Analisis Citra BNO IVP (Buickhnier Overzicht Intra Venous Pyelography) Dengan Computer Radiografi Di Rumah Sakit Umum H. Adam Malik Medan
Analisis Citra BNO IVP (Buickhnier Overzicht Intra Venous Pyelography) Dengan Computer Radiografi Di Rumah Sakit Umum H. Adam Malik Medan
2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7843
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS CITRA BNO IVP (BUICKHNIER OVERZICHT INTRA
VENOUS PYELOGRAPHY) DENGAN COMPUTER RADIOGRAFI DI
RUMAH SAKIT UMUM H. ADAM MALIK MEDAN
SKRIPSI
DEPARTEMEN FISIKA
MEDAN
2018
Telah dilakukan pemeriksaan BNO IVP dengan cara pemasukan zat kontra media
positif ke pembuluh vena , untuk mengetahui indikasi penyakit maka di gunakan zat kontras
media, dalam pemotretan ini dapat terlihat bahwa penyakit yang terdapat di pemeriksaan
BNO IVP tersebut adalah hydronefrosis. Maka dilakukan pemeriksan BNO IVP dengan
contras media. sebanyak pemotretan sebanyak 5 kali pemotretan, yaitu: bno polos (poto polos
abdomen) kemudia 5 menit, 15 menit, 60 menit, dan 120 menit. Pada menit ke 120 maka
terlihat blass sudah kosong.
ABSTRACK
Have done BNO IVP examination with positife media contras susbstance to vein to know,
indication of disease hance in use media contras agent, in this photo schoot can be seen that
disease which is in examination of BNO IVP is hydronefrosis. Hence doing BNO IVP
examination, with shooting 5 times , BNO , 5 minutes post injection , 15 minutes post
injection, 60 minute post injection and 120 minutes post injection
Keywords (hydronefrosis)
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa dan
maha penyayang, dengan limpah karunianya penulis dapat penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul ANALISIS CITRA BNO
IVP (BUICKHNIER OVERZICHT INTRAVENOUS PYELOGRAFI)
DENGAN MENGGUNAKAN COMPUTER RADIOGRAFI DI RSUP. ADAM
MALIK MEDAN.
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN SKRIPSI i
ABSTRAK ii
ABSTRACK iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Batasan Masalah 2
1.4. Tujuan Penelitian 2
1.5. Pembatasan Masalah 2
1.6 Mamfaat Penelitian 2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
2.1 Gambar tabung ronsen 5
3.1 Pesawat Rontgen RSUP Adam Malik Medan 18
3.2 Gambar Radiografi BNO 19
3.3 Gambar BNO IVP 5 Menit 20
3.4 Gambar BNO IVP 15 Menit 21
3.5 Gambar BNO IVP 60 Menit 22
3.6 Gambar BNO IVP 120 Menit 23
3.7 Alur Penelitian BNO IVP 25
4.1 Gambran Penyakit pada ginjal 26
BAB I
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BNO-IVP (Buick Nier Overzick Intra Vena Pyelografi adalah pemeriksaan traktus
urinaria dengan cara memasukkan kontras media positif (Radioopaque atau gambaran putih
pada film radiografi). Kedalam tractus urinaria melalui pembuluh darah vena cubiti.
Tujuan dilakukan nya analisa pemeriksaan secara radiografi dari BNO-IVP dengan
computer radiografi adalah untuk memperlihatkan anatomi dari system urinaria dan adanya
gangguan terhadap organ sekitarnya
2.2 Anatomi Fisiologi
Anatomi ialah ilmu mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan
maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.
Fisiologi ialah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh
atau bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainnya. Sistem urinaria atau disebut juga sebagai
sistem ekskretori adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan
urine
Ginjal suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang
peritoneum pada kedua sisi vertebreae lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang
abdomen.Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri
lebih besar dari ginjal kanan pada umumnya ginjal laki laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Secara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu korteks dan medula ginjal.
Korteks ginjal terletak lebih superfisial dan didalamnya terdapat berjuta-juta nefron. Nefron
merupakan unit fungsional terkecil ginjal. Medula ginjal yang terletak lebih profundus
banyak terdapat duktuli atau saluran kecil yang mengalirkan hasil ultrafiltrasi berupa urine.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui fungsi, letak, bentuk, dan ukuran kedua
ginjal, ureter dan kandung kemih.
a. Hydronefrosis
b. Nepritis (Radang pada ginjal)
c. Batu ginjal
d. Trauma: Ruptur ginjal
Kontras media adalah suatu bahan yang sangat radioopaque atau radiolusen apabila
berrinteraksi dengan sinar-X, sehingga dapat membedakan antara organ dan jaringan
sekitarnya.
Ciri-ciri kontras media yang ideal adalah:
Sebelum dilakukan injeksi kontras media lewat intravena, pertama dilakukan foto
pendahuluan yaitu foto BNO dengan proyeksi AP supine.
Proses terjadinya sinar-X Filamen dipanaskan dengan mengalirkan listrik dari transfoma
tor dan menimbulkan elektron-elektron dari katoda yang terlepas sewaktu dihubungkan
dengan arus listrik tegangan tinggi, elektron-elektron akan di percepat gerakannya menuju
ke fokus filament di buat relative terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial tinggi.
Awan-awan electron mendadak dihentukan pada sasaran sehingga terjadi panas 99 % dan
sinar x 1 % . Sebagai pelindung atau perisai untuk mencegah keluarnya sinar-X dari tabung
maka digunakan Pb sehingga sinar-X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui
window.Panas yang tinggi pada sasaran atau target akibat benturan electron oleh radiator
dingin.
Sumber elektron adalah kawat pijar atau filamen pada katoda di dalam tabung pesawat
rontgen, pemanasan filamen dilakukan dengan suatu transformator khusus.
2. Gaya yang mempercepat elektron
Gaya tersebut tergantung pada tegangan yang dipasang pada tabung rontgen.
3. Lintasan elektron yang bebas dalam ruang hampa udara diantara katoda dan anoda.
Alat ini menyebabkan elektron tidak bergerak terpencar-pencar tetapi terarah ke bidang
fokus
5. Penghenti gerakan elektron
Secara garis besar komponen general X-ray unit dapat dibagi atas beberapa bagian yaitu
2.7.1. Tabung rontgen ( X-ray Tube )
Tabung rontgen merupakan suatu wadah atau tempat komponen-komponen pembangkit
sinar -X untuk keperluan radiografi.
Merupakan wadah pembungkus yang terbuat dari bahan metal dan dilapisi dengan
timbale (Pb). Fungsinya sebagai tempat insert tube supaya terhindar dari benturan
maupun goncangan, sebagai penahan sinar-X agar keluar melalui window dan
menyerap radiasi bocor.
Bagian-bagian dari tube housing yaitu :
1) window/jendela dilengkapi dengan box diafragma dan lampu kolimator.
2) Filter berfungsi untuk menyaring sinar-X yang menyebabkan berkas sinar-X men
jadi homogen . Filter terbuat dari bahan alumenium dengan ketebalan tertentu.
3) Oli pendingin terdapat di luar labu kaca yang fungsinya sebagai bahan isolasi dan
mendinginkan ( menyerap panas ).
2.7.3. Insert Tube ( tabung roentgen bagian dalam )
Tabung hampa udara yang terbuat dari gelas silinder, yang berfngsi untuk menepatkan
filament dan target.
Bagian-bagian dari insert tube yaitu :
1) Katoda yaitu elektroda yang bermuatan negative dari sebuah tabung rontgen .
Pada katoda terdapat filament yang merupakan sumber elektron untuk
membangkitkan sinar x yang terbuat dari kawat tungstate dan focusing tube yang
berfungsi untuk mengarahkan electron menuju bidang target dan letaknya
mengapit filament.
2) Anoda yaitu elektroda yang bermuata positif yang bentuk permukaannya miring
serta tempat tumbukan elektron (target). Target ini terbuat dari bahan wolfram
yang mempunyai nomor atom yang tinggi serta mempunyai daya tahan panas
yang tinggi. Fungsi dari target menghentikan electron yang berkecepatan tinggi
secara tiba-tiba.
Gambaran foto rontgen yang dapat memberikan informasi yang baik dan jelas,
haruslah menunjukkan kontras. Berhubungan dengan judul penulis yaitu “Analisa BNO-IVP
dengan computer radiografi” maka penulis akan membahas tentang kontras gambar radiografi
dan penggunaan grid. Kontras adalah perbedaan kehitaman dari berbagai bagian dari gambar.
Kontras objektif adalah perbedaan densitas antara noda-noda hitam atau perbedaan antara
hitam dan putih yang dapat diukur secara objektif dengan alat pengukur densitometer.
1. Kontras subjektif.
Grid adalah lapisan timah hitam yang disusun sedemikian rupa yang dapat ditembus
oleh sinar-X. Fungsi grid yaitu untuk menyerap sinar hambur agar tidak sampai ke
film.
2. Perlengkapan Radiografi
Perlengkapan radiografi adalah alat alat penunjang yang di gunakan untuk membuat foto
rontgen selain sinar-X demi terlaksana nya pemeriksaan. Perlengkapan radiografi tersebut
antara lain
Fungsi film rontgen adalah mencatat bayangan setelah intraksi sinar –X dengan objek.
2. Lapisan emulsi film, terbuat dari campuran perak bromida dan gelatin dan berfungsi
sebagai pencatat.
A .Dosis Serap
Apabila sinar –x mengenai suatu bahan maka akan terjadi penyerapan energi di dalam
bahan tersebut melalui berbagai macam proses atau interaksi. Dosis serap didefinisikan
sebagai energi rata –rata yang diserap bahan per satuan massa bahan tersebut.
1. Gray
Kerusakan radiasi tergantung pada penyerapan energi dari radiasi, dan kira-kira
sebanding dengan konsentrasi energi yang diserap dalam jaringan. Untuk alasan ini, satuan
dasar dosis radiasi dinyatakan berkenaan dengan energi yang diserap per satuan massa dalam
jaringan. Satuan ini disebut Gray (Gy) dan didefenisikan sebagai Satu gray adalah dosis
radiasi yang diserap dalam satu joule per kilogram.
2. Rad
Sebelum penggunaan universal dari satuan-satuan SI, dosis radiasi diukur dengan
suatu satuan yang disebut rad (Radiation Absorbed Dose/Dosis radiasi yang
diserap).Walaupun gray merupakan satuan yang lebih baru, dan akhirnya akan menggantikan
rad, namun rad tetap dipergunakan secara meluas.
B. Dosis Setara
Kuantitas ini mempertimbangkan jenis radiasi yang diukur. Unit dosis setara adalah
sievert (Sv). Dimana WR (Radiation Weighting Factor) adalah Faktor Bobot Radiasi dan
dosis serap mengacu pada dosis rata-rata melalui jaringan atau organ. WR berhubungan
dengan efek biologis yang diakibatkan oleh paparan terhadap jenis yang berbeda radiasi.
Untuk X-ray, WR = 1 dan oleh karena itu dosis serap 1 gray (Gy) sinar x memberikan dosis
setara 1 sievert (Sv).
C. Dosis Efektif
Dosis efektif adalah kuantitas yang paling berarti untuk digunakan dalam
perlindungan radiasi karena berhubungan dengan dosis setara dengan jaringan atau organ
untuk seluruh tubuh diberi dosis radiasi.
Satuan
No Kuantitas Satuan SI Konversi
Lama
Roentgen
1 Paparan C kg-1 1 C kg-1 = 3876 R
(R)
2 Dosis Serap Gray (Gy) Rad 1 Gy = 100 rad
2. Proteksi Radiasi
Proteksi radiasi adalah cabang ilmu pengetahuan atau teknik mempelajari masalah
kesehatan manusia maupun lingkungan dan berkaitan dengan pembinaan perlindungan
kepada seseorang atau sekelompok orang ataupun kepada keturunannya.
Tujuan proteksi radiasi Untuk menekan dosis radiasi terhadap pasien sekecil mugkin
sesuai dengan kebutuhan klinis.Untuk menekan dosis terhadap personil serendah mungkin
dengan batas yang ditentukan dan membatasi dosis radiasi yang diterima oleh masyarakat
umum disekitar radiasi. mengingat dalam pembuatan foto BNO-IVP dilakukan beberapa kali
ekspose maka untukmenekan dosis radiasi terhadap :
2.1 Pasien
2.3 Masyarakat
Dengan mengatur jarak antara sumber radiasi dengan pasien seoptimal mungkin,
karena semakin jauh jarak maka dosis radiasi yang diterima semakn kecil
2. Waktu
Dengan mempersingkat waktu ekspose sehingga dosis radiasi yang diterima pun
dapat sekecil mungkin
3. Perisai
Pemakaian perisai atau alat-alat proteksi radiasi. Perisai ini dibuat dari timbal dan
beton, ada dua jenis perisai, yaitu :
1) Perisai primer
Memberi proteksi terhadap radiasi primer seperti tempat tabung sinar-x dan
kaca timbal pada tabir fluoroscopi
2) Perisai sekunder
Memberi proteksi terhadap radiasi sekunder (sinar hambur) seperti apron,
shielding, lead glass
Alat-alat proteksi radiasi yang biasanya digunakan yaitu :Apron ,Kaca timbal
Pelindung gonad, Sarung tangan timbal, Diafragma ,Pelindung ovarium dan
lain-lain
2.9 CR (Computer Radiografi)
Komputer radiografi adalah proses merubah sistem analog pada konvensional radiografi
menjadi digital radiografi . Pada sistem computer radiografi data analog di konvensikan
ke dalam data digital pada saat tahap pembangkitan energi yang terperangkap dalam imaging
plate dengan menggunakan laser, selanjutnya data digital berupa sinyal sinyal di tangkap oleh
Photo multipler Tube (PMT) kemudian cahaya tersebut di gandakan dan di perkuat
intensitasnya setelah itu di ubah menjadi sinyal elektrik yang akan di konversi ke dalam data
digital oleh analog digital converter (ADC). Pada penggunaanya radiografi konvensional di
gunakan penggabung antara film radiografi dan screen, akan tetapi pada komputer radiografi
menggunakan imaging plate. Walaupun imaging plate secara fisik terlihat sama dengan
screen konvensional tetapi memiliki fungsi yang sangat jauh berbeda, karena pada imaging
plateberfungsi untuk menyimpan energi sinar x kedalam photo stimulable phospor (PSP)
dan menyimpan informasi dalam bentuk data digital.
a. Perlengkapan operasional
Kaset pada computed radiografi terbuat dari carbon fiber dan bagian belakang terbuat
dari alumunium, kaset ini berfungsi sebagai pelindung dari image plate. Phosphorscreen pada
kset analog berfungsi mengubah sinar-x menjadi sinar tampak (gadolinium oxysulfide atau
oxybromide). Kaset CR hanya berisi plate yang di lapisi phosphor. Bentuknya seperti IS
Terdiri dari jenis rigid screen dan flexible screen, yang pakai untuk radiografi
konvensional dengan menggunakan memori terpakai 9-15 MB / image, Terutama untuk
aplikasi chest pada MCU masal, rata-rata foto thorax berkapasitas 10 MB/ image, Rigid
screen, yang di transport oleh roller dan memakai single atau double phosphor layer, Resolusi
sekitar 70-115 micron dan ukuran nya bervariasi yaitu 15 x 30 cm , 18 x 24 cm , 24 x 30 cm ,
35 x 35 cm , dan 35 x 43 cm. Kaset Panjang (long leght/full spine) di pakai pada radiografi
pada tulang panjang, pada kasus chiropractic untuk melihat tulang, studyi scoliosis, dan
koreksi operasi, ukuran yang di pakai 35x84 cm (portable), 43x129 cm, atau sambungan dari
4 kaset 35x43 cm (wallfixed), dan memerlukan software khusus untuk menyatukan gambar.
Kaset resolusi Tinggi (HR/HER) bisa di pakai untuk mamografi yang memerlukan ketelitian
tinggi, resolusi 43,5-5 micron meter, ukuran 18x24 cm dan 24x30 cm, memori mencapai 30
MB/Image, sehingga waktu scanning lebih lama dari general purpose. Selain itu film
computed radiografi disebut juga film laser imaging. Film laser adalah film silver halide yang
sensitive terhadap cahaya merah yang dipancarkan oleh sinar laser .film laser merupakan
jenis film single emulsi.
Computer radiografi merupakan suatu system atau proses atau mengubah system atau
proses atau mengubah system analog pada konvensional radiografi menjadi digital radiogrfi
computerradiografi mempunyai perlengkapan operasional yang terdiri dari :
1. Imaging Plate
Imaging plate merupakan media pencatat sinar-X pada computer radiografi yang
terbuat dari bahan photostimulable phosphor tinggi.Dengan menggunakan imaging plate
memungkinkan processor gambaruntuk memodifikasi kontras.Imaging plate berada dalam
kaset imaging.
Imaging plate adalah sebagai penangkap gambar dari objek yang sudah di sinar
(EKSPOSE) prosesnya adalah pada saat terjadi penyinaran, imaging plate akan menangkap
energi dan di simpan oleh bahan phosphor yang akan dirubah menjadi elektronik signal laser
scanner dalam image reader.
2. Image Reader
Imaging reader berfungsi sebagai pembaca dan pengolah gambar yang di proleh dari
imging plate.Semakin besar kapasitas memorinya maka semakin cepat waktu yang
dibutuhkan. Untuk proses pembacaan imaging plate dan mempunyai daya simpan yang besar.
Waktu tercepat yang di perlukan untuk membaca imaging plate pada image reader yaitu
selama 64 detik.
Selain tempat dalam proses pembacaan, image reader mempunyai peranan yang sangat
penting juga dalam proses pengolahan gambar, system transportasi iplateserta penghapusan
data yang ada di image plate. Image reader disebut dengan image console. Terdapat menu
yang sangat diperlukan dalam teknik radiofotografi yaitu kita bisa mempertinggi atau meng
urangi densitas,ketajaman, kontras dan detail dari suatu gambaran radiografi yang diperoleh.
3. Image recorder
Mempunyai fungsisebagai proses akhir dari suatu pemeriksaan yaitu media pencetakan
hasil. Gambaran yang sudah di peroleh dari awal yang sudah diproses dari awal penangkapan
sinar-X oleh image plate console terus di kirim ke image recorder untuk di lakukan proses
output dapat berupa media compact disc sebagai media penyimpanan. Atau dengan printer
lasser yang berupa lasserimaging film.
4. Personal Computer
Computer berasal latin yaitu computare yang berarti menghitung, computer adalah
system elektronik yang dapat menerima input data, dapat mengolah data, dapat menggunakan
program yang di memori computer . Adapun alur pemeriksaan BNO IVP dapat kita lihat pada
diagram alur penelitian sebagai berikut :
Mulai
Umum Radiologi
Pengambilan
/pengumpulan Data
Pemasukan
Bno ivp
5,30,60,120 menit
Analisis Hasil
Selesai
BAB III
METODE PENELITIAN
Sebagai bahan evaluasi, penulis melaporkan hasil Analisa BNO-IVP dengan computer
radiografi di Badan Pelayanan Kesehatan RSUP. H. Adam Malik Medan:
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah pasien dengan klinis ada gangguan pada pada
ginjal , kemudian di lakukan pemeriksaan BNO IVP dengan pemasukan zat kontras media
positif di Instalasi RSUP HAJI ADAMALIK MEDAN
Menerima surat permintaan foto dari dokter pengirim pasien yaitu mohon dilakukan
pemotretan dan pembacaan foto BNO-IVP.
1. Persiapan alat
a. Pesawat Rontgen
Pesawat Rontgen yang digunakan dalam pemeriksaan BNO-IV di Badan Pelayanan
Kesehatan RSUP. H. Adam Malik Medan mempunyai data sebagai berikut:
5 second
100 Kv
Pertama pasien makan bubur kecap 1hari (24 jam) sebelum melakukan persiapan BNO-IVP
(buick nier overzeicht intra venous pyelografi) dilakukan. 10-12 jam sebelum melakukan
pemeriksaan di beri laxantia, misalnya garam inggris(magnesium sulfat) sebanyak 30 mg lalu
lakukan puasa, selama puasa pasien pasien di anjurkan agar tidak merokok dan banyak
bicarapasien klisma atau hukna tinggi selama 3 jam sebelum pemeriksaan, Pada pukul 08:00
wib pasien datang ke radiologi untuk di lakukan pemeriksaan di mulai dengan pasien di minta
untuk buang air kecil untuk pengosongan blass (kandung kemih), yang terakhir penjelasan
kepada keluarga pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan dan penanda tanganan surat
persetujuan di lakukan nya pemeriksaan.
Sebelum dilakukan injeksi kontras media lewat intravena, pertama dilakukan plain
foto yaitu foto BNO dengan proyeksi AP supine, untuk melihat apakah sudah memenuhi
syarat kriteria BNO yang baik. Setelah foto BNO diperiksa, maka kontras media disuntikkan
tetapi pasien di skin test dulu untuk mengetahui apakah pasien alergi terhadap zat kontras
yang akan diberikan. Bila tidak menimbulkan reaksi negatif dilakukan penyuntikan kontras
media sebanyak 20 cc atau sesuai kebutuhan melalui intra vena.
Keterangan gambaran ;
1. Untuk mengetahui keadaan abdomen (BNO). Apakah ada banyak udara/artefak yang akan
menganggu gambaran selama pemeriksaaan.
2. Untuk mengetahui keadaan awal dari abdomen sebagai bahan penilaian ekspertisi radiograf
KETERANGAN GAMBAR :
1. Fase dimana kontras media memperlihatkan neufron, pelvis renalis dan ureter proximal
terisi maksimal,
KETERANGAN GAMBAR :
1. Densitas baik
3. Kontras mengisi ginjal sampai ureter distal dan sedikit mengisi kandung kemih.
KETERANGAN GAMBAR:
1. Densitas baik
2. Tidak ada bagian ginjal yang terpotong.
3. Kontras mengisi kandung kemih hingga Vesica urinaria mengembang.
4. Opasitas mampu menampilkan organ vesica urinaria terisi penuh kontras media.
5. Sering disebut foto “Full blass”.
KETERANGAN GAMBAR:
1. Densitas baik
3. Kontras keluar melalui kandung kemih hingg avesica urinaria terlihat kosong.
BAB IV
4.1 Hasil
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Instalasi Radiologi BNO IVP Rumah Sakit
Umum Haji Adam Malik Medan,yaitu pemeriksaan ini di lakukan dengan pesawat ronsen
dengan type pesawat P-C-10 BH-B, dengan cara melakukan pemeriksaan sebanyak 5 kali
pemotretan. dengan tegangan 20 mAs dan 70 Kv, maka hasil gambaran yang di butuhkan pun
sesuai dengan derajat kehitaman dan kontras fotonya maka hasil akhir pada foto tersebut
memperlihatkan diagnosa penyakit yang di minta. Maka dari hasil penelitian yang terlihat
adalah pada menit ke 120 , dengan posisi pmotretan AP supine , kondisi penyinaran 70 Kv,
20 mas , dan kaset 30x40, maka dari hasil penelitian tersebut dapat memperlihatkan adanya
penyakit yaitu hydronefrosis.
Urinaria
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan diperoleh jumlah dosis radiasi yang
di terima oleh pasien BNO IVP lebih besar dari pemeriksaan radiografi konvensional biasa
karna pemeriksaan BNO IVP, memerlukan waktu pemeriksaan sampai 5 kali waktu siar Dari
dosis radiasi yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa pada pemeriksaan BNO IVP
jumlah dosis radiasi yang diterima oleh pasien lebih tinggi dibandingkan dosis radiasi pada
pemeriksaan RADIOGRAFI BIASA. Pengaruh dosis radiasi pada pemeriksaan BNO IVP
lebih tinggi disebabkan oleh besarnya luas area pengambilan dan waktu penyinaran lebih
lama yaitu sampai 5 kali penyinaran.
Walaupun dosis yang diterima oleh pasien pada pemeriksaan bno ivp cukup besar
namun keselamatan radiasi harus tetap di perhatikan sebagai usaha untuk melindungi
seseorang dan keturunannya secara keseluruhan terhadap kemungkinan terjadinya efek
radiasi yang merugikan. Pemberian dosis yang dibuat serendah mungkin dengan
mempertimbangkan batas dosis yang tidak di lampaui, dengan demikian meskipun seseorang
menerima penyinaran secara terus menerus selama hidupnya maka dosis ambang yang
diterima tidak akan tercapai karena nilai batas dosis yang ditetapkan hanya didasarkan pada
penyinaran dalam keadaan normal.
Nilai batas dosis yang ditetapkan dalam ketentuan ini bukan batas tertinggi yang
apabila dilampaui maka seseorang akan mengalami hal yang merugikan secara nyata.
Meskipun demikian, karena setiap penyinaran yang tidak perlu harus dihindari dan
penerimaan dosis harus diusahakan serendah mungkin. Nilai batas yang ditetapkan dalam
ketentuan ini dimaksudkan sebagai dasar untuk merancang prosedur kerja, mendesain sistem
proteksi dan cara kerja serta untuk menentukan luas dan sifat tindakan kesehatan yang perlu
diberikan kepada seseorang.
Adapun pembahasan dan kondisi serta, pengaturan kondisi pemotretan, fase foto, jenis dan
ukuran film, fokus film distance, keterangan. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
BAB V
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
Besarnya dosis radiasi yang diterima oleh pasien di pengaruhi oleh beberapa faktor (arus
tabung, luas area, dan waktu penyinaran).
1. Dosis radiasi yang diterima pasien pada pemeriksaan bno ivp lebih tinggi dibandingkan
dengan pemeriksaan konvensional lainnya karna bno ivp melakukan penyinaran sebanyak
5 kali.
2. Informasi dan pemberian informasi yang sangat di perlukan untuk memperlancar nya
pemeriksaan. Terutama informasi mengenai persiapan pasien. Pemilihan factor eksposi
yang tepat sangat menunjang dalam menghasilkan gambaran yang berkualitas
4. Setelah dilakukan penyinaran selama proses pemeriksaan maka dapat disimpulkan adanya
kelainan pada organ ginjal. Menurut Dr. Rudolf H Pakpahan, SpRad , yang bertugas
di RSUP Haji Adamalik Medan bahwa ada Hydronefrosis kanan batu ginjal kanan baru
pada 120 post injeksi kontrasdan ekskresi ginjal kiri normal.
5.2. Saran
3. Sebaiknya dalam melakukan radiografi BNO-IVP terutama mid line tubuh terletak pada
pertengahan meja pemeriksaan agar tidak terjadi perubahan bentuk bayangan.
4. Sebaiknya tidak di lupakan proteksi radiasi pada pemeriksaan ini menggunakan shield
gonad.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN