga akan dicari metode yang lebih baik, metode
16
1. Pada pembahasan penelitian mengenai menganalisa pengiriman
2009.
Stepping Stone.
masalah transportasi.
pengiriman barang.
masalah transportasi.
17
2. Pembaca dapat mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang
permasalahan transportasi.
permasalahan transportasi.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
Morse dan Kimball [7] mendefinisikan riset operasi sebagai metode ilmiah
dari suatu sistem besar manusia, mesin, bahan dan uang dalam industri,
secara optimal.
19
sosial maupun bidang lainnya ke dalam pemodelan matematis untuk
optimum.
optimum.
20
linear yang khusus, maka awalnya dapat diselesaikan dengan metode
n
Maksimalkan ∑c
j =1
j xj
n
Fungsi kendala ∑a
j =1
ij x j ≤ bi ( i =1, 2,..., m ) (2.1)
x j ≥ 0 ( j =1, 2, ...., n )
n
x n+1 = bi − ∑ a ij x j ( i = 1, 2, ...., m ) (2.2)
j =1
n
z = ∑cjxj
j =1
x2,...xn. pada persamaan (2.1) disajikan dengan n+m adalah bilangan tak
beberapa solusi layak dasar x1, x2,...xn+m ke solusi layak dasar yang lain
_ _ _
x1, x2 ,....,xn+m , yang lebih baik dari solusi layak dasar yang awal.
21
n _ n
∑c
j =1
j xj > ∑cjxj
j =1
(2.3)
sebuah sistem persamaan linear dengan solusi layak dasar. Sistem seperti
Hal tersebut dilakukan dengan cara memilih variabel pada ruas kanan yang
berhubungan dengan variabel pada ruas kiri dan fungsi objektif. Pada
dan z. Untuk lebih jelas, perhatikan contoh di bawah ini, metode simpleks
2 x1 + 3 x2 + x3 ≤ 5
4 x1 + x 2 + 2 x3 ≤ 11
Untuk fungsi kendala
3 x1 + 4 x2 + 2 x3 ≤ 8
x1 , x 2 , x3 ≥ 0
2 x1 + 3 x 2 + x3 + x 4 = 5
4 x1 + x2 + 2 x3 + x5 = 11
3 x1 + 4 x 2 + 2 x3 + x6 = 8
x1 , x 2 , x3 , x 4 , x5 , x6 ≥ 0
22
Untuk menaikkan nilai z, maka nilai x 4 , x5 , x6 adalah bilangan tak negatif
dan variable tersebut dapat disebut juga dengan variabel slack. Sedangkan
x1 , x2 , x3 disebut juga variabel turunan. Oleh karena itu, maka nilai yang
dipakai untuk menaikkan nilai z adalah 5/2, karena nilai tersebut tidak
5
x 4 = 5 − 2 x1 − 3 x2 − x3 ⇒ x1 ≤
2
11
x5 = 11 − 4 x1 − x 2 − 2 x3 ⇒ x1 ≤
4
8
x6 = 8 − 3 x1 − 4 x 2 − 2 x3 ⇒ x1 ≤
3
5 3 1 1
x1 = − x 2 − x3 − x 4
2 2 2 2
kemudian
5 3 1 1
x5 = 11 − 4 − x 2 − x3 − x4 − x 2 − 2 x3
2 2 2 2
5 3 1 1
x6 = 8 − 3 − x 2 − x3 − x4 − 4 x 2 − 2 x3
2 2 2 2
5 3 1 1
z = 5 − x2 − x3 − x 4 + 4 x 2 + 3x3
2 2 2 2
5 3 1 1
x1 = − x 2 − x3 − x 4
2 2 2 2
x5 = 1 + 5 x 2 + 2 x 4
Menjadi 1 1 1 3
x6 = + x 2 − x3 + x4
2 2 2 2
25 7 1 5
z= − x 2 + x3 − x4
2 2 2 2
23
Pada iterasi I, solusi layak dasar mengalami perubahan x1 = 5/2, x2 = 0, x3
Pada iterasi II, untuk menaikkan nilai z, maka dilakukan pada variabel
yang bernilai positif, hal ini dimiliki pada x3. Untuk menaikkan nilai z
x3 = 1 + x 2 + 3 x4 − 2 x6
kemudian ;
5 3 1 1
x1 = − x 2 − (1 + x2 + 3 x 4 − 2 x6 ) − x 4
2 2 2 2
x5 = 1 + 5 x2 + 2 x 4
25 7 1 5
z= − x 2 + (1 + x2 + 3 x 4 − 2 x6 ) − x 4
2 2 2 2
menjadi ;
x3 = 1 + x2 + 3 x 4 − 2 x6
x1 = 2 − 2 x 2 − 2 x 4 + x 6
x5 = 1 + 5 x 2 + 2 x4
z = 13 − 3 x 2 − x 4 − x6
Dari hasil diatas, maka nilai z tidak dapat lagi dinaikkan karena nilai
x3 = 1, x4 = 0, x5 = 1, x6 = 0 dan z = 13.
24
menentukan lokasi fasilitas pabrik baru. Dalam hal ini dapat digambarkan
C11
A 1
C13 C12
C 21
B C22 2
C23
C32 C 32
C 3
C31
baris dan daerah tujuan pada kolom. Setiap sel dalam tabel
tercapai)
25
Transporstasi merupakan suatu model yang digunakan untuk
harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan beban dari satu
transportasi. Tabel ini mempunyai bentuk umum seperti pada tabel sebagai
berikut :
Ke
Dari Tujuan
Supply
1 2 … j … n
C11 C12 C11 C1n
1 S1
X11 X1n
r
. .
. .
. .
. .
. .
. .
.
.
m
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
S
Keterangan :
26
Xij : jumlah barang yang dikirim dari Si ke Dj
S : kapasitas pabrik
D : kapasitas gudang
sumber dan tempat tujuan barang serta perhitungan yang akurat. Data yang
didapat ialah data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara membaca,
disajikan dalam bentuk tabel, dapat diselesaikan melalui satu atau beberapa
teknik solusi transportasi. Namun, untuk memulai proses solusi, suatu solusi
sebagai berikut :
1. Mulai dari pojok kiri atas tabel dan alokasikan sebanyak mungkin
27
permintaan (artinya X11 ditetapkan sama dengan yang terkecil
Pada tabel 2.2 terdapat tabel Metode North West Corner, dimana
28
Tabel 2.2 Metode North West Corner
KE
G1 G2 G3 G4 Supply
DARI
Demand D1 D2 D3 D4 ∑ D j = ∑ Si
j =1 i =1
1. Pilih variabel Xij (kotak) dengan biaya trasport (cij) terkecil dengan
2. Dari kotak-kotak sisanya yang layak (yaitu yang tidak terisi atau
mungkin.
29
3. Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran dan permintaan
terpenuhi.
Pada metode North West Corner dapat ditentukan pada satu acuan
yaitu terletak pada pojok kiri atas, kemudian berjalan menurut alur yang
tepat. Sedangkan metode Least Cost sebaliknya, metode Least Cost tidak
ada titik acuan karena metode Least Cost menentukan titik acuan pada
biaya terkecil lebih dahulu kemudian bergerak menurut alur yang tepat.
KE G1 G2 G3 G4 Supply
DARI
Demand D1 D2 D3 D4 ∑ D j = ∑ Si
j =1 i =1
Keterangan :
30
swalayan atau agen toko (dalam kilogram).
sama, lebih besar ataupun lebih kecil dari kapasitas yang telah disediakan.
m n
Fungsi tujuan : minimumkan Total biaya = ∑ ∑ Cij Xij …(2.5)
i =1 j =1
Batasan-batasan :
m
I. ∑ Xij = Si (i = 1, 2, 3 ..m)
i =1
n
II. ∑ Xij = Dj ( j = 1, 2, 3…, n)
j =1
III. X ij ≥ 0
persamaan berikut :
31
m n
Fungsi tujuan : minimumkan Total biaya = ∑ ∑ Cij Xij …(2.6)
i =1 j =1
Batasan-batasan :
m
I. ∑ Xij ≤ Si (i = 1, 2, 3 ..m)
i =1
n
II. ∑ Xij = Dj ( j = 1, 2, 3…, n)
j =1
III. X ij ≥ 0
persamaan berikut :
m n
Fungsi tujuan : minimumkan Total biaya = ∑ ∑ Cij Xij ….(2.7)
i =1 j =1
Batasan-batasan :
m
I. ∑ Xij = Si (i = 1, 2, 3 ..m)
i =1
n
II. ∑ Xij ≤ Dj ( j = 1, 2, 3…, n)
j =1
III. X ij ≥ 0
32
Setelah solusi layak dasar diperoleh kemudian dilakukan perbaikan
untuk mencapai solusi optimum. Dari dua metode solusi optimum yang
fungsi. Hal ini dapat ditunjukkan pada proses jalur tertutup. Beberapa hal
1. Arah yang diambil baik searah maupun berlawanan arah dengan jarum
33
4. Baik kotak terisi maupun kosong dapat dilewati dalam penyusunan
jalur tertutup.
suatu kotak kosong. Semua kotak kosong dievaluasi dengan cara yang
dan karena itu menjadi calon entering variable. Entering variable ialah
kotak kosong yang mempunyai nilai negatif pada jalur penambahan dan
pengurangan biaya. Solusi optimum dapat terlihat jika nilai dari Cij adalah
positif. Dalam kasus ini terdapat dummy, pada metode NWC kotak dummy
Cij sama dengan nol, merupakan nilai – nilai kembar yang biaya terkecil.
Bila ada nilai dari perubahan biaya mempunyai nilai penurunan yang
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
data dilakukan selama satu bulan dimulai pada tanggal 1 Januari 2009 - 31
Januari 2009.
sumber dan tempat tujuan barang serta perhitungan yang akurat, data yang
didapat ialah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan cara
diantaranya :
35
Depo Cengkareng (Jakarta Barat) dan Depo Cipondoh (Tangerang). Setiap
ringan, biskuit, pasta gigi, sikat gigi, minuman dingin, baterai, mie instan
dan lain sebagainya. Dan tempat tujuan pengiriman barang tersebut adalah :
2. Giant, 8. Hipermart,
3. Alfamart, 9. Matahari,
6. Hero,
26
Barang yang didistribusikan mencakup agen toko atau pasar swalayan
di perusahaan tersebut.
2. Meneliti jenis barang atau produk yang akan dikirim ke setiap pasar
tersebut.
Hal ini terlihat dari gambar 3.1, yaitu alur pengolahan data sebagai
berikut :
29
Mengumpulkan data jumlah pengiriman (X)
dan perhitungan daya tampung untuk
penyimpanan barang (S) dari tempat
30
3.3 Metode Pengolahan Data
pernah dicapai. Data yang dikumpulkan pada bulan Januari tahun 2009
ubah sesuai dengan kondisi lapangan tidak seperti desain riset penelitian
kuantitatif yang bersifat tetap, baku dan tidak berubah-ubah. Oleh karena itu
karena itu, data yang didapat dari setiap pabrik dan tempat tujuan selalu
optimum.
31
BAB IV
Data yang diperoleh yang pertama ialah data beban barang yang
tergantung pada beban barang tersebut. Hal itu sudah diperhitungkan oleh
pihak perusahaan. Data yang kedua dari permasalahan ini adalah banyaknya
jumlah barang pengiriman, hal ini sangat terkait oleh data yang pertama,
dimana jumlah barang yang akan dikirim harus sesuai. Data yang ketiga
dan ke tempat ialah kapasitas tempat tujuan dan pabrik/depo. Tidak semua
diantaranya ialah : Carefour (C), Alfamart (A), Ramayana (R) dan Giant (G)
diantaranya :
32
Ditemukan data beban biaya angkut (Cij) dari pabrik ke tempat
Sedangkan setiap pabrik memiliki tempat kapasitas barang (Si) dan tempat
matematika baku yang telah diketahui. Dari [2] model matematika baku
33
Selanjutnya fungsi tujuan dan fungsi kendala yang ada dioptimalkan
solusinya dengan menggunakan metode North west Corner dan Least Cost
CPM, PERT, teori permainan dan lain sebagainya. Program ini langsung
barang diantaranya : Carefour (C), Alfamart (A), Ramayana (R) dan Giant
sebagai berikut :
Depo
Palmerah Carrefour
Permata
Hijau
Alfa Mart
Joglo
Depo
Ceng-
kareng
Ramayana
Kebayoran
Depo
Cipondoh Giant
Kreo
cuaca buruk, kejadian yang tak terduga dan kenaikkan harga bahan bakar
minyak (BBM), hal ini dapat pula mempengaruhi pada setiap pengiriman.
cukup besar.
Setelah masalah-masalah tersebut yang mempengaruhi pengiriman,
adalah agar dihasilkan suatu model matematika baku yang tepat untuk
dilakukan dengan sistem data sekunder yaitu data yang didapat dari melihat
barang beraneka ragam tergantung dari kapasitas dari tempat tujuan (Dj),
sama halnya dengan kapasitas dari depo tersebut (Si). Dalam hal ini
setiap hari ketempat tujuan, hal ini tidak menguntungkan pada perusahaan
dari yang besar hingga terkecil, hal ini tergantung dari tempat dan
Carrefour 2.500
Ramayana 1.800
Giant 2.000
Jumlah 7.150
Sumber : Tempat Tujuan
Palmerah 3.600
Cengkareng 2.100
Cipondoh 1.500
Jumlah 7.200
Sumber : Setiap Depo
Ada pula data beban yang diperhitungkan dari jarak yang ditempuh
oleh kendaraan pengangkut, beban dalam hal ini bahan bakar minyak
harga saat ini yaitu Rp. 4.500/liter, terkait pada beban biaya yang
dikeluarkan setiap hari oleh masing-masing depo. Pengiriman barang
Tempat tujuan
Carrefour Alfa mart Ramayana Giant
Depo
Jarak Beban Jarak Beban Jarak Beban Jarak Beban
Palmerah ±2 6 ±4 12 ±3 9 ±7 21
Cengkareng ±4 12 ±6 18 ±5 15 ± 12 36
Cipondoh ±7 21 ±8 24 ± 10 30 ±4 12
Keterangan :
variabel dari data pengiriman. Ambil data pengiriman barang dan kapsitas
atau daya tampung dari empat swalayan. Dan ambil pula data beban biaya
yang dikeluarkan perusahaan setiap harinya dan daya tampung setiap depo
Swalayan/pasar
Palmerah 6 12 9 21 3.600
Cengkareng 12 18 15 36 2.100
Cipondoh 21 24 30 12 1.500
Permintaan
(Dj) 2.500 850 1.800 2.000 ∑ Dj < ∑ Si
diartikan nilai pojok kiri atas, metode ini adalah yang paling
diantaranya :
a. Mulai dari pojok kiri atas (artinya X11 ditetapkan sama dengan
berikutnya
dipenuhi
transportasi berikut, hal ini terlihat pada tabel 4.7 sebagai berikut :
KE
C A R G Penawaran
DARI (Si)
Palmerah 6 12 9 21 3.600
Cengkareng 12 18 15 36 2.100
Cipondoh 21 24 30 12 1.500
Dengan syarat :
m n
Minimumkan Z = ∑ ∑ Cij Xij
i =1 j =1
Dengan batasan-batasan :
m
IV. ∑ Xij ≤ Si (i = 1, 2, 3 ..m)
i =1
n
V. ∑ Xij = Dj ( j = 1, 2, 3…, n)
j =1
VI. X ij ≥ 0
Oleh karena itu masalah transportasi tersebut mempunyai
KE
Palmerah 6 12 9 21 0 3.600
Cengkareng 12 18 15 36 0 2.100
1550 550
Cipondoh 21 24 30 12 0 1.500
1450 50
North West Cost dimulai dari kotak paling kiri atas yaitu
awal :
12(1450) + 0(50)
= 87.900
sebanyak mungkin.
permintaan terpenuhi.
Pada metode North West Corner dapat ditentukan pada satu
metode Least Cost tidak ada titik acuan karena metode Least Cost
bergerak menurut alur yang tepat. Hal ini terdapat pada tabel 4.7
yaitu :
KE
Palmerah 6 12 9 21 0 3.600
2500 1050 50
Cengkareng 12 18 15 36 0 2.100
Cipondoh 21 24 30 12 0 1.500
1500
memberikan solusi awal yang lebih baik (beban biaya lebih sedikit)
metode North West Corner tidak. Metode North West Corner tidak
optimum.
KE
Palmerah 6 12 9 21 0 3.600
Cengkareng 12 18 15 36 0 2.100
1550 550
Cipondoh 21 24 30 12 0 1.500
1450 50
kosong terlihat pada tabel 4.8 dan pada tabel 4.9 memberikan
tersebut,
X14 X14→X24→X23→X13
X21 X21→X11→X13→X23
X22 X22→X12→X13→X23
X31 X31→X11→X13→X23→X24→X34
X32 X32→X12→X13→X23→X24→X34
X33 X33→X23→X24→X34
Tabel 4.9 Nilai Cij Pada NWC Iterasi I
Cij Jalur penambahan dan pengurangan Perubahan biaya
C14 21-36+15-9 -9
C21 12-6+9-15 0
C22 18-12+9-15 0
C31 21-6+9-15+36-12 33
C32 24-12+9-15+36-12 30
C33 30-15+36-12 39
KE
Palmerah 6 12 9 21 0 3.600
Cengkareng 12 18 15 36 0 2.100
1550 550
Cipondoh 21 24 30 12 0 1.500
1450 50
KE
Palmerah 6 12 9 21 0 3.600
Cengkareng 12 18 15 36 0 2.100
1800 300
Cipondoh 21 24 30 12 0 1.500
1450 50
X13 X13→X14→X24→X23
X21 X21→X11→X14→X24
X22 X22→X12→X14→X24
X31 X31→X11→X14→X34
X32 X32→X12→X14→X34
X33 X33→X23→X24→X34
Tabel 4.13 Nilai Cij Pada NWC Iterasi II
Cij Jalur penambahan dan pengurangan Perubahan biaya
C13 9-21+36-15 9
C21 12-6+21-36 -9
C22 18-12+21-36 -9
C31 21-6+21-12 24
C32 24-12+21-12 21
C33 30-15+36-12 39
bernilai positif untuk semua kotak yang kosong maka kita dapat
KE
Palmerah 6 12 9 21 0 3.600
Cengkareng 12 18 15 36 0 2.100
250 1800 50
Cipondoh 21 24 30 12 0 1.500
1500
optimum pada tabel 4.14, pada solusi optimum tersebut nilai Cij
bernilai positif , maka tidak ada lagi jalur tertutup selanjutnya. Dan
= 82.200
KE
Palmerah 6 12 9 21 0 3.600
2500 1050 50
Cengkareng 12 18 15 36 0 2.100
Cipondoh 21 24 30 12 0 1.500
1500
kosong terlihat pada tabel 4.15 dan pada tabel 4.16 memberikan
tersebut,
X12 X12→X13→X23→X22
X14 X14→X24→X23→X13
X21 X21→X11→X13→X23
X31 X31→X11→X13→X23→X24→X34
X32 X32→X22→X24→X34
X33 X33→X23→X24→X34
pada C14 karena memiliki perubahan biaya negatif. Hal ini ada
penurunan biaya. Setelah itu, jalur tertutup pada X14 mengalami
KE
Palmerah 6 12 9 21 0 3.600
Cengkareng 12 18 15 36 0 2.100
850 1200 50
Cipondoh 21 24 30 12 0 1.500
1500
positif, maka tidak ada lagi tahap selanjutnya artinya tabel 4.17
= 82.200
BAB V
5.1 Kesimpulan
untuk menentukan solusi layak dasar. Pada basis ini, solusi layak dasar
terjadi terdapat selisih sebesar 900, ini merupakan penurunan beban yang
cukup besar. Oleh karena itu, metode LC lebih baik untuk dijadikan
Boga.
solusi optimum dari solusi layak dasar yang diperoleh dari metode NWC
dan LC. Dengan menggunakan metode Stepping Stone nilai optimum yang
diperoleh sebesar Z = 82.200. Dari segi iterasi solusi layak dasar dari
menggunakan solusi layak dasar dari metode LC, metode Stepping Stone
barang di PT. Arta Boga, dalam kasus ini solusi layak dasar metode LC
keempat tempat tujuan yaitu : Carrefour, Alfa mart, Ramayana dan Giant.
metode Stepping Stone agar mendapatkan hasil yang lebih optimum. Hal ini
terlihat pada jalur yang sebaiknya dilakukan untuk mengirimkan barang, pada
tabel berikut :
pengiriman (Kg)
Dari hasil yang diperhitungkan, maka jalur tersebut layak untuk dijadikan
lebih optimum.
REFERENSI
1993
1983
[4] http://bluebox.byethost6.com/files/Riset_Operasi.pdf
[5] http://www.scribd.com/doc/11332374/Metode-Transportasi-2003
Indonesia, 2004.
.
LAMPIRAN I
Tempat tujuan
No. Tanggal carefour Alfamart Ramayana Giant
1 01 Januari 2009 - - - -
2 02 Januari 2009 750 250 540 640
3 03 Januari 2009 820 350 650 750
4 04 Januari 2009 - - - -
5 05 Januari 2009 720 255 500 840
6 06 Januari 2009 750 300 450 460
7 07 Januari 2009 680 410 485 480
8 08 Januari 2009 800 305 500 650
9 09 Januari 2009 750 200 610 850
10 10 Januari 2009 875 415 525 480
11 11 Januari 2009 - - - -
12 12 Januari 2009 710 400 500 680
13 13 Januari 2009 600 350 480 660
14 14 Januari 2009 650 410 600 480
15 15 Januari 2009 705 350 610 520
16 16 Januari 2009 510 410 500 540
17 17 Januari 2009 750 420 540 630
18 18 Januari 2009 - - - -
19 19 Januari 2009 655 300 450 620
20 20 Januari 2009 700 325 560 510
21 21 Januari 2009 710 420 550 580
22 22 Januari 2009 720 380 460 720
23 23 Januari 2009 810 450 580 710
24 24 Januari 2009 850 470 400 430
25 25 Januari 2009 - - - -
26 26 Januari 2009 - - - -
27 27 Januari 2009 800 350 520 550
28 28 Januari 2009 750 380 480 820
29 29 Januari 2009 710 400 650 460
30 30 Januari 2009 650 410 540 570
31 31 Januari 2009 720 380 680 460
Kapasitas gudang 2500 850 1800 2000
Sumber : Depo Palmerah
LAMPIRAN II
tempat tujuan
No. Tanggal carefour Alfamart Ramayana Giant
1 01 Januari 2009 - - - -
2 02 Januari 2009 500 200 500 460
3 03 Januari 2009 600 150 450 750
4 04 Januari 2009 - - - -
5 05 Januari 2009 700 230 460 800
6 06 Januari 2009 650 250 550 600
7 07 Januari 2009 660 450 600 580
8 08 Januari 2009 750 300 750 490
9 09 Januari 2009 500 270 480 530
10 10 Januari 2009 750 150 350 550
11 11 Januari 2009 - - - -
12 12 Januari 2009 650 350 480 650
13 13 Januari 2009 540 300 350 630
14 14 Januari 2009 580 380 680 640
15 15 Januari 2009 530 450 750 870
16 16 Januari 2009 450 350 480 490
17 17 Januari 2009 650 350 690 580
18 18 Januari 2009 - - - -
19 19 Januari 2009 600 400 460 500
20 20 Januari 2009 450 260 470 730
21 21 Januari 2009 640 190 500 430
22 22 Januari 2009 560 450 640 720
23 23 Januari 2009 750 200 550 440
24 24 Januari 2009 800 370 440 390
25 25 Januari 2009 - - - -
26 26 Januari 2009 - - - -
27 27 Januari 2009 750 360 500 860
28 28 Januari 2009 460 380 480 480
29 29 Januari 2009 580 460 600 660
30 30 Januari 2009 950 250 550 750
31 31 Januari 2009 600 210 640 850
Kapasitas gudang 2500 850 1800 2000
Sumber : Depo Cengkareng
LAMPIRAN III
Tempat tujuan
No. Tanggal carefour Alfamart Ramayana Giant
1 01 Januari 2009 - - - -
2 02 Januari 2009 530 160 510 500
3 03 Januari 2009 460 360 480 650
4 04 Januari 2009 - - - -
5 05 Januari 2009 460 330 440 580
6 06 Januari 2009 850 160 680 940
7 07 Januari 2009 690 400 490 670
8 08 Januari 2009 460 260 510 760
9 09 Januari 2009 500 160 530 460
10 10 Januari 2009 750 350 260 840
11 11 Januari 2009 - - - -
12 12 Januari 2009 660 300 750 600
13 13 Januari 2009 440 290 710 260
14 14 Januari 2009 350 460 660 530
15 15 Januari 2009 380 370 580 520
16 16 Januari 2009 460 440 510 480
17 17 Januari 2009 950 460 400 750
18 18 Januari 2009 - - - -
19 19 Januari 2009 860 200 500 630
20 20 Januari 2009 460 260 350 510
21 21 Januari 2009 430 200 260 280
22 22 Januari 2009 550 210 640 950
23 23 Januari 2009 460 230 650 340
24 24 Januari 2009 900 360 460 410
25 25 Januari 2009 - - - -
26 26 Januari 2009 - - - -
27 27 Januari 2009 460 160 520 650
28 28 Januari 2009 550 270 240 460
29 29 Januari 2009 520 220 610 610
30 30 Januari 2009 860 320 590 750
31 31 Januari 2009 770 190 840 480
Kapasitas gudang 2500 850 1800 2000
Sumber : Depo Cipondoh
LAMPIRAN IV
Input Data untuk NWC dan LC
LAMPIRAN V
Output Dari Metode North West Corner
LAMPIRAN VI
Output dari Metode Least Cost