Rem tromol hidrolik menggunakan minyak rem sebagai perantara untuk meneruskan tekanan
dari pedal rem ke kanvas rem dalam tromol. Sifat cairan rem adalah meneruskan tekanan ke
segala arah. Komponen rem tromol hidrolik terdiri atas tromol, kanvas, silinder roda, pipa
minyak rem, silinder master, reservoir, dan pedal rem. Cara kerjanya sederhana. Apabila pedal
gas diinjak dengan tekanan tertentu maka minyak rem akan meneruskan tekanan tersebut ke
silinder roda yang selanjutnya piston silinder roda mengembang menekan kanvas rem. Tekanan
kanvas rem tersebut mengenai dinding dalam dari tromol sehingga terjadilah pengereman.
Pengereman bisa tidak bekerja dengan baik apabila kanvas rem tipis, permukaan kanvas rem
atau permukaan dinding dalam tromol licin, minyak rem habis, silinder – silinder roda macet,
atau slang – slang minyak rem kemasukan udara.
1. Tromol rem. Tromol rem pada umumnya dibuat dari besi tuang. Pada waktu terjadinya
pengereman suhu pada tromol rem antara 200 – 300 derajat celcius. Oleh karena itu
tromol rem harus mudah menghantarikan panas. Permukaan dalam tromol harus rata
sehingga jarak antara kanvas dengan tromol sama besar. Sedangkan untuk permukaan
tromol yang tidak rata akan mengakibatkan getaran saat pengereman. Getaran ini akan
diteruskan ke seluruh badan mobil. Sedangkan permukaan tromol yang licin , akan
mengakibatkan pengereman tidak terjadi dengan baik. Jika salah satu saja tromol yang
licin, maka pengereman di satu sisinya tersebut akan tidak baik, yang cenderung
membuat kendaraan membuang ke satu arah saat dilakukan pengereman.
2. Kanvas rem. Ketebalan kanvas rem harus sesuai dengan standar ketebalan yang telah
ditentukan oleh pabrik pembuatan mobil tersebut. Jadi untuk masing – masing tipe
mobil berbeda, sesuai dengan standar dari pabrikan mobil tersebut. Kanvas rem yang
sudah kurang dari standarnya atau sudah tipis akan mengakibatkan pengereman tidak
terjadi dengan baik. Dan bukan itu saja, ketebalan untuk kanvas rem harus sama pada
seluruh sisi kanvas rem. Ketebalan yang tidak sama ini pun akan mengakibatkan
pengereman tidak berlangsung dengan sempurna. Bila pengereman pada salah satu roda
tidak terjadi dengan baik, maka kendaraan / mobil cenderung membanting ke satu sisi
saat dilakukan pengereman.
3. Silinder roda. silinder roda terdiri atas bodi dan piston. Bodi adalah tabung tempat
piston roda melakukan gerakan maju mundur saat pengereman. Sedangkan piston roda
menerima tekanan dari minyak rem untuk bergerak maju atau mengarah keluar dari
bodi, dan menekan kanvas rem. Gerakan piston roda haruslah lancar di dalam bodi,
sehingga pengereman dapat dilakukan dengan baik. Bila piston roda macet, hal ini
membuat pengereman tidak dapat terjadi, sebab kanvas rem hanya diam, alias tidak
membuka untuk menekan tromol rem.
4. Pipa minyak rem. Pipa minyak rem adalah pipa saluran mengalirnya minyak rem dari
master rem ke silinder roda. pipa minyak rem ini harus dapat dibengkokkan tanpa
mengakibatkan patah, sehingga memudahkan untuk pemasangannya ke dalam unit
instalasi rem. Pipa minyak rem dibuat dari bahan yang tahan terhadap karat , serta tahan
terhadap reaksi kimia dari minyak rem.
5. Silinder master. Komponen ini terletak atau dipasangkan pada booster rem. Namun
ada juga beberapa kendaraan yang tidak menggunakan booster rem. Sehingga untuk
pemasangannya maka silinder master ini akan menerima gaya penekanan dari pedal
rem secara langsung. Silinder master inilah terdiri atas piston , pegas pengembali dan
katup keluar. Silinder master inilah yang akan merubah gaya pedal rem menjadi gaya
hidrolik pada minyak rem di instalasi pengereman.
6. Reservoir. Reservoir adalah tangki penampungan minyak rem. Tangki ini dibuat dari
wadah plastik, yang dipasangkan pada silinder master. Minyak rem ditampung di sini,
dan untuk dialirkan ke pipa – pipa minyak rem. Pada tangki reservoir ini juga , anda
dapat mengecek kebutuhan dari minyak rem tersebut. Terdapat garis sebagai indicator
untuk menunjukkan cukup tidaknya jumlah minyak rem dalam instalasi pengereman.
Jika kurang maka harus ditambahkan minyak rem, yaitu dengan membuka tutuk
reservoir dan menuangkan tambahan minyak rem tersebut ke tangki reservoir.
7. Pedal rem. Pedal rem adalah tuas di dalam ruang kemudi, yang terletak ditengah, di
mana sebelah kiri adalah pedal kopling, dan paling kanan adalah pedal gas. Pedal rem
inilah yang diinjak oleh pengemudi saat melakukan pengereman.
1. Dongkraklah mobil
2. Lepas roda – rodanya
3. Keluarkan minyak rem dan tampung dalam bak plastik
4. Lepas bagian – bagian berikut;
a. Tromol
1. Untuk tromol rem dengan sistem pengikatan pada flens roda:
Beri tanda pada tromol dan flens roda sebelum dilepas.
Lepas tuas rem tangan
Bersihkan kotoran dan karet yang melekat sehingga tromol mudah dilepas.
Untuk memudahkan pelepasan, gunakan baut pada lubang – lubang pelepasan pada
tromol, pukul dengan palu kayu pada sisi tromol sampai tromol mudah dilepas. Bisa
juga tromol dipanaskan dengan las karbit secukupnya sampai tromol rem mengembang.
Lepas tutup naf dengan menggunakan pengungkit, obeng besar, kunci pas besar atau
pahat.
Lepas pen kunci dengan tang
Keluarkan tutup pengunci
Lepas bantalan roda
Lepas tromol – tromol rem
Catatan:
Minyak rem yang bercampur dengan air harus dikuras dan diganti karena campuran air tersebut
menurunkan titik didih minyak sehingga akan lebih mudah terjadi gelembung – gelembung
udara. Ini berarti minyak rem yang sudah cukup lama dipakai harus diganti karena mungkin
sudah bercampur dengan air.
Keterangan:
1. Pedal rem
2. Booster rem
3. Silinder master
4. Tabung minyak rem (tangki minyak rem)
5. Silinder roda
6. Rem cakram
7. Pipa minyak rem untuk roda – roda belakang
8. Pipa minyak rem untuk roda – roda depan