Anda di halaman 1dari 13

Tht:

- epistaksis anterior, anamnesis, pf hidung, tx non farm (tampon) dan farm


Anamnesis : tentuin dia pendaharan massif apa ga
pf : inspeksi luar , palpasi, inspeksi dalam menggunakan speculum hidung (dari
yang sehat ke yang sakit)
Diagnosis : epistaksis anterior etcausa pecahnya pleksus kielshebah /posterior
Terapi non farma : lakukan tampon hidung /kompres es
Terapi farmakologi : analgetik asmet 500 mg

- motion sickness
anamnesis : pusing, mual muntah, padangan kabur setelah perjalanan
pf : - tes Romberg
steping test
tandem gait
pointing test
diagnosis : motion sickness
dd : menier disease
vertigo
terapi : dimenhydrinate tab 50 mg
edukasi : istirhat yang cukup

- tht : rhinitis alergika


pasien dating bersin bersin

anamnesis : bersin 3 hari lalu, hidung tersumbat, gatal, berair dan bersin pagi
hari dll (factor resiko), 5 tahun lalu pernah

pf : hidung (konka edem sama pucat), terus telinga baru tenggorokan

dd : R. vasomotor, R.akut, R. simplek

tx : pseudoefedrin tab 120 mg no xiv

s2dd tab I

- : chl / snhl ec setelah pemakaian earphone telinga kanan


Anamnesis : merasa budek di telinga kanan
Pf : telinga inspeksi, luar dalam , dari sehat ke yang sakit
Test rinner , webber, swabah
Tx : efedrin hcl 0,5% fl I
S4dd gtt 1 aur

Ikm:
- Ada data 5 prov kematian ibu dan kelahiran,
A. indikator kesh apa itu? (aki),
B. provinsi mana yang paling baik ? ( AKI/MMR: jumlah ibu meninggal/ ibu
hidup setelah kelahiran dikali 100.000) jawabanya jawa tengah
C. apakah benar provinsi yang paling buruk jawa barat ? mengapa ?
ya paling buruk jawa barat, karena di dapatkan kematian ibu lebih dari
target mdg’s yaitu 302 per 100.000 kelahiran. Sedangkan pada provinsi
jawabarat didapatkan 320 kematian ibu/100.000 kelahiran
D. Cara menanggulanginya : - peningkatan pelayanan ante natal, - penurunan
kehamilan remaja , peningkatan cakupan peserta KB, dan lakukan deteksi
dini pada wanita beresiko

- : uji diagnostik ( spesivitas, sensitivitas, ppv, ppn)


tentang uji diagnostik. Aku bingung menetukan mana gold standar mana ujinya.
Soalnya itu intinya cuma mau melakukan screening hiv aids pake elisa dari 500
napi terus dibagi2 yang positif elisa berapa yg negatif berapa. Cuma kata2nya
mbingungi. Disuruh cari sensitivitas, spesivitas, sama nilai predisksi positif
negatif

- ikm : imr, perbandingan imr (jateng, jatim,)

pencegahan
mana yg lebih bagus. Alasan ? bayi (kurang dari 1 thn)  jumlah bayi
mati/jumlah kelahiran bayi dikali 1000
target mdg’s =24
mengapa imr penting ? : - mengambarkan keadaan sosek masyarakat, -berguna
untuk mengembangkan ilmu imunisasi dan program tentang gizi anak, - untuk
menentukan program pelayanan pada ibu hamil

pencegahan  pemberdayaan masyarakat melalui KIA, inisiasi menyusui dini,


peningkatan akses pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan

- case control
seorang mahasiswa mencari data mengenai efek ASI terhadap ISPA pada tahun
2017 . data diambil dari reka medis
a. desain penelitian apa yg digunakan ? observasi analitik
b. rancangan penelitian apa ? case control
c. nilai apa yang harus di cari ? OR = ad/bc
d. intrepestasi ? = >1 merupakan factor resiko, < 1 faktor defensive

ISPA (YA) (tidak)


ASI (gak) A B
(ya) C D

Mata:
- pts mata nyeri merah kabur,
anamnesis : mendadak/tidak, ada gambaran halo atau ga? , cekat cekot atu ga?,
komfortasi menurun
pf (segmen anterior dan adnexa - supersilia sampe lensa
tio palpasi : seperti lemak perut  menurun
seperti pipi  normal
seperti telapak tangan  keras (meningkat)
komfortasi  lapangan pandang menyempit
pp: funduskopi
dx : glukoma akut sudut tertutup primer ods
dd  uveitis anterior , konjuktivitis

edukasi untuk tx- timolol 0,5 , azetozolamid 500 mg, kcl 500 mg
- keratitis et causa softlens
anamnesis : mata merah karena memakai softlens
pf : segmen anterior
visus
penunjang : fluronseins
dd : uveitis anterior dan konjungtivitis
gak ada terapi

- mata: konjungtivis bakteri (kayanya),


anam,
pf : visus ,
periksa segmen ante (supersilia - lensa)
dx : konjutivitis bakteri
dd 2 : she pete
edukasi : jangan di kucek2, hati2 nular

- seorang wanita dating dengan keluhan pandagan menurun (katarak senilis


kanan kiri matanya beda)
Anamnesis = gambaran berawan, sore hari/malam hari sering tersandung, sering
gonta ganti kacamata ga?
Pf : visus  Snellen (-) jegger (+) dari bawah ke atas
Segmen anteriror ( kekeruhan pada lensa ) , mata kanan (full) , kiri
(sebagian)

Shadow test  matur (-) , immature (+)

Dd : glukoma, uveitis
Terapi : rujuk untuk ekstraksi lensa

Anak:
- demam 3 hari, nyeri telan. Anamnesis (anak tidak di imunisasi),
- Ku ttv status gizi, head to toe (px mulut jg pk tongue spatel —> membran di
orofaring)
dx (difteri)
2 dd  faringitis, dan tonsillitis
Tx : Antibiotik penisilin atau eritromisin 25-50 mg/kgBB/hari. Antipiretik untuk
simptomatis dan pasien harus diisolasi. Perawatan harus istirahat di tempat tidur selama
2-3 minggu.
Edukasi : imunisasi lengkap

- anak : tumbuh kembang


Skenario nya tu seorang ibu membawa anaknya berusia 6 bulan untuk
pemeriksaan rutin tumbuh kembang.
Terus anamnesisnya: anaknya sehat, tidak sakit, tidak rewel, imunisasi lengkap,
tumbuh kembang sama dengan anak2 lain, jgn lupa tanyain berat ketika lahir
berapa
Terus pf nya cuma antropometri aja: bb, tb, lingkar kepala, lengkar lengan atas
Lgsg isi kertas kms gitu tandai umur sama bb atau tb gitu aku lupa
Pelajari cara mengisi kertas kms
Terus interpretasikan kertas kms yg dah km isi ke penguji
Terakhir edukasi, Jd bener2 pemeriksaan rutin tok gak ada penyakit apa2
anaknya, Kalo gak salah hasilnya anaknya normal mengikuti grafik kms
Pokoknya pelajarin aja cara mengisi kertas kms gitu sama interpretasinya
SKILL TUMBANG

- anak : tb paru, ayah kena bronkitis, sebelumnya pernah batuk dikasih obat
hilang kalo obatnya habis habis mulai batuk lg,
anamnesis : batuk lebih dari 3 minggu
pf : minta hasil PF ke penguji , semua normal kecuali paru
pp apa ? tes Mantoux dan radiologi x foto thorax (kesuraman inhomogen),
dx : TB paru anak kasus baru
terapi ?  R/4 FDC fase intensif tab xxx
edukasi : minum harus habis, jangan putus berobat
- : masih misteri. Bengkak2 pada ekstremitas dan mata, penunjang ada tonsilitis,
leukositosis, asites positif, bengkak menghilang pada malam hari (sindrom
nefrotik)
Anamnesis :
Pf :
Pp:
Dd:
Terapi:

Obsgyn:
- muntah 3 hari, hamil.
Anamnesis,
px obstetri (leopold lengkap, tfu, kontarksi, djj),
tbj berapa ( 155 x (tfu – n))?
dx obs (ny x G1P0A0 usia kehamilan 32 minggu, janin 1 hidup intrauterine letak
kepala, belum masuk PAP, puki, dg HEG derajat ringan)
derajat 1  mual muntah
derajat 2  lemah apatis, turgor kulit menurun
derajat 3  keadaan umum payah, koma sampai somnolen
terapi : donperidon 10 mg, 3x1
tx edukasi :

- obsgyn : wanita hamil, kehamilan tua, mengeluh pusing dan tekanan darah
tinggi (PEB)
anamnesis () : g ada pasien, langgsung
pf : KU, ttv, leopold
pertanyaan 1 : interprestasi pf dan diagnosisnya apa ?
PE ringan  140/90
PEB  160/110
pertanyaan 2 : pp nya apa ? darah rutin, proteinuria , pemeriksaan fungsi hepar
sgpt/sgot dan faal nya. interprestasinya apa ?
pertanyaan 3 : obatnya apa ? mgso4 40 % fl I syarat2 pemberian terapi?
Terdapat reflek patella meningkat
- obsgyn : nyeri setelah berhubungan dengan suami (katanya kista Bartolini),
anamamnesis : ada benjolan dan nyeri di kemaluan

-
pf  inspeksi saja dan palpasi
pp pengecatan gram
dx 
terapi - tidak menggagu  biarkan
menggagu  eksiparsi dan antibiotic ciprofoksasin 500 mg

- KET (hamil minggu awal, nyeri perut di bagian kiri bawah)


Anamnesis kehamilan ? : udah tidak haid 2 mgg, ga bisa di leopod g bisa karena
Pf : ada dua manekin (ibu leopold dan orang mengangkang)
- langsung VT  inspeksi luar
Disinfekssi  masukan tangan  dinding2 vagina , portio
(terbuka atau ga, konstitensi gimana), uterius (antero/retro), cavum douglas ,
kanan-kiri ke adnesa, nyeri goyang portio
Di Tarik ada lender apa ga
Pp : USG  nanti di sebutin, tidak tampak adanya massa di tuba falopi
HB dan HT, caudosintesis
Diagnosis  ny x G0P0A0 usia kehamilan 2 minggu, dg KET)
Edukasi : rujuk di bagian obygyn untuk dilakukan operasi pengambilan massa

Forensik:
-anamnesis (mnta surat polisinya), px (ku, ttv, px luka diukur), buat visum. Dr anamnesis
dipukul benda tumpul, tp lukanya luka tajam grgr benda tajam (ada 2 luka)

- luka di clavikula akibat perkelahian (ada 2 luka)

- luka iris di jari tengah kiri satu buah


- : luka akibat zat kimia di tangan kiri, kdrt, luka srjak 1 bulan yg lalu

luka iris di jari tengah kiri satu buah

Anestesi:
- pasien pingsan, abis diare 5x dalam sejam, apa yg anda lakukan?
Primary survey :
A: APVU  normal, sp02 93 %, AIRWAY clear, di kasih RNM  jadi 98 %
B : LOOK , Listen, FEEL - breathinh clear
C. akral dingin, capillary refiil, turgor nadi : tahanan, melambat/gak, sianosis,
tensi -> hipotensi syok hipovolemik - kasih RL IV grojok 1 lt , di pantau urin
dewasa 1 ml/kgbb perjam, anak2 0,5

- rjp out pasien terjatuh di bandara, tiba2 tergeletak di bandara, apa yg anda
lakukan .
1. carotis
2. APVU
3. Telpon sek (ambilkan ambulan dan panggilkan AED)
4. RJP 5 siklus , pasang AED, shockebel apa ga? , pertama PEA, RJP lagi, jadi VT
(g ada epinefrin), terus tiba2 tangan pasien bergerak
5. Tanda2 ROSC (return of spontaneous circulacion) - teraba nadi, ada
pergerakan, nafas kembali spontan

- wanita nyeri dada dan berdebar2, perbaiki pasiennya


saturasi oksigen 87 %, , indikasi ET, periksa ABCDE pasien stridor sianosis sedang
kasih sfm ngga membaik dipacu dgn BVM ningkat dan
tatalaksananya memasang et, GCS < 8, ventilasi menurun, saturasi <95%

- rjp in (pakai epinefrin)- sinus bradikardi

Saraf:
- lemah 4 anggota gerak.
Anamnesis,
pf (ku ttv gcs px motorik) ada yg disuruh sensorik reflek, ada yg engga, dk dt de
(gatauuu, pokonya tetraparesis lmn)
reflek motoric:
kekuatan otot : 5  bisa menahan gravitasi penuh
4 dengan tahanan ringan
3 g bisa melawan gravitasi
2  cuman bisa geser
1 kontraksi otot
Kekuatan tonus : melemah, klonus

Reflek sensorik
Suhu, nyeri, bentuk

Reflek fisologis  patella, dan triceos  menurun


Patologis  negatif
Diagnosis klinis : tetra paresis ekstemitras atas dan bawah
Diagnosis topis : LMN
Diagnosis etilogis : SGB

- stroke non hemoragik


Anamnesis : bangun tidur langsung pingsan  non hemoragic. Aktivitas pingsan
 stroke hemoragic
PF :
KU, TTV, kaku kuduk, nerfus kranialis 7 ( kerutkan dahi, tutup mata, gelembung
pipi), nervus 12( julur lidah, uvula tertarik arah yg sehat).
Reflek sensorik, motorik , ROM, reflek fisiologis, patologis
PP:
CT scan otak
Diagnosis:
Klinis : hemiparesis nervus 7, 12 sinistra dan hemiparesis ekstremitas sinistra
Topik : hemisfer serebri dextra
Etiologis : stroke non hemoragic

- saraf : meningitis (px, pemeriksaan penunjang). pasien keluhan penurunan


kesadaran lakukan px fisik terkait kaku kuduk, motorik, px penunjang, dx 3 axis

- : spondilitis tb : pasien dating dengan keluhan kaki melemah, lakukan


A. Anamnesis : kelamahan kaki, ada riwayat batuk ?
B. Pf : inspeksi punggung (kifosis)  dikasih gambar , palpasi (teraba hangat
apa ga ? )
Valsava, nafjigger,
Jalan  tandem, jinjit
ROM  miring kanan kiri
Reflek motorik  kekuatan otot
Reflek fisiologis  patella
Reflek patologis  Babinski
Reflek khusus  patric, kontra patrik, lasec
Sensoris  punggung. Telapak kaki (L5,5,1)
C. Pemeriksaan penunjang
X foto vertebra lumbosacral AP lateral
D. Dx klinis : lowback pain
Dx topik : vertebra L5-L1
Dx etiologi : spondylitis TB

Kulit:
- benjolan di batang penis, grgr bhbgn seksual. Anamnesis, pf (insp palpasi), pp
apa? (Biopsi, baca hasil PAnyaaa gapahaaammm), dx (condiloma akuminata) 2
dd, tx non farm dan farm

- erysipelas
pasien dating, tukang pecah batu, pecahan batu kena kaki , tapi dikasih plastic
anamnesis ?
pf
pp
bakterinya apa ?
tx ?

- kulit : uretritis gonore,


anam pf pp perwarnaan gram interperetasi ada bakteri gram - diplococcus, dx
dan dd 1 sm terapi

- : impetigo bulosa kayaknya, ukknya ngeblur


Bedah:
- muntah dan bab hitam, sblm sesudah makan sama aja
anamnesis :
mintakan hasil PF (udah ada) :
dx dan 2 dd, :
tx non farm (pasang ngt)

- lipoma

benjolan dikulit tanpa rasa nyeri

PF :

KU

Kulit : benjolan teraba empuk , bergerak jika di tekan

Pp: tusukan jarum

Tx : bedah

Kriteria rujukan : ukuran massa > 6 cm,

Ada nyeri spontan dan tertekan

Predileksi di tempat2 beresiko

- bedah : vulnus laseratum, wound toilet, hecting


diagnosis :
vulnus punctum : tusuk
vulnus scissum : sayat
vulnus laseraturm : robek
anamnesis : benda tajam  vulnus scissum  sayat
benda tumpul  vulnus laseratum  robek
tentukan usia luka :
pf  inspeksi dan palpasi
debredimen dan wound toilet lalu hecting

- kalo engga sprain / dislokasi / fraktur tertutup entahlah ada pemeriksaan yg


buat meniskus varus apa gitu sekloter ngga tau
Interna:
- sering makan, kencing haus, bb turun, trias DM ( polifagi, polidipsi dan poliuri)
anamnesis :
keluhan  polifagi, poliuri, polidipsi, BB menurun yang tidak tau sebabnya
keluhan tidak khas  lemah, kesemutan di ekstremitas, gatal, mata kabur,
factor resiko  obese > 25, riwayat DM di keluarga, hipertensi, riwayat
melahirkan bbl > 4 kg, riwayat GDPT, dan aktivias jasmani yang kurang

pf (ku ttv, bb tb,lingkar perut,


mata : penurunan visus dan buram
ekstremitas  sensibilitas menurun
px penunjang (gds gdp gd2pp profil lipid dan urinalisis),
dx (dm tipe 2) dan
2 dd
edukasi ttg makanan dan olahraga : gaya hidup sehat + mono terapi (metformin)
+ KOMBINASI 2 OHO(obat hipertensi oral)
TGM :

- OA

- : bingung, kata orang2 leptospirosis. laki2 demam 3 hari, pekerjaan bertani jarang
make alas kaki dan teman petani ada yg sakit serupa, pf seperlunya dan penunjang,
terapi

Anamnesis : demam disertai mengigil dan sakit kepala anoreksia, icterus, myalgia hebat
pada betis, nyeritekan, mula muntah diare dan nyeri abdomen, fotofopia, penurunan
kesadaran

Pf : ttv, head to toe,  suhu febris, mata icterus, nyeri tekan otot, ruam kulit,
limfadenopati, hepatomegaly dan splenomegaly, gangguan perdarahan, kaku kuduk

Pp : darah rutin, urin rutin, MAT ( microspopic aglutinasion test)

Dd : demam dengue, malaria dan hepatitis virus

Tx : infus untuk dehidrasi, antibiotic dimulai secepat mungkit,

-: misteri (miokard infark atau angina, baca ekg)


Jiwa:
- pusing 2 th, udh prx ct lab normal, grgr ibu meninggal kena tumor otak.

Anamnesis
status mental (disampein ke penguji),
dx multiaksial
axis I F45.0 somatisasi
axis II Z03.2
Axis III mual muntah
Axis IV kematian ibu
Axis V GAF 80
DD  hipokondrik
Edukasi 

- depresi berat tanpa gejala psikotik


pasien dating dengan keluhan tidur terganggu akibat habis kena PHK, (3 kriteria
mayor 4 kriteria minor) tidak ada rasa ingin bunuh diri
anamnesis psikatri
status mental
dx multiasil
DD depresi lainnya
terapi  fluksentin

- jiwa : bipolar episode manik,dating seorang pasien ibu ibu setelah lulus sarjana
S1 melamar pekerjaan tapi tidak diterima, riwayat sebelumnya depresi,
dandannya perfeksionis, mikirnya bakal di terima tapi g diterima

anam psikiatri,
status mental,
dx multiaxial,
axis 2 td histrionik krn pakaian2 yg serba glamour,
dd 1
terapi - litium karbonat

- cemas menyeluruh (anxietas)


peningkatan saraf otonom (panik g ada peningkatan)

Anda mungkin juga menyukai