Bab Ii Tinjauan Pustaka Sapi Aceh
Bab Ii Tinjauan Pustaka Sapi Aceh
TINJAUAN PUSTAKA
Sapi Aceh
Populasi sapi aceh yang teramati menunjukan warna beragam. Warna tubuh
dominan sapi aceh adalah merah bata, cokelat kehitaman, hitam, putih kemerahan,
dikelompokkan ke dalam warna merah bata, cokelat, hitam, putih, dan kombinasi
keragaman fenotipik sapi aceh yang berguna sebagai informasi tambahan yang dapat
menjadi dasar penyusun program pengelolaan dan pemberdayaan plasma nutfah sapi
aceh. Keragaman fenotipik pada api aceh akan digunakan dalam kegiatan seleksi
individu pada polulasi dasar yang diikuti culling turunan sapi jantan dan betina yang
menunjukan penampilan yang jelek. Seleksi pada sapi aceh ditujukan untuk
Salmonella sp adalah bakteri batang gram negatif yang bersifat motil, dengan
panjang 1,0 sampai 3,0 mm memiliki lebar 0,8 sampai 1,0 mm. Salmonella sp akan
menghasilkan batang warna merah muda pada perwarnaan gram pada pemeriksaan
terhadap manusia dan hewan bila tertelan (Anjung, 2016). Morfologi koloni
Salmonella sp berwarna hitam dan black center (bulatan hitam ditengah koloni),
bakteri Salmonella sp yang menghasilkan H2S (Sari et al., 2018) Sesuai dengan
pernyataan Zaraswati (2006), bahwa hasil ujian SSA memberikan zona kuning
diantara koloni hitam dan pertumbuhan mikrobanya berwarna merah atau hitam.
Mikroba melakukan reduksi tiosulfat menjadi sulfat sehingga terlihat sebagai koloni
hitam.
yangs sering digunakan sebagai indikator higine dan sanitasi dalam pengolahan
pangan asal hewan. Salah satu bahaya pangan adalah adanya kontaminasi dari
konsomen. Salah satu mikroorganisme patogen yang penting dari aspek kesehatan
Kontaminasi bahan organik seperti bakteri, dapat terjadi dalam air bersih atau air
minum baik jenis patogen (bisa bertahan lama didalam air) maupun apatogen.
Kelompok bakteri yang terdapat dalam air yang dapat menyebabkan gangguan
pencernaan antara lainya : Samonella, Shigella, Leptospira, Escheria coli (strain
saluran pencernaan dan tahan terhadap kondisi lingkungan pada jalur pencernaan,
maka bakteri dapat menempel pada dinding usus dan berkembang biak sehingga
bakteri ini mampu menembus dinding usus halus dan masuk ke dalam aliran darah
sehingga dapat menginfeksi organ-organ terutama hati, oleh sebab itu salmonella
sangat tidak boleh ada dalam makanan (Srianta dan Elisa, 2003).
Foodborn disease
kematian pada manusia. media pencemarannya dapat berasal dari air pencuci yang
kurang mewabah, tetapi akan menimbulkan pontensi yang sangat berbahaya bahkan
Resistensi
yang bersifat mematikan bagi sebagian besar spesies bakteri (Dianne et.al., 2009).
Mikroorganisme yang sudah resisten tidak dapat dihambat oleh konsentrasi agen
lingkungan.
lebih baru lainya. Dilaporkan meningkat frekuensinya dalam beberapa area di seleruh
dunia, pola resistensi yang terjadi sangat tergantung dari pola atau sifat bakteri dan
sehingga perlu dilakukan uji sensitivitas secara berkala karena pola sensitivitas
bakteri dapat bervariasi pada waktu dan tempat berbeda (Perdana dan Tri, 2016).
yang lama dan dipakai secara terus-menerus, sehingga bakteri akan sulit dimatikan
atau disebut juga dengan resisten. Bakteri yang sudah resisten terhadap antibiotik
akan membentuk mekanisme pertahanan diri, sehingga sulit untuk dimatikan jika
memakai antibiotik yang sama (Juwita et.al., 2013). Bakteri yang resisten pada
antibiotik terdapat dua jenis yaitu bakteri yang secara alamiah resisten terhadap
antibiotik dan bakteri yang berubah sifatnya dari peka menjadi resisten, perubahan
sifat bakteri tersebut dapat terjadi karena mutasi kromosom dan perolehan materi
satu bakteri komensal pada percernaan hewan dan hampir semua galur bersifat
patogen. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini bisa menyebabkan mortalitas dan
morbiditas pada sapi, dan hewan yang terinfeksi secara sub klinis ( Wray dan Davies,
2000). Pemakaian antibiotik yang tidak sesuai aturan pemakaian antibiotik dapat
Air
manusia, hewan maupun tumbuhan. Hampir 70% suplai air dalam tubuh digunakan
untuk mengangkut zat makanan dari satu bagian ke bagian lain, membantu proses
kebutuhan air, persentase kandungan air dalam tubuh akan konstan (Fadilah, 2013).
Air merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan oleh mahkluk hidup. Oleh
karena itu, air harus dilindungi agar tetap bermanfaat bagi kehidupan seluruh
mahkluk hidup. Air adalah zat yang tidak mempunyai warna, rasa dan bau yang
terdiri atas hydrogen dan oksigen (Lusandika et al., 2017). Kualitas air yang baik
adalah air yang bebas dari berbagai macam mikroorganisme yang membahayakan
(Suharsa et al, 2015). Adanya bakteri patogen lainya seperti Shigella yang
menyebabkan diare dan muntah juga merupakan pertunjuk bahwa kualitas air yang
rendah. Disamping itu bakteri Samonella sp tidak boleh ada dalam air minum sebagai
Kloramfenikol
menjadi antibiotik pilihan utama yang diberikan untuk demam tifoid. Berdasarkan
efektivitasnya bagus terhadap salmonella dan antibiotic juga relatif murah dan
Salmonella typhi yang sensitif Kloramfenikol, maka Salmonella typhi yang sensitive
ini berubah menjadi resisten terhadap Kloramfenikol karena menerima transfer DNA
plasmid dari Salmonella typhi resiten Kloramfenikol. Selain itu secara molecular
pada Salmonella typhi dikode oleh satu dari 4 tipe plasmid. Plasmid sebagai
Ampisilin
ketiadaan beberapa reseptor penisilin dan terjadi sebagai hasil mutasi kromosom.
Kedua adalah kegagalan obat 𝛽-laktamase untuk mengaktivasi enzim otolitik pada
dinding sel. Sebagai hasilnya, organisme dihambat tapi tidak dibunuh (Erviani,
2013). Sehingga terjadinya perubahan pada metabolik pathway yang menjadi target
obat. Bakteri yang resisten terhadap obat golongan Sulfonamida, tidak dapat
Tetrasiklin
protein bakteri dengan cara berikatan pada bagian 16S ribosom subunit 30S,
sehingga mencegah aminoasil-tRNA terikat pada situs aktif ribosom, ikatan ini
secara alami bersifat reversible, menggangu penempelan tRNA yang membawa asam
amino ke ribosom 30S dari ribosom 70S, mencegah penambahan asam amino ke
Eritromisin
resisten terhadap eritromisin ini dapat terjadi melalui beberapa mekanisme yang
diperantai oleh plasmid, antara lain modifikasi reseptor atau target obat yang
dan aadb yang berhubungan dengan resistensi streptomisin ( Hur et al., 2012)