PERENCANAAN
RUMAH TYPE 45 PERUMAHAN CITRA HARMONI
SIDOARJO
Oleh:
Nama : Evi Nur’aini
NPM : 1551010019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya
pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan tepat pada waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga Laporan ini dapat disusun
dengan baik.
Semoga Laporan yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah ilmu
Arsitektur bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Evi Nur’aini
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
Daftar Gambar...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Maksud Tujuan.................................................................................................1
1.3 Lingkup Pembahasan........................................................................................2
1.4 Metode Pembahasan dan Pengumpulan Data....................................................2
1.5 Sistematika Pembahasan....................................................................................3
BAB II TINJAUAN UMUM........................................................................................5
2.1 Pengertian Proyek..............................................................................................5
2.2 Pengertian Dokumen Proyek.............................................................................5
2.3 Tinjauan Umum Perencanaan............................................................................6
2.3.1 Pengertian Perencana................................................................................6
2.3.2 Tahapan Perencanaan...............................................................................6
2.3.3 Pihak-Pihak dalam Proyek.......................................................................6
2.3.4 Skema Hubungan Kerja...........................................................................7
BAB III TINJAUAN KHUSUS.................................................................................10
3.1 Latar Belakang Proyek....................................................................................10
3.2 Deskripsi Proyek.............................................................................................10
3.2.1 Data Umum Proyek................................................................................10
3.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab....................................................................11
3.2.3 Struktur Organisasi Perencana................................................................15
BAB IV TINJAUAN LAPANGAN...........................................................................17
4.1 Pengukuran Lapangan.....................................................................................17
iii
4.2 Gambar Arsitektur dan RAB...........................................................................18
BAB V PERMASALAHAN DALAM PROYEK......................................................26
5.1 Permasalahan..................................................................................................26
5.2 Penyelesaian....................................................................................................27
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................28
6.1 Kesimpulan ....................................................................................................28
6.2 Saran...............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................29
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Secara umum, tujuan dari praktek profesi adalah :
Untuk mengetahui hal-hal yang ada dilapangan, disini mahasiswa dapat
mengetahui, mengamati, dan membandingkang antara teori yang diterima di
perkuliahan dengan penerapan di lapangan.
Untuk mengetahui peraturan dan cara pelaksanaannya dalam menangani suatu
proyek.
Diharapkan mahasiswa dapat mengambil manfaat yang diterima selama
melakukan praktek profesi dalam perencanaan suatu proyek serta dapat
menanggulangi permasalahan selama melakukan perencanaan suatu proyek.
2
dengan konsultan manajemen perencanaan yang bertugas juga sebagai perencana
proyek. Metodologi yang digunakan dalam penyusunan laporan praktek profesi ini
meliputi pengamatan dan pengumpulan data-data yang dapat diperoleh dengan cara :
1. Pengamatan langsung di lapangan
2. Studi literatur teori-teori penunjang
Adapun kegiatan pengamatan yang saya lakukan meliputi pekerjaan, metode
perencanaan dari tahap pengumpulan data sampai dengan tahap gambar dan
pemecahan masalah yang terjadi selama proses perencanaan. Selain pengamatan di
lapangan saya juga mempelajari tentang struktur organisasi yang ada di proyek.
3
BAB V PERMASALAHAN PROYEK
Berisi tentang kendala dan masalah yang terjadi, baik pada proyek maupun
yang berkaitan terhadap direksi sekaligus pemecahannya.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan secara menyeluruh terhadap
jalannya proyek bangunan rumah tinggal tipe Mapleton dan saran bagi mahasiswa
yang melakukan praktek profesi atau pun bagi pihak-pihak yang berkaitan langsung
dengan pelaksanaan proyek.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
5
2.3 Tinjauan Umum Perencanaan
Tinjauan umum perencanaan terkait dengan kaitan hubungan antara tahap
perencanaan.
2.3.1 Pengertian Perencanaan
Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan
adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang
serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
2.3.2 Tahapan Perencanaan
Dalam menyusun suatu perencanaan tahapan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan tujuan, berkaitan dengan pedoman sebagai pemberi arah
gerak dari kegiatan yang akan dilakukan
b. Menentukan sasaran, berkaitan untuk mengetahui titik yang perlu dicapai
untuk mewujudkan sesuatu yang telah di tetapkan sebelumnya
c. Melakukan pengkajian, mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi
terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
d. Mempersiapkan alternatif, dipergunakan sebagai pewujud tujuan dan
sasaran, alternatif dipilih memerlukan kejelian dan pengkajian agar tidak
merugikan
e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan dengan melakukan
penjadwalan.
6
a. Owner
Merupakan instansi atau perorangan yang memiliki wewenang sebagai
pemilik proyek.
b. Konsultan (perencana)
Merupakan arsitek atau sebuah badan hukum seperti biro arsitek, biro
konsultan, dan sebagainya yang ditunjuk owner untuk melaksanakan secara
teknis apa yang merupakan prakarsa atau ide dari owner.
c. Kontraktor
Adalah sebuah badan hukum yang bertugas melaksanakan suatu proyek
dalam tahap pemulaan sampai dengan tahap penyelesaian bangunan.
Kontraktor bertugas membantu pengelolaan proyek dalam pekerjaan
konstruksi.
d. Pengawas
Adalah seorang atau badan hukum yang ditunjuk owner dari pihak swasta
atau pemerintah untuk melakukan pengawasan pembangunan proyek, agar
sesuai dengan syarat yang telah ditentukan, dan berada dalam nama
instansi (owner) terkait.
G
OWNER PERENCANA
C
A B D
F E
PENGAWAS KONTRAKTOR
Gambar 2.1. skema hubungan kerja
7
Keterangan :
A. Penugasan owner kepada perencana
B. Pertanggung jawaban perencana terhadap owner sesuai dengan kontrak
C. Penugasan pelelangan oleh owner kepada pengawas sekaligus merupakan
penugasan pengawasan kerja pemborong
D. Pengawas memberikan petunjuk pelaksanaan, serta mengawasi kerja
pemborong atau kontraktor, dan menegur apabila terjadi penyimpangan
pekerjaan
E. Kontraktor menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan petunjuk
F. Pengawas meminta petunjuk serta gambar pada perencana
G. Pengawas mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada owner
KONSULTAN
PENGAWAS KONTRAKTOR
8
PERENCANA
PENGAWAS OWNER
KONTRAKTOR
OWNER
PENGAWAS KONTRAKTOR
PERENCANA
Gambar 2.3. skema hubungan linear
Pada hubungan linear ini salah satu pihak yang terlibat dalam suatu proyek
dapat juga bertindak selaku pihak yang lain, dan hanya ada satu pihak dari
luar perusahaan. Biasanya hubungan ini terjadi pada proyek proyek milik
pemerintah.
9
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
10
nama proyek yang dikerjakan berupa bangunan hunian lantai 1 yang berlokasi di
Trosobo Sidoarjo. Dengan pemilik proyek yaitu Ibu Suci.
Adapun data-data dari proyek pembangunan 1 lantai tersebut adalah sebagai
berikut :
Nama Pekerjaan : Hunian, 1 Lantai
Lokasi Proyek : Jl. Trosobo, Sidoarjo
Pemilik Proyek : Ibu Suci
Kontraktor : CV. Evyden Sejahtera
Jenis Pekerjaan : Hunian Lantai 1
Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan
Luas Area
o Tanah : 72 m2
o Bangunan : 45 m2
Batas – Batas Site yang ada pada lokasi site yaitu
o Sebelah Utara : Perumahan Trosobo utama
o Sebelah Barat : Lahan Kosong
o Sebelah Selatan : Permukiman
o Sebelah Timur : Permukiman
11
Menentukan perencanaan maupun kontraktor dan dapat menghentikan
atau menolak hasil pekerjaan apabila pelaksanaan pekerjaan menyimpang
dari spesifikasi pekerjaan
Berwenang mengadakan perubahan – perubahan pokok dalam pekerjaan
Menerima setiap laporan hasil pekerjaan yang telah berlangsung
2. Kontraktor
Yang bertugas sebagai kontraktor pada hunian 1 lantai ini adalah CV.
Evyden Sejahtera. Tugas dan tanggung jawab kontraktor antara lain :
Menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya serta sesuai
dengan penggunaan peralatan seefisien mungkin
Bertanggung jawab kepada Owner
Kontraktor menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan
keahliannya masing-masing
Melaksanakan kerja pembangunan proyek sesuai kontrak yaitu bestek,
design, RKS dan RAB yang disepakati bersama
Menunjuk manager lapangan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar, metode dan spesifikasi teknik dalam waktu dan biaya
yang telah ditentukan
Setiap minggu kontraktor memberikan laporan kepada pemilik pertanyaan
schedule seluruh pekerjaan/ tahapan pekerjaan, mulai minggu pertama
sejak SPK diterima melalui pengawas lapangan.
Kontraktor bertanggung jawab untuk menilai gambar dan rencana kerja
serta syarat-syarat dokumen kerja
Bertanggung jawab atas bahan baku dan material serta peralatan yang
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan proyek
Kontraktor harus memelihara dan memperbaiki dengan biaya kontraktor,
semua kerusakan jalan lingkungan yang diakibatkan oleh kendaraan
kontraktor yang mengangkut bahan dan peralatan ketempat pekerjaan.
12
o Project Manager (Kepala Proyek)
Project Manager adalah orang dari pihak kontraktor yang memimpin
kelangsungan sebuah proyek. Proyek ini dipimpin oleh Ir. H. Misran
selaku direktur Utama pada CV. Evyden Sejahtera Modern. Tugas
kepemimpinannya yaitu untuk memastikan bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam
spesifikasi dan program kerja yang dilaksanakan dalam jangka waktu dan
biaya yang telah di tentukan. Wewenang dan tanggung jawabnya antara
lain :
Bertanggung jawab kepada pemilik (Owner) mengenai pekerjaan
di lapangan
Melakukan pengendalian kegiatan proyek agar proses dan hasil
kerja dilapangan sesuai rencana dan persyaratan
Melakukan pemeriksaan di lapangan untuk di konfirmasikan
kepada direksi lapangan sebagai wakil owner
Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan di lapangan dan
membandingkan dengan rencana pelaksanaan
o Site Manager (Kepala Lapangan)
Tugas dan tanggung jawab dari site manager (kepala lapangan) antara
lain :
Memberi pengarahan dan petunjuk kepada pelaksana proyek sesuai
dengan syarat-syarat perencanaan
Mengatur pemakaian material dan peralatan
Mengendalikan komunikasi dengan direksi atau pengawas apabila
terjadi permasalahan di lapangan
Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan kelancaran
proyek
Mendistribusikan gambar kerja (Shop Drawing)
Membuat jadwal bulanan dan mingguan
13
Menjamin pekerjaan di lapangan berjalan sesuai dengan jadwal
Menjamin mutu pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan target
dan syarat-syarat yang berlaku
Menjamin pembelian bahan dan sewa peralatan sudah sesuai
kebutuhan
o Drafter
Darfter memiliki tugas antara lain :
Membuat gambar kerja (Shop Drawing) yang siap untuk
dilaksanakan di lapangan misalnya gambar detail
Melaporkan dan menerima persetujuan kepala lapangan mengenai
gambar kerja supaya benar-benar terjamin bahwa gambar kerja
yang beredar di tangan pelaksana
o Pelaksana Proyek
Pelaksana mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :
Memahami gambar kerja rencana dengan spesifikasi teknik
Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan mengatur
pelaksanaan tugas tenaga kerja tiap harinya
Memberi petunjuk dan mengawasi mandor dalam proses pekerjaan
agar hasil kerja bermutu dan waktu kerja menjadi efisien
Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan di
lapangan
Mencatat volume pekerjaan mandor
Dari penjelasan yang telah di uraikan diatas tentang siapa saja pengurus yang
ada dalam satu proyek, maka dalam proyek yang dipegang oleh CV. Evyden
Sejahtera dapat dilihat dalam diagram struktur 3.2.3 dibawah ini, yang berisi tentang
diagram struktur organisasi yang ada dalam CV. Evyden Sejahtera dan siapa saja
yang menjabat dan yang bertanggung jawab.
14
3.2.3. Struktur Organisasi Perencana
KOMISARIS
KEPALA ADMINISTRASI
15
pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Jika pekerjaan telat
selesai seratus persen, maka pemberian tugas dan kontraktor untuk pertama kali, dan
bertepatan dengan kesempatan itu, menyerahkan pekerjaan yang telah dianggap
dilaksanakan pada tanggal yang tercantum pada dokumen.
16
BAB IV
TINJAUAN LAPANGAN
17
Sebelum melakukan praktek profesi re-desain perlu dilakukan pengukuran
lapangan site obyek yang akan di re-desain untuk mempermudah dalam melakukan
perancangan. Setelah dilakukan pengukuran diperoleh luasan sebagai berikut :
Luas lahan proyek : 72 m2
Luas bangunan : 45 m2
Batas – Batas Site yang ada pada lokasi site yaitu :
o Sebelah Utara : Perumahan Trosobo utama
o Sebelah Barat : Lahan Kosong
o Sebelah Selatan : Permukiman
o Sebelah Timur : Permukiman
18
Untuk pekerjaan re-desain ini diperlukan juga Rencana Anggaran
Biaya(RAB) untuk mengetahui biaya yang akan dikeluarkan oleh owner untuk biaya
pekerjaan re-desain rumah tinggal ini. Berikut Rencana Anggara Biaya(RAB) yang
telah saya hitung untuk re-desain rumah tinggal tipe 45/72 dalam waktu pekerjaan
kurang lebih 6 bulan.
Tabel 4.1. Rencana Anggaran Biaya
Pembangunan Rumah Tinggal Ibu Suci Di Trosobo - Sidoarjo
Terbilang :
Dua Ratus Lima Puluh Tiga Juta Seratus Tiga Puluh Enam Ribu Surabaya, 4 September
Rupiah 2018
Hormat Kami
Ir. H. MISRAN
25
BAB V
PERMASALAHAN DALAM PROYEK
5.1. Permasalahan Proyek
Hambatan –hambatan yang sering terjadi pada saat pengerjaan atau
pelaksanaan proyek ada tiga kategori, yaitu:
26
2. Material kurang perhitungan sehingga haru beli lagi/kekurangan material
3. Keterlambatan material
5.2. Penyelesaian
Penyelesaian masalah tersebut mudah tetapi untuk penerapannya sangat sulit.
Harusnya ada koordinasi antara owner dengan unsur yang terkait dan juga selalu
terjaganya hubungan baik antara unsur yang ada di lapangan dengan owner. Karena
unsur tersebut merupakan suatu satu kesatuan dan saling terkait sehingga dengan
koordinasi yang baik pelaksanaan proyek akan berjalan dengan baik dan
mempersempit kendala yang ada.
27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.2. KESIMPULAN
Dengan adanya uraian-uraian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
proyek perumahan Citra Harmoni ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Selama perencanaan desain rancangan, faktor analisis dari site proyek sangat
penting untuk terciptanya suatu rancangan yang sesuai dengan lingkungan dan
keinginan owner
2. Perencanaan dalam bentuk dokumen gambar hendaknya dapat dengan mudah
dimengerti oleh pihak yang bersangkutan misal owner, kontraktor, tukang.
3. Perencanaan harus bersifat fleksible karena belum tentu di lapangan dapat
dilaksanakan.
4. Koordinasi antara struktur organisasi proyek sangat penting agar tidak terjadi
miss comunication yang dapat menimbulkan masalah.
5. Penyusunan laporan harian, mingguan dan bulanan rutin harus selalu dilakukan
agar kendala yang terjadi dapat diperkecil
6. Dalam pelaksanaan harus terdapat ketetapan dan keputusan yang relevan untuk
mengatasi kendala dan hambatan yang terjadi.
7. Penyelesaian dan pelaksanaan proyek diharapkan dapat selesai sesuai jadwal
atau waktu yang telah ditetapkan.
6.2. SARAN
Pada dasarnya sebagai perencana dan pelaksana diharapakan agar dapat
melaksanakan pekerjaan yang telah direncanakan dan sesuai dengan gambar kerja
dalam mengatasi permasalahan yang timbul.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk kelancaran perencanaan
dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan:
28
1. Koordinasi antar pemilik, konsultan perencana, konsultan pelaksana dalam
pelsanaan pekerjaan perlu ditingkatkan, agar jika terjadi hambatan atau
kendala tidak mengganggu pekerjaan yang lain dan waktu, biaya serta tenaga
tidak terbuang percuma.
2. Koordinasi dan komunikasi mutlak diperlukan bagi pelaksanaan karena
sistem fragmen yang dijalankan pada perencanaan dan pelaksanaan yaitu
dengan menggunakan kontrak kerja sesuai tender.
3. Pekerja-pekerja yang terampil dapat mengurangi terjadinya resiko kecelakaan
kerja.
4. Informasi yang tepat dan cepat sangat diperlukan dlaam pelaksanaan suatu
pekerjaan, sehingga apabila terjadi kecelakaan kecil dapat segera diatasi.
29
DAFTAR PUSTAKA
30