Anda di halaman 1dari 11

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada Otoritas Jasa Keuangan yang

berupa laporan keuangan publikasi PD. BPR Bahteramas. Di jalan Abdullah

Silondae No. 9A. Adapun waktu penelitian dilakukan selama lima bulan dan

dilakukan pada bulan Oktober-Februari.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014). Populasi dalam penelitian ini adalah PD. BPR Bahteramas yang

berjumlah 12 BPR yang tersebar pada 12 Kabupaten/kota dalam Provinsi

Sulawesi Tenggara. Adapun sebaran populasi sebagaimana Tabel berikut:

Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Nama BPR
1 PD. BPR Bahtermas Kendari

2 PD. BPR Bahtermas Bau-Bau

3 PD. BPR Bahtermas Konawe

4 PD. BPR Bahtermas Kolaka

36
37

5 PD. BPR Bahtermas Konsel

6 PD. BPR Bahtermas Bombana

7 PD. BPR Bahtermas Wakatobi

8 PD. BPR Bahtermas Buton

9 PD. BPR Bahtermas Raha

10 PD. BPR Bahtermas Kolut

11 PD. BPR Bahtermas Butur

12 PD. BPR Bahtermas Konut

Sumber : Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2013

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki

populasi (Sugiyono, 2014). Sampel merupakan bagian dari populasi yang

diharapkan dapat mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara Proportionate Stratified Random

Sampling (Pengambilan Sampel Secara Proporsional dengan Kriteria

Tertentu), yaitu suatu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan

suatu tingkatan (strata)/menetapkan kriteria pada elemen populasi.

Kriteria Sampel yang ditetapkan adalah BPR Bahteramas yang

berdiri sejak tahun 2011. Adapun sampel dalam penelitian ini sebagaimana

pada tabel berikut :


38

Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No Nama BPR

1 BPR Bahteramas Bau-Bau

2 BPR Bahteramas Wakatobi

3 BPR Bahteramas Bombana

4 BPR Bahteramas Konsel

5 BPR Bahteramas Kendari

6 BPR Bahteramas Konawe

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.

Sesuai dengan bentuknya data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan

teknik perhitungan matematika atau statistika. Data kuantitatif berfungsi

untuk mengetahui jumlah atau besaran dari suatu objek yang akan diteliti.

Data yang digunakan adalah data jumlah setoran modal pemerintah daerah,

dan data laporan keuangan publikasi BPR Bahteramas tahun 2013-2017

yang terdiri atas : (1) Laporan Posisi Keuangan/Neraca, (2) Laporan

Laba/Rugi, dan (3) Laporan Informasi lainnya.

3.3.2 Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau
39

dari sumber lain yang tersedia sebelum penelitian dilakukan (Ulber, 2009).

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Publikasi

Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2013 tentang PD. BPR Bahteramas dan

Publikasi laporan keuangan perbankan yang diakses melalui www.ojk.go.id

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah bagian instrument pengumpulan

data yang menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Teknik penelitian

dalam penelitian ini adalah Dokumentasi. Tenik dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data berupa data-data tertulis yang mengandung

keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena aktual yang

sesuai dengan masalah penelitian (Bambang, 2002).

Teknik dokumentasi berproses dan berawal dari mengumpulkan

dokumen-dokumen, memilih-milih dokumen sesuai dengan tujuan

penelitian. Mencatat, menerangkan, mentafsirkan dan menghubungkan

dengan fenomena. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dari

Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2013 dan website resmi Otoritas Jasa

Keuangan yang dapat diakses melalui www.ojk.go.id

3.5 Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, yaitu

suatu metode analisis yang dipergunakan untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisa ini akan


40

memberikan hasil apakah antar variabel-variabel yang sedang diteliti atau

sedang dianalisis terdapat hubungan, baik saling berhubungan, saling

mempengaruhi dan seberapa besar tingkat hubungannya.

Analisis regresi linear sederhana terdiri dari satu variabel prediktor dan

satu variabel Kriterium (Hartono, 2014). Analisa data yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu pengujian asumsi klasik, regresi linear sederhana dan uji

hipotesis.

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan agar memperoleh hasil regresi yang

bisa dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang tidak biasa atau

disebut Best Linear Unbiaxed Estimator (BLUE). Dari pengujian

tersebut asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah tidak terdapat

korelasi yang erat antara variabel independent (multikolinearitas), tidak

terdapat korelasi residual periode t dengan periode t-1 (autokorelasi) dan

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain (heterokedastisitas) data yang dihasilkan berdistribusi

normal. Adapun pengujian asumsi klasik yang diuji terdiri dari :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua

cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan melihat analisis Pengujian normalitas dengan Uji One

Sample Kolmogorov Smirnov Test Uji Normalitas dan analisis grafik


41

probability plot dan uji statistik. Pada Uji One Sample Kolmogorov

Smirnov Test Uji Normalitas Apabila Asymp. Sig (2-tailed) di atas 5%

(0,05), maka data yang diuji berdistribusi normal. Sebaliknya jika

Asymp Sig (2-tailed) dibawah 5% (0,05), maka data yang diuji tidak

berdistribusi normal. Pada analisis grafik Probability plot dan uji

statistik prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik atau dengan melihat

histogram dan residualnya. Adapun dasar pengambian keputusan

sebagai berikut:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram, tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi residual untuk

pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut

runtun waktu. Model regresi yang baik mengisyaratkan tidak adanya

masalah autokoreelasi (variabel sampel tidak dapat menggambarkan

variabel populasi). Untuk mendeteksi autokorelasi, dengan dasar

pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai


42

berikut:

1) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

a. H0: Tidak terjadi auto korelasi

b. Ha: Terjadi auto korelasi

2) Terjadi autokorelasi positif, jika DW dibawah -2 (DW<-2)

3) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2

atau -2 < DW ≤ ± 2.

4) Terjadi autokorelasi negatif jika DW berada diantara +2 atau DW

<+2.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari satu

pengamatan, ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas dan tidak

terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED,

dimana sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah

residual ( Y Prediksi – Y Sesungguhnya) yang telah di- studentized

(Ghozali, 2011 :139).

Dasar analisis adalah sebagai berikut :


43

1) Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, kemudian menyempit,

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas)

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas)

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu

variabel independent (X) dengan dependent (Y). Analisis ini untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel independent dengan variabel

dependent apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari

variabel dependent apabila nilai variabel independent mengalamikenaikan

atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau

rasio. Untuk mengetahui besarnya pengaruh modal kerja terhadap tingkat

profitabilitas, menggunakan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a + bX+ Ɛ

Keterangan:

Y = ROA dan BOPO

X = Modal Kerja

a = Konstanta

b = koefisien Regresi36

Ɛ = Variabel diluar penelitian


44

3. Uji Hipotesis

Adapun pengujian hipotesis yang diuji terdiri dari :

a. Uji Signifikan Parameter Individual (T Test)

Pengujian t statistik adalah pengujian terhadap masing-masing variabel

independen. Uji t (cofficient) akan menunjukan pengaruh masing-masing

variabel idependent terhadap variabel dependen.

Hipotesis yang digunakan :

1) Jika t tabel> t hitung, maka H0 diterima, tambahan setoran modal tidak

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

2) Jika t tabel< t hitung, maka H0 ditolak, tambahan setoran modal

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

Dalam pengelolaan uji t statistik bertujuan melihat seberapa besar

pengaruh masing–masing variabel independen (tambahan setoran

modal) terhadap variabel dependen (profitabilitas).

b. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau

digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang

diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (Tambahan setoran

modal) terhadap variabel Y (profitabilitas). Besar koefisien

determinasi (KD) didapat dari mengkuadratkan koefisien korelasi (r).

Dengan rumus :
45

KD = (r)2x100%.

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

r2 = Koefisien Korelasi

3.6 Definisi Operasional Variabel

Untuk memudahkan penelitian ini, maka perlu untuk memberikan

beberapa definisi operasional terhadap variabel-variabel yang ada dalam

penelitian ini yaitu :

a. Tambahan Setoran Modal

Tambahan setoran modal sebagai variabel independen (X) adalah

tambahan penyertaan modal oleh Pemerintah Daerah yang digunakan

sebagai modal kerja BPR Bahteramas dalam rangka membiayai kegiatan

operasional perusahaan terutama dalam jangka pendek.

b. Kinerja Profitabiltas

Kinerja Profitabilitas sebagai variabel dependen (Y) adalah Profitabilitas

adalah ukuran/rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal

bisnisnya. Definisi Operasional dijelaskan sebagaimana pada tabel

berikut :
46

Tabel 3.3

Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

1. 1. Tambahan Perbandingan tambahan 𝑇𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 Rasio


𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡
Setoran Modal modal pemerintah daerah = 𝑥 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡 − 1
dari tahun 2013-2017

2. Profitabiltas Perbandingan antara laba Rasio


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROA = 𝑥 100%
bersih dan total aset 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

dikalikan 100% dan


BOPO
perbandingan antara 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
= 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
beban operasional

terhadap pendapatan

operasional dikalikan

100%

Anda mungkin juga menyukai