Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIGI BERLUBANG

PADA MASYARAKAT

A. Pendahuluan
SD N 1 Samigaluh terletak di dataran tinggi yang jauh dari pusat kota. Hal
tersebut mengakibatkan sulitnya mendapat informasi yang berhubungan dengan
kesehatan. Kasus yang banyak dijumpai pada siswa tersebut adalah gigi berlubang. Salah
satu faktor pemicunya banyak pedagang yang menjajakan dagangannya dengan cita rasa
manis, selain itu kebiasaan mereka yang tidak menyikat gigi secara teratur.yang
umumnya memicu timbulnya gigi berlubang
Akhir–akhir ini banyak siswa yang mengeluh gusinya bengkak dan giginya sakit
sehingga menyebabkan kurang nyamannya dalam belajar dan menurunkan konsentrasi.
Saat mereka merasakan sakit, keluarga sudah mengupayakan untuk memberikan minyak
kayu putih dan tidur namun tidak memiliki efek yang signifikan.

B. Pengkajian Kebutuhan Belajar


1. Predisposing faktor
a. Pengkajian riwayat Kesehatan
Kebiasaan anak – anak di usia 9 tahun yang suka mengkonsumsi makanan manis
seperti coklat, permen, es krim, dan lain- lain serta kebiasaan malas menyikat gigi
sebelum tidur memicu timbulnya gigi berlubang. Kesalahan dalam menyikat gigi
merupakan salah satu faktor lain yang dapat menyebabkan timbulnya gigi
berlubang di usia anak. Selain itu akhir–akhir ini banyak siswa yang mengeluh
gusinya bengkak dan giginya sakit sehingga menyebabkan kurang nyamannya
dalam belajar dan menurunkan konsentrasi. Serta diperoleh informasi bahwa
terdapat 5 siswa yang giginya berlubang dan 2 siswa tidak masuk sekolah karena
sakit gigi. Saat mereka merasakan sakit, keluarga sudah mengupayakan untuk
memberikan minyak kayu putih dan tidur namun tidak memiliki efek yang
signifikan.

b. Pengkajian Fisik
Anak – anak yang, dan tidak menjaga kebersihan gigi merupakan tanda – tanda
umum yang sering dialami oleh anak – anak. Terdapat gigi yang bewarna

1
kehitaman dan pipi terlihat membengkak serta menunjukkan ekspresi wajah
menahan sakit.
c. Pengkajian kesiapan klien untuk belajar
Pada awalnya anak – anak tidak tertarik mempelajari tentang kesehatan gigi dan
menganggap remeh tentang kebersihan gigi. Pengetahuan tentang kebersihan gigi
yang kurang karena sebelumnya klien belum pernah mendapatkan informasi
tersebut dari sumber manapun.
d. Motivasi Belajar
Anak – anak mempunyai kesiapan untuk menerima penyuluhan tentang materi
gigi berlubang.
e. Kemampuan membaca
Klien mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan baik, ketika
diberikan penyuluhan ia dapat memahami dengan baik. Klien dapat
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik serta klien dapat
membaca dan memahami dengan baik.

2. Enabling Faktor ( Faktor Pemungkin)


Klien mendapat penyuluhan tentang gigi berlubang oleh perawat yang sudah
memiliki pengetahuan serta keterampilan yang sudah matang. Letak kelas yang
digunakan untuk penyuluhan sangat nyaman bagi siswa, serta fasilitas dan sumber
materi penyuluhan sudah dipersiapkan dengan baik oleh penyaji.

3. Reinforcing Faktor ( Faktor Penguat )


Penyuluh berpakaian rapi dan bersih yang nantinya diharapkan dapat menjadi
panutan ( role model ) bagi klien. Orang tua sangat menyetujui adanya penyuluhan
tentang gigi berlubang untuk kebaikan anak mereka. Dukungan yang diberikan oleh
orang tua tersebut menjadikan dukungan moril dan dapat membantu dalam perawatan
gigi berlubang.

Analisa Data

DATA MASALAH ETIOLOGI


DO: Ketidaktahuan atau kurang Perilaku, dan kurang
Terdapat gigi yang bewarna pengetahuan tentang pengetahuan tentang kebersihan
kehitaman dan pipi terlihat kebersihan gigi gigi serta suka mengkonsumsi
membengkak serta makanan manis seperti coklat,

2
menunjukkan ekspresi wajah permen, es krim, dan lain- lain
menahan sakit dan kebiasaan malas menyikat
gigi sebelum tidur memicu
DS: timbulnya gigi berlubang
Akhir–akhir ini banyak siswa
yang mengeluh gusinya
bengkak dan giginya sakit
sehingga menyebabkan kurang
nyamannya dalam belajar dan
menurunkan konsentrasi. Saat
mereka merasakan sakit,
keluarga sudah mengupayakan
untuk memberikan minyak kayu
putih dan tidur namun tidak
memiliki efek yang signifikan.

C. Diagnosa
Ketidaktahuan atau kurang pengetahuan tentang kebersihan gigi berhubungan
dengan perilaku dan kurang pengetahuan tentang kebersihan gigi serta suka
mengkonsumsi makanan manis seperti coklat, permen, es krim, dan lain- lain dan
kebiasaan malas menyikat gigi sebelum tidur memicu timbulnya gigi berlubang ditandai
dengan terrdapat gigi yang bewarna kehitaman dan pipi terlihat membengkak serta
menunjukkan ekspresi wajah menahan sakit. Akhir–akhir ini banyak siswa yang
mengeluh gusinya bengkak dan giginya sakit sehingga menyebabkan kurang nyamannya
dalam belajar dan menurunkan konsentrasi. Saat mereka merasakan sakit, keluarga sudah
mengupayakan untuk memberikan minyak kayu putih dan tidur namun tidak memiliki
efek yang signifikan.

D. Perencanaan Satuan Acara Penyuluhan


1. Topik : Gigi Berlubang
2. Peserta / Sasaran
a. Sasaran penyuluh : Anak kelas 3 SD
b. Sasaran program : Siswa SD N 1 Samigaluh
3. Tujuan

3
a. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan mengenai gigi berlubang diharapkan anak dapat
melakukan perawatan gigi secara teratur.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan anak mampu :
1) Menjelaskan pengertian gigi berlubang
2) Menjelaskan penyebab gigi berlubang
3) Menjelaskan pencegahan gigi berlubang
4. Materi
Dalam penyulahan, materi yang akan disampaikan adalah :
a. Pengertian gigi berlubang
b. Penyebab gigi berlubang
c. Pencegahan gigi berlubang

5. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
6. Media dan alat
a. Laptop
b. Proyektor
c. LCD/ Power point
d. Video
7. Waktu
a. Hari / Tanggal : Senin, 9 Oktober 2017
b. Waktu Pelaksanaan : 08.00 WIB
c. Waktu Acara : 35 menit
d. Tempat : Kelas 3 B SD N 1 Samigaluh
Denah Tempat Duduk
S
B
T
U

Operator

M P L

P P
P C
P
4 D
P
Susunan kegiatan :
URAIAN KEGIATAN KEGIATAN
NO WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN MASYARAKAT
1. 3 menit Pendahuluan Memperkenalkan diri danMendengar /memperhatikan
menjelaskan tujuan

2. 10 menit Penjelasan materiMenjelaskan materiMendengarkan


penyuluhan
Demonstrasi
3. 15 menit Mempraktikan Memperhatikan
cara menyikat gigi yang
baik dan benar
Evaluasi
4. 5 menit Tanya jawab Bertanya dan dapat
mempraktikan dengan benar
Penutup
5. 2 menit Menyimpulkan Memperhatikan

E. Evaluasi
Seluruh siswa kelas 3 SD N 1 Samigaluh dapat menyebutkan pengertian, penyebab dan
pencegahan gigi berlubang dengan benar. Selain itu mampu mengikuti dan
mempraktekkan cara sikat gigi dengan benar

Lampiran Evaluasi
1. Apa pengertian gigi berlubang?
2. Apa penyebab gigi berlubang?
3. Bagaimana pencegahan gigi berlubang?
4. Apa yang akan di lakukan setelah mengetahui penjelasan tentang gigi berlubang?
5. Mampu mempraktikan sikat gigi dengan benar

5
Lampiran Materi
1. Pengertian Gigi Berlubang
Salah satu gangguan kesehatan yang sangat khas dan sering terjadi pada anak-
anak adalah penyakit gigi berlubang atau yang di kenal dengan istilah karies. Gigi
berlubang merupakan kerusakan pada gigi yang disebabkan karena adanya kuman,
kuman tersebut berasal dari sisa makanan yang kita makan yang masih menempel
pada gigi.

2. Penyebab Gigi Berlubang


a. Makan Makanan Manis
Penyebab gigi berlubang salah satunya adalah gula. Gula. gula atau makanan
manis bisa memperparah kerusakan pada gigi. Gula dapat menyebabkan kuman
berkembang biak dengan cepat pada gigi kita. Maka dari itu makanan yang manis
dan melengket menjadi salah satu penyebab utama gigi berlubang pada anak.
b. Kebersihan gigi tidak terjaga
Jika pada saat menggosok gigi kurang bersih maka dapat menyebabkan gigi
berlubang. Karena kuman yang berasal dari sisa makanan akan merusak gigi kita
sehingga membuat gigi kita berlubang
c. Makan atau minum sebelum tidur
Jika kita tertidur dalam keadaan belum menggosok gigi maka hal tersebut
merupakan salah satu faktor penyebab gigi berlubang. Sisa makanan yang
menempel akan mengundang kuman. Perkembangan kuman pada gigi juga akan
cepat berkembang saat kita tertidur.
d. Waktu menggosok gigi yang kurang tepat
Kita harus disiplin dalam menggosok gigi. Dengan melakukan secara terjadwal
kita akan terhindar dari bakteri serta kuman penyebab gigi berlubang.

3. Pencegahan Gigi Berlubang


a. Hindari makanan terlalu manis seperti sirup, minuman ringan yang bersoda, susu,
permen, obat dan suplemen yang mengandung gula.

6
b. Tidak boleh tertidur dengan masih meminum minuman yang berasa manis atau
mengandung gula.
c. Check-up ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali
d. Rajin melakukan gosok gigi, sekurang-kurangnya dua kali sehari terutama sehabis
makan dan malam hari sebelum tidur agar gigi selalu bersih dan bebas dari sisa
makanan yang menempe
e. Setalah menggosok gigi berkumurlan dengan air bersih atau obat kumur

4. Langkah – Langkah Menggosok Gigi dengan Benar


a. Letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan posisi
membentuk sudut 45 derajat. Mulailah menggosok gigi geraham atas atau gigi
belakang di salah satu sisi mulut. Sikatlah dengan gerakan melingkar dari atas ke
bawah selama sekitar 20 detik untuk setiap bagian.
b. Sikat setiap bagian gigi, mulai dari bagian gigi yang biasa dipakai untuk
mengunyah, gigi yang dekat dengan pipi dan lidah. Pastikan semua permukaan
gigi sudah disikat, sehingga plak atau sisa makanan yang menempel di gigi bisa
hilang.
c. Untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan, pegang sikat gigi dalam
posisi vertikal atau gunakan ujung kepala sikat gigi, lalu sikat dengan gerakan
melingkar dari tepi gusi sampai atas gigi. Lakukan gerakan ini berulang sebanyak
2-3 kali.
d. Ubah pola menggosok gigi jika diperlukan. Kadang, menggosok gigi dengan cara
yang sama membuat ada bagian gigi lain terabaikan.
e. Jika menggosok gigi dimulai dari bagian geraham atas, maka sikatan akhir pada
gigi geraham bawah. Durasi waktu untuk menggosok gigi seluruh bagian sekitar
2-3 menit dan baru setelah itu kumur-kumur hingga gigi bersih.
f. Jangan menggosok gigi terlalu keras atau terlalu memberi tekanan pada gigi
karena ini akan menyakitkan gigi dan gusi. Terlalu keras menggosok gigi
sebenarnya tidak membantu membersihkan gigi lebih baik juga. Justru, hal ini
dapat menyebabkan permukaan luar gigi (enamel) terkikis dan ini adalah asal
mula dari gigi sensitif.
7
g. Menggosok gigi dengan gerakan lurus (bukan melingkar) bukanlah cara yang
efektif dalam membersihkan gigi. Menggosok gigi dengan gerakan lurus dalam
waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gusi.

Skenario
SD N 1 Samigaluh terletak di dataran tinggi yang jauh dari pusat kota. Hal tersebut
mengakibatkan sulitnya mendapat informasi yang berhubungan dengan kesehatan. Kasus
yang banyak dijumpai pada siswa di sekolah tersebut adalah gigi berlubang. Salah satu
faktor pemicunya banyak pedagang yang menjajakan dagangannya dengan cita rasa
manis, selain itu kebiasaan mereka yang tidak menyikat gigi secara teratur.yang
umumnya memicu timbulnya gigi berlubang
Akhir–akhir ini banyak siswa dari SD N 1 Samigaluh yang mengeluh gusinya
bengkak dan giginya sakit sehingga menyebabkan kurang nyamannya dalam belajar dan
menurunkan konsentrasi. Serta diperoleh informasi bahwa terdapat 5 siswa yang giginya
berlubang dan 2 siswa tidak masuk sekolah karena sakit gigi. Saat mereka merasakan
sakit, keluarga sudah mengupayakan untuk memberikan minyak kayu putih dan tidur
namun tidak memiliki efek yang signifikan.
Pada hari senin, 9 Oktober 2017 mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
melakukan penyuluhan di SD tersebut. Mahasiswa dari poltekkes kemenkes yogyakarta
tersebut memberikan penyuluhan terhadap siswa kelas 3 SDN 1 Samigaluh karena di
sekolah tersebut kebanyakan yang mengalami sakit gigi adalah siswa kelas 3.
Pada hari senin pukul 08.00 mahaiswa dari poltekkes sudah sampai di dalam ruang
kelas 3 bersama dengan bu guru wali kelas 3 tersebut. Bu guru menjelaskan kepada para
siswa mengenai tujuan mahasiswa dari poltekkes datang ke sekolah mereka.
Guru : “Selamat pagi anak-anak”
Siswa : “Selamat pagi Bu guru”
Guru :“Iya anak-anak, ibu disini bersama dengan kakak-kakak yang datang dari
poltekkes jogja. Ayo anak-anak sapa dulu sama kakak-kakak yang di
depan”
Siswa : “halo kakak-kakak”
Mahasiswa : “Halo adek-adek”
Guru : “Nah anak-anak, kakak-kakak datang ke sekolah kita ini untuk mengajari
kita bagaimana cara menggosok gigi dengan benar. Supaya gigi kita tidak
sakit seperti teman kalian Rido yang hari ini tidak masuk sekolah karena
sakit gigi. Anak-anak tidak mau kan kalo giginya sakit?
Siswa : “Tidak bu guru”
Guru : “Kalo begitu nanti ketika kakak-kakak ini menjelaskan di depan di
8
dengarkan dengan baik ya anak-anak.”
Siswa : “Baik bu guru”
Guru : “Silahkan mba dimulai saja penyuluhannya”
Mahasiswa : “Baik bu, terimakasih.”
Guru : “Sama-sama mba”
Setelah itu bu guru mempersilahkan mahasiswa dari poltekkes tersebut untuk
memulai penyuluhannya. Mahasiswa dari poltekkes memulai melakukan penyuluhan.
Mahasiswa :”Assalamu’alaikum wr.wb”
Siswa :”Wa’alaikumsalam”
Mahasiswa :”Halo adek-adek, selamat pagi”
Siswa : “Halo kakak-kakak, selamat pagi”
Mahasiswa : “Apa kabar adek-adek?”
Siswa : “Baik kak”
Mahasiswa : “Kita perkenalan dulu yaa adek-adekk. Nama kakak Dewi disini kakak
datang bersama teman-teman kakak. Ayok kakak-kakak perkenalan
dengan adeknya.
Mahasiswa : “Iya adek-adek, perkenalkan nama kakak Aulia”
Mahasiswa : “Halo adek-adek, pekenalkan nama kakak Ria”
Mahasiswa : “Halo adek-adek nama kakak Ratna ”
Mahasiswa : “Iya adek-adek, sekarang sudah tahu nama kakak-yang ada di depan kan”
Siswa : “Sudah kak”
Mahasiswa :“Iya adek-adek, jadi disini kami akan menjelaskan kepada adek-adek
tentang penyebab gigi berlubang dan nanti kami akan mengajari adek-
adek untuk menggosok gigi dengan benar supaya gigi kalian tidak sakit.
Untuk waktunya nanti sekitar 35 menita ya Dek”
Siswa :“Iya Kak.”
Mahasiswa : “Baik adek-adek, apa sudah bisa kita mulai?”
Siswa :”Bisa Kak.”
Mahasiswa menyampaikan materi mengenai pengertian gigi berlubang, penyebab
gigi berlubang, dan pencegahan gigi berlubang. Setelah selesai menyampaikan materi
mahasiswa memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Mahasiswa :“Iya adek-adek, ada yang ingin bertanya?”
Siswa : “Saya kak”
Mahasiswa :”Iya adeknya namanya siapa?
Siswa :”Nama saya (…….)kak”
Mahasiswa :”oke adek(…..)mau tanya apa?”
Siswa :”PERTANYAAN”
Mahasiswa :”JAWABAN”
Setelah dilakukan penjelasan mengenai materi, selanjutnya dilakukan pemutaran
video dan dilanjutkan dengan demonstrasi oleh Mahasiswa 3 dan mahasiswa 4.
Mahasiswa : “Iya adek-adek, setelah melihat video itu, apakah ada yang ingin maju ke
depan untuk mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar?”
Mahasiswa :“Ayo adek-adek, yang maju nanti dapat hadian lhoo”
9
Siswa :”Saya Kak”
Mahasiswa :”Iya adeknya namanya siapa?”
Siswa :”Nama saya (……)Kak”
Mahasiswa :”Iya ayok Dek (……) maju ke depan”
Mahasiswa :”Ayo ada yang mau maju lagi nemenin dek(…..)?”
Siswa :”Saya Kak”
Mahasiswa :”iya adeknya ayo maju kedepan. Namanya siapa?”
Siswa :”Nama saya(….)Kak”
Mahasiswa :”Oke dek(…….)daa (……)ayok coba praktikkan gimana cara menyikat
gigi yang benar”
Siswa-siswa mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar. Setelah demonstrasi
selesai , perawat melakukan evaluasi terhadap siswa.
Mahasiswa :”Ayo siapa yang tau apa pengertian gigi berlubang?”
Siswa :”Saya Kak”
Mahasiswa :”Iya adek namanya siapa?”
Siswa :”Nama saya (…..)Kak”
Mahasiswa :”iya dek (……)jawabannya apa?”
Siswa :“Gigi berlubang adalah kerusakan pada gigi yang disebabkan oleh kuman
yang berasal dari sisa makanan”
Mahasiswa :”Bener ngga jawaban dek (…..)dek-adek?”
Siswa :”Bener kak”
Mahasiswa :”Ayok beri tepuk tangan buat dek (…...)
Mahasiswa :”Terus penyebab gigi berlubang itu apasih? Ayok siapa yang tau?”
Siswa :”Saya kak, nama saya (……)”
Mahasiswa :”Oke dek (…..)jawabannya apa?
Siswa :”Penyebab gigi berlubang itu makan makanan yang manis, kebersihan gigi
tidak terjaga, lupa menggosok gigi sebelum tidur, waktu menggosok gigi
yang kirang tepat.”
Mahasiswa :”Iya pintar sekali dek (……)tepuk tangan buat dek (……).”
Mahasiswa :”Nah, sekarang siapa yang tau bagaimana cara mencegah gigi berlubang?”
Siswa :”Saya Kak, nama saya (…..)”
Mahasiswa :”Oke dek (…..)bagaimana cara mencegah gigi berlubang?”
Siswa :”Menghindari makan makanan yang manis, tidak boleh tidur ketika masih
makan atau minum yang manis, ke dokter gigi setiap 6 bulan, rajin
menggosok gigi.”
Mahasiswa :”Iya benar. Tepuk tangannya buat dek (…..)”
Mahasiswa :”Nah sekarang kakak mau Tanya, apa yang akan adek lakukan setelah
adek-adek mendapatkan penjelasan mengenai gigi berlubang?”
Siswa :”Saya akan rajin menyikat gigi dengan benar agar giginya tidak bolong”
Mahasiswa :”Oke adek-adek, kami sudah selese melakukan penyuluhan. Apakah ada
yang ingin ditanyakan lagi?”
Siswa :”Tidak kak”
Mahasiswa :”Baik adek-adek, kalo tidak ada yang ditanyakan lagi. Demikian yang dapat
kakak-kakak sampaikan kepada kalian, apabila banyak kesalahan kakak-
kakak dalam menyampaikan materi kak-kakak minta maaf yaa dek.”
Siswa :”Iya Kak”
10
Mahasiswa :”Adek-adek yang rajin sikat giginya yaa, dan jangan lupa juga untuk rajin
belajar biar nilainya bagus. Terimakasih adek-adek atas perhatiannya,
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Sumber :
Drg.Anita Gina ,“ 5 Penyebab Gigi Berlubang pada anak”,
https://kesehatangigi.blogspot.co.id/2014/07/5-penyebab-gigi-berlubang-pada-anak.html,
diakses pada tanggal 05 September 2017 pukul 20:13

Arinda Veratamala. “ Langkah – Langkah Menyikat gigi dengan benar “,


https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/cara-menyikat-gigi-dengan-benar/, diakses
pada tanggal 05 September 2017 pukul 21:15

Angga Perawat, “ Contoh Makalah Karies ( gigi berlubang )”,


http://tulisanhatiangga.blogspot.co.id/2013/10/contoh-makalah-karies-gigi-
berkarang.html, diakses pada tanggal 05 September 2017 pukul 20 : 15

11

Anda mungkin juga menyukai