SURVIVAL
Oleh
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Survival berasal dari kata survive, yang artinya bertahan hidup. Survival
sendiri adalah suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi oleh seorang atau
sekelompok orang pada suatu daerah yang asing dan terisolir bagi
orang/kelompok yang sedang mengalaminya. Survival terjadi karena adanya
kondisi darurat yang sulit diprediksi/diperkirakan seperti disebabkan oleh alam,
kecelakaan, gangguan satwa atau kondisi lainnya. Persiapan dan perencanaan
kegiatan adalah salah satu langkah untuk mengantasipasi kondisi darurat yang
mungkin terjadi di lapangan. Hal ini termasuk peralatan/perlengkapan dan
pengetahuan dasar mengenai survival. Namun hal yang paling menentukan adalah
faktor diri sendiri (Manan, 2011).
Oleh karena itu, pengetahuan dan tehnik survival harusnya dipahami oleh
setiap orang, khususnya para penggiat alam bebas/terbuka. Hal ini berfungsi agar
apabila suatu saat mengalami kondisi darurat sudah memiliki gambaran apa yang
akan dilakukan. Berhasil tidaknya seseorang atau sekelompok orang keluar dari
kondisi darurat ini tergantung dari kesiapan mental dan fisik yang dimiliki.
Pengetahuan tentang survival memperkecil kemungkinan hal-hal buruk dan
memperbesar kemampuan seorang survivor dalam melakukan survival dialam
bebas.
1.2.Tujuan Praktikum
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari tata cara bertahan hidup
di alam liar.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
4.2. Pembahasan
Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan
hidup atau survival adalah berusaha mempertahankan hidup di alam bebas dari
hambatan alam sebelum mendapatkan pertolongan. Survival berasal dari kata
survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu.
Sedangkan Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan
yang buruk atau disebut juga sebagai pelaku survival. Dalam hal ini seseorang
harus mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis.
Dalam melakukan survival, terdapat beberapa teknik agar dapat selamat
dan bertahan hidup. Salah satunya dengan memahami teknik STOP. STOP
merupakan langkah yang harus dilakukan jika tersesat didalam hutan atau alam
liar. Tersesat adalah saat rencana yang telah dibuat sebelum ekspedisi melenceng
dari perkiraan awal. S pada STOP adalah seating atau stop yang berarti duduk
sejenak atau berhenti terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menenangkan diri
agar tidak panik dan dapat berpikir jernih. T pada STOP adalah thinking yang
memiliki arti berfikir. Berfikir disini bermaksud memikirkan apa yang akan
dilakukan dalam mencari jalan keluar. O pada STOP adalah observation yang
berarti pengamatan. Pengamatan terhadap lingkungan sekitar, mengamati adanya
bahaya atau tidak, melihat tanda-tanda yang dapat membantu mencari jalan keluar
dengan jarak 10 meter dari tempat awal tersesat dan dapat juga mengamati apa
yang dapat dikonsumsi untuk membantu meminimalisir penggunaan persediaan
makanan juga minuman. P pada STOP adalah kepanjangan dari planning yang
berarti rencana. Rencana disini dapat berupa rencana tentang tindakan yang akan
dilakukan kedepannya tentunya agar mendapat jalan keluar.
Selain dengan menggunakan teknik STOP, teknik-teknik seperti cara
menghidupkan api dan cara mendapatkan air apabila ketersediaan air habis juga
sangat diperlukan. Mencari air di hutan hujan tropis bukanlah masalah yang sulit.
Yang perlu diketahui dengan baik adalah cara mencari tempat atau tumbuh-
tumbuhan yang mengandung air dan cara memurnikan atau mensterilkan air. Air
sebagai kebutuhan pokok utama yang diperoleh dari sumber manapun. Air dapat
dibedakan , antara air yang perlu dimurnikan dan yang langsung dapat diminum.
Jenis air yang dapat langsung diminum, biasanya berasal dari mata air, air
sumur,tampungan air hujan, air dalam tanaman ( tanaman rambat, air buah
kelapa). Sedangkan jenis air yang harus dimurnikan terlebih dahulu ialah air yang
tergenang, air sungai besar, air yang didapatkan dengan menggali pasir. Air dapat
ditemukan pada tumbuh-tumbuhan seperti, pada tanaman yang berbatang lunak
(batang randu muda keluar airnya bila bagian atas dipotong), tanaman menjalar
(rotan muda dengan cara memotongnya), pohon bambu yang masih muda,
pelepah enau dan nipah, bunga kantung semar, pohon pisang dan mengambil air
dari lumut yang diperas. Air dapat juga ditemukan dengan cara menggali bekas
aliran sungai, mengumpulkan embun dan menampung air hujan dengan plastic
atau ponco.
Api unggun adalah salah satu hal penting dalam survival atau
berkemah ketika kita berada di hutan. Api unggun mempunyai fungsi untuk
menjaga diri kita dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya,
atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Berikut cara singkat
menghidupkan api unggun. Pilihlah tempat yang terlindung kecuali untuk
keperluan sinyal atau tanda bahaya, jangan menyalakan api dibawah pohon.
Bersihkan dedaunan, ranting-ranting, jamur dan rumput kering dalam radius 2 m
melingkar sampai mendapatkan permukaan tanah kosong agar api unggun tidak
menjalar dan membakar hutan. Jika tanah lembab atau basah, buatlah alas dari
batang kayu dan lapisi dengan tanah, atau alasi dengan batu. Api akan hidup jika
terdapat udara, panas dan bahan bakar yang memadai.
Kegiatan survival juga meliputi tentang manajemen makanan. Manajemen
makanan dilakukan supaya makanan yang dibawa cukup sampai perjalanan
berakhir. Hutan dengan kekayaan alamnya menyediakan sumber daya yang
diantaranya dapat dijadikan sebagai makanan apabila terjadi hal-hal diluar
rencana. Tidak semua tumbuhan di hutan dapat dikonsumsi, harus dikenali
terlebih dahulu ciri atau karakteristik dari tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang
dapat dimakan biasanya memiliki warna yang tidak mencolok, daunnya tidak
berbulu, baunya tidak menyengat dan tidak bergetah karena biasanya tumbuhan
yang memiliki getah beracun. Cara mengetahui tumbuhan beracun atau tidak
adalah dengan cara diteteskan atau dioleskan getahnya ke kulit, apabila tumbuhan
beracun maka kulit akan terasa gatal sampai iritasi. Umumnya, makanan yang
dimakan oleh monyet dapat juga dijadikan sebagai bahan makanan bagi survivor.
Lebih baik dimakan makanan yang sudah dikenali sebelumnya dapat dikonsumsi.
Tumbuhan dihutan yang dapat dimakan seperti cermai hutan dan ceri hutan.
Hewan yang dapat dan mudah ditemukan adalah belalang dan ikan pada tempat
yang berair seperti sungai.
Berikut contoh tumbuhan yang di temukan disekitaran kampus Unsyiah.
Tumbuhan tersebut bisa dimakan dan beberapa memiliki khasiat sebagai obat.
1. Pepaya (Carica papaya), memperlancar pencernaan, menghambat
pertumbuhan bakteri, meningkatkan imunitas tubuh, anti malaria,
mengurangi nyeri haid, dapat digunakan sebagai lalapan dengan cara
direbus terlebih dahulu.
2. Asam jawa (Tamarindus indica), dapat digunakan sebagai obat sariawan,
diare, antiseptic dan dapat dijadikan sebagai makanan.
3. Daun asan (Pterocarpus indicus), menyembuhkan penyakit batu ginjal,
sariawan yang ada di mulut, penyakit diare, bisul, mengobati diabetes
militus dan untuk mengatasi luka bakar.
4. Mangga (Mangifera indica), membantu pencernaan, mengandung zat besi
yang tinggi, mengurangi diabetes, mencegah penyakit kanker dan
mencegah penyakit jantung.
5. Ubi kayu (Manihot esculenta), sebagai makanan pokok, sumber protein
dan vitamin, baik untuk kesehatan pencernaan, mengobati demam, sakit
kepala dan mengusir cacing perut.
6. Kangkung (Ipomoea aquatica), mencegah sariawan, sebagai obat
insomnia, mengurangi nyeri haid, pengontrol darah, mencegah bau mulut,
menjaga kesehatan mata dan mencegah kolestrol.
7. Ceri (Muntingia calabura), sebagai antibakteri, antioksidan, antiseptik,
pencegah tumor, obat asam urat, kram perut dan mengandung vitamin C
yang cukup.
BAB V
KESIMPULAN
2. Manajemen Air
3. Tumbuhan yang di temukan
Keterangan :
1. Ceri (Muntingia calabura)
2. Daun Asan atau Angsana (Pterocarpus indicus)
3. Asam Jawa (Tamarindus indica)
4. Daun Pepaya (Carica papaya)
5. Daun Mangga (Mangifera indica)
6. Ubi Kayu (Manihot esculenta)
7. Kangkung (Ipomoea aquatica)