Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Terapi humor adalah suatu terapi dengan menggunakan humor dan tawa
dalam rangka membantu indivudu dalam menyelesaikan masalahnya baik dalam
bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental. Pemberian stimulus humor dalam
pelaksanaan terapi diperlukan karena beberapa orang mengalami kesulitan untuk
memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi humor yang dimaksud
dapat diberikan dalam berbagai bentuk media VCD, notes, majalah hunor, badut
dan komik .

Menurut Foy(dalam Kataria, 2004), seseorang dikatakan berhasil dalam


melakukan terapi humor apabila orang tersebut tertawa dengan lepas yang dapat
dilihat dari ekspresi wajah yang ditujukan, disertai dengan adanya gerakan otot
perut, otot dada, otot bahu dan peningkatan frekuensi pernafasan. Terapi humor
dilakukan secara individu dan berkelompok, akan tetapi ini akan lebih baik bila
dilakukan secara berkelompok.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan Konsep Dasar Humor!

2. Apa yang disebut dengan Terapi Humor?

3. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Terapi Humor?

4. Apa saja Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Humor?

5. Kapan dan dimana Pemberian Terapi Humor yang baik?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Konsep Dasar Humor

2. Mengtahui Pengertian Terapi Humor


3. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Terapi Humor

4. Mengetahui Indikasi dan Kontrindikasi Terapi Humor

5. Mengetahui Waktu dan Tempat Pemberian Terapi Humor yang Baik


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Humor

Humor berasal dari kata umor yaitu You-moors= cairan-mengalir. Menurut


Driver, humor merupakan sifat dari sesuatu atau suatu situasi yang kompleks yang
menimbulkan keinginan untuk tertawa. Secara sederhana humor didefinisikan
sebagai sesuatu yang lucu. Sesuatu yang bersifat humor adalah sesuatu yang dapat
membuat tertawa. Humor merupakan sebuah aspek afektif, kognitif, atau estetika
dari seseorang. Stimulus atau peristiwa yang membangkitkan seperti hiburan,
sukacita, kegembiraan atau sebagai tertawa/ tersenyum.

Humor adalah sesuatu yang lucu, yang dapat menggelikan hati atau yang
dapat menimbulkan kejenakaan atau kelucuan. Orang yang memiiki rasa humor
yang tinggi, yakni orang yang mudah tersenyum atau tertawa bila mendengar
sesuatu yang humoris disebut seorang humoris (KBBI, 1991: 361).

Meskipun humor terdapat dalam semua masyarakat di dunia ini, penerimaan


humor dalam masing-masing masyarakat tidaklah sama. Ada masyarakat yang amat
terbuka kepada semua jenis humor dan ada pula masyarakat yang bersikap selektif
atau bahkan membatasi humor. Menurut Golstein dan McGhee, dalam masyarakat
yang fanatik beragama, humor kurang berkembang dan umumnya hanya terbatas
dalam kalangan tertentu saja (pedagang, pejabat pemerintah, serdadu, dan
sebagainya, bukan di kalangan agama). Namun dalam masyarakat yang suka
kepada hura-hura, misalnya masyarakat Amerika Latin, peristiwa humor bisa
terjadi di antara siapa saja, hubungan kekerabatan tidak merupakan penghalang
terjadinya peristiwa humor.

Di samping lingkungan orang-orang tertentu, humor juga dibatasi oleh


tempat atau kondisi tertentu. Di kuburan, dalam hutan belantara, orang biasanya
tidak tergoda untuk membuat humor. Demikian pula halnya dengan kondisi
tertentu. Orang tidak akan tega membuang humor di depan atau di sekitar orang-
orang yang sedang di rudung malang atau ditimpa musibah.
2.2 Pengertian Terapi Humor

American Association for Humor Therapy (AATH), menyatakan bahwa


terapi humor adalah intervensi terapeutik menggunakan stimulus-stimulus yang
merangsang ekspresi senang. Intervensi ini dapat meningkatkan kesehatan atau
digunakan sebagai pengobatan komplementer penyakit untuk memfasilitasi
penyembuhan atau mengatasi, baik fisik, emosional, kognitif, sosial, atau spiritual.

Terapi humor adalah penggunaan humor untuk mengurangi rasa fisik atau
emosional, stres dan depresi. Tujuannya untuk mengurangi stres, depresi dan
meningkatkan kualitas hidup seseorang. Perawat dapat melakukan terapi ini disaat
melakukan konseling kesehatan pada saat melakukan kegiatan santai dengan
pasien.

Terapi Humor adalah metode terapi dengan menggunakan humor dan tawa
dalam rangka membantu individu dalam menyelesaikan masalahnya baik dalam
bentuk gangguan fisik maupun mental. Karena dengan tertawa yang dihasilkan
dalam terapi humor dapat merangsang pengeluaran endorphin Idan IserotoninI,
yaitu sejenis Imorfin alami tubuh dan juga metanonin. Zat-zat tersebut merupakan
zat yang baik untuk otak, karena dapat membuat seseorang menjadi lebih tenang.
Dengan pemberian terapi humor maka akan mengaktifkan pelepasan
neurotrensmiter seperti endofrin, dan neopnephrine dan memodulasi
neuroreceptors dalam sistem kekebalan tubuh, mengubah suasana hati, menggangu
respon stres, mengurangi depresi dan kecemasan.

Pemberian stimulus humor dalam melaksanakan terapi diperlukan karena


individu mengalami kesulitan untuk memulai tertawa tanpa adanya alasan yang
jelas. Stimulus humor yang dimaksud dapat diberikan melalui bentuk media, seperti
VCD, notes, badut dan komik. Apabila stimulasi humor diberikan sebagai satu-
satunya stimulus untuk menghasilkan tawa dalam setting terapi, maka terapi yang
diberikan akan disebut sebagai terapi humor, namun jika dikombinasikan dengan
hal-hal lain untuk menciptakan tawa alami (misalnya dengan yoga atau meditasi)
akan disebut sebagai terapi tawa. Jadi dalam pelaksanaannya, terapi tawa
melibatkan proses humor, tawa, yoga tawa, relaksasi, dan meditasi.
Terapi tawa modern terjadi sekitar tahun 1930-an. Beberapa rumah sakit
mengundang badut untuk menghibur anak-anak penderita polio. Tahun 1964,
Norman Cousins menerbitkan Anatomy of an Illness (Terapi Tawa, 2010; &
Muhammad, 2011) yang mendokumentasikan kasus nyata tentang dampak positif
penggunaan humor terhadap penyakit. Pada waktu itu, Norman Cousins didiagnosa
menderita Cousins Ankylosing Spondylitis, yaitu penyakit mematikan yang
menyebabkan disintegrasi pada jaringan spinalis. Para dokter memberikan
prognosis kesembuhan pada Cousin sebesar 1:500 kasus. Menghadapi tipisnya
angka peluang untuk sembuh, Cousins memutuskan untuk melakukan terapi humor
untuk menghibur dirinya sendiri. Dalam pelaksanaannya, Cousins menemukan
bahwa 15 menit tertawa terbahak-bahak dapat menghasilkan tidur tanpa rasa sakit
selama ± 2 jam. Sampel darah juga menunjukkan bahwa tingkat penyebaran
penyakit telah menurun setelah menjalani terapi humor. Pada akhirnya, Cousins
benar-benar sembuh dari penyakitnya.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Terapi Humor


A. Kelebihan Terapi Humor
Sebagai terapi humor pendekatan yang holistik, terapi humor mempunyai
berbagai kelebihan, yaitu :

1) Terapi humor merupakan terapi yang tidak membutuhkan banyak peralatan.


Terapi ini dapat dilakukan dengan media: majalah, televisi, atau tidak
menggunakan peralatan sama sekali, yaitu dengan saling berbagi cerita lucu
dengan orang lain.

2) Terapi humor tidak memiliki batasan ruang dan waktu dalam


pelaksanaannya. Ini dapat di terapkan dikamar, kelas maupun di ruang
terbuka.

3) Terapi humor dapat dilakukan dalam kelompok maupun individual. Namun


untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak, biasanya cenderung
dilakukan dalam kelompok kecil.
4) Tidak ada ketentuan dalam materi yang sebagai stimulus humor. Masing-
masing individu bebas memilih jenis humor sesuai dengan minat dan
keinginannya.

B. Kekurangan Terapi Humor


Terapi humor juga memiliki beberapa keterbatasan yang menjadi kekurangannya
sebagai sebuah intervensi kesehatan, antara lain:

1) Terapi humor tidak dapat diterapkan pada individu dengan beberapa


gangguan kesehatan, seperti hernia, wasir parah, penyakit jantung dengan
sesak napas, pasca operasi, peranakan turun, kehamilan, serangan pilek dan
flu, tuberkulosis, dan komplikasi mata. Hal ini dikarenakan produksi tawa
dikhawatirkan akan mengganggu proses penyembuhan serta dapat
menularkan beberapa penyakit tertentu bila dilakukan dalam kelompok.
Namun, kekurangan ini dapat dikendalikan jika individu yang bergabung
dapat menguasai dirinya sendiri, sehingga tidak melakukan aktifitas tertawa
yang berlebihan selama sesi terapi berlangsung.
2) Faktor lain yang dapat menjadi penghalang keberhasilan terapi tawa adalah
tingkat dan jenis sense of humor. Sense of humor adalah bagaimana
seseorang mempersepsikan sebuah stimulus sebagai stimulasi humor
sehingga dapat menghasilkan tawa. Tingkat sense of humor mengacu
kepada seberapa sering seseorang mempersepsikan humor sebagai sebuah
stimulus untuk menghasilkan tawa. Sedangkan jenis sense of humor
mengacu kepada jenis humor apa yang paling dapat membuat seseorang
tertawa. Menurut penelitian Hartanti (2002), hanya orang-orang dengan
tingkat dan jenis sense of humor tertentu yang mampu merespon stimulasi
humor sesuai dengan yang diharapkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan terapi humor :

1) Perawat melakukan kegiatan ini dengan menyesuaikan pada situasi dan


kondisi pasien

2) Perawat senantiasa memperhatikan keadaan umum dan reaksi pasien


3) Budaya juga berpengaruh dalam pemberian terapi tersebut, maka perawat
menyesuaikan jenis humor sesuai dengan keinginan klien.

2.5 Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Humor

A. Indikasi Terapi Humor

1) Mengurangi kecemasan, stres, dan depresi

Terapi humor dapat mengurangi kecemasan, stres dan depresi sehingga


pengaruh dalam meningkatkan kesehatan mental. Dengan tertawa, hormon
endorphin akan dilepaskan dan akan mengalahkan hormon pemicu stres
(cortisol, adrenalin, epinephrine) yang keluar ketika stres. Hal ini bisa
mengurangi tekanan darah yang merupakan penyebab berbagai penyakit.
Dengan tertawa otak akan memerintahkan untuk melepaskan
Neurotransmiter yang tepat: endhorphine, serotinin dan melatonin (zat yang
memberikan efek yang menyenangkan) sehingga akan mengurangi
kecemasan, stress dan depresi.

2) Mengembalikan kondisi kesehatan dan kekebalan tubuh

Pada saat kita tertawa, sistem kekebalan tubuh dan sistem pada tulang,
pembuluh darah, jantung, maupun otot, bekerja labih aktif. Tertawa
terbahak-bahak diketahui bisa maningkatkan sistem imun dalam tubuh
dengan cara memicu produksi sel-sel lomfosit yang bertindak sebagai
pembunuh stres alami yang menurut para peneliti menjadi pemicu hampir
70 % penyakit, mulai dari hipertensi, jantung depresi, insomnia, migrain,
pikun, alergi dan lain-lain. Studi ilmiah membuktikan bahwa terjadi
penurunan 10-20 mm tekanan darah ketika seseorang tertawa selama 10
menit.

3) Menstimulasi pikiran dan perasaan positif.

Terapi humor dapat membuat hati senang. Perasaan senang ini akan menjadi
energi positif yang mendorong meningkatnya mood, lebih mudah berfikir,
menemukan ide-ide baru yang mungkin tidak terfikirkan sebelumnya,
sehingga kita lebih kreatif dan semangat melakukan aktifitas.

4) Menjalin relasi sosial dan meningkatkan kualitas aktivitas sehari-hari.

Humor bisa membuat orang tertawa dan merasa senang, hati senang
biasanya akan membuat seseorang bersikap labih baik terhadap orang lain,
sehingga seseorang bisa disukai dalam pergaulan. Selain itu, kamampuan
menciptakan humor bisa membuat seseorang lebih mudah berkomunikasi
dengan orang lain dan bisa membangun relasi sosial secara intensif.
Komunikasi yang baik akan menunjang kesuksesan dalam berkarya dan
berusaha. Dengan demikian, menjadikan humor sebagai terapi setiap hari
bisa meningkatkan kualitas kesehatan.

5) Menurunkan tekanan darah

Ketika tertawa terjadi kombinasi tarikan dan hembuasan nafas panjang yang
memberikan pertukaran udara yang bagus. Pertukaran ini akan memperkaya
darah dengan oksigen. Nafas yang kuat akan melatih otot jantung dan
memperbaiki sirkulasi darah, serta mempercepat aliran oksigen dan nutrisi
artinya dengan bernafas kuat, kontraksi jantung akan lebih terlatih dalam
hal irama ritmik otomatisnya, sehingga aliran darah menjadi lebih baik.
Darah dalam pembuluh darah akan lebih cepat mengangangkut oksigen dan
nutrisi akan memenuhi kebutuhannya keseluruh tubuh serta akan
memperbaiki fungsi nutrisi sirkulasi tubuh, sehingga dengan tertawa dapat
menurunkan tekanan darah.

6) Meningkatkan memori

Terapi humor pada hakikatnya adalah intervensi terapeutik menggunakan


stimulus-stimulus yang merangsang ekspresi senang. Emosional positif
yang akan menstimulasi hypothalamus untuk mengontrol sistem endokrin
yang bertugas untuk mengeluarkan hormon epineprine yang akan
meningkatkan kadar glukosa pada otak dan berguna dalam meningkatkan
memori.
7) Awet Muda

Tawa merupakan latihan yang sangat bagus untuk otot – otot wajah anda.
Tawa mengencangkan otot – otot wajah dan memperbaiki ekspresi wajah.
Ketika tertawa, wajah anda tampak merah karena peningkatan posokan
darah yang menyegarkan kulit wajah dan membuat kulit wajah tampak
cerah. Orang – orang yang suka tertawa tampak lebih cerah dan menarik.

B. Kontraindikasi Terapi Humor

Terapi Humor adalah terapi yang sangat ringan dan tidak membatasi usia, walaupun
begitu, terapi ini dilarang untuk dilakukan oleh mereka yang mempunyai beberapa
jenis penyakit dan problem. Pelarangan melakukan tawa ini dikarenakan
dikawatirkan berakibat buruk pada penyakitnya.

Mereka yang dilarang untuk melakukan terapi humor ini adalah :

Kontraindikasi Terapi Humor

Kontraindikasi Rasionalisasi

Penderita penyakit wasir Berbahaya karena otot di sekitar pinggul dan


perut mendapat tekanan lebih berat sehingga
dikhawatirkan memperparah penyakit wasir
Penderita penyakit hernia Hal ini dapat memperparah penyakit hernia
karena membutuhkan kerja keras otot dan
kemungkinan isi perut akan menonjol di sekitar
saluran selangkangan.
Penderita penyakit jantung Memacu denyut jantung bekerja lebih cepat,
sehingga dikhawatirkan berakibat fatal.
Penderita sesak nafas Mengganggu pernapasan
Baru selesai melakukan operasi Jahitan opersinya akan terlepas, apalagi yang
melakukan operasi besar atau perus
Sedang hamil Mengakibatkan kontraksi dan bisa terjadi
keguguran.
Peranakan turun Menurunkan tali ligamen yang menopang
peranakan menjadi lemah.
Penyakit TBC Bibit-bibit penyakitnya akan menular kepada
orang lain sekitarnya
Penyakit flu Bibit flu akan menyebar dan penderita flu
sebaiknya istirahat saja.
Penyakit pilek Akan menularkan bibi-bibit virusnya kepada
orang lain.
Komplikasi mata (gloukoma) Akan meningkatkan tekanan pada bola mata
karena bendungan aliran cairan mata melalui
terusan Schlemm dalam pembuluh balik
semakin meningkat, mencekungnya pupil saraf
mata, dan bisa berakibat pada kebutaan.

2.6 Waktu dan Tempat Terapi Humor

Idealnya sebuah terapi humor harus dilaksanakan pada pagi hari, khususnya
di daerah tropis seperti Indonesia ini. Sebaiknya jumlah total latihan pernapasan,
tawa dan peregangan sebaiknya tidak lebih dari 15-20 menit. Pengaturan waktu bisa
disesuaikan beberapa menit menurut kebutuhan kelompok dan keadaan cuaca, bila
diadakan di tempat terbuka.

Terdapat banyak alasan kenapa sesi tawa dimulai pada pagi hari. Selalu
lebih baik bagi kita jika mengawali hari dengan tawa. Dengan begitu kita akan terus
bersemangat dan mempunyai suasana hati yang enak sepanjang hari. Kegiatan ini
membangkitkan energi kita dan tertawa selama 15-20 menit memberi kita manfaat
sepanjang hari sampai saat tidur malam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara sederhana humor didefinisikan sebagai sesuatu yang lucu. Sesuatu
yang bersifat humor adalah sesuatu yang dapat membuat tertawa. Terapi humor
adalah penggunaan humor untuk mengurangi rasa fisik atau emosional, stres dan
depresi. Tujuannya untuk mengurangi stres, depresi dan meningkatkan kualitas
hidup seseorang. Terapi humor merupakan terapi yang tidak membutuhkan banyak
peralatan, tidak memiliki batasan ruang dan waktu, dapat dilakukan dalam
kelompok maupun individual. Meskipun humor terdapat pada semua lapisan
masyarakat, namun terapi humor tidak dapat diterapkan pada individu dengan
beberapa gangguan kesehatan, seperti hernia, wasir parah, penyakit jantung dengan
sesak napas, pasca operasi, peranakan turun, kehamilan, serangan pilek dan flu,
tuberkulosis, dan komplikasi mata.

Idealnya sebuah terapi humor harus dilaksanakan pada pagi hari dengan
alasan mengawali hari dengan tersenyum atau tertawa akan membuat kita
bersemangat dan mempunyai suasana hati yang enak sepanjang hari, kegiatan ini
membangkitkan energi kita. Tertawa selama 15-20 menit memberi kita manfaat
sepanjang hari sampai saat tidur malam.
Daftar Pustaka

Ariana, Atika Dian. 2006. Terapi Humor untuk Menurunkan Tingkat Stres pada
Mahasiswa Baru. Skripsi: Fakultas Psikologi UNAIR. Tidak dipublikasikan.

Aswin, Soedjono. 2006. Diktat Kuliah Psikologi Faal. Yogyakarta : UGM.

Kataria, M. 2004. Laugh For No Reason (Terapi Tawa). Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama

Mc. Ghee & Golstein. 1972. Handbook of Humor Research. New York: Springer-
Verlag.

Mc. Ghee. 2006. How Humor Facilitates Children’s Intellectual, Social and
Emotional Development. www. Laugremedy.com.

Pusat Bahasa, 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Ramdhani, Neila.2013. Terapi Tawa untuk Menurunkan Stres pada Penderita


Hipertensi.Jurnal Psikologi. 40(1)
Setya Putri, Dewi. 2014. Pengaruh Terapi Humor Terhadap Penurunan Kecemasan
pada Pasien Pre Operasi dengan General Anestesi di RS Telogirejo Semarang.
Jurnal Ilmu Keperawatan.
Simanungkalit, Bona & Pasaribu, Bien. 2007. Terapi Tawa Efektif Menagkal Stres
dan Membantu Mengobati Kanker, Darah Tinggi, Sakit Kepala, Gangguan
Syaraf, Maag danlain-lain. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.

Anda mungkin juga menyukai