RENCANA KEPERAWATAN
N DX Jam Implementasi
o
1 Gangguan perfusi 22.40 1. Mengkaji penyebab koma.
jaringan serebral
WIB 2. Mengobservasi tanda-tanda vital tiap 1 jam.
berhubungan
dengan peningkatan 3. Mengobservasi tingkat kesadaran GCS.
tekanan intrakranial
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemeberian
(TIK)
07.00 terapi deuretik
WIB
2 Ketidakefektifan 22.40 1. Mengkaji keadaan jalan napas
bersihan jalan napas
WIB 2. Mengevaluasi pergerakan dada dan auskultasi
berhubungan
dengan akumulasi suara napas pada kedua paru
sekret dan
3. Melakukan suction sekret (tiap 1 jam)
perubahan tingkat
kesadaran Kolaborasi:
4. Memberian obat-obat bronkodilator sesuai
07.00 indikasi.
WIB 5. Memberikan O2 sesuai indikasi
C. EVALUASI KEPERAWATAN
No DX Jam
1 Gangguan perfusi jaringan S=
serebral berhubungan
06.00 WIB O=
dengan peningkatan
tekanan intrakranial (TIK) - Hasil CT-Scan adanya
perdarahan di kepala.
- TTV terakhir jam 07.00 WIB
TD : 110/70 mmHg
N : 99 x/menit
RR : 31 x/menit
S : 37,2 ˚C
- GCS.
E:1V:1M:1
- Pasien mendapat terapy
cairan infus Monitol 125 cc
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi 2,3,4
2 Ketidakefektifan bersihan S=
jalan napas berhubungan
06.10 WIB O=
dengan akumulasi sekret
dan perubahan tingkat - Terpasang gudel dan terdapat
kesadaran
sekret di mulut pasien
- Suara nafas stridor
- Pasien mendapatkan suction
sekret (tiap 1 jam)
Kolaborasi:
- Pasien mendapat therapy P/O
Sucralfat syr 1x10 cc,
Nebulizer Nacl 2x5 cc
Vectrim syr 2x 15 ml
Injeksi Methilprednipsolone
1x125 mg
- Terpasang O2 5 L/menit
A = masalah belum teratasi
P= lanjutkan intervensi 1-4