PT PLN (PERSERO)
Jl Trunojoyo Blok M I/135
JAKARTA
NOMOR : PDM/STT/10:2014
DOKUMEN Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO)
Koordinator Verifikasi dan Finalisasi Review KEPDIR 113 & 114 Tahun
2010 (Nota Dinas KDIVTRS JBS Nomor 0018/432/KDIVTRS JBS/2014)
Tanggal 27 Mei 2014
1. Jemjem Kurnaen
2. Sugiartho
3. Yulian Tamsir
4. Eko Yudo Pramono
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
DAFTAR ISI
i
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
ii
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
DAFTAR GAMBAR
iii
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
iv
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
DAFTAR TABEL
Tabel 1-1 Daftar konduktor yang dipergunakan untuk SUTT/ SUTET ............................... 4
Tabel 1-2 Daftar Konduktor Jenis ACCC........................................................................... 6
Tabel 1-3 Standar Jarak Aman/ ROW..............................................................................16
Tabel 1-4 Fungsi SUTT/SUTET .......................................................................................48
Tabel 1-5 Sub Sistem SUTT/SUTET serta Fungsinya......................................................48
Tabel 1-6 Komponen dan Sub Komponen SUTT/SUTET ................................................50
Tabel 2-1 Ground Patrol Jadwal Pemeliharaan Mingguan& Triwulan...............................54
Tabel 2-2 Climb up inspection JADWAL PEMELIHARAAN 5 TAHUNAN.........................59
Tabel 2-3 Detektor infra merah ........................................................................................66
Tabel 2-4 In service Measurement SUTT/SUTET Jadwal Pemeliharaan .........................76
Tabel 2-5 Shutdown Testing/ Measurement SUTT/SUTET ..............................................78
Tabel 3-1 Standar evaluasi In Service Visual Inspection..................................................82
Tabel 3-2 Standar evaluasi pengujian thermovisi.............................................................92
Tabel 3-3 Standar evaluasi hasil ranging meter ...............................................................92
Tabel 3-4 Standar evaluasi pengujian resistansi pentanahan tower.................................94
Tabel 4-1 Rekomendasi hasil pemeliharaan rutin ............................................................96
Tabel 4-2 Rekomendasi pengujian thermovisi ...............................................................104
Tabel 4-3 Rekomendasi hasil pengukuran menggunakan ranging meter.......................105
Tabel 4-4 Rekomendasi pengujian puncture insulator AB Chance, isolometer Terex Ritz
dan Positron Canada .....................................................................................................105
Tabel 4-5 Rekomendasi pengujian resistansi pentanahan tower ...................................106
Tabel 4-6 Rekomendasi Hasil download TLA ................................................................106
v
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
DAFTAR LAMPIRAN
vi
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PRAKATA
PLN sebagai perusahaan yang asset sensitive, dimana pengelolaan aset memberi
kontribusi yang besar dalam keberhasilan usahanya, perlu melaksanakan pengelolaan
aset dengan baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. Parameter Biaya, Unjuk
kerja, dan Risiko harus dikelola dengan proporsional sehingga aset bisa memberikan
manfaat yang maksimum selama masa manfaatnya.
Dalam pengelolaan aset diperlukan kebijakan, strategi, regulasi, pedoman, aturan, faktor
pendukung serta pelaksana yang kompeten dan berintegritas. PLN telah menetapkan
beberapa ketentuan terkait dengan pengelolaan aset yang salah satunya adalah buku
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik.
Pedoman pemeliharaan yang dimuat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran yang secara keseluruhan terdiri atas 25
buku. Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman terdahulu yang telah
ditetapkan dengan keputusan direksi nomor 113.K/DIR/2010 dan 114.K/DIR/2010.
Perubahan atau penyempurnaan pedoman senantiasa diperlukan mengingat perubahan
pengetahuan dan teknologi, perubahan lingkungan serta perubahan kebutuhan
perusahaan maupun stakeholder. Di masa yang akan datang, pedoman ini juga harus
disempurnakan kembali sesuai dengan tuntutan pada masanya.
Penerapan pedoman pemeliharaan ini merupakan hal yang wajib bagi seluruh pihak yang
terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN, baik perencana,
pelaksana maupun evaluator. Pedoman pemeliharaan ini juga wajib dipatuhi oleh para
pihak diluar PLN yang bekerjasama dengan PLN untuk melaksanakan kegiatan
pemeliharaan di PLN.
Demikian, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan
stakeholder serta masyarakat Indonesia.
DIREKTUR UTAMA
NUR PAMUDJI
vii
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
1 PENDAHULUAN
Selama ini pemeliharaan sarana instalasi listrik yang dilaksanakan di PT PLN (Persero)
mengacu pada Buku Pedoman Pemeliharaan Sistem Tenaga Tahun 1984 sesuai SE_032
/PST/1984 beserta revisi-revisinya dan petunjuk pemeliharaan pada manual books
masing-masingperalatan yang masih menggunakan pola Pemeliharaan Berbasis Waktu
(Time Based Maintenance). Seiring dengan perjalanan waktu, perkembangan teknologi
dan dimulainya penerapan pola Pemeliharaan Berbasis Kondisi (Condition Based
Maintenance) di PT PLN (Persero), maka dirasa perlu adanya Buku Pedoman
Pemeliharaan dan Asesmen Kondisi Peralatan Sistem Tenaga baru yang dapat
mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi.
Buku Pedoman Pemeliharaan dan Asesmen Kondisi Peralatan Sistem Tenaga ini
mencakup Komponen dan Fungsi Peralatan, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA),
Pedoman Pemeliharaan SUTT / SUTET dan Evaluasi Hasil Pemeliharaan sebagai dasar
asesmen kondisi peralatan serta Rekomendasi untuk acuan tindak lanjut kondisi
peralatan. Dengan terbitnya buku ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari
kegiatan pemeliharaan itu sendiri serta merubah pola pemeliharaan di PT PLN (Persero)
yang tadinya menggunakan Time Based Maintenance 80% dan Corrective Maintenance
20% menjadi pola pemeliharaanyang menggunakan Time Based Maintenance 40%,
Condition Based Maintenance 50% dan Corrective Maintenance 10% sehingga
mempunyai nilai lebih untuk menjadi sistem pemeliharaan yang berstandar nasional.
1.1 Primary
2. Insulation / Isolasi
1
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
3. Structure / Struktur
4. Junctions / Penghubung
Komponen yang termasuk dalam fungsi pembawa arus adalah komponen SUTT/ SUTET
yang berfungsi dalam proses penyaluran arus listrik dari Pembangkit ke GI/ GITET atau
dari GI/ GITET ke GI/ GITET lainnya.
Sebagai media pembawa arus pada SUTT/ SUTET dengan kapasitas arus sesuai
spesifikasi atau ratingnya yang direntangkan lewat tiang-tiang SUTT/ SUTET melalui
insulator-insulator sebagai penyekat konduktor dengan tiang.
Pada tiang tension, konduktor dipegang oleh strain clamp/ compression dead end clamp,
sedangkan pada tiang suspension dipegang oleh suspension clamp.
Bahan konduktor yang dipergunakan untuk saluran energi listrik perlu memiliki sifat sifat
sebagai berikut:
1. Konduktivitas tinggi
4. Ekonomis
Biasanya konduktor pada SUTT/ SUTET merupakan konduktor berkas (stranded) atau
serabut yang dipilin, agar mempunyai kapasitas yang lebih besar dibanding konduktor
pejal dan mempermudah dalam penanganannya.
Konduktor ini merupakan penghantar yang baik karena memiliki konduktivitas tinggi dan
kekuatan mekanik yang cukup baik.
Konduktor dengan bahan aluminium lebih ringan daripada konduktor jenis tembaga,
konduktivitas dan kekuatan mekaniknya lebih rendah.Jenis-jenis konduktor alumunium
antara lain:
2
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Konduktor jenis ini, bagian dalamnya berupa steel yang mempunyai kuat mekanik tinggi,
sedangkan bagian luarnya berupa aluminium yang mempunyai konduktivitas tinggi.
Karena sifat elektron lebih menyukai bagian luar konduktor daripada bagian sebelah
dalam konduktor, maka pada sebagian besar SUTT maupun SUTET menggunakan
konduktor jenis ACSR.
Untuk daerah yang udaranya mengandung kadar belerang tinggi dipakai jenis ACSR/AS,
yaitu konduktor jenis ACSR yang konduktor steelnya dilapisi dengan aluminium.
Pada saluran transmisi yang mempunyai kapasitas penyaluran / beban sistem tinggimaka
dipasang konduktor jenis TACSR.Konduktor jenis ini mempunyai kapasitas lebih besar
tetapi berat konduktor tidak mengalami perubahan yang banyak, tapi berpengaruh
terhadap sagging.
3
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Konduktor jenis ini, bagian dalamnya berupa composite yang mempunyai kuat mekanik
tinggi, dikarenakan tidak dari bahan konduktif, maka bahan ini tidak mengalami pemuaian
saat dibebani arus maupun wtegangan.Untuk konduktor jenis ini tidak mengalami korosi
cocok untuk daerah pinggir pantai, sedangkan bagian luarnya berupa aluminium yang
mempunyai konduktivitas tinggi. Konduktor jenis ini dipilih karena memiliki karakteristik
high conductivity & low sag conductor.
4
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
1. Daya Hantar:
• Konduktor ACCC dapat menyalurkan arus dua kali lipat dibanding Konduktor
biasa/konvensional.
2. Mengurangi Losses
3. Kekuatan Berat
• Hybrid Carbon Composite Core lebih kuat dan lebih ringan dari steel core/ inti
baja
• Lebih kuat dan dimensi yang stabil memungkinkan span lebih panjang atau tower
yg lebih rendah.
5
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
6
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Ada 2 jenis teknik penyambungan konduktor penghantar ACSR, TACSR& ACCC, yaitu:
Gambar 1-4 Bagian sambungan konduktor penghantar (a) Selongsong Steel (b) Selongsong
alumunium (c) Selongsong steel ACCC (d) Selongsong alumunium ACCC
7
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
c. Tidak boleh di atas jalan raya, rel KA, SUTT, dan lain-lain.
Konduktor
Jumper Conductor
penghubung
8
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Jarak Jumper conductor dengan tiang diatur sesuai tegangan operasi dari SUTT /
SUTETkonduktor pada tiang tension SUTET umumnya dipasang counter weight sebagai
pemberat agar posisi dan bentuk konduktor penghubung tidak berubah. Pada tiang
tertentu perlu dipasang insulator support untuk menjaga agar jarak antara konduktor
penghubung dengan tiang tetap terpenuhi.
Untuk menjaga jarak dan pemisah antar Jumper Conductorpada konfigurasi 2 konduktor
atau 4 konduktor perlu dipasang twin spacer ataupun quad spacer.
Insulation berfungsi untuk mengisolasi bagian yang bertegangan dengan bagian yang
tidak bertegangan/ ground, baik saat normal continous operation dan saat terjadi surja
(termasuk petir) didalam saluran transmisi.
1. Karakteristik elektrik
Insulator mempunyai ketahanan tegangan impuls petir pengenal dan tegangan kerja,
tegangan tembus minimum sesuai tegangan kerja dan merupakan bahan isolasi yang
diapit oleh logam sehingga merupakan kapasitor.Kapasitansinya diperbesar oleh polutan
maupun kelembaban udara di permukaannya. Apabila nilai isolasi menurun akibat dari
polutan maupun kerusakan pada insulator, maka akan tejadi kegagalan isolasi yang
akhirnya dapat menimbulkan gangguan.
2. Karakteristik mekanik
Insulator harus mempunyai kuat mekanik guna menanggung beban tarik konduktor
penghantar maupun beban berat insulator dan konduktor penghantar.
1. Insulator Piring
Dipergunakan untuk insulator penegang dan insulator gantung, dimana jumlah piringan
insulator disesuaikan dengan tegangan sistem.
Gambar 1-7 Insulator piring (a) tipe clevis (b) tipe ball-and-socket
9
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
10
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Insulator long rod adalah insulator porselen atau komposit yang digunakan untuk beban
tarik.
1. “I” String
11
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
2. “V” String
3. Horizontal String
4. Single String
12
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
5. Double String
6. Quadruple
1. Ceramic Insulator
Ceramic insulator adalah media penyekat antara bagian yang bertegangan dengan yang
tidak bertegangan atau ground secara elektrik dan mekanik. Pada SUTT / SUTET,
13
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Digunakan hanya untuk insulator jenis piring. Bagian gelas harus bebas dari lubang atau
cacat lain termasuk adanya gelembung dalam gelas. Warna gelas biasanya hijau, dengan
warna lebih tua atau lebih muda. Jika terjadi kerusakan insulator gelas mudah dideteksi.
14
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
b. Insulator Polymer
a. End fittings
b. Corona ring(s)
e. Weather shed
Isolasi udara berfungsi untuk mengisolasi antara bagian yang bertegangan dengan
bagian yang tidak bertegangan/ ground dan antar fasa yang bertegangan secara elektrik.
Kegagalan fungsi isolasi udara disebabkan karena breakdown voltage yang terlampaui
(jarak yang tidak sesuai, perubahan nilai tahanan udara, tegangan lebih), dan isolasi
udara (ground clearance) mempunyai jarak bebas minimum yaitu jarak terpendek antara
penghantar SUTT/ SUTET dengan permukaan tanah, benda benda dan kegiatan lain
disekitarnya, yang mutlak tidak boleh lebih pendek dari yang telah ditetapkan demi
15
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya serta juga keamanan operasi SUTT/
SUTET (Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/MPE/1992 tanggal 07
Februari 1992, pasal 1 ayat 9).
66 150
No Lokasi Sirkuit Sirkuit
kV kV Ganda Tunggal
16
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Komponen utama dari Fungsi structure pada sistem transmisi SUTT / SUTET adalah
Tiang (Tower).Tiang adalah konstruksi bangunan yang kokoh untuk menyangga /
merentang konduktor penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia
dan lingkungan sekitarnya dengan sekat insulator.
Rangkaian Bracing tower membentuk struktur tower yang berfungsi menjaga dan
mempertahankan kawat penghantar pada jarak ground clearance tertentu sehingga
proses transmisi daya berlangsung kontinyu.
Tiang penegang disamping menahan gaya berat juga menahan gaya tarik dari konduktor-
konduktor saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Ekstra Tinggi (SUTET). Tiang
penegang terdiri dari:
Tiang sudut adalah tiang penegang yang berfungsi menerima gaya tarik akibat perubahan
arah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Ekstra Tinggi (SUTET).
Tiang akhir adalah tiang penegang yang direncanakan sedemikian rupa sehingga kuat
untuk menahan gaya tarik konduktor-konduktor dari satu arah saja. Tiang akhir
ditempatkan di ujung Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Ekstra Tinggi (SUTET)
yang akan masuk ke switch yard Gardu Induk.
17
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Tiang penyangga untuk mendukung/ menyangga dan harus kuat terhadap gaya berat dari
peralatan listrik yang ada pada tiang tersebut.
3. Tiang penyekat (section tower)
Yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan sejumlah tower
penyangga lainnya karena alasan kemudahan saat pembangunan (penarikan konduktor),
umumnya mempunyai sudut belokan yang kecil.
4. Tiang transposisi
Adalah tiang penegang yang berfungsi sebagai tempat perpindahan letak susunan phasa
konduktor-konduktor Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara dua saluran transmisi
yang membutuhkan ketinggian yang lebih rendah untuk alasan tertentu (bandara, tiang
crossing). Tiang ini dibangun di bawah saluran transmisi eksisting.
18
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Yaitu tower yang digunakan oleh dua buah saluran transmisi yang berbeda tegangan
operasinya.
1. Tiang pole
Konstruksi SUTT dengan tiang beton atau tiang baja, pemanfaatannya digunakan pada
perluasan SUTT dalam kota yang padat penduduk dan memerlukan lahan relatif sempit.
19
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
A. Tiang
Tiang adalah bagian utama dari tiang pole yang berfungsi sebagai penopang dari palang
dan insulator.Untuk pemakaian pada saluran dengan jarak rentang yang panjang
(menyeberang sungai, lembah dan sebagainya), digunakan tiang khusus yang konstruksi
dan dimensinya dibuat lebih besar serta lebih kuat dari pada jenis tiang yang standar.
Tiang baja terbuat dari high steel yang berpenampang poligonal atau bulat, sedangkan
tiang beton terbuat dari beton pra-tekan berpenampang bulat.
20
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
B. Palang (travers)
Traverse davit dan Traverse poligonal lurus dipergunakan untuk SUTT tiang tunggal.
Sedangkan untuk SUTT tiang ganda menggunakan traverse lurus.
21
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Bahan palang terbuat dari bahan baja mutu ASTM A-572 dengan minimum Grade 50 dan
digalvanis.
Terbuat dari baja profil, disusun sedemikian rupa sehingga merupakan suatu menara
yang telah diperhitungkan kekuatannya disesuaikan dengan kebutuhannya. Berdasarkan
susunan/ konfigurasi penghantarnya dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu:
22
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
23
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Mur dan baut tower berfungsi menyatukan bracing sehingga membentuk konstruksi tower.
24
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Pondasi adalah konstruksi beton bertulang untuk mengikat kaki tower (stub) dengan
bumi.Jenis pondasi tower beragam menurut kondisi tanah tempat tapak tower berada dan
beban yang akan ditanggung oleh tower. Pondasi tower yang menanggung beban tarik
(tension) dirancang lebih kuat / besar daripada tower tipe suspension.
Jenis pondasi:
• Normal, dipilih untuk daerah yang dinilai cukup keras tanahnya.
Stub adalah bagian paling bawah dari kaki tower, dipasang bersamaan dengan
pemasangan pondasi dan diikat menyatu dengan pondasi. Bagian atas stub muncul
dipermukaan tanah sekitar 0,5 sampai 1 meter dan dilindungi semen serta dicat agar
tidak mudah berkarat.
Pemasangan stub paling menentukan mutu pemasangan tower, karena harus memenuhi
syarat:
• Jarak antar stub harus benar
• Level titik hubung stub dengan kaki tower tidak boleh beda 2 mm
(milimeter).
25
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Halaman tower adalah daerah tapak tower yang luasnya diukur dari proyeksi keatas
tanah galian pondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 meter di luar stub tergantung pada jenis
tower.
26
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Leg adalah kaki tower yang terhubung antara stub dengan tower body. Pada tanah yang
tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi leg. Tower Body harus
tetap sama tinggi permukaannya.
Berfungsi menghubungkan sub sistem Current carrying (pembawa arus), sub sistem
insulation (isolasi) dan subsistem structure (struktur). Junction pada sistem transmisi
SUTT/ SUTET adalah semua komponen pendukung fungsi pembawa arus, isolasi dan
struktur. Berdasarkan perannya sebagai komponen pendukung, junction terbagi atas:
27
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
1. Suspension Clamp
2. Strain Clamp
28
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
4. Socket clevis
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan bolt insulator dengan hot yoke pada tower
tension/ suspension.
5. Bolt clevis
6. Triangle plate
Komponen ini berfungsi untuk pemegang /penahan konduktor pada tower suspension.
Komponen ini berfungsi sebagai penghubung antara triangle plate dengan suspension
clamp
29
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
8. Square plate
Komponen ini berfungsi untuk pemegang/ penahan konduktor pada tower suspension
double konduktor maupun Tower tension
9. Shackle
30
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan yoke dengan konduktor dan memperoleh
sagging yang diinginkan.
1. Triangle plate
Komponen ini berfungsi untuk pemegang/ penahan konduktor pada tower suspension.
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan socket insulator dengan cold yoke pada
tower tension.
31
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
3. Extension link
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan travers dengan yoke pada tower tension
sisi cold end.
4. Shackle
5. Adjuster plate
Komponen ini berfungsi untuk mengatur sagging (andongan) insulator pada tower tension
32
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
33
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
1.2 Secondary
1. Protection
1.2.1 Protection
Protection SUTT/ SUTET adalah pengaman instalasi dari gangguan petir, getaran/ stres
mekanis yang ditimbulkan oleh angin, ancaman/ kemungkinan gangguan akibat manusia,
gangguan dari luar (tertabrak pesawat udara, terjun payung dan lain - lain) dan juga
pengaman dari urat konduktor putus.
SUTT/ SUTET merupakan instalasi penting yang menjadi target mudah (easy target) bagi
sambaran petir karena strukturnya yang tinggi dan berada pada lokasi yang terbuka.
Sambaran petir pada SUTT/ SUTET merupakan suntikan muatan listrik.Suntikan muatan
ini menimbulkan kenaikan tegangan pada SUTT / SUTET, sehingga pada SUTT/ SUTET
timbul tegangan lebih berbentuk gelombang impuls dan merambat ke ujung-ujung SUTT/
SUTET. Tegangan lebih akibat sambaran petir sering disebut surja petir.
Jika tegangan lebih surja petir tiba di GI, maka tegangan lebih tersebut akan merusak
isolasi peralatan GI. Oleh karena itu, perlu dibuat alat pelindung agar tegangan surja yang
tiba di GI tidak melebihi kekuatan isolasi peralatan GI.
34
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
1.2.1.1.1 Kawat Ground Steel Wire (GSW)/ Optic Ground Wire (OPGW)
Kawat GSW/ OPGW adalah media untuk melindungi konduktor fasa dari sambaran petir.
Kawat ini dipasang di atas konduktor fasa dengan sudut perlindungan yang sekecil
mungkin, dengan anggapan petir menyambar dari atas konduktor. Namun, jika petir
menyambar dari samping maka dapat mengakibatkan konduktor fasa tersambar dan
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan.
Kawat GSW/ OPGWterbuat dari baja yang sudah digalvanis, maupun sudah dilapisi
dengan aluminium.Pada SUTET yang dibangun mulai tahun 1990an, di dalam ground
wire difungsikan fiber optic untuk keperluan telemetri, teleproteksi maupun telekomunikasi
yang dikenal dengan OPGW (Optic Ground Wire), sehingga mempunyai beberapa fungsi.
Jumlah Kawat GSW/ OPGWpada SUTT maupun SUTET paling sedikit ada satu buah di
atas konduktor fasa, namun umumnya dipasang dua buah. Pemasangan satu buah
konduktor tanah untuk dua penghantar akan membuat sudut perlindungan menjadi besar
sehingga konduktor fasa mudah tersambar petir.
Pada tipe tower tension, pemasangan Kawat GSW/ OPGW dapat menggunakan dead
end compression dan protection rods yang dilengkapi helical dead end . Sedangkan pada
tipe tower suspension digunakan suspension clamp untuk memegang kawat GSW/
OPGW.
Untuk menjaga hubungan Kawat GSW dan OPGW dengan tower, maka pada ujung
travers Kawat GSW/ OPGW dipasang jumper GSW yang dihubungkan ke kawat GSW.
Kawat penghubung terbuat dari kawat GSW yang dipotong dengan panjang yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
Jumper GSW pada tipe tower tension dipasang antara tower dan Kawat GSW/ OPGW
serta antar dead end compression atau protection rods yang dilengkapi helical dead end
kawat GSW/ OPGW. Hal ini dimaksudkan agar arus gangguan petir dapat mengalir
langsung ke tower maupun antar kawat GSW/ OPGW. Sedangkan pada tipe tower
suspension, Jumper GSW dipasang pada tower dan disambungkan ke kawat GSW/
35
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
OPGW dengan klem penghubung (pararel grup, wire clipe) ataupun dengan
memasangnya pada suspension clampkawat GSW/ OPGW.
Alat pelindung proteksi petir yang paling sederhana adalah arcing horn. Arcing horn
berfungsi memotong tegangan impuls petir secara pasif (tidak mampu memadamkan
follow current dengan sendirinya). Arcing horn terpasang pada SUTT/ SUTET yaitu:
36
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Arcing horn
Pada dasarnya Jalur transmisi dirancang dengan baik sehingga kebal terhadap sambaran
petir. Parameter penting dalam desain tower adalah geometeri, ketinggian, shiled wire
dan tingkat pentanahan tower. Namun dalam beberapa kasus tidak mungkin untuk
merancang dengan sempurna, hanya solusi optimal yang dapat dilakukan. Optimalisasi
ini berdasarkan keseimbangan biaya dari desain dan outage yang dapat ditoleransi.
Mengingat geografis jalur transmisi memiliki life cycle dan kebutuhan pelanggan terhadap
tingkat pelayanan semakin tinggi. Sementara perubahan desain jalur transmisi biasanya
mahal, memasang arrester petir pada saluran transmisi TLA merupakan solusi yang
efektif untuk meningkatkan reliability sistem.
37
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
1. Back flashover,
kejadian dimana petir menyambar bagian-bagian grounding sistem (seperti tower dan
GSW) tetapi arus petir tidak dapat dialirkan ke tanah karena impact local grounding
desainya yang tidak bekerja dengan baik.
2. Flash over
kejadian dimana perlindungan GSW tidak maksimal sehingga petir menyambar langsung
pada konduktor.
1. Clamp
Alat yang dipasangkan pada konduktor penghantar ke TLA yang berfungsi untuk
memegang konduktor penghantar. Pada jenis konduktor penghantar yang memiliki
permukaan lebih banyak kompoisisi Alumunium seperti ACCC, maka konduktor harus
dilapisi armour rod untuk mengurangi kelelahan bahan.
2. Corona ring
Peran korona ring adalah untuk mendistribusikan gradien medan listrik dan menurunkan
nilai maksimum di bawah ambang batas corona, mencegah debit korona.
3. Insulator Housing
Adalah tabung yang terbuat dari aluminium yang dilapisi insulator. Tabung ini merupakan
ruang untuk material metal oksida pembentuk TLA. Biasanya insulator pelapis yang
digunakan adalah tipe siikon, karena memiliki bobot yang ringan.
38
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
4. Disconnector
Adalah alat yang dipasangkan pada TLA sisi tidak bertegangan yang diteruskan ke
konduktor grounding. Disconnector akan bekerja memutuskan, apabila kondisi TLA sudah
rusak.
5. Grounding
Adalah konduktor yang dipasangkan pada TLA yang fungsinya untuk meneruskan arus
petir dan arus bocor ke tanah.
Adalah alat ukur untuk mengetahui data arus bocor dan data petir yang melewati TLA
tersebut. Untuk mengetahui data petir dan data TLA tersebut maka diperlukan download
data arus petir (Leakage Current) dan arus bocor (Leakage Current).
Pada tiang SUTT/ SUTET yang berlokasi di daerah petir tinggi biasanya dipasang
konduktor penghubung. Bahan yang dipakai untuk konduktor penghubung umumnya
sama dengan bahan kawat GSW/ OPGW. Konduktor penghubung ini berfungsi sebagai
media berjalannya surja petir dengan nilai induktansi yang lebih rendah daripada
induktansi tower agar arus petir yang menyambar kawat GSW/ OPGW maupun tower
SUTT/ SUTET dapat langsung disalurkan ke tanah.
Konduktor Penghubung
Konduktor Tanah ke
tanah
Ujung bagian atas konduktor ini dihubungkan langsung dengan kawat GSW/ OPGW
menggunakan klem sambungan atau dihubungkan dengan batang penangkap petir yang
dipasang di atas tower. Sedangkan ujung bagian bawahnya dihubungkan dengan
pentanahan tower. Dengan pemasangan konduktor penghubung diharapkan tidak terjadi
arus balik yang nilainya lebih besar daripada arus sambaran petir yang sesungguhnya,
sehingga gangguan pada transmisi dapat berkurang.
39
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Rod pentanahan adalah perlengkapan pembumian sistem transmisi yang berfungsi untuk
meneruskan arus listrik dari tower SUTT maupun SUTET ke tanah dan menghindari
terjadinya back flashover pada insulator saat grounding sistem terkena sambaran petir.
Pentanahan tower terdiri dari konduktor tembaga atau konduktor baja yang diklem pada
pipa pentanahan yang ditanam di dekat pondasi tiang, atau dengan menanam plat
aluminium/ tembaga disekitar pondasi tower yang berfungsi untuk mengalirkan arus dari
konduktor tanah akibat sambaran petir.
1. Electroda bar, yaitu suatu rel logam yang ditanam di dalam tanah.
Pentanahan ini paling sederhana dan efektif, dimana nilai tahanan tanah
adalah rendah.
2. Electroda plat, yaitu plat logam yang ditanam di dalam tanah secara
horisontal atau vertikal. Pentanahan ini umumnya untuk pengamanan
terhadap petir.
40
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
3. Batang pentanahan.
1.2.1.2.1 Spacer
Komponen ini berfungsi sebagai pemisah/ perentang dan sekaligus sebagai peredam
getaran pada konduktor dan juga menjaga agar konduktor pada satu bundle fasa
bergerak seirama.
(a) (b)
Komponen ini berfungsi melindungi alumunium konduktor dari stres mekanis dititik
junction dengan insulator pada tower suspension.
41
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Armour rod
Gambar 1-65 Armour rod
Komponen ini berfungsi menjaga jumper konduktor agar stabil diposisinya sehingga tidak
bersentuhan dengan tower saat tertiup angin atau terjadi goncangan.
Komponen ini berfungsi sebagai peredam getaran pada titik titik terminasi antara
konduktor dan insulator.
42
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Komponen ini berfungsi untuk memberi tanda bagi pilot pesawat dan nakoda kapal
tentang keberadaan saluran transmisi SUTT/ SUTET. Bola rambu dipasang di kawat
GSW/ OPGW.
43
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Adalah rambu peringatan berupa lampu terhadap lalu lintas udara, berfungsi untuk
memberi tanda kepada pilot pesawat terbang bahwa terdapat konduktor saluran
transmisi. Jenis lampu penerbangan adalah sebagai berikut:
a. Lampu penerbangan yang terpasang pada tower dengan suplai dari jaringan
tegangan rendah
44
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Komponen ini berfungsi untuk melindungi alumunium konduktor dari putus urat
alumunium konduktor tersebut. Repair sleeve dipasang pada kondisi urat alumunium
konduktor putus maksimal 4 urat
Komponen ini berfungsi untuk melindungi alumunium konduktor dari putus urat
alumunium konduktor tersebut. Armaour rod span dipasang pada kondisi urat alumunium
konduktor putus maksimal 3 urat.
45
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
1.2.1.6 Monitoring
Komponen ini berfungsi untuk memberikan kemudahan kepada petugas untuk melakukan
pemanjatan tower. Step bolt dipasang dari atas ACD ke sepanjang badan tower hingga
traves GSW/ OPGW.
Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) adalah prosedur analisa dari model
kegagalan (failure modes) yang dapat terjadi dalam sebuah sistem untuk diklasifikasikan
berdasarkan hubungan sebab-akibat dan penentuan efek dari kegagalan tersebut
terhadap sistem.
Model kegagalan (failure modes) sendiri adalah setiap kejadian yang menyebabkan
functional failure (ketidakmampuan suatu aset untuk dapat bekerja sesuai fungsinya
46
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
sesuai unjuk kerja yang dapat diterima pemakai). Sedangkan Effects Analysis mengacu
kepada pembelajaran konsekuensi-konsekuensi dari kegagalan tersebut. Penyebab
kegagalan (failure causes) adalah semua kesalahan (errors) atau cacat/
ketidaksempurnaan (defects) dalam proses, design, atau barang yang dapat terjadi atau
nyata terjadi.
FMEA diperkenalkan secara formal di awal tahun 1940 oleh Angkatan Bersenjata
Amerika untuk keperluan militer. Dalam FMEA, kegagalan diprioritaskan berdasarkan
seberapa seriuskah konsekuensi yang diakibatkannya, frekuensi terjadinya, dan
kemudahan dalam mendeteksinya. FMEA juga merupakan dokumentasi pengetahuan
terkini dan tindakan tentang resiko kegagalan untuk digunakan dalam pengembangan
berkelanjutan. Tujuan pembuatan FMEA adalah sebagai dasar pengambilan tindakan
untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan resiko kegagalan, dimulai dari prioritas
tertinggi. FMEA dapat digunakan untuk evaluasi prioritas manajemen resiko dalam
pengurangan kerapuhan sistem terhadap ancaman. FMEA membantu pemilihan tindakan
perbaikan yang mengurangi dampak kumulatif konsekuensi (resiko) umur dari sebuah
kegagalan sistem.
Komponen adalah bagian/ unsur dari keseluruhan/ suatu sistem, dan sub
komponen sistem adalah beberapa bagian/ beberapa unsur yang menunjang
suatu sistem
47
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Saluran Udara Tegangan Menyalurkan daya listrik dari Sisi Pembangkit ke Gardu
Tinggi (SUTT) & Saluran Induk Tegangan Ekstra Tinggi dan dari GITET ke GI/
Udara Tegangan Ekstra Tinggi GIS melalui Konduktor Telanjang dengan aman dan rugi
(SUTET) daya yang kecil
48
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
49
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PRIMARY
2 Conductor Joint 2 Non-Ceramic Insulator 2 Mur & Baut Tower 2 Strain clamp
(Midspan Joint)
5 Bolt Clevis
6 Triangle Plate
8 Square Plate
9 Shackle
10 Turn Buckle
11 Link Adjuster
13 Extension Link
15 Suspension Clamp
GSW
16 Joint GSW
50
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
SECONDARY
PENGAMAN
PENGAMAN DARI
DARI GETARAN/ PENGAMAN
KEMUNGKINAN
PENGAMAN STRESS DARI ANCAMAN PENGAMAN DARI
GANGGUAN DARI
DARI MEKANIS YANG / KEMUNGKINAN URAT
LUAR (PESAWAT
GANGGUAN DITIMBULKAN GANGGUAN KONDUKTOR
TERBANG, TERJUN
PETR OLEH ANGIN AKIBAT PUTUS
PAYUNG, KAPAL
DAN MANUSIA
DLL.
GUNCANGAN
Kawat GSW
1 1 Spacer 1 ACD 1 Bola Rambu 1 Repair Sleeve
dan OPGW
Konduktor Counter
3 3
Sambungan Weight
Vibration
4 Jumper GSW 4
Damper
5 Arching Horn
6 TLA*
SECONDARY
Tangga Panjat
51
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
52
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Adalah pemeliharaan secara periodik/ berkala dengan melakukan inspeksi dan pengujian
fungsi untuk mendeteksi adanya potensi kelainan atau kegagalan pada peralatan dan
mempertahankan unjuk kerjanya. Dalam pelaksanaannya, pemeliharaan rutin pada
SUTT/ SUTET terdiri dari:
53
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
KEADAAN : OPERASI
INSULATION /ISOLASI
54
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Isolasi udara (Ground Clearence ) Periksa jarak bebas SUTT / SUTET (fasa ke
fasa & fasa ke tanah)apakah sesuai
ketentuan yang berlaku (Lampiran Peraturan
Menteri Pertambangan & Energi Nomor:
01.P/47/MPE/1992 Tanggal: 7 Februari
1992) dan peliharalah
STRUCTURE/STRUKTUR
55
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
JUNCTION (PENGHUBUNG)
56
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PROTECTION
57
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
MONITORING
58
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
KEADAAN : OPERASI
59
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Jumper joint
Periksa kondisi temperature jumper joint
apakah normal atau tinggi menggunakan
camera thermovisi.
INSULATION /ISOLASI
60
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Isolasi udara (Ground Clearence ) Periksa jarak bebas SUTT / SUTET (fasa ke
fasa & fasa ke tanah) menggunakan Ranging
Meter, apakah sesuai ketentuan yang
berlaku (Lampiran Peraturan Menteri
Pertambangan & Energi Nomor:
01.P/47/MPE/1992 Tanggal: 7 Februari
1992)
STRUCTURE / STRUKTUR
61
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
JUNCTION / PENGHUBUNG
62
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PROTECTION
63
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
64
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
MONITORING
Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan operasi (bertegangan) untuk dapat
memprediksi kondisi dan gejala kerusakan peralatan. Untuk SUTT/ SUTET, uraian
kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengujian Thermovisi, Ranging Meter, Puncture
Insulator, Resistansi pentanahan tower.
Selama beroperasi, peralatan yang menyalurkan arus listrik akan mengalami pemanasan
karena adanya I2R. Bagian yang sering mengalami pemanasan dan harus diperhatikan
adalah terminal dan sambungan, terutama antara dua metal yang berbeda serta
penampang konduktor yang mengecil karena korosi atau rantas. Kenaikan I2R, disamping
meningkatkan rugi-rugi juga dapat berakibat buruk karena bila panas meningkat,
kekuatan mekanis dari konduktor melemah, konduktor bertambah panjang, penampang
mengecil, panas bertambah besar, demikian seterusnya, sehingga konduktor putus.
65
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Pengukuran panas secara langsung pada peralatan listrik yang sedang beroperasi tidak
mungkin dilakukan terutama untuk SUTTT dan SUTET, karena tegangannya yang tinggi.
Deteksi panas secara tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan teknik sinar
infra merah.
Sinar infra merah atau infrared (disingkat IR) sebenarnya adalah bagian dari spektrum
radiasi gelombang elektromagne. IR mempunyai panjang gelombang antara 750nm
hingga 100 µm (lihat grafik spektrum).
Adalah photo detector yang sensitif terhadap radiasi sinar infra merah. Dua jenis utama
detektor ini adalah jenis thermal dan photonic. Sebagai contoh sebagai berikut:
Tabel 2-3 Detektor infra merah
66
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Radiasi sinar infra merah dapat digunakan bermacam-macam, antara lain melihat didalam
kegelapan dan menentukan suhu dari suatu benda dari jarak jauh. Teknik melihat suhu
dari jauh ini dikenal dengan thermography. Dengan cara ini maka dapat diketahui bagian-
bagian yang mengalami panas berlebih, diluar kebiasaan.
Tingginya suhu dapat dilihat pada skala warna. Bila suhu tertinggi yang terekam masih
dibawah yang diijinkan, maka evaluasi foto dianggap normal. Namun bila terjadi
pemanasan lebih setempat, sehingga terdapat perbedaan suhu yang signifikan (dari
gradasi warna) antar bagian peralatan, berapapun besarnya maka keadaan ini harus
segera ditangani, karena pasti terjadi penyimpangan.
67
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Mendeteksi delta T
Tergantung arus
Pengukuran menggunakan ranging meter adalah untuk mengukur jarak antara pohon
atau benda lain dengan konduktor, tanah dengan konduktor maupun jarak antara tower
ke tower pada SUTT/ SUTET dan akan selalu memberikan nilai absolut.
68
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Ranging meter ini memiliki beberapa mode pengukuran, yaitu sebagai berikut:
Scan, mode ini memungkinkan pengguna untuk mengupdate jarak secara terus menerus
selama 10 detik dengan tetap menekan tombol bulat
Reflective, dalam mode ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pengukuran jarak
pada benda dengan daya pantulan tinggi hingga jarak 1999 meter. Jangan menggunakan
mode ini pada jarak standard
Rain, presipitasi seperti hujan atau butiran salju dapat memantulkan pulsa energi yang
dipancarkan alat ini, oleh karena itu mengganggu pengukuran jarak sebenarnya. Dengan
memilih mode ini, pantulan energi tadi akan dihiraukan sehingga menghasilkan
pengukuran yang akurat. Dalam mode ini, system tidak akan mengukur jarak kurang dari
65 – 95 meter.
69
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
T U = Titik ukur
PK = Proyeksi kawat
H = Tinggi titik pandang
X = Tinggi kawat
Kawat phasa
Permukaan tanah
Jarak Xs
Jarak X= Xs-H
Jarak H
Jarak L
70
o
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
71
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
T U= Titik ukur
Kawat phasa
Jarak Zs
Jarak Z= Zs-H
Jarak H
Jarak L
72
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Menurut IEC 1211 tahun 1994, Insulator of Ceramic Material or Glass for Overhead Lines
with a Nominal Voltage Greater than 1000 V – Puncture Testing, definisi Puncture test
adalah tes dengan memberikan tegangan impulse pada piring insulator. Namun, definisi
puncture test dilapangan adalah pengukuran distribusi potensial antar keping insulator
dalam satu renceng dengan menggunakan alat Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan
(PDKB) yang dikenal sebagai TransmisionTester, sehingga pekerjaannya pun harus
dilaksanakan secara PDKB.
Distribusi potensial pada keping insulator dalam satu renceng memang tidak merata, hal
ini diakibatkan adanya arus bocor insulator dari sisi konduktor bertegangan ke sisi
menara. Arus bocor inilah yang dimanfaatkan oleh TransmisionTester untuk mendapatkan
besaran tegangan setiap keping insulator.
ITECE dapat melakukan pengecekan daya elektrik dan melakukan cek visual insulator
dalam waktu bersamaan secara live, sehingga didapatkan 2 (dua) pelaporan hasil
pekerjaan, yaitu pelaporan daya elektrik insulator dan pelaporan visual insulator.
73
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Tower
y = 5 - 10 m y = 5 - 10 m P C E Kawat
Probe P Probe C Grounding
Alat ukur
Tower
Nilai pentanahan tiang harus dibuat sekecil mungkin agar tidak menimbulkan tegangan
tiang yang tinggi yang pada akhirnya dapat mengganggu sistem penyaluran. Batasan nilai
pentanahan tiang sebagai berikut:
74
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
ampere arus surja ke tanah. Pada line transmisi TLA digunakan untuk melindungi
insulator dari kerusakan/ flash over akibat tegangan lebih petir. Selain itu juga untuk
mencegah pemadaman yang ditimbulkan tegangan lebih karena TLA dapat menghilangan
arus susulan mengalir dari sistem setelah surja petir atau surja hubung berhasil
didisipasikan.
Untuk pemeliharaan TLA maka kita perlu mengetahui data arus bocor dan data petir yang
melewati TLA tersebut. Untuk mengetahui data petir dan data TLA tersebut maka
diperlukan Download data arus petir (Leakage Current) dan arus bocor (Leakage Current)
pada ACM (Arrester Condition Monitoring) yang terpasang pada TLA.
(a)
(b)
(c)
Gambar 2-11 (a) file notepad download data arus petir (b) tabel arus petir (c) Grafik dari
tabel leakage current/ arus bocor
75
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
KEADAAN : OPERASI
INSULATION /ISOLASI
STRUCTURE
Halaman tower -
Stub -
Pondasi -
76
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
JUNCTION / PENGHUBUNG
PROTECTION
Arcing horn
MONITORING
77
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Adalah pengujian contoh yang dilakukan saat peralatan tidak operasi (padam) untuk
dapat memprediksi kondisi dan gejala kerusakan peralatan secara dini. Khususnya pada
transmisi yang sudah habis masa manfaatnya.
Jumper joint -
INSULATION /ISOLASI
STRUCTURE
Halaman tower -
Stub -
Pondasi -
78
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Arcing horn -
Pentanahan (Grounding) -
MONITORING
79
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Bila diketahui kondisi peralatan masih baik, maka peralatan dapat dioperasikan kembali;
namun bila diketahui telah terjadi kerusakan yang memerlukan perbaikan, maka perlu
ditindaklanjuti dengan Corrective Maintenance.
Adalah pemeliharaan yang dilakukan karena peralatan mengalami kelainan/ unjuk kerja
rendah pada saat menjalankan fungsinya atau kerusakan (berdasarkan Condition
Assesment dari Preventive Maintenance), dengan tujuan untuk mengembalikan pada
kondisi semula melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace). Di dalam
pelaksanaannya, Corrective Maintenance dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
2.1.4.1 Planned
Adalah pemeliharaan yang dilakukan karena peralatan mengalami kelainan/ unjuk kerja
rendah pada saat menjalankan fungsinya, dengan tujuan untuk mengembalikan pada
kondisi semula melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace) secara
terencana. Acuan tindak lanjut yang digunakan pada Planned Corrective Maintenance
berdasarkan hasil pemeriksaan Ground patrol, Climb up inspection dan pengujian pada
Predictive Maintenance.
2.1.4.2 Unplanned
80
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
Metode evaluasi hasil pemeliharaan SUTT/ SUTET mengacu pada alur pengambilan
keputusan seperti pada gambar di atas. Proses pengambilan keputusan tersebut meliputi
3 (tiga) tahapan utama, yaitu:
1. Evaluasi Level 1
Merupakan tahap awal metode evaluasi hasil pemeliharaan SUTT/ SUTET. Pelaksanaan
Evaluasi Level 1 menggunakan input hasil pemeliharaan rutin SUTT/ SUTET baik yang
sifatnya mingguan& 3 bulanan yaitu Ground patrol, dan 5 (lima) tahunan atau lebih sesuai
kebutuhan yaituClimb up inspection. Tahapan ini menghasilkan Kondisi Awal SUTT/
SUTET (Early warning) dan Rekomendasi pelaksanaan inspeksi lanjut & pemeliharaan.
2. Evaluasi Level 2
Adalah tahap lanjutan metode evaluasi hasil pemeliharaan SUTT/ SUTET. Pelaksanaan
Evaluasi Level 2 menggunakan input Kondisi Awal SUTT/ SUTET (Early warning) dan
Rekomendasi pelaksanaan inspeksi lanjut & pemeliharaan dari Evaluasi Level 1 ditambah
dengan hasil pemeliharaan In Service Measurement dan Shutdown Testing/
Measurement. Tahapan ini menghasilkan Penilaian Prediksi Kondisi Umur SUTT/ SUTET
(Life prediction) dan Rekomendasi pelaksanaan inspeksi lanjut & pemeliharaan.
81
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
3. Evaluasi Level 3
Merupakan tahap akhir metode evaluasi hasil pemeliharaan SUTT/ SUTET. Pelaksanaan
Evaluasi Level 3 menggunakan input Penilaian Prediksi Kondisi Umur SUTT/ SUTET (Life
prediction) dan rekomendasi pelaksanaan inspeksi lanjut & pemeliharaan dari Evaluasi
Level 2 ditambah dengan Evaluasi Resiko yang meliputi Keandalan sistem, keamanan &
lingkungan dan Faktor ekonomi, sosial serta Perkembangan teknologi terkini.Tahapan ini
menghasilkan Rekomendasi tindak lanjut yang berupa Program perpanjangan umur
SUTT/ SUTET dan Rencana pengembangan aset (Life extension program & Asset
development plan) seperti Retrofit, Refurbish, Replacement ataupun Reinvestment.
Standar adalah acuan yang digunakan dalam mengevaluasi hasil pemeliharaan untuk
dapat menentukan kondisi peralatan yang dipelihara. Standar yang ada berpedoman
kepada: instruction manualdari pabrik, standar-standar internasional maupun nasional
(IEC, IEEE, CIGRE, ANSI, SPLN, SNI dan lain-lain) dan pengalaman serta observasi/
pengamatan operasi di lapangan.
PERALATAN YANG
SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
DIPERIKSA
82
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PERALATAN YANG
SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
DIPERIKSA
Konduktor penghubung
lepas Terjadi hubung singkat fasa ke
Conductor jumper
tanah(ground)
(konduktor
temperature Conductor
penghubung) Conductor jumper rantas atau
jumper tinggi
putus
Counter weight ada
kelainan Terjadi hubung singkat fasa ke
tanah(ground)
83
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PERALATAN YANG
SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
DIPERIKSA
INSULATION /ISOLASI
Ceramics Isulations Piring insulator pecah, retak Penurunan Level BIL dan
& flash Creepage Distance pada
insulator
Penurunan mechanical
Pin ikatan insulator tidak strength pada renceng
lengkap atau aus insulator
Penurunan mechanical
strength pada renceng
Ikatan insulator korosi
insulator
84
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PERALATAN YANG
SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
DIPERIKSA
Penurunan mechanical
Kondisi Insulator miring
strength pada traves
Ada benda asing (binatang,
Terjadi hubung singkat antar
benang, layang-layang,
fasa dan fasa ke tanah (ground)
balon, sampah) atau
tersangkut
Isolasi udara (Ground Periksa jarak bebas SUTT / Terjadi hubung singkat antar
Clearence ) SUTET (fasa ke fasa & fasa fasa dan fasa ke tanah (ground)
ke tanah) menggunakan
Ranging Meter, apakah
sesuai ketentuan yang
berlaku (Lampiran
Peraturan Menteri
Pertambangan & Energi
Nomor: 01.P/47/MPE/1992
Tanggal: 7 Februari 1992)
dan peliharalah
STRUCTURE
85
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PERALATAN YANG
SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
DIPERIKSA
86
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PERALATAN YANG
SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
DIPERIKSA
87
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PERALATAN YANG
SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
DIPERIKSA
JUNCTION/ PENGHUBUNG
Bautsuspension clamp
korosi, kendor atau tidak suspension clamp lepas
lengkap
temperature bautstrain
clamp tinggi
bautstrain clamp lepas atau
putus
dead end compression
retak, atau bengkok.
dead end compression putus
PROTECTION
88
SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI
DAN EKSTRA TINGGI (SUTT/SUTET)
PERALATAN YANG
SASARAN PEMERIKSAAN EVALUASI / AKIBAT
DIPERIKSA
Arcing horn Arcing horn tidak terpasang Terjadi hubung singkat fasa ke
atau lepas ground
89