Tanyakan kepada anak kenapa mereka tidak pergi ke sekolah dan anda
akan memperoleh jawaban yang beragam: biaya, jarak tempuh, dan
kurangnya seragam sekolah atau kebutuhan sekolah lainnya. Sedikit
dari mereka yang akan menyebut cacing usus, seperti soil-transmitted
helminths (STH) (cacing usus yang ditularkan melalui tanah) dan
schistosoma (cacing pita).
• Pembasmian cacing memperbaiki taraf kesehatan dan mengurangi angka bolos sekolah. Di
antara anak yang diobati di sekolah, infeksi cacing tingkat sedang hingga berat menurun secara dramatis dan
indikator kesehatan lainnya, seperti anemia dan penyakit yang dikeluhkan (self-reported illness), membaik.
Pembasmian cacing menyebabkan kenaikan sebesar 7,5 titik persentase untuk tingkat kehadiran di sekolah
perlakuan.
• Bahkan anak yang tidak diobati mendapat manfaat dari pembasmian cacing. Anak yang bersekolah
di sekolah perbandingan yang berdekatan dengan sekolah perlakuan mengalami infeksi cacing yang lebih
sedikit dan tingkat kehadiran yang lebih tinggi.
• Pembasmian cacing memperbaiki capaian kognitif untuk bayi yang tidak mendapatkan
pengobatan secara langsung. Anak yang berumur kurang dari usia satu tahun ketika program
pembasmian cacing dimulai di lingkungan mereka memperlihatkan adanya peningkatan kemampuan kognitif
yang setara dengan antara 0,5 dan 0,8 tahun bersekolah.
• Siswa yang diobati terus menerima manfaat bahkan setelah sepuluh tahun program berakhir.
Dewasa muda yang menerima pengobatan cacing ketika mereka kecil bekerja lebih lama dan mengkonsumsi
lebih banyak makanan per harinya. Di antara mereka yang bekerja digaji, dewasa yang mendapatkan lebih
banyak pengobatan cacing menerima upah 20 persen lebih besar.
evaluasi
D
i tahun 1998, LSM International Child Support (ICS)
meluncurkan Primary School Deworming Project
(PDSP) di kota Busia, sebuah daerah miskin dan
padat penduduk di Kenya bagian barat. Program
ini menyediakan pengobatan cacing untuk anak berdasarkan
sekolah. World Health Organization (WHO) menyarankan
bahwa obat untuk pembasmian cacing (albendazole untuk STH
dan Praziquantel untuk schistosoma) harus diberikan kepada
setiap anak di daerah dengan tingkat prevalensi cacing yang
tinggi.
mengukur efek limpahan (spillover effects): Karena program ini dilakukan berdasarkan sekolah, bukan
berdasarkan anak, para peneliti dapat mengukur dampak menyeluruh dari pembasmian cacing masal, termasuk manfaatnya
untuk mengurangi penularan pada anak (“efek limpahan”). Jika program ini dilaksanakan per satuan anak, evaluasi yang
dihasilkan akan mengungkap hanya sedikit dampak dari pembasmian cacing, karena anak yang diobati akan lebih cepat
tertular kembali oleh teman sekolahnya. Teman sekolah yang tidak diobati juga mendapatkan manfaat karena memiliki lebih
sedikit teman sekelas yang terinfeksi.
www.povertyactionlab.org 3
evaluasi
2 Studi jangka panjang, oleh Sarah Baird, Joan Hamory Hicks, Michael Kremer, dan Edward Miguel,
menelusuri siswa yang ikut serta dalam program pembasmian cacing pertama, selama satu dekade
setelahnya. Angka penelurusan anak yang diteliti melalui studi yang pertama efektifnya adalah 84 persen,
yang setelah ditelusuri sudah berusia antara 19-26 tahun. Para peneliti mengumpulkan data tentang
kesehatan, capaian pendidikan, taraf hidup, dan pekerjaan (termasuk sektor, jam kerja, dan status migrasi).
3 Sebuah studi yang dilakukan oleh Owen Ozier mengumpulkan data di tahun 2009 dan 2010 tentang
anak yang berusia kurang dari satu tahun ketika PSDP menjangkau masyarakat mereka. Pada saat studi
ini dilakukan, semua anak berusia antara 8 sampai 14 tahun. Para peneliti mengumpulkan data tentang
tinggi dan berat badan anak, dan memberikan tes kognitif untuk kefasihan verbal, kosa kata, ingatan jangka
pendek, dan pengetahuan umum.
4 Terakhir, evaluasi tentang iuran biaya (cost-sharing) oleh Miguel dan Kremer mengkaji sebuah unsur
tambahan yang ditambahkan ke dalam PSDP pada tahun 2001. Dua puluh lima sekolah dari Kelompok 1
dan 2 dipilih secara acak untuk ikut serta dalam “iur biaya”, dimana setiap keluarga membayar sejumlah
tertentu untuk pembasmian cacing. Ini menyebabkan variasi antar keluarga dalam hal biaya per anak untuk
pembasmian cacing, karena setiap keluarga memiliki jumlah anak yang berbeda. Meskipun ada pungutan,
pil cacing masih mendapat subsidi yang besar: rata-rata pungutan per anak hanyalah seperlima dari biaya
yang dikeluarkan oleh program untuk pembelian dan pengiriman.
hasil
U
ntuk jangka pendek, pembasmian cacing telah memperbaiki kesehatan anak yang diobati maupun yang tidak
diobati, sehingga memungkinkan mereka untuk hadir lebih sering di sekolah. Untuk jangka panjang, peningkatan-
peningkatan dalam bidang kesehatan dan pendidikan ini berkontribusi terhadap peningkatan hasil secara
signifikan – sebagai dewasa muda, individu yang mendapatkan pengobatan lebih sehat, lebih berpendidikan, dan
lebih produktif. Anak yang masih terlalu muda untuk mendapatkan pengobatan cacing juga memperoleh manfaat dari program
ini, yaitu adanya perbaikan jangka panjang dalam hal kesehatan dan kognitif. Ketika pembasmian cacing ditawarkan secara
cuma cuma, lebih dari 70% dari siswa menerima pengobatan. Namun ketika pungutan ringan diberlakukan, keikutsertaan
menurun tajam, mengurangi jangkauann dari dampak program.
• •
tersebar pada anak yang diobati, anak yang tidak diobati
di sekolah perlakuan, dan anak di sekolah pembanding.
www.povertyactionlab.org 5
hasil
kesehatan dan produktifitas jangka sekolah. Para peneliti juga menemukan adanya 0,2
panjang meningkat di antara siswa kenaikan standar deviasi dari keuntungan yang diperoleh
wiraswasta. Responden menyatakan bahwa mereka rata-
yang diobati rata mengkonsumsi 0,1 tambahan makanan per hari, yang
Dalam evaluasi jangka panjang 2, dewasa muda yang merupakan bukti lebih lanjut dari perbaikan taraf hidup.
dulunya siswa sekolah Kelompok 1 dan Kelompok 2 disebut
sebagai kelompok diobati. Mereka memilik rata-rata 2,4
lebih banyak tahun pembasmian cacing dibandingkan kognisi dan kesehatan yang membaik
siswa di Kelompok 3, yaitu kelompok pembanding. bagi anak yang lebih muda
Karena sekolah Kelompok 3 pada akhirnya juga menerima
pengobatan, perkiraan dampak jangka panjang tidak Pembasmian cacing berbasis sekolah secara masal juga
tampak. memberikan dampak dramatis kepada anak yang terlalu
muda untuk menerima pengobatan pada saat PSDP
berlangsung tetapi berada pada tahap penting dari masa
grafik 2: siswa yang diobati tumbuh sebagai perkembangan kognitif. 3 Anak yang berusia kurang dari
dewasa muda dengan capaian yang lebih baik satu tahun ketika komunitasnya memulai pembasmian
25%
cacing memperlihatkan kenaikan standar deviasi sebesar
0,2 pada hasil ujian kognitif mereka setelah satu dekade
20% kemudian. Dampak ini setara dengan kisaran 0,5 dan 0,8
persentase kenaikan
15%
kelas tambahan di sekolah. Dampaknya dua kali lebih
besar di antara sebagian anak yang memiliki saudara
10% kandung yang bersekolah di sekolah pengobatan: anak-
5%
anak ini memperoleh manfaat dari dampak limpahan
yang lebih kuat melalui pengobatan saudara kandungnya
0
proporsi total jam bekerja upah makanan
dibandingkan limpahan hanya dari tetangga yang
pelaporan tahun minggu antara yang
kesehatan sekolah lalu anak yang dimakan menerima pengobatan cacing.
sangat baik putus kemarin
sekolah
100%
90%
grafik 3: iuran biaya mengurangi angka
pembasmian cacing
Namun demikian, studi ini menemukan banyak
dampak signifikan terhadap kesehatan, pendidikan, dan 80%
persentase keikutsertaan
dari tanaman pangan menuju tanaman komoditi di 20% kelambu di klinik, kenya
bidang pertanian, dan dari buruh berketerampilan pembasmian cacing, kenya
rendah ke pekerjaan dengan bayaran yang lebih baik, 10%
klorin, kenya
pekerjaan purna waktu di bidang seperti manufaktur.
Pergeseran ini merupakan penggerak utama bagi lebih $0.10 $0.20 $0.30 $0.40 $0.50 $0.60 $0.70 $0.80 $0.90 $1.00
hasil
publikasi
Baird, Sarah, Joan Hamory Hicks, Michael Kremer, and Edward Miguel. 2011. “Worms at Work: Long-Run Impacts
of Child Health Gains.” Working paper, Harvard University. 2
Kremer, Michael and Edward Miguel. 2007. “The Illusion of Sustainability.” Quarterly Journal of Economics 122(3):
1007-1065. 4
Miguel, Edward, and Michael Kremer. 2004. “Worms: Identifying Impacts on Education and Health in the Presence
of Treatment Externalities.” Econometrica 72(1): 159-217. 1
Ozier, Owen. 2011. “Exploiting Externalities to Estimate the Long-Term Effects of Early Childhood Deworming.”
Working paper, University of California, Berkeley. 3
J-PAL Policy Bulletin. 2011. “The Price is Wrong.” Cambridge, MA: Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab.
www.povertyactionlab.org 7
www.povertyactionlab.org 5
aksi kebijakan
13.9 tahun
tambahan
tahun sekolah
yang diperoleh
per $100 yang
dikeluarkan
aksi kebijakan
P
engobatan cacing berbasis sekolah bukan hanya program penanggulangan kemiskinan yang efektif, tidak mahal,
dan mudah untuk diimplementasikan; tetapi program ini juga menawarkan sebuah studi kasus tentang bagaimana
bukti ilmiah dapat berkontribusi pada perubahan kebijakan.
Di bulan Januari 2007, anggota J-PAL Michael Kremer (penulis pendamping dari studi yang disajikan di dalam buletin ini)
dan Esther Duflo menyajikan bukti tentang pembasmian cacing berbasis sekolah kepada Young Global Leaders Education
Task Force pada Rapat Tahunan World Economy Forum di Davos, Swiss. Sebagai tanggapan dari presentasi tersebut Satgas
meluncurkan Deworm the World (DtW), sebuah inisiatif bersama dari Innovations for Poverty Action dan Partnership for
Child Development. DtW mengadvokasi pembasmian cacing berbasis sekolah bersama dengan pembuat kebijakan dan mitra
pembangunan, dan memberikan bantuan teknis kepada pemerintah untuk membantu pembangunan dan meluncurkan
program pengobatan berbasis sekolah yang berskala besar dan berkelanjutan.
DtW mengkoordinasikan dukungan strategis untuk pembasmian
cacing berbasis sekolah di 27 negara dan memfasilitasi
pendistribusian 117 juta tablet pengobatan cacing untuk program-
program di negara ini. Tiga dari upaya pembasmian cacing
terbesar hingga saat ini adalah sebagai berikut:
bihar, india: Di tahun 2011, Pemerintah negara bagian Bihar, India melaksanakan kampanye pembasmian cacing
masal, dengan bantuan teknis dari DtW dan dukungan kebijakan dari J-PAL. Di bulan September 2011, pemerintah
mengumumkan lebih dari 17 juta anak di negara bagian tersebut mendapat pengobatan cacing usus pada tahun itu.
world food programme: The World Food Programme (WFP) mengumumkan di tahun 2009 bahwa mereka
akan menyertakan pembasmian cacing di semua program pangan sekolah di lokasi yang memiliki prevalensi cacing parasit
yang tinggi.
www.povertyactionlab.org 9
www.povertyactionlab.org 7
pembelajaran untuk kebijakan
Pengobatan cacing adalah “best buy” untuk kesehatan,
pendidikan dan pembangunan. Pengobatan cacing adalah cara
yang sangat efektif dari segi biaya untuk memperbaiki taraf kesehatan
dan meningkatkan tingkat kehadiran sekolah di daerah dimana cacing
usus adalah penyakit endemis. Pembasmian cacing adalah investasi
yang layak, bukan karena manfaat jangka pendeknya saja, tetapi juga
karena pembasmian cacing menghasilkan manfaat yang besar dalam
memperbaiki pendapatan dan standar hidup bertahun-tahun setelah
anak menerima pengobatan.
Pembasmian cacing menunjukkan potensi riset untuk diwujudkan menjadi aksi. Evaluasi menyeluruh atas
pembasmian cacing berbasis sekolah berkontribusi pada perubahan kebijakan di banyak negara dimana terdapat endemik
cacing. Pengobatan cacing adalah studi kasus yang sangat baik untuk menunjukkan bagaimana bukti ilmiah dapat digunakan
untuk mendorong perubahan kebijakan yang memperbaiki taraf hidup.
Perluasan pembasmian cacing berbasis sekolah harus menjadi prioritas kebijakan mendesak. Bukti ilmiah
tentang efektifitas dari pengobatan cacing telah berujung pada perluasan program di banyak negara, termasuk India dan
Kenya. Namun demikian, ratusan juta anak terus menderita akibat infeksi cacing dan konsekuensi jangka panjangnya atas
kesehatan, pendidikan, dan produktifitas. Pengobatan cacing berbasis sekolah merupakan program yang sangat efektif dari
segi biaya, yang berhasil untuk skala besar dan siap diterapkan dimanapun terdapat endemik cacing.
Penulis Buletin: Shawn Powers Editor Buletin: Mary Ann Bates Desain: Leah Horgan and Blu Nordgren
Kutipan yang disarankan: Buletin Kebijakan J-PAL. 2012. “Deworming (Pembasmian Cacing): Pilihan Terbaik untuk Pembangunan.” Cambridge, MA: Abdul
Latif Jameel Poverty Action Lab.