Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

DIMENSIA

NAMA KELOMPOK :

1. ANGGI DETHA M. KPONG


2. AMSAH SAPUTRA
3. FANDRY R PAIDARA
4. HARYATI ABUBAKAR
5. JENNIFER TANIA KAKONDO
6. KAROLUS SUGEN LEHALIMA
7. KRISTIN AYU MARLINDA KARISA
8. MARLEN AMELIA RAWUNG
9. MESI HARIYANTI
10. NENI
11. NORITA RADJAGUKGUK
12. REINEKE PRATICILIA KOLLE
13. RICHARD ANDERSON KAAY

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA

2017
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
DI WIJAYA KUSUMA SASANA TRESNA WERDHA KARYA BAKTI RIA
PEMBANGUNAN JAKARTA TIMUR

A. TOPIK
Menyusun Puzzle

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti terapi aktifitas kelompok diharapkan penghuni wijaya kusuma
mampu melatih otak sehingga dapat meningkatkan daya ingat pada lansia.

2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti terapi aktifitas kelompok diharapkan penghuni wijaya kusuma
mampu:

a. Melatih daya ingat dengan bermain puzzle,


b. Menciptakan suasana rileks dan menyenangkan,
c. Membina hubungan sosialisasi sesama lansia.

C. LANDASAN TEORI

Lansia adalah seseorang yang berumur 60 tahun atau lebih (Depkes RI, 2001).
Dengan bertambahnya usia banyak fungsi tubuh menjadi menurun yang berdampak pada
biologis seperti menjadi malas beraktifitas, gangguan mobilitas, mata kabur,
pendengaran kurang, terjadi inkontinensia urin, daa ingat menurun dan lain-lain.
Sedangkan pada aspek psikososial lansia akan kehilangan hubungan dengan teman-
teman dan keluarga sehingga berpotensi menimbulkan stress psikososial (Depkes,
2000).
Proses menjadi tua adalah tahap akhir dari perjalanan hidup manusia, yang ditandai
dengan penurunan semua fungsi alat-alat tubuh seseorang. Dengan menurunnya fungsi
alat-alat tubuh ini, seseorang akan menjadi sangat terbatas atau mengalami keterlambatan
dalam memenuhi kebutuhannya untuk kehidupan sehari-hari. Akibat dari keadaan ini
akan memberikan dampak biopsikososial dan spiritual pada usia lanjut .
Pada lanjut usia terjadi perubahan atau penurunan baik secara fisik, mental, sosial
dan spiritual. Terjadinya perubahan pada persyarafan yaitu daya ingat menurun.
Demikian pula pada lanjut usia yang mengalami penurunan fungsi kerja otak diperlukan
latihan dan aktifitas otak agar kemundurun fungsi tersebut dapat ditekan. Bila hal
tersebut tidak dilakukan bukan hanya kualitas hidup yang tidak optimal tetapi berbagai
penyakit pikun atau demensia lebih banyak dan lebih cepat menghinggap pada usia
lanjut nantinya. Otak memiliki plastisitas bahwa kita dapat membangun neurons dan
susunannya di dalam jaringan otak untuk mengembalikan fungsi-fungsinya.
Definisi demensia menurut WHO adalah sindrom neurodegeneratif yang timbul
karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan progesifitas disertai dengan gangguan
fungsi luhur multiple seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil
keputusan. Kesadaran pada demensia tidak terganggu. Gangguan fungsi kognitif
biasanya disertai dengan perburukan kontrol emosi, perilaku, dan motivasi.
Salah satu terapi aktivitas yang dapat melatih daya ingat dan melindungi diri dari
gejala demensia di masa usia lanjut yaitu dapat dengan menyusun puzzle. Puzzle
merupakan permainan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam
merangkainya. Hal ini memberikan mereka kesempatan untuk bersosialisasi dengan satu
sama lain dan meningkatkan kemampuan fisik dan mental mereka pada waktu yang
sama. Puzzle dapat melatih otak khususnya otak kiri, menurut pusat pelatihan kognitif
Learning.
Dari hasil pengkajian MMSE didapatkan dari 19 lansia yang tinggal di wijaya
kusuma ruang aster 57,8 % mengalami gangguan kognitif ( demensia ). Sehubungan
dengan permasalahan tersebut kelompok tertarik untuk memberikan terapi aktifitas
kelompok dengan menyusun puzzle bagi penghuni wijaya kusuma khususnya diruang
aster.

D. PESERTA
Kriteria Peserta
1. Masih aktif
2. Dapat bersosialisasi dengan baik
3. Peserta mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, bila peserta
akan meninggalkan kegiatan maka peserta harus minta izin kepada
fasilitator atau kepada penyaji
Proses seleksi :
Sasaran : Lansia yang mengalami penurunan kognitif ( Demensia)
Jumlah : orang

E. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian Kelompok :
 Leader : Anggi Detha M Kopong S.Kep
 Co Leader : Amsah Saputra, S.Kep
 Observer : Reineke Praticilia, S.Kep
 Fasilitator : Marlen Amelia Rawung, S.Kep
Mesi Hariyanti, S.Kep
Haryati Abubakar, S.Kep
Neni , S.Kep
Norita Rajagukgukri, S.Kep
Ricard A Kaay S.Kep
Kristin Ayu Malinda K. S. Kep
Fandry R Paidara S. Kep
Karolus S Lehalima S. Kep
Jennifer Tania Kakondo S. Kep

a. Uraian Tugas
1) Leader : Anggi Detha M kopong, S.Kep.
Membuka dan menutup kegiatan
Menjelaskan tentang aturan dan cara pelaksanaan kegiatan
Mengarahkan jalannya kegiatan
Memberi reinforcement positif atas hasil yang dicapai
Mengatasi masalah yang mungkin timbul
Menjelaskan tujuan dari terapi

2) Co Leader : Amsah Saputra, S.Kep


Membantu Leader mengkoordinir permainan
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
Mengingatkan leader tentang kegiatan

3) Observer : Reineke Praticilia K, S.Kep.


Mengamati proses pelaksanaan permainan dari awal sampai akhir
Mencatat perilaku verbal dan nonverbal selama kegiatan berlangsung
Mencatat penyimpangan kegiatan
Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan

4) Fasilitator : Marlen Amelia Rawung, S.Kep


Mesi Hariyanti, S.Kep
Haryati Abubakar, S.Kep
Neni , S.Kep
Norita Rajagukgukri, S.Kep
Ricard A Kaay S.Kep
Kristin Ayu Malinda K. S. Kep
Fandry R Paidara S. Kep
Karolus S Lehalima S. Kep
Jennifer Tania Kakondo S. Kep
Memotivasi peserta kegiatan untuk berperan aktif selama kegiatan
berlangsung dan membantu membagikan peralatan.

F. METODE
Metode : dinamika kelompok, ( diskusi dan demostrasi )

G. WAKTU
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 November 2017
Jam : 10.00 – 10.45 wib

H. TEMPAT
Ruang Wijaya Kusuma

I. ALAT
1. Puzzle
2. Speaker / MP3 musik
3. Papan nama peserta
Setting Tempat

Keterangan :

: Pembimbing

: Leader

: Co Leader

: Observer

: Fasilitator

: Peserta
J. Proses Pelaksanaan

1. Fase persiapan : membuat kontrak dengan klien, mempersiapkan alat dan tempat
2. Fase orientasi :
 Salam teraupetik : salam dari terapis kepada klien, klien dan terapis pakai pakai
papan nama
 Evaluasi / validasi : terapis menanyakan keadaan klien saat ini, terapis
menanyakan apakah sering mendengar music? Apa jenis music kesukaan?
Ataukah apakah ada yang mempunyai lagu favorite/kesukaan?
 Kontrak : menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu setiap peserta diberikan kesempatan
untuk menyusun puzzle dan kemudian lagu diputar/diperdengarkan, kemudian,
peserta akan berlomba untuk menyusun dengan tepat Puzzle yang diacak.
Menjelaskan aturan main yaitu : jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus meminta izin kepda terapis. Lama kegiatan 45 menit. Setiap
peserta mengikitu kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Fase kerja
 Terapis memberikan contoh langkah permainan yang harus diikuti oleh peserta.
 Ajarkan pandu positif/yel-yel untuk menghidupkan suasana.
 Hidupkan MP3 Player Music/speaker.
 Fasilitator berperan dalam membantu dan mengarahkan klien dalam melakukan
kegiatan.
 Berikan pujian setiap peserta yang berhasil menebak Puzzle..
4. Fase terminasi
a) Evaluasi :
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
 Memberikan pujian atas keberhasilan peserta TAK
b) Tindak lanjut :
Menganjurkan anggota terapis untuk saling berbagi kenangan manis atau cerita
kepada sesama anggota panti yang lain.
NO TAHAP KEGIATAN TERAPI KEGIATAN WAKTU
KEGIATA PESERTA
N

1 Pembukaan - Leader mengatur peserta untuk - Peserta duduk pada 5 menit


duduk sesuai tempatnya tempat yang telah
- Leader mengucapkan salam disediakan
- Leader memperkenalkan - Menjawab salam
Mahasiswa, pembimbing dan - Mendengarkan dan
peserta kegiatan memperhatikan
2. Pelaksanaan - Leader menjelaskan cara dan - Mendengarkan dan 35 menit
prosedur terapi aktivitas memperhatikan.
kelompok serta lamanya
kegiatan berlangsung
- Leader memberi kesempatan
pada peserta bila ada yang tidak - Mengajukan
jelas pertanyaan
- Fasilitator membagikan
peralatan kepada peserta.
- Peserta menerima
peralatan yang
- Leader dan fasilitator dibagikan
menjelaskan dan - Peserta mendengar
memperagakan cara menyusun dan memperhatikan
Puzzle
- Leader memberikan
reinforcement positif atas hasil
yang dicapai
- Peserta lain
mendengarkan
- Leader mengevaluasi respon
verbal dan non verbal peserta
terhadap kegiatan
- Leader menutup kegiatan dan - Mendengarkan
memberi salam

- Mendengarkan serta
menjawab salam

3. Penutup 5 menit
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur

a. Peserta mengikuti kegiatan sesuai rencana.


b. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan rencana
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
d. Peserta orang dan duduk sesuai setting

2. Evaluasi Proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana


b. Peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir (tidak
meninggalkan tempat)
c. Peserta yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung
d. Peserta dapat bekerja sama dengan teman-temannya

3. Evaluasi Hasil

a. Peserta yang hadir dapat lebih bersosialisasi dengan penghuni wijaya kusuma
b. Peserta yang hadir dapat mengunggapkan perasaan senang setelah mengikuti
terapi aktivitas kelompok
c. Peserta yang hadir dapat tampak rileks

Anda mungkin juga menyukai