Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTEK PROFESI

PERENCANAAN
RUMAH TYPE 45 PERUMAHAN CITRA HARMONI
SIDOARJO

Oleh:
Nama : Evi Nur’aini
NPM : 1551010019

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya
pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan tepat pada waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga Laporan ini dapat disusun
dengan baik.
Semoga Laporan yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah ilmu
Arsitektur bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.

Surabaya,20 Desember 2018


Penulis

Evi Nur’aini

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
Daftar Gambar...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Maksud Tujuan.................................................................................................1
1.3 Lingkup Pembahasan........................................................................................2
1.4 Metode Pembahasan dan Pengumpulan Data....................................................2
1.5 Sistematika Pembahasan....................................................................................3
BAB II TINJAUAN UMUM........................................................................................5
2.1 Pengertian Proyek..............................................................................................5
2.2 Pengertian Dokumen Proyek.............................................................................5
2.3 Tinjauan Umum Perencanaan............................................................................6
2.3.1 Pengertian Perencana................................................................................6
2.3.2 Tahapan Perencanaan...............................................................................6
2.3.3 Pihak-Pihak dalam Proyek.......................................................................6
2.3.4 Skema Hubungan Kerja...........................................................................7
BAB III TINJAUAN KHUSUS.................................................................................10
3.1 Latar Belakang Proyek....................................................................................10
3.2 Deskripsi Proyek.............................................................................................10
3.2.1 Data Umum Proyek................................................................................10
3.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab....................................................................11
3.2.3 Struktur Organisasi Perencana................................................................15
BAB IV TINJAUAN LAPANGAN...........................................................................17
4.1 Pengukuran Lapangan.....................................................................................17

iii
4.2 Gambar Arsitektur dan RAB...........................................................................18
BAB V PERMASALAHAN DALAM PROYEK......................................................26
5.1 Permasalahan..................................................................................................26
5.2 Penyelesaian....................................................................................................27
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................28
6.1 Kesimpulan ....................................................................................................28
6.2 Saran...............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................29

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Hubungan Kerja.............................................................................7


Gambar 2.2 Skema Hubungan segitiga.........................................................................8
Gambar 2.3 Skema Hubungan linear.............................................................................8
Gambar 3.1 Struktur Organisasi dalam CV. Evyden Sejahtera ....................................15
Gambar 4.1. Lokasi Perumahan Citra Harmoni Sidoarjo............................................17
Gambar Arsitektur ......................................................................................................19

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam era globalisasi banyak negara berkembang melakukan pembangunan di
berbagai sektor dan di segala bidang, termasuk negara indonesia. Pembangunan
tersebut bisa berupa gedung pemerintahan, pendidikan, rumah tinggal, rumah sakit,
bank, mall, tempat ibadah dan lain sebagainya.
Sebagai seorang mahasiswa yang dalam lingkup sistem pengajarannya banyak
mendapatkan teori atau pengetahuan dari literatur serta penjelasan dari dosen, perlu
adanya suatu kegiatan berupa praktek profesi. Selain itu juga sebagai syarat untuk
mengikuti matakuliah tugas akhir yang tujuannya untuk lulus ditingkat strata-1.
Selama ini pengetahuan yang diterima oleh mahasiswa secara umum melalui
perkuliahan hanyalah berupa teori dan konsep-konsep saja. Sedangkan nantinya
seorang sarjana khususnya sarjana arsitektur yang akan terjun di lapangan, baik
sebagai penunjang maupun sebagai bahan perbandingan dengan teori yang diterima,
seringkali kenyataan di lapangan sangat berbeda dengan apa yang didapat di
perkuliahan.
Adapun latar belakang mengikuti matakuliah praktek profesi ini kita diharapkan
dapat terjun langsung ke dalam proyek/lapangan serta mengawasi segala
permasalahan yang terjadi di dalam lokasi proyek.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari Mata Kuliah Praktek Profesi ini adalah untuk
mendapatkan pengalaman seluas-luasnya mengenai tata cara perencanaan suatu
proyek. Adapun tujuan dari praktek profesi ini.

1
Secara umum, tujuan dari praktek profesi adalah :
 Untuk mengetahui hal-hal yang ada dilapangan, disini mahasiswa dapat
mengetahui, mengamati, dan membandingkang antara teori yang diterima di
perkuliahan dengan penerapan di lapangan.
 Untuk mengetahui peraturan dan cara pelaksanaannya dalam menangani suatu
proyek.
 Diharapkan mahasiswa dapat mengambil manfaat yang diterima selama
melakukan praktek profesi dalam perencanaan suatu proyek serta dapat
menanggulangi permasalahan selama melakukan perencanaan suatu proyek.

1.3. Lingkup Pembahasan


Dalam laporan tertulis ini saya akan membahas mengenai berbagai pihak yang
terkaitdalam proyek seperti owner sampai dengan pengawas, baik dalam lingkup
pengertian secara umum dan khusus serta tanggung jawab yang harus dijalani.
Lingkup bahasan ini juga perlu disampaikan karena didalamnya terdapat berbagai
macam kejadian yang terjadi dalam suatu direksi. Laporan praktek profesi yang akan
saya susun ini merupakan laporan praktek profesi sebagai perencana dari CV. Evyden
Sejahtera. Dalam hal ini saya melaporkan berbagai pekerjaan lapangan, baik pada
tahap prarencana. Lingkup bahasan ini juga membahas mengenai berbagai pekerjaan
lapangan seperti tahap pra rencana, sehingga kendala dan hambatan dapat diatasi
dengan jalan praktisi yang selama ini saya tempuh diperkuliahan. Perlu diketahui
bahwa bahasan laporan saya ini berkisar tentang perencanaan secara teknis dalam
suatu proyek yang akan dilaksanakan.

1.4. Metode pembahasan dan Pengumpulan Data


Praktek profesi yang saya laksanakan adalah bergerak dibidang perencanaan
arsitektural, terutama dalam tahap perencanaan yaitu pada proyek bangunan rumah
tinggal cluster di Sidoarjo. Kontraktor utama proyek ini adalah CV. Evyden Sejahtera

2
dengan konsultan manajemen perencanaan yang bertugas juga sebagai perencana
proyek. Metodologi yang digunakan dalam penyusunan laporan praktek profesi ini
meliputi pengamatan dan pengumpulan data-data yang dapat diperoleh dengan cara :
1. Pengamatan langsung di lapangan
2. Studi literatur teori-teori penunjang
Adapun kegiatan pengamatan yang saya lakukan meliputi pekerjaan, metode
perencanaan dari tahap pengumpulan data sampai dengan tahap gambar dan
pemecahan masalah yang terjadi selama proses perencanaan. Selain pengamatan di
lapangan saya juga mempelajari tentang struktur organisasi yang ada di proyek.

1.5. Sistematika Pembahasan


Untuk memudahkan pemahaman, maka laporan ini dibagi menjadi beberapa,
antara lain :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup bahasan, metode
pembahasan dan pengumpulan data dari praktek profesi yang dilaksanakan.
BAB II TINJAUAN UMUM
Menguraikan segala sesuatunya mengenai direksi dan pihak-pihak yang
terlibat dalam proyek.
BAB III TINJAUAN KHUSUS
Membahas dan menggambarkan secara umum mengenai proyek bangunan
rumah tinggal tipe Mapleton yang maliputi data proyek, hubungan kerja, tahap
perencanaan dan waktu perencanaan serta pelaksanaan proyek.
BAB IV TINJAUAN LAPANGAN
Mengulas tentang keseluruhan pekerjaan saat praktek profesi perencanaan
mulai tanggal 4 September 2018 sampai tanggal 4 Maret 2019 yang meliputi tahap
perencanaan arsitektur sampai tahap gambar.

3
BAB V PERMASALAHAN PROYEK
Berisi tentang kendala dan masalah yang terjadi, baik pada proyek maupun
yang berkaitan terhadap direksi sekaligus pemecahannya.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan secara menyeluruh terhadap
jalannya proyek bangunan rumah tinggal tipe Mapleton dan saran bagi mahasiswa
yang melakukan praktek profesi atau pun bagi pihak-pihak yang berkaitan langsung
dengan pelaksanaan proyek.

4
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Pengertian Proyek


Menurut Ervianto (2003) , Proyek adalah sebuah proses pengadaan dari yang
tidak ada menjadi ada dalam jangka waktu tertentu, dimana dalam proses ini terjadi
perubahan wujud dari bentuk dua dimensi menjadi bentuk tiga dimensi.
 Bertujuan untuk mewujudkan suatu hasil dengan kualitas tertentu
 Berlangsung pada waktu tertentu (antara mulai dan berakhir)
 Tersedianya dana investasi dalam jumlah tertentu
 Pada umumnya memiliki ciri ciri tertentu yang bersifat kompleks

2.2 Pengertian Dokumen Proyek


Dokumen proyek merupakan dokumen yang berisi tentang maksud, tujuan,
persyaratan, petunjuk dan rencana kerja dalam proyek. Didalamnya terdapat
hubungan antara owner, konsultan, kontaktor, dan pengawas. Bentuk bentuk
dokumen proyek adalah sebagai berikut :
a. Rencana Kerja dan Syarat Syarat (RKS) merupakan pedoman dasar mengenai
segala sesuatu yang akan dilaksanakan, yang terdiri dari syarat administrasi,
syarat umum, persyaratan teknis umum, persyaratan teknik khusus(struktur,
arsitektur, mekanikal, elektrikal)
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan biaya yang dibutuhkan
baik dalam upah maupun pekerjaan konstruksi. Yang meliputi Daftar rincian
harga dan volume satuan pekerjaan, daftar upah kerja dan satuan bahan, daftar
analisa harga satuan pekerjaan.
c. Gambar Kerja adalah gambar dasar mengenai segala sesuatu yang akan
dilaksanakan di lapangan
d. Dokumen pelelangan merupakan dokumen yang mengikat dan tak terpisahkan
dari surat perjanjian

5
2.3 Tinjauan Umum Perencanaan
Tinjauan umum perencanaan terkait dengan kaitan hubungan antara tahap
perencanaan.
2.3.1 Pengertian Perencanaan
Menurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan
adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang
serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
2.3.2 Tahapan Perencanaan
Dalam menyusun suatu perencanaan tahapan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan tujuan, berkaitan dengan pedoman sebagai pemberi arah
gerak dari kegiatan yang akan dilakukan
b. Menentukan sasaran, berkaitan untuk mengetahui titik yang perlu dicapai
untuk mewujudkan sesuatu yang telah di tetapkan sebelumnya
c. Melakukan pengkajian, mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi
terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
d. Mempersiapkan alternatif, dipergunakan sebagai pewujud tujuan dan
sasaran, alternatif dipilih memerlukan kejelian dan pengkajian agar tidak
merugikan
e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan dengan melakukan
penjadwalan.

2.3.3 Pihak Pihak Dalam Proyek


Berbagai pihak yang terlibat dalam suatu proyek merupakan satu organisasi
yang berusaha mewujudkan proyek tersebut, dimana proyek memiliki saling
koordinasi antara owner, perencana, kontraktor, pengawas dan pekerja.

6
a. Owner
Merupakan instansi atau perorangan yang memiliki wewenang sebagai
pemilik proyek.
b. Konsultan (perencana)
Merupakan arsitek atau sebuah badan hukum seperti biro arsitek, biro
konsultan, dan sebagainya yang ditunjuk owner untuk melaksanakan secara
teknis apa yang merupakan prakarsa atau ide dari owner.
c. Kontraktor
Adalah sebuah badan hukum yang bertugas melaksanakan suatu proyek
dalam tahap pemulaan sampai dengan tahap penyelesaian bangunan.
Kontraktor bertugas membantu pengelolaan proyek dalam pekerjaan
konstruksi.
d. Pengawas
Adalah seorang atau badan hukum yang ditunjuk owner dari pihak swasta
atau pemerintah untuk melakukan pengawasan pembangunan proyek, agar
sesuai dengan syarat yang telah ditentukan, dan berada dalam nama
instansi (owner) terkait.

2.3.4 Skema Hubungan Kerja


a. Hubungan segi empat
Hunbungan segi 4 merupakan hubungan yang terjadi antara owner, perencana,
timpengawas, dan tim pelaksana. Hubungan tersebut dapat dilihat pada skema
dibawah ini :

G
OWNER PERENCANA
C
A B D
F E
PENGAWAS KONTRAKTOR
Gambar 2.1. skema hubungan kerja

7
Keterangan :
A. Penugasan owner kepada perencana
B. Pertanggung jawaban perencana terhadap owner sesuai dengan kontrak
C. Penugasan pelelangan oleh owner kepada pengawas sekaligus merupakan
penugasan pengawasan kerja pemborong
D. Pengawas memberikan petunjuk pelaksanaan, serta mengawasi kerja
pemborong atau kontraktor, dan menegur apabila terjadi penyimpangan
pekerjaan
E. Kontraktor menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan petunjuk
F. Pengawas meminta petunjuk serta gambar pada perencana
G. Pengawas mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada owner

b. Hubungan segi tiga


Merupakan hubungan antara owner konsultan dan kontraktor. Hubungan
tersebut dapat dilihat pada skema dibawah ini :
OWNER

KONSULTAN
PENGAWAS KONTRAKTOR

gambar 2.2.skema hubungan segitiga


Disini konsultan perencana bertindak sebagai pengawas. Pada hubungan
segitiga dimungkinkan owner dapat bertindak sebagai pengawas atau
perencana.
c. Hubungan linear
Dalam satu proyek juga terjadi hubungan linear yang dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

OWNER
PERENCANA PENGAWAS
KONTRAKTOR

8
 PERENCANA
PENGAWAS OWNER

KONTRAKTOR

OWNER
PENGAWAS KONTRAKTOR

PERENCANA
Gambar 2.3. skema hubungan linear
Pada hubungan linear ini salah satu pihak yang terlibat dalam suatu proyek
dapat juga bertindak selaku pihak yang lain, dan hanya ada satu pihak dari
luar perusahaan. Biasanya hubungan ini terjadi pada proyek proyek milik
pemerintah.

9
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

3.1. Latar Belakang Proyek


Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan
sampai bangunan terwujud. Upaya pengembangan ide rumah tempat tinggal berjalan
terus sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga dari waktu ke waktu terciptalah
suatu bentuk dari suatu rancangan yang berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan
karena luas areal tanah, lokasi tanah dan juga tidak terlepas daya tarik perencananya

Surabaya merupakan kota metropolis terbesar kedua di Indonesia setelah


Jakarta. seiring dengan perkembangan zaman, dengan jumlah penduduk tiap tahun
yang semakin meningkat dan permintaan akan rumah tinggal cukup banyak. Rumah
atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar (primer) manusia
disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai kebutuhan dasar (basic
human needs) karena merupakan unsur yang harus dipenuhi guna menjamin
kelangsungan hidup manusia. Cara pemenuhan kebutuhan dasar ini pun yang
kemudian akan menentukan taraf kesejahteraan sekaligus kualitas hidup manusia itu
sendiri. Karena itu, suatu hunian pada hakekatnya juga akan dapat mempengaruhi
kualitas kehidupan orang-orang yang tinggal di dalamnya.

3.2. Deskripsi Proyek


Rumah tinggal 1 lantai adalah sebuah hunian yang menyediakan untuk
melengkapi kebutuhan hidup, dimana pada hunian ini terdiri dari ruang publik, ruang
semi publik dan ruang privat.

3.2.1. Data Umum Proyek


Setelah melakukan keluar masuk proyek hanya untuk mendapatkan syarat
yang ada untuk melengkapi studi selama belajar di UPN Veteran Jatim, maka kami
mengambil proyek yang dikerjakan oleh kontraktor CV. Evyden Sejahtera dengan

10
nama proyek yang dikerjakan berupa bangunan hunian lantai 1 yang berlokasi di
Trosobo Sidoarjo. Dengan pemilik proyek yaitu Ibu Suci.
Adapun data-data dari proyek pembangunan 1 lantai tersebut adalah sebagai
berikut :
 Nama Pekerjaan : Hunian, 1 Lantai
 Lokasi Proyek : Jl. Trosobo, Sidoarjo
 Pemilik Proyek : Ibu Suci
 Kontraktor : CV. Evyden Sejahtera
 Jenis Pekerjaan : Hunian Lantai 1
 Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan
 Luas Area
o Tanah : 72 m2
o Bangunan : 45 m2
 Batas – Batas Site yang ada pada lokasi site yaitu
o Sebelah Utara : Perumahan Trosobo utama
o Sebelah Barat : Lahan Kosong
o Sebelah Selatan : Permukiman
o Sebelah Timur : Permukiman

3.2.2. Tugas dan Tanggung Jawab


Dalam suatu struktur organisasi terdapat bagian-bagian tertentu yang
dipisahkan secara jelas menurut tugas dan tanggung jawab masing-masing :
1. Pemilik Proyek ( Owner )
Ibu Suci selaku pemilik proyek atau owner memiliki wewenang dan
tanggung jawab :
 Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk proyek secara keseluruhan
mulai dari tahap perencanaan sampai tahap pelaksanaan fisik dilapangan

11
 Menentukan perencanaan maupun kontraktor dan dapat menghentikan
atau menolak hasil pekerjaan apabila pelaksanaan pekerjaan menyimpang
dari spesifikasi pekerjaan
 Berwenang mengadakan perubahan – perubahan pokok dalam pekerjaan
 Menerima setiap laporan hasil pekerjaan yang telah berlangsung
2. Kontraktor
Yang bertugas sebagai kontraktor pada hunian 1 lantai ini adalah CV.
Evyden Sejahtera. Tugas dan tanggung jawab kontraktor antara lain :
 Menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya serta sesuai
dengan penggunaan peralatan seefisien mungkin
 Bertanggung jawab kepada Owner
 Kontraktor menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan
keahliannya masing-masing
 Melaksanakan kerja pembangunan proyek sesuai kontrak yaitu bestek,
design, RKS dan RAB yang disepakati bersama
 Menunjuk manager lapangan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar, metode dan spesifikasi teknik dalam waktu dan biaya
yang telah ditentukan
 Setiap minggu kontraktor memberikan laporan kepada pemilik pertanyaan
schedule seluruh pekerjaan/ tahapan pekerjaan, mulai minggu pertama
sejak SPK diterima melalui pengawas lapangan.
 Kontraktor bertanggung jawab untuk menilai gambar dan rencana kerja
serta syarat-syarat dokumen kerja
 Bertanggung jawab atas bahan baku dan material serta peralatan yang
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan proyek
 Kontraktor harus memelihara dan memperbaiki dengan biaya kontraktor,
semua kerusakan jalan lingkungan yang diakibatkan oleh kendaraan
kontraktor yang mengangkut bahan dan peralatan ketempat pekerjaan.

12
o Project Manager (Kepala Proyek)
Project Manager adalah orang dari pihak kontraktor yang memimpin
kelangsungan sebuah proyek. Proyek ini dipimpin oleh Ir. H. Misran
selaku direktur Utama pada CV. Evyden Sejahtera Modern. Tugas
kepemimpinannya yaitu untuk memastikan bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam
spesifikasi dan program kerja yang dilaksanakan dalam jangka waktu dan
biaya yang telah di tentukan. Wewenang dan tanggung jawabnya antara
lain :
 Bertanggung jawab kepada pemilik (Owner) mengenai pekerjaan
di lapangan
 Melakukan pengendalian kegiatan proyek agar proses dan hasil
kerja dilapangan sesuai rencana dan persyaratan
 Melakukan pemeriksaan di lapangan untuk di konfirmasikan
kepada direksi lapangan sebagai wakil owner
 Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan di lapangan dan
membandingkan dengan rencana pelaksanaan
o Site Manager (Kepala Lapangan)
Tugas dan tanggung jawab dari site manager (kepala lapangan) antara
lain :
 Memberi pengarahan dan petunjuk kepada pelaksana proyek sesuai
dengan syarat-syarat perencanaan
 Mengatur pemakaian material dan peralatan
 Mengendalikan komunikasi dengan direksi atau pengawas apabila
terjadi permasalahan di lapangan
 Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan kelancaran
proyek
 Mendistribusikan gambar kerja (Shop Drawing)
 Membuat jadwal bulanan dan mingguan

13
 Menjamin pekerjaan di lapangan berjalan sesuai dengan jadwal
 Menjamin mutu pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan target
dan syarat-syarat yang berlaku
 Menjamin pembelian bahan dan sewa peralatan sudah sesuai
kebutuhan
o Drafter
Darfter memiliki tugas antara lain :
 Membuat gambar kerja (Shop Drawing) yang siap untuk
dilaksanakan di lapangan misalnya gambar detail
 Melaporkan dan menerima persetujuan kepala lapangan mengenai
gambar kerja supaya benar-benar terjamin bahwa gambar kerja
yang beredar di tangan pelaksana
o Pelaksana Proyek
Pelaksana mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :
 Memahami gambar kerja rencana dengan spesifikasi teknik
 Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan mengatur
pelaksanaan tugas tenaga kerja tiap harinya
 Memberi petunjuk dan mengawasi mandor dalam proses pekerjaan
agar hasil kerja bermutu dan waktu kerja menjadi efisien
 Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan di
lapangan
 Mencatat volume pekerjaan mandor

Dari penjelasan yang telah di uraikan diatas tentang siapa saja pengurus yang
ada dalam satu proyek, maka dalam proyek yang dipegang oleh CV. Evyden
Sejahtera dapat dilihat dalam diagram struktur 3.2.3 dibawah ini, yang berisi tentang
diagram struktur organisasi yang ada dalam CV. Evyden Sejahtera dan siapa saja
yang menjabat dan yang bertanggung jawab.

14
3.2.3. Struktur Organisasi Perencana

KOMISARIS

Dra. Hj. Ika Sugiarti

DIREKTUR DIREKTUR KEUANGAN

Ir. H. Misran Ila Wati, S.Pd.I, M.Pd

MANAGER PROJECT MANAGER UMUM

Ir. Untung, H M Markusi

KEPALA ADMINISTRASI

Avi Bakhtian, S.H

SUPERVISIOR COST CONTROL

Saiful Anwar Irma Ekawati

Gambar 3.1 Struktur Organisasi dalam CV. Evyden Sejahtera

Proyek pembangunan Hunian Lantai 1 ini dimulai dari tanggal 4 September


2018 dan selesai pada tanggal 4 Maret 2019. Kontraktor yang ditunjuk oleh owner
(Ibu Suci) untuk dapat memulai pekerjaannya. Kontraktor terlebih dahulu membuat
time schedule yang diajukan ke owner untuk mendapat persetujuan rencana kerja
yang kemudian dijadikan sebagai alat pengontrol dan pengendali jalannya sistem

15
pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Jika pekerjaan telat
selesai seratus persen, maka pemberian tugas dan kontraktor untuk pertama kali, dan
bertepatan dengan kesempatan itu, menyerahkan pekerjaan yang telah dianggap
dilaksanakan pada tanggal yang tercantum pada dokumen.

16
BAB IV
TINJAUAN LAPANGAN

Selama pelaksanaan praktek profesi, saya membantu perencana dalam hal


perencanaan pada re-desain bangunan rumah tinggal yang menyesuaikan dengan
disiplin ilmu yang dipelajari. Ditinjau dari tahapan penyelesaian pekerjaan pada suatu
gedung secara umum dapat dibagi menjadi:
a. Pekerjaan struktur utama, meliputi pekerjaan analisis untuk pondasi kolom, plat
lantai,balok dan lain-lain.
b. Pekerjaan ME, meliputi pekerjaan yang berkaitan mekanik dan elektrik, seperti
listrik dan lain-lain.
c. Pekerjaan sanitasi, meliputi pekerjaan pemasangan instalasi yang berkaitan
dengan perpipaan
d. Pekerjaan finising, meliputi pekerjaan pemasangan ornamen-ornamen, cladding,
plafond dan lain-lain.

4.1. Pengukuran Lapangan


Proyek redesain rumah tinggal 1 lantai tipe 45/72 ini terletak di perumahan
Citra Harmoni Sidoarjo.

Gambar 4.1. lokasi perumahan citra harmoni sidoarjo

17
Sebelum melakukan praktek profesi re-desain perlu dilakukan pengukuran
lapangan site obyek yang akan di re-desain untuk mempermudah dalam melakukan
perancangan. Setelah dilakukan pengukuran diperoleh luasan sebagai berikut :
Luas lahan proyek : 72 m2
Luas bangunan : 45 m2
Batas – Batas Site yang ada pada lokasi site yaitu :
o Sebelah Utara : Perumahan Trosobo utama
o Sebelah Barat : Lahan Kosong
o Sebelah Selatan : Permukiman
o Sebelah Timur : Permukiman

4.1. Gambar Arsitektur dan RAB


Dalam proyek perencanaan re-desain rumah tinggal ini terdapat berkas-berkas yang
di siapkan berupa gambar perancangan mulai dari denah sampai perspektif.
Berikut berkas-berkas perancangan:

18
Untuk pekerjaan re-desain ini diperlukan juga Rencana Anggaran
Biaya(RAB) untuk mengetahui biaya yang akan dikeluarkan oleh owner untuk biaya
pekerjaan re-desain rumah tinggal ini. Berikut Rencana Anggara Biaya(RAB) yang
telah saya hitung untuk re-desain rumah tinggal tipe 45/72 dalam waktu pekerjaan
kurang lebih 6 bulan.
Tabel 4.1. Rencana Anggaran Biaya
Pembangunan Rumah Tinggal Ibu Suci Di Trosobo - Sidoarjo

No. JENIS PEKERJAAN JUMLAH

I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 12.300.000

II. PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON Rp 75.725.000

III. KOLAM RENANG Rp 11.600.000

IV. PEKERJAAN PASANGAN Rp 43.195.000

V. PEKERJAAN PASANG KERAMIK Rp 13.120.000

VI. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFON Rp 16.506.000

VII. PEKERJAAN CAT DAN FINISING Rp 18.425.000

VIII. PEKERJAAN KUNCI DAN GANTUNGAN Rp 6.850.000

IX. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Rp 23.400.000

X. PEKERJAAN SANITASI SALURAN AIR Rp 11.015.000

XI. PEKERJAAN LAIN-LAIN Rp 21.000.000

GRAND TOTAL Rp 253.163.000

Terbilang :
Dua Ratus Lima Puluh Tiga Juta Seratus Tiga Puluh Enam Ribu Surabaya, 4 September
Rupiah 2018
Hormat Kami

Ir. H. MISRAN

25
BAB V
PERMASALAHAN DALAM PROYEK
5.1. Permasalahan Proyek
Hambatan –hambatan yang sering terjadi pada saat pengerjaan atau
pelaksanaan proyek ada tiga kategori, yaitu:

5.1.1 Hambatan Teknis


Hambatan ini berhubungan dengan pengerjaan fisik yang dapat menghambat
pelaksaan proyek, misal:
1. Keterlambatan pengiriman bahan baku dan material yang diperlukan dalam
pelasanaan proyek.
2. Terjadinya kesalahan dalam beberapa bagian pengerjaan di proyek
3. Adanya perbedaan gambar struktur dengan arsitektur
4. Pemasangan kolom yang menggunakan material yang tidak diharapkan.
5.1.2 Kendala Non Teknis
Hambatan ini merupakan sesuatu yang tidak dapat diduga secara pasti dan
tidak dapat dihentikan atau ditanggulangi karena proses ini terjadi secara alamiah,
sehingga pengerjaan dapat terlambat, misal:
1. Adanya pekerja yang mengalami kecelakaan kerja
2. Sering terjadinya hujan, sehingga mengganggun pada waktu pelaksanaan
pembuatan kolom
3. Terjadinya banjir dilapangan
4. Lepasnya balok penyekat untuk pengecoran plat lantai yang mengakibatkan
runtuhnya balok penyekat dan menghambat proses pengerjaan proyek.
Selama 6 bulan pengerjaan proyek rumah tinggal ini dapat terjadi beberapa masalah,
yaitu:
1. Desain gambar yang sering dirubah oleh owner, sehingga pengerjaan
melambat menunggu revisi desain gambar.

26
2. Material kurang perhitungan sehingga haru beli lagi/kekurangan material
3. Keterlambatan material

5.2. Penyelesaian
Penyelesaian masalah tersebut mudah tetapi untuk penerapannya sangat sulit.
Harusnya ada koordinasi antara owner dengan unsur yang terkait dan juga selalu
terjaganya hubungan baik antara unsur yang ada di lapangan dengan owner. Karena
unsur tersebut merupakan suatu satu kesatuan dan saling terkait sehingga dengan
koordinasi yang baik pelaksanaan proyek akan berjalan dengan baik dan
mempersempit kendala yang ada.

27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.2. KESIMPULAN
Dengan adanya uraian-uraian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
proyek perumahan Citra Harmoni ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Selama perencanaan desain rancangan, faktor analisis dari site proyek sangat
penting untuk terciptanya suatu rancangan yang sesuai dengan lingkungan dan
keinginan owner
2. Perencanaan dalam bentuk dokumen gambar hendaknya dapat dengan mudah
dimengerti oleh pihak yang bersangkutan misal owner, kontraktor, tukang.
3. Perencanaan harus bersifat fleksible karena belum tentu di lapangan dapat
dilaksanakan.
4. Koordinasi antara struktur organisasi proyek sangat penting agar tidak terjadi
miss comunication yang dapat menimbulkan masalah.
5. Penyusunan laporan harian, mingguan dan bulanan rutin harus selalu dilakukan
agar kendala yang terjadi dapat diperkecil
6. Dalam pelaksanaan harus terdapat ketetapan dan keputusan yang relevan untuk
mengatasi kendala dan hambatan yang terjadi.
7. Penyelesaian dan pelaksanaan proyek diharapkan dapat selesai sesuai jadwal
atau waktu yang telah ditetapkan.

6.2. SARAN
Pada dasarnya sebagai perencana dan pelaksana diharapakan agar dapat
melaksanakan pekerjaan yang telah direncanakan dan sesuai dengan gambar kerja
dalam mengatasi permasalahan yang timbul.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk kelancaran perencanaan
dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan:

28
1. Koordinasi antar pemilik, konsultan perencana, konsultan pelaksana dalam
pelsanaan pekerjaan perlu ditingkatkan, agar jika terjadi hambatan atau
kendala tidak mengganggu pekerjaan yang lain dan waktu, biaya serta tenaga
tidak terbuang percuma.
2. Koordinasi dan komunikasi mutlak diperlukan bagi pelaksanaan karena
sistem fragmen yang dijalankan pada perencanaan dan pelaksanaan yaitu
dengan menggunakan kontrak kerja sesuai tender.
3. Pekerja-pekerja yang terampil dapat mengurangi terjadinya resiko kecelakaan
kerja.
4. Informasi yang tepat dan cepat sangat diperlukan dlaam pelaksanaan suatu
pekerjaan, sehingga apabila terjadi kecelakaan kecil dapat segera diatasi.

29
DAFTAR PUSTAKA

Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia


Publishing House.
Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang
Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan
Volume 1 (hlm. 123-129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

30

Anda mungkin juga menyukai